OLEH:
KELOMPOK 1
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 tepat
waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan
kelak.
Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami
menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir
kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Kelompok 1
DATAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DATAR ISI.................................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
Latar belakang.........................................................................................................................................4
Rumusan Masalah...................................................................................................................................5
Tujuan Penulisan.....................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
BAB III......................................................................................................................................................23
PENUTUP.................................................................................................................................................23
Kesimpulan............................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
Induk perusahaan dan anak-anak perusahaannya sering kali terlibat dalam berbagai
transaksi antara mereka sendirn. 1ransaksi tersebut sering merupakan bagian penting dari operasi
keseluruhan enttas konsolidası. Transaksi antarperusahaan yang berhubungan istimewa ini
disebut transfer antarperusahaan (interoorporate transfers).
Ide pokok dari laporan keuangan konsolidasi adalah menyajikan aktivitas dari afiliasi
konsolidasi seakan- akan penusahaan afiliasi yang terpisah tersebut merupakan satu perusahaan
tunggal. Oleh karena itu, perusahaan tunggal tidak dapat diperbolehkan untuk memasukan
transaksi internal dalam laporan keuanganrya, maka entitas konsolidasi juga harnus
mengeluarkan seluruh pengaruh dari transaksi yang terjadi di dalam ntitas konsolidasi dari
laporan keuangannya.
Obligasi merupakan surat utang yang mencantumkan janji untuk membayar sejumlah
uang pada tanggal jatuh tempo ditambah bunga periodik sesuai dengan presentase tertentu
terhadap nilai nominal. Jika harga yang dibayar oleh suatu perusahaan afIliasi untuk memperoleh
utang dari pihak lainnya lebih besar dari nilai buku kewajiban (nilai nominal ditambah premi
yang belum diamortisasi atau dikurangi diskonto yang belum diamortisasi dan biaya
penerbitan), akan terjadi kerugian konstruktif atas penarikan hutang. Selain itu, jika harga
yang dibayar lebih kecil dari nilai buku utang tersebut, akan dihasilkan keuntungan konstruktif.
Keuntungan atau kerugian ini disebut konstruktif karena merupakan keuntungan atau
kerugian yang direalisasi dan diakui dari sudut pandang entitas konsolidasi, tetapi tidak
dicatat dalam pembukuan terpisah perusahaan afiliasi pada saat pembelian. Keuntungan dan
kerugian konstruktif atas transaksi obligasi antarperusahaan harus dialokasikan diantara
perusahaan afiliasi pembeli dan penerbit sesuai dengan nilai nominal obligasi tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas, Maka rumusan Masalah Dalam makalah ini yaitu,
sebagai berikut:
5. Apa Saja Keuntungan dan Kerugian Konstruktif atas Obligasi Antar perusahaan?
Berdasarkan Rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Aplikasi Proses transfer asset tak lancar antar perusahaan!
5. Untuk Mengetahui Apa Saja Keuntungan dan Kerugian Konstruktif atas Obligasi Antar
perusahaan!
PEMBAHASAN
Pada saat suatu perusahaan membeli jasa dari pihak yang berhubungan
istimewa, umumnya pembeli mencatatnya sebagai beban dan penjual
mencatatnya sebagai pendapatan. Pada saat penyusunan laporan keuangan
konsolidasi, beban dan pendapatan tersebut harus dieliminasi.
Pada saat transfer aset tak lancar terjadi, penyesuaian sering kali
diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi selama
tanah tersebut masih dimiliki oleh perusahaan pembeli. Pada saat tanah
ditransfer antara pihak yang berhubungan istimewa pada nilai bukunya,
tidak ada penyesuaian atau eliminasi khusus yang diperlukan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
b. Entitas Konsolidasi
1 Januari 20X1
1 Juli 20X1
Tanah 20.000.00
1 Juli 20X1
Kas 35.000.00
b. Penjualan Upstream
Pada kasus dengan trans fer aset antarperus ahaan terjadi selama
periode berjalan bukan pada akhir periode, sebagian dari keuntungan
atau kerugian antarperusahaan dianggap direalisasi pada periode transfer.
Jika hal ini terjadi, maka ayat jumal eliminasi kertas kerja pada akhir
tahun tersebut harus memasukkan pengaruh beban penyusutan dan
akumulasi penyusutan, Jumlah penyesuaian ini sama dengan selisih
antara penyusutan yang dicatat oleh pembeli dan penyusutan yang
seharusnya dicatat oleh penjual untuk periode yang dimulai dari saat
penjualan antarperusahaan.
Hak produksi, paten, dan jenis aset tak berwujud lain dapat dijual ke
perusahaan afiliasi. Akuntansi untuk aset tak berwujud biasanya berbeda dengan
akuntansi aset berwujud dalam hal amortisasi aset tak berwujud umumnya
dilaporkan sebesar saldo sisa yang belum diamortisasi tanpa penggunaan akun
kontra. Selain me-netto-kan akumulasi amortisasi dari aset tak berwujud terhadap
biaya perolehan aset, penjualan aset tak berwujud antarperusahaan diperlakukan
dengan cara yang sama dengan penjualan aset berwujud antarpeusahaan,
Semua ayat jurnal tersebut sama dengan yang terdapat di Figur 6-7 yang
Disusun menggunakan metode ckuitas dasar, kecuali untuk ayat jurnal
EG9). Ayat jurnal ini mengeliminasi laba yang dicatat oleh PT Induk
berdasarkan metode ekuitas dan berbeda dengan ayat jurnal E(44) di
Figur 6-7 sejumlah penyesuaian laba belum terealisasi yang dicacat oleh
PT Induk di ayat jurnal (68). Kertas kerja selebihnya diselesaikan dengan
cara yang sama dengan metode ekuitas dasar.
Walaupun ayat jurnal (58) menghilangkan bagian pro rata dari
keuntungan belum terealisasi dari laba yang dilaporkan dalam
pembukuan PT Indhuk, ayat tersebut tidak mengeliminasi keuntungan
dari laba bersih konsolidasi. Ayat jurnal (58) hanya mengubah jumlah
laba anak perusahaan yang diakui PT Induk dan saldo akun investasi.
Kedua saldo ini pada akhimya akan dieliminasi dengan ayat jurnal E($9)
dan E(61). Akun keuntungan yang terdapat dalam pembukuan PT Anak
pada saat penjualan peralatan tidak terpengaruh oleh ayat jurnal yang
dicatat oleh PT nduk., dan karenanya, Saldo keuntungan dicatat ke kertas
kerja konsolidasi apabila tidak dieliminasi. Ayat jurnal E(62) diperlukan
untuk mencegah munculnya keuntungan dalam laporan laba rugi
konsolidasian.
Ayat jumal ini sama dengan ayat jumal elminasi yang digunakan
pada metode ekuitas dasar, dengan dua perbedaan. Pertama, ayat jurnal
E(66) mengeliminasi laba dan dividen PT Anak yang diakui oleh PT
Induk. Oleh karena laba tahun 20X2 yang diakui oleh PT Induk
berdasarkan metode ekuitas disesuaikan penuh termasuk bagian PT
Induk atas keuntungan antarperusahaan tahun 20X1 yang terealisasi ,
yang ticak temasuk dalam penghitungan laba menggunakan metode
ekuitas dasar, maka eliminasi laba lebih tinggi Rp80.000 (Rpl00.000 x
0,80) apabila menggunakan metode ekutas disesuaikan penuh.
d. Metode Biaya
Bila suatu perusahaan afiliasi melunasi bond perusahaan afiliasi lainnya dengan
harga yang lebih tinggi dari nilai tercatatnya (nilai nominal bond dikurangi unamortized
discount atau ditambah unamortized premium), maka perusahaan tersebut menderita
kerugian, sedangkan bila sebaliknya, perusahaan mengakui adanya keuntungan. Laba
atau rugi ini disebut laba/rugi konstruktif yang hanya diakui oleh konsolidasi.
Pembelian obligasi antar perusahaan dapat mengambil dua bentuk, yaitu:
Obligasi induk dibeli oleh anak perusahaan (seperti downstream sale dalam
intercompany profit transaction – inventory/plant assets)
Obligasi anak dibeli oleh induk perusahaan (seperti upstream sale dalam
intercompany profit transaction – inventory/plant assets)
Keuntungan dan kerugian konstruktif atas obligasi adalah (1) keuntungan dan
kerugian yang direalisasi dari sudut pandang entitas konsolidasi (2) yang timbul ketika
perusahaan membeli obligasi perusahaan afiliasi (3) dariu entitas lainya (4) pada harga
senilai buku obligasi tersebut. Tidak akan ada keuntungan atau kerugian dari pembelian
obligasi perusahaan afiliasi pada nilai buku atau dari pinjaman-meminjam secara
langsung diantara perusahaan-perusahaan afiliasi.
Beberapa pakar teori akuntansi berpendapat bahwa keuntungan dan kerugian
konstruktif atas transaksi obligasi antarperusahaan harus dialokasiakan diantara
perusahaan afiliasi pembeli dan penerbit sesui dengan nilai nominal obligasi tersebut.
Sebagai contoh, jika perusahaan induk membayar $99.000 untuk oblijgasi beredar
perusahaan Anakyang bernilai nominal $100.000 dengan premi yang belum diamortisasi
sebesar $2.000, keuntungan konstruktif sebesar $3.000 ($102.000 dikurangi $990.000)
akan dialokasikan ke perusahaan Induk sebesar $1.000 dan perusahaan Anak sebesar
$2.000. Hal ini disebut sebagai teori nilai nominal (par value theort).
Dalam kasus obligasi anak dibeli oleh induk perusahaan, maka pengakuan
laba/rugi konstruktif secara bertahap (piecemeal recognition of constructive gain/loss)
diakui juga oleh NCI, sehingga pengkreditan ke Retained earning awal induk pada
penyusunan laporan konsolidasi setelah tahun perolehan, hanya sebesar % kepemilikan
induk.
Contoh:
Awal Januari 2009, P membeli 90% saham S senilai $9,225,000. Pada saat itu
ekuitas S terdiri dari Capital stock $10,000,000 dan Retained earnings $250,000. Per 31
Desember 2009, S mempunyai obligasi yang beredar senilai $10,000,000 par, bunga
10%, unamortized discount $300,000; bunga dibayar tiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli,
jatuh tempo 5 tahun lagi.
2 Januari 2010, P membeli 50% obligasi S senilai $5,150,000. Dari sudut
pandang konsolidasi, transaksi ini mengakibatkan kerugian konstruktif $300,000,
(5,150,000 - $4,850,000), yaitu harga perolehan obligasi $5,150,000 lebih besar bila
dibandingkan dengan nilai tercatat obligasi 50% x (10,000,000 -300,000).
Selama tahun 2010, S mencatat interest expense sebesar $1,060,000. Jumlah ini
berasal dari pembayaran bunga [(10% x 10,000,000) ditambah amortisasi discount
300,000/5 th. Sedangkan P mengakui interest income $470,000. Jumlah ini berasal dari
penerimaan bunga [(10% x 5,000,000) dikurangi amortisasi premium 150,000/5 th.
Selisih antara interest expense dengan interest income (½ x 1,060,000) – 470,000 =
60,000 merupakan piecemeal recognition of loss 300,000/5 th.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Obligasi merupakan surat utang yang mencantumkan janji untuk membayar sejumlah
uang pada tanggal jatuh tempo ditambah bunga periodik sesuai dengan presentase tertentu
terhadap nilai nominal. Jika harga yang dibayar oleh suatu perusahaan afIliasi untuk memperoleh
utang dari pihak lainnya lebih besar dari nilai buku kewajiban (nilai nominal ditambah premi
yang belum diamortisasi atau dikurangi diskonto yang belum diamortisasi dan biaya
penerbitan), akan terjadi kerugian konstruktif atas penarikan hutang. Selain itu, jika harga
yang dibayar lebih kecil dari nilai buku utang tersebut, akan dihasilkan keuntungan konstruktif.
Keuntungan atau kerugian ini disebut konstruktif karena merupakan keuntungan atau
kerugian yang direalisasi dan diakui dari sudut pandang entitas konsolidasi, tetapi tidak
dicatat dalam pembukuan terpisah perusahaan afiliasi pada saat pembelian. Keuntungan dan
kerugian konstruktif atas transaksi obligasi antarperusahaan harus dialokasikan diantara
perusahaan afiliasi pembeli dan penerbit sesuai dengan nilai nominal obligasi tersebut.
Jual beli surat hutang antara induk dan anak perusahaan akan menimbulkan constructive
retirement. Dari sudut pandang konsolidasi, hutang tersebut sudah lunas, sedangkan dari sudut
pandang S hutang tersebut masih beredar. Obligasi retired dari sudut pandang konsolidasi karena
akun Investment in bond akan dieliminasi dengan akun Bonds Payable dalam proses penyusunan
laporan konsolidasi.
DAFTAR PUSTAKA