Anda di halaman 1dari 10

“BUDGETING”

Mata kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan/Budgeting


Dosen Pengampu : Ni Wayan Novi Budiasni, S.E.,M.M

Oleh Kelompok :
1. Gede Sugiarta (22011001/22021001)
2. Komang Sri Adnyani (22011016/22021016)
3. Komang Trisna Apriliani (22011018/22021016)
4. Luh Sucayaning (22011026/22021026)
5. De Gung Wisnu Pastika (22011034/22021034)
6. Komang Mahardhika (22011037/22021037)

KELAS 3A
PROGRAM STUDI
DOUBLE DEGREE REGULER PAGI

YAYASAN RATYNI GORDA


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA SINGARAJA
School Of Economics With Spiritual Insight
2023
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Business Budget atau Budget (Anggaran) ialah suatu rencana yang
disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan (yang
menimbulkan penerimaan hak dan juga pengeluaran kewajiban), yang dinyatakan
dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu / periode tertentu
yang akan datang. Budgeting adalah proses membuat rencana untuk
membelanjakan uang. Rencana pengeluaran ini disebut anggaran Rencana
pengeluaran memungkinkan untuk menentukan sebelumnya apakah memiliki
cukup uang untuk melakukan apa yang dibutuhkan dan ingin lakukan Jadi
budgeting adalah proses memperkirakan berapa banyak uang yang harus
dikeluarkan berdasarkan kemampuan atau anggaran yang ada. Namun perlu
diingat di sini adalah jangan memaksakan anggaran yang terlalu tinggi untuk
kegiatan operasional yang mahal.
Tujuannya adalah untuk meminimalisir dan mencegah hutang
perusahaan di masa mendatang. Jangan lupa juga untuk melakukan evaluasi
budgeting di setiap akhir periode untuk mengetahui berapa besar pemasukan dan
pengeluaran yang sudah terjadi di periode sebelumnya. Umumnya, jangka waktu
budgeting adalah untuk satu periode masa kerja yang baru Penyusunan anggaran
ini harus dilakukan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan perusahaan. Dengan
catatan hans menyesuaikan dengan arus keuangan yang ada.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Budgeting
Budgeting adalah proses merancang, melaksanakan, dan mengoperasikan
anggaran. Ini adalah proses manajerial dari perencanaan dan persiapan anggaran,
pengendalian anggaran dan prosedur terkait. Budgeting adalah tingkat akuntansi
tertinggi dalam hal prakiraan untuk pertimbangan untuk mengambil tindakan
yang pasti dan bukan hanya pelaporan. Ini merupakan bagian integral dari
kebijakan manajerial seperti perencanaan jangka panjang, arus kas, belanja modal
dan manajemen proyek. Harus diingat bahwa penganggaran bukanlah peramalan.
Memang benar bahwa penganggaran melibatkan semacam prakiraan terutama di
bidang anggaran penjualan. Namun proses tersebut secara fisik merupakan salah
satu analisis dan perencanaan terperinci, tidak hanya memperkirakan hasil di
masa depan.
Seiring kemajuan teknologi, banyak perusahaan mulai menerapkan
sistem e-budgeting untuk penyusunan anggaran. E-budgeting adalah sistem
informasi yang dibangun untuk menyusun anggaran. Langkah ini dipandang
efektif guna menekan penyalahgunaan anggaran yang justru bisa merugikan
perusahaan di kemudian hari. Singkatnya, budgeting atau penganggaran adalah
rencana operasi dan keuangan yang menjabarkan target yang tampaknya dicapai
oleh manajemen berdasarkan perkiraan yang dibuat. Berikut pengertian budgeting
menurut para ahli:
a. Menurut Harahap (2001:15)
Budget adalah konsep yang membantu manajemen, yang larut dalam
fungsi manajemen, membantu, dan memudahkan manajemen dalam mencapai
tujuan. Budget terdiri dari serangkaian taksiran – taksiran yang dapat dipakai
sebagai suatu program untuk menjalankan kegiatan perusahaan pada suatu
periode, khususnya untuk masa yang akan datang.
b. Menurut Ikhsan (2009:173)
Budget adalah perencanaan manajerial untuk melakukan suatu tindakan
dalam ungkapan – ungkapan keuangan. Anggaran merupakan istilah singkat dari
perencanaan laba yang terpadu dan meliputi pilihan – pilihan manajemen dan
tujuan – tujuan terhadap organisasi dan penyediaan dana sebagai salah satu acuan
dalam menjalankan operasional sehari – hari.
c. Menurut Suharsimi (2010:1)
Budget adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit kesatuan
moneter yang berlaku untuk jangka waktu periode tertentu yang akan datang
2. Tujuan Budgeting
Tujuan keseluruhan dari budgeting adalah untuk merencanakan fase
operasi bisnis yang berbeda, mengkoordinasikan kegiatan dari berbagai
departemen perusahaan dan untuk memastikan kontrol yang efektif atas itu.
Untuk mencapai tujuan ini, budgeting bertujuan untuk mencapai tujuan
berikut:

a. Untuk meramalkan penjualan masa depan perusahaan, biaya produksi dan


biaya lainnya untuk mendapatkan jumlah pendapatan yang diinginkan dan
meminimalkan kemungkinan kerugian bisnis.
b. Untuk mengantisipasi kondisi keuangan masa depan perusahaan dan kebutuhan
dana untuk digunakan dalam bisnis di masa depan dengan tujuan untuk
menjaga pelarut perusahaan.
c. Menentukan komposisi permodalan untuk memastikan ketersediaan dana
dengan biaya yang wajar.
d. Untuk mengkoordinasikan upaya departemen yang berbeda dari perusahaan
menuju tujuan bersama.
e. Untuk mempercepat efisiensi operasi berbagai departemen, divisi dan pusat
biaya perusahaan.
f. Untuk memperbaiki tanggung jawab kepala departemen yang berbeda.
g. Untuk memastikan kontrol yang efektif atas kas, inventaris dan penjualan
perusahaan, dan
h. Untuk memfasilitasi kontrol terpusat atas perusahaan melalui sistem anggaran.
3. Manfaat Budgeting
Berikut ini beberapa manfaat budgeting, diantaranya:
a. Membantu perusahaan dalam memberikan batasan atas jumlah dana yang akan
dicari dan dikeluarkan.
b. Untuk landasan yuridis formal dalam menentukan suatu sumber dan investasi
dana.
c. Membantu manajemen terkait untuk melakukan pengawasan karena adanya
rincian sumber dana dan investasi di dalam anggaran.
d. Merasionalkan sumber dan investasi dana.
e. Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun.
f. Membantu manajemen untuk menampung dan menganalisis serta membuat
keputusan dalam aktivitas operasional perusahaan.
4. Unsur Unsur Budgeting
Terdapat beberapa unsur-unsur budgeting seperti rencana,
kegiatan,dinyatakan dalam unit moneter, dan dibuat untuk jangka waktu yang
akan datang, berikut penjelasannya:
a. Pertama, rencana yang terukur dari sebuah aktivitas atau kegiatan yang akan
dilakukan. Dengan adanya budget ini akan memudahkan lembaga atau
perusahaan untuk menggapai tujuan yang hendak dicapai. Budget akan merinci
tiap kegiatan secara spesifik dan sistematis yaang dinyatakan dalam unit
moneter. Adapun alasan lembaga atau perusahaan harus menyusun rencana
adalah sebagai berikut:
 Waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian, sehingga harus
mempersiapkan diri sejak awal tentang apa yang akan dilakukannya
nanti.
 Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai alaterntif pilihan,
sehingga harus mempersiapkan diri sejak awal, alternatif manakah yang
akan dipilihnya nanti
 Sebagai pedoman kerja diwaktu yang akan datang
 Sebagai alat pengkoordinasian kegiatan-kegiatan dari seluruh bagian-
bagian yang ada di lembaga atau perusahaan.
 Sebagai alat pengawasan terhadap pelaksanaan (realisasi) dari rencana
tersebut diwaktu yang akan datang
b. Kedua, unsur budget meliputi seluruh kegiatan lembaga atau perusahaan, yakni
mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian
yang ada di dalam lembaga / perusahaan tersebut. Secara garis besar kegiatan
dalam lembaga atau perusahaan dikelompokan menjadi lima jenis yaitu
pemasaran (marketing), produksi (producing), pembelanjaan (fianancing),
administrasi (administrating), dan personlia (personnel).
c. Ketiga, budget dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit kesatuan yang dapat
diterapkan pada berbagai kegiatan lembaga / perusahaan yang beraneka ragam.
d. Keempat, budget dibuat untuk jangka waktu yang akan datang sehingga berisi
taksiraan-taksiran (forecast) tentang apa yang terjadi dan apa yang akan
dilakukan dimasa yang akan datang. Dengan demikian, budget berdasarkan
periode waktunya terbagi kedalam dua jenis, yakni budget strategis (strategic
budget) yang berlaku untuk jangka panjang dan budget taktis (tactical budget)
yang berlaku untuk jangka pendek. Lantas, bagaimana pertimbangan untuk
dapat memilih jangka waktu berlakunya budget? Kurang lebih ada lima hal
yang harus diperhatikan diantaranya sebagai berikut:
 Luas pasar penjualan produk yang dihasilkan
 Posisi perusahaan atau lembaga dalam persaingan
 Jenis produk yang dihasilkan perusahaan
 Tersedianya data dan informasi untuk melakukan penaksiran-penksiran
(forecasting)
 Keadaan perekonomian paada umumnya
5. Jenis-Jenis Budgeting
Ada beberapa jenis budgeting yang digunakan dalam manajemen
keuangan. Beberapa di antaranya meliputi:
a. Budgeting Statis (Static Budgeting): Ini adalah jenis budgeting yang tetap dan
tidak berubah sepanjang periode waktu tertentu. Ini berguna untuk perencanaan
jangka pendek di mana asumsi-asumsi tetap dan tidak berubah.
b. Budgeting Fleksibel (Flexible Budgeting): Budgeting jenis ini memungkinkan
perubahan dalam rencana keuangan ketika ada perubahan dalam aktivitas
bisnis atau kondisi pasar. Ini lebih adaptif daripada budgeting statis.
c. Zero-Based Budgeting (ZBB): Dalam ZBB, setiap anggaran harus diuraikan
kembali dari nol untuk setiap periode anggaran. Ini memaksa manajer untuk
membenarkan setiap pengeluaran.
d. Incremental Budgeting: Ini adalah jenis budgeting di mana anggaran dasar
diubah hanya dengan tambahan atau pengurangan sejumlah tertentu. Ini lebih
sederhana daripada ZBB.
e. Cash Flow Budgeting: Budget ini fokus pada aliran kas masuk dan keluar
perusahaan. Ini membantu dalam menjaga likuiditas dan menghindari masalah
keuangan.
f. Capital Budgeting: Ini digunakan untuk merencanakan pengeluaran jangka
panjang, seperti investasi dalam aset tetap atau proyek-proyek besar.
g. Operational Budgeting: Ini mencakup anggaran untuk operasi sehari-hari
perusahaan, termasuk anggaran penjualan, produksi, dan pengeluaran
operasional lainnya.
h. Master Budgeting: Ini adalah kombinasi dari semua jenis budgeting yang
relevan untuk menciptakan gambaran menyeluruh tentang situasi keuangan
perusahaan.
6. Contoh Budgeting Dalam Perusahaan
Berikut contoh Budgeting dalam perusahaan :
a. Budget Penjualan (Sales Budget): Ini adalah proyeksi pendapatan yang
diharapkan dari penjualan produk atau layanan perusahaan selama periode
tertentu. Ini membantu dalam merencanakan produksi dan kebutuhan sumber
daya lainnya.
b. Budget Produksi (Production Budget): Budget ini menentukan berapa banyak
unit produk yang harus diproduksi untuk memenuhi permintaan dan mencapai
target penjualan.
c. Budget Pengeluaran Operasional (Operating Expense Budget): Ini mencakup
semua biaya operasional seperti gaji karyawan, biaya utilitas, biaya pemasaran,
dan lain-lain. Ini membantu dalam mengendalikan pengeluaran perusahaan.
d. Budget Modal (Capital Budget): Ini berfokus pada alokasi sumber daya untuk
investasi jangka panjang, seperti pembelian peralatan baru atau ekspansi
fasilitas.
e. Budget Kas (Cash Budget): Ini memproyeksikan aliran kas masuk dan keluar
perusahaan selama periode tertentu, membantu dalam menjaga likuiditas.
f. Budget Keuntungan (Profit Budget): Ini merinci perkiraan keuntungan bersih
yang diharapkan selama periode anggaran, setelah memperhitungkan
pendapatan dan pengeluaran.
g. Budget Persediaan (Inventory Budget): Budget ini memantau dan
mengendalikan tingkat persediaan produk atau bahan mentah untuk
menghindari kelebihan stok atau kekurangan stok.
h. Budget Gaji dan Tunjangan (Salary and Benefits Budget): Ini mencakup semua
biaya yang terkait dengan tenaga kerja, seperti gaji, insentif, dan manfaat
karyawan.
i. Budget Pemasaran (Marketing Budget): Ini mencakup alokasi dana untuk
kampanye pemasaran, iklan, promosi, dan upaya pemasaran lainnya.
j. Budget Penelitian dan Pengembangan (Research and Development Budget): Ini
digunakan untuk proyek-proyek penelitian dan pengembangan yang akan
membantu perusahaan mengembangkan produk baru atau meningkatkan yang
sudah ada.
k. Budget Pajak (Tax Budget): Ini mencakup semua kewajiban pajak yang harus
dibayarkan oleh perusahaan selama periode tertentu.
Setiap perusahaan dapat memiliki kombinasi berbeda dari jenis-jenis
budgeting ini, tergantung pada industri, ukuran, dan tujuan bisnisnya. Budgeting
membantu perusahaan merencanakan, mengendalikan, dan memantau keuangan
mereka untuk mencapai tujuan bisnis mereka.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembukuan
anggaran adalah pencatatan transaksi ekonomi tentang pengolahan data transaksi
ekonomi tersebut melalui penambahan dan atau pengurangan sumber anggaran
yang ada. Pengertian pencatatan dalam akuntansi keuangan daerah adalah
pembukuan. Pembukuan anggaran hanya menggunakan sistem pencatatan single
entry, dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembukuan anggaran merupakan
bagian dari akuntansi. Single Entry dalam pembukuan anggaran yaitu pencatatan
transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatatnya satu kali.
Transaksi yang berakibat bertambahnya kas akan dicatat pada sisi
penerimaan anggaran dan transaksi yang berakibat berkurangnya kas akan dicatat
pada sisi pengeluaran anggaran. Sistem pembukuan single entry memiliki
beberapa kelebihan, yaitu sederhana dan mudah dipahami. Namun, sistem ini
memiliki kelemahan, antara lain kurang baik untuk pelaporan (kurang
memudahkan penyusunan laporan), sulit untuk menemukan kesalahan pembukuan
yang terjadi dan sulit dikontrol.
DAFTAR PUSTAKA
Wardana,Raditya. 2021. “Apa Itu Budgeting? Ini Pengertian, Manfaat, Dan
Contohnya. Diakses pada September 2023 dari
https://lifepal.co.id/media/budgeting
Senastri, Khaula. 2021. “Budgeting Adalah: Berikut Pengertian, Tujuan, Proses
Dan Prinsipnya”. Diakses pada September 2023 dari
https://accurate.id/akuntansi/budgeting-adalah
Herispon. 2015. “Buku Ajar Anggaran Perusahaan Analisis Dan Aplikasi”.
Pekanbaru: Akademi Keuangan & Perbankan Riau Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Riau.
Suhardi. 2019. “Budgeting Perusahan, Koperasi, Dan Simulasinya”. Yogyakarta:
Gava Media.

Anda mungkin juga menyukai