Nim : 105731121119
Kelas : Akuntansi 19F
Dosen : Ibu Ainun Arizah, S.Pd.,M.Si
Apabila permintaan terhadap persediaan yang diperoleh dari pemasok dapat diketahui
dengan pasti untuk suatu periode tertentu, maka terdapat dua macam biaya yang berhubungan
dengan persediaan, yaitu biaya pemesanan (ordering cost). Jika persediaan diproduksi secara
internal, maka dua biaya, yaitu biaya setup dan biaya penyimpanan.
Biaya pemesanan adalah biaya untuk memesan dan menerima pesanan. Misalnya, biaya
pemrosesan suatu pesanan bahan, biaya asuransi pengiriman bahan yang dipesan, dan biaya
pembongkaran. Biaya setup (setup cost) adalah biaya untuk pnyiapan peralatan dan fasilitas agar
dapat digunakan memproduksi suatu produk atau komponen tertentu. Misalnya, upah karyawan
produksi menganggur, biaya fasilitas produksi menganggur, dan biaya pengujian. Biaya
penyimpanan adalah biaya yang timbul karna menyimpan persediaan. Misalnya, biaya asuransi
persediaan, biaya karena barang ketinggalan jaman, biaya kesempatan karena modal tertanam
dalam persediaan, biaya penanganan bahan, dan biaya ruang penyimpanan.
b. Alasan Tradisional untuk Memiliki Persediaan
Biaya persediaan harus diminimalkan untuk tujuan pemerolehan laba maksimal. Namun,
minimalisasi biaya penyimpanan menyebabkan peningkatan frekuensi pemesanan dan
berproduksi dalam jumlah yang kecil, sedangkan minimalisasi biaya pemesanan menyebabkan
pemesanan dalam jumlah besar dengan frekuensi pemesanan yang lebih sedikit, atau
minimalisasi biaya setup mengakibatkan periode produksi yang lebih lama dengan frekuensi
order produksi yang lebih sedikit.
Berikut ini adalah alasan-alasan mengapa perusahaan mengadakan persediaan.
1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau setup dengan biaya penyimpanan.
2. Untuk memuaskan permintaan pelanggan, misalnya pengiriman yang tepat waktu.
3. Untuk menghindari kemungkinana kegagalan produksi karena:
a. Kegagalan mesin;
b. Suku cadang atau bahan yang tidak memenuhi spesiifikasi;
c. Ketidaksediaan bahan atau suku cadang
d. Keterlambatan pengiriman bahan atau suku cadang oleh pemasok.
4. Sebagai cadangan terhadap proses produksi yang tidak andal.
5. Untuk memperoleh keuntungan berupa diskon karena membeli dalam kuantitas yang lebih
banyak.
6. Untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga bahan atau suku cadang.
Kuantitas dipesan dan total biaya pemesanan dan penyimpanan. Apabila permintaan
diketahui dalam pemilihan kuantitas unit dipesan atau ukuran lot produksi, manajer harus
memerhatikan biaya pemesanan atau pengesetan. Biaya pemesanan atau pengesetan dan
penyimpanan total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
TC= P(D/Q)+C(Q/2)
Keterangan :
TC= Biaya pemesanan/pengesetan dan biaya penyimpanan total
P= Biaya memesan dan menerima pesanan atau biaya pengesetan suatu production run
D= Jumlah yang diminta tahunan
Q= Jumlah unit dipesan setiap kali suatu pesanan dipesan atau ukuran lot produksi
C= Biaya penyimpanan suatu unit persediaan selama satu tahun
d. Reorder Point
Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) adalah titik waktu di mana sebuah pesanan
baru harus dilakukan. Hal ini merupakan fungsi dari EOQ, tenggang waktu, dan tingkat di mana
persediaan hampir habis. Tenggang waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menerima
kuantitas pesanan ekonomis setelah pesanan dilakukan atu persiapan dimulai.
Berikut ini penentuan reorder point jika perusahaan menetapkan persediaan minimal.
Reorder point = Persediaan minimal + (tingkat penggunaan bahan rata-rata per hari X waktu
tunggu dalam hari)
e. EOQ dan Manajemen Persediaan
Pendekatan tradisonal untuk mengelola persediaan telah dikenal sebagai sistem just-in-
case. Dalam beberapa situasi, sistem persediaan just-in-case benar-benar sangat tepat. Model
EOQ sangat berguna dalam mengidentifikasi pertukaran optimal antara biaya penyimpanan
persediaaan dan biaya persiapan. Model EOQ juga berguna untuk mengatasi masalah yang
berkaitan dengan ketidakpastian melalui penggunaan persediaan pengaman.
TEORI CONSTRAINT
Setiap perusahaan menghadapi sumber daya yang terbatas dan permintaan yang terbatas
atas setiap produk yang dihasilkan. Keterbatasan-keterbatasn ini disebut constraint.
a. Konsep Dasar Teori Constraint
TOC memfokuskan pada tiga ukuran kinerja organisasi : throughput, persediaan, dan
beban operasi. Throughput adalah tingkat di mana suatu organisasi menghasilkan uang melalui
penjualan. Dalam istilah operasional, throughput adalah selisih antara pendapatn penjualan dan
biaya variabel tingkat unit seperti bahan baku dan listrik. Persediaan adalah seluruh uang yang
dikeluarkan organisasi dalam mengubah bahan baku menjadi throughput. Beban operasi
disefinisikan sebagai seluruh uang yang dikeluarkan organisasi untuk mengubah persediaan
menjadi throughput.
1. Produk yang Lebih Baik. Produk yang lebih baik berarti kualitas yang lebih tinggi. Hal
ini juga berarti bahwa perusahaan mampu memperbaiki produk dan menyediakan produk
yang sudah diperbaiki tersebut secara cepat ke pasar.
2. Harga jual yang Lebih Rendah. Persediaan yang rendah akan mengurangi biaya
penyimpanan, biaya investasi per unit, dan beban operasi lainnya seperti lembur dan
beban pengiriman khusus. Harga yang lebih rendah atau margin produk yang lebih tinggi
dapat saja terjadi jika kondisi kompetitif tidak memerlukan pemotongan harga.
3. Daya Tanggap. Tingkat persediaan menandakan kemampuan perusahaan untuk
merespon. Tingkat yang tinggi secara relatif terhadap pesaing akan mengakibatkan
kelemahan kompetitif. Dengan kata lain, TOC menekankan pengurangan persediaan
dengan mengurangi teggang waktu.