Anda di halaman 1dari 52

Kas bank

Pengertian kas
 Alat pembayaran yang dapat dipakai untuk
membiayai perusahaan
 Aktiva yang paling lancar dan harus disediakan
didalam perusahaan dalam jumlah yang
mencukupi untuk kegiatan perusahaan selama
periode tertentu
 Namun, bila persediaan kas berlebih, biasa
dinamakan kas menganggur (idle money), kas bila
disimpan diperusahaan menjadi tidak produktif
Pengertian kas

 Kas adalah aktiva lancer perusahaan yang terdiri dari


uang kertas, uang logam dan kertas berharga yang
mempunyai sifat seperti uang, yaitu dapat diterima
sebagai alat pembayaran atau alat tukar, termasuk
juga simpanan di bank yang dapat digunakan
sewaktu-waktu
 Kas adalah aktiva yang dimiliki dan digunakan pada
hampir semua penghasilan.
 Kas merupakan alat tukar dan juga digunakan
sebagar dasar pengukuran dalam akuntansi agar
dapat dilaporkan sebagai kas, pos yang
bersangkutan harus siap tersedia untuk pembayaran
kewajiban lancer.
Motif utama perusahaan
memegang uang kas
 Motif transaksi (kas yang diperlukan untuk
memmenuhi pembayaran-pembayaran yang timbul
dari kegiatan bisnis)
 Motif berjaga-jaga (kas yang diperlukan untuk
berjaga-jaga apabila terjadi kebutuhan pembayaran
kas yang tak terduga)
 Motif spekulasi (kas yang diperlukan untuk melakukan
transaksi spekulatif agar mendapat keuntungan jika
ada peluang jangka pendek)
Komponen yang termasuk
ke dalam golongan kas
 Uang tunai (logam dan kertas)
 Uang simpanan di bank dalam bentuk tabungan atau
dalam bentuk giro
 Cek yang diterima dari pihak lain
 Cek perjalanan (traveler’s check) adalah cek yang
dikeluarkan oleh suatu bank untuk melayani nasabah
yang melakukan perjalanan jauh
 Cek kasir (cashier’s check) adalah cek yang dibuat
dan ditandatangani oleh suatu bank dan dapat
ditarik melalui bank itu sendiri
 Wesel pos yang sifatnya dapat segera dijadikan uang
tunai
Komponen yang tidak termasuk
ke dalam golongan kas
 Deposito berjangka (time deposit) adalah simpanan di bank
yang pengmbilannya sesuai dengan jangka waktu tertentu,
sehingga tidak dapat diambil sewaktu-waktu
 Surat berharga (saham dan obligasi) yang diterbitkan oleh
perusahaan lain
 Wesel tagih adalah surat perintah tak bersyarat dari penarik
kepada pihak tertarik untuk membayar sejumlah uang tertentu
 Cek mundur (post dated check) merupakan cek yang
mencantumkan tanggal penarikannya pada masa mendatang.
Cek tersebut tidak boleh dibayarkan oleh bank sebelum tanggal
yang tercantum tiba/jatuh tempo
 Perangko pos diperlukan sebagai persediaan perlengkapan
(supplies) kantor atau toko atau beban dibayar dimuka
 Dana kas untuk tujuan khusus, misalnya dana yang disisishkan
untuk pembayaran utang obligasi
Sifat-sifat kas
1. Kas selalu terlibat dalam hampir semua transaksi
perusahaan
2. Kas merupakan harta yang siap dan mudah untuk
digunakan dalam transaksi serta ditukarkan dengan
harta lain, mudah dipindahkan dan beragam tanpa
tanda pemilik
3. Jumlah uang kas yang dimiliki oleh perusahaan harus
dijaga sedemikian rupa, sehingga tidak terlalu banyak
dan tidak kurang
 Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat
digunakan sehari-hari sebagai alat pembayaran untuk
kepentingan perusahaan
 Bebas; setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas, jika
diterima umum sebagai alat pembayaran sebesar nilai
nominalnya.
 Aktif tapi tidak produktif; untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak
boleh dibiarkan menganggur (idle cash). Untuk memperoleh
pendapatan, kas harus diubah terlebih dahulu menjadi
persediaan, piutang dst. Tetapi juga tdk diperkenankan seluruh
kas diubah bentuknya, karena perusahaan akan kesulitan
beroperasi apbl tidak disediakan kas yang memadai. Dari kondisi
ini maka manajemen harus mampu menciptakan adanya
keseimbangan antara kedua kepentingan tersebut
 Tidak memiliki identitas kepemilikan, sehingga mudah dipindah
tangankan. Dengan kondisi ini maka manajemen harus yakin
bahwa:
1. Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan
2. Semua uang yang seharusnya diterima, benar2 diterima
3. Tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik perusahaan
4. Penting buat perusahaan perencanaan & Pengawasan Kas
Pengendalian kas

 Pengendalian internal kas ialah suatu tindakan yang


dilakukan oleh manajemen perusahaan dengan
tujuan menjamin bahwa kegiatan keluar dan masuk
kas berjalan sesuai dengan yang sebenarnya dan
dengan pengendalian kas diharapkan dapat
meminimalisir kemungkinan kecurangan kas.
Tujuan pengendalian kas

1. Adanya pemisahan tugas (Tindakan pengendalian internal kas


dengan pemisahan tugas ini harus dilakukan dengan tujuan kas
dapat lebih terjaga keamanannya dari segala persekongkolan)
2. Semua transaksi kas diotorisasi dan dicatat dengan tepat
(Pengendalian intern kas bertujuan supaya transaksi yang telah terjadi
mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang, dapat dicatat
dengan tepat sehingga manajemen dapat mengevaluasi semua
informasi terhadap transaksi dengan benar)
3. Meyakinkan adanya uang kas yang cukup (Dengan uang kas yang
cukup perusahaan dapat menggunakan uang kas tersebut untuk
membayar utang yang telah jatuh tempo. Dan apabila terdapat
kelebihan uang kas maka perusahaan dapat menggunakan uang
kas yang menganggur tersebut untuk investasi perusahaan)
4. Mencegah hilangnya uang kas akibat kecurangan (Dengan
pengendalian intern kas diharapkan segala penyalahgunaan kas
dapat ditekan serendah mungkin. Pengendalian intern yang
berfungsi dengan baik dan efektif akan membantu manajemen
dalam mengambil keputusan)
Peralatan dalam
pengendalian kas
 Kas register (mechanic cash register), kas register yang
memiliki pita pencatat yang terkunci di dalamnya,
akan mencatat semua transaksi penjualan tunai
 Check protector yang dapat mebuat perforasi
(perforation) mengenai jumlah rupiah setiap cek,
akan bermanfaat untuk menghindari terjadinya
penggantian angka rupiah pada cek
 Stempel tanggal
Sistem pengendalian kas

 Penggunaan rekening bank


 Transfer dana elektronik (TDE)
 Sistem kas kecil
 Proteksi fisik atas saldo kas
Prinsip-prinsip pengendalian
internal terhadap kas
 Penetapan tanggung jawab secara jelas.
 Penyelenggaraan pencatatan yang memadai.
 Pengangsuransian kekayaan dan karyawan
perusahaan.
 Pemisahan pencatatan dan penyimpanan aktiva.
 Pemisahan tanggung jawab atas transaksi yang
berkaitan.
 Pemakaian peralatan mekanis (bila memungkinkan).
 Pelaksanaan pemeriksaan secara independen.
Pengawasan kas

Pengawasan Kas adalah kagiatan dalam proses yang


dilakukan untuk melindungi kas dari pencurian dan
penyalahgunaan dengan menggunakan prosedur-
prosedur yang ada dalam pengawasan kas

Fungsi pengawasan kas adalah untuk menjamin


terselenggaranya pencatatan kas dengan aman.
Ciri dasar pengawasan kas

 Secara Khusus menetapkan tanggung jawab dalam


pengelolaan penerimaan kas.
 Pemisah pengelola dan pencatatan penerimaan kas.
 Mendepositkan seluruh kas yang diterima setiap hari.
 Sistem voucher untuk mengendalikan pembayaran
kas.
 Pemeriksaan internal dan interval waktu yang tak
diduga.
Tujuan pengawasan kas

 Diperolehnya data atau informasi mengenai kas.


 Untuk melihat kecermatan antara dana dari catatan
dari pembukuan dengan saldo kas yang sebenarnya.
 Untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan aktivitas
mengenai kas sehingga apabila terjadi
penyimpangan dapat diatasi.
Cara pengawasan
penerimaan kas
 Adanya bagian-bagian yang terpisah dalam
menangani penerimaan kas
 Setiap penerimaan kas segera dicatat dalam jurnal
penerimaan kas dan langsung disetor ke bank
 Setiap diadakan pemeriksaan terhadp bagian-bagian
yang menangani penerimaan kas
 Setiap hari dibuat laporan penerimaan kas
Cara pengawasan
pengeluaran kas
 Adanya bagian-bagian yang terpisah dalam
menangani pengeluaran kas
 Setiap pengeluaran kas yang jumlahnya besar
sebaiknya memakai cek sedangkan pengeluaran
yang jumlahnya kecil dibiayai dengan dana kas kecil
 Setiap saat diadakan pemeriksaan terhadap bagian-
bagian yang mengani pengeluaran kas
 Setiap hari dibuat laporan pengeluaran kas
Pemeriksaan kas

Pemeriksaan intern terhadap kas yang dilakukan secara


tiba-tiba merupakan bagian dari system pengawasan kas.
Pemeriksaan kas dilakukan dengan cara-cara berikut:
 Mengadakan verifikasi terhadap catatan-catatan dan
cek-cek yang terkait dengan pengelolaan kas dalam
periode tertentu
 Mengadakan pemeriksaan kas secara fisik dengan cara
menghitung uang tunai dan surat-surat yang mempunyai
sifat seperti kas
 Bagi perusahaan yang menyetor semua uang yang
diterima ke bank dan semua pengeluaran
menggunakan cek, saldo kas menurut catatan
perusahaan harus sama dengan saldo kas menurut
laporan dari bank
Perhitungan kas

Pemeriksaan fisik kas dilakukan oleh petugas yang tidak


terkait dengan tugas pengelolaan kas. Uang tunai dan
benda-benda yang tergolong dalam kas dihitung dan
dilaporkan secara rinci mengenai jenis dan nilainya.
Saldo kas dapat dihitung sebagai berikut:

Saldo kas awal periode Rpxxx


Penerimaan kas dalam satu periode Rpxxx +
Rpxxx
Pengeluaran kas dalam satu periode Rpxxx -
Saldo kas akhir periode Rpxxx
Prosedur penerimaan kas

 Penerimaan kas dari penjualan tunai


 Penerimaan kas dari piutang
Penerimaan kas dari
penjualan tunai
Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui cash register
yang ditempatkan pada loket kasir, sehingga terbaca oleh pembeli.
Prosedur penerimaan kas yang dilakukan sebagai berikut:
 Setelah menerima uang dari pembeli, kasir mencatat penrimaan
ini ke cash register secara periodic, kemudian menyerahkan
daftar cash register ke bagian akuntansi
 Setelah bagian akuntansi menerima rekapitulasi daftar cash
register dari kasir, kemudain melakukan rekonsiliasi antara bukti
setor bank dan rekapitulasi cash register. Selanjutnya melakukan
pisting ke rekening buku besar yang bersangkutan
 Bagian audit memeriksa nomor unit dokumen berdasarkan
tembusan faktur penjualan tunai setelah seluruh dokumen
lengkap. Selanjutnya bagian ini membuat rekonsiliasi faktur
penjualan tunai, bukti setor bank serta laoran bank tunai,
kemudia membuat laporan rekonsiliasi bank setiap bulan
Penerimaan kas dari piutang

 Bagian secretariat
1. Menerima surat pemberitahuan cek dari debitur,
atau memo kredit dari bank dalam hal
pembayaran dari debtor melalui transfer dana
2. Membuat daftar surat pemberitahuan yang
diterima dari debitur dan memo kredit yang
diterima dari bank. 1 lembar diserahkan keapda
bagian piutang dilampiri dengan surat
pemberitahuan dari debitur, 1 lembar lainnya
bersama cek yang bersangkutan diserahkan
kepada bagian kasa
Penerimaan kas dari piutang

 Bagian piutang
1. Menerima daftar surat pemberitahuan penerimaan
piutang dari bagian secretariat yang dilampiri surat
pemberitahuan dari debitur
2. Menerima bukti setoran ke bank dari bagian kasa
3. Membuat bukti penerimaan kas berdasarkan data
daftar surat pemberitahuan: 1 lembar diserahkan
kepada debitur sebagai bukti penerimaan
pembayaran, 1 lembar diserahkan kepada bagian
jurnal dan laporan, dilampiri daftar surat
pemberitahuan dan bukti setoran ke bank yang
diterima dari bagian kasa
4. Mencatat bukti penerimaan kas dalam buku
pembantu piutang
Penerimaan kas dari piutang

 Bagian kasa
1. Menerima daftar surat pemberitahuan cek (memo
kredit) dari bagian secretariat
2. Membuat bukti setoran ke bank: 1 lembar
bersama cek (setoran) diserahkan kepada bank, 1
lembar yang telah ditandatangani oleh pejabat
bank diserahkan kepada bagian piutang, 1
lembar untuk arsip di bagian kasa
Penerimaan kas dari piutang

 Bagian jurnal dan laporan


1. Menerima bukti penerimaan kas dilampiri daftar
surat pemberitahuan penerimaan piutang, surat
pemberitahuan debitur, dan bukti setoran ke bank
dari bagian piutang
2. Mencatat bukti penerimaan kas dalam buku jurnal
penerimaan kas
3. Mengarsipkan bukti penerimaan kas, daftar surat
pemberitahuan, surat pemberitahuan debitur
Prosedur pengeluaran kas

 Bagian yang meminta kas bank mengisi cash request


form (CRF) dan meminta persetujuan dari kepala
bagiannya. Kemudian menyerahkan CRF ke bagian
keuangan
 Setelah bagian keuangan (finance department)
menerima cash request form (CRF) dan memeriksa dana
pada rekening bank, kemudian bagian keuangan
meminta persetuan dari kepala bagian keuangan (head
of finance department) pada lemba CRF. Selanjutnya
menyiapkan bukti penarikan bank
 Setelah menerima bukti penarikan bank, kasir
menyiapkan bukti bank keluar sebanyak 3 lembar
 Setelah mencocokkan bukti bank keluar dan bukti
penarikan bank, bagian akuntansi mencatat pada jurnal
bank keluar
Mutasi kas bank

 Mutasi kas bank adalah pemindahan dari satu akun


ke akun lain, akibat adanya transaksi-transaksi dalam
sebuah perusahaan , misalnya : transaski harian kas,
penerimaan giro dan pengeluaran giro, mencatat
pengeluaran kas bon dan lain-lain.
Saldo awal kas bank

Dalm membuka rekening bank, perusahaan (sebagai


nasabah) harus menyetorkan sejumlah uang minimum
yang harus disimpan di rekening sebagai saldo
kompensasi (compendating balance). Masing-masing
bank memiliki ketentuan jumlah kas minimum yang
berbeda-beda yang harus disimpan perusahaan
(nasabah)
Bukti transaksi kas bank

 Bukti penerimaan kas bank


 Bukti pengeluaran kas bank
 Formulir permintaan ksa (cash request form)
 Cek (cheque/check) adalah dokumen yang berisi
perintah kepada bank untuk mebayar sejumlah uang
kepada orang/ perusahaan yang tertera di formulir
cek tersebut
 Bilyet giro adalah perintah kepada bank untuk
memindahkan rekening dari pihak yang
mendatangani (pembuat) kepada rekening
penerima
Bukti penerimaan kas bank

 Bukti kas bank masuk


 Faktur penjualan tunai sebagi bukti pendukung buki penerimaan
kas yang berasal dari transaksi penjualan tunai
 Daftar surat pemberitahuan dari debitur sebagi pendukung bukti
penerimaan kas yang berasal dari penerimaan piutang
 Surat pemberitahuan dari debitur sebagai pendukung bukti
penerimaan kas yang berasal dari penerima piutang
 Memo (nota) kredit dari bank, sebagai pendukung bukti
penerimaan kas yang berasal dari penerimaan piutang melalui
transfer dana dari debitur
 Bukti setoran ke bank sebagai bukti pendukung yang digunakan
untuk pengecekan jumlah dana yang diterima dengan jumlah
yang disetorkan ke bank
Bukti pengeluaran kas bank

 Bukti kas bank keluar


 Faktur pembelian tunai sebagi bukti pendukung kas
untuk transaksi pembelian tunai
 Faktur pembelian kredit sebagi pendukung bukti kas
untuk pembayaran utang
 Bukti penerimaan barang, sebagi pendukung bukti
pengeluaran kas untuk pembayaran utang
 Permintaan pengisian kembali kas kecil sebagi
pendukung bukti pengeluaran kas untuk pengisian
dana kas kecil
 Bukti pengeluaran kas keil sebagai penduku
permintaan pengisian kembali kas kecil
Dokumen mutasi kas bank

 Dokumen penerimaan kas


1. Faktur (nota) penjualan tunai
2. Daftar surat pelunasan piutang dari debitur
3. Memo dari bank atas penerimaan piutang melalui transfer
4. Bukti setor ke bank, untuk mengecek dana yang disetorkan ke bank
5. Bukti penerimaan kas yang dibuat perusahaan
 Dokumen pengeluaran kas
1. Bukti pengeluaran kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan
2. Faktur (nota) pembelian tunai
3. Bukti penerimaan barang
4. Bukti pengeluaran kas kecil
5. Faktur pembelian kredit sebagai bukti pendukung pembayaran utang
Pencatatan mutasi kas bank

 Mutasi kas bank dicatat dalam jurnal penerimaan kas


bank untuk penerimaan kas
 Jurnal pengeluaran kas untuk semua jenis transaksi
pengeluaran kas.
Jurnal penerimaan kas
Nama perusahaan…….
Jurnal Penerimaan Kas Bank
Bulan …… Tahun ……

Tangg Ketera No. Debet Kredit Setoran ke Bank


al ngan bukti
kas
masuk
Potong Potong kas Serba- Piutan penjua No. Jumlah
an an serbi g lan bukti
penjua pajak dagan setora
lan g n
Jurnal pengeluaran kas
Nama perusahaan…….
Jurnal Pengeluaran Kas Bank
Bulan …… Tahun ……

Tangg No. Dibay Nomo Debet Kredit


al bukti arkan r cek
kas kepa
keluar da
Utang Pemb Serba Poton Poton Kas
daga elian -serbi gan gan
ng pemb pajak
elian
Prosedur pencatatan mutasi
kas bank
Pada perusahaan menyelenggarajab akuntansi secara
manual dan transaksi dicatat dalam buku jurnal khusus,
penerimaan kas yang berasal dari semua jenis transaksi
dicatat dalam buku jurnal penerimaan kas. Sementara
pengeluran kas dicatat dalam buku jurnal pengeluaran
kas atau cek register
Pencatatan selisih kas

Selisih kas merupakan perbedaan yang terjadi antara


jumlah kas menurut perhitungan fisik dan catatan kas
yang ada pada rekening bank, maupun catatan buku
besar kas pada perusahaan.
Terjadinya selisih kas dapat
disebabkan karena:
 Kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi penjualan
tunai, mis: kekeliruan saat melakukan pengembalian
uang kepada pelangan
 Kesalahan mencatat yang dilakukan baik pada saat
melakukan penerimaan kas maupun pengeluaran kas
yang kemudian baru diketahui adanya selisih setelah
dilakukan pencocokan pada saldo kas perusahaan
maupun kas pada bank.
 Apabila kas menurut perhitungan fisik lebih besar
dibandingkan menurut catatan buku besar kas disebut
selisih kas lebih (cash overage) tetapi apabila kas
menurut perhitungan fisik ;lebih kecil dibandingkan
menurut catatan buku besar kas disebut selisih kas
kurang (cash shortage).
Jurnal penyesuaian saat
adanya selisih kas
 Selisih kas lebih (cash overage)
kas Rpxxx
selisih kas Rpxxx
 Selisih kas kurang (cash shortage)
selisih kas Rpxxx
kas Rpxxx
Rekonsiliasi bank

 Rekonsiliasi bank adalah sebuah metode yang


digunakan untuk menyesuaikan catatan pada bank
dan buku kas perusahaan. Dengan menggunakan
rekonsiliasi bank, perusahaan dapat merinci
perbedaan antara catatan transaksi dari bank
dengan catatan yang mereka miliki.
 Menurut buku Dasar-Dasar Akuntansi oleh Haryono
Jusup tahun 2005, rekonsiliasi bank adalah proses
untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya
perbedaan antara catatan perusahaan dengan
laporan bank dan menentukan jumlah saldo rekening
giro yang sesungguhnya pada suatu saat tertentu.
Tujuan rekonsiliasi bank

 Mencegah adanya transaksi fiktif, baik itu oleh pihak


bank maupun perusahaan yang bisa merugikan
keduanya.
 Memastikan bahwa kas perusahaan telah disetorkan
ke bank.
 Mengoreksi kesalahan pada pencatatan transaksi
oleh pihak perusahaan atau pihak bank.
 Mengetahui jumlah pengeluaran dan penerimaan
yang belum tercatat di kas perusahaan.
Penyusunan rekonsiliasi bank
menurut catatan perusahaan
Menambah saldo perusahaan Mengurangi saldo perusahaan
Penerimaan yang sudah dicatat Pengeluaran yang sudah dicatat
oleh bank tapi belum dicatat oleh oleh bank tapi belum dicatat oleh
perusahaan perushaan
Mis: hasil inkaso bank, jasa giro, Mis:biaya administrasi bank, biaya
transfer bank inkaso, potongan PPh pasal 23
atas bunga bank dan jasa giro
Kesalahan perusahaan mencatat Kesalahan perusahaan mencatat
penerimaan terlalu kecil penerimaan terlalu besar
Kesalahan perusahaan mencatat Kesalahan perusahaan mencatat
pengeluaran terlalu besar pengeluaran terlalu kecil
Cek kosong
Penyusunan rekonsiliasi bank
menurut catatan bank
Menambah saldo bank Mengurangi saldo bank
Setoran/ penerimaan perusahaan Pengeluaran yang sudah di catat
yang sudah dicatat perusahaan oleh perusahaan tapi belum di
tapi belum dicatat oleh bank catat oleh bak
Mis: setoran dalam proses, Mis: cek dalam peredaran, cek
penerimaan tagihan belum disetor telah dicatat dalam jurnal
ke bank pengeluaran kas tp blm diserahkan
kepada yang menerima cek
Kesalahan bank mencatat Kesalahan bank mencatat
pengeluaran perusahaan terlalu pengeluaran perusahaan terlalu
besar kecil
Kesalahan bank mencatat Kesalahan bank mencatat
penerimaan perusahaan terlalu penerimaan perusahaan terlalu
kecil besar
Bentuk rekonsiliasi bank

 Bentuk vertical (staffel form/ report form)


 Benuk skontro (account form)
 Rekonsiliasi bank empat kolom
 Rekonsiliasi bank delapan kolom
Proses penyusunan
rekonsiliasi bank
 Rekonsiliasi saldo akhir
 Rekonsiliasi awal, penerimaan, pengeluaran dan
saldo akhir
Rekonsiliasi saldo akhir

 Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk


menunjukkan saldo yang benar
 Laporan rekonsiliasi saldo bank pada saldo kas
Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo
kas untuk menunjukkan saldo yang benar

Melakukan penambahan dan pengurangan terhadap saldo


kas menurut catatan perusahaan atau saldo kas menurut
rekening Koran sesuai dengan pengaruh transaksi yang
mengakibatkan terjadinya perbedaan saldo kas, sehingga
pada akhirnya diperoleh saldo yang sama. Oleh karena itu,
untuk mendapatkan/ menyusun laporan rekonsiliasi bank ke
arah saldo yang benar dengan menentukan:
a. Saldo menurut pihak mana (bank atau perusahaan)
yang harus diubah dari setiap penyebab terjadinya
perbedaan saldo kas
b. Perubahan yang harus dilakukan pada saldo yang
bersangkutan, apakah jarus ditambah atau harus
dikurangi
Tahapan penyusunan laporan rekonsiliasi
bank ke arah saldo yang benar

 Mulailah dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank dan


saldo yang tercantum dalam rekening kas perusahaan (disebut juga
“saldo per buku”)
 Tambahkan atau kurangkan pada saldo per bank, hal-hal yang
tercantum dalam pembukuan perusahaan, tetapi tidak tercantum
dalam laporan bank
 Tambahkan/kurangkan pada dalod per buku, hal-hal yang
tercantum dalam laporan bank tetapi tidak tercatat dalam
pembukuan perusahaan
 Hitunglah saldo per bank yang telah disesuaikan dan saldo per buku
yang telah disesuaikan kedua saldo tersebut harus sama
 Buatlah jurnal unuk setiap hal yang terdapat pada butir ketiga, yaitu
hal-hal yang tercantum pada sisi per buku (perusahaan) dalam
rekonsiliasi bank
 Perbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan
perusahaan dan sampaikan pemberitahuan ke bank jika bank telah
melakukan kesalahan
Laporan rekonsiliasi bank
pada saldo kas
 Laporan ini dilakukan dengan cara menyesuaikan
catatan yang telah dilakukan oleh pihak bank
dengan mengacu pada catatan menurut
perusahaan, sehingga jika semua penyebab
terjadinya perbedaan saldo kas telah diketahui, saldo
kas menurut bank akan sama dengan saldo kas
menurut catatan perusahaan.
 Rekonsiliasi bentuk ini bertujuan untuk mengetahui
penyebab terjadinya perbedaan saldo kas dan
menguji ketelitian pencatatan kas dan tidak
diarahkan pada saldo yang benar
Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan,
pengeluaran, dan saldo akhir

 Rekonsiliasi seperti ini biasanya dilakukan oleh akuntan


pemeriksa (auditor) sebagai alat pengujian yang
menyeluruh terhadap trasaksi-transaksi kas. Dalam
pengerjaan rekonsiliasi bentuk ini diperlukan
pengetahuan mengenai prosedur pencatatan
penerimaan dan pengeluaran kas dari bank, karena
prosedur yang dilakukan akan mempengaruhi jumlah-
jumlah yang direkonsiliasikan.
 Susunan kolom-kolom dari laporan bentuk ini adalah
saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo
akhir. Karena yang direkonsiliasikan dalam bentuk ini
dalam bentuk berkolom ini adalah saldo akhir suatu
periode yang menjadi saldo awal periode berikutnya
Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan,
pengeluaran, dan saldo akhir

 Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4


kolom)
 Laporan rekonsiliasi sado bank dan saldo kas untuk
menunjukkan saldo yang benar (8 kolom)

Anda mungkin juga menyukai