Perencanaan Bisnis
Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah adanya kemampuan menuangkan
ide-ide atau gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif. Ide terse but harus
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi yang dituangkan dalam rencana bisnis yang
matang dan realistis. Rencana bisnis tersebut berisi tentang apa yang dikerjakan
dalam suatu bisnis ke depan meliputi alokasi sumber daya, perhatian pada faktor -
faktor kunci dan mengolah permasalahan-permasalahan dan peluang yang ada.
Kebutuhan akan sebuah perencanaan bisnis menjadi mutlak jika kita akan
menjalankan suatu bisnis, karena perencanaan bisnis sendiri ibarat sebuah peta
dan kompas untuk menjalankan bisnis. Melalui sebuah perencanaan yang matang
kita dapat menet apkan tujuan utama bisnis kita, skala prioritas, dan menetapkan
target yang ingin dicapai. Dengan adanya rencana bisnis yang baik akan
menjadikan peluang sukses bisnis kita jalankan akan semakin tinggi.
1
Menurut Rhanda Abrams (2008), Business plan adalah dokumen penting yang
berisi deskripsi tentang perusahaan. Perencanaan tersebut menunju kkan posisi
sekarang, visi kedepan, dan rencana untuk mewujudkan visi tersebut.
1. Rencana bisnis mencakup jawaban terhadap beberapa pertanyaan berikut:
a. Apakah anda mempunyai ide untuk memulai suatu usaha atau bisnis apa
yang sedang anda kerjakan sekarang.
b. Siapa konsumen anda dan atau calon konsumen anda, dan apa yang
mendorong mereka untuk menjadi konsumen anda?
c. Bagaimana cara memperkenalkan bisnis anda pada konsumen?
d. Siapa kompetitor anda dan apa yang membuat beda dari bisnis yang lain?
e. Bagaimana anda menunjukkan pentingnya bisnis anda?
f. Apakah tim manajemen mampu mensukseskan bisnis anda?
g. Apa target jangka panjang dari bisnis anda?
h. Bagaimana gambaran finansial bisnis anda? Berapa besar modal yang
diperlukan untuk menjalankan bisnis? Berapa besar keuntungan?
2. Kerangka dasar dari suatu rencana bisnis, meliputi:
a. Ringkasan eksekutif (Executive Summary) Menunjukkan aspek terpenting
dalam bisnis, merangkum poin utama dalam perencanaan bisnis.
b. Deskripsi perusahaan, menampilkan seluk-beluk bisnis/perusahaan
c. Deskripsi target pasar, mengidentifikasi tipe orang atau bisnis yang paling
disukai konsumen, dan menjelaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
d. Analisa kompetitif, mengevaluasi perusahaan lain yang menawarkan produk
serupa.
e. Perencanaan pemasaran dan penjualan, menguraikan bagaimana anda
menjangkau konsumen dan melakukan penjualan produk.
f. Perencanaan operasional, menjelaskan bagaimana menjalankan bisnis dan
faktor-faktor operasional yang mungkin menjadi penghalang dalam
kompetisi.
2
g. Tim manajemen, mendeskripsikan orang-orang yang berperan dalam
menjalankan bisnis.
h. Rencana pengembangan dan prestasi, menunjukkan bagaimana
perkembangan bisnis dalam jangka waktu tertentu, bagaimana
mencapainya, dan target yang ingin dicapai.
i. Finansial, laporan keuangan yang menunjukkan kondisi finansial terbaru,
dan target finansial yang akan dicapai dimasa datang.
Business plan menjadi bagian penting untuk kesuksesan sebuah bisnis, karena
business plan sebagai alat untuk melakukan proyeksi dan analisa bagi
3
pengambil keputusan dan kebijakan di masa mendatang. Business plan menjadi
pedoman strategis untuk mempertajam rencana -rencana yang diharapkan
dalam menentukan arah tujuan dan cara mencapai sasaran yang diinginkan.
Banyak manfaat yang diperoleh ketika sebelum memulai usaha membuat
business plan terlebih dahulu, diantaranya:
a. Kejelasan rencana strategi bisnis dalam menentukan poin -poin penting
dalam usaha
b. Potensi besar keberhasilan bisnis karena adanya kejelasan arah tujuan serta
visi misi bisnis
c. Persiapan lebih matang dalam menghadapi masalah/resiko yang akan
terjadi
d. Kejelasan peluang serta potensi pasar
e. Dapat memprioritaskan sumber daya yang dibutuhkan
f. Sebagai pegangan atau dasar fungsi pengendalian, dll.
C. Analisis SWOT
1. Pengertian
Analisa SWOT (SWOT Analysis) adalah suatu metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan (Strengths),
kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) yang
mungkin terjadi dalam mencapai suatu tujuan dari kegiatan proyek/kegiatan
usaha atau perusahaan/lembaga dalam skala yang lebih luas. Untuk keperluan
tersebut diperlukan kajian dari aspek lingkungan baik yang berasal dari
lingkungan internal maupun eskternal yang me mpengaruhi pola strategi
perusahaan/lembaga dalam mencapai tujuan.
Metode SWOT banyak dipakai di dunia bisnis dalam menetapkan perencanaan
strategi perusahaan (strategic planning) berkaitan dengan aspek penerapan di
dunia bisnis. Proses perencanaan bisnis membutuhkan penilaian mengenai
kondisi saat ini dan gambaran ke depan yang mempengaruhi proses pencapaian
tujuan perusahaan. Dengan analisa SWOT akan didapatkan karakteristik dari
kekuatan utama, kekuatan tambahan, faktor netral, kele mahan utama dan
kelemahan tambahan berdasarkan analisa lingkungan internal dan ekster nal
yang dilakukan. Berikut ini uraian masing-masing analisis SWOT:
a. Strenght (S) merupakan analisis kekuatan yaitu situasi ataupun kondisi yang
merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.
Perusahaan perlu menilai kekuatan-kekuatan dibandingkan dengan para
pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam
teknologinya, maka keunggulan itu dapat dimanfaat kan untuk mengisi
segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi yang lebih maju. Analisis
strenght bisa dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti:
a) Kelebihan apa yang dimiliki oleh organsiasi?
b) Apa yang membuat organisasi lebih baik dari organisasi lainnya?
c) Keunikan apa yang dimiliki oleh organisasi?
d) Apa yang menyebabkan kita mendapatkan penjualan?
e) Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu
kelebihan?
b. Weaknesses (W) merupakan analisis kelemahan yaitu situasi ataupun kondisi
yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat
ini. Kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi
kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi perlu
dianalisis. Analisis Weaknesses bisa dilakukan dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan seperti:
a) Apa yang dapat ditingkatkan dalam organisasi?
b) Apa yang harus dihindari oleh organisasi?
13
c) Faktor apa yang menyebabkan kehilangan penjualan?
d) Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai s uatu
kelemahan organ-isasi kita?
e) Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari
organisasi kita?
c. Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau ko ndisi yang merupakan
peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan member ikan peluang
berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari
peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perus ahaan ataupun
organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan
datang. Analisis Opportunity bisa dilakukan dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan seperti:
a) Kesempatan apa yang dapat kita lihat ?
b) Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi kita?
d. Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman
yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk
menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan
pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika
tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu
usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan
datang. Analisis Threats bisa dilakukan dengan menjawab per-tanyaan-
pertanyaan seperti:
a) Hambatan apa yang kita hadapi sekarang?
b) Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi?
c) Perkembangan Teknologi apa yang menyebabkan ancaman bagi
organisasi?
d) Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam
perkembangan organisasi?
14
Pada dasarnya analisis SWOT memberikan informasi bagi perusahaan untuk
mengambil langkah bagaimana kekuatan (strengths ) bisa dimanfaatkan untuk
mengambil menangkap peluang (Opportunities ) yang ada, bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang menghambat peluang (Opportunities )
yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan ( strengths ) mampu menghadapi
ancaman (Threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (Threats) menjadi
nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Hasil dari analisa SWOT biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari se gi peluang
yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika
digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi -sisi yang
terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Analisis ini berperan sebagai alat untuk
meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu pe rusahaan atau
organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
2. Faktor Lingkungan dalam Analisis SWOT
Ada 2 macam lingkungan yang berpengaruh dalam analisis SWOT, yaitu
lingkungan internal dan eksternal. Analisis SWOT dapat menemukan potensi
dari suatu perusahaan untuk bisa maju dan berkembang dipengaruhi oleh
bagaimana perusahaan memanfaatkan pengaruh dari luar sebagai kekuatan
tambahan serta pengaruh lokal dari dalam. Faktor lingkungan eksternal
mendapatkan prioritas lebih dalam penentuan strategi ka rena pada umumnya
faktor-faktor ini berada di luar kendali perusahaan sementara faktor internal
merupakan faktor-faktor yang lebih bisa dikendalikan.
a. Faktor Internal ( Strength dan Weakness)
Kekuatan adalah faktor internal yang ada di da lam perusahaan yang bisa
digunakan untuk menggerakkan perusahaan ke depan. Suatu
kekuatan/strenghth hanya akan menjadi keunggulan kompetitif bagi suatu
perusahaan apabila kekuatan tersebut terkait dengan lingkungan sekitarny1a5
,
yaitu jika kekuatan itu dibutuhkan atau bisa mempengaruhi lingkungan disekitarnya. Jika
pada perusahaan lain juga terdapat kekuatan dan kompetensi inti yang sama, maka
kekuatan harus di ukur dengan membandingkan kekuatan perusahaan dengan perusahaan
lainnya. Dengan demikian tidak semua kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipaksa
untuk dikembangkan karena terkadang kekuatan itu tidak terlalu penting jika dilihat dari
lingkungan yang lebih luas. Demikian pula tidak semua kelemahan dari perusahaan harus
dipaksa untuk diperbaiki terutama untuk hal-hal yang tidak berpengaruh pada lingkungan
sekitar. Faktor Internal (Strength dan Weakness) antara lain meliputi:
a) Sumber daya yang dimiliki
b) Keuangan atau Finansial
c) Kelebihan atau kelemahan internal organisasi
d) Pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya (baik yang berhasil maupun yang
gagal)
b. Faktor Eksternal ( Opportunities dan Threats)
Peluang dapat ditemukan dengan membandingkan analisa internal yang dilakukan di
suatu perusahaan (strenghth dan weakness) dengan analisa internal dari kompetitor lain.
Sebagaimana kekuatan, peluang juga harus diranking berdasarkan probabilitas
keberhasilannya, sehingga tidak semua peluang harus dicapai dalam target dan strategi
perusahaan. Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats) antara lain meliputi:
a) Tren, Budaya, Sosial Politik, Ideologi, perekonomian
b) Sumber-sumber permodalan
c) Peraturan Pemerintah
d) Perkembangan Teknologi
Peristiwa-peristiwa yang terjadi , dan lingkun
17
Yulius Marta, M.Pd.T. [Prakarya Kelas XII] Digunakan Dilingkungan Sendiri SMA Adabiah 2
BAB II
RAB RENCANA ANGGARAN BIAYA
POKOK BAHASAN PENDAHULUAN
PENGERTIAN
MENYUSUN ANGGARAN BIAYA
A. Pendahuluan
Merencakan sebuah usaha ada satu persoalan yang tidak boleh diabaikan yaitu Rencana Anggaran
Biaya. Menyusun anggaran biaya perlu kajian dan pemahaman yang mendasar tentang harga bahan
baku, upah pekerja, dan modal awal dalam pembiayaan sarana fasilitas usaha, artinya disini
seseorang yang akan memulai usaha baru minimal harus mengetahui modal dari sebuah produk
yang akan dijual dan modal dari perelatan yang akan digunakan. Sebelum menetapkan harga
diperlukan beberapa informasi, diantaranya:
1. Mengetahui berapa harga yang bersedia dibayarkan oleh pelanggan
Sebelum kita menetapkan harga dari sebuah produk, terlebih dahulu kita perlu mengetahui
kesanggupan daya beli masyarakat terhadap produk tersebut. Hal ini bertujuan, agar harga jual dari
produk tersebut memiliki daya saing di pasar dan merupakan alternatif pilihan bagi konsumen.
18
Yulius Marta, M.Pd.T. [Prakarya Kelas XII] Digunakan Dilingkungan Sendiri SMA Adabiah 2
Anggaran produksi adalah Rencana perusahaan untuk menghasilkan produk perusahaan dalam
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penjualan dengan mempertimbangkan jumlah persediaan
pada awal dan akhir periode tertentu. Pada perusahaan manufaktur, terdapat tiga komponen utama
yang dibutuhkan dalam pembuatan produk, yaitu bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik.
Anggaran biaya bahan baku adalah sebuah rencana terperinci yang disusun mengenai jumlah biaya
bahan baku yang akan dikeluarkan pada periode tertentu dimasa yang akan datang. Anggaran biaya
tenaga kerja langsung adalah sebuah rencana terperinci mengenai jumlah biaya tenaga kerja
langsung yang akan digunakan pada periode tertentu di masa yang akan datang.
Sedangkan anggaran biaya overhead parbik adalah seluruh biaya produksi selain biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung, yang direncanakan akan dibayarkan dalam satu periode tertentu.
Dari pendapat di atas, anggaran dapat diartikan sebagai rencana yang disusun secara sistematis
mencakup seluruh kegiatan perusahaan serta dikukur dalama satuan uang dan berlaku dalam jangka
waktu tertentu.
Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut ini:
Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan.
Data-data waktu yang lalu.
Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.
Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah.
Penelitian untuk pengembangan perusahaan.
Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan perilaku para pelaksana anggaran dengan cara
mempertimbangkan, hal-hal berikut ini:
20
Yulius Marta, M.Pd.T. [Prakarya Kelas XII] Digunakan Dilingkungan Sendiri SMA Adabiah 2
Anggaran harus dibuat serealitas mungkin, secermat mungkin sehingga tidak terlalu rendah atau
terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah tidak menggambarkan kedinamisan, sedangkan
anggaran yang dibuat terlalu tinggi hanyalah angan-angan.
Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi top management (direksi).
Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak merasa tertekan,
tetapi termotivasi.
Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat waktu,
sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diantisipasi terlebih dini.
a. Tujuan Penyusunan Anggaran
Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber
dan penggunaan data.
Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan
dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan.
Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat mencapai
hasil yang maksimal.
Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan
anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.
Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang
berkaitan dengan keuangan. b. Manfaat Anggaran
Anggaran mempunyai banyak manfaat, antara lain:
Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai. Dapat memotivasi
pegawai.
Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai.
21
Yulius Marta, M.Pd.T. [Prakarya Kelas XII] Digunakan Dilingkungan Sendiri SMA Adabiah 2
Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
Sumber daya, seperti: tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat
dimanfaatkan seefesien mungkin. Alat pendidikan bagi para manajer.
c. Kelemahan Anggaran
Anggaran juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan,
sehingga
mengandung unsur ketidakpastian.
Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu , uang, dan tenaga
yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun
anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat.
Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat
mengakibatkan mereka mengerutu dan menentang, sehingga anggaran tidak efektif.
2. Pengertian Biaya
Biaya dalam hubunganya dengan produksi di sebut biaya produksi. Kegiatan
produksi merupakan suatu kegiatan yang di dalam perusahaan yang
berhubungan dengan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi yang siap
untuk dijual. Dapat dikatakan biaya produksi adalah perhitungan biaya yang
berasal dari penyediaan bahan mentah sampai biaya yang di keluarkan untuk
produksi barang jadi. Beberapa ahli mengungkapkan biaya produksi merupakan
semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai, atau biaya-biaya yang terjadi
untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
Menurut Abdul Halim (2010:4), biaya merupakan pengeluaran yang sudah terjadi
(expired) yang digunakan dalam memproses produk yang dihasilkan. Sedangkan
menurut Mulyadi (1999:8), biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber
ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang
22
Yulius Marta, M.Pd.T. [Prakarya Kelas XII] Digunakan Dilingkungan Sendiri SMA Adabiah 2
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dalam arti sempit, biaya merupakan sumber
ekonomi untuk memperoleh harga pokok. Biaya dalam perspektif konsumen adalah pengorbanan
yang harus dikeluarkan untuk mengkonsumsi sejumlah produk baik barang ataupun jasa. Sedangkan,
biaya dalam perspektif produsen atau supplier adalah semua beban yang harus ditanggung oleh
produsen untuk menghasilkan suatu produksi.
Dalam ekonomi mikro, produksi adalah mengubah input menjadi output atau bisa didefinisikan
sebagai proses ekonomi yang menggunakan sumber daya untuk menciptakan sebuah komoditas
yang cocok untuk pertukaran. Produksi juga merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk
menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan.
Dalam kegiatan produksi, diperlukan faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, tanah, listrik,
bahan baku, dan lain-lain. Perusahaan akan mengganti penggunaan faktor produksi tersebut dalam
bentuk gaji, uang sewa, harga listrik, hargan bahan baku, dan lain-lain. Keseluruhan beban atau
pengorbanan yang dikeluarkan oleh produsen untuk kegiatan produksi inilah yang biasa disebut
dengan biaya produksi. Menurut Mulyadi (1995: 14), biaya produksi merupakan biaya-biaya yang
terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Dapat disimpulkan
bahwa biaya produksi adalah total nilai dari input dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan
suatu produk baik barang atau jasa.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
Bahan-bahan pembantu atau penolong
Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
Penyusutan peralatan produksi
Uang modal, sewa
23
Yulius Marta, M.Pd.T. [Prakarya Kelas XII] Digunakan Dilingkungan Sendiri SMA Adabiah 2
Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya
keamanan dan asuransi
Biaya pemasaran seperti biaya iklan , dan pajak a. Jenis–jenis Biaya
Menurut fungsi pokok dalam perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1) Biaya Produksi, semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi
atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Biaya produksi dapat digolongkan
kedalam biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
2) Biaya Pemasaran, adalah biaya–biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran
produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dan lain–lain.
3) Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya–biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan–kegiatan
produksi dan pemasaran produk.
Menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai ada dua golongan, yaitu :
1) Biaya langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana
penyebab satu–satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan
produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2) Biaya tidak langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang
dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead
pabrik.
Menurut perilaku dalam kaitannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dibagi menjadi empat,
yaitu :
1) Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak
dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat
kegiatan tertentu.
24
Yulius Marta, M.Pd.T. [Prakarya Kelas XII] Digunakan Dilingkungan Sendiri SMA Adabiah 2
2) Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan
perubahan volume kegiatan atau aktivitas.
3) Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
4) Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan
jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
Menurut tujuan perencanaan dan pengendalian biaya digolongkan menjadi 2:
1) Biaya yang Ditetapkan (Predetermined Cost)
Biaya yang ditetapkan (predetermined cost) adalah biaya yang besarnya telah ditetapkan terlebih
dahulu berdasarkan analisis masa lalu atau prediksi masa datang. Biaya yang ditetapkan dilakukan
untuk penyusunan standar atau anggaran.
2) Biaya Historis (Historical Cost)
Biaya historis adalah biaya yang besarnya dihitung setelah ada realisasi.
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Lama Penggunaannya 1) Biaya Investasi (Instrument Cost)
Biaya investasi adalah biaya yang kegunaannya dapat berlangsung dalam waktu yang relatif lama.
Biasanya batasan waktu untuk biaya investasi ditetapkan lebih dari satu tahun. Batas satu tahun
ditetapkan atas dasar kebiasaan bahwa anggaran direncanakan dan direalisir untuk satu tahun. Biaya
investasi biasanya berhubungan dengan pembangunan atau pengembangan infrastruktur fisik dan
kapasitas produksi. Contoh yang termasuk dalam biaya investasi antara lain biaya pembangunan
gedung, biaya tanah, mesin produksi dan peralatan serta perizinan yang diperlukan.
2) Biaya Operasional (Operasional Cost)
Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan dalam suatu proses produksi dan memiliki sifat “habis pakai”
dalam kurun waktu relatif singkat, biasanya kurang dari satu tahun. Tujuan
25
Yulius Marta, M.Pd.T. [Prakarya Kelas XII] Digunakan Dilingkungan Sendiri SMA Adabiah 2
biaya operasional adalah untuk mengelola sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan untuk
menjalankan aktivitas dalam upaya mempertahankan dan menghasilkan pendapatan. Contoh yang
termasuk dalam biaya operasional antara lain biaya obat, biaya makan, gaji pegawai, air, listrik dan
sebagainya.
3) Biaya Pemeliharaan (Maintenance Cost)
Biaya pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memelihara aktiva atau produk/jasa agar
tetap dalam kondisi baik. Biaya ini meliputi biaya pembersihan, pengecatan, dan biaya lainnya.
Dengan kata lain, biaya pemeliharaan digunakan dalam proses pengoperasian perusahaan yang
diakibatkan oleh adanya pergantian peralatan, perbaikan produksi, pengeluaran untuk bahan habis
pakai, misal biaya pemeliharaan gedung, pemeliharaan kendaraan dan sebagainya.
Biaya operasional dan pemeliharaan dengan sifatnya yang habis pakai dikeluarkan secara berulang
sehingga biaya operasional dan pemeliharaan sering juga disebut sebagai biaya berulang (recurrent
cost). Biaya total adalah jumlah dari investasi, biaya operasional dan biaya pemeliharaan atau Total
Cost= Investment Cost + Operational Cost + Maintenance Cost. (TC+=IC+OC+MC).
C. Menyusun Rencana Anggaran Biaya Produk
Dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya Produk, ada tiga bagian penting yang harus dihitung,
ketiga tahapan dan bagian tersebut saling berkelanjutan, adapun ketiga tahapan tersebut yaitu:
1. harga bahan dan upah
2. analisa produk
3. anggaran biaya.
Untuk lebih jelasnya mari kita coba menghitung Rencana Anggaran Biaya pembuatan gelas mug
untuk 1 Pcs gelas mug.
26
Yulius Marta, M.Pd.T. [Prakarya Kelas XII] Digunakan Dilingkungan Sendiri SMA Adabiah 2
Berdasarkan Analisa harga dan upah di atas, maka dapat di simpulkan bahwa bahan dan upah dari
sebuah gelas mug berkisar Rp. 23.00, dari harga tersebut maka dapat kita tetapkan harga jualnya
berdasarkan beberapa ketentuan yang telah dijelskan pada bagian di atas yakni Mengetahui berapa
harga yang bersedia dibayarkan oleh pelanggan, Mengetahui harga pesaing-pesaing kita,
Mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan, Mengetahui cara membuat harga kita agar lebih menarik
pelanggan.
3. Anggaran Biaya
Setelah melalui dua tahapan di atas maka langkah selanjutnya menghitung anggaran biaya
berdasarkan volume. Caranya yaitu harga analisa yang didapat dikalikan dengan jumlah produksi,
misalnya apabila harga bahan dan upah dari sebuah gelas mug berkisar Rp. 23.00,- dan jumlah
produksi sebanyak 2 lusin maka=
= Rp. 23.000 X 24
= Rp. 552.000,-
Begitulah cara mencari anggaran biaya sebuah produk, dengan demikian maka juga dapat
diperkiraan untung dari sebuah produk.
28
Yulius Marta, M.Pd.T. [Prakarya Kelas XII] Digunakan Dilingkungan Sendiri SMA Adabiah 2