Anda di halaman 1dari 17

RENCANA ANGGARAN BIAYA

POKOK BAHASAN
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
MENYUSUN ANGGARAN BIAYA

A. Pendahuluan
Merencakan sebuah usaha ada satu persoalan yang tidak boleh diabaikan
yaitu Rencana Anggaran Biaya. Menyusun anggaran biaya perlu kajian dan
pemahaman yang mendasar tentang harga bahan baku, upah pekerja, dan
modal awa l dalam pembiayaan sarana fasilitas usaha, artinya disini
seseorang yang akan memulai usaha baru minimal harus mengetahui modal
dari sebuah produk yang akan dijual dan modal dari perelatan yang akan
digunakan. Sebelum menetapkan harga diperlukan beberapa informasi,
diantaranya:
1. Mengetahui berapa harga yang bersedia dibayarkan oleh pelanggan
Sebelum kita menetapkan harga dari sebuah produk, terlebih dahulu kita
perlu mengetahui kesanggupan daya beli masyarakat terhadap produk
tersebut. Hal ini bertujuan, agar harga jual dari produk tersebut memiliki
daya saing di pasar
dan merupakan alternatif pilihan bagi konsumen . 18
2. Mengetahui harga pesaing-pesaing kita
Selanjutnya harga produk yang serupa baik dari kualitas maupun kuantitas
penting untuk diketahui, hal ini dapat dilakukan dengan cara mensurvey
harga pesaing di sekitar. hali ini bertujuan produk yang dipasarkan mampu
bersaing dengan baik.
3. Mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan
Faktor berikutnya harga bahan baku juga penting untuk diketahui, ini
bertujuan agar dapat mengendalikan harga modal lebih rendah dari harga
jual, sehingga produsen memperroleh untung dari produk yang dijual
tersebut.
4. Mengetahui cara membuat harga kita agar lebih menarik pelanggan
Dengan mengetahui cara pembuatan, siprodusen bisa menghitung biaya
produksi upah pekerja yang nantinya berdampak terhadap harga jual.

B. Pengertian
1.Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap
perusahaan, baik perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun
bertujuan non laba termasuk perusahaan jasa, perusahaan dagang dan
perusahaan industri. Sebelum perusahaan beroperasi, perlu adanya
rencana berupa anggaran, sehingga jelas misi dan target yang akan dicapai
pada periode berikutnya. Bagi pimpinan perusahaan, anggaran merupakan
sarana untuk keperluan rencana, koordinasi, pengawasan dan
pengendalian.
Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun
berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana
tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara
kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu
tertentu. Anggaran memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai alat untuk
perencanaan (Planning) dan sebagai alat untuk pengendalian (Control).
19
Anggaran produksi adalah Rencana perusahaan untuk menghasilkan
produk perusahaan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penjualan
dengan mempertimbangkan jumlah persediaan pada awal dan akhir periode
tertentu. Pada perusahaan manufaktur, terdapat tiga komponen utama yang
dibutuh kan dalam pembuatan produk, yaitu bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.

Anggaran biaya bahan baku adalah sebuah rencana terperinci yang disusun
mengenai jumlah biaya bahan baku yang akan dikeluarkan pada periode
tertentu dimasa yang akan datang. Anggaran biaya tenaga kerja langsung
adalah sebuah rencana terperinci mengenai jumlah biaya tenaga kerja
langsung yang akan digunakan pada periode tertentu di masa yang akan
datang.

Sedangkan anggaran biaya overhead parbik adalah seluruh biaya produksi


selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, yang
direncanakan akan dibayarkan dalam satu periode tertentu.

Dari pendapat di atas, anggaran dapat diartikan sebagai rencana yang


disusun secara sistematis mencakup seluruh kegiata n perusahaan serta
dikukur dalama satuan uang dan berlaku dalam jangka waktu tertentu.

Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor -faktor berikut ini:


 Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan.
 Data-data waktu yang lalu.
 Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
 Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak -gerik pesaing.
 Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah.
 Penelitian untuk pengembangan perusahaan.
Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan perilaku para pelaksana
anggaran dengan cara mempertimbangkan, hal-hal berikut ini:
20
 Anggaran harus dibuat serealitas mungkin, secermat mungkin sehingga tidak
terlalu rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah
tidak menggambarkan kedinamisan, sedangkan anggaran yang dibuat
terlalu tinggi hanyalah angan-angan.
 Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi top management
(direksi).
 Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga
pelaksana tidak merasa tertekan, tetapi ter motivasi.
 Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang
akurat dan tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang
merugikan dapat segera diantisipasi terlebih dini.

a. Tujuan Penyusunan Anggaran


 Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih
sumber dan penggunaan data.
 Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
 Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan
dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan.
 Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat
mencapai hasil yang maksimal.
 Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan
anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.
 Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang
berkaitan dengan keuangan.
b. Manfaat Anggaran
 Anggaran mempunyai banyak manfaat, antara lain:
 Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
 Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan
pegawai.
 Dapat memotivasi pegawai.
 Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai.
21
 Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
 Sumber daya, seperti: tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat
dimanfaatkan seefesien mungkin.
 Alat pendidikan bagi para manajer.

c. Kelemahan Anggaran
Anggaran juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
 Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan, sehingga
mengandung unsur ketidakpastian.
 Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu , uang, dan
tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan m ampu
menyusun anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat.
 Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat
mengakibatkan mereka mengerutu dan menentang, sehingga anggaran
tidak efektif.

2. Pengertian Biaya
Biaya dalam hubunganya dengan produksi di sebut biaya produksi. Kegiatan
produksi merupakan suatu kegiatan yang di dalam perusahaan yang
berhubungan dengan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi yang
siap untuk dijual. Dapat dikatakan biaya produksi adalah perhitungan biaya
yang berasal dari penyediaan bahan mentah sampai biaya yang di
keluarkan untuk produksi barang jadi. Beberapa ahli mengungkapkan biaya
produksi merupakan semua biaya yang berhubungan dengan fungsi
produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai,
atau biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk
jadi yang siap untuk dijual.
Menurut Abdul Halim (2010:4), biaya merupakan pengeluaran yang sudah
terjadi (expired) yang digunakan dalam memproses produk yang dihasilkan.
Sedangkan menurut Mulyadi (1999:8), biaya dalam arti luas adalah
pengorbanan sumber

ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
ya2ng2
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dalam arti sempit, biaya
merupakan sumber ekonomi untuk memperoleh harga pokok. Biaya dalam
perspektif konsumen adalah pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk
mengkonsumsi sejumlah produk baik barang ataupun jasa. Sedangkan,
biaya dalam perspektif produsen atau supplier adalah semua beban yang
harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi.

Dalam ekonomi mikro, produksi adalah mengubah input menjadi output atau
bisa didefinisikan sebagai proses ekonomi yang menggunakan sumber daya
untuk menciptakan sebuah komoditas yang cocok untuk pertukaran.
Produks i juga merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah
nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih
bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.

Dalam kegiatan produksi, diperlukan faktor -faktor produksi, seperti tenaga


kerja, tanah, listrik, bahan baku, dan lain-lain. Perusahaan akan mengganti
penggunaan faktor produksi tersebut dalam bentuk gaji, uang sewa, harga
listrik, hargan bahan baku, dan lain-lain. Keseluruhan beban atau
pengorbanan yang dikeluarkan oleh produsen untuk kegiatan produksi inilah
yang biasa disebut dengan biaya produksi. Menurut Mulyadi (1995: 14),
biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan
baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Dapat disimpulkan bahwa
biaya produksi adalah t otal nilai dari input dalam kegiatan produksi untuk
menghasilkan suatu produk baik barang atau jasa.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
 Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
 Bahan-bahan pembantu atau penolong
 Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
 Penyusutan peralatan produksi

 Uang modal, sewa


23
 Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan,
biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
 Biaya pemasaran seperti biaya iklan , dan pajak
a. Jenis–jenis Biaya
Menurut fungsi pokok dalam perusahaan, biaya dapat digolongkan
menjadi tiga kelompok, yaitu :
1) Biaya Produksi, semua biaya yang berhubungan dengan fungsi
produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi.
Biaya produksi dapat digolongkan kedalam biaya bahan baku langsung,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
2) Biaya Pemasaran, adalah biaya–biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan,
biaya promosi, biaya sampel, dan lain–lain.
3) Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya–biaya untuk mengkoordinasikan
kegiatan–kegiatan produksi dan pemasaran produk.
Menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai ada dua
golongan, yaitu :
1) Biaya langsung (direct cost) , merupakan biaya yang terjadi dimana
penyebab satu–satunya adalah karena ada sesuatu yang harus
dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2) Biaya tidak langsung (indirect cost) , biaya yang terjadi tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan
produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
Menurut perilaku dalam kaitannya dengan perubahan volume kegiatan,
biaya dibagi menjadi empat, yaitu :
1) Biaya Tetap (fixed cost) , biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak
dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat
kegiatan tertentu.
2) Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah
secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas.
3) Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan biaya semi variabel
mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
4) Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi
tertentu. Menurut tujuan perencanaan dan pengendalian biaya digolongkan
menjadi 2:
1) Biaya yang Ditetapkan (Predetermined Cost)
Biaya yang ditetapkan (predetermined cost) adalah biaya yang
besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan analisis masa
lalu atau prediksi masa datang. Biaya yang ditetapkan dilakukan untuk
penyusunan standar atau anggaran.
2) Biaya Historis (Historical Cos t)
Biaya historis adalah biaya yang besarnya dihitung setelah ada realisasi.
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Lama Penggunaannya
1)Biaya Investasi (Instrument Cost)
Biaya investasi adalah biaya yang kegunaannya dapat berlangsung dalam
waktu yang relatif lama . Biasanya batasan waktu untuk biaya investasi
ditetapkan lebih dari satu tahun. Batas satu tahun ditetapkan atas
dasar kebiasaan bahwa anggaran direncanakan dan direalisir untuk
satu tahun. Biaya investasi biasanya berhubungan dengan
pembangunan atau pengembangan infrastruktur fisik dan kapasitas
produksi. Contoh yang termasuk dalam biaya investasi antara lain
biaya pembangunan gedung, biaya tanah, mesin produksi dan peralatan
serta perizinan yang diperlukan.
2) Biaya Operasional (Operasional Cost)
Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan dalam suatu proses produksi dan memiliki sifat “habis pakai”
dalam kurun waktu relatif singkat, biasanya kurang dari satu tahun.
Tujuan
biaya operasional adalah untuk mengelola sumber ekonomi yang
dimiliki perusahaan untuk menjalankan aktivitas dalam upaya
mempertahankan dan menghasilkan pendapatan. Contoh yang
termasuk dalam biaya operasional antara lain biaya obat, biaya
makan, gaji pegawai, air, listrik dan sebagainya.
3) Biaya Pemeliharaan (Maintenance Cost)
Biaya pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memelihara
aktiva atau produk/jasa agar tetap dalam kondisi baik. Biaya ini
meliputi biaya pembersihan, pengecatan, dan biaya lainnya. Dengan kata
lain, biaya pemeliharaan digunakan dalam proses pengoperasian
perusahaan yang diakibatkan oleh adanya pergantian peralatan,
perbaikan produksi, pengeluaran untuk bahan habis pakai, misal biaya
pemeliharaan gedung, pemeliharaan kendaraan dan sebagainya.
Biaya operasional dan pemeliharaan dengan sifatnya yang habis pakai
dikeluarkan secara berulang sehingga biaya operasional dan
pemeliharaan sering juga disebut sebagai biaya berulang (recurrent cost)
. Biaya total adalah jumlah dari investasi, biaya operasional dan biaya
pemeliharaan atau Total Cost= Investment Cost + Operational Cost +
Maintenance Cost. (TC+=IC+OC+MC).

C.Menyusun Rencana Anggaran Biaya Produk


Dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya Produk, ada tiga bagian penting
yang harus dihitung, ketiga tahapan dan bagian tersebut saling berkelanjutan,
adapun ketiga tahapan tersebut yaitu:
1. harga bahan dan upah
2. analisa produk
3. anggaran biaya.
Untuk lebih jelasnya mari kita coba menghitung Rencana Anggaran Biaya
pembuatan gelas mug untuk 1 Pcs gelas mug.
1. Daftar Harga Barang dan Upah Pekerja
No Uraian Satuan Harga
A Harga Barang
1 Gelas Mug 1 Pcs Rp. 15.000
2 Kertas Sublin 1 Lmbr Rp. 2.000
3 Tinta sablin 4pcs (4 warna) 1 Set Rp. 500.000
4 Isolasi Rol Rp. 2.000
B Upah Pekerja
1 Tukang Desain O/H Rp. 150.000
2 Pekerja O/H Rp. 100.000
Tabel 3.1: Tabel Harga Barang dan Upah
2. Analisa Harga
Jumlah
No Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan
harga
A Bahan
1 Gelas Mug Bh 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000
2 Kertas Sublin Lbr 0,25 Rp. 2.000 Rp. 500
3 Tinta sablin Set 0,0001 Rp. 500.000 Rp. 500
4 Isolasi Bh 0, 01 Rp. 2.000 Rp. 200
Jumlah Harga Bahan Rp. 16.200
B Upah
1 Tukang Desain O/H 0,0125 Rp. 150.000 Rp. 1.875
2 Pekerja O/H 0,025 Rp. 100.000 Rp. 2.500
Jumlah Upah Pekerja Rp. 4.375
Jumlah Baha dan Upah Rp. 20.575
Overlap 10 % Rp. 2.057
Total Rp. 22.632
Dibulatkan Rp. 23.000
Tabel 3.2: Tabel Analisa Harga
Berdasarkan Analisa harga dan upah di atas, maka dapat di simpulkan bahwa bahan dan
upah dari sebuah gelas mug berkisar Rp. 23.00, dari harga tersebut maka dapat kita
tetapkan harga jualnya berdasarkan beberapa ketentuan yang telah dijelskan pada bagian
di atas yakni Mengetahui berapa harga yang bersedia dibayarkan oleh pelanggan,
Mengetahui harga pesaing-pesaing kita, Mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan,
Mengetahui cara membuat harga kita agar lebih menarik pelanggan.

3. Anggaran Biaya
Setelah melalui dua tahapan di atas maka langkah selanjutnya menghitung anggaran biaya
berdasarkan volume. Caranya yaitu harga analisa yang didapat dikalikan dengan jumlah
produksi, misalnya apabila harga bahan dan upah dari sebuah gelas mug berkisar Rp.
23.00,- dan jumlah produksi sebanyak 2 lusin maka=
= Rp. 23.000 X 24
= Rp. 552.000,-
Begitulah cara mencari anggaran biaya sebuah produk, dengan demikian maka juga dapat
wdiperkiraan untung dari sebuah produkt

Anda mungkin juga menyukai