Anda di halaman 1dari 3

Farid Kurniawan – C4C021006

Resume Proses Penyusunan Anggaran


Pendidikan Profesi Akuntansi – Universitas Jenderal Soedirman

Anggaran adalah rencana kuantitatif dalam periode satu tahun mengenai penggunaan biaya
untuk mencapai target. Proses penyusunan anggaran mempertimbangkan beberapa aspek nilai
waktu uang seperti inflasi, kurs, atau asumsi lainnya yang dapat mempengaruhi aktivitas
perusahaan dalam satu tahun kedepan. Adapun tujuan perusahaan menyusun anggaran:
1. Perencanaan oleh top level management sebagai pertanggungjawaban pada stockholders.
2. Memudahkan visi kedepan dalam mengambil keputusan terutama yang bersifat kuantitatif.
3. Penilaian kinerja atas pencapaian perusahaan dibandingkan dengan rencana pada anggaran.
4. Instrumen untuk mempermudah koordinasi untuk menguntungkan semua area departemen.
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki anggaran antara lain:
1. Membutuhkan biaya dan waktu tidak sedikit karena adanya aktivitas negosiasi bottom-up.
2. Kurang cocok jika diterapkan lingkungan bisnis fluktuatif yang tidak dapat ditentukan.
3. Kecenderungan biaya yang tinggi dalam perencanaan pada setiap departemen.
4. Aktualisasi anggaran terkadang tidak presisi sehingga efisiensi tidak lagi diprioritaskan.
Terdapat tiga cara dalam penyusunan anggaran, yaitu:
1. Authoritative budgeting, proses penyusunan nominal dilakukan top level sehingga pada
tingkat teknis hanya diberikan angka yang tetap.
2. Participative budgeting, semua bagian terlibat dalam penyusunan anggaran dan terdapat
negosiasi aktif dalam menentukan nominal bersama.
3. Consultative budgeting, keputusan atas anggaran berada pada top level namun pada tingkat
teknis diberikan hak menyatakan pendapat.
Penyusunan Anggaran Konsep Three Wheels of Profit Plan melalui tiga proses, yaitu:
1. Profit Wheel, menentukan besarnya pengelolaan aset untuk menghasilkan keuntungan yang
telah ditentukan dalam nominal tertentu.
2. Return on Equity Wheel, menentukan target ROE perusahaan untuk menghasilkan tingkat
pengembalian yang sesuai kepada pemegang saham.
3. Cash Wheel, memastikan adanya arus kas yang cukup sebagai pendanaan kegiatan yang
telah dianggarkan.
Penyusunan Anggaran Induk perusahaan melalui tiga bagian, yaitu:
1. Anggaran operasional, berisi nominal penjualan dan biaya yang dikeluarkan perusahaan.
2. Anggaran finansial, kas serta posisi keuangan untuk mendukung aktivitas operasional.
3. Anggaran modal, nominal aset tetap yang digunakan dalam periode pelaksanaan aktivitas.
Penyusunan Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan hal pertama dalam menyusun anggaran induk. Terdapat unit
penjualan, harga jual, nilai penjualan pada setiap periode kuartal. Terdapat beberapa cara dalam
menentukan nominal dalam anggaran penjualan.
1. Sales Department Estimates, tenaga penjualan membuat akumulasi perkiraan unit terjual.
2. Customer Survey Method, berdasarkan nominal sales order pelanggan perusahaan.
3. Share of the Market Method, target pangsa pasar jumlah unit pada periode mendatang.
4. Survey of Executive Opinion, berdasarkan nominal dari opini dewan direksi perusahaan.
5. Delphi Process, berdasarkan asumsi para ahli kemudian didapatkan nominal penjualan.
6. Analisis Regresi, metode statistic untuk menentukan faktor signifikan penjualan.
Target penjualan pada praktik tidak disusun secara detail karena banyaknya faktor yang tidak
dapat di pertimbangkan muncul secara fluktuatif. Target penjualan disusun berdasarkan angka
peningkatan dari penjualan tahun sebelumnya.
Penyusunan Anggaran Produksi
Rumus untuk menyusun anggaran produksi berupa target unit terjual + target persediaan akhir
– banyaknya persediaan awal periode. Target persediaan akhir dapat diperkirakan dengan cara
prosentase dari target penjualan periode berikutnya. Sehingga anggaran penjualan menjadi hal
pertama yang harus dilakukan sebelum penyusunan anggaran produksi.
Penyusunan Anggaran Biaya
Penyusunan anggaran biaya pada perusahaan manufaktur melibatkan 2 bagian, yaitu:
1. Penyusunan anggaran biaya produksi, terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja serta
biaya overhead pabrik berdasarkan output anggaran produksi.
2. Penyusunan anggaran biaya periode, terdiri dari biaya umum, penjualan, administrasi, serta
biaya lainnya yang tidak terkait produk dan muncul pada periode satu tahun.
Terdapat beberapa cara dalam penyusunan anggaran biaya, yaitu:
1. Incremental budget, ekstrapolasi dari angka anggaran dan realisasi periode sebelumnya.
2. Zero based budgeting, reset perusahaan dengan menyusun anggaran dari nol.
3. Kaizen budget, mengantisipasi harga produk dengan memperhatikan siklus hidup produk.
4. Activity based budgeting, berdasarkan aktivitas yang akan dilakukan perusahaan.
Penyusunan Anggaran dengan Standar
Terdapat dua standar perusahaan dalam menyusun anggaran yaitu standar kuantitas dan standar
harga. Standar harga digunakan untuk menghubungkan anggaran biaya dengan kuantitas unit
yang diproduksi atau dijual.
Penyusunan Anggaran Biaya Bahan Mentah Langsung
Anggaran biaya mentah langsung merupakan anggaran biaya yang dapat dihubungkan dengan
anggaran produksi melalui standar. Pada anggaran pemakaian bahan mentah langsung terdapat
jumlah unit yang diproduksi, standar pemakaian bahan baku per unit, harga bahan baku.
Penyusunan Anggaran Biaya Buruh Langsung
Pada anggaran biaya buruh langsung dihitung dengan unit produksi x standar pemakaian buruh
langsung sehingga didapatkan nominal anggaran pemakaian buruh langsung x standar tarif
buruh langsung. Asumsi biaya buruh merupakan biaya variable sesuai dengan unit produksi.
Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Pada anggaran biaya overhead pabrik dihitung dengan komponen biaya yang tidak terlibat
langsung dengan produksi dan menyerap banyak department. Beberapa biaya overhead berupa
bahan baku tidak langsung, biaya listrik, biaya makan, penyusutan mesin dan gedung, asuransi,
pemeliharaan kebersihan. Pada anggaran biaya overhead tidak terikat anggaran produksi.
Activity Based Budgeting
Pengukuran biaya berdasarkan aktivitas digunakan untuk penyusunan anggaran agar sesuai
dengan standar dan lebih terukur. Penyusunan dapat dikaitkan dengan anggaran penjualan dan
anggaran produksi dengan activity-based budgeting. Sehingga pada konsep ini penyusunan
anggaran biaya overhead pabrik dapat dilakukan dengan lebih baik.
Proses Penyusunan Forecast
Proses forecasting membuat anggaran perusahaan dapat diupdate sesuai dengan kondisi terkini
perusahaan. Dalam konsep ini, forecast memenuhi lima persyaratan, yaitu:
1. Timely, time horizon atas periode forecast berdasarkan criticality dan variability.
2. Actionable, forecast mengenai harga bahan mentah langsung dan perkiraan penggunaan.
3. Reliable, forecast dibuat berdasarkan model yang dipercaya dengan kuantitas dan harga.
4. Aligned, forecast harus selaras antara satu department dengan lainnya.
5. Cost Effective, forecast pertimbangan biaya tidak melebihi manfaat nya.
Beyond Budgeting
Penyusunan anggaran tidak diperlukan justru akan menghambat proses operasional perusahaan
sehingga pada konsep beyond budgeting, perusahaan tidak memiliki prosedur persetujuan pada
sesuatu yang diluar anggaran. Unit perusahaan diberikan kebebasan terkait proses pengambilan
keputusan. Meskipun proses bisnis fluktuatif, fungsi anggaran tetap ada untuk perencanaan
keuangan dan pajak. Untuk menggantikan anggaran dilakukan rolling forecast atau balance
scorecard.

Anda mungkin juga menyukai