Anda di halaman 1dari 19

BAB 8

Analisis Profitabilitas: Return On Asset (ROA)


 Eka Husna Hanifah 18310300069
 Aerlinda Tri Pangestuti 18310300075
Kelompok 4  Nadia Putri Hidayati 18310300082
 Mahfud Ridwan 18310300084
Analisis ROA megukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
dengan menggunakan total aset(kekayaan) yang dipunyai
perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk
PERHITUNGAN mendanai aset tersebut.
ROA
Ada variasi dalam perhitungan ROA yaitu dengan memasukkan
biaya pendanaan.
Biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga yang merupakan
biaya pendanaan dengan utang karena biaya bunga ditambahkan
PERHITUNGAN ke laba yang diperoleh perusahaan. ROA bisa diinterpretasikan
sebagai hasil dari serangkaian kebijakanperusahaan (strategi) dan
ROA pengaruh dari faktor2 lingkungan (environmental factor)
 Formula ROA (dengan memasukkan pendanaan)
 

PERHITUNGAN
ROA  Formula ROA setelah penyesuaian pajak
 
 Laba bersih suatu perusahaan kadang dipengaruhi oleh dua faktor
berikut:
1. Laba karena perubahan prinsip akuntansi
2. Biaya restrukturisasi
Dalam kaitannya dengan biaya restrukturisasi, ada beberapa
PERHITUNGAN argument yang bisa dikemykakan:
ROA 3. Faktor tersebut muncul relative tidak sering dan bisa dikatakan
sebagai nonrecurring
4. Item tersebut bisa dikatakan merupakan bagian normal dari
kegiatan bisnis
5. Jumlah tersebut cukup material
 Profit margin dan perputaran total aset

KOMPONEN-
KOMPONEN  

ROA
 Beberapa pertanyaan muncul sehubungan dengan ROA:
Faktor‑faktor apa yang bisa menjelaskan kenapa beberapa
KOMPONEN- industri bisa menghasilkan ROA yang lebih tinggi dibandingkan
dengan industri yang lain?
KOMPONEN Faktor‑faktor apa yang bisa menjelaskan perbedaan antara
ROA industri yang mempunyai perputaran aktiva yang tinggi tetapi
profit margin yang rendah dengan industri yang mempunyai
perputaran aktiva yang rendah tetapi mempunyai profit margin
yang tinggi?
A. Operating Leverage
Operating leverage menunjukkan sejauh mana pemakain biaya tetap
INTERPRETASI dalam suatu perusahaan. Perusahaan yang menggunakan biaya
ROA tetap yang tinggi berarti mempunyai operating leverage yang
tinggi.
 Biaya tetap dan biaya variable

Penjualan A dan B

Penjualan dan total biaya Biaya Total A

Biaya Total B

INTERPRETASI
ROA Penjualan Operasional Penjualan

Pendapatan Operasional Pendapatan Operasional B

Pend. Operasional A

Penjualan
INTERPRETASI  Dengan semakin tingginya biaya tetap, maka titik impas akan
  lebih tinggi karena yang dibagi (numerator) akan semakin tinggi
ROA pula
B. Siklus kehidupan produk
Siklus Kehidupan Produk Siklus kehidupan produk akan mempunyai
pengaruh terhadap ROA atau perbedaan perbedaan ROA. Produk,
mulai dari muncul sampai menghilang, bergerak melalui beberapa
tahap:
INTERPRETASI
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
ROA 2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
3. Tahap kedewasaan (Maturity)
4. Tahap penurunan (Decline)
Perilaku penualan laba, laba, investasi, dan ROA yang berkaitan
dengan empat tahap siklus produk bias dilihat pada gambar di
bawah ini:

Penjualan

INTERPRETASI
ROA
Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

ROA

Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan


Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan
Laba Operasional negative Positif Positif positif/negative

Investasi negative negative positif positif


(aliran kas) besar kecil/positif besar besar/kecil
kecil

Pada tahap perkenalan, perusahaan sibuk menyiapkan infrastruktur produk baru


dengan melakukan investasi pada pabrik dan peralatan. Ini semua membutuhkan
biaya dan mengakibatkan aliran kas keluar yang besar. Sementara itu penjualan
masih sedikit karena produk tersebut belum dikenal luas. Akibatnya aliran kas
bersih adalah negative (kas keluar lebih besar dibandingkan dengan aliran kas
INTERPRETASI masuk). Pada tahap pertumbuhan, penjualan mulai meningkat tajam.

ROA Pengeluruan mulai berkurang; pengeluaran ada saat ini ditujukan untuk
mengakomodasi permintaan yang semakin meningkat. Aliran kas masuk bias
negative (tetapi tidak terlalu besar), bias juga positif (tetapi belum terlalu besar).
Pada tahap dewasa, aliran kas masuk sudah mulai meningkat karena produk
sudah semakin dikenal aliran kas keluar sudah berkurang jauh karena adanya
factor learning curve dan skala ekonomi, dan juga pengeluaran investasi sudah
tidak dilakukan lagi pada tahap ini. Sebagai hasilnya, perusahaan bias
memperoleh aliran kas positif yang cukup besar. Pada tahap penurunan,
permintaan produk sudah mulai melemah, kompetisi semakin tajam.
Pengeluaran investasi ditujukan untuk mempertahankan posisi produk di pasar.
Pada tahap ini aliran kas bersih masih bias positif tetapi mulai mengecil, sampai
bias terjadi aliran kas negative.
PERBEDAAN Hal lain yang perlu diperhatikan dalam analisis ROA adalah proporsi
Profit Margin dan Perputaran Aktiva. Seperti disebutkan di muka,
DALAM beberapa industri mempunyai komposisi profil margin dan
perputaran aktiva yang berbeda-beda. Industri toko grosir dan
KOMPOSISI supermarket mempunyai kecenderungan memiliki perputaran
aktiva yang tinggi dan profit margin yang rendah
PROFIT
MARGIN DAN Sedangkan sebaliknya, industri eksplorasi minyak mempunyai profit
PERPUTARAN margin yang tinggi dengan perputaran aktiva yang rendah. Berikut
ini beberapa teori yang mencoba menjelaskan mengapa hal
AKTIVA semacam itu bisa terjadi.
PERBEDAAN
A. Pembatasan Kapasitas dan Pembatasan Kompetisi
DALAM Perusahaan atau industri yang ditandai dengan biaya tetap yang
KOMPOSISI besar dan membutuhkan periode yang lama untuk
membangun/menambah kapasitas produksi akan mempunyai
PROFIT pembatasan kapasitas. Ada batasna atas yang membatasi jumlah
atau besarnya perputaran asset perusahaan. Bagi
MARGIN DAN industri/perusahaan semacam ini, diperlukan cara lain agar
diperoleh ROA yang mampu menarik modal ke usaha tersebut.
PERPUTARAN Caranya adalah dengan menaikkan profit marginnya.
AKTIVA
Komposisi Profit Margin/Perputaran Kompetisi

PERBEDAAN
DALAM  Perusahaan pada umumnya menyukai beroperasi di wilayah A.
KOMPOSISI biasanya tingginya profit margin semacam in bisa diperoleh melalui
hambatan masuk ke industri.
PROFIT  Pada situasi lain, perusahaan akan mengalami pembatsan karena
MARGIN DAN adanya kompetisi. Pda industri – industri dimana produk yang dijual
seperti komoditi, kompetisi yang terjadi menyerupai kompetisi
PERPUTARAN sempurna. Kompetisi yang ketat akan membatasi profit margin yang
bisa dicapai. Untuk industri semacam itu yang terjadi adalah
AKTIVA pembatasan kompetisi sepeti yang ditunjukkan pada wilayah C.
 Perusahaan yang beroperasi pada wilayah B mempunyai lebih banyak
fleksibilitas. Perusahaan tersebut tidak dibatasi oleh pembatsana
kapasitas, tidak juga dibatas oleh pembatsan kompetisi.
B. Strategi Bisnis

PERBEDAAN  Menurut strategi generik yang dirumuskan oleh Michael Porter,


ada 3 jenis strategi generic yaitu : Diferensiasi, Biaya Rendah,
DALAM Fokus.

KOMPOSISI  Strategi diferensiasi dilakukan dengan jalan mengidentifikasikan


produk relative terhadap pesaing-pesaing lainnya. Dengan
PROFIT diferensiasi, persaingan harga bisa dihindari, dan perusahaan bisa
mengenakan harga yang lebih tinggi.
MARGIN DAN  Strategi biaya rendah dilakukan dengan jalan menekan biaya –
PERPUTARAN biaya perusahaan agar perusahaan bisa memperoleh daya saing
harga. Pada beberapa industri dengan produk yang menyerupai
AKTIVA komoditi tertentu, usaha diferensiasi biasanya sulit dilakukan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai