1
bulan dan tidak di perpanjang terus-menerus (rollover) dapat dikategorikan
sebagai setara kas.
Setara kas (cash equivalent) : Investasi yang sifatnya sangat liquid,
berjangka pendek dan yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu
tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang sangat signifikan.
Menurut SAK ETAP (IAI:2002:28), Setara kas (cash equivalent) : Investasi
yang sifatnya sangat liquid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka
pendek, bukan untuk tujuan investasi lainnya.
B. Ciri-Ciri Kas
a. Liquid : Mudah dicairkan
b. Alat Pembayaran : Digunakan ketika bertransaksi
c. Pengukuran : Perbandingan dengan aktiva lain yang dinilai
dengan uang.
C. Bentuk Kas
Beberapa bentuk yang termasuk kas adalah sebagai berikut :
a. Uang tunai berupa uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan oleh
pemerintah indonesia atau oleh pemerintah negara lain (mata uang asing)
b. Uang kas yang disimpan di bank dalam bentuk rekening giro (demand
deposit).
c. Cek yang diterima dari pihak lain, tetapi belum diuangkan ke bank.
d. Cek dalam perjalanan (outstanding checks) , yakni cek yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan kepada pihak lain, tetapi belum diuangkan
ke bank.
e. Cek kasir (chashier's checks) , yakni surat perintah kepada bagian
keuangan (kasir) untuk mengeluarkan uang bagi pihak-pihak lain dalam
perusahaan sendiri.
f. Wesel pos yang menurut sifatnya dapat diuangkan pada waktu yang
diperlukan.
2
g. Simpanan uang di bank-bank luar negeri yang tidak dikenakan
pembatasan penarikan. saldo simpanan ini dalam neraca dilaporkan dalam
mata uang rupiah sebesar nilai kursnya.
Beberapa bentuk yang tidak termasuk dalam golongan kas adalah sebagai
berikut :
a. Cek mundur (post date chek)
b. Pembayaran-pembayaran di muka (prepaid expenses).
c. Surat berharga jangka pendek.
d. Prangko dan materai , walaupun dapat digunakan untuk pembayaran
dalam jumlah kecil , tetapi oleh bank tidak akan diterima sebagai setoran.
Prangko dan materai digolongkan sebagai perlengkapan.
e. Deposito berjangka (time deposit) , yakni simpanan di bank yang
pengambilannya hanya pada waktu tertentu .
f. Kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan sifatnya terikat , seperti
untuk dana pensiun pelunasan obligasi , pembayaran deviden.
g. Wesel tagih , yakni perintah tertulis bersyarat kepada tertarik untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada penarik pada tanggal yang
telah ditentukan .
3
telah mulai dikembangkan dikarenakan check ini lebih terjamin
pembayarannya.
e. Traveler’s check yaitu check yang dikeluarkan untuk kepentingan
turis/wisatawan (traveler) guna membayar hotel dan lain-lain.
E. Karakteristik Kas
a. Mudah dicairkan.
b. Dapat langsung digunakan sebagai alat pembayaran.
c. Bentuknya kecil dan ringan.
d. Dapat ditukarkan dengan barang dan jasa.
e. Mudah diselewengkan/dimanipulasi.
4
G. Kelompok Kas
Kas dikelompokan menjadi dua, yaitu :
a. Kas Perusahaan (Cash on Hand)
Kas untuk kegiatan operasional yang jumlahnya kecil.
b. Kas Bank (Cash In Bank)
Kas untuk kegiatan operasional yang jumlahnya besar.
H. Tujuan Auditing Kas dan Setara Kas
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas
kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan
bank.
2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca
pertanggal neraca betul-betul ada dan dimiliki oleh perusahaan,
maksudnya auditor harus meyakinkan dirinya bahwa kas dan setara kas
yang dimiliki perusahaan betul-betul ada dan dimiliki perusahaan dan
bukan milik pribadi direksi atau pemegang saham. Karena itu auditor
harus melakukan kas opname dan mengirim konfirmasi ke bank
(Existence).
3. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan kas dan
setara kas
4. Untuk memeriksa apakah penyajiannya neraca sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
5. Kas dan setara kas disajikan di neraca sebagai harta lancar
6. Kas dan setara kas yang penggunaannya dibatasi dapat dimasukan dalam
aktiva lancar hanya jika pembatasan tersebut dilakukan untuk menyisihkan
dana untuk melunasi kewjiban jangka pendek atau jika pembatasan
tersebut hanya berlaku selama satu tahun.
7. Saldo kredit pada perkiraan bank disajikan pada kelompok kewajiban
sebagai kewajiban jangka pendek.
5
8. Jika perusahaan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki untuk keperluan
pelunasan obligasi berikut bunganya maka dana tersebut tidak dapat
dilaporkan sebagai bagian dari kas di harta lain. Begitu juga jika ada saldo
rekening giro yang dibekukan karena perusahaan tersangkut suatu masalah
hukum, maka saldo tersebut tidak boleh dilaporkan sebagai bagian dari kas
di harta lancer.
1. Pahami dan evaluasi internal control atas kas dan setara kas serta transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas dan bank
2. Buat Top Schedule kas dan setara kas per tanggal neraca (missal: 31
Desember 20XX), atau kalau belum selesai, boleh per 31 Oktober 20XX
atau 30 November 20XX, penambahan mutasi akan diperiksa kemudian,
apakah ada hal-hal yang unusual (diluar kebiasaan)atau tidak.
3. Lakukan Cash Count (perhitungan fisik uang kas) per tanggal neraca, bias
juga sebelum atau sesudah tanggal neraca.
4. Kirim Konfirmasi atau dapatkan pernyataan saldo dari kasir dalam hal
tidak dilakukan kas opname.
5. Kirim konfirmasi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan.
6. Minta Rekonsiliasi bank per tanggal neraca (misalkan per 31 Desember
20XX), kalau terpaksa, kalau belum selesai yang Desember, dapat diminta
per 30 November 20XX.
7. Lakukan pemeriksaan atas rekonsiliasi bank tersebut
8. Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredit
untuk mengetahui apakah ada pembatasan dari rekening bank yang
dimiliki perusahaan.
9. Periksa inter bank transfer +/- minggu sebelum dan sesudah tanggal
neraca, untuk mengetahui adanya kitting dengan tujuan untuk window
dressing.
6
10. Periksa transaksi kas sesuai tanggal neraca, sampai mendekati tanggal
selesainya pemeriksaan lapangan.
11. Seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing per
tanggal neraca, periksa apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke
dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca
dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan
pada laba rugi tahun berjalan.
12. Periksa apakah penyajian kas dan setara kas di neraca dan catatan atas
laporan keuangan, sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku
di Indonesia (SAK, ETAP, IFRS)
13. Buat Kesimpulan di Top Schedule kas dan setara kas atau di memo
tersendiri mengenai kewajaran dari cash on hand dan in bank, setelah kita
menjalankan seluruh prosedur audit di atas.
Referensi :
Sodikin, Slamet Sugiri. 2013. Pengatar akuntansi 2 Berbasis SAK ETAP 2009.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
7
http://accounting-media.blogspot.co.id