Anda di halaman 1dari 14

MEMAHAMI

STRATEGI
KELOMPOK 2

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN


KELOMPOK 2
1. FISKAL B1C119202
2. INDRA WATI B1C119209
3. MUH. HILAL ISRUN PUTRA ALHUSNI B1C119219
4. NOVALDI EGA SAPUTRA B1C119228
5. PATIMA B1C119235
6. RIDWAN B1C119243
7. SAL SABIL HANGKEA B1C119250
8. SYAS ANNA TASYA B1C119258
9. WA ODE YENI B1C119266
1. KONSEP STRATEGI
(a) Profibilitas
Profitabilitas dinyatakan, dalam arti dan konsep yang paling luas melalui persamaan yang merupakan hasil dari dua rasio:

Example:
Rasio pertama dalam perhitungan
ini disebut persentase margin laba
(profit margin percentage) :

($10.000 - $9.500) / $10.000 = 5%

Produk dari dua rasio in adalah pengembalian atas


Rasio kedua merupakan perputaran
investasi (return on invest- ment-ROI): 5% x 2,5 kali =
investasi (investment turnover--ITO):
12,5%. ROI ini diperoleh dengan membagi laba (yaitu,
$10.000 / $4.000 = 2,5 kali
pendapatan dikurangi beban) dengan investasi, akan tetapi
metode ini tidak mencakup dua komponen utama, yakni:
margin laba dan perputaran investasi.
MEMAKSIMALKAN NILAI PEMEGANG SAHAM
Istilah memaksimalkan menyiratkan bahwa selalu ada cara untuk
Mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh sebuah
Perusahaan.

RISIKO

Secara operasional, risiko diartikan sebagai uncertainty of


financial loss atau kerugian yang tidak pasti. Tingkat
pengambilan risiko sangat bervariasi, tergantung pada
kepribadian atas masing-masing individu di jajaran
manajemen.
PENDEKATAN BANYAK STAKEHOLDER
Dalam hal ini pendekatan stakeholder adalah cara mengamati
Dan menjelaskan secara analistis bagaimana unsur-unsur
Dipengaruhi dan mempengaruhi keputusan dan Tindakan bisnis.

Organisasi-Organisasi Terlibat Dalam Tiga Jenis Pasar

Pasar Modal Pasar Faktor

Pasar Produk
B. STRATEGI TINGKAT KORPORATE
Pada tingkat korporat, salah satu dimensi yang paling signifikan di mana konteks strategis berbeda adalah
tingkat dan jenis diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda, sebagaimana
yang ditunjukkan dalam Tampilan 2.3 dibawah ini :
STRATEGI TINGKAT KORPORATE

 Perusahaan-perusahaan dengan Industri Tunggal


Merupakan perusahaan yang beroperasi dan mempunyai pengaruh di tingkat diversifikasi
perusahaan tersebut.
 Perusahaan dengan Diversifikasi yang Tidak Berhubungan
Contoh, Markas bear Textron berfungsi seperti perusahaan induk yang memberikan pinjaman
uang kepada unit bisnis yang diperkirakan akan menghasilkan pengembalian keuangan yang
tinggi perusahaan-perusahaan.
 Perusahaan dengan Diversifikasi yang Berhubungan
Yakni, kelompok lain terdiri dari perusahaan yang beroperasi dalam sejumlah industri dan
bisnisnya saling berhubungan satu sama lain melalui sinergi operasi.
 Kompetensi Inti dan Diversifikasi Korporat
Kompetensi inti adalah kemampuan yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai kinerja
yang lebih tinggi dan menambah nilai signifikan bagi pelanggan.
 Implikasi dari Desain Sistem Pengendalian
Strategi korporat adalah satu rangkaian dengan strategi industri tunggal di satu ujung spektrum
dan diversifikasi yang tidak berhubungan di ujung lain.
C. Strategi Unit Bisnis

1. Misi Unit Bisnis 2. Keunggulan


Kompetitif Unit Bisnis
 Bangun
 Pertahankan • Analisis Industri
 Panen • Keunggulan Bersaing
 Divestasi Generik
KASUS 1

PT. AQUA Golden Mississippi


PT. AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Tirto Utomo,
AQUAmemiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia dan pada tahun 1998 AQUA (di bawah
naungan PT.Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan group
DANONE. Untuk saat ini AQUA merupakan market leader dalam medan persaingan
berbagai produk air mineral di Indonesia, jumlah titik stok semakin diperbanyak secara
agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas
melalui rantai suplai dan penghantaran.
ANALISIS KOMPETITIF: MODEL LIMA KEKUATAN
PORTER

PENERAPAN STRATEGI DALAM MENGHADAPI


PERSAIANGAN

ALTERNATIF STRATEGI PERUSAHAAN DALAM


MENGHADAPI PERSAIANGAN

KESIMPULAN
KASUS 2 :

Di dalam industri retail ini banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dengan PT. Omega Internusa.
Sehingga perusahaan ini memiliki pesaing retail yang relatif banyak baik di sesama Surabaya maupun di luar kota.
Perusahaan lain yang cukup menjadi pesaing berat dengan PT. Omega Internusa ini adalah Perusahaan PT Kreasi Cahaya
Sukses karena menjual barang-barang yang sama baik produk ataupun brand. Pertumbuhan industri retail sekarang ini cukup
lambat karena melihat situasi pertumbuhan ekonomi sekarang ini. Sedangkan tingkat persaingan sendiri cukup ketat dan
banyak. Sehingga PT Omega Internusa memiliki kesulitan dalam menghadapi persaingan yaitu terutama masalah harga yang
lebih murah dari pesaing dan supply barang, bila barang sedang habis dari supplier maka akan kesulitan mendapatkan barang
untuk dijual, sehingga bisa saja konsumen beralih kepada agen yang lainnya. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT.
Omega Internusa adalah secara bebas dalam arti menggunakan sistem jual-beli, sehingga tidak diberlakukan sistem retur
barang dikarenakan PT Omega Internusa adalah agen. Cukup banyaknya pesaing di industri retail ini akan menjadikan
ancaman bagi perusahaan sehingga untuk itu PT. Omega Internusa harus memberikan harga yang lebih murah dari pesaing
lainnya agar tetap berpeluang mendapatkan banyak pembeli.

Yang menjadi hambatan PT. Omega Internusa karena adanya pesaing baru yaitu harga, karena apabila menjual barang yang
sama dan dengan brand serta merek yang sama pastinya terutama akan bersaing dalam hal harga. Namun PT Omega
Internusa memiliki cara dalam menghadapi kompetitor yaitu dengan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan harga
yang terbaik dari supplier agar dapat bersaing dengan pesaing baru. Potensi dalam mengembangkan industri ini agar tidak
kalah dengan pesaing baru salah satunya bisa dengan mencari lahan baru, customer baru, mengcover area yang belum
tercover bahkan sampai diluar pulau. Bagi perusahaan baru yang ingin masuk ke industri retail ini bisa di bilang cukup mudah
karena dengan adanya modal dan biaya yang memadai maka tidak menutup kemungkinan untuk bisa mendirikan perusahaan
retail. Dengan cukup mudahnya perusahaan baru masuk ke industri retail ini akan menjadikan ancaman bagi perusahaan.
Namun disisi lain meskipun cukup mudah masuk ke industri retail ini perusahaan baru akan mengalami kesulitan dalam
mencari customer dan mencari pemasok yang menjual harga murah sehingga PT. Omeg Internusa atau pemain lama memiliki
peluang untuk mendapatkan banyak customer.
• Strategi SO (Strength-Opportunity)
Formulasi • Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Strategi • Strategi ST (Strength-Threats)
• Strategi WT (Weakness-Threats)

• Strategi Penetrasi Pasar


ANALISIS • Strategi Pengembangan Pasar
MASALAH :

KESIMPULAN

SARAN
Kesimpulan
Memahami startegi merupakan hal yang harus dipelajari bagi para pelaku
organisasi. Mengingat betapa pentingnya menyusun strategi yang tepat.
Strategi sendiri merupakan arah umum ataupun rencana-rencana yang
dibuat oleh sebuah organisasi agar dapat mencapai tujuan dari
organisasi. Penyusunan strategi memerlukan pertimbangan yang matang.
Setiap organisasi atau perusahaan mempunyai satu atau lebih tujuan.
Profitabilitas merupakan tujuan yang penting, tetapi perusahaan juga
harus mengadopsi tujuan melalui karyawan, pemasok, pelanggan, dan
masyarakat. Terdapat tiga alat bantu dalam mengembangkan strategi unit
bisnis, yaitu matriks portofolio, analisis struktur industri, dan analisis
rantai.

Anda mungkin juga menyukai