NIM : 200903501013
KELAS : MANAJEMEN A
PENDAHULUAN
Budget dapat diartikan anggaran, yaitu merupakan suatu rencana yang disusun oleh
perusahaan bisnis/jasa secara sistematis dan terperinci, yang dinyatakan dalam bentuk
kuantitatif berupa unit/satuan monoter, atau bisa juga dalam bentuk satuan barang/jasa
yang berlaku, pada periode tertentu di masa mendatang. Sedang Budgeting dapat diartikan
dengan penganggaran, yaitu merupakan salah satu proses kegiatan yang menghasilkan
anggaran (budget) sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, atau untuk mudah
dipahami, dapat dikatakan bahwa budgeting ini adalah tindakan penyusunan anggaran.
Suatu Budget mempunyai empat unsur pokok, yaitu sebagai berikut:
1. Rencana, yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang
akan dilakukan di waktu yang akan datang. Budget juga merupakan suatu rencana,
karena budget merupakan penentuan terlebih dahulu tentang kegiatan kegiatan
perusahaan di waktu yang akan datang. Hanya Budget merupakan suatu rencana yang
mempunyai spesifikasi khusus, misalnya disusun secara sistematis, seluruh kegiatan
perusahaan, dan dinyatakan dalam unit moneter. Jadi budget hanyalah merupakan salah
satu bagian saja dari rencana perusahaan, sebab masih ada rencana perusahaan yang
tidak termasuk budget, karena tidak mempunyai spesifikasi khusus seperti budget.
Misalnya lembaga-lembaga saluran distribusi, media promosi, rencana model, desain
atau bentuk dll.
Beberapa alasan yang mendorong perusahaan menyusun rencana untuk
menghadapi waktu yang akan datang, yaitu :
a. Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian, sehingga
perusahaan harus mempersiapkan diri sejak awal tentang apa yang akan dilakukan
nanti. Misalnya persaingan semakin berat/tidak, harga akan meningkat akan
meningkat/tidak dll.
b. Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai alternatif pilihan, sehingga
perusahaan harus mempersiapkan diri sejak awal, alternatif mana yang akan dipilih.
Misalnya akan memproduksi kemeja atau pakaian wanita dll.
c. Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan
datang. Dengan adanya rencana berarti ada suatu pegangan mengenai apa yang
akan dilakukan nanti, sehingga jalannya perusahaan lebih terarah menuju ke sasaran
(tujuan) perusahaan yang telah ditetapkan.
d. Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai alat koordinasi kegiatan dari seluruh
bagian yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya suatu rencana maka kegiatan-
kegiatan seluruh bagian dalam perusahaan akan saling menunjang, bahu-membahu
secara bersama menuju ke sasaran yang telah ditetapkan.
e. Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai alat pengawasan terhadap
pelaksanaan (realisasi) dari rencana tersebut di waktu yang akan datang. Dengan
adanya suatu rencana, maka perusahaan mempunyai tolok ukur untuk menilai
(evaluasi) realisasi kegiatan-kegiatan perusahaan nanti.
2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan atau pemerintah, yaitu Anggaran harus meliputi
seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian yang ada dalam organisasi. dimana
mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian yang ada dalam
perusahaan. Secara garis besar kegiatan-kegiatan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi
lima kelompok, yaitu kegiatan pemasaran, kegiatan produksi, kegiatan keuangan atau
pembelanjaan, kegiatan administrasi,dan kegiatan pengelolaan Sumber Daya Manusia.
Mengingat bahwa Budget adalah suatu rencana yang nantinya akan dijadikan sebagai
pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, dan sebagai alat evaluasi (pengawasan)
kerja, maka sudah semestinyalah bahwa Budget harus mencakup seluruh kegiatan
perusahaan. Apabila ada sebagian dari kegiatan perusahaan yang tidak diikutkan dalam
rencana (tidak tercakup dalam Budget), berarti ada sebagian kegiatan perusahaan yang tidak
mempunyai pedoman dan arah, sehingga tidak dapat diharapkan partisipasinya dalam
menunjang kegiatan-kegiatan yang lain secara terkoordinasi.
3. Dinyatakan dalam unit moneter. Pada dasarnya, satuan untuk setiap kegiatan berbeda-beda.
Oleh karena itu, anggaran harus disusun dalam sebuah satuan yang seragam yaitu unit
moneter atau nilai uang. Keseragaman ini diperlukan untuk menyederhanakan dan
memudahkan penerjemahan anggaran, dimana satuan yang dapat dengan mudah
diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka-ragam. Satuan keuangan
(unit moneter) yang berlaku di Indonesia adalah satuan “rupiah”. Satuan keuangan ini
sangat diperlukan, mengingat bahwa masing-masing kegiatan perusahaan yang beraneka
macam itu memiliki satuan ukur sendiri-sendiri, yang berbeda antara yang satu dengan yang
lain. Misalnya, bahan mentah mempunyai satuan ukur berat (kilogram, dan sebagainya),
satuan panjang (meter dan sebagainya), satuan volume (liter, dan sebagainya), satuan luas
(meter persegi, dan sebagainya). Tenaga kerja mempunyai satuan ukur jam kerja atau
satuan waktu (harian, mingguan, bulanan, dan sebagainya).
4. Berlaku untuk Jangka waktu tertentu yang akan datang. Anggaran berlaku untuk masa yang
akan datang, hal ini berarti bahwa kegiatan dan nilai-nilai yang terdapat dalam anggaran
merupakan perkiraan tentang apa yang terjadi di masa yang akan datang.
a. Budget Strategis (strategical budget), adalah budget yang berlaku untuk jangka
panjang, dimana jangka waktunya melebihi satu periode akuntansi, atau melehihi
satu tahun.
b. Budget Taktis (tactical budget), adalah Budget yang berlaku untuk jangka pendek,
yaitu waktu satu periode akuntansi (satu tahun) atau kurang. Budget yang disusun
untuk satu periode akuntansi sering disebut sebagal Budget Period (periodical
budget), sedangkan Budget yang disusun untuk jangka kurang dari satu periode
akuntansi sering disebut sebagai budget bertahan (continuos budget atau rolling
budget)
waktu berlakunya :
1. Sebagai pedoman kerja. Berfungsi sebagai pedoman dan memberikan arah serta
sekaligus memberikan target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan
perusahaan di waktu yang akan datang.
2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja. Berfungsi untuk pengkoordinasian kerja
agar semua bagian bagian yang terdapat dalam perusahaan dapat saling
menunjang, saling bekerja sama dengan baik untuk menuju sasaran yang telah
ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih
terjamin.
3. Sebagai alat pengawasan kerja. Berfungsi sebagai alat banding untuk menilai
realisasi kegiatan perusahaan, yaitu membandingkan apa yang terutang dalam
budget dan apa yang dicapai dalam realisasi kerja perusahaan. Dari
perbandingan dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan antara budget dan
realisasinya, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kelemahannya. Hal ini
dapat digunakan untuk menyusun rencana selanjutnya yang lebih matang.
Selain Fungsi dan Kegunaan, terdapat juga Beberapa Faktor yang mempengaruhi
penyusunan Budget :
Budget yang disusun oleh bagian administrasi atau Panitia budget ini baru merupakan
rancangan budget atau draf budget. Kemudian diserahkan ke pimpinan perusahaan untuk
disahkan serta ditetapkan sebagai budget yang definitif. Mungkin sebelum disahkan akan
terjadi perubahan-perubahan terhadap rancangan tersebut, dan dimungkinkan pula untuk
diadakannya pembahasan pembahasan antara pimpinan dengan pihak yang diserahkan
tugas menyusun rancangan budget tersebut. Setelah disahkan maka menjadi budget definitif
yang akan dijadikan sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan alat
pengawasan kerja.
Hubungan Budget dengan Manajemen. Manajemen dapat diartikan dan memiliki unsur-
unsur sebagai berikut :
Bila dikaitkan dengan kegunaan budget, maka budget mempunyai kaitan yang sangat erat
dengan manajemen, khususnya yang berhubungan dengan planning, coordinating dan
controlling. Dengan demikian tampaklah bahwa budget adalah alat bagi manajemen untuk
membantu menjalankan fungsi-fungsinya.
Isi Budget
RANGKUMAN MATERI
Anggaran perusahaan adalah suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan suatu
operasi perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan operasi suatu perusahaan, yang
dinyatakan dalam suatu kegiatan dalam satuan uang yang bertujuan untuk memproyeksikan
operasi perusahaan tersebut dalam proyeksi keuangan. Anggaran sebagai alat manajemen
berfungsi merencanakan dan mengawasi keuntungan. Keuntungan yang sebenarnya
dilaporkan sebagai alat akuntansi dalam rekening rugi-laba. Keuntungan yang dianggarkan
juga disusun dalam bentuk anggaran rugi-laba. Kegiatan penganggaran ini menunjukkan
pada kita proses tentang bagaimana menentukan siapa yang harus bertanggung jawab atas
jenis biaya tertentu. Proses ini mengharuskan kita untuk dapat menginventarisasi terlebih
dahulu semua bagian/seksi/urusan dalam perusahaan itu untuk dapat ditunjuk sebagai
pusat anggaran. Sebagai pusat anggaran, ditentukan pula jenis biaya apa saja yang berada
pada tanggung jawabnya, baik dalam perencanaan maupun pengawasannya. Semua item
biaya yang ada dalam perusahaan pada akhirnya harus dibagi habis dan ditentukan
penanggung jawabnya. Dengan demikian kekeliruan dalam perencanaan biaya dengan udah
akan dapat dicari siapa penanggung jawabnya. Penanggung jawab biaya dalam hal ini belum
tentu juga menjadi pihak yang memperoleh manfaat akhir dari suatu biaya nantinya
memang harus menanggung biaya bersangkutan untuk seterusnya dibebankan pada produk
akhir yang dihasilkan. Cara menghitung keuntungan dari segi akuntansi maupun dari segi
anggaran tidak berbeda, baik dari segi format maupun pendekatannya. Untuk mencapai
tujuan-tujuan di atas perusahaan seharusnya menyusun anggaran yang merupakan
penjabaran secara lebih terperinci dari masingmasing tujuan menjadi program-program
kerja yang akan dilaksanakan. Karena luasnya aktivitas adalah mustahil bilamana program-
program kerja ini harus dipikirkan dan disusun oleh seorang petugas saja. Demikian pula
pelaksanaannya nanti yang akan melibatkan seluruh bagian dengan personalia dari berbagai
jenjang organisasi dan dengan berbagai keahlian yang berbeda, maka penyusunan anggaran
pun perlu melibatkan berbagai fungsi operasional perusahaan. Anggaran sangat berguna
sebagai untuk keperluan perencanaan dan pengawasan mengalami perkembangan dari
waktu ke waktu. Perkembangan ini diukur dari segi manfaat yang ingin diperoleh dari
penggunaan sistematika anggaran itu sendiri di dalam pelaksanaannya. Semakin banyak dan
rumit manfaat yang dituju, semakin banyak persyaratan yang dituntut di dalam persiapan
dan penyusunannya dan demikian pula sebaliknya.
1. Apakah Perusahaan telah dapat menyusun anggaran dengan baik, maka perusahaan
bersangkutan dapat dipastikan mencapai tujuan perusahaan?
2. Bagaimana strategi dalam penyusunan anggaran agar perusahaan berjalan dengan
efektif?
3. Hal apa saja yang dapat mengakibatkan anggaran akan mengalami kegagalan dalam
perusahaan?
4. Bagaimana anggaran bisa digunakan didalam perencanaan dan pengendalian jangka
pendek perusahaan?
5. Bagaimana hubungan anggaran perusahaan dengan keberhasilan manajemen khususnya
pengelolaan anggaran?
DAFTAR PUSTAKA
Glenn A. Welsch .(1957). Budgeting, Profit Planning and Control. Englewood Cliffs, New
Jersey : Prentice-Hall.
Dr. Suhardi, S.E, M.M. (2019). Budgeting Perusahaan, Koperasi, dan Simulasi. PENERBIT
GAVA MEDIA. Yogyakarta
GLOSARIUM
Comprehensive Budget : angggaran yang disusun dengan komplit, yang terdiri dari
berbagai macam anggaran yang dibuat secara lebih lengkap.
Continuous Budget: (terus menerus), yaitu anggaran yang dibuat secara berkala
yang bertujuan untuk kesinambungan dari anggaran yang
telah dibuat pada periode sebelumnya, misalnya anggaran
dibuat setiap bulan, secara terus menerus dibuat secara
berkala pada bulan-bulan selanjutnya.
Periodical Budget : yaitu anggaran yang disusun dalam satu periode tertentu,
biasanya disusun pada setiap akhir periode anggaran.
Statistik : hasil data atau kumpulan data yang berupa non bilangan
maupun bilangan yang di peroleh dari pengumpulan data
dan kemudian di peroleh dari proses statistika
Strategical Budget : budget yang berlaku untuk jangka panjang, dimana jangka
waktunya melebihi satu periode akuntansi, atau melehihi
satu tahun.
Tactical Budget : Budget yang berlaku untuk jangka pendek, yaitu waktu satu
periode akuntansi (satu tahun) atau kurang.