Anda di halaman 1dari 22

BAB

ANALISIS
PROFITABILITAS 8
Disusun Oleh:
(ROA) Dewi
Candrawati
Dosen Pengampu: (20120046)
DR. YOSAR HARITSAR,SE., MM.,
CS RS., CRSA., CSP. Fatimah
(20120031)
ANALISIS PROFITABILITAS
Return On Aset (ROA)
1. Perhitungan ROA
2. Komponen-komponen ROA
3. Interpretasi ROA
Operating Leverage
Siklus Kehidupan Produk
4. Perbedaan dalam Komposisi Profit
Margin dan Perputaran Aktiva
Pembatasan Kapasitas dan Pembatasan oleh Kompetisi
Strategi Bisnis
1. PERHITUNGAN ROA

RUMUS:
Formula ROA dengan memasukkan pendanaan:
RETURN ON ASET (ROA)= Laba bersih + bunga
RENTABILITAS EKONOMI ROA =
Analisis ROA mengukur kemampuan
Total aset rata-rata
perusahaan menghasilkan laba dengan Bunga tidak masuk dalam analisis ROA dan bunga ditambahkan ke laba bersih
menggunakan total aset (kekayaan) yang diperoleh perusahaan karena Analisis ROA mengukur kemampuan
yang dipunyai perusahaan setelah perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aset. Jadi,
disesuaikan dengan biaya-biaya untuk biaya bunga ditambahkan ke laba dan tidak menjadi perhitungan tersendiri..
mendanai aset tersebut. Apabila ingin lebih tepat lagi, maka sebenarnya ada penghematan pajak yang
ROA diinterpretasikan sebagai hasil muncul dari penggunaan bunga, karena bunga bisa dipakai sebagai pengurang
dari serangkaian kebijakan perusahaan pajak.
(strategi) dan pengaruh dari faktor- Formula ROA setelah penyesuaian pajak:
faktor lingkungan (enviromental
factors). Fokus pada profitabilitas Laba bersih + bunga (1 - tingkat pajak)
aset, tidak memperhitungkan cara-cara ROA =
untuk mendanai aset tersebut. Total aset rata-rata
1. PERHITUNGAN ROA

Laba bersih suatu perusahaan kadang-kadang dipengaruhi oleh 2 faktor luar biasa
yang tidak selalu muncul dalam kegiatan bisnis yang normal:
1. Laba karena perubahan prinsip akuntansi
2. Biaya restrukturisasi

Dalam kaitannya dengan perubahan prinsip akuntansi, ada argumentasi yang bisa
dikemukakan, yaitu laba karena perubahan akuntansi tidak sering muncul
(nonrecurring) dan relatif bukan bagian dari kegiatan bisnis yang normal. Karena itu,
laba yang disebabkan perubahan akuntansi seharusnya tidak diperhitungkan karena
tidak mencerminkan kemampuan perusahaan yang sebenarnya dalam menghasilkan laba.
2. KOMPONEN ROA
ROA BISA DIPECAH DALAM 2 KOMPONEN:
1. Profit margin Perputaran total aset mencerminkan
2. Perputaran aktiva (aset) Kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan
dari total investasi tertentu.
Laba bersih + bunga (1 - tingkat pajak) Kemampuan perusahaan mengelola aktiva
ROA = berdasarkan tingkat penjualan.
Total aset rata-rata Mengukur aktivitas penggunaan aktiva (aset)
ROA = Profit margin x perputaran total aset perusahaan.

Laba bersih + bunga (1 - tingkat pajak) Penjualan


ROA = X
Penjualan Total aset rata-rata

Profit margin melaporkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari tingkat penjualan tertentu. Profit
margin bisa diinterpretasikan sebagai tingkat efisiensi perusahaan, yakni sejauh mana kemampuan perusahaan
menekan biaya-biaya yang ada di perusahaan.
2. KOMPONEN ROA
ROA, Profit Margin, dan Perputaran Aktiva Perusahaan ABC dan XYZ:

Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1


Dari data disamping nampak bahwa
selama 3 tahun terakhir:
Perusahaan ABC Tingkat ROA Tingkat ROA
Perusahaan ABC Perusahaan XYZ
ROA 12.16% 11,9% 12,5%
Profit Margin 7,6% 7,9% 8,3% Dengan pemecahan profit margin dan
perputaran aktiva, tampak bahwa:
Perputaran Aktiva 1,6 1,5 1.5
Perusahaan XYZ Profit Margin Profit Margin
Perusahaan ABC Perusahaan ABC
ROA 10% 9,3% 8,7%
Keduanya mempunyai tingkat perputaran
Profit Margin 5,9% 6,2% 5,8% aktiva yang sama.
Perputaran Aktiva 1,7 1,5 1,5
2. KOMPONEN ROA

Gambar di samping menunjukkan kombinasi antara


perputaran aktiva dengan profit margin untuk
menghasilkan ROA tertentu.
Beberapa pertanyaan muncul sehubungan dengan
ROA di atas, yaitu:
1. Faktor-faktor apa yang bisa menjelaskan kenapa
beberapa industri menghasilkan ROA yang lebih
tinggi dibandingkan dengan industri yang lain?
2. Faktor-faktor apa yang bisa menjelaskan
perbedaan antara industri yang mempunyai
perputaran aktiva yang tinggi tetapi profit
margin yang rendah dengan industri yang
mempunyai perputaran aktiva yang rendah
tetapi mempunyai profit margin yang tinggi?
3. INTERPRETASI ROA
Faktor yang mempengaruhi perbedaan ROA antar industri dan yang mempengaruhi
proporsi profit marginal perputaran aktiva antar industri:
1). Operating Leverage
Menunjukkan sejauh mana pemakaian beban tetap dalam suatu perusahaan. Perusahaan yang
menggunakan bahan tetap yang tinggi mempunyai operating leverage tinggi.
Perusahaan yang mempunyai proporsi aktiva tetap yang besar (yang berarti melakukan investasi
besar pada aktiva tetap) akan mempunyai beban depresiasi yang tinggi, yang berarti mempunyai
beban operasional yang tinggi, dan berarti mempunyai operating leverage yang tinggi.
Perusahaan atau industri dengan operating leverage yang tinggi akan mempunyai fluktuasi
pendapatan yang tinggi, risiko tinggi. Bila kondisi perekonomian membaik, penjualan meningkat,
perusahaan dengan operating leverage yang tinggi akan mengalami kenaikan keuntungan
(pendapatan) yang tinggi dan sebaliknya.
3. INTERPRETASI ROA
2). Siklus Kehidupan Produk
Siklus kehidupan produk yang mempunyai pengaruh
terhadap ROA atau perbedaan-perbedaan ROA bergerak Pada tahap perkenalan, perusahaan sibuk menyiapkan
melalui beberapa tahap: infrastruktur produk baru dengan melakukan
1. Tahap perkenalan (introduction) investasi pada pabrik dan peralatan. Biaya dan aliran
2. Tahap pertumbuhan (growth) kas yang keluar besar, sementara penjualan masih
3. Tahap kedewasaan (maturity) sedikit karena produk belum dikenal luas. Akibatnya
4. Tahap penurunan (Declina) aliran kas negatif (kas keluar lebih besar
dibandingkan aliran kas masuk)
1. Tahap perkenalan (introduction)
2. Tahap pertumbuhan (growth)
Perusahaan memfokuskan pada pengembangan produk
(melalui riset dan pengembangan), pengembangan pasar Penjualan mulai meningkat tajam. Pengeluaran mulai
(melalui iklan dan promosi), pengembangan kapasitas berkurang, pengeluaran ditujukan untuk
(melalui pengeluaran investasi pada pengembangan mengakomodasi permintaan yang semakin meningkat.
pabrik baru atau perluasan pabrik). Aliran kas bisa negatif (tapi tidak terlalu besar) bisa
Tujuannya untuk memperkenalkan produk baru dan juga positif (tetapi belum terlalu besar),
memperoleh market share
3. INTERPRETASI ROA
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Produk relatif sudah mapan dan tidak memerlukan
upaya pengembangan atau penyiapan infrastruktur. 4. Tahap penurunan (decline)
Pengeluaran investasi pada tahap ini relatif tidak
signifikan. Kompetisi semakin keras. Pengelolaan Permintaan produk sudah mulai melemah,
biaya (agar diperoleh biaya yang efisien) menjadi kompetisi semakin tajam. Pengeluaran
penting dalam tahap ini. Perusahaan bisa investasi ditujukan untuk mempertahankan
memperoleh laba (ROA) yang cukup tinggi posisi produk di pasar. Aliran kas masih bisa
dibandingkan pada tahap-tahap lainnya. Aliran kas positif, tetapi mulai mengecil, sampai bisa
masuk sudah mulai meningkat karena produk sudah terjadi aliran kas negatif. Perusahaan sudah
makin dikenal. Aliran kas sudah berkurang jauh mulai mengambil ancang-ancang untuk keluar
karena adanya faktor learning curve dan skala dari bisnis produk tersebut
ekonomi. Sehingga perusahaan bisa memperoleh
aliran kas positif yang cukup besar
PENJUALAN, LABA, INVESTASI, DAN ROA PADA BEBERAPA SIKLUS PRODUK

Perbedaan tahapan dalam siklus produk akan


mempengaruhi ROA suatu perusahaan atau
suatu industri

Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

Laba Positif/
Negatif Positif Positif
Operasional Negatif

Investasi Negatif Negatif Positif Positif

Kecil/Positif
Aliran Kas Besar Besar Besar/Kecil
Kecil
4. PERBEDAAN DALAM KOMPOSISI PROFIT
MARGIN DAN PERPUTARAN AKTIVA
1. Pembatasan Kapasitas dan Pembatasan Kompetisi

Perusahaan atau industri yang ditandai


dengan biaya tetap yang besar dan Perusahaan yang menghadapi pembatasan kapasitas,
membutuhkan periode yang lama untuk lebih memilih strategi meningkatkan profit margin-
membangun atau menambah kapasitas nya dibandingkan perputaran aktiva. Sebaliknya,
produksi akan mempunyai pembatasan perusahaan yang menghadapi pembatasan karena
kapasitas. kompetisi tajam, lebih menerapkan strategi
perputaran aktiva (Hanafi:2005). Agar memperoleh
Pembatasan kapasitas perusahaan bergantung ROA yang mampu menarik modal ke usaha tersebut
pada besarnya intensitas modal, sedangkan adalah dengan cara menaikkan profit marginnya. Jadi,
pembatasan kompetisi dipengaruhi oleh Meski perputaran aktiva perusahaan/industri
bentuk kompetisi dalam suatu industri. tersebut terbatas, perusahaan bisa memperoleh ROA
yang tinggi.
Komposisi Profit Marjin/Perputaran Aktiva

Hambatan masuk ke industri bisa diperoleh melalui


Profit margin

A beberapa cara:
Biaya investasi yang sangat besar
Risiko yang sangat tinggi
Peraturan
Tidak adanya/berkurangnya hambatan masuk ke industri,
menjadi faktor yang menurunkan profit margin dan ROA
B industri/perusahaan-perusahaan dalam industri akan
Pembatasan oleh terpengaruh juga (mengalami penurunan),
C Kompetisi Perusahaan akan mengalami pembatasan karena adanya
kompetisi. Pada industri-industri dimana produk yang
Pembatasan kapasitas Perputaran aktiva dijual masal seperti komoditi, kompetisi yang terjadi
menyerupai kompetisi sempurna (perfect competition).
Kompetisi yang ketat akan membatasi profit margin yang
Perusahaan atau industri umumnya menyukai bisa dicapai. Untuk perusahaan atau industri semacam itu
beroperasi di wilayah A Tingginya profit margin yang terjadi adalah pembatasan kompetisi (ditunjukkan
biasanya bisa diperoleh melalui hambatan masuk ke oleh garis mendatar pada gambar disamping. Perusahaan
industri (barrier to entry). atau industri akan beroperasi pada wilayah C.
4. PERBEDAAN DALAM KOMPOSISI PROFIT
MARGIN DAN PERPUTARAN AKTIVA
2. Melakukan pengendalian biaya
Untuk memperoleh ROA yang tinggi, sehingga
mampu menarik modal masuk ke industri Perusahaan dapat menekan biaya produksi
tersebut, industri/perusahaan tersebut harus Melakukan persaingan harga
menaikkan perputaran aktivanya. Cara yang Faktor tersebut yang menyebabkan mengapa
ditempuh adalah: kebanyakan retailer dan toko grosir beroperasi pada
1. Menurunkan biaya investasi wilayah C
Perusahaan atau industri pada wilayah C harus
menurunkan biaya tetap overhead, sehingga melepaskan jumlah perputaran aktiva yang cukup besar
perusahaan bisa lebih fleksibel menghadapi (signifikan) apabila perusahaan ingin memperoleh
naik turunnya penjualan. tambahan profit margin. Hal ini akan menurunkan ROA.
melakukan integrasi vertikal atau horisontal Alternatif yang paling baik adalah dengan
untuk memperoleh penghematan biaya memfokuskan pada perputaran aktiva (menaikkan
perputaran aktiva)
4. PERBEDAAN DALAM KOMPOSISI PROFIT
MARGIN DAN PERPUTARAN AKTIVA

Perusahaan yang beroperasi di wilayah B mempunyai lebih banyak


fleksibilitas. Perusahaan tersebut tidak dibatasi oleh pembatasan
Perusahaan atau industri pada posisi A kapasitas, dan pembatasan kompetisi. Untuk menaikkan ROA,
harus melepaskan sejumlah profit perusahaan/industri bisa menggunakan strategi menaikkan profit
margin yang cukup berarti (signifikan) margin atau menaikkan perputaran aktiva atau keduanya.
apabila ingin memperoleh tambahan
perputaran aktiva. Untuk perusahaan
tipe ini, alternatif paling baik adalah Fleksibilitas berkaitan dengan tingkat substitusi strategi
dengan memfokuskan pada profit (marginal rate of substitution). Apabila ingin berganti strategi,
margin. misalnya menaikkan profit margin, maka dapat dilakukan tanpa
harus mengorbankan perputaran aktiva secara signifikan. Apabila
ingin menaikkan perputaran aktiva, perusahaan tidak perlu
mengorbankan profit margin secara signifikan. Perusahaan
mempunyai keleluasaan untuk menentukan strateginya.
4. PERBEDAAN DALAM KOMPOSISI PROFIT
MARGIN DAN PERPUTARAN AKTIVA

Intensitas
Wilayah Kompetisi Fokus Strategi
Modal

A Tinggi Monopoli Profit margin

Oligopoli atau Profit margin, perputaran aktiva atau


B Sedang
Kompetisi Monopistik kombinasi keduanya

C Rendah Kompetisi Murni Perputaran Aktiva


4. PERBEDAAN DALAM KOMPOSISI PROFIT
MARGIN DAN PERPUTARAN AKTIVA
2. Strategi Bisnis
2. Biaya rendah (low cost strategi)
Jenis strategi generik menurut Michael Porter:
Menekan biaya-biaya perusahaan agar perusahaan
1. Diferensiasi memperoleh daya saing harga. Pada beberapa
industri dengan produk yang mempunyai komoditi
Mendiferensiasi produk (membedakan tertentu (baja, minyak tanah) usaha diferensiasi
produk) relatif terhadap para pesaing. biasanya sulit dilakukan. Persaingan industri
Persaingan harga dapat dihindari, perusahaan semacam ini lebih ditandai dengan persaingan harga.
bisa mengenakan harga yang lebih tinggi Caranya dengan menekan biaya di perusahaan yang
(premium price) dibanding kalo perusahaan dilakukan dengan pemanfaatan skala ekonomi,
menggunakan strategi persaingan harga. Bisa efisiensi produksi, dan pengendalian-pengendalian
dicapai dengan penekanan pada kualitas yang biaya lainnya.
lebih baik, pelayananan yang lebih baik, dll)
4. PERBEDAAN DALAM KOMPOSISI PROFIT
MARGIN DAN PERPUTARAN AKTIVA

3. Fokus
Strategi fokus hanya digunakan untuk segmen pasar
tertentu saja, ditujukan untuk melayani kebutuhan
konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan segmen pasar
yang sempit dan tidak/jarang digunakan untuk perusahaan
manufaktur secara kesseluruhan.
Dengan mengacu pada gambar sebelumnya, maka pergerakan
ke arah posisi A sepanjang kurva ROA menunjukkan
kecenderungan ke strategi diferensiasi. Pergerakan ke arah
posisi C sepanjang kurva ROA menunjukkan kecenderungan
perubahan ke strategi biaya rendah.
KESIMPULAN
Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan
total aset yang ada, setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan untuk mendanai
aset) dikeluarkan dari analisis. Fokus analisis ROA adalah profitabilitas, independen
terhadap biaya modalnya. Dalam analisis ROA,

ROA terdiri dari 2 komponen, yaitu profit margin dan perputaran aktiva. Profit margin
merupakan ukuran efesiensi perusahan, sedangkan perputaran aktiva mencerminkan
kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aset tertentu. Operating
leverage (penggunaan biaya tetap operasional) akan mempengaruhi ROA dengan jalan
meningkatkan variabilitas ROA. Semakin tinggi operating leverage suatu perusahaan akan
semakin tinggi titik impasnya (BEP). Kesulitan dalam analisis biaya tetap variabel adalah
perusahaan tidak melaporkan keuangannya berdasarkan klasifikasi biaya variabel tetap.
KESIMPULAN
Siklus produk akan berpengaruh terhadap ROA. Komposisi profit margin
dan perputaran aktiva akan mempengaruhi ROA. Perusahaan yang
menghadapi pembatasan kapasitas, sehingga perputaran aktiva sulit
dinaikkan, bisa menerapkan strategi meningkatkan perputaran aktiva nya.

Strategi yang dianut oleh perusahaan juga akan berpengaruh terhadap


ROA. Perusahaan yang menganut strategi diferensiasi bisa meningkatkan
profit margin nya. Perusahaan yang menganut strategi biaya rendah bisa
meningkatkan perputaran aktivanya. Perusahaan yang mempunyai strategi
di antara kedua titik ekstrim tersebut akan mempunyai fleksibilitas yang
lebih besar
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2018. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta:UPP STIM YKPN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai