Anda di halaman 1dari 4

PERBEDAAN DALAM KOMPOSISI PROFIT MARGIN DAN

PERPUTARAN AKTIVA
Hal ini yang perlu diperhatikan dalam analisis ROA adalah Proporsi
Margin dan perputaran aktiva. Seperti disebutkan dimuka, beberapa industri
mempunyai komposisi profit margin danperputaran aktiva yang berbeda beda.
Indutri toko grosir dan supermarket memepunyai kecenderungan
memilikiperputaran aktiva yang tinggi dan profit margi yang rendah. Sedangkan
sebaliknya , industri eksplorasi minyak mempunyai profit margin yang tinggi
denganperputaranaktiva yang rendah . Berikut inibeberapa teori yang mencoba
menjelaskan mengapa hal semaca itu bisa terjadi.

Pembatasan Kapsitas dan Pembatasan Kompetisi

Perusahaan atau industri yang ditandai dengan biaya tetap yang besar dan
membutuhkan periode yang lama untuk membangun atau menambah kapasitas
produksi akan mempunyai pembatasan kapasitas. Ada batasan atas yang
membatasi jumlah atau besarnya perputaran aset perusahaan . Bagi industri atau
perusahaan semacam ini, diperlukan cara lain agar diperoleh ROA yang mampu
menarik modal keusaha tersebut. Cara tersebut adalah dengan menaikan
profitmargin nya. Dengan demikian meskipun perputaran aktiva perusahaan/
industri tersebut terbatas, perusahaan bisa memperoleh ROA yang tinggi dengan
menaikan profit margin nya.

Perusahaan atau industri pada umumnya menyukai beroperasi di wilayah


A. Biasanya tingginya profit margin semacam ini bisa diperoleh
melaluihambatan masuk keindutri (barrier to entry). Hambatan masuk
keindustri bisa diperoleh melalui beberapa cara : biaya investasi yang sangat
besar, resiko yang sangat tinggi , atau peraturan. Faktor-faktor yang disebutkan
dimuka itu bisa menjelaskan mengapa industri eksplorasi minyak dan industri
baja akan cenderung mempunyai profit margin yang tinggi dan perputaran
aktivayang rendah. Apabila ada faktor-faktor yang mempengaruhi profit margin
(dalam hal ini menurunkan profit margin), seperti tidak adanya atau
berkurangnya hambatan masuk keindustri, maka ROA industri atau perusahaan-
perusahaan dalam industri juga akan terpengaruh (dalamhal ini akan
mengalami).

Pada situasi lain, perusahaan akan mengalami pembatasan karena adanya


kompetisi. Pada industri-industri dimana produk yang dijual masal seperti
komoditi, Kompetisi terjadi menyerupai kompetisi sempurna(perfect
competion).Kompetisi yang ketat akan mebatasi profit margin yang bisadicapai.
Untuk industri atau perusahaan semacam itu yang terjadi adalah pembatasan
kompetisi sepertiyang ditunjukan oleh garis mendatar pada gambar di atas.

Perusahaan yang beroperasi diwilayah B mempunyai lebih banyak


fleksibilitas. Perusahaan tersebut tidak dibatasi oleh pembats kapasitas, tidak
juga dibatasi oleh pembatas kompetisi. Untuk menaikan ROA nya perusahaan
atau industribisa menggunakan strategi menaikan profit margin atau menaikan
perputaran aktivanya atau kedua-duanya.

Pengertian fleksibelitasberkaitan dengan tingkat subtitusi strtegi


(marrginal rateof subitution). Perusahaan atau industri pada posissi A harus
melepaskan sejumlah profit margin yang cukup bearti (signifikan ) apabila
perusahaan trsebut inggin memperoleh tambahan perputaran aktiva. Dengan
demikian untuk perusahaan atau idustri tipe ini, alternatif paling baik adalah
dengan memfokuskan pada profit margin. Sebaliknya, perusahaan atau industri
yang berada pada wilayah Charus melepaskan jumlah perputaran aktiva yang
cuupbesar (sifnifikan) apabila perusahaan tersebut inggin memperoleh
tambahan profit margin. Hasil keseluruhan tentunya akan menurunkan ROA.
Dengandemikian untuk perusahaan atau industri semacamini, alternatif yang
paling baik adalah dengan memfokuskan pada perputaran aktiva(menaikan
perputaran aktiva).

Perusahaan yang berada padawilayah B mempunyai fleksibilitas yang


besar. Apabila inggin berganti strategi, misal inggin menaikan profit margin,
perusahaan atau industriini bisa melakukannya usaha tanpa harusmengorbankan
perputaran aktiva secarasignifikan. Demikian juga sebaliknya, apabial
perusahaanatau industri tersebut inggin menaikkan perputaranaktiva, perushaan
tersebut tidak perlumengorbankan profitmargin secara signifikan. Dengan
demikianperusahaan atau industri ini mempunyaikeleluasaan untuk mnentukan
strateginya.

Berikutini ringkasan pengaruh pembatasan kapasitas dan pembatasan kompetisi.

Wilayah Intensi Modal Kompetisi Fokus Strategi


A Tinggi Monopoli Profit Margin
B Sedang Oligopoli Profit Margin
Atau Kompetisi Perputaranaktiva
Monipolistik atau kombianasi
keduanya
C Rendah Kompetisi Murni Perputaran Aktiva

Strategi Bisnis

Menurut startegi generik yang dirumuskan oleh Michael Porter ada tiga
jenis stratregi generik yaitu :

1. Diferensiasi

2. Biaya Rendah (low cost strtegy)


3. Fokus

Strategi diferensiasi dilakukan dengan jalan mendiferensasikan produk


(membedakan produk) relatif terhadap pesaing-pesaing lainya. Dengan
diferensiasi persainagn hargabisa dihindari dan perusahaan bisa mengenakan
harga lebih tinggi (premium price) dibandingkan kalau perusahaan
menggunakan strategi pesaingan harga. Diferensiasi bisa dipakai mealui
penekaanan pada kualitas yang lebih baik, pelayanan yang lebih baik atau
faktor-faktor lainya.

Strategi biaya rendah(low cost) dilakukan dengan jalan menekan biaya-


biayaperusahaan agar perusahaan bisa memperoleh daya saing harga.
Padabeberapa industri dengan produk yang menyerupai komiditi tertentu(seperti
baja, minyak tanah), usaha diferensiasi biasanyasulit dilakukan. Pesaingan
untuk industri atau perusahaan semacam ini lebih ditandai dengan pesaingan
harga. Supaya bisa memperoleh daya saing harga, perushaan harus menekan
biaya-biaya diperusahaan. Penekanan biaya ini bisa dilakukan dengan
pemanfaatan skala ekonomi,efisiensi produksi dan pengendalian-pengendalian
biaya lainya.

Dengan mengacu pada gambar di muka maka pergerakan ke arah posisi


A sepanjang krva ROA menunjukan kecenderungan ke strtegi diferensiasi.
Sebaliknya pergerakan ke arah posisi C sepanjang Kurva ROA menunjukan
kecenderungan perubahan ke strategi biaya rendah.

Anda mungkin juga menyukai