Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH PENGANGGARAN BIAYA

Dosen Pengampu :

Yulia,S.E,M.M.

Disusun Oleh :

Nosi Nabila (64210844)

Gabriyela Jou Ito (64211402)

Fitri Jazela Zahra (64210854)

Loeky Alamsyah (64211493)


1. GAMBARAN UMUM BUDGET

A. PENGERTIAN BUDGET

Budget adalah rencana keuangan yang dibuat untuk mengalokasikan sumber daya keuangan pada
waktu tertentu secara efektif dan efisien. Budget dapat digunakan sebagai alat pengendalian
biaya dan alat perencanaan keuangan. Proses pembuatan budget melibatkan estimasi kebutuhan
dan penganggaran untuk memprediksi pengeluaran dan pendapatan masa depan.

Budget mempunyai 4 unsur:

1. Rencana: suatu penentuan terlebih dahulu ttg aktivitas atau kegiatan yg akan dilakukan di
waktu yg akan datang. Beberapa alasan yg mendorong perusahaan menyusun rencana :

a. Ketidakpastian

b. Berbagai alternatif pilihan.

c. Sebagai pedoman kerja

d. Sebagaai alat pengkoordianasian kegiatan dari seluruh bagian perusahaan. e. Sebagai alat
pengawasan thd pelaksanaan [realisasi] dari rencana.

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan: mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh
semua bagian yang ada dalam perusahaan, meliputi: pemasaran, produksi, pembelanjaan,
administrasi, dan personalia.

3. Dinyatakan dlm unit moneter, yaitu unit [kesatuan] yg dpt diterapkan pada berbagai kegiatan
perusahaan yg beraneka ragam. Misal: rupiah.

4. Jangka waktu tertentu yg akan datang. Berdasar jangka waktu, ada beberapa jenis budget:

a. Budget Strategis Yaitu budget yg berlaku utk jangka waktu panjang, yaitu jangka waktu yg
melebihi satu periode akuntansi [ 1 tahun ].

b. Budget Taktis Yaitu budget yg berlaku utk jangka waktu pendek, yaitu jangka waktu satu
periode akuntansi [ 1 tahun ] atau kurang.

1. Budget Periodik: Budget yg disusun utk satu periode akuntansi [setahun penuh].

2. Budget Bertahap [Continuous Budget]: budget yg disusun utk jangka waktu kurang dari satu
periode akuntansi. Misal 3 bulan, 6 bulan.
B. FUNGSI DAN TUJUAN BUDGET

Budget memiliki beberapa fungsi dan tujuan, di antaranya:

1. Mengontrol pengeluaran - budget membantu mengontrol pengeluaran agar tidak melebihi


pendapatan yang dimiliki.

2. Memperlakukan pendapatan - budget membantu merencanakan pendapatan agar dapat


dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

3. Menentukan prioritas - budget membantu menentukan prioritas pengeluaran dan pendapatan


untuk memaksimalkan keuntungan dan manfaat.

4. Menjadikan alat pengambilan keputusan - budget dapat menjadi alat pengambilan keputusan
untuk aktivitas bisnis, keuangan, atau kegiatan lainnya.

5. Rencana bisnis - budget membantu merencanakan strategi bisnis dan memastikan praktik
perencanaan keuangan yang sehat dan berkelanjutan.

6. Evaluasi - budget dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan dan mengidentifikasi
area yang memerlukan perbaikan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa budget memiliki fungsi dan tujuan untuk membantu mengontrol
pengeluaran dan memperlakukan pendapatan, menentukan prioritas, menjadi alat pengambilan
keputusan, merencanakan strategi bisnis, dan mengukur kinerja keuangan.

C. JENIS-JENIS BUDGET

Jenis-jenis budget yang umum digunakan adalah:

1. Budget operasional, yang mencakup pengeluaran operasional seperti bahan baku, tenaga
kerja, dan biaya overhead.

2. Budget investasi, yang mencakup investasi yang dianggap perusahaan.

3. Budget modal kerja, yang mencakup kebutuhan modal kerja untuk menjalankan operasi
bisnis.

4. Budget proyek, yang mencakup biaya proyek atau produk yang sedang dikerjakan.
D. PROSES PENYUSUNAN BUDGET

Proses penyusunan budget melibatkan beberapa tahap, yaitu:

1. Pengumpulan data historis, keadaan pasar saat ini, dan arus kas yang diharapkan.

2. Menentukan prioritas untuk alokasi sumber daya sesuai dengan tujuan perusahaan.

3. Perumusan kebijakan dan strategi yang berguna untuk mencapai tujuan perusahaan

4. Menentukan anggaran yang spesifik untuk setiap divisi atau departemen di dalam
perusahaan.

5. Evaluasi kinerja selama periode yang telah ditetapkan untuk mengukur sejauh mana tujuan
telah dicapai.

E. ANGGARAN KOMPREHENSIP DAN PARSIAL

Anggaran komprehensip merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang meyeluruh. Aktivitas
yang tercakup dalam anggaran komprehensip mencakup seluruh aktivitas perusahaan baik dalam
bidang pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi.

Secara lengkap anggaran komprehensip terdiri dari:

Substantif plan Pada substantif plan berisi Tujuan umum perusahaan, tujuan khusus perusahaan,
strategi perusahaan, asumsi-asumsi.

 Financial plan
*Anggaran jangka panjang : meliputi penjualan, biaya penjualan, modal, arus dana, dan
kebutuhan tenaga kerja
*Anggaran tahunan
a. Anggaran operasional
1. Anggaran laba rugi
2. Anggaran pembantu laba rugi
• Anggaran penjualan
• Anggaran produksi
• Anggran biaya produksi
• Anggaran biaya penjualan

b. Anggaran keuangan

1. Anggaran neraca
2. Anggaran pembantu neraca
• Anggaran kas
• Anggaran piutang
• Anggaran persediaan
• Anggaran Perubahan aktiva tetap
• Anggaran utang
• Anggaran Penambahan modal

3. Anggaran variable
4. Anggraan Statistik pembantu
5. Laporan Internal Anggaran Parsial.

Anggaran parsial merupakan anggaran yang disusun dengan ruang lingkup yang terbatas
atau dalam ruang lingkup yang sempit. Misalnya perusahaan hanya menyususn
anggaran produksi saja, penjulan atau keuangan saja. Dalam anggaran parsial masing-
masing bagian menyusun anggaran secara sendiri-sendiri, sehingga rencana tersebut
disusun tidak terpadu, dibandingkan dengan anggaran komprehensip anggaran parsial
lebih mudah disusun karena belum begitu kompleks.

F. ANGGARAN PENDEKATAN SISTEM

Suatu sistem adalah kumpulan komponen yang saling berinteraksi atau saling bergantung, yang
dikoordinie sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kebulatan dan diorganisasi untuk
mencapai tujuan tertentu.

Sebagai suatu sistem budget terdiri dari :

 Inti sistem : Inti sistem mencerminkan sasaran dari fungsi pemasaran, produksi,
keuangan dan administrasi. Sebagai inti sistem anggaran mempunyai fungsi sebagai alat
manajemen untuk merencanakan serta mengawasi kegiatan masing-masing fungsi
tersebut.
 Subsistem penunjang Mencerminkan berbagai hal yang fungsinya diperlukan untuk
membantu kelancaran bekerjanya inti sistem. Subsistem penunjang meliputi struktur
organisasi, tertib administrasi, analisa data statistik internal dan analisa akuntansi dan
angka-angka standar.
 Subsistem lingkungan Subsistem lingkungan merupakan variabel yang terletak di luar
perusahaan yang meliputi data dan analisis ekonomi, data dan analisis industri, data dan
analisis produk serta struktur harga dan persaingan.
Keputusan Anggaran.

1. Pemilihan waktu

2. Anggaran konvensional versus Zero-based

Anggaran konvensional : anggaran sebelumnya digunakan sebagai titik awal untuk menciptakan
anggaran baru.

Zero-based : anggaran dimulai dengan bersih, sebagai contoh departemen dimulai dengan satu
anggaran nol.

3. Anggaran top-down versus bottom-up Dari Atas ke Bawah ( top-down )

Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak
berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara garis
besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada karyawannya agar
menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalanan sebuah program.

Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah, yaitu :

1. Metode kemampuan (the affordable method), yaitu metode dimana perusahaan


menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional dan produksi tanpa
mempertimbangkan efek pengeluaran tersebut.
2. Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method), yaitu proses
pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari metode sebelumnya.
3. Metode persentase penjualan (Percentage of sales), yaitu menggambarkan efek yang
terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan presentase peningkatan
penjualan dilapangan.
4. Melihat pesaing (competitive parity) karena sebenarnya tidak ada perusahaan yang tidak
mau tahu akan keadaan pesaingnya.
5. Pengembalian investasi (return of investment) yitu pengembalian keuntungan yang
diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk
iklan dan aktivitas promosi lainnya.

Dari Bawah ke Atas ( Bottom-up )

Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah diterapkan sebelumnya
dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran
dari bawah ke atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran.

Ada 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yaitu :

1. Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) yaitu dengan menegaskan pada
penentusn tujun dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang
ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang
harus dikerjakan, dan pekiraan anggaran yang dibutuhkan utuk mencapai tugas dan
strategi tersebut.
2. Metode pengembalian berkala (payout planning) yaitu menggunakan prinsip investasi
dimana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama,
perusahaan akam mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi
keuntungan yang diterima hasil penjualan. Tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik
impas (break event point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima.
Setelah masuk tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan.
Strategi ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
3. Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models) yaitu mengguakan perhitungan
statistik dengan mengolah data yang dimasukan dalam kommputer dengan teknis analisis
regresi berganda (multiple regresion analysis). Metode ini jarang digunakan karena
kompleks dalam pemakaiannya.

G. KONSEP-KONSEP RELEVAN

1. Tahap penetapan tujuan

2. Keselarasan tujuan

3. Partisipasi : proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak dimana
keputusan trsebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya.

4. Manfaat partisipasi : partisipan menjadi terlibat secara emosi dan bukan hanya secara tugas
dalam pekerjaan mereka. Meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada
semua tingkatan manajemen.

5. Batasan dan permasalahan partisipasi : adanya slack yang dimasukkan dalam anggaran , slack
yaitu selisih antara sumber daya yang sebenarnya diperlukan untuk secara efisien menyelesaikan
suatu tugas dan jumlah sumber daya yang lebih besar , dengan kata lain penggelembungan
anggaran.
H. FAKTOR-FAKTOR BUDGET

Beberapa faktor yg perlu dipertimbangkan untuk dapat memilih jangka waktu berlakunya Budget
secara tepat:

a. Luas Pasar. Perusahaan yg mempunyai pasar penjualan yg cukup luas, maka posisinya lebih
stabil, shg bisa dibuat budget jangka panjang. Sebaliknya, jika pasar lebih sempit, posisi kurang
stabil, buat budget jangka pendek.

b. Posisi Perusahaan dlm persaingan. Perusahaan yg mempunyai posisi kuat dlm persaingan,
maka posisinya lebih stabil, shg bisa dibuat budget jangka panjang. Sebaliknya, jika lemah dlm
persaingan, posisi kurang stabil, buat budget jangka pendek.

c. Jenis produk yg dihasilkan. Perusahaan yg mempunyai produk yg in-elastis [jml produk yg


terjual tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan harga jualnya], maka posisinya lebih stabil, shg
bisa dibuat budget jangka panjang. Sebaliknya, jika produk yg elastis [jml produk yg terjual
sangat dipengaruhi oleh perubahan harga jualnya], posisi kurang stabil, buat budget jangka
pendek.

d. Tersedianya data dan informasi. Perusahaan yg sudah lama berdiri, cukup data dan informasi,
buat budget jangka panjang. Sebaliknya, jika perusahaan baru berdiri, data dan informasi kurang
kurang, buat budget jangka pendek.

e. Keadaan perekonomian pada umumnya. Keadaan perekonomian mantap, posisi perusahaan


lebih mantap, buat budget jangka panjang. Sebaliknya, jika keadaan perekonomian kurang
mantap, posisi perusahaan kurang mantap, buat budget jangka pendek.

I. KARAKTERISTIK BUDGET

1.Dinyatakan dalam satuan moneter,dengan didukung dengan satuan nonmeter seperti unit
produksi atau unit terjual

2.Mencakup periode waktu tertentu,biasanya 1 tahun

3.Mengestimasi profit potensial dari suatu unit bisnis

4.Merupakan komitmen manajemen,artinya manajemen bertanggungjawab atas pencapaian


tujuan yang telah dianggarkan

5.Usulan anggaran diriview dan disetujui oleh orang yang berwenang

6.Pada saat anggaran sudah disetujui,maka anggaran hanya bias sdiubah karena kondisi tertentu

7.Melakukan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya secara berkala


J. HUBUNGAN BUDGET DENGAN MANAGEMENT

Secara sederhana, Management diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk mengadakan
perencanaan (planning),mengadakan pengorganisasian (organizing),mengadakan pengarahan dan
pembimbingan (directing), mengadakan pengorganisasian (coordinating) serta mengadakan
pengawasan (controling) terhadap orang-orang dan barang-barang, untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah ditetapkan.

Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa ada lima fungsi management :

1. Menyusun rencana untuk dijadikan pedoman kerja (planning)

2. Menyusun struktur organisasi kerja yang merupakan pembagaian wewenang dan pembagian
tanggung jawab kepada para personil (karyawan) perusahaan (organizing)

3. Membimbing, memberi petunjuk dan mengarahkan para karyawan (directing)

4. Menciptakan koordinasi dan kerjasama yang serasi di antara semua bagian-bagian yang ada
dalam perusahaan (coordinating)

5. Mengadakan pengawasan terhadap kerja para karyawan didalam merealisasikan apa yang
tertuang dalam rencana perusahaan yang telah ditetapkan (controling)

K. HUBUNGAN BUDGET DENGAN AKUTANSI

Secara sederhana, Akuntansi diartikan sebagai suatu cara yang sistematis untuk melakukan

pencatatan, melakukan penggolongan,melakukan perigkasan, melakukan penganalisaan serta


melakukan interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa finansial yang terjadi dan yang dilakukan
oleh perusahaan.

Bilamana dihubungkan, maka terlihatlah bahwa antaraBudget dengan Akuntansi mempunyai


kaitan yang sangat erat, yaitu:

1. Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk mengadakan taksiran-
taksiran (forecasting) yang akan dituangkan dalam budget,yang natinya akan dijadikan sebagai
pedoman kerja di waktu yang akan datang.

2. Akuntansi juga melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur tentang pelaksanaan
budget itu nantinya, dari hari ke hari
L. Hubungan Budget Dengan Statistika Dan Matematika

Statistika dan matematika sangat diperlukan untuk menyusun Budget. Ketepatan mengadakan

taksiran-taksiran (forecasting) disamping tergantung pada kelengkapan tersedianya data,

juga tergantung pada ketepatan penggunaan metode statistika dan metode matematika yang

dipergunakan untuk mengolah data dan menganalisa data tersebut.

M. Kelemahan Budget

1. Budget disusun berdasarkan taksiran-taksiran (forecasting)

2. Taksiran-taksiran dalam budget disusun dengan mempertimbangkan berbagai data,

informasi dan faktor-faktor, baik yang controlable maupun yang un-controlable

3. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan budget sangat tergantung pada manusia-manusia

pelaksananya.

4. Anggaran terus menerus disesuaikan dengan keadaan yang selalu berubah ubah.

5. Pelaksanaan anggaran tidak terjadi dengan otomatis, oleh sebab itu diperlukan partisipasi dari
semua pihak untuk terealisasinya anggaran yang telah direncanakan.

6. penganggaran tidak menghilangkan kebutuhan akan pertimbangan manajemen. Jadi anggaran


berfungsi sebagai alat bantu manajemen dalam tugasnya, bukan untuk menggantikan kebijakan
atau peranan manajemen.

N. PENGERTIAN BUDGETING

Budgeting Ialah proses kegiatan yang menghasilkan Budget tersebut sebagai hasil kerja (out-
put), serta proses kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi budget, yaitu
fungsi-fungsi pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja.

Secara terperinci, proses kegiatan yang tercakup dalam budgeting adalah :


1.Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun budget.

2.Pengolahan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan taksiran-taksiran
dalam rangka menyusun budget.

3.Menyusun budget dan menyajikannya secara teratur dan sistematis.

4.Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja, yaitu untuk melakukan
penilaian (evaluasi) pada pelaksanaan budget.

5.Pengolahaan dan penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan meperoleh
kesimpulan-kesimpulan dalam rangka evaluasi kinerja.

REFERENSI:

1. Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2017). Management Control Systems. McGraw-Hill


Higher Education.

2. Drury, C. (2013). Management and Cost Accounting. Cengage Learning.

3. Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (2018). Cost Management: Accounting and Control.
Cengage Learning.

4.file:///C:/Users/lenovo%20e530c/Downloads/
7jCwdJaVSORDfx5AX1FgpF8i0WBUbBOnKl9lyjp8.pdf

5. file:///C:/Users/lenovo%20e530c/Downloads/0002-P01.pdf
2.FORECASTING BUDGET

A.PENGERTIAN FORECASTING BUDGET

Forecasting budget adalah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang kegiatan-kegiatan


perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang, serta berisi taksiran-taksiran tentang
keadaan atau posisi financial perusahaan pada suatu saat yang akan datang.

Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa forecasting budget terdiri dari dua kelompok
budget, yaitu :

1 Operating budgeting ialah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang kegiatan-kegiatan


perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang.

2 Financial budget ialah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang keadaan atau posisi
finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang.

B. OPERATING BUDGET

Operating budget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan selama periode tertentu


yang akan datang. Pada dasarnya kegiatan-kegaiatan perusahaan selama periode
tertentu itu meliputi dua sektor, yaitu:

1.Sektor penghasilan (revenues)

ialah pertambahan aktiva perusahaan yang mengakibatkan bertambahnya modal


sendiri, tetapi bukan karena penambahansetoran modal baru dari para pemiliknya, dan
bukan pula merupakan pertambahanaktiva perusahaan yang disebabkan karena bertambah
utang.Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha utama perusahaan, penghasilan dapat
dibedakan menjadi dua subsektor, yaitu:

a) Sub-sektor Penghasilan Utama (Operating Revenues), ialah penghasilan


yangditerima perusahaan, yang berasal dan berhubungan erat dengan usaha
pokokperusahaan.

b) Sub-sektor Penghasilan Bukan Utama (Non-Operating Revenues), ialahpenghasilan


yang diterima perusahaan, yang tidak berasal dan tidak berhubungan erat dengan usaha
pokok perusahaan, melainkan dari usahasampingan perusahaan.
2.S e k t o r B i a y a ( E x p e n s e s )

i a l a h p e n g u r a n g a n a k t i v a p e r u s a h a a n y a n g mengakibatkan berkurangnya
modal sendiri, tetapi bukan karena pengurangan( p e n g a m b i l a n ) m o d a l o l e h p a r a
p e m i l i k n y a , d a n b u k a n p u l a m e r u p a k a n pengurangan aktiva perusahaan yang
disebabkan karena berkurangnya utang.Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha
utama perusahaan, biaya dapat dibedakan menjadi dua sub-sektor, yaitu:

a)Sub-sektor Biaya Utama (Operating Expenses), ialah biaya yang menjadi beban
tanggungan perusahaan, yang berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan.

b)Sub-sektor Biaya Bukan Utama (Non-Operating Expenses), ialah biaya yangmenjadi


beban tanggungan perusahaan, yang tidak berhubungan erat denganusaha pokok perusahaan.

Atas dasar kelengkapan isinya, Income Statement Budget dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :

(1). Master Income Statement Budget (Budget Induk Rugi-Laba), ialah budget tentang
penghasilan dan biaya perusahaan, yang berisi taksiran-taksiran secara garis besar (global) dan
kurang dijabarkan secara lebih terperinci, seperti misalnya taksiran-taksiran sementara, taksiran-
taksiran tahunan dan sebagainya.

(2). Income Statement Supporting Budget (Budget Penunjang Rugi-Laba), ialah budget tentang
penghasilan dan biaya perusahaan, yang berisi taksiran-taksiran yang lebih terperinci.

Adapun budget-budget yang termasuk dalam Income Statement Supporting Budget ini antara
lain ialah :

a)Budget Penjualan (Sales Budget) yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan
perusahaan selama periode yang akan datang.

b)Budget-budget Produksi yang merencanakan secara lebih terperinci tentang kegiatan-kegiatan


perusahaan di bidang produksi.

c)Budget biaya administrasi (administration Expenses Budget) yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang biaya-biaya kantor administrasi selama periode yang akan datang.

d)Budget biaya Penjualan (Selling Expenses Budget) yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang biaya-biaya bagian penjualan serta biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan
penjualan selama periode yang akan datang.
e)Budget Penghasilan Bukan Utama (Non-Operating Revenues Budget) yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang penghasilan-penghasilan di luar usaha utama perusahaan selama
periode yang akan datang.

f) .Budget Biaya Bukan Utama (Non-Operating Expenses Budget) yang merencanakan secara
lebih terperinci tentang biaya-biaya yang tidak berhubungan dengan usaha utama perusahaan
selama

C. FINANCIAL BUDGET

Financial budget merencanakan tentang posisi finansial perusahaan pada suata saat tertentu yang
akan datang.

Atas dasar kelengkapan isinya, Balance Sheet Budget dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :

(1)Master Balance Sheet Budget (Budget Induk Neraca), ialah budget tentang posisi finansial
perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang yang berisi taksiran-taksiran secara garis
besar (global) dan kurang dijabarkan secara lebih terperinci.

(2)Balance Sheet Supporting Budget (Budget Penunjang Neraca), ialah budget tentang aktiva
(harta), tentang utang dan tentang modal sendiri, yang berisi taksiran-taksiran yang lebih
terperinci.

D. TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN OPERATING BUDGET

(1) Alternatif pertama, besarnya penjualan ditentukan oleh besarnya produksi. Ini berarti
bahwa berapa jumlah penjualan perusahaan selama periode yang akan datang ditentukan oleh
berapa jumlah barang yang mampu diproduksikan perusahaan selama periode tersebut.

(2) Alternatif kedua, besarnya produksi justru ditentukan oleh besarnya penjualan. Ini berarti
bahwa jumlah barang yang akan diproduksikan perusahaan selama periode yang akan datang
ditentukan oleh berapa jumlah barang yang mampu dijual (dipasarkan) oleh perusahaan selama
periode tersebut.
E. TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN FINANCIAL BUDGET

Dengan demikian jelaslah bahwa bilamana perusahaan akan menyusun financial


budget, haruslah memperhatikan dan mempertimbangkan operating budgetnya. Atau dengan kata
lain perkataan, operating budget harus disusun lebih awal daripada financial budget. Oleh sebab
itu, Income Statement Supporting Budget harus sudah selesai disusun sebelum menyusun
Balance Sheet Supporting Budget berserta Master Balance Sheet Budget perusahaan.

F. INCOME STATEMENT BUDGET

Atas dasar kelengkapan isinya, Income Statement Budget dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:

1. Master Income Statement Budget (Budget Induk Rugi-laba) Ialah budget tentang penghasilan
dan biaya perusahan yang berisi taksiran-taksiran secara garis besar (global) dan kurang
dijabarkan secara lebih terperinci.

2. Income Statement Supproting Budget (Budget penunjang Rugi-Laba) ialah budget tentang
penghasilan dan biaya perusahaan, yang berisi taksiran-taksiran yang lebih terperinci, seperti

terperinci dari waktu ke waktu (bulanan), terperinci menurut jenis bahan mentahnya, dan
sebagainya. (Munandar, 2013)

G.INCOME STATEMENT SUPPORTING BUDGET

Budget yang termassuk ke dalam income statement supporting budget adalah

1.Budget penjualan

2.Budget-budget produksi

a. Budget unit yang akan diproduksikan

b. Budget bahan mentah

I. biaya baBudget unit kebutuhan bahan mentah


II. Budget pembelian bahan mentah
III. Budget bahan mentah

c. Budget upah tenaga kerja langsung

d. Budget upah tenaga kerja tidak langsung


3.Budget biaya administrasi

4.Budget biaya penjualan

5.Budget penghasilan bukan utama

6.Budget biaya bukan utama

H. BALANCE SHEET BUDGET

Atas dasar kelengkapan isinya, Balance Sheet budget dapat dibedakan menjadi dua macam,yaitu:

1.Master Balance Sheet Budget (Budget Induk Neraca), ialah budget tentang posisi finansial
perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang yang berisi taksiran-taksiran secara

garis besar (global) dan kurang dijabarkan secara terperinci.

2.Balance Sheet Supporting Budget (Budget Penunjang Neraca), ialah budget tentang aktiva
(harta), tentang utang dan tentang modal sendiri, yang berisi taksiran-taksiran yang lebih
terperinci.

REFERENSI:

1. https://imammkurnia.blogspot.com/2014/02/penganggaran-forecasting-budget.html?m=1

2. https://www.coursehero.com/file/p2vr38e/Operating-dan-Financial-Budget-Forecasting-
budget-adalah-budget-yang-berisi/#:~:text=Sektor%20penghasilan%20(revenues)%2C
%20ialah,yang%20disebabkan%20karena%20bertambah%20utang

3. http://rizalfadilah23.blogspot.com/2017/10/makalah-forcasting-budgeting.html?m=1

4. file:///C:/Users/lenovo%20e530c/Downloads/0002-P02.pdf

3.BUDGET PENJUALAN
A.PENGERTIAN ANGGARAN PENJUALAN (BUDGET PENJUALAN)

Pengertian anggaran penjualan menurut M.Nafarin (2007:166) yaitu : anggaran


penjualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang
akan dijual perusahaan pada periode tertentu.

Selain itu menurut Darsono Ari Purwanti (2008:15) anggaran penjualan adalah :
rencana pendapatan (revenue) perusahaan dalam kurun waktu satu tahun atau lebih.

Sedangkan menurut Tendi Haruman Dan Sri Rahayu (2007:45) anggaran penjualan adalah :
budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan perusahaan selama periode yang
akan dating yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas)barang yang akan
dijual,jumlah (kuantitas)harga barang,waktu penjualan serta tempat atau daerah penjualan nya.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa anggaran penjualan merupakan dasar
penyusunan anggaran lain nya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun
anggaran lain nya.oleh karena itu,anggaran penjualan sering disebut dengan anggaran kunci.
Berhasil tidaknya sebuah perusahaan bergantung pada keberhasilan bagian penjualan dalam
meningkatkan penjualan nya. Penjualan merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan
perusahaan mencari laba secara maksimal.kesalahan dalan penyusunan angaran penjualan
mengakibatkan kesalahan pada anggaran yang lain.

B.KONSEP ANGGARAN PENJUALAN

Komponen-Komponen pokok dalam penyusunan anggaran penjualan :

1.Dasar dasar penyusunan anggaran

 menyusun tujuan perusahaan


 menyusun strategi perusahaan
 menyusun forecast penjualan

2.Menyusun anggaran penjualan


 anggaran promosi dan advertensi
 anggaran biaya biaya penjualan
 rencana pemasaran

C.MANFAAT ANGGARAN PENJUALAN

Menurut Welseh Hilton dan Gordon (2000:174),manfaat anggaran penjualan,yaitu :

1.Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa dating

2.Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen kedalam proses perencanaan(contoh


dalam rencana pemasaran)

3.Untuk memberikan informasi penting berisi pembentukan elemen lain dari rencana laba yang
menyeluruh

4.Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan

D. TUJUAN DAN FUNGSI ANGGARAN PENJUALAN

Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah:

1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.

2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan.

3. Memberikan informasi dalam profit planing control.

4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan.

Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada umumnya.

2. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan divisi
pemasaran.

3. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian.

4. Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen.


E. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN
PENJUALAN

1. Faktor Intern

A. Yang termasuk dalam faktor intern adalah data, informasi, dan pengalaman yang terdapat
didalam perusahaan sendiri. Faktor- faktor tersebut antara lain berupa:

a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun
tempat penjualannya.

b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti tentang


pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, cara penetapan harga jual dan
sebagainya.

c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang
akan datang.

d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan keahliannya, serta
kemungkinan pengembangannya diwaktu yang akan datang.

e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu


yang akan datang.

2. Faktor Ekstern

B. Yang termasuk dalam faktor ekstern adalah data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di
luar perusahaan, tetapi di sana mempunyai pengaruh terhadap budget penjualan perusahaan.
Faktor-faktor tersebut antara lain berupa:

a. Keadaan persaingan dipasar.

b. Posisi perusahaan dalam persaingan.

c. Tingkat pertumbuhan penduduk.

d. Tingkat penghasilan masyarakat.

e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan, yang terutama akan
mempengaruhi dalam merencanakan harga jual dalam budget penjualan yang akan disusun.
f. Agama, adat- istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.

g. Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun
keamanan.

h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.

i. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan kemungkinan


perubahannya, dan sebagainya.

F. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN


ANGGARAN PENJUALAN

1. Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan.

2. Rincian daerah pemasaran.

3. Diskriminasi harga

4. Potongan harga

5. Pada umumnya anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau satu tahun. Namun
untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan tersebut selayaknya
anggaran penjualan yang disusun ini juga dilengkapi dengan rincian penjualan bulanan.

Dengan mempertimbangkan kepada beberapa hal tersebut diatas, maka anggaran penjualan
produk perusahaan dapat disusun. Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut
disajikan, semakin mudah pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan
koordinasi dan pengawasan kegiatan penjualan perusahaan ini.

G.CARA- CARA MELAKUKAN PENAKSIRAN PENJUALAN

Untuk menyusun budget penjualan diperlukan penaksiran-penaksiran (forecasting) khususnya


penaksiran tentang jumlah produk yang diperkirakan akan mampu dijual beserta harga jualnya,
yang masing-masing dikaitkan dengan jenis produk yang akan dijual, dengan waktu serta tempat
penjualannya.

Menurut sifatnya cara untuk melakukan penaksiran-penaksiran tersebut dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:

1. Penaksiran yang bersifat kualitatif


Merupakan cara penaksiran yang menitik beratkan pada pendapat seseorang. Cara penaksiran ini
mempunyai kelemahan yang menonjol, yaitu bahwa pendapat seseorang seringkali banyak
diwarnai oleh hal-hal yang bersifat subyektif dari pada bersifat obyektif. Dengan demikian
ketepatan hasil taksirannya menjadi diragukan. Adapun beberapa cara penaksiran yang bersifat
kualitatif ini antara lain:

a. Pendapat pimpinan bagian pemasaran

b. Pendapat para petugas penjualan.

c. Pendapat lembaga-lembaga penyalur.

d. Pendapat konsumen.

Pendapat para ahli yang dipandang memahami ( konsultan).

2. Penaksiran yang bersifat kuantitatif

Ialah cara penaksiran yang menitik beratkan pada perhitungan-perhitungan angka dengan
menggunakan berbagai metode statistika. Cara penaksiran ini juga mempunyai kelemahan yaitu
adanya hal-hal yang tidak dapat diukur secara kuantitatif misalnya selera konsumen, kebiasaan
konsumen, tingkat pendidikan, dan cara berfikir masyarakat, struktur masyarakat dan
sebagainya. Adapun beberapa cara penaksiran yang bersifat kuantitatif antara lain:

a. Cara yang mendasarkan diri pada data historis dari suatu variabel saja, yaitu variabel yang
akan ditaksir itu sendiri. Misalnya dengan metode trend bebas, trend setengah rata-rata, trand
moment, trend least-square, dan kuadrik.Cara yang mendasarkan diri pada data historis dari
variabel yang akan ditaksir serta hubungannya dengan data historis dari variabel lain yang
diduga mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perkembangan variabel yang akan di
taksir tersebut. Misalnya dengan metode regresi tunggal dan regresi berganda.

c. Cara penaksiran yang menggunakan metode-metode statistik yang diterapkan pada


berbagai analisa khusus. Misalnya analisa industri, analisa jenis-jenis produk yang dihasilkan
perusahaan, dan analisa pemakai akhir dari produk.

Dengan menggunakan berbagai cara penaksiran yang berbeda, akan diperoleh angka taksiran
yang berbeda pula. Angka-angka taksiran ini tidak dengan sendirinya menjadi angka yang
dimuat dalam budget penjualan melainkan merupakan bahan pertimbangan yang masih akan
dibahas lebih lanjut dalam panitia budget.

1. Metode Trend Moment


Metode trend moment menggunakan cara-cara perhitungan statistika dan matematika tertentu
untuk mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah yang dibentuk oleh data
historis perusahaan. Dengan demikian pengaruh unsur-unsur subyektif dapat dihindarkan.

Prinsip-prinsip pengerjaan metode trend moment adalah sebagai berikut:

a. Barang tahan lama minimal satu tahun.

b. Barang yang selalu diperlukan, misalnya sembako.

c. Kegiatan usaha sudah berjalan minimal dua tahun, digunakan sebagai data penjualan tahun
yang lalu.

d. Jumlah data tahun lalu baik tahun ganjil maupun genap tetap diurut dari 0, 1, 2, 3,…..dst
pada kolom x.

Rumus metode trend moment:

I. Y= a + bx

II. ∑ y= n.a + b.∑ x

III. ∑ xy= a. ∑ x + b. ∑ x2

2. Metode Least Square

Sebenarnya metode trend least square hanyalah merupakan penyederhanaan dari metode trend
moment dengan cara mengusahakan sedemikian rupa sehingga jumlah parameter X sama dengan
nol ( ∑x = 0 ). Oleh karena ∑x = 0, maka rumus tersebut akan menjadi lebih sederhana, yaitu:

I. Y= a + bx

II. ∑ y= n.a atau a = ∑

III. ∑ xy= b. ∑ x2 atau b = ∑ xy/ ∑ x2

Prinsip penyelesaian dengan metode least square:

a. Barang tahan lama minimal satu tahun.


b. Barang yang selalu diperlukan, misalnya sembako.
c. Kegiatan usaha sudah berjalan minimal dua tahun, digunakan sebagai data penjualan tahun
yang lalu.
d. Jika jumlah data tahun yang lalu adalah ganjil, maka pada kolom x ditengahnya adalah nol (0).
e. Jika jumlah data tahun yang lalu adalah genap, maka pada kolom x ada dua loncatan dua
angka baik keatas maupun kebawah.
H. RENCANA PERUSAHAAN DI BIDANG PEMASARAN

1. Rencana tentang sasaran atau tujuan pemasaran selama periode yang akan datang, seperti
misalnya mencapai laba maksimal, penetrasi pasar ( market penetration ), pengembangan pasar

(market develovment), mempertahankan market share,memperkenalkan produk baru, dan


sebagainya.

2. Rencana tentang organisasi penjualan yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.

3. Rencana tentang saluran distribusi yang akan dipergunakan selama periode yang akan datang.

4. Rencana tentang biaya distribusi selama periode yang akan datang.

5. Rencana tentang media-media promosi yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.

6. Rencana tentang biaya promosi selama periode yang akan datang.

7. Rencana tentang pengembangan produk selama periode yang akan datang, dan sebagainya.

I.KEGUNAAN BUDGET PENJUALAN

Secara umum, semua budget, termasuk budget penjualan, mempunyai tiga kegunaan pokok,
yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan
kerja yang membantu management dalam memimpin jalannya perusahaan.

Secara khusus, budget penjualan berguna sebagai dasar penyusunan semua budget-budget dalam
perusahaan, sebab bagi perusahaan yang menghadapi pasar yang bersaing, budget penjualan
harus disusun paling awal daripada semua budget yang lain,yang ada dalam perusahaan.

J. CONTOH ANGGARAN PENJUALAN


K. BUDGET POTONGAN PENJUALAN

Sering kali dalam rangka melakukan kegiatan penjualan, perusahaan memberikan potongan

penjualan (discount), kepada para pembelinya. Hal ini disamping dimaksudkan sebagai daya
tarik dalam persaingan, sekaligus juga dimaksudkan untuk mendorong para pembeli untuk
melakukan transaksi- transaksi tunai dalam pembeliannya, sehingga akan mempercepat arus
masuk kas sehingga dapat memperkecil kebutuhan akan modal kerja perusahaan.

L.BENTUK BUDGET POTONGAN PENJUALAN

Sebagaimana halnya dengan budget penjualan, tidak ada sesuatu bentuk standard yang harus

dipergunakan oleh perusahaan jika akan menyusun budget potongan penjualan. Ini berarti

bahwa masing-masing perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan bentuk serta

formatnya, sesuai dengan keadaan perusahaan masing-masing.

M. PERIODE ANGGARAN PENJUALAN


Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 175), ada dua jenis periode anggaran penjualan
yaitu:

1.Anggaran Penjualan Jangka Panjang (Strategi Sales Plan)

Anggaran penjualan yang waktunya sesuai dengan corporate plan, anggaran penjualan jangka
panjang biasanya dalam jumlah tahunan dan menyangkut analisis mendalam mengenai potensi
pasar di masa mendatang yang dapat diakibatkan oleh perubahan populasi, keadaan
perekonomian dan lain-lain.

2. Anggaran Penjualan Jangka Pendek (Tactical Sales Plan)

Anggaran penjualan yang periodenya biasanya hanya mencangkup satu tahun atau dua belas
bulan, lalu dirinci lagi dalam triwulan atau bulanan. Anggaran penjualan jangka pendek harus
disusun berdasarkan daerah pertanggung jawaban untuk memudahkan perencanaan dan
pengendaliannya.

REFERENSI:

1. https://www.academia.edu/17232348/ANGGARAN_PENJUALAN

2. file:///C:/Users/lenovo%20e530c/Downloads/0002-P03.pdf

Anda mungkin juga menyukai