Karena setiap perusahaan memproduksi sebagian kecil dari total output pasar, dan outputnya sama
dengan setiap perusahaan lainnya, maka setiap perusahaan merupakan pengambil harga (price
taker) yang tidak dapat menaikkan harganya di atas harga pasar.
Jika hal ini dilakukan, perusahaan tidak akan mampu menjual sebagian outputnya karena konsumen
akan membelinya dengan harga lebih murah dari perusahaan lain di pasar.
Harga pasar merangkum segala sesuatu yang perlu diketahui perusahaan tentang permintaan
konsumen dan perilaku pesaing.
Oleh karena itu, pesaing mungkin mengabaikan tindakan spesifik masing-masing pesaing saat
menentukan berapa banyak yang akan dibelanjakan.
1) Banyak Penjual dan Pembeli: Terdapat banyak pelaku ekonomi, masing-masing tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap harga pasar.
2) Produk Homogen: Barang atau jasa yang dijual oleh berbagai penjual tidak memiliki
perbedaan kualitas atau karakteristik sehingga dianggap setara.
3) Informasi Sempurna: Semua pelaku pasar memiliki akses penuh terhadap informasi
mengenai harga dan kualitas produk, memungkinkan pengambilan keputusan yang rasional.
4) Mobilitas Faktor Produksi: Faktor produksi seperti buruh dan modal dapat dengan mudah
beralih antarindustri atau perusahaan tanpa hambatan berarti.
5) Mudahnya Masuk dan Keluar Pasar: Tidak ada hambatan yang signifikan bagi perusahaan
baru untuk masuk ke pasar, atau bagi perusahaan yang ada untuk keluar dari pasar.
Pada Gambar ini kita memperoleh sisa permintaan untuk sebuah perusahaan manufaktur Kanada
yang memproduksi kursi logam. Panel b menunjukkan kurva permintaan pasar, D, dan pasokan
semua kecuali satu perusahaan manufaktur, S°.^4 pada p = $66 per bangku, pada pasokan
perusahaan lain, 500 unit (satu unit berarti 1.000 kursi logam) per tahun, sama persis permintaan
pasar (panel b), jadi jumlah sisa yang diminta perusahaan (panel a) adalah nol.
1) Sinyal Keputusan: Harga mencerminkan kondisi pasokan dan permintaan, memberikan sinyal
kepada produsen dan konsumen untuk mengatur produksi dan konsumsi.
2) Alokasi Sumber Daya: Harga membantu mengalokasikan sumber daya dengan efisien,
mendorong produksi barang dan jasa yang paling diinginkan oleh konsumen.
3) Pengukur Efisiensi: Harga mencerminkan tingkat efisiensi produsen, dengan perusahaan yang
tidak efisien cenderung keluar dari pasar karena tidak mampu bersaing.
1) Keuntungan: Harga yang efisien, inovasi produk, dan efisiensi alokasi sumber daya.
2) Tantangan: Kurangnya ruang untuk perbedaan produk, tekanan harga rendah, dan risiko
ketidakstabilan pasar.
✓ Pasar pertanian dengan banyak petani yang menawarkan produk pertanian yang serupa
seperti sayuran dan buah-buahan.
Memaksimalkan Profit
Memaksimalkan profit adalah tujuan utama dari suatu perusahaan atau entitas bisnis. Ini mengacu
pada upaya untuk mencapai laba bersih sebanyak mungkin dengan meminimalkan biaya dan
mengoptimalkan pendapatan.
Strategi memaksimalkan profit melibatkan sejumlah tindakan yang dirancang untuk meningkatkan
efisiensi operasional, mengembangkan dan memasarkan produk atau layanan, serta mengelola
sumber daya dengan bijak.
1) Analisis Pasar: Identifikasi segmen pasar yang paling menguntungkan dan pelajari perilaku
konsumen untuk mengantisipasi kebutuhan mereka.
2) Diferensiasi Produk: Kembangkan fitur unik atau manfaat tambahan pada produk untuk
membedakannya dari pesaing, menarik perhatian konsumen.
3) Efisiensi Operasional: Implementasikan praktik manajemen yang efisien untuk mengurangi
biaya produksi dan distribusi, meningkatkan profitabilitas.
4) R&D dan Inovasi: Investasikan dalam riset dan pengembangan untuk menciptakan produk
atau layanan baru yang dapat memberikan keunggulan kompetitif.
5) Harga yang Kompetitif: Tetapkan harga yang bersaing dengan mempertimbangkan biaya
produksi, diferensiasi produk, dan strategi pasar.
Rumus
Keuntungan suatu perusahaan, π, adalah selisih antara pendapatan perusahaan, R, dan biayanya, C:
π = R – C.
Jika laba negatif, π < 0, perusahaan mengalami kerugian. Mengukur penjualan pendapatan suatu
perusahaan sangatlah mudah dengan menghitung bahwa pendapatan adalah harga dikalikan
kuantitas.
Bagi seorang ekonom, ukuran yang tepat adalah biaya adalah biaya peluang atau biaya ekonomi
serta nilai penggunaan alternatif terbaik dari setiap input yang digunakan perusahaan. Sebagaimana
dibahas dalam Bab sebelumnya, biaya peluang penuh input yang digunakan mungkin melebihi biaya
eksplisit atau biaya yang dikeluarkan sendiri yang tercatat dalam laporan keuangan laporan
akuntansi.
Perbedaan ini penting karena suatu perusahaan dapat membuat keputusan seri Kesalahan kita jika
perusahaan salah mengukur keuntungan dengan mengabaikan beberapa peluang yang relevan biaya.
Keuntungan suatu perusahaan bervariasi menurut tingkat outputnya. Fungsi keuntungan perusahaan
adalah Perusahaan memutuskan berapa banyak output yang akan dijual untuk memaksimalkan
keuntungannya.
Untuk memaksimalkannya keuntungan, perusahaan mana pun (bukan hanya perusahaan kompetitif
yang mengambil harga) harus menjawab dua pertanyaan:
Kurva keuntungan pada Gambar ini mengilustrasikan dua keputusan dasar ini. Perusahaan ini
menghasilkan kerugian pada tingkat output yang sangat rendah dan sangat tinggi serta keuntungan
positif pada tingkat output yang moderat. Memakan tingkat keluaran. Kurva keuntungan mula-mula
naik dan kemudian turun, mencapai titik maksimum keuntungan π* ketika outputnya adalah q*.
Karena perusahaan memperoleh keuntungan positif pada saat itu output, ia memilih untuk
memproduksi q* unit output.
Faktor-faktor yang memengaruhi persaingan dalam jangka pendek mencakup sejumlah aspek yang
dapat mempengaruhi dinamika pasar dan posisi perusahaan dalam periode waktu yang relatif
singkat.
1) Penentuan Harga:
o Diskon dan Penawaran Khusus: Menawarkan diskon atau promosi khusus untuk
menarik pelanggan dalam jangka pendek.
2) Strategi Penjualan dan Promosi:
o Kampanye Pemasaran Cepat: Merancang kampanye pemasaran yang responsif dan
menarik untuk mempercepat penjualan.
3) Penekanan pada Diferensiasi Sementara:
o Inovasi Produk Cepat: Meluncurkan inovasi produk atau fitur baru yang dapat
membedakan perusahaan dalam waktu singkat.
4) Fleksibilitas Produksi:
o Pengaturan Produksi Cepat: Menyesuaikan produksi dengan cepat sesuai dengan
permintaan pasar yang berubah.
5) Pengelolaan Persediaan yang Efisien:
o Model Persediaan "Just In Time": Mengadopsi model persediaan yang efisien untuk
menghindari biaya penyimpanan berlebihan.
6) Strategi Penetrasi Pasar:
o Penetrasi Harga: Menetapkan harga yang lebih rendah untuk mengambil pangsa
pasar lebih besar dalam waktu singkat.
7) Reaksi Cepat terhadap Pesaing:
o Analisis Pesaing: Memantau secara aktif aktivitas pesaing dan merespons perubahan
strategi dengan cepat.
8) Peningkatan Kualitas Layanan:
o Pelatihan Karyawan Cepat: Memastikan karyawan memiliki keterampilan dan
pengetahuan untuk memberikan layanan pelanggan yang berkualitas.
9) Evaluasi Kinerja Operasional:
o Audit Operasional: Melakukan audit operasional untuk mengidentifikasi area di
mana efisiensi dapat ditingkatkan.
10) Strategi Pemasaran Digital:
o Kampanye Online: Mengoptimalkan pemasaran digital dengan kampanye online
untuk menjangkau pelanggan secara cepat.
Strategi dan taktik ini dirancang untuk membantu perusahaan mempertahankan dan meningkatkan
posisi pasar mereka dalam jangka pendek, merespons perubahan pasar dengan cepat, dan mencapai
hasil finansial yang lebih baik.
Kurva
Berikut beberapa kurva contoh yang berhubungan dengan persaingan dalam jangka pendek :
vi. Pasokan Pasar Jangka Pendek dengan Lima Perusahaan Kapur Identik
Kurva
Berikut beberapa kurva yang berhubungan dengan persaingan dalam jangka panjang
i. Kurva Penawaran Jangka Pendek dan Jangka Panjang
ii. Pasokan Perusahaan dan Pasar Jangka Panjang dengan Perusahaan Minyak Nabati yang Identik
Kesimpulan
Dengan memahami karakteristik dan dinamika Persaingan pasar sempurna, Memaksimalkan
keuntungan, Persaingan dalam jangka pendek maupun panjang perusahaan dapat mengembangkan
strategi yang sesuai untuk memaksimalkan efisiensi operasional, menyesuaikan penentuan harga,
dan tetap bersaing dalam lingkungan bisnis yang sangat dinamis.