BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LATAR BELAKANG
2.2 MATERI
Jika rata-rata industri untuk profit margin adalah 30%, margin laba
perusahaan tahun 2005 dan tahun 2006 baik karena berada di atas rata-rata industri.
2. Untuk margin laba bersih dengan rumus:
Rp1.296
Net profit margin= =0.2178 dibulatkan(21,8%)
Rp 5.950
Untuk tahun 2006:
Jika rata-rata industri untuk net profit margin adalah 20%,margin laba
perusahaan tahun 2005 sebesar 21,8% baik karena berada di atas rata-rata industri.
Namun, untuk tahun 2006 dengan margin laba hanya sebesar 16,3% dapat dikatakan
kurang baik karena masih di bawah rata-rata industri. Ini juga dapat berarti bahwa
harga barang-barang perusahaan ini relatif rendah atau biaya-biayanya relatif tinggi
atau keduanya. Hasil kedua tahun ini juga menunjukkan adanya penurunan rasio yang
cukup besar dari tahun 2005 ke tahun 2006, yaitu 5,5% dan hal ini perlu dicari tahu
penyebabnya karena sangat membahayakan perusahaan.
Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa margin laba kotor tidak
mengalami perubahan berarti, sedangkan margin laba bersih justru turun sangat drastis.
Hal ini berarti kemungkinan meningkatnya biaya tidak langsung yang relatif tinggi
terhadap penjualan, atau mungkin juga karena beban pajak yang juga tinggi untuk
periode tersebut.
rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan
dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen
dalam mengelola investasinya.
Di samping itu, hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari
seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil
(rendah) rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini
digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.
Rumus untuk mencari Return on Investment dapat digunakan sebagai berikut.
Contoh:
Komponen Laporan Keuangan 2005 2006
Laba sesudah bunga dan pajak
1.296 904
(EAIT)
4.200 4.000
Total Aktiva
Jika rata-rata industri untuk return on investment adalah 30%, berarti margin
laba perusahaan untuk tahun 2005 cukup baik, kecuali untuk tahun 2006 sebesar 23%,
masih di bawah rata-rata industri. Rendahnya rasio ini disebabkan rendahnya margin
laba karena rendahnya perputaran aktiva.
Berikut adalah contoh data pengukuran yang digunakan diambil dari perhitunan
rasio sebelumnya untuk tahun 2005 dan tahun 2006.
Komponen
2005 2006
Perhitungan Rasio
57,6% 43%
ROE 21,78% 16.28%
Margin laba bersihPerputaran 1,416 kali 1,387
total aktivaTotal aktiva / ekuitas 4.200/2.25 kali4.000/2.100=1,904
0=1,866 kali kali
Kondisi ROI juga menurun, yaitu sebesar 8%, di mana tahun 2005 ROI yang
diperoleh 31%, namun pada tahun 2006 turun menjadi hanya 23%. Jika rata-rata
industri untuk return on investment adalah 30%, berarti margin laba perusahaan tahun
2005 sebesar 30,8% baik. Untuk tahun 2006 dengan rasio sebesar 23%, kondisinya
kurang baik karena masih di bawah rata-rata industri. Rendahnya rasio ini disebabkan
rendahnya margin laba karena rendahnya perputaran aktiva.
Tidak jauh berbeda dengan ROI, kondisi ROE juga mengalami penurunan yang
cukup tajam, yaitu sebesar 14,6%.dari semula tahun 2005 sebesar 57,6% menjadi hanya
43% tahun 2006. Jika rata-rata industri untuk Return on Equity (ROE) adalah 40%,
berarti kondisi perusahaan baik untuk tahun 2005 maupun tahun 2006 dalam kondisi
yang baik. Hal ini disebabkan kondisi tersebut berada di atas rata-rata industri.
Kondisi laba per lembar saham juga menurun dari tahun 2005 ke
tahun 2006. Dari hasil perhitungan tersebut di atas terlihat bahwa
kesejahteraan pemegang saham menurun, Penurunan Artinya kemampuan
perusahaan untuk mencari keuntungan dapat dikatakan gagal. Ke depan
manajemen perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh mengapa semua
rasio profitabilitas perusahaan menurun.
4.2.1 RANGKUMAN
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
menajemen suatu perusahaan.
Tujuan rasio profitabilitas secara umum adalah utuk:
1. mengukur atau menghitung laba yang dihasilkan;
2. menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;
5. tujuan lainnya
5. manfaat lainnya
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
13