Anda di halaman 1dari 13

BAB

AKUNTANSI KAS
I

====================================================================
KAS
A. PENGERTIAN KAS
Kas merupakan suatu aktiva lancar yang meliputi uang logam, uang kertas, dan pos-pos
lain yang dapat digunakan sebagai alat tukar dan mempunyai dasar pengukuran akuntansi.
Kas merupakan harta yang paling lancar (aktiva yang paling liquid) bagi perusahaan.
Disamping paling liquid, kas juga merupakan harta yang paling riskan sehingga pengamanan
terhadap kas perlu dilakukan seketat mungkin, untuk menghindari kebocoran yang akan
merugikan perusahaan.
Sumber kas masuk yang utama adalah:
a. Hasil penjualan produk secara tunai.
b. Hasil menagih piutang dagang.
c. Pendapatan lain seperti bunga dari Bank, jasa giro, dividen.
d. Adanya pengurangan pada aktiva tetap, seperti menjual aktiva yang tidak terpakai.
e. Adanya penerimaan yang bukan penghasilan, seperti kredit dari Bank, penjualan
obligasi dan lain-lain hutang jangka pendek.
f. Penambahan modal sendiri oleh pemilik.
Penggunaan kas keluar yang utama adalah:
a. Berbagai pembayaran untuk keperluan operasional perusahaan sehari-hari seperti
membeli material/bahan baku, membayar gaji, dan upah tenaga kerja, berbagai biaya
yang termasuk sebagai biaya overhead pabrik (kecuali depresiasi/amortisasi yang tidak
membutuhkan kas) biaya-biaya penjualan dan biaya administratif.
b. Pembayaran pada para kreditur, baik berupa bunga maupun angsurannya.
c. Penambahan berbagai aktiva tetap seperti pembelian aktiva tetap.
d. Pembayaran pada pemilik modal, seperti pembayaran dividen atau pengembalian
modal.
e. Pembayaran pada pemerintah seperti membayar pajak, cukai, dan lain-lain.
B. KLASIFIKASI KAS
1. Uang tunai
2. Mata uang yang dipegang serta dana tidak terikat yang tersedia di simpanan bank
(rekening giro) meliputi cek, tabungan, dan simpanan di pasar uang.
3. Dana kas kecil (petty cash) merupakan uang tunai yang disediakan perusahaan untuk
membayar pengeluaran - pengeluaran yang jumlahnya relative kecil dantidak
ekonomis bila dibayar dengan cek atau giro
4. Surat berharga yang sewaktu waktu yang dapat ditukar dengan kas

C. BAGIAN YANG TERMAKSUD DALAM KAS


1. Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan
merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan uu no. 23 tahun 1999
tentang bank indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk
lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
2. Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak
karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya
mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi
menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai.
3. Cek yang belum disetorkan adalah berupa cek yang berasal dari investor perusahaan
atau biaya pengeluaran perusahaan pada hari itu yang belum di berikan ke bagian
keuangan atau belum di cairkan yang masih berupa cek belum berupa uang.
4. Simpanan dalam bentuk giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara
pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek. Suatu cek diberikan
kepada pihak penerima pembayaran yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan
giro diberikan oleh pihak pembayar ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer
dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.
5. Travellers check yang dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan adalah
suatu alat pembayaran yang diterbitkan oleh bank atau badan yang berwenang dalam
bentuk pecahan tertentu dan dapat dipindahtangankan kepada orang lain setelah
diendos oleh pemiliknya. Biasanya travellers check ini digunakan bagi orang yang
mengadakan perjalanan jauh baik dalam maupun luar negeri atau sering dibawa oleh
turis.
6. Cashier check adalah cek yang dibuat oleh suatu bank yang merupakan surat perintah
dari bank kepada bank itu juga. Ini adalah hak pelanggan untuk meminta “hari
berikutnya sudah tersedia” ketika menyerahkan cek kasir secara pribadi. Sebagian
besar bank tidak langsung menerimanya. Namun, bank diijinkan untuk mengambil
kembali uang itu “dibuang” cek itu jika dalam satu atau dua minggu kemudian bank
menemukan adanya tindak penipuan. Karena pelanggan pasti sudah percaya bahwa
cek telah benar atau sah dan telah dikonversi menjadi kas kita, pelanggan mudah
ditipu oleh skema yang meminta mereka untuk meninggalkan barang mereka atau
sebagian dari uang mereka lalu dengan mudah di buang cek itu pada waktu yang tepat.
7. Bank draft adalah surat berharga yang berisi perintah tak bersyarat dari bank penerbit
draft tersebut kepada pihak lainnya (tertarik) untuk membayar sejumlah uang kepada
seseorang tertentu atau orang yang ditunjuknya pada waktu yang telah ditentukan.
8. Money order adalah perintah uang adalah pembayaran agar jumlah yang telah
ditentukan uang. Karena itu, diperlukan bahwa dana akan prabayar untuk jumlah yang
ditampilkan di atasnya, itu adalah metode yang lebih dipercaya pembayaran dari cek
pribadi

D. BAGIAN YANG BUKAN TERMAKSUD DALAM KAS


a. Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover. Saldo rekening
berupa deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover tidak termasuk
dalam pengertian kas karena tidak dapat digunakan sewaktu-waktu.
b. Prangko dan materai. Biasanya perusahaan mempunyai persediaan prangko dan
materai yang dapat dipakai sewaktu-waktu. Persediaan ini tidak termasuk dalam
pengertian kas, sekalipun persediaan ini sering disimpan oleh kasir perusahaan.
Apabila jumlahnya cukup besar, persediaan ini dapat digolongkan ke dalam persediaan
perlengkapan alat-alat kantor (supplies).
c. Kas bon atau uang muka. Kas bon merupakan bukti penerimaan uang muka dari
pegawai tidak dapat digolongkan ke dalam kas. Kertas-kertas tersebut tidak dapat
digunakan sewaktu-waktu, sehingga tidak dapat dianggap uang tunai.
d. Cek mundur dan cek kosong. Cek mundur tidak dapat diuangkan sampai jatuh
temponya sehingga tidak memenuhi syarat sebagai kas. Cek mundur yang diterima
untuk melunasi piutang belum mengurangi saldo piutang. Apabila dapat diuangkan
karena tidak cukup dananya di bank, cek tersebut disebut kosong. Cek kosong sama
sekali tidak memiliki harga, sehingga tidak dapat dianggap sebagai aset perusahaan.

E. MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KAS


Prinsip-prinsip pengendalian internal yang diterapkan untuk kas, adalah sebagai berikut:
1. Pemisahan tugas. Tugas mencatat penerimaan dan pengeluaran kas harus dipisahkan
dari tugas menyimpan dan menyetujui pengeluaran kas.
2. Penyetoran ke bank. Semua penerimaan kas harus segera disetor ke bank dalam
rekening giro.
3. Pemeriksaan mendadak. Pemeriksaan terhadap catatan dan fisik kas harus dilakukan
secara mendadak dan tidak dalam interval waktu tertentu.
4. Mengunakan cek. Sejalan dengan prinsip no 2, semua pengeluaran kas (kecuali kas
kecil) harus dilakukan dengan mengunakan cek.

PETTY CASH

A. PENGERTIAN PETTY CASH


Kas yang ada diperusahaan dibagi berdasarkan tempat penyimpanan dan kegunaannya
terbagi menjadi 2 yaitu, kas kecil (petty cash) dan kas di bank (cash in bank ). Tadi sudah
membahas kas, maka sekarang yang akan dibahas adalah petty cash.
Dalam praktik tidak semua pengeluaran uang dapat dilakukan dengan cek. Pengeluaran
dalam jumlah kecil tetapi sering/rutin misalnya ongkos becak, taksi, membeli gula, teh atau
nasi bungkus, perangko dll biasanya tidak dapat dilakukan dengan cek karena tidak praktis.
Untuk mengatasi pengeluaran yang berjumlah kecil tetapi sering, perusahaan dapat membentuk
dana kas kecil (Petty cash fund)
Mekanisme pembentukan kas kecil Dana kas kecil dibentuk dengan terlebih dahulu
memeperkirakan jumlah kas yang diperlukan perusahaan misalnya untuk periode satu minggu
atau satu bulan. Setelah mendapat persetujuan, cek disiapkan dan diuangkan sebesar jumlah
yang diperlukan.
Uang yang diperoleh dari cek tersebut diserahkan kepada karyawan yang disebut petugas
kas kecil /kasir, yang berwenang mengeluarkan uang dari dana kas kecil. Dalam rangka
pengendalian, perusahaan bisa membatasi jumlah maksimum dan jenis pembayaran yang bisa
dilakukan dari dana kas kecil.

B. TUJUAN PEMECAHAN KAS / TUJUAN ADANYA PETTY CASH


1. Untuk memisahkan pencatatan  dalam jumlah skala kecil dan skala besar.
2. Kas kecil untuk keperluan uang dalam perusahaan dalam jumlah yang kecil,
sedangkan kas di bank adalah uang perusahaan yang disimpan di bank dan untuk
membiayai dalam jumlah yang besar.

C. KARAKTERISTIK KAS KECIL


1. Biaya yang dibiayai relatif kecil.
2. Digunakan untuk keperluan mendadak.
3. Batas minimal saldo Rp. 500.000,00 - Rp. 5.000.000,00
4. Tidak relevan jika dibayar menggunakan cek.
5. Harus ada seseorang yang menangani kas kecil.
6. Untuk kelancaran kegiatan operasional perusahaan.

D. AKTIVITAS PENGELOLAAN DANA KAS KECIL


1. pembentukkan dana kas kecil
2. penggunaan dana kas kecil
3. pengisian kembali dana kas kecil

E. PIHAK-PIHAK YANG MENGELOLA DANA KAS KECIL


1. Bagian hutang
2. Bagian kasa
3. Bagian pengelola kas kecil
4. Bagian Akuntansi
F. SISTEM PENCATATAN PETTY CASH
1. Fluctuating fund system (sistem dana berubah-ubah)
Yaitu sistem pencatatan pc dimana saldo pc akan berubah-ubah sesuai dengan
transaksi yang terjadi di pc.
2. Imprest fund system (Sistem dana tetap)
Yaitu sistem pencatatan pc dimana saldo pc akan berjumlah tetap Pengisian kembali
pc yaitu untuk mengembalikan jumlah dana tersebut ke jumlah semula.
Pada saat pengisian kembali pc, rekening pc tidak perlu dijurnal. Pc didebet hanya
pada saat rekening tersebut pertama kali dibentuk atau pada saat jumlah dana
ditingkatkan di kemudian hari. Pc dikredit bila jumlah dana tersebut dikurangi

G. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE PENCATATAN DANA KAS


KECIL
 Imprest fund system
Kelebihan =:
 meringankan beban kasir kas kecil, karena tidak dilakukan penjurnalan.
Kekurangan:
 saldo tidak bisa diketahui sewaktu waktu.
 jika terjadi kekurangan dana maka harus menunggu sampai diakhir periode.
 kasir kas kecil harus pintar pintar mengatur dana kas kecil agar cukup sampai akhir
periode.
 Fluctuating fund system
Kelebihan :
 jika terjadi pengurangan dan ditengah periode maka bisa dilakukan penambahan dana
pada saat itu juga.
 saldo kas kecil bisa diketahui sewaktu waktu
Kekurangan :
 Bagian kasir kas kecil harus teliti dalam artian mempertanggung jawabkan segala
transaksi agar tidak terjadi pemborosan yang berskala.
Perbedaan Sistem Imprest dan Sistem Fluktuatif:
1) pada saat pencatatan
Imprest : dilakukan oleh akuntan
Fluktuatif : dilakukan oleh bagian kasir kas kecil
2) pada saat pengisian kembali
Imprest : sejumlah beban yang dikeluarkan
Fluktuatif : sesuai dengan keinginan manager
3) pengeluaran
Imprest : dicatat pada saat pengisian kembali
Fluktuatif : dicatat setiap terjadinya transaksi
4) jumlah saldo
Imprest : tetap
Fluktuatif : berubah ubah

REKONSILIASI BANK
A. PENGERTIAN REKONSILIASI
Rekonsiliasi bank yaitu membuat suatu analisa hal-hal yang menimbulkan perbedaan
antara catatan perusahaan mengenai simpanannya di bank dengan catatan yang disajikan
oleh petugas bank.
Perusahaan secara periodik (misalnya setiap akhir bulan) akan menerima catatan-catatan
secara terperinci dari banknya yang disebut rekening koran. Dari laporan yang diterima akan
diketahui berapa saldo simpanan perusahaan tersebut di bank yang bersangkutan dan
selanjutnya sekaligus dapat dicocokkan dengan catatan-catatan yang dibuat oleh perusahaan
sendiri.
Sering terjadi antara saldo simpanan menurut laporan bank dengan catatan perusahaan
terdapat perbedaan. Perbedaan ini akan dianalisa dan selanjutnya akan disusun suatu laporan
yang dinamakan Bank Rekonsiliasi.
B. PENYEBAB PERBEDAAN
Hal-hal yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi belum dicatat oleh bank:
1. Setoran dalam perjalanan (deposit in transit). Perusahaan telah mencatat setoran ini
tetapi bank belum mencatat, karena setoran tersebut belum sampai ke bank atau belum
sempat dicatat misalnya baru dicatat tanggal berikutnya. Supaya sama catatan yang ada di
bank dan di perusahaan, maka bank harus mencatat sebagai penambahan setoran sebesar
jumlah yang telah dicatat oleh perusahaan.
2. Cek dalam peredaran (outstanding check). Cek ini sudah dikeluarkan oleh perusahaan
dan dicatat dalam buku perusahaan tetapi belum disampaikan oleh pemegang cek atau
belum dibayarkan oleh bank, sehingga catatan yang ada di bank dan di perusahaan tidak
sama. Supaya sama maka bank harus mencatatnya sebagai pengeluaran/ mengurangi
jumlah saldo yang dimiliki oleh perusahaan.

Hal-hal yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan:
1. Inkaso. Bank kadang-kadang menerima uang untuk kepentingan nasabah. Banyak
perusahaan yang mempunyai pelanggan yang langsung membayar ke rekening
perusahaan di bank. Misalnya penagihan uang kas oleh bank atas wesel tagihan dan
pendapatan bunganya untuk nasabah. Bank akan memberitahukan kepada nasabah
mengenai penagihan yang dilakukannya ini di dalam rekening koran. Hal ini
menyebabkan perbedaan catatan yang ada di perusahaan dengan bank, karena bank telah
mencatat atau menambahkan hasil tagihan dan bunganya sedangkan perusahaan belum
mengetahui dan belum mencatat, baru mengetahui setelah memperoleh laporan rekening
koran. Supaya sama catatan yang ada di perusahaan dan di bank, maka perusahaan harus
menambah jumlah yang telah dicatat oleh bank.
2. Pendapatan bunga atas rekening checking. Banyak bank membayar bunga kepada
nasabah yang memiliki nilai sisa yang cukup banyak di dalam rekeningnya. Bank akan
memberitahukan kepada nasabah mengenai bunga ini di dalam rekening koran. Karena
perusahaan belum mencatat, maka perusahaan perlu menambahkan sejumlah bunga yang
telah dicatat oleh bank.
3. Biaya bank. Biaya ini dibebankan kepada perusahaan karena bank telah memberikan
jasa pada perusahaan misalnya bank melakukan penagihan kepada nasabah. Biaya
penagihan telah dicatat oleh bank, tetapi perusahaan belum mengetahui dan baru
mengetahui setelah ada laporan rekening koran dari bank, sehingga terjadi perbedaan
antara catatan yang ada di bank dan di perusahaan. Supaya sama maka perusahaan harus
mencatat sejumlah bunga yang dibebankan oleh bank yaitu dengan mengurangi saldo
yang ada di perusahaan.
4. Cek kosong (non suffecience fund). Perusahaan telah menerima check dari langganan
dan telah mencatat sebagai hasil penagihan piutang misalnya kemudian cek tersebut
dikirimkan ke bank untuk mencairkan atau menambah simpanan, setelah diteliti ternyata
check tersebut kosong dan ditolak oleh bank (bank tidak melakukan pencatatan).
Mengenai penolakan ini belum sempat dilaporkan ke perusahaan, setelah perusahaan
mengetahui bahwa cek tersebut kosong, perusahaan harus mengembalikan cek tersebut.
Maka yang tadi telah dicatat oleh perusahaan sebagai penambahan saldo dikurangi lagi
supaya nilainya menjadi nol dan perusahaan masih memiliki piutang kepada
langganannya.
5. Kesalahan yang dilakukan baik oleh bank maupun perusahaan. Kesalahan ini dapat
berupa kesalahan dalam angka ataupun kesalahan dalam rekening dan untuk
menyamakan harus dilakukan jurnal koreksi baik koreksi nama rekening maupun koreksi
jumlah angka. Dan untuk angka mungkin akan menambah saldo atau mungkin akan
mengurangi saldo baik yang ada di perusahaan maupun yang ada di bank.

C. MACAM-MACAM REKONSILIASI

Jenis Rekonsiliasi Tujuan


Rekonsiliasi dua Mencari saldo yang tepat/benar
kolom
Rekonsiliasi Mencari saldo awal, penerimaan satu periode, pengeluaran satu
empat kolom periode & saldo akhir yang sesuai dengan catatan perusahaan

Rekonsiliasi Mencari saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir yang
Delapan kolom tepat/ benar
1. Jenis dan tujuan rekonsiliasi bank

Catatan: Rekonsiliasi dua kolom pada umumnya dibuat oleh perusahaan, sedangkan
rekonsiliasi empat dan delapan kolom dibuat oleh akuntan pemeriksa (auditor)
2. Contoh kasus
PT. “Mahoni” mempunyai kas dan menerima laporan bank untuk bulan Januari
2015 sebagai berikut:
Laporan Bank:
 Saldo 1 Januari Rp. 29.447.100
 Penerimaan bulan Januari Rp. 106.062.000 (termasuk setoran 30 Desember 2014
yang diterima pada 2 Januari 2015 Rp. 2.577.000 dan pada Januari wesel ditagihkan
oleh bank Rp. 2.492.500)
 Pengeluaran bulan Januari Rp. 120.640.500 (termasuk cek beredar bulan desember
2014 yang baru dicairkan pada bulan Januari 2015 Rp. 4.052.500, Biaya bank Rp.
15.800 dan biaya penagihan wesel Rp. 62.500, Serta Cek Kosong Rp. 594.700)
 Saldo akhir bulan Januari 14.898.600

Catatan Perusahaan:
 Saldo bulan Januari 28.001.600
 Penerimaan bulan Januari Rp. 104.285.000 (termasuk setoran 31 Januari diterima
bank 1 Februari 2015 Rp. 3.292.500)
 Pengeluaran bulan Januari Rp. 119.524.150 (termasuk cek beredar bulan Januari
belum dicairkan sampai akhir Januari Rp. 3.519.150)
 Saldo Akhir Rp. 12.762.450
 Perusahaan salah mencatat pengeluaran Rp. 230.000, dicatat Rp. 320.000 dalam
buku perusahaan (cek sudah ditulis dengan benar)

Jawaban
1. Rekonsiliasi dua kolom
PT “Mahoni”
Rekonsiliasi Mencari Saldo Yang Benar
Per 31 Januari 2015
Saldo (akhir) per Rp. 12.762.450 Saldo (akhir) per Rp. 14.898.600
perusahaan bank
Ditambah: Ditambah:
Wesel ditagihkan 2.492.500 Setoran dalam 3.292.500
bank perjalanan
Koreksi kesalahan 90.000
Dikurangi: Dikurangi:
Biaya Bank (15.800) Cek beredar (3.519.150)
Biaya penagihan (62.500)
wesel
Cek kosong (594.700)
Saldi yang benar Rp. 14.671.950 Saldo yang benar Rp. 14.671.950

2. Rekonsiliasi Empat Kolom

PT ” Mahoni”
Rekonsiliasi Dari Saldo Bank ke Saldo Buku
(Saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir)
Periode bulan Januari 2015
Uraian Saldo awal Penerimaan satu Pengeluaran satu Saldo akhir
periode periode periode
Saldo menurut bank Rp. 29.477.100 Rp. 106. 062.000 Rp. 120. 640. 500 Rp. 14.898.600
Setoran dlm
perjalanan:
1/1/2015 2.577.000 (2.577.000) - -
31/1/2015 3.292.500 - 3.292.500
Cek yang beredar
sampai:
1/1/2015 (4.052.500) - (4.052.500)
31/1/2015 - - 3.519.150 (3.519.150)
Wesel ditagihkan - (2.492.500) - (2.492.500)
bank
Biaya Penagihan - - (62.500) 62.500
Biaya Adm Bank - - (15.800) 15.800
Cek kosong - - (594.700) 594.700
Kesalahan catat - - 90.000 (90.000)
Saldo per Perush. Rp. 28.001.600 Rp. 104. 285.000 Rp. 119.524.150 Rp. 12.762.450

3. Rekonsiliasi Delapan Kolom

PT “Mahoni”
Rekonsiliasi Dari Saldo Bank ke Saldo Buku
(Saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir)
Periode bulan Januari 2015
Uraian Saldo awal Penerimaan satu Pengeluaran satu Saldo akhir
periode periode periode
Saldo menurut Rp. 29.477.100 Rp. 106. 062.000 Rp. 120. 640. 500 Rp. 14.898.600
bank
Setoran dlm
perjalanan:
1/1/2015 2.577.000 (2.577.000) - -
31/1/2015 3.292.500 - 3.292.500
Cek yang beredar
sampai:
1/1/2015 (4.052.500) - (4.052.500)
31/1/2015 - - 3.519.150 (3.519.150)
Saldo yg benar Rp. 28.001.600 Rp. 106.777.500 Rp. 120.107.150 Rp. 14.671.950

Saldo menurut Rp. 28.001.600 Rp. 104.285.000 Rp. 119.524.150 Rp. 12.762.450
perusahaan
Wesel ditagihkan - 2.492.500 - 2.492.500
bank
Biaya Pengihan - - 62.500 (62.500)
Biaya Adm Bank - - 15.800 (15.800)
Cek kosong - - 594.700 (594.700)
Kesalahan catat - - (90.000) 90.000
Saldo per Perush. Rp. 28.001.600 Rp. 106.777.500 Rp. 120.107.150 Rp. 14.671.950

Anda mungkin juga menyukai