Anda di halaman 1dari 22

TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTARPERUSAHAAN

”Makalah Ini Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Akuntansi Keuangan


Lanjutan 1”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

NUR AZIZAH (105731121819)


ZULFINA RAHMI (105731120919)
NURUL ANRIANI (105731119919)
AHMAR SAPUTRA TAMBING (105731123119)

KELAS : AK19F

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayah-nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dengan materi
“Komite Audit”.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar kami dalam pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami
dengan lapang dada menerima segala saran maupun kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi untuk pembaca.

Pangkep, 28 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB I I............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Tinjauan Umum....................................................................................................................3
1. Transaksi Persediaan Antarperusahaan.............................................................................3
B. Penjualan Downstream Atas Persediaan..............................................................................5
C. Penjualan Upstream Atas Persediaan...................................................................................8
BAB III..........................................................................................................................................19
PENUTUP.....................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Transaksi antara entitas induk perusahaan dan entitas anak perusahaan seringkali
terjadi , misalnya dalam transaksi transaksi jual beli persediaan, jual beli asset tetap atau
pemberian pinjaman. Biasanya entitas anak menghasilkan produk yang nantinya akan
diproses lebih lanjut oleh entitas induknya atau sebaliknya. Transaksi antar perushaan
induk dan perusahaan anak merupakan transaksi internal perusahaan sehingga harus
dieliminasi dari laporan keuangan konsolidasi . Transaksi tersebut akan mengakibatkan
saldo akun resiprokal pada buku perusahaan afiliasi. Selain saldo akun resiprokal
keuntungan dan kerugian dari transaksi antarperusahaan afiliasi harus dieliminasi sampai
persediaan tersebut terjual kepada pihak – pihak luar yang dikonsolidasikan.
Transaksi jual – beli yang terjadi antar entitas induk perusahaan dan entitas anak
perusahaan dipandang sebagai transfer atau pemindahan tangan saja dari sudut pandang
konsolidasi. Namun pada kenyataannya, entitas induk perusahaan dan entitas anak
perushaan merupakan dua entitas yang berbeda secara hukum. PSAK 7 tahun 2010
mengenai pengungkapan pihak-pihak berelasi, mensyaratkan transaksi pohak-pihak
berelasi yang meliputi entitas induk dan anak dilakukan menurut ketentuan yang setara
dengan yang berlaku dengan transaksi yang wajar.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah :


1. Bagamaina tinjauan umum tentang persedoaan antar perusahaan?
2. Apa itu penjualan downstream atas persediaan ?
3. Apa itu penjualan upstream atas persediaan ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah ?


1. Untuk mengetahui apa itu transaksi persediaan antar perusahaan
2. Untuk mengetahui downstream atas persediaan

1
3. Untuk mengetahui upstream atas persediaan

2
BAB I I

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum

1. Transaksi Persediaan Antarperusahaan


Transaksi persediaan adalah bentuk pertukaran antarperusahaan yang paling
sering terjadi atau yang paling umum. Proses pencatatan untuk transfer persediaan
antar perusahaan dapat menjadi lebih kompleks dibandingkan pencatatan bentuk
transfer lain.
Secara konseptual, eliminasi transfer persediaan antara perusahaan terkait tidak
berbeda dari jenis transaksi antar perusahaan lainnya. Semua pendapatan dan
beban yang dicatat oleh perusahaan yang terlibat harus dieliminasi seluruhnya
dalam menyiapkan laporan laba rugi konsolidasian, dan semua keuntungan dan
kerugian yang tercatat pada transfer tersebut harus ditangguhkan sampai barang
tersebut dijual kepada non-afiliasi.
Eliminasi memastikan bahwa hanya biaya perolehan historis persediaan dari
entitas konsolidasi yang dimasukkan kedalam neraca konsolidasian jika
persediaan tersebut masih dimiliki dan dibebankan pada harga pokok penjualan di
periode terjualnya persediaan tersebut kepada non-afiliasi

a. Transfer Pada Biaya Perolehan


Barang dagangan terkadang dijual ke perusahaan terkait dengan harga atau
nilai tercatat penjual. Ketika suatu penjualan antar perusahaan tidak
menghasilkan keuntungan atau kerugian, jumlah persediaan di neraca pada
akhir periode tidak memerlukan penyesuaian untuk konsolidasi karena jumlah
tercatat persediaan untuk afiliasi pembelian sama dengan biaya untuk
mentransfer afiliasi dan entitas konsolidasi Bahkan ketika penjualan antar
perusahaan tidak menghasilkan keuntungan atau kerugian, diperlukan satu
ayat jurnal eliminasi untuk menghilangkan pendapatan dari penjualan antar
perusahaan dan beban terkait barang yang dijual yang dicatat oleh penjual.

3
Hal ini untuk menghindari kedua ayat tersebut dicatat lebih tinggi dari jumlah
yang seharusnya . Pendapatan bersih konsolidasi tidak terpengaruh oleh jurnal
eliminasi ketika transfer dilakukan dengan biaya karena pendapatan dan harga
pokok penjualan dikurangi dengan jumlah yang sama

b. Transfer dengan Keuntungan dan Kerugian


Perusahaan menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda dalam
menetapkan harga transfer yang berbeda. Di beberapa perusahaan, harga jual
ke afiliasi sama dengan harga untuk pelanggan lainnya. Beberapa perusahaan
secara rutin menandai persediaan yang ditransfer ke afiliasi dengan persentase
biaya tertentu. Perusahaan menggunakan banyak pendekatan berbeda dalam
menetapkan harga transfer antar perusahaan. Di beberapa perusahaan, harga
jual ke afiliasi sama dengan harga untuk pelanggan lainnya. Beberapa
perusahaan secara rutin menandai persediaan yang ditransfer ke afiliasi
dengan persentase biaya tertentu. Terlepas dari metode yang digunakan dalam
menetapkan harga transfer antar perusahaan, proses eliminasi harus
menghilangkan efek dari penjualan tersebut dari laporan konsolidasi. Ketika
menggabungkan penjualan termasuk laba atau rugi, ada dua aspek dari
eliminasi kertas kerja yang diperlukan dalam periode transfer untuk
menyiapkan laporan keuangan konsolidasi.
 Aspek Pertama: Fokus Laporan Laba Rugi Penjualan dan beban pokok
penjualan. Pendapatan dari penjualan antar perusahaan dan beban
pokok penjualan yang terjual yang dicatat oleh afiliasi yang
menstranfer harus dihilangkan.
 Aspek Kedua: Fokus Neraca Keuntungan atau kerugian atas penjualan
antar perusahaan harus dihilangkan sehingga persediaan dicatat pada
biaya bagi entitas konsolidasian.

4
c. Pengaruh Jenis Sistem Persediaan
Sebagian besar perusahaan menggunakan sistem kontrol persediaan
perpetual atau periodik untuk melacak persediaan dan harga pokok penjualan.
Karena sebagian besar perusahaan menggunakan sistem persediaan perpetual,
diskusi dalam bab ini berfokus pada prosedur konsolidasi yang digunakan
sehubungan dengan persediaan abadi

B. Penjualan Downstream Atas Persediaan

Downstream adalah penjualan dari perusahaan induk ke anak perusahaan. Jika


penjualan dilakukan dengan harga yang sama dengan harga perolehan berarti tidak
ada masalah dalam pelaporan keuangan. Namun, penjualan yang dilakukan dengan
harga berbeda atau lebih tinggi dari harga perolehannya maka pelaporan keuangan
harus disesuaikan dengan jurnal eliminasi karena perusahaan induk dan anak tetap
satu kesatuan sehingga transaksi di antaranya tidak boleh diakui jika ada
keuntungan/laba. Penjualan downstream atas persediaan ini disebut juga transaksi
hulu penjualan persediaan atau penjualan persediaan arus ke bawah. Laba
antarperusahaan dari penjualan downstream mengakibatkan entitas induk memiliki
keuntungan dari entitas anak perusahaan. Penjualan downstream dari penjualan
barang yang tersedia akan melakukan eliminasi terhadap kepemilikan pengendali atau
mayoritas pemegang saham atas keuntungan atau kerugian yang akan diterima.
 Ketika penjualan persediaan hulu terjadi dan persediaan dijual kembali oleh
induk kepada non-afiliasi selama periode yang sama, semua jurnal eliminasi
dalam kertas kerja konsolidasi identik dengan yang ada dalam kasus hilir.
 Ketika persediaan tidak dijual kembali ke non-afiliasi sebelum akhir periode,
jurnal eliminasi kertas kerja berbeda dari kasus hilir hanya dengan pembagian
laba antar perusahaan yang belum terealisasi baik untuk kepentingan
pengendali maupun nonkontrol.
 Eliminasi laba antar perusahaan yang belum terealisasi harus mengurangi
kepentingan kedua kelompok kepemilikan setiap periode sampai laba
dikonfirmasi oleh penjualan kembali ke persediaan kepada pihak nonafiliasi.

5
Contoh Kasus Ilustrasi Transaksi Downstream:
PT Induk membeli 80% saham biasa PT Anak. Asumsikan pada tgl 1 Maret 2011, PT
Induk membeli persediaan seharga Rp 7.000.000 dan menjualnya ke PT Anak
seharga Rp 10.000.000 pada 1 April 2011.
Dua jenis situasi yang dapat terjadi:
1. PT Anak menjual persediaan ke non-afiliasi pada periode yang sama ( 5 November
2011) seharga Rp 15.000.000
2. PT Anak menjual persediaan ke non-afiliasi periode selanjutnya (2 Januari 2012)
seharga Rp 15.000.000
Penyelesaiaan:
Situasi 1: Penjualan pada Non-Afiliasi pada periode yang sama Berikut adalah hasil
analisis transaksi persediaan antar-perusahaan per 31 Des 2011:

Akun PT Induk PT Anak Total sebelum Total


Disesuaikan Menurut
Konsolidasi
Penjuala Rp 10.000.000 Rp 15.000.000 Rp 25.000.000 Rp15.000.000
n
Biaya Rp(7.000.000) Rp(10.000.000) Rp(17.000.000) Rp(7.000.000)
Pokok
Penjuala
n
Laba Rp 3.000.000 Rp 5.000.000 Rp 8.000.000 Rp 8.000.000
Kotor

Jurnal Eliminasi yang diperlukan untuk konsolidasi 31 Desember 2011

Penjualan Rp 10.000.000

Biaya Pokok Penjualan Rp 10.000.000

6
Situasi 2 : Penjualan pada Non-Afiliasi pada periode selanjutnya

Akun PT Induk PT Anak Total Sebelum Total Menurut


Disesuaikan Konsolidasi
Penjualan Rp 10.000.000 0 Rp 10.000.000 0
Biaya Rp(7.000.000) 0 Rp(7.000.000) 0
Pokok
Penjualan
Laba Kotor Rp 3.000.000 0 Rp 3.000.000 0

Jurnal Eliminasi yang diperlukan untuk konsolidasi 31 Desember 2011

Penjualan Rp 10.000.000

Biaya pokok Penjualan Rp 7.000.000


Persediaan Rp 3.000.000

Persediaan baru terjual 2 januari 2012, hasil analisis transaksi per 31 Desember 2012

Akun PT Induk PT Anak Total Sebelum Total


Disesuaikan Menurut
Konsolidasi
Penjualan 0 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Beban Pokok 0 Rp(10.000.000) Rp(10.000.000) Rp(7.000.000)
Penjualan
Laba Kotor 0 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Rp 8.000.000

Jurnal eliminasi yang diperlukan untuk konsolidasi 31 Desember 2012 ( setelah


persediaan terjual)

Saldo laba, Awal Rp 3.000.000

Biaya Pokok Penjualan Rp 3.000.000

7
C. Penjualan Upstream Atas Persediaan

Penjualan (transfer) upstream adalah penjualan dari anak ke perusahaan induk.


Penjualan upstream yang dilakukan oleh anak perusahaan kepada induk perusahaan
akan meningkatkan penjualan, harga pokok penjualan (cara menghitung harga pokok
penjualan), dan laba kotor anak perusahaan, tetapi tidak memengaruhi laba operasi
induk sampai barang dagang dijual kembali kepada entitas lain. Pendapatan diakui
ketika pendapatan tersebut direalisasi atau diperoleh dari penjualan kepada entitas
luar (pihak luar). Pendapatan dari penjualan ke perusahaan-perusahaan afiliasi tidak
dapat diakui sampai barang tersebut dijual keluar dari entitas yang dikonsolidasikan.
 Untuk tujuan konsolidasi, laba yang tercatat pada penjualan persediaan antar
perusahaan diakui dalam periode ketika persediaan dijual kepada pihak yang
tidak terkait.
 Pendapatan bersih konsolidasi harus didasarkan pada pendapatan yang
direalisasikan dari afiliasi transfer.
 Karena laba antar perusahaan dari penjualan hilir berada di pembukuan induk,
laba bersih konsolidasi dan keseluruhan klaim pemegang saham perusahaan
induk harus dikurangi dengan jumlah penuh dari keuntungan yang belum
direalisasi.
 Ketika sebuah perusahaan menjual barang persediaan ke afiliasi, salah satu
dari tiga hasil situasi:
1. Item tersebut dijual kembali ke nonafiliasi selama periode yang sama;
2. Item tersebut dijual kembali ke nonafiliasi selama periode berikutnya; atau,
3. Item ini disimpan selama dua periode atau lebih oleh afiliasi pembelian.

Contoh Kasus Ilustrasi Transaksi Upstream:

PT Induk PT Anak (80%)


Penjualan Rp 400.000.000 Rp 200.000.000
Pendapatan dari PT Rp 40.000.000
Anak

8
Biaya Pokok Rp(170.000.000) Rp(115.000.000)
Penjualan
Penyusutan dan Rp(50.000.000) Rp(20.000.000)
Amortisasi
Biaya Lain Rp(40.000.000) Rp(15.000.000)
Laba Bersih Rp 180.000.000 Rp 50.000.000
Saldo Laba (Awal) Rp 300.000.000 Rp 100.000.000

(+) Laba bersih RP 180.000.000 Rp 50.000.000

(-) Deviden Rp(60.000.000) Rp(30.000.000)

Saldo Laba Rp 420.000.000 Rp 120.000.000


(Akhir)

Aset Lancar Lain Rp 339.000.000 Rp 125.000.000

Persediaan Rp 100.000.000 Rp 75.000.000

Tanah Rp 175.000.000 Rp 40.000.000

Bangunan & Rp 800.000.000 Rp 600.000.000


Peralatan
Akumulasi Rp(250.000.000) Rp(220.000.000)
Penyusutan
Investasi Pada PT Rp 256.000.000
Anak
Total Aset Rp 1.420.000.000 Rp 620.000.000

Kewajiban Rp 500.000.000 Rp 300.000.000

Modal Saham Biasa Rp 500.000.000 Rp200.000.000

Saldo Laba Rp 420.000.000 Rp 120.000.000

Rp 1.420.000.000 Rp 620.000.000

9
PT Induk memiliki 80% saham biasa PT Anak. Asumsikan pada tgl 1 Maret 2011, PT
Anak membeli persediaan seharga Rp 7.000.000 dan menjualnya ke PT Induk
seharga Rp 10.000.000 pada 1 April 2011.
Dua jenis situasi yang dapat terjadi:
1. PT Induk menjual persediaan ke non-afiliasi pada periode yang sama ( 5 November
2011) seharga Rp 15.000.000 ( perlakuan sama dengan downstream)
2. PT Induk menjual persediaan ke non-afiliasi periode selanjutnya (2 Januari 2012)
seharga Rp 15.000.000
Penyelesaiaan:
Situasi 1: Penjualan pada Non-Afiliasi pada periode yang sama Berikut adalah hasil
analisis transaksi persediaan antar-perusahaan per 31 Des 2011:

Akun PT Induk PT Anak Total Sebelum Total


Disesuaikan Menurut
Konsolidasi
Penjuala Rp 10.000.000 Rp 15.000.000 Rp 25.000.000 Rp15.000.000
n
Biaya Rp(7.000.000) Rp(10.000.000) Rp(17.000.000) Rp(7.000.000)
Pokok
Penjuala
n
Laba Rp 3.000.000 Rp 5.000.000 Rp 8.000.000 Rp 8.000.000
Kotor

Jurnal Eliminasi yang diperlukan untuk konsolidasi 31 Desember 2011


Penjualan 10.000.000
Biaya Pokok Penjualan 10.000.000

Situasi 2: Penjualan pada Non-Afiliasi pada periode selanjutnya


Jurnal eliminasi Konsolidasi per 31 Desember 2011
 Eliminasi Pendaptan dai Anak
Pendapatan dari Anak 40.000.000
Dividen 24.000.000

10
Investasi pada Anak 16.000.000
 Alokasi Proporsi Laba Non-Pengendali
Laba Non-Penegndali 9.400.000
Dividen 6.000.000
Ekuitas Non-Pengendali 3.400.000

Laba Anak 2011 50.000.000


Penyesuaian:
(-) Eliminasi laba belum terealisasi Dari
penjualan persediaan ( 3.000.000)
Laba Anak, Disesuaikan 47.000.000
Laba Non-Pengendali ( 20% x 47 jt) 9.400.000

 Eliminasi Saldo Investasi Awal


Modal saham (Anak) 200.000.000
Saldo Laba, Awal (Anak) 100.000.000
Investasi pada Anak 240.000.000
Ekuitas Non-Pengendali 60.000.000
 Eliminasi transaksi penjualan upstream atas persediaan
Penjualan 10.000.000
Biaya Pokok Penjualan 7.000.000
Persediaan 3.000.000
Kertas Kerja Konsolidasi 2011
Dalam Rupiah

PT Induk PT Anak Debit Kredit Konsolidasi


(80%)
Penjualan 400.000.000 200.000.000 10.000.000 590.000.000
Pendapata 40.000.000 40.000.000 -
n dari PT
Anak
Biaya (170.000.000 (115.000.000 7.000.000 (278.000.00

11
Pokok ) ) 0)
Penjualan
Penyusuta (50.000.000) (20.000.000) (70.000.000
n dan )
Amortisasi
Biaya Lain (40.000.000) (15.000.000) (55.000.000
)
187.000.000
Laba Non- 9.400.000 (9.400.000)
Pengendali
Laba 180.000.000 50.000.000 177.600.000
Bersih
Saldo Laba 300.000.000 100.000.000 100.000.000 300.000.000
(Awal)

(+) Laba 180.000.000 50.000.000 177.600.000


Bersih
(-) Dividen (60.000.000) (30.000.000) 24.000.000 (60.000.000
)
6.000.000
Saldo Laba 420.000.000 120.000.000 417.600.000
(Akhir)

Aset 339.000.000 125.000.000 464.000.000


Lancar
Lain
Persediaan 100.000.000 75.000.000 3.000.000 172.000.000
Tanah 175.000.000 40.000.000 215.000.000
Bangunan 800.000.000 600.000.000 1.400.000.0
& 00
Peralatan
Akumulasi (250.000.000 (220.000.000 (470.000.00
Penyusuta ) ) 0)
n
Investasi 256.000.000 16.000.000 -
pada Anak
Total Aset 1.420.000.00 620.000.000 1.781.000.0

12
0 00
Kewajiban 500.000.000 300.000.000 800.000.000
Modal 500.000.000 200.000.000 200.000.000 500.000.000
Saham
Biasa
Saldo Laba 420.000.000 120.000.000 417.600.000
Ekuitas 3.400.000 63.400.000
Non-
Pengendali
60.000.000
Total 1.420.000.00 620.000.000 359.400.000 359.400.000 1.781.000.0
Ekuitas 0 00
dan
Liabilitas

Situasi 2: Penjualan Pada Non-Afiliasi pada periode selanjutnya


Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2012

PT Induk PT Anak (80%)


Penjualan Rp 450.000.000 Rp 300.000.000
Pendapatan dari PT Rp 60.000.000
Anak
Biaya Pokok Rp(180.000.000) Rp(160.000.000)
Penjualan
Penyusutan dan Rp(50.000.000) Rp(20.000.000)
Amortisasi
Biaya Lain Rp(60.000.000) Rp(45.000.000)
Laba Bersih Rp 220.000.000 Rp 75.000.000
Saldo Laba (Awal) Rp 420.000.000 Rp 120.000.000

(+) Laba bersih Rp 220.000.000 Rp 75.000.000

(-) Deviden Rp(60.000.000) Rp(40.000.000)

Saldo Laba Rp 580.000.000 Rp 155.000.000


(Akhir)

Aset Lancar Lain Rp 441.000.000 Rp 165.000.000

13
Persediaan Rp 180.000.000 Rp 90.000.000

Tanah Rp 175.000.000 Rp 40.000.000

Bangunan & Rp 800.000.000 Rp 600.000.000


Peralatan
Akumulasi Rp(300.000.000) Rp(240.000.000)
Penyusutan
Investasi Pada PT Rp 284.000.000
Anak
Total Aset Rp 1.580.000.000 Rp 655.000.000

Kewajiban Rp 500.000.000 Rp 300.000.000

Modal Saham Biasa Rp 500.000.000 Rp200.000.000

Saldo Laba Rp 580.000.000 Rp 155.000.000

Rp 1.580.000.000 Rp 655.000.000

Jurnal eliminasi Konsolidasi per 31 Desember 2012


 Eliminasi Pendaptan dai Anak
Pendapatan dari Anak 60.000.000
Dividen 32.000.000
Investasi pada Anak 28.000.000
 Alokasi Proporsi Laba Non-Pengendali
Laba Non-Penegndali 15.600.000
Dividen 8.000.000
Ekuitas Non-Pengendali 7.600.000

Laba Anak 2012 75.000.000


Penyesuaian:

14
(-) Realisasi laba dari penjualan
Persediaan Upstream ( 3.000.000)
Laba Anak, Disesuaikan 78.000.000
Laba Non-Pengendali ( 20% x 47 jt) 15.600.000

 Eliminasi Saldo Investasi Awal


Modal saham (Anak) 200.000.000
Saldo Laba, Awal (Anak) 120.000.000
Investasi pada Anak 256.000.000
Ekuitas Non-Pengendali 64.000.000
 Eliminasi transaksi penjualan upstream atas persediaan
Saldo Laba, Awal (Anak) 2.400.000
Ekuitas Non-Pengendali 600.000
Biaya Pokok Penjualan 3.000.000

Laba yang direalisasikan pada 2012


Dari penjualan upstream 2011 3.000.000
Pembagian :
Proporsi Saldo Laba (80%) 2.400.000
Proporsi Non-Pengendali (20%) 600.000

Kertas Kerja Konsolidasi 2012


Dalam Rupiah

PT Induk PT Anak Debit Kredit Konsolidasi


(80%)
Penjualan 450.000.000 300.000.000 750.000.000
Pendapata 60.000.000 60.000.000 -
n dari PT
Anak
Biaya (180.000.000 (160.000.000 3.000.000 (337.000.00

15
Pokok ) ) 0)
Penjualan
Penyusuta (50.000.000) (20.000.000) (70.000.000
n dan )
Amortisasi
Biaya Lain (60.000.000) (45.000.000) (105.000.00
0)
187.000.000
Laba Non- 15.600.000 (15.600.000
Pengendali )
Laba 220.000.000 75.000.000 222.400.000
Bersih
Saldo Laba 420.000.000 120.000.000 120.000.000 417.000.000
(Awal)
2.400.000
(+) Laba 220.000.000 75.000.000
Bersih
(-) Dividen (60.000.000) (40.000.000) 32.000.000 (60.000.000
)
8.000.000
Saldo Laba 580.000.000 155.000.000 580.000.000
(Akhir)

Aset 441.000.000 165.000.000 606.000.000


Lancar
Lain
Persediaan 180.000.000 90.000.000 270.000.000
Tanah 175.000.000 40.000.000 215.000.000
Bangunan 800.000.000 600.000.000 1.400.000.0
& 00
Peralatan
Akumulasi (300.000.000 (240.000.000 (540.000.00
Penyusuta ) ) 0)
n
Investasi 284.000.000 28.000.000 256.000.000
pada Anak
Total Aset 1.580.000.00 655.000.000 1.951.000.0

16
0 00
Kewajiban 500.000.000 300.000.000 800.000.000
Modal 500.000.000 200.000.000 200.000.000 500.000.000
Saham
Biasa
Saldo Laba 580.000.000 155.000.000 580.000.000
Ekuitas 600.000 7.600.000 71.000.000
Non-
Pengendali
64.000.000
Total 1.580.000.00 655.000.000 398.600.000 398.600.000 1.951.000.0
Ekuitas 0 00
dan
Liabilitas

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Transaksi persediaan adalah bentuk pertukaran antarperusahaan yang paling
sering terjadi atau yang paling umum. Eliminasi memastikan bahwa hanya biaya
perolehan historis persediaan dari entitas konsolidasi yang dimasukkan kedalam
neraca konsolidasian jika persediaan tersebut masih dimiliki dan dibebankan pada
harga pokok penjualan di periode terjualnya persediaan tersebut kepada non-
afiliasi. Ada dua jenis penjualan atas persedian yaitu downstream dan upstream.
Downstream adalah penjualan dari perusahaan induk ke anak perusahaan. Jika
penjualan dilakukan dengan harga yang sama dengan harga perolehan berarti
tidak ada masalah dalam pelaporan keuangan. Penjualan (transfer) upstream
adalah penjualan dari anak ke perusahaan induk. Penjualan upstream yang
dilakukan oleh anak perusahaan kepada induk perusahaan akan meningkatkan
penjualan, harga pokok penjualan (cara menghitung harga pokok penjualan), dan
laba kotor anak perusahaan, tetapi tidak memengaruhi laba operasi induk sampai
barang dagang dijual kembali kepada entitas lain.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami mengetahui
apakah itu transaksi persediaan antar perusahaan, mengetahui apakah itu
downstream atas persediaan dan mengetahui apakah itu upstream atas persediaan

18
DAFTAR PUSTAKA

E. Baker Richard dkk(2010) Akuntansi Keuangan Lanjutan edisi 2 buku 1.


Jakarta Selatan:Salemba Empat
https://dosenakuntansi.com/perbedaan-upstream-dan-downstream-dalam
akuntansi
https://youtu.be/HanvLOFzmiI
https://adoc.tips/download/transaksi-persediaan-antar-perusahaan.html

19

Anda mungkin juga menyukai