Anda di halaman 1dari 7

Ijin memberikan tanggapan

Sapto Dwi Nurdyanto

1. Kondisi industry umumnya mengikuti daur hidup produk (product life cycle) yang terdiri dari
tahap pengenalan (pioneer), tahap pengembangan (growth), tahap kedewasaan (maturity) dan
tahap penurunan (decline). Bila Anda seorang analis tahap mana yang menjadi perhatian Anda
dalam menilai suatu kelayakan bisnis perusahaan yang akhirnya memutuskan untuk
berinvestasi di saham perusahaan tersebut. Jelaskan
Kita mengenal kata tak kenal maka tak sayang untuk itulah sebagai analis saya akan
memberikan perhatian khusus Pengenalan (pioneer) sebagai pondasi awal investasi meskipun pada
prinsipnya semua tahap berperan sangat penting yang di ibaratkan sebagai tubuh dimana memiliki tugas
dan fungsi masing masing yang saling mendukung.
Sebagai pijakan awal pengenalan suatu produk sangat penting untuk melangkah ke tahap
selanjutnya , pengembangan, kedewasaan dan penurunan. Tahapan Perkenalan adalah tahapan pertama
dalam siklus hidup produk dimana produsen memperkenalkan produk barunya kepada pasar atau
masyarakat umum. Beberapa ciri-ciri pada Tahap Perkenalan ini diantaranya adalah :
 Produk baru diluncurkan ke Pasar (Market)
 Omset penjualan yang masih rendah
 Kapasitas produksi masih rendah
 Biaya per unit yang masih tinggi
 Cash Flow Negatif
 Distributor berkemungkinan enggan untuk mengambil produk yang masih belum terbukti
Kualitasnya.
 Diperlukannya promosi secara besar-besaran dalam rangka memperkenalkan produknya (biaya
promosi yang tinggi)
Ciri-Ciri Umum Tahap Pengenalan :
 Penjualan yang masih rendah dan lambat
 Volume pasar berkembang lambat (karena tingginya market resistance)
 Persaingan yang masih relatif kecil
 Tingkat kegagalan relatif tinggi
 Masih banyak yang harus dilakukan dalam modifikasi produk dalam pengujian dan
pengembangannya
 Biaya produksi dan pemasarannya tinggi dan distribusi yang terbatas
Strategi yang sering digunakan dalamTahap Perkenalan (Introduction) :
 Mendorong Adopsi pelanggan
 Mengeluarkan Biaya yang besar dalam promosi untuk menciptakan kesadaran pada produk dan
juga untuk memberitahukan produk barunya kepada masyarakat
 Menggunakan strategi Harga Peluncuran (skimming) atau Harga Penetrasi (Penetration)
 Distribusi yang terfokus (pada wilayah yang terbatas)
Pada tahap ini produk baru lahir dan belum ada target konsumen yang tahu sehingga
dibutuhkan pengenalan produk dengan berbagai cara kepada target pasar dengan berbagai cara.
Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi penetapan harga dan kegiatan
promosi. Strategi ini ada empat bentuk, yaitu :
1. Rapid Skimming Strategy
Strategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh
laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan melakukan promosi yang gencar untuk
meyakinkan konsumen tentang kualitas produk walau harganya mahal. Cara ini biasanya dipakai
untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar
belum mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar pada harga berapa pun, dan
perusahaan menghadapi pesaing potensial serta ingin membangun preferensi pada mereknya.
2. Slow Skimming Strategy
Strategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor
per unit sebanyak mungkin dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu tinggi.
Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen mengetahui
keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga tinggi, dan pesaing potensial belum
muncul.
3. Rapid Penetration Strategy
Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi yang agresif.
Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan memperoleh
pangsa pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas, konsumen belum
mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan terdapat indikasi
persaingan potensial yang besar.
4. Slow Penetration Strategy
Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk memperoleh
penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak
membengkak. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang sangat luas,
konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap harga, dan persaingan
potensial sangat rendah.
2. Download laporan keuangan suatu emiten di Bursa Efek Indonesi (BEI) lengkap (laporan posisi
keuangan, laporan laba – rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan). Buatlah Analisa fundamental perusahaan berdasarkan laporan keuangan
tersebut.
DMAS (PT. Puradelta Lestari Tbk)
PT Puradelta Lestari Tbk bergerak dalam bisnis pengembangan real estat di Indonesia. Ini
beroperasi melalui segmen Industri, Perumahan, Komersial, Hotel, dan Sewa. Perusahaan menjual kavling
komersial dan produk komersial, termasuk ruko; produk residensial, seperti rumah tapak; dan
mengembangkan properti investasi persewaan pabrik dan hotel, serta menyediakan jasa penyediaan air
bersih, pengolahan air limbah, dan pengelolaan kawasan yang terdiri dari jasa pembersihan, pengamanan,
perbaikan dan pemeliharaan, dan jasa lainnya. Perusahaan juga mengembangkan dan mengelola Kota
Deltamas, sebuah kota mandiri seluas 3.200 hektar yang terdiri dari kawasan industri, perumahan, dan
komersial. Perusahaan mengoperasikan 19 cluster residensial, tujuh unit pabrik sewa, dan satu hotel.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1993 dan berkantor pusat di Jakarta Barat, Indonesia. PT Puradelta
Lestari Tbk merupakan anak perusahaan dari PT Sumber Arusmulia
NET PROFIT
Profit atau yang juga kita kenal dengan laba adalah hal yang menggambarkan manfaat finansial
yang diwujudkan ketika pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas bisnis melebihi biaya, ongkos, dan
pajak yang terlibat dalam menopang aktivitas bisnis yang bersangkutan. Setiap keuntungan yang
diperoleh disalurkan kembali ke pemilik bisnis, yang memilih untuk mengantongi uang tunai atau
menginvestasikannya kembali ke bisnis. Keuntungan dihitung sebagai pendapatan total dikurangi total
biaya

ASET
Aset merupakan sumber daya dengan nilai ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan oleh
perusahaan dengan harapan akan memberikan manfaat di masa depan. Aset dilaporkan di neraca
perusahaan dan dibeli atau dibuat untuk meningkatkan nilai perusahaan atau menguntungkan operasi
perusahaan. Aset dapat dianggap sebagai sesuatu yang dapat menghasilkan arus kas, mengurangi
pengeluaran, atau meningkatkan penjualan, terlepas dari apakah itu peralatan produksi atau paten.
DIVIDEN
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang
dimiliki. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh dewan direksi perusahaan dan disetujui di
dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

RETURN ON ASSETS (ROA)


Return On Assets (ROA) menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan. ROA yang positif
menunjukkan bahwa dari total aset yang dimiliki, perusahaan mampu menghasilkan laba. Semakin besar
nilai ROA berarti semakin efektif perusahaan dalam mengelola aset yang dimiliki, dan sebaliknya. ROA
yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengalami kerugian.
RETURN ON EQUITY (ROE)
Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang dihasilkan
perusahaan dibandingkan dengan modal yang disetor oleh pemegang saham. ROE berguna untuk
membandingkan profitabilitas perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Nilai ROE
yang semakin besar menunjukkan bahwa perusahaan lebih mampu mengelola modal yang dimiliki untuk
menghasilkan laba

EARNING PER SHARE


Earning per Share adalah keuntungan perusahaan yang dialokasikan untuk setiap lembar saham
biasa yang beredar. Earnings Per Share merupakan sebuah indikator untuk menilai tingkat profitabilitas
perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS semakin baik perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba per
lembar sahamnya.
PEMEGANG SAHAM

Kesimpulan
1. Net Profit Perusahaan mencetak laba positif 5 tahun berturut-turut
2. Earning per Share (EPS) positif 5 tahun berturut-turut
3. Rasio hutang DER/Rasio hutang kurang dari 1 (0.14 kali modal).
4. Tier Saham, tier 2 dengan market cap. menengah (di atas 1 T)
5. Current ratio Aset lancar lebih besar dari liabilitas jangka pendek
6. Net Profit Margin Profitabilitas baik. NPM lebih dari 10% (58.82%)
7. Return on Equity Profitabilitas baik. RoE lebih dari 15% (16.53%)
8. Buffet's Intrinsic Value, Harga saham di bawah harga wajar (176)
9. Price to Book Value Overvalued. PBV lebih dari 1x valuasi perusahaan (1.26).
10. Harga Saham PT Puradelta Lestari Tbk per tanggal 10 November 162 per lot

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, 2005, Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Empat.

Violandani, D. S. (2021). Analisis Komparasi Rasio Keuangan Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19 pada
Perusahaan Terbuka yang Terdaftar Pada Indeks LQ45. Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699.

Rescyana Putri Hutami, 2012, Pengaruh Dividend Per Share, Return on Equity, dan Net Profit Margin
Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode
2006-2010. Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012.

Analisa Fundamental Saham DMAS | PT Puradelta Lestari Tbk. https://carisaham.com/emiten/profile


/DMAS

Anda mungkin juga menyukai