Anda di halaman 1dari 6

‘’RASIO

PROFITABILITAS’’
OLEH : FIRDAYANTI (B1C119016)
Apa Itu Rasio Profitabilitas ?

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk


mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dari aktivitas normal bisnisnya. Perusahaan adalah sebuah
organisasi yang beroperasi dengan tujuan untuk menghasilkan
laba dengan cara menjual produk (barang/jasa) kepada para
pelangggannya. Tujuan operasional sebagian besar perusahaan
adalah memaksimalisasi profit, baik profit jangka pendek
maupun profit jangka panjang.
Tujuan Dan Manfaat Rasio Profitabilitas

•Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu.
•Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
•Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
•Untuk mengukur seberapa jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana
yang tertanam dalam total aset.
•Untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah
dana yang tertanam dalam total ekuitas.
•Untuk mengukur marjin laba kotor atas penjulaan bersih.
•Untuk mengukur marjin laba operasional atas penjualan bersih.
•Untuk mengukur marjin laba bersih atas penjualan bersih
Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas
1. Hasil pengembalian atas aset (return on asset)
Hasil pengembalian atas aset merupakan rasio yang menunjukkan kontribusi aset dalam menciptakan
laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang
akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.
2. Hasil pengembealian atas ekuitas (return on equity)
Hasil pengembalian atas ekuitas adalah rasio yang menunjukkan kontribusi ekuitas dalam menghasilkan
laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang
akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas.
3. Marjin laba kotor (gross profit margin)
Marjin laba kotor merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur bersarnya persentase laba lotor
terhadap penjualan bersih.
4. Marjin laba operasional (operating profit margin)
Marjin laba operasional merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba
operasional atas penjualan bersih. Rasio ini dihitung dengan membagi laba operasional dengan penjualan
bersih.
5. Marjin laba bersih (net profit margin)
Marjin laba bersih merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentasi laba bersih
terhadap penjualan bersih. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap penjualan bersih. Laba
bersih sendiri dihitung sebagai hasil pengurangan antara laba sebelum pajak dengan pajak penghasilan.
Cara Perhitungan Rasio Profitabilitas
1. Hasil pengembalian atas aset (return on asset) :

2. Hasil pengembalian atas ekuitas (return on equity) :

3. Marjin laba kotor (gross profit margin) :

4. Marjin laba operasional (operating profit margin) :

5. . Marjin laba bersih (net profit margin) :


Contoh Interpretasi Rasio Profitabilitas
Contoh interpretasi rasio hasil pengembalian aset
Dengan menggunakan contoh PT.Galaxy Solaria Tbk, berikut adalah besarnya perhitungan
pengembalian atas aset:
2014 2013
Laba bersih 1.600.000 1.120.000

Total aset 19.000.000 16.000.000

Interpretasi :
Hasil pengembalian atas aset tahun 2014 lebih baik jika dibandingkan dengan hasil pengembalian
atas aset tahun 2013 karena kontribusi total aset terhadap laba bersih tahun 2014 lebih besar jika
dibandingkan dengan kontribusi total aset terhadap laba bersih di tahun 2013. Dengan demikian telah
terjadi peningkatan kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi perusahaan.
Sebagai pembanding lainnya, jika rata-rata industri untuk hasil pengembalian atas aset adalah 20%
maka dapat disimpulkan kontribusi total aset terhadap laba bersih di kedua tahun cenderung sangat tidak
baik jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya karena berada di bawah rasio rata-rata industri.
Hal ini dapat disebabkan karena : (1) aktivitas penjualan yang belum optimal, (2) banyak aset yang tidak
produktif, (3) belum dimanfaatkannya total aset secara maksimal untuk menciptakan penjualan, dan atau
(4) terlalu besarnya beban operasioanl serta beban lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai