Anda di halaman 1dari 88

Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

MENYIAPKAN ANGGARAN PERUSAHAAN


KODE: M.692000.0018.02

Objektif:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan ketrampilan, pengetahuan dan sikap kerja
yang dibutuhkan dalam memahami prosedur, pedoman, kebijakan, dan standar
ntuk melaksanakan pekerjaan. Berikut ini elemen kompetensi KUK 18, yaitu:
1. Menyiapkan Data Anggaran
2. Memperkirakan Nilai Komponen Anggaran
3. Mendokumentasi Anggaran

Universitas Gunadarma Halaman | 1


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

MATERI ELEMEN KOMPETENSI 1


MENYIAPKAN DATA ANGGARAN

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1. Item-item kas, produksi dan penghasilan didefinisikan sesuai dengan tujuan
anggaran yang ditetapkan
1.2. Tujuan anggaran disesuaikan dengan tujuan dan proyeksi organisasi
1.3. Diskusi dan negosiasi dengan seluruh bagian organisasi untuk
memaksimalkan nilai perusahaan dilakukan
1.4. Alat pengukuran diidentifikasi dan dimasukkan dalam anggaran
1.5. Target anggaran tahunan sesuai diuraikan menjadi target anggaran periode
yang lebih pendek sesuai dengan kebutuhan

URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 1.1


MENYIAPKAN DATA ANGGARAN

1. Pengertian Anggaran
Menurut M Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”.
Mendefinisikan anggaran sebagai berikut: ”Anggaran adalah suatu rencana
keuangan periodik yang disusun program-program yang telah disahkan. Anggaran
merupakan rencana tertulis mengenai suatu organisasi yang dinyatakan secara
kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu
tertentu”.
Menurut Horgen dalam bukunya “Cost Accounting Amanagerial
Emphasis”, adalah sebagai berikut: “ Anggaran merupakan ciri utama dari
kebanyakan sistem pengendalian manajemen kalau di kelola dengan cermat
anggaran akan Tahapan Fungsi Manajerial (a) Membantu perencanaan, (b)
Menyediakan kriteria prestasi, dan (c) Meninggkatkan komunikasi dan koordinasi
dalam organisasi ”.

Universitas Gunadarma Halaman | 2


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Menurut Munandar, (1985 : hal 1), pengertian anggaran yaitu “Budget


(anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan
berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.”
Menurut Y. Supriyanto, (1985:227), pengertian anggaran yaitu: “Budgeting
menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum
dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang
diperlukan. Pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana itu sendiri,
implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan
evaluasi dari hasil-hasil pelaksanaan rencana.”
Menurut Gomes (1995, p.87-88), anggaran merupakan dokumen yang
berusaha untuk mendamaikan prioritasprioritas program dengan sumber-sumber
pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman
dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan
dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau
untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Mulyadi (2001, p.488), anggaran merupakan suatu rencana kerja
yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan
satuan ukuran yang lain yang menvakup jangka waktu satu tahun.
Menurut Supriyono (1990, p.15), penganggaran merupakan perencanaan
keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan)
keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang. Anggaran merupakan
suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka
panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana
anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya
akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan
sumber daya yang ditentukan.
Peranggaran / perencanaan meliputi : Penganggaran perusahaan &
Penganggaran Non-perusahaan
Anggaran (Budget) adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan

Universitas Gunadarma Halaman | 3


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

umumnya dinyatakan dalam satuan uang, selain itu dapat juga dinyatakan dalam
satuan barang/jasa.

Budget (Anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis,


yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit
(kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu di masa yang akan
datang.

Penganggaran Perusahaan
Peranggaran (Budgeting) adalah proses penyusunan yang dimulai dari
persiapan, pengumpulan data dan informasi, pembagian tugas, penyusunan
rencana dan implementasi sampai pengendalian. Penganggaran organisasi yang
bertujuan untuk mencari laba. Penganggaran perusahaan berarti menjelaskan,
menghitung, dan menyusun anggaran perusahaan. Mekanisme menyusun
anggaran ditunjukkan pada gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1. Mekanisme Menyusun Anggaran

Budget mempunyai 4 unsur:


1. Rencana : suatu penentuan terlebih dahulu ttg aktivitas atau kegiatan yg
akan dilakukan di waktu yg akan datang.
Beberapa alasan yg mendorong perusahaan menyusun rencana:
a. Ketidakpastian
b. Berbagai alternatif pilihan.
c. Sebagai pedoman kerja
d. Sebagai alat pengkoordinasian kegiatan dari seluruh bagian
perusahaan.
e. Sebagai alat pengawasan thd pelaksanaan [realisasi] dari rencana.

Universitas Gunadarma Halaman | 4


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan: mencakup semua kegiatan yang


akan dilakukan oleh semua bagian yang ada dalam perusahaan, meliputi:
pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi, dan personalia.
3. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit [kesatuan] yang dapat
diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam.
Misal: rupiah.
4. Jangka waktu tertentu yang akan datang. Berdasar jangka waktu, ada
beberapa jenis budget:
a. Budget Strategis, Yaitu budget yang berlaku untuk jangka waktu
panjang, yaitu jangka waktu yg melebihi satu periode akuntansi ( 1
tahun).
b. Budget Taktis, Yaitu budget yang berlaku untuk jangka waktu pendek,
jangka waktu satu periode akuntansi (1 tahun ) atau kurang.
1) Budget Periodik: Budget yg disusun untuk satu periode akuntansi
(setahun penuh)
2) Budget Bertahap (Continuous Budget) : budget yg disusun untuk
jangka waktu kurang dari satu periode akuntansi. Misal 3 bulan, 6
bulan.

Beberapa faktor yg perlu dipertimbangkan untuk dapat memilih jangka


waktu berlakunya Budget secara tepat:
1. Luas Pasar
Perusahaan yg mempunyai pasar penjualan yg cukup luas, maka posisinya
lebih stabil, shg bisa dibuat budget jangka panjang. Sebaliknya, jika pasar
lebih sempit, posisi kurang stabil, buat budget jangka pendek.
2. Posisi Perusahaan dlm persaingan.
3. Perusahaan yg mempunyai posisi kuat dlm persaingan, maka posisinya lebih
stabil, shg bisa dibuat budget jangka panjang. Sebaliknya, jika lemah dlm
persaingan, posisi kurang stabil, buat budget jangka pendek.
5. Jenis produk yang dihasilkan

Universitas Gunadarma Halaman | 5


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Perusahaan yang mempunyai produk yang inelastis ( tidak terlalu terpengaruh


oleh perubahan harga), maka posisinya lebih stabil, sehingga bisa dibuat
budget jangka panjang. Sebaliknya, jika produk yang elastis maka posisi
kurang stabil, buat budget jangka pendek
4. Tersedianya data dan informasi
Perusahaan yang sudah lama berdiri, cukup data dan informasi, buat budget
jangka panjang.
5. Keadaan perekonomian pada umumnya.
Keadaan perekonomian stabil, posisi perusahaan lebih mantap, buat budget
jangka panjang

Faktor - faktor Internal


1. Penjualan tahun - tahun yang lalu
2. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungandengan masalah harga jual,
syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan
sebagainya
3. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan
4. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan
5. Modal kerja perusahaan
6. Fasilitas – fasilitas perusahaan
7. Kebijaksanaan - kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan
pelaksanaan
8. fungsi - fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, produksi,
pembelanjaan, administrasi maupun personalia

Faktor – faktor Eksternal


1. Keadaan persaingan
2. Tingkat pertumbuhan penduduk
3. Tingkat penghasilan masyarakat
4. Tingkat pendidikan masyarakat
5. Tingkat penyebaran penduduk

Universitas Gunadarma Halaman | 6


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

6. Agama, adat istiadat dan kebiasaan - kebiasaan masyarakat


7. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya maupun keamanan
8. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan
teknologi dan sebagainya

Tujuan disusunnya anggaran :


1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam Memilih sumber dan
investasi dana
2. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan
3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana,
sehingga dapat mempermudah pengawasan
4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal
5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran
menjadi lebih jelas dan nyata terlihat
6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang
berkaitan dengan keuangan

Manfaat anggaran :
1. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama
2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan
3. Dapat memotivasi karyawan
4. Menimbulkan tanggungjawab tertentu pada karyawan
5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu
6. Sumber daya dapat dimanfaatkan seefisien mungkin
7. Alat pendidikan bagi para manajer, dan memaksa untuk menganalisis
masalah yan g akan datang

Kelemahan Anggaran :
1. Mengandung unsur ketidakpastian, karena dibuat Berdasarkan anggapan

Universitas Gunadarma Halaman | 7


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga


yang tidak sedikit sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun
anggaran secara lengkap dan akurat
3. Bagi pihak yang dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat
mengakibatkan mereka menggerutu dan menentang sehingga anggaran
tidak akan efektif

Anggaran dan Manajemen


Manajemen adalah suatu ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing),
Pengkoordinasian (coordinating), dan pengawasan (controlling) terhadap orang –

orang atau barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Hubungan Fungsi anggaran dan fungsi manajemen ditunjukkan pada gambar 2.2
berikut:

Gambar 2.2. Hubungan Fungsi Anggaran Dan Fungsi Manajemen

Fungsi Manajerial
Fungsi manajerial meliputi:
1. Planning/Perencanaan, fungsi perencanaan merumuskan bahwa
perencanaan dalam penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu
hasil yang diinginkan
2. Organizing/Pengorganisasian, fungsi pengorganisasian menyusun struktur
tugas - tugas
3. Staffing/Penugasan, fungsi penugasan mempekerjakan orang – orang
sesuai dengan keahliannya

Universitas Gunadarma Halaman | 8


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

4. Directing/Pengarahan, fungsi pengarahan mengusahakan kepemimpinan


yang dinamis dan Memberikan motiasi untuk mengembangkan suasana
kerja yang baik
5. Controling/Pengendalian, fungsi pengendalian secara terus menerus
mengukur prestasi dan mengawasi serta memberikan umpan balik atas
prestasi unit kerja
Tahapan fungsi manajerial ditunjukkan pada gambar 2.3 berikut:

Gambar 2.3 . Tahapan Fungsi Manajerial

Fungsi Perencanaan
Merumuskan bahwa perencanaan dalam penentuan serangkaian tindakan untuk
mencapai suatu hasil yang diinginkan. perencanaan meliputi tindakan memilih
dan menghubungkan fakta – fakta dan membuat serta menggunakan asumsi –
asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta
merumuskan aktifitas – aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk
mencapai basil yang diinginkan“. Adanya rencana, maka aktifitas akan dapat
terlaksana dengan baik

Fungsi Pelaksana
Anggaran sebagai pedoman pelaksana pekerjaan, artinya sebelum pekerjaan
dilaksanakan terlebih dahulu mendapat persetujuan yang berwenang. Pekerjaan
disetujui untuk dilaksanakan bila ada anggaran.

Universitas Gunadarma Halaman | 9


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Fungsi Pengawasan
Pengawasan itu merupakan usaha – usaha yang ditempuh agar rencana yang telah
disusun sebelumnya dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan adalah
mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu.
Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan,
dengan cara:
1. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran)
2. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu

Prosedur Penyusunan Anggaran


Prosedur Penyusunan Anggaran meliputi:
1. TAHAP 1, Penentuan Pedoman Anggaran
a. Menetapkan rencana besar perusahaan
b. Membentuk panitia penyusun anggaran
2. TAHAP 2, Persiapan Anggaran
Membuat ramalan (forecast)
3. TAHAP 3, Penentuan Anggaran
a. Menyesuaikan rencana akhir komponen anggaran
b. Mengkoordinasikan & menelaah komponen
c. Pengesahan & pendistribusian anggaran
4. TAHAP 4, Pelaksanaan Anggaran
Membuat laporan realisasi anggaran

Syarat Menyusun Anggaran


Syarat menyusun anggaran meliputi:
1. Realistis, Tidak terlalu optimis dan pesimis
2. Luwes, Tidak terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan
3. Kontinue, Membutuhkan perhatian secara terus menerus dan tidak
merupakan suatu usaha yang insidensial

Universitas Gunadarma Halaman | 10


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Isi Anggaran
Isi anggaran terdiri dari:
1. Forecating budget (budget taksiran), yaitu budget yang
Berisi taksiran – taksiran (forecast) tentang kegiatan perusahaan dalam jangka
waktu tertentu yang akan datang, serta taksiran tentang keadaan finansial
perusahaan pada suatu saat tertentu dimasa yang akan datang.
2. Variable budget (budget variable), yaitu budget yang berisi tentang tingkat
perubahan biaya khususnya biaya semi variabel, sehubungan dengan
perubahan produksivitas perusahaan.
3. Statistika dan matematika pembantu Yaitu analisis
Statistika dan matematika yang dipergunakan untuk membuat taksiran -
taksiran, serta yang digunakan untuk mengadakan penilaian (evaluasi) dalam
rangka pengawasan kerja.
4. Laporan budget (budget report), yaitu laporan tentang realisasi pelaksanaan
budget dilengkapi perbandingan – perbandingannya

Faktor-faktor yg mempengaruhi penyusunan Budget


Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan budget adalah:
1. Faktor Intern, yaitu data, informasi, dan pengalaman yg terdapat di dalam
perusahaan sendiri. Disebut juga faktor yg controllable (dapat diatur):
yaitu faktor-faktor yang dalam batas-batas tertentu masih bisa disesuaikan
dengan keinginan (kebutuhan) untuk periode budget yang akan datang.
Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Penjualan tahun yang lalu.
b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual,
syarat pembayaran, pemilihan saluran distribusi, dsb.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.
d. Tenaga kerja
e. Modal Kerja
f. Fasilitas lain yg dimiliki
g. Kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan fungsi perusahaan.

Universitas Gunadarma Halaman | 11


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

2. Faktor Ekstern, yaitu data, informasi, dan pengalaman yang berasal dari
luar perusahaan, tetapi dapat dirasa mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan perusahaan. Disebut juga faktor yang uncontrollable (tidak
dapat diatur), yaitu faktor-faktor yang tidak dapat diatur dan disesuaikan
dengan keinginan perusahaan. Jadi perusahaan harus menyesuaikan
kebijakannya dengan faktor-faktor ekstern tersebut, seperti:
a. Keadaan persaingan.
b. Tingkat pertumbuhan penduduk.
c. Tingkat penghasilan masyarakat.
d. Tingkat pendidikan masyarakat.
e. Tingkat penyebaran penduduk.
f. Agama, adat istiadat, dan kebiasaan masyarakat.
g. Berbagai kebijakan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi,
h. sosial budaya, keamanan.
i. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan
j. teknologi, dsb.

Hubungan Budget dengan Manajemen


Manajemen adalah suatu ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing),
pengkoordinasian (coordinating), dan pengawasan (controlling) thd orang-orang
atau barang, untuk mencapai tujuan tertentu yg telah ditetapkan.
Kelemahan budget:
1. Diusun berdasar taksiran/ forecasting.
2. Disusun dg mempertimbangkan berbagai data, informasi, dan faktor-faktor
yang controllable maupun uncontrollable.
3. Berhasil tidaknya sangat bergantung pd manusia pelaksananya.

Hubungan Budget dengan Akuntansi


Akuntansi adalah suatu cara sistematis untuk melakukan pencatatan,
penggolongan, peringkasan, penganalisaan, serta penginterpretasian thd peristiwa
finansial yg terjadi di perush.

Universitas Gunadarma Halaman | 12


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Berdasarkan pengertian pada paragaraf sebelumnya:


1. Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk
mengadakan taksiran [forecasting] yg akan dituangkan dlm budget.
2. Akuntansi melakukan pencatan secara sistematis dan teratur tentang
pelaksanaan budget itu nantinya dari hari ke hari.

Hubungan Budget dengan Statistika dan Matematika


Penggunaan metode statistika dan matematika digunakan untuk mengolah
serta menganalisa data, dan membandingkan budget dengan realisasinya.

Isi Budget
Budget yg mencakup seluruh kegiatan perush. disebut sbg Budget
Komprehensif [comprehensive budget].
Isi dari comprehensive budget:
a. Forecasting budget (budget taksiran), yaitu budget yang berisi taksiran-
taksiran (forecast) tentang kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu
yang akan datang, serta taksiran tentang keadaan finansial perusahaan pada
suatu saat tertentu di masa yang akan datang.
b. Variable budget (budget variable), yaitu budget yang berisi tentang tingkat
perubahan biaya khususnya biaya semi variabel, sehubungan dengan
perubahan produksivitas perusahaan.
c. Analisis statistika dan matematika pembantu. Yaitu analisis statistika dan
matematika yang dipergunakan untuk membuat taksiran-taksiran, serta yang
digunakan untuk mengadakan penilaian (evaluasi) dalam rangka pengawasan
kerja.
d. Laporan budget (budget report), yaitu laporan tentang realisasi pelaksanaan
budget dilengkapi perbandingan-perbandingannya.

Universitas Gunadarma Halaman | 13


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

MATERI ELEMEN KOMPETENSI 2


MEMPERKIRAKAN NILAI KOMPONEN ANGGARAN

KRITERIA UNJUK KERJA


2.1. Perkiraan Aliran Kas di masa yang akan datang, biaya, produksi dan
penghasilan secara realistis dapat dicapai dan didukung bukti yang dapat
diverifikasi dan sumber yang terdokumentasi
2.2. Data yang relevan untuk peramalan diidentifikasi
2.3. Asumsi dan parameter ditetapkan dan ditelaah untuk kesesuaian dan
ketaatannya dengan kebijakan organisasi
2.4 Risiko keuangan diidentifikasi sesuai dengan kebijakan dan prosedur
perusahaan

URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 2


MENYIAPKAN DATA ANGGARAN

Pengertian Kas
Menurut Munawir (1983:14), pengertian kas adalah sebagai berikut: Kas
merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para
pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand
deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali (dengan
menggunakan cek atau bilyet).
Pendapat lainnya juga hampir sama di kemukakan oleh: Theodarus M.
Tuanakotta, AK, (1982:150) dalam bukunya Auditing Petunjuk Pemeriksaan
Akuntan Publik, yaitu Kas dan bank meliputi uang tunai dan simpanan-simpanan
di bank yang langsung dapat diuangkan pada setiap saat tanpa mengurangi nilai
simpanan tersebut. Kas dapat terdiri dari kas kecil atau dana-dana kas lainnya

Universitas Gunadarma Halaman | 14


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

seperti penerimaan uang tunai dan cek-cek (yang bukan mundur) untuk disetor ke
bank keesokan harinya.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapatlah di tarik kesimpulan bahwa kas adalah
seluruh uang tunai dan bentuk-bentuk lainnya yang dapat diuangkan setiap saat
apabila perusahaan membutuhkan.

Pengertian Anggaran Kas


Menurut Lukman Syamsudin, dalam bukunya “Manajemen Keuangan
Perusahaan” menyatakan bahwa “Anggaran kas adalah suatu alat yang dapat
digunakan manajer keuangan untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan-
kebutuhan dana jangka pendek dan untuk mengetahui kekurangan atau kelebihan
uang selama periode budget”.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa anggaran kas akan memiliki
peranan yang penting dalam mengendalikan kas, dimana kegunaannya terutama
untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menambah dana dari sumber-
sumber intern dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada setiap akhir tahun
anggaran yang ditetapkan.
Menurut Any Agus Kana, (2001: 225) dalam buku Anggaran Perusahaan
mengemukakan bahwa “Anggaran kas adalah perencanaan posisi kas dalam
jangka waktu tertentu yang terdiri dari dua bagian yaitu perencanaan penerimaan
kas (aliran kas masuk) dan perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar)”.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa anggaran kas
adalah gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran uang tunai
yang bertalian dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang
menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi kas atau menunjukkan aliran kas
pada periode tersebut.

Tujuan Penyusunan Anggaran Kas


Dengan menyusun anggaran kas perusahaan akan mampu untuk:
1. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu, yaitu dengan
memperbandingkan uang kas masuk dengan uang kas keluar. Sehingga

Universitas Gunadarma Halaman | 15


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

saldo kas pada akhir suatu periode akan sama dengan saldo kas awal
ditambah penerimaan-penerimaan kas pada suatu periode dan dikurangi
pengeluaran-pengeluaran kas pada waktu yang sama.
2. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus. Defisit terjadi
bilamana pemasukan ditambah saldo awal ternyata lebih kecil dari
kebutuhan pengeluaran yang harus dibayar. Sebaliknya surplus akan terjadi
bilamana pemasukan melebihi pengeluaran, sehingga jumlah saldo akhir
periode mengalami peningkatan. Terhadap kemungkinan defisit inilah
perusahaan perlu lebih waspada.
3. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan berjangka pendek atau berjangka
panjang. Dengan terjadinya defisit kas perusahaan perlu mencari dana
tambahan dari sumber yang paling menguntungkan. Sebaliknya dengan
adanya surplus yang diketahui lama sebelumnya, dapat dipersiapkan
pemilihan alternatif penggunaan yang paling menguntungkan.
4. Menggunakannya sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit. Besar
kecilnya kas yang tersedia juga menunjukkan kemampuan perusahaan
membelanjai modal kerjanya. Kemampuan pembelanjaan modal kerja ini
pada gilirannya juga merupakan dasar bagi perusahaan untuk menggunakan
kebijakan kredit sebagai upaya meningkatkan volume penjualan.
5. Menggunakannya sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan.
Sesuatu jenis biaya yang sudah dianggarkan perlu diatur penggunaannya
lewat mekanisme otorisasi pengeluaran kas. Dengan demikian plafon
anggaran tidak akan terlampaui dan sekaligus disesuaikan dengan keadaan
likuiditas perusahaan
6. Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian
terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya. Dengan demikian
varian dalam arus kas masuk maupun kas keluar dapat diketahui yang
menjadi penyebabnya.

Universitas Gunadarma Halaman | 16


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Pengertian Anggaran Produksi


Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah
unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang di
dalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu
(kapan) produksi akan dilakukan. Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan,
karena produksi adalah proses kegiatan membuat produk. Produksi tidak perlu
dianggarkan, tetapi dijadwalkan (Ellen Christina, 2001: 60 )
Dalam pengertian sempit anggaran produksi adalah merupakan jumlah
yang harus diproduksi. Jumlah barang yang akan dijual akan mencerminkan
pendekatan yang berbeda yaitu kebijaksanaan tingkat produksi yang menekankan
pada stabilitas produksi persediaan yang mengambang, dan jika kebijaksanaan
ditekankan pada tingkat penjualan maka pengendalian tingkat persediaan yang
mengambang. Kombinasi keduanya akan memunculkan produksi dan persediaan
akan berubah dalam batas waktu tertentu.
Anggaran produksi disusun dengan memperhatikan semua kegiatan
produksi yang yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah
disusun. Rencana produksi meliput penentuan produk yang harus diproduksi
untuk memenuhi penjualan yang direncanakan dan memepertahankan tingkat
persediaan barang jadi yang diinginkan.
Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya
mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal
yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu periode tertentu dimasa
depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan (Adi Saputro, 1995:
35).

Kegunaan Anggaran Produksi


Anggaran produksi berguna untuk pedoman kerja, koordinasi kerja, dan
pengendalian kerja divisi produksi. Semua level manajer di divisi produksi harus
bekerja berdasar anggaran produksi. Di samping itu anggaran produksi berguna
untuk:
1. menunjang kegiatan penjualan,

Universitas Gunadarma Halaman | 17


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

2. menjaga tingkat persediaan barang jadi yang sewaktu-waktu di minta


oleh konsumen,
3. mengendalikan kegiatan produksi agar dapat meneipta harga pokok
produksi yang serendah – rendahnya.

Secara umum anggaran produksi berguna sebagai pedoman kerja ,


pengkoordinasian kerja dan pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus anggaran
produksi dapat berguna sebagai (Apandi Nasehatun,1999 :27 ) :
1. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan.
2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan
persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
3. Mengatur produksi agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.

Tujuan dari Anggaran Produksi adalah sebagai berikut :


1. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang
diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase
tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
2. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap
mempunyai market share tertentu.
3. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat
efisien tertentu.
4. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan
kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Anggaran Produksi


Anggaran produksi seperti dihitung berdasarkan anggaran penjualan
menentukan anggaran penggunaan bahan, anggaran pembelian bahan, anggaran
biaya upah buruh atau anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya
ovehead pabrik. Perencanaan dan penjadwalan produksi adalah tugas pabrik yang

Universitas Gunadarma Halaman | 18


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

menyangkut penentuan jumlah barang yang diproduksi dan penentuan waktu


produksi.
Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran
produksi antara lain adalah:
1. Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan,
2. Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk teknologi
yang digunakan,
3. Tenaga buruh termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan, penggpahan,
dan pemutusan hubungan kerja,
4. Bahan baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan, dan
5. Modal kerja untuk menjalankan proses produksi

Faktor-faktor Internal dan Eksternal dalam Penyusunan Budget Produksi :


Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang
mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan :
1. Penjualan tahun lalu’bisajadi patokan
2. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
3. Syarat pembayaran barang yang dijual
4. Pemilihan saluran distribusi
5. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
6. Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
7. Fasilitas yang dimiliki perusahaan
8. Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain.

Faktor-faktor eksternal/ faktor luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh


terhadap perusahaan :
1. Persaingan
2. Tingkat pertumbuhan penduduk
3. Tingkat penghasilan masyarakat
4. Tingkat pendidikan masyarakat
5. Tingkat penyebaran masyarakat

Universitas Gunadarma Halaman | 19


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

6. Agama, adat istiadat dan kebijaksanaanmasyarakat


7. Kebijaksanaan pemerintah
8. Keadaaan perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan
tehnologi.

Penyusunan Anggaran Produksi


Dalam penyusunan anggaran produksi yang mengutamakan stabilitas
produksi ditentukan terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun, kemudian
diperkirakan kebutuhan setiap bulannya. Akhirnya tingkat persediaan disesuaikan
dengan kebutuhan, agar produksi tetap stabil.
Penyusunan anggaran produksi tergantung pada anggaran penjualan. Dalam
kondisi pasar persaingan sempurna, anggaran penjualan merupakan acuan utama
untuk menyusun anggaran produksi, anggaran biaya pemasaran, anggaran biaya
administrasi dan anggaran laba operasi. Manajer produksi sebelum melaksanakan
kegiatan menyusun anggaran produksi dalam unit dan anggaran persediaan barang
jadi dalam unit (Munandar, 1999 : 32 ).
Suatu produksi dapat berjalan dengan lancar apabila interaksi antara
faktor¬faktor produksi yang digunakan. Apabila hal tersebut dilakukan dengan
sempurna maka akan menghasilkan output yang baik. Dengan adanya pengaturan
dalam faktor-faktor produksi tersebut dapat diperbaiki tingkat efektifitas dan
efisiensi proses produksi yang akhirnya tujuan manajemen produksi akan dapat
dicapai dengan baik.
Pengolahan faktor-faktor produksi yang ada sebaiknya dilakukan
berdasarkan kesempatan yang dimiliki selanjutnya dipilih kesempatan yang mana
dapat dicapai, sebenarnya sangat banyak kesempatan terbuka untuk dilaksanakan,
tetapi karena adanya keterbatasan dalam faktor-faktor produksi, maka harus
dilakukan suatu prosedur sesuai dengan jenis usaha dan kegiatan yang dilakukan.
“Secara formal dapat dinyatakan bahwa prosedur merupakan bagian dari urutan
kronologis dan cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Urutan
kronologis merupakan ciri khas dari setiap prosedur, sebuah prosedur

Universitas Gunadarma Halaman | 20


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

menunjukkan bagaimana masing-masing tugas akan dilaksanakan dan siapa yang


akan melaksanakannya”.
Untuk itu peranan prosedur perencanaan produksi dalam setiap perusahaan
sangat besar, karena seluruh tugas yang dilakukan dalam proses produksi harus
ditetapkan dalam rencana.
Dalam menetapkan prosedur perencanaan maka pimpinan harus
memperhatikan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan maupun serangkaian tujuan
2. Merumuskan keadaan saat ini
3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai
tujuan

Faktor-Faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun anggaran sbb:


1. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.
2. Data-data sebelumnya
3. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi
4. Pengetahuan tentang taktik, sebagai pesaing dan gerak-gerik pesaing
5. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah

Peramalan Penjualan
Peramalan penjualan adalah perkiraan atau proyeksi secara teknis
permintaan konsumen potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai
asumsi.
Peramalan penjualan adalah Budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang,serta
berisi taksiran-taksiran tentang keadaan atau posisi keuangan perusahaan pada
suatu saat yang akan datang.
Intinya peramalan penjualan (sales forecasting) ialah teknik proyeksi
permintaan langganan yang potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai
asumsi.

Universitas Gunadarma Halaman | 21


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Hasil dari suatu peramalan penjualan lebih merupakan pernyataan atau


penilaian yang dikuantifisir terhadap kondisi masa depan mengenai penjualan
sebagai proyeksi teknis dari permintaan konsumen potensial untuk jangka waktu
tertentu.Meskipun demikian hasil perkiraan yang diperoleh mungkin saja tidak
sama dengan rencana.

Hubungan Peramalan dengan Rencana


Peramalan bukan merupakan rencana. Peramalan adalah tentang apa yang
akan terjadi pada waktu yang akan datang sedang rencana merupakan penentuan
apa yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang.
Peramalan penjualan menjadi suatu alat yang dapat mempengaruhi manajer
dalam membuat perencanaan penjualan.Dalam rencana penjualan,perusahaan
memasukkan keputusan manajemen berdasar hasil ramalan,masukkan lain dan
kebijakan manajemen tentang hal-hal yang berkaitan (contoh volume penjualan,
harga,usaha penjualan,produksi,dan biaya-biaya).

Faktor-faktor yang memengaruhi pembuatan forecast penjualan:


1. Sifat produk yang kita jual
2. Metode distribusi yang dipakai (langsung / tidak langsung)
3. Besarnya perusahaan dibanding pesaing-pesaing kita
4. Tingkat persaingan yang dihadapi
5. Data historis yang tersedia

Forecast penjualan memengaruhi, bahkan menentukan keputusan dan


kebijaksanaan yang diambil, misalnya:
1. Kebijaksanaan dalam perencanaan produksi
2. Kebijaksanaan persediaan barang jadi
3. Kebijaksanaan penggunaan mesin-mesin
4. Kebijaksanaan tentang investasi dalam aktiva tetap
5. Rencana pembelian bahan mentah dan bahan pembantu
6. Rencana aliran kas

Universitas Gunadarma Halaman | 22


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Teknik Peramalan Penjualan


1. Forecast berdasarkan pendapat (judge mental method)
a. Pendapat Salesman
Salesman di minta untuk mengukur apakah ada kemajuan atau
kemunduran segala hal yang berhubungan dengan tingkat penjualan
pada daerahnya masing-masing.
b. Pendapat Sales Manager
Pada umumnya estimasi kepala bagian penjualan dapat lebih obyektif
karena mempertimbangkan banyak faktor. Ini juga di sebabkan
pendidikannya yang relatif lebih tinggi dan pengalamannya yang lebih
luas di bidang penjualan
c. Pendapat Para ahli
Kadang-kadang estimasi yang di lakukan oleh para salesman dan sales
manager ada pertentangannya. Sehingga perusahaan perlu
memperkerjakan para konsultan di dalam perusahaannya
d. Survei Konsumen
Dan jika pendapat dari ketiga bagian di atas itu sangat kurang maka
perusahaan perlu meminta pendapat dari konsumen. Dengan cara
melakukan survei atau penelitian kepada konsumen.
2. Forecast berdasarkan perhitungan statistik (statistical method):
a. Peramalan menghendaki perpaduan antara analisis ilmiah kuantitatif
dengan menggunakan statistik sebagai alat primer dalam membuat
peramalan. Berikut ini beberapa metode peramalan dengan
menggunakan pendekatan statistik:
b. Trend bebas
c. Trend setengah rata-rata
d. Trend Matematis
1) Metode moment
2) Metode Least Square
3) Metode Regresi

Universitas Gunadarma Halaman | 23


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Analisis Trend Bebas


Kelemahan:
Sangat subyektif dan kurang memenuhi persyaratan ilmiah sehingga jarang
digunakan. Metode ini memberikan kebebasan penuh untuk menggambarkan garis
trend berupa garis lurus yang terletak diantara titik-titik data asli.
Contoh:
Penjualan makanan anak PT Kidz Food tahun 2010 – 2014 ditunjukkan pada
Tabel 2.1 Penjualan makanan dan gambar 2.4. Gambar Analisa Trend Penjualan
makanan berikut:

Tahun Jumlah Penjualan Per


Unit
2010 4.200
2011 4325
2012 4.490
2013 4.570
2010 2011 2012 2013 2014
2014 4.650
Tabel 2.4 Analisa Trend Penjualan Makanan
Tabel 2.1 Penjualan makanan

Trend Metode Setengah Rata-rata (Semi Average)


Metode ini membagi data menjadi dua kelompok yang sama besar.
Persamaan garis trendnya adalah:
Y = a + bX
Dimana:
a = rata-rata kelompok 1
b = (rata-rata kelompok 2) – (rata-rata kelompok 1)
n
n = jumlah tahun dalam kelompok 1 atau kelompok 2
x = jumlah tahun dihitung dari periode dasar
Contoh :

Universitas Gunadarma Halaman | 24


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Data Penjualan PT Kidz Food tahun 2010 – 2015 ditunjukkan pada Tabel 2.2
berikut:
Tabel 2.2 Data Penjualan PT Kidz Food tahun 2010 – 2015

Tahun Penjualan (Unit)


2010 6.400
2011 6.550
2012 6.730
2013 6.845
2014 6.970
2015 7.200

Dari contoh diatas dapat ditentukan kelompok pertama dan kelompok keduanya,
yaitu 2010, 2011, 2012 adalah kelompok 1 dan 2013, 2014, 2015 adalah
kelompok 2. Dari setiap kelompok dicari rata-ratanya, yaitu ditunjukkan pada
tabel 2.3 berikut:
Tabel 2.3. Perhitunga Rata-rata Kelompok
Tahun Penjualan (Unit) Total Average X
2010 6.400 -1
2011 6.550 19.680 19.680 / 3 = 6.560 0
2012 6.730 1
2013 6.845 2
2014 6.970 21.015 21.015 / 3 = 7.005 3
2015 7.200 4
Dalam pemberian score X untuk metode Semi Average ini, yang menjadi acuan
adalah kelompok pertama. Score 0 diberikan pada data tengah kelompok pertama
(data ganjil), ex: 0,-1,-2,-3, dst. Untuk data genap tidak melibatkan angka nol (0),
ex: datanya berjumlah 4, maka scorenya -3, -1, 1,3
Penyelesaian Perhitungan :
a = 6.560 b = 7.005 – 6.560 = 148
3

Universitas Gunadarma Halaman | 25


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Sehingga persamaannya adalah :


Y = 6.560 + 148 (x)
Maka forecast untuk tahun 2016 adalah :
Y = 6.560 + 148 (5) = 7.300
Forecast untuk tahun 2017 adalah 7.448 dst

Trend secara Matematis


1) Metode Moment (penentuan tahun berada pada awal data)

Perbedaannya dengan metode semi average adalah pemberian score X nya.


Pemberian score X untuk metode moment ini score 0 diberikan pada data
pertama

Contoh Trend Metode Moment


Sebuah perusahaan yang memproduksi obat-obatan kimia mengalami peningkatan
penjualan yang fluktuatif untuk obat anti jamur. Berikut ini adalah tingkat
penjualan obat jamur tersebut selama tahun 2011-2015: ditunjukkan pada tabel
2.4 berikut:
Tabel 2.4. Data Tingkat Penjualan Obat Jamur

Tahun Jumlah Penjualan (Unit)


2011 383.000
2012 409.500
2013 474.800
2014 563.000
2015 612.500

Universitas Gunadarma Halaman | 26


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Dengan menggunakan Metode Moment buatlah forecast penjualan untuk


tahun 2016 dan 2017.
Tabel 2.5. Tabel Perhitungan Forecast Penjualan Dengan Metode Moment
Tahun Penjualan X Xi.Yi X2
(Unit) Y
2011 383.000 0 0 0
2012 409.500 1 409.500 1
2013 474.800 2 949.600 4
2014 563.000 3 1.689.000 9
2015 612.500 4 2.450.000 16
Jumlah 2.442.800 10 5.498.100 30

Persamaan (1) = 2.442.800 = 5a + 10b x2 4.885.600 = 10a + 20b


Persamaan (2) = 5.498.100 = 10a + 30b x1 5.498.100 = 10a + 30b
- 612.500 = - 10b
b = 61.250, masukkan kedalam salah satu persamaan
4.885.600 = 10a + 20b
4.885.600 = 10a + 20 (61.250)
4.885.600 = 10a + 1.225.000
3.660.600 = 10a
a = 366.060
Maka persamaannya menjadi Y’ = 366.060 + 61.250X
Y’ = 366.060 + 61.250X
Maka Y’ (2016) = Y’ = 366.060 + 61.250X
Y’ = 366.060 + 61.250 (5)
= 672.310
Maka Y’ (2016) = Y’ = 366.060 + 61.250X

Universitas Gunadarma Halaman | 27


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Y’ = 366.060 + 61.250 (6)


= 733.560
2) Metode Least Square

Penentuan tahun dasar berada pada tengah data


• Data genap, maka score X-nya adalah:
…-5,-3,-1,1,3,5,…
• Data ganjil, maka score X-nya adalah:
…-2,-1,0,1,2,…

Contoh Trend Least Square


Sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan makanan bayi ingin
membuat forecast penjualan makanan bayi untuk beberapa tahun mendatang di
daerah Jakarta, dengan menggambarkan garis trend. Data penjualan makanan
bayi tahun 2010-2014 ditunjukkan pada tabel 2.6 berikut :
Tabel 2.6. Data penjualan makanan bayi tahun 2010-2014
Tahun Jumlah Penjualan
(Unit)
2010 6.800
2011 7.490
2012 7.600
2013 8.200
2014 8.300

Perhitungan forecast Metode Least Square ditunjukan pada tabel 2.7 berikut:

Universitas Gunadarma Halaman | 28


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Tabel 2.7. Perhitungan forecast Metode Least Square


Tahun Penjualan X Xi.Yi X2
(Unit) Y
2010 6.800 -2 - 13.600 4
2011 7.490 -1 - 7.490 1
2012 7.600 0 0 0
2013 8.200 1 8.200 1
2014 8.300 2 16.600 4
Jumlah 38.390 0 3.710 10

Y = a + bx
a = 38.390 = 7.678
5
b = 3.710 = 371
10
Persamaan Trend Y = a + bX = 7.678 + 371X
Nilai Trend setiap tahun adalah :
Tahun 2010 = 7.678 + 371 (-2) = 6.936
Tahun 2011 = 7.678 + 371 (-1) = 7.307
Tahun 2012 = 7.678 + 371 (0) = 7.678
Tahun 2013 = 7.678 + 371 (1) = 8.049
Tahun 2014 = 7.678 + 371 (2) = 8.420
Sehingga untuk Tahun 2015 adalah 7.678 + 371 (3) = 8.791

Peramalan dengan Metode Khusus


1. Analisis Industri

Universitas Gunadarma Halaman | 29


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Analisis ini menekankan pada market share perusahaan dan


menghubungkan potensi penjualan perusahaan dengan industri pada
umumnya (volume, posisi dalam persaingan)
Tahapan dalam pemakaian analisis industri:
a. Membuat proyeksi permintaan industri
b. Menilai posisi perusahaan dalam persaingan

Market Share = Permintaan Perusahaan x 100%


Permintaan Industri
2. AnalisisProduct Line
Digunakan pada perusahaan yang menghasilkan beberapa macam produk
yang tidak mempunyai kesamaan sehingga dalam membuat forecast-nya
harus terpisah.
3. Analisis Penggunaan Akhir
Bagi perusahaan yang menghasilkan produk setengah jadi dan masih
memerlukan proses lebih lanjut menjadi barang jadi/ siap dikonsumsi
maka forecast-nya ditentukan oleh penggunaan akhir yang ada kaitannya
dengan produk yang dihasilkan.

Pertimbangan Pemilihan Metode Peramalan


Pemilihan metoda yang dipakai untuk pembuatan forecast penjualan perlu
mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Sifat produk
2. Metoda distribusi (langsung/ tak langsung)
3. Besarnya perusahaan dibanding pesaing
4. Tingkat persaingan
5. Data historis yang tersedia
6. Akurasi metoda
7. SDM yang dimiliki untuk melakukan forecasting
8. Horison waktu perencanaan
9. Waktu yang tersedia

Universitas Gunadarma Halaman | 30


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

10. Ketersediaan dana

Manajemen Resiko Keuangan


Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu.untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu.
Tujuan Utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan
potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang,
kredit, komoditas, dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal
sebagai risiko pasar. Para pelaku pasar cenderung tidak berani mengambil risiko.
Perantara jasa keuangan dan pencipta pasar memberikan respons dengan
menciptakan produk keuangan yang memungkinkan seorang pelaku pasar untuk
mengalihkan risiko perubahan harga tak terduga kepada orang lain-pihak lawan.

Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk, Risiko-risiko lainnya:


1. Risiko likuiditas timbul karena tidak semua produk manajemen risiko
keuangan dapat diperdagangkan secara bebas. Pasar yang sangat tidak likuid
ini misalnya seperti real estate dan saham dengan kapitalisasi kecil.
2. Diskontinuitas pasar mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu
menimbulkan perubahan harga secara bertahan. Kejatuhan pasar saham pada
tahun 2000 merupakan suatu contoh kasus.

Universitas Gunadarma Halaman | 31


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

3. Risiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak


manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya. Sebagai contoh,
pihak lawan yang menyepakati penukaran euro Prancis menjadi dolar
Kanada mungkin gagal untuk menyerahkan euro pada tanggal yang
dijanjikan.
4. Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik
melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. Sebagai
contoh bursa efek Kuala Lumpur tidak mengizinkan penggunaan shrot sales
sebagai alat lindung nilai terhadap penurunan harga ekuitas.
5. Risiko pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak
dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. Sebagai contoh,
perlakuan kerugian valuta asing sebagai keuntungan modal ketika laba biasa
lebih disukai.
6. Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak
dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.
Contohnya adalah ketika keuntungan atas lindung nilai terhadap komitmen
pembelian diperlakukan sebgaai “laba lain-lain” dan bukan sebagai
pengurang biaya pembelian.

Pengelolaan Resiko Keuangan


Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa
manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko
keuangan. Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya,
manajemen potensi risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan.
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi
arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil dapat meminimalkan
kejutan laba sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas. Manajemen
eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko
bisnisnya yang utama.

Universitas Gunadarma Halaman | 32


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga memperoleh


manfaat dari manajemen eksposur. Akhirnya karena kerugian yang ditimbulkan
oleh risiko harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada pelanggan dalam
bentuk harga yang lebih tinggi, manajemen eksposur membatasi risiko yang
dihadapi oleh konsumen.

Peranan Akuntansi
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar,
mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko
alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu,
mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program
lindung nilai.

Identifikasi Risiko Pasar


Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai jenis
risiko market yang berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini
diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu
nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus
pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos
kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan.
Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga
komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat
kemungkinan hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing
pesaing utama perusahaan.
Jika seorang pesaing membeli topi bisbol dari luar negeri dan mata uang
negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relatif terhadap mata uang
negara anda, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing anda mampu untuk
menjual dengan harga yang lebih rendah daripada anda. Ini disebut sebagai risiko
kompetitif mata uang yang dihadapi.

Universitas Gunadarma Halaman | 33


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Mengkuantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko
meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif
strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan
dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang
hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar.

Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang Risiko kurs valuta


asing (valas)
Adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh
perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko
mencakup : 1) antisipasi pergerakan kurs, 2) pengukuran risiko kurs valuta asing
yang dihadapi perusahaan, 3) perancangan strategi perlindungan yang memadai,
dan 4) pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.

1. Peramalan atas Perubahan Kurs


Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu
depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut
ini:
a. Perbedaan Inflasi (inflation differential). Kebijakan moneter (monetery
policy).
b. Neraca Perdagangan (balance of trade).
c. Neraca pembayaran (balance of payment).
d. Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary
reserve and debt capacity).
e. Anggaran nasional (national budget).
f. Kurs forward (forward exchange quotations).
g. Kurs tidak resmi (unofficial rates).
h. Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies).
i. Perbedaan suku bunga (interest rate differentials).
j. Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices).

Universitas Gunadarma Halaman | 34


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Faktor politik sangat mempengaruhi nilai mata uang di banyak negara.


Respons politik terhadap tekanan devaluasi atau revaluasi sering kali
menghasilkan pengukuran untuk sementara waktu (temporer) dan bukan
penyesuaian kurs. Pengukuran temporer ini meliputi pajak tertentu, kontrol
impor, insentif ekspor, dan kontrol mata uang.
Kurs pasar kini (yaitu kurs forward) menunjukkan adanya konsensus dari
seluruh pelaku pasar atas kurs valuta asing di masa mendatang. Kurs forward
merupakan estimasi terbaik yang ada untuk kurs di masa mendatang. Acaknya
perubahan kurs valas mencerminkan perbedaan opini atas kurs di kalngan
pelaku pasar.
2. Manajemen Potensi Risiko
Menyusun struktur permasalah perusahaan untuk meminimalkan pengaruh
buruk kurs memerlukan informasi mengenai potensi terhadap risiko valas
yang dihadapi. Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs
valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan.
Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat
pada dua jenis potensi risiko: translasi dan transaksi.

Potensi Risiko Translasi


Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap
nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang
asing yang dimiliki oleh perusahaan. Sebagai contoh, sebuah induk perusahaan
AS yang mengoperasikan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya di ekuador
(dengan mata uang fungsional dolar AS) mengalami perubahan nilai dolar atas
aktiva moneter bersih di ekuador jika nilai tukar AS mengalami perubahan relatif
terhadap dolar. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi
risiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam
mata uang induk perusahaan berubah.
Kelebihan antara aktiva terpapar risiko dengan kewajiban terpapar (yaitu
pos-pos dalam mata uang asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini )

Universitas Gunadarma Halaman | 35


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih. Potensi ini disebut potensi
risiko positif. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan
menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan
keuntungan translasi. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi kewajiban
terpapar bersih atau potensi risiko negatif apabila kewajiban terpapar melebihi
aktiva terpapar. Devaluasi mata uang asing menyebabkan timbulnya keuntungan
translasi. Revaluasi mata uang asing menyebabkan kerugian translasi.
Laporan multi mata uang juga memungkinkan induk perusahaan untuk
menggabungkan laporan potensi risiko yang serupa dari seluruh anak perusahaan
luar negerinya dan melakukan analisis secara terus menerus potensi risiko
translasi di seluruh dunia berdasarkan mata uang nasional. Analisis ini sangat
membantu khususnya jika manager lokal bertanggungjawab terhadap
perlindungan atas potensi risiko tranlasi.

Potensi Risiko Transaksi


Potensi risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai
tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi
dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi,
keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Kontrol terpusat terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang suatu
perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing perusahaan
afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi risiko multi mata uang
kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi risiko telah
digabungkan berdasarkan mata uang dan negara, perusahaan dapat melakukan
kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara terpusat untuk menghilangkan
kerugian potensial.
Potensi risiko Akuntansi versus Ekonomi Ini merupakan pengaruh
perubahan nilai mata uang terhadap kinerja operasi dan arus kas masa depan
perusahaan. Misalnya, jumlah aktiva terpapar anak perusahaan sebesar $ 25.000
dan jumlah kewajiban terpapar sebesar $ 7.500, Selisihnya adalah potensi risiko
bersih yaitu sebesar $ 17.500. Berdasarkan laporan ini seorang manajer keuangan

Universitas Gunadarma Halaman | 36


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

dapat memutuskan untuk melakukan lindung nilai atas posisi ini dengan menjual
sebanyak 17,5 juta dolar Australis dalam pasar forward mata uang.
Laporan potensio risiko tradisional mempertimbangkan pengaruh
perubahan kurs terhadap saldo akun per tanggal laproan keuangan. Laporan aurs
kas multi mata uang menekankan potensi risiko yang dihasilkan oleh perubahan
kurs selama periode anggaran yang berlaku.
Istilah potensi risiko ekonomi menunjukkan bahwa perubahan kurs
mempengaruhi posisi kompetitif perusahaan dengan mengubah harga masukan
dan keluaran perusahaan relatif terhadap harga kompetitor luar negeri. Potensi
risiko ekonomi atau operasi sedikit terkait atau tidak memiliki kaitan dengan
potensi risiko translasi atau transaksi. Dengan demikian pengelolaan atas potensi
risiko semacam itu memerlukan teknologi lindung nilai yang lebih bersifat
strategis dan bukan taktis.
Perusahaan dapat memilih untuk lindung nilai struktural yang mencakup
pemilihan atau relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko
operasi usaha secara keseluruhan. Sebagai alternatif, induk perusahaan dapat
mengambil pendekatan portofolio untuk pengurangan risiko dengan memilih
jenis-jenis usaha yang dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi.
Pengukuran potensi risiko operasi yang tepat memerlukan pemahaman
struktur pasar di mana perusahaan dan pesaingnya melakukan kegiatan usaha,
serta pengaruh kurs riil (sebagai kebalikan dari nominal). Pengaruh ini sukar
untuk diukur. Karena potensi risiko operasi cenderung berada dalam periode
waktu yang lama, ketidak pastian dalam hal dapat diukur atau tidak, dan tidak
berdasarkan pada komitmen secara terbuka, maka akuntan harus menyediakan
informasi yang mencakup berbagai fungsi operasi dan periode waktu.
Strategi Perlindungan Sekali potensi risiko kurs yang dihadapi dapat
diidentifikasikan, langkah berikutnya adalah merancang strategi lindung nilai
untuk meminimalkan atau menghilangkan potensi risiko tersebut.
Strategi ini mencakup :
1. Lindung Nilai Neraca

Universitas Gunadarma Halaman | 37


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan dengan


menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban
perusahaan yang terpapar. Metode lindung nilai potensi risiko perusahaan
positif lainnya dalam sebuah anak perusahaan yang berlokasi di negara yang
rentan terhdap devaluasi meliputi:
a. Mempertahankan saldo kas dalam mata uang lokal sebesar tingkat
minimum yang diperlukan untuk mendukung operasi yang berjalan.
b. Mengembalikan laba yang di atas jumlah yang diperlukan untuk
ekspansi modal kepada induk perusahaan.
c. Mempercepat (memastikan-leading) penerimaan dan piutang dagang
yang beredar dalam mata uang lokal.
d. Menunda (memperlambat-lagging) pembayaran utang dalam mata
uang lokal.
e. Mempercepat pembayaran utang dalam mata uang asing.
f. Menginvestasikan kelebihan utang tunai ke dalam persediaan dan
aktiva lainnya dalam mata uang lokal yang tidak terlalu terpengaruh
oleh kerugian devaluasi.
g. Berinvestasi dalam aktiva di luar negeri dengan mata uang yang kuat.
h. Lindung Nilai Operasional Bentuk perlindungan risiko ini berfokus
pada variabel variabel yang mempengaruhi pendapat dan beban dalam
mata uang asing. Pengendalian biaya yang lebih ketat memungkinkan
margin keselamatan yang lebih besar terhadap potensi kerugian mata
uang.
i. Lindung Nilai Struktural Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat
manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan
atau mengubah negara yang menjadi sumber bahan mentah atau
komponen manufaktur.
j. Lindung Nilai Kontraktual, Berbagai instrumen lindung nilai
kontraktual telah dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas yang
lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta
asing yang dihadapi.

Universitas Gunadarma Halaman | 38


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Kebanyakan instrumen keuangan ini adalah derivatif , dan bukan


merupakan instrumen dasar. Instrumen keuangan dasar, seperti perjanjian
pembelian kembali (piutang), obligasi, dan modal saham, memenuhi
definisi akuntansi konvensional untuk aktiva, kewajiban, dan ekuitas
pemilik. Instrumen derivatif merupakan perjanjian kontraktual yang
memberikan hak atau kewajiban khusus dan memperoleh nilainya dan
instrumen keuangan atau komoditas lainnya. Banyak di antaranya
didasarkan pada peristiwa yang bersifat kontijensi.

Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai Merupakan kontrak atau instrumen


keuangan yang memungkinkan penggunaanya untuk meminimalkan,
menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan risiko pasar pada pundak
pihak lain. Produk ini mencakup antara lain kontrak forward, future, swap,
opsi, dan gabungan dari ketiganya. Untuk memahami pentingnya
akuntansi lindung nilai, dicontohkan beberapa praktik akuntansi lindung
nilai yang dasar. Komponen dasar laporan keuangan (tanpa pajak).

Para analis biasanya memusatkan perhatian pada operasi ketika


mengevaluasi seberapa baik manajemen telah menjalankan usaha intinya.
Laba bersih mencakup pengaruh kejadian luar biasa atau peristiwa jarang
terjadi yang cukup membingungkan.

Perlakuan akuntansi untuk derivatif keuangan yang telah diterima secara


internasional adalah menetapkan nilai produk menurut pasar dengan
timbul keuntungan atau kerugian yang diakui sebagai bagian dari laba
nonoperasi. Beberapa kriteria lindung nilai yang memadai, mencakup hal-
hal berikut:
a. Pos-pos yang sedang dilindungi nilai menimbulkan risiko pasar
yang harus dihadapi perusahaan.
b. Perusahaan mendeskripsikan strategi lindung nilai.

Universitas Gunadarma Halaman | 39


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

c. Perushaan menentukan instrumen yang akan digunakan untuk


lindung nilai.
d. Perusahaan mencatat alasannya mengapa lindung nilai yang
dilakukan kemungkinan besar akan efektif dilakukan.
Kontrak Forward Valas Kontrak forward valuta merupakan perjanjian
untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang
dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa
mendatang. Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang berlaku
pada tanggal kontrak forward menimbulkan asanya premium (apabila kurs
forward>kurs spot) atau diskon (kurs forward.

Keuntungan atas kontrak forward secara efektiff telah mengimbangi


devaluasi nilai peso. Perkiraan margin kotor dan laba operasi dapat dibuat.
Diskon kontrak forward merupakan biaya atas lindung nilai risiko valas.

Tampilan diatas juga dapat terjadi dalam bentuk perkiraan akan dilakukan
penjualan ekspor. Harapan ini bukanlah hasil dari transaksi masa lalu
ataupun juga bukan hasil dari komitmen penjualan perusahaan. Ini
merupakan bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti (antisipasi
transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian atas kontrak
forward untuk melakukan lindung nilai terhadap perkiraan penerimaan
dalam peso pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas sebagi bagian dari
laba komprehensif. Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi labab kini
di dalam periode saat penjualan ekspor benar-benar dilakukan.
2. Lindung Nilai Investasi Bersih dalam Operasi Luar Negeri
Kapan saja sebuah anak perusahaan luar negeri yang memiliki posisi
aktiva bersih terpapar hendak dikonsolidasikan dengan induk perusahaan,
maka akan timbul kerugian translasi jika nilai uang asing mengalami
penurunan relatif terhadap mata uang induk perusahaan. Kerugian translasi
juga terjadi jika anak perusahaanluar negeri memiliki posisi kewajiban
bersih terpapar dan nilai mata uang asing meningkat relatif terhadap mata

Universitas Gunadarma Halaman | 40


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

uang induk perusahaan. Salah satu cara untuk meminimalkan kerugian ini
adalah dengan membeli kontrak forward. Strategi ini berarti menggunakan
keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak forward untuk
mengimbangi kerugian translasi.
3. Berspekulasi dalam Mata Uang Asing
Peluang untuk meningkatkan laba dilaporkan dengan menggunakan
kontrak forward dan opsi dalam pasar valas. Kontrak forward yang dibeli
untuk spekulasi pada awalnya dicatat sebesar kurs forward. (Kurs forward
merupakan indikator kurs spot yang terbaik yang berlaku jika kontrak
telah jatuh tempo). Keuntungan atau kerugian translasi yang diakui
sebelum penyelesaian bergantung pada antara kurs forward awal dan kurs
yang tersedia untuk periode kontrak yang tersisa.
Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan perubahan dalam nilai
instrumen lindung nilai terjadi apabila dervatif keuangan tidak
diperdagangkan secara aktif. Sebagi contoh, pengukuran keuntungan atau
kerugian yang berkaitan dengan kontrak opsi akan bergantung pada
apakah opsi tersebut diperdagangkan pada suatu bursa efek utama atau di
luar bursa utama. Penilaian opsi dapat dengan mudah dilakukan jika opsi
dicatat pada sebuah bursa efek utama. Penilaian akan lebih sulit dilakukan
jika opsi diperdagangkan melaui perntara. (over-the –counter). Disini pada
umumnya akan digunakan rumus penentuan harga secara matematis.
Model penentuan harga opsi yang disebut model Black-Scholes dapat
digunakan untuk menentukan nilai opsi pada suatu waktu.

Pengungkapan
Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah
menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
1. Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindunga
nilai
2. Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
3. Identifikasi risiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai

Universitas Gunadarma Halaman | 41


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

4. Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai


5. Jumlah yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
6. Justifikasi awal (apriori) bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan
sangat afektif untuk meminimalkan risiko pasar.
7. Penilai berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh
derivatif
Digunakan selama periode berjalan Kendali Keuangan Setiap strategi
manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi efektifitas program lindung nilai.
Umpan balik dari system evaluasi yang berjalan akan membantu untuk menyusun
pengalaman kelembagaan dalam praktik manajemen risiko. Penilaian kinerja
program manajemen risiko juga memberikan informasi mengenai kapan strategi
yang ada sudah tidak lagi tepat untuk dilakukan.
Poin-poin pengendalian Keuangan Sistem evaluasi kinerja terbukti
bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada,
bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol
terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh
prodram manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang
digunakan, dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga
mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian trasuri perusahaan
membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
Dalam banyak organisasi, manajemen risiko valuta asing tersentralisasi pada
kantor pusat perusahaan. Hal ini memungkinkan para manajer anak perusahaan
untuk berkonsentrasi pada usaha intinya. Namun demikian, ketika
membandingkan hasil aktual dan hasil yang diperkirakan, sistem evaluasi harus
memiliki acuan yang digunakan untuk membandingkan keberhasilan
perlindungan risiko perusahaan.
ACUAN YANG TEPAT Standar yang tepat yang digunakan untuk menilai
kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian
kinerja. Dalam manajemen risiko valuta asing, pertanyaan-pertanyaan berikut ini
harus dipertimbangkan ketika hendak memilih sebuah acuan.

Universitas Gunadarma Halaman | 42


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

1. Apakah acuan yang tepat mewakili suatu kebijakan yang seharusnya


diikuti?
2. Apakah acuan ini dapat diperjelas di bagian awal?
3. Apakah acuan ini memberikan strategi dengan biaya yang lebih rendah
dibandingkan alternatif lainnya?
Jika program manajemen risiko valas tersentralisasi, maka acuan yang tepat
dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan program perlindungan risiko
perusahaan merupakan program yang dapat diimplementasikan oleh manajemen
setempat. Perusahaan yang menolak risiko valuta asing secara otomatis mungkin
melakukan lindung nilai terhadap potensi risiko luar negeri yang mungkin
dihadapi melalui pasar forward atau peminjaman dalam mata uang lokal.Kinerja
suatu produk lindung nilai tertentu (seperti swap mata uang), atau kinerja seorang
manajer risiko, akan dinilai dengan membandingkan imbalan ekonomi yang
dihasilkan dari transaksi yang secara aktif dilindung nilai dengan imbalan
ekonomi yang seharusnya akan diperoleh seandainya suatu perlakuan acuan telah
digunakan.

Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan risiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem
pelaporan internal. Hal ini umumnya merupakan wilayah kekuasaan departemen
kontroler perusahaan. Pendekatan tim merupakan cara yang efektif dalam
merumuskan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, serta sistempengawasan dan
pelaporan. Manajemen risiko keuangan merupakan contoh utama di mana
keuangan perusahaan dan akuntansi sangat berkaitan erat.

Universitas Gunadarma Halaman | 43


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3


MENDOKUMENTASI ANGGARAN

KRITERIA UNJUK KERJA


3.1. Data dipresentasikan dalam sebuah format yang mudah dimengerti
3.2. Laporan untuk proyek tertentu diselesaikan tepat waktu dan didistribusikan
3.3. Tren, isu-isu, dan perbandingan diidentifikasi dan dilaporkan dalam format
yang terstruktur untuk meyakinkan analisis yang transparan dan valid
3.4. Kelayakan diidentifikasi dengan membandingkan proyeksi-proyeksi
dengan pertumbuhan dan perkembangan pasar

Penyusunan Anggaran
Menurut Glenn A Welsch anggaran adalah laba perencanaan dan kontrol
secara luas seperti yang didefinisikan sebagai pendekatan sistematis dan formal
untuk mencapai perencanaan, koordinasi dan tanggung jawab kontrol manajemen.
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, meliputi seluruh
kegiatan perusahaan, jyang dinyatakan dalam satuan unit moneter dan berlaku
untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. Perlunya sebuah anggaran
dibuat oleh perusahaan alasannya :
1. Masa yang akan datang penuh dengan ketidak pastian
2. Masa yang akaatang penuh dengan alternatif pilihan
3. Rencana yang dibuat dijadikan sebagai pedoman
4. Rrencana yang dibuat dapat dijadikan sebagai alat pengkoordinasi
5. Rencana yang dibuat digunakan sebagai alat pengawasan

Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari:


1. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval
(kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri

Universitas Gunadarma Halaman | 44


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan)


yang berbeda. Anggaran variabel disebut juga dengan anggaran fleksibel.
2. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat
kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran statis

Menurut cara penyusunannya, anggaran terdiri dari :


1. Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk satu periode
tertentu-umumnya satu tahun-yang disusun setiap periode anggaran.
2. Anggaran kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk memperbaiki
anggaran yang telah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan perbaikan,
sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan.

Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :


1. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat
dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun.
2. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran yang
dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.

Untuk memilih, perusahaan membuat apakan rencana taktis atau strategis


diperlukan faktor-faktor sebagai berikut :
1. Luas pasar atas penjualan produk yang dihasilkan
2. Posisi perusahaan dalam persaingan
3. Jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut
4. Tersedianya data informasi yang dibutuhkan
5. Keadaan perekonomian secara umum

Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran


keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut ”anggaran induk (master
budget)”. Anggaran induk merupakan konsolidasi rencana keseluruhan
perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran

Universitas Gunadarma Halaman | 45


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulanan. Anggaran triwulanan dipecah


lagi menjadi anggaran bulanan.
1. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan
laba rugi. Anggaran operasional antara lain terdiri dari :
a. Anggaran penjualan
b. Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku,
anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead
pabrik.
c. Anggaran beban usaha.
d. Anggaran laporan laba rugi.
2. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca.
Anggaran keuangan, antara lain terdiri dari :
a. Anggaran kas.
b. Anggaran piutang.
c. Anggaran persediaan.
d. Anggaran utang.
e. Anggaran neraca.

Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari :


1. Anggaran komprehensif merupakan rangkaian dari berbagai macam
anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif
merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan
yang disusun secara lengkap.
2. Anggaran parsial adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap,
anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja.

Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :


1. Anggaran apropriasi (apropriation budget), adalah anggaran yang
dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan
lain.

Universitas Gunadarma Halaman | 46


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

2. Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang disusun


berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi
(perusahaan) misalnya untuk menilai apakah biaya/beban yang
dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.

Analisis Penyimpangan Anggaran Penjualan


Menurut Munandar (2001:56) mengenai analisis penyimpangan anggaran,
dapat digunakan sebagai Umpan balik untuk meninjau atau menyesuaikan
kembali rencana, yang dinyatakan dalam anggaran yang telah ditentukan. Jika
timbul penyimpangan yang menguntungkan, berarti prestasi manajer pusat
pertanggungjawaban tersebut memuaskan, maka manajer tersebut dimotivasi
misalnya dengan memberi ganjaran, untuk mempertahankan atau meningkatkan
prestasinya. Akan tetapi, jika timbul penyimpangan yang tidak menguntungkan
maka manajer pusat pertanggungjawaban harus dimotivasi untuk memilih
kemungkinan tindakan koreksi yang dapat dilaksanakan agar dapat memperkecil
selisih yang timbul. Standar varians menurut Jae K. Shim (2001:73) adalah
sebesar : Varians yang lebih kecil dari 5% dianggap tidak material (immaterial).
Varians sebesar 10% mungkin lebih dapat diterima untuk perusahaan yang
menetapkan standar yang ketat dibandingkan varians sebesar 5% untuk
perusahaan yang menerapkan standar yang longgar
Penyusunan anggaran merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan.
Proses ini merupakan pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun,
yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain.
Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba. Dalam
perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang dinyatakan
dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal
kerja yang diproyeksikan di masa yang akan datang. Jika misalnya perusahaan
ingin membangun gedung baru, maka terlebih dulu dibuat rencana biaya yang
telah disusun sebelum proyek dilaksanakan. Anggaran disusun oleh manajemen
dalam jangka waktu satu tahun yang akan membawa perusahaan ke kondisi
tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang diperkirakan.

Universitas Gunadarma Halaman | 47


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Jenis-Jenis Anggaran :
a. Anggaran Penjualan
Budget penjual (Sales Budget) ialah Budget yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang
di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual,
jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual,
waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
Dari pengetian tersebut, jelaslah bahwa budget penjualan hanyalah merupakan
salah satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan di bidang pemasaran
(sales planning).
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan
1. Faktor Intern
Yang termasuk dalam faktor intern adalah data, informasi, dan
pengalaman yang terdapat didalam perusahaan sendiri, seperti :
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas,
harga, waktu maupuntempat penjualannya.
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah
penjualan, seperti
tentang pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi,
cara penetapan
harga jual dan sebagainya.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan
perluasannya diwaktu
yang akan datang.
d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan
keahliannya,
serta kemungkinan pengembangannya diwaktu yang akan datang.
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan
perluasannya
diwaktu yang akan datang.

Universitas Gunadarma Halaman | 48


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

2. Faktor Ekstern
Yang termasuk dalam faktor ekstern adalah data, informasi, dan
pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi di sana mempunyai
pengaruh terhadap budget penjualan perusahaan. Faktor-faktor tersebut
antara lain berupa:
a. Keadaan persaingan dipasar.
b. Posisi perusahaan dalam persaingan.
c. Tingkat pertumbuhan penduduk.
d. Tingkat penghasilan masyarakat.
e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan jual
dalam budget penjualan yang akan disusun. perusahaan, yang terutama
akan mempengaruhi dalam merencanakan harga
f. Agama, adat- istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
g. Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial,
budaya, maupun keamanan.
h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.
i. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan
kemungkinan perubahannya, dan sebagainya

Cara-cara dalam menentukan anggaran penjualan dapat dilakukan dengan 2


cara :
a. Anggaran yang bersifat kualitatif adalah suatu cara yang didasarkan
kepada pendapat-pendapat pihak tertentu, cara ini lebih bersifat Subjektif.
b. Anggaran yang bersifat kuantitatif adalah suatu cara penetapan anggaran
berdasarkan pehitungan angka-angka , anggaran ini bersifat Objektif
diantaranya : Dengan Trend bebas, Dengan Matematik, Dengan Statistik
Dengan menggunakan berbagai cara penaksiran yang berbeda, akan diperoleh
angka taksiran yang berbeda pula. Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan
contoh cara penaksiran yang bersifat kuntitatif (metode trend moment dan
metode least square), sehingga mendapat gambaran yang lebih jelas:
Catatan : Contoh soal dapat dilihat pada sub bab metode peramalan penjualan.

Universitas Gunadarma Halaman | 49


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

b. Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah suat perencanaan secara terperinci mengenai
jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang,
yang di dalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah
(kuantitas), waktu (kapan) produksi akan dilakukan. Anggaran produksi
berarti anggaran kegiatan, karena produksi adalah proses kegiatan membuat
produk. Produksi tidak perlu dianggarkan, tetapi dijadwalkan (Ellen Christina,
2001: 60 ).
Anggaran produksi berguna untuk pedoman kerja, koordinasi kerja, dan
pengendalian kerja divisi produksi. Semua level manajer di divisi produksi
harus bekerja berdasar anggaran produksi. Di samping itu anggaran produksi
berguna untuk:
a. menunjang kegiatan penjualan,
b. menjaga tingkat persediaan barang jadi yang sewaktu-waktu di minta
oleh konsumen,
c. mengendalikan kegiatan produksi agar dapat meneipta harga pokok
produksi yang serendah – rendahnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Anggaran Produksi


Anggaran produksi seperti dihitung berdasarkan anggaran penjualan
menentukan anggaran penggunaan bahan, anggaran pembelian bahan,
anggaran biaya upah buruh atau anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan
anggaran biaya ovehead pabrik. Perencanaan dan penjadwalan produksi
adalah tugas pabrik yang menyangkut penentuan jumlah barang yang
diproduksi dan penentuan waktu produksi.
Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran
produksi antara lain adalah:
a. Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan,
b. Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk
teknologi yang digunakan,

Universitas Gunadarma Halaman | 50


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

c. Tenaga buruh termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan,


penggpahan, dan pemutusan hubungan kerja,
d. Bahan baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan, dan
e. Modal kerja untuk menjalankan proses produksi

Faktor-faktor Internal dan Eksternal dalam Penyusunan Budget


Produksi :
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang
mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan :
a. Penjualan tahun lalu bisajadi patokan
b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
c. Syarat pembayaran barang yang dijual
d. Pemilihan saluran distribusi
e. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
f. Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current
liabilities)
g. Fasilitas yang dimiliki perusahaan
h. Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang
lain.
Faktor-faktor eksternal/ faktor luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh
terhadap perusahaan :
a. Persaingan
b. Tingkat pertumbuhan penduduk
c. Tingkat penghasilan masyarakat
d. Tingkat pendidikan masyarakat
e. Tingkat penyebaran masyarakat
f. Agama, adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat
g. Kebijaksanaan pemerintah
h. Keadaaan perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan
tehnologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyusunan anggaran produksi:

Universitas Gunadarma Halaman | 51


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

a. Anggaran Penjualan
b. Kapasitas mesin produksi
c. Tenaga kerja yang tersedia
d. Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh perusahaan
f. Luas perusahaan yang optimal untuk biaya biaya produksi rata-rata
paling rendah
g. Kebijakan perusahaan terhadap persediaan barang dagang
h. Kebijakan terhadap pola produksi yang digunakan meliputi:
1) Pola produksi tetap
2) Pola produksi sesuai dengan penjualan
3) Pola produksi moderat
Dalam penyusunan anggaran produksi yang mengutamakan stabilitas
produksi ditentukan terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun, kemudian
diperkirakan kebutuhan setiap bulannya. Akhirnya tingkat persediaan
disesuaikan dengan kebutuhan, agar produksi tetap stabil.
Penyusunan anggaran produksi tergantung pada anggaran penjualan.
Dalam kondisi pasar persaingan sempurna, anggaran penjualan merupakan
acuan utama untuk menyusun anggaran produksi, anggaran biaya pemasaran,
anggaran biaya administrasi dan anggaran laba operasi. Manajer produksi
sebelum melaksanakan kegiatan menyusun anggaran produksi dalam unit dan
anggaran persediaan barang jadi dalam unit (Munandar, 1999 : 32 ).
3. Anggaran Bahan Baku
Anggaran Bahan Baku adalah perencanaan kuantitas bahan baku yang
dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang. Kebutuhan
bahan baku diperinci berdasarkan:
a. Jenis bahan baku.
b. Menurut macam barang jadi yang akan dihasilkan
c. Menurut bagian-bagian dalam pabrik yang mengunakan bahan baku
tersebut.
Fungsi Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

Universitas Gunadarma Halaman | 52


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Ada 3 fungsi penting anggaran bahan baku, yaitu :


a. Sebagai dasar untuk menyusun budget pembelian bahan mentah,
jumlah satuan bahan mentah yang dibeli ditentukan oleh beberapa
banyak satuan bahan mentah yang dibutuhkan oleh berapa banyak
satuan bahan mentah dibutuhkan dalam proses produksi.
b. Sebagai dasar untuk menyusun anggran biaya bahan mentah besarnya
biaya bahan mentah ditentukan oleh berapa banyak satuan bahan
mentah tersebut dibutuhkan untuk proses produksi.
c. Sebagai Data dan informasi untuk menyusun anggaran kebutuhan
bahan mentah
Manfaat Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
Anggaran bahan baku mempunyai 3 kegunaan pokok yaitu :
a. Sebagai pedoman kerja.
b. Sebagai alat untuk menciptakan koordinasi kerja.
c. Sebagai alat untuk melakukan pengawasan kerja.
Contoh Soal Anggaran Bahan Baku
Perusahaan akan menyusun anggaran material tahun 2015 dgn data sbb :
a. Anggaran produksi tahun 2015
Triwulan Produksi (Unit)
I 6.500
II 6.000
III 4.000
IV 4.000
b. Standar pemakaian material (SUR) 2 kg
c. Persediaan awal material 6.000 kg @ Rp 1.000
d. Persediaan akhir material 5.000 kg.
e. Pembelian material direncanakan 4 kali dlm tahun 2015 dgn jumlah yg
sama pada setiap pembelian dgn perkiraan harga / kg sbb :
 Pembelian 1 : Rp 1.100
 Pembelian 2 : Rp 1.200
 Pembelian 3 : Rp 1.300
 Pembelian 4 : Rp 1.400

Universitas Gunadarma Halaman | 53


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Dari data di atas, tentukanlah :


1. Anggaran kebutuhan material per triwulan tahun 2015
2. Anggaran pembelian material tahun 2015
3. Anggaran penggunaan material tahun 2015
4. Anggaran persediaan material tahun 2015

Jawaban
1. Anggaran kebutuhan material per triwulan tahun 2015
Triwulan Produksi SUR Jumlah
(kg)
I 6.500 2 13.000
II 6.000 2 12.000
III 4.000 2 8.000
IV 4.000 2 8.000
Jumlah 41.000

2. Anggaran pembelian material tahun 2015


Kebutuhan material 41.000 kg
Persediaan akhir 5.000 kg
Jumlah 46.000 kg
Persediaan awal 6.000 kg
Pembelian material 40.000 kg

Setiap kali pembelian = 40.000 kg = 10.000 kg


4
Anggaran biaya pembelian material :
Pembelian Quantity Harga / Jumlah (Rp)
ke (Kg) Kg (Rp)
1 10.000 1.100 11.000.000
2 10.000 1.200 12.000.000
3 10.000 1.300 13.000.000
4 10.000 1.400 14.000.000
Jumlah 50.000.000

3. Anggaran penggunaan & persediaan material tahun 2015

Universitas Gunadarma Halaman | 54


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

a. Penilaian persediaan akhir dgn metode FIFO


Anggaran biaya pembelian material (40.000 kg)Rp 50.000.000,-
Nilai persediaan awal (6.000 kg x Rp 1.000) Rp 6.000.000,-
Jumlah Rp 56.000.000,-
Nilai persediaan akhir (5.000 kg Rp 1.400) Rp 7.000.000,-
Anggaran penggunaan material Rp 49.000.000,-

b. Penilaian persediaan akhir dgn metode LIFO


Anggaran biaya pembelian material (40.000 kg) Rp 50.000.000,-
Nilai persediaan awal (6.000 kg x Rp 1.000) Rp 6.000.000,-
Jumlah Rp 56.000.000,-
Nilai persediaan akhir (5.000 kg x Rp 1.000) Rp 5.000.000,-Anggaran
penggunaan material Rp 1.000.000,-
c. Penilaian persediaan akhir dgn metode AVERAGE
Anggaran biaya pembelian material (40.000 kg) Rp 50.000.000,-
Nilai persediaan awal (6.000 kg x Rp 1.000) Rp 6.000.000,-
Jumlah Rp 56.000.000,-
Nilai persediaan akhir * Rp 6.085.000,-
Anggaran penggunaan material Rp 49.915.000,-

* Nilai persediaan akhir =


= 5.000 x (Rp 1.000 x 6.000) + (Rp 1.100 x 10.000) + (Rp 1.200 x 10.000) +
(Rp 1.300 x 10.000) + (Rp 1.400 x 10.000)
46.000
= 5.000 x Rp 1.217,-
= Rp 6.085.000,-

Universitas Gunadarma Halaman | 55


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung


Anggaran tenaga kerja seperti halnya anggaran bahan mentah, hanya
merencanakan unsur tenaga kerja langsung. Dan seperti halnya anggaran
bahan mentah, anggaran tenaga kerja selalu dikaitkan dengan anggaran
produksi yang telah disusun sebelumnya. Perencanaan tenaga meliputi aspek
yang luas sekali, sehingga perlu diperhitungkan secara matang oleh pemimpin
perusahaan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja
antara lain adalah:
a. Kebutuhan tenaga kerja
b. Pencarian atau penarikan tenaga kerja
c. Latihan bagi tenaga kerja baru
d. Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi tenaga kerja
e. Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
f. Pengawasan tenaga kerja

Penyusunan anggaran kerja langsung yang baik, dapat memberikan


keuntungan bagi perusahaan, yaitu sebagai berikut:
a. Penggunaan tenaga kerja lebih efisien.
b. Biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur lebih efisien.
c. Penghitungan harga pokok barang dapat dihitung secara tepat.
d. Alat pengendalian tenaga kerja langsung

Laporan pelaksanaan tenaga kerja langsung merupakan kelanjutan


pelaksanaan untuk bahan mentah.
Contoh :
Data anggaran sebagai berikut :
Produksi bulan Februari = 16.000 unit, dengan standar pemakaian tenaga kerja
langsung = 2,5 jam per unit barang, tarif upah = Rp 100,00/jam.

Data realisasi sebagai berikut :

Universitas Gunadarma Halaman | 56


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Produksi bulan Februari = 15.000 unit yang menghabiskan 37.000 jam tenaga
kerja langsung dan upah yang dibayarkan Rp 4.070.000,00.

Rencana Disesuaikan Realisasi Penyimpangan Jumlah %


Produksi 16.000 15.000 15.000
Standar
Pemakaian 2,5 DLH 2,5 DLH 2,467 DLH 0,033 DLH 1%
TK
Jumlah
40.000 DLH 37.500 DLH 37.000 DLH +500 DLH 2%
DLH
Upah/ DLH Rp 100,00 Rp 100,00 Rp 110,00 Rp (10,00) 10%

Jumlah
Rp 4.000.000 Rp 3.750.000 Rp 4.070.000 (Rp 320.000) 8%
Upah
 DLH (Direct Labour Hour)

Laporan pelaksanaan dan analisa variansi untuk data di atas adalah sebagai
berikut:
Analisa variansi:
Penyimpangan efisiensi = (JTKL standar – JTKL actual) x tarif standar
= (37.500 – 37.000) x Rp 100,00 = Rp 50.000,00

Penyimpangan upah = (tarif standar – tarif aktual) x JTKL aktual


= Rp 100,00 – Rp 110,00) x 37.000
= (Rp 370.000,00)
Total variansi = Rp 50.000,00 +(Rp 370.000,00) = (Rp 320.000)

5. Anggaran Biaya Overhead Pabrik


Perencanaan biaya yang baik harusnya dipusatkan pada hubungan antara
tingkat pengeluaran dengan manfaat yang diperoleh dari pengeluaran
tersebut. Anggaran biaya biasanya dibuat bersamaan dan digabungkan dalam
sebuah rencana yang disebut Rencana Harga Pokok Produk. Anggaran ini
memerlukan semua biaya produksi yang dapat diidentifikasi, baik secara
langsung atau melalui alokasi, untuk setiap produk.
Tiga anggaran pokok yang relevan dengan produksi ini mencakup :

Universitas Gunadarma Halaman | 57


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

a. anggaran biaya bahan mentah,


b. anggaran tenaga kerja langsung, yang merinci kuantitas dan biaya yang
direncanakan dari tenaga kerja langsung, dan
c. anggaran biaya overhead pabrik, yang meliputi rencana untuk semua
biaya pabrik selain bahan mentah langsung dan tenaga kerja langsung.

Jenis biaya-biaya yang Masuk Kategori BIaya Overhead Pabrik (BOP)

Beberapa jenis biaya yang dikategorikan sebagai BOP diantaranya sebagai


berikut:
a. Biaya bahan mentah tidak langsung (bahan penolong)
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi
atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya
relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.
b. Biaya tenaga kerja tidak langsung (termasuk gaji)
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya
tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau
pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah,
tunjangan, dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga
kerja tidak langsung tersebut. Tenaga keja tidak langsung terdiri dari :
1) Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu, seperti
departemen-departemen pembangkit tenaga listrik, uap, bengkel
dan depertemen gudang
2) Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi,
seperti kepala departemen produksi, karyawan adminstrasi pabrik,
dan mandor.
c. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang
(spareparts), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga
perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan
dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesin-

Universitas Gunadarma Halaman | 58


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

mesin dan equipmen, kendaraan, perkakas laboraturium, dan aktiva


tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik.
d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah
biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin
dan equipmen, perkakas laboraturium, alat kerja dan aktiva tetap lain
yang digunakan di pabrik.
e. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah
biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan
equipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan
biaya amortisasi karugian trial-run.
f. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan
pengeluaran uang tunai
Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara lain
adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan,
biaya listrik PLN dan sebagainya
Oleh karena begitu banyaknya jenis biaya-biaya yang terjadi di dalam
pabrik, maka memerlukan perhatian khusus. Untuk merencanakan
besarnya dana yang harus dianggarkan untuk anggaran biaya overhead
pabrik, terdapat dua masalah pokok yang perlu perhatian khusus yakni
penanggungjawab perencanaan biaya.
Karakteristik/ Sifat-sifat Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Dalam mengadakan perencanaan dan pengawasan biaya sangat perlu
diketahui sifat-sifat biaya. Pada dasarnya menurut sifatnya dikenal 3 (tiga)
macam biaya yakni:
a. Biaya tetap (Fixed cost)
Biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya-biaya yang cenderung untuk
bersifat konstan secara total dari bulan ke bulan, tanpa terpengaruh
oleh volume kegiatan, dengan beberapa asumsi tertentu seperti
kebijaksanaan manajemen, periode waktu dan lain-lain. Biaya-biaya

Universitas Gunadarma Halaman | 59


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

yang termasuk kategori biaya tetap ini antara lain adalah gaji, pajak
kekayaan, asuransi, dan biaya penyusutan (kecuali yang menggunakan
Performane Method).
Biaya tetap hanya bersifat tetap dalam hubungannya dengan periode
anggaran dan kisar relevan (relevant range) tertentu. Kisar relevan
adalah kisar kegiatan normal, dalam arti bahwa perusahaan
merencanakan untuk beroperasi pada kisar kegiatan tersebut.
Biaya tetap dapat berubah dari tahun anggaran tertentu ke tahun
anggaran lainnya apabila terdapat perubahan dalam tarif biaya (seperti
tarif asuransi, tarif gaji eksekutif atau tarif pajak bumi dan bangunan)
atau perubahan kebijakan manajemen (penambahan aktiva yang
mempengaruhi besarnya biaya depresiasi).
Berdasarkan wewenang untuk menentukan anggaran, maka untuk
ketegori BOP yang bersifat tetap ini wewenang penganggarannya
terletak di luar (di atas) bagian/departemen yang bersangkutan yaitu
ditetapkan oleh Pusat (direktur).
b. Biaya variabel (Variable cost)
Biaya variabel yaitu biaya yang totalnya berubah-ubah secara
proposional dengan perubahan volume kegiatan, tetapi per unitnya
tetap. Dengan demikian BOP variabel adalah BOP yang berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Semakin besar volume
kegiatan, maka semakin besar pula BOP. Sebaliknya, semakin kecil
volume kegiatan, semakin kecil pula BOP. Dalam hal ini tingkat
kegiatan perusaahaan dinyatakan dalam satuan aktivitas (activity
base), seperti jam buruh langsung (DLH) jam mesin (DMH) dan unit
barang (kg, liter dan lain-lain).
Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya variabel antara lain adalah
biaya bahaan mentah langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan
tenaga (power).
Berdasarkan kewenangan dalam menentukan anggaran, maka
penentuan besarnya biaya variabel ini untuk jumlah (volume)

Universitas Gunadarma Halaman | 60


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

ditetapkan oleh bagian masing-masing sedangkan untuk tarif (harga)


ditentukan oleh pusat (direktur).
c. Biaya Semi variabel
Biaya semi variabel adalah yang bersifat campuran, yakni antara biaya
tetap dan variabel. BOP semi variabel adalah BOP yang berubah,
namun perubahannya tidak sebandinng dengan perubahan volume
kegiatan. Untuk keperluan penentuan tarif BOP dan pengendalian
biaya, maka BOP yang bersifat semi variabel ini dipecahkan menjadi
dua unsur biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya semi variabel antara lain
adalah biaya tenaga kerja tak langsung, biaya pemeliharaan, biaya
peralatan, dan biaya bahan mentah tak langsung dan lain-lain. Sebagai
contoh adalah biaya listrik. Biaya ini bersifat tetap karena setiap bulan
perusahaan harus membayar biaya berlangganan jasa listrik yang
bersifat tetap, dan juga memiliki unsur variabel karena biaya listrik ini
bertambah seiring meningkatnya perubahan volume kegiatan
perusahaan.
Berdasarkan kewenangannya, maka penentuan besarnya anggaran
biaya semi variabel ini sepenuhnya terletak dibagian masing-masing.
Sebagai contoh adalah penganggaran biaya Administrasi yang
diselenggarakan oleh bagian itu sendiri.
Karakteristik/ Sifat-sifat Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Dalam mengadakan perencanaan dan pengawasan biaya sangat perlu
diketahui sifat-sifat biaya. Pada dasarnya menurut sifatnya dikenal 3 (tiga)
macam biaya yakni:
a. Biaya tetap (Fixed cost)
Biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya-biaya yang cenderung untuk
bersifat konstan secara total dari bulan ke bulan, tanpa terpengaruh
oleh volume kegiatan, dengan beberapa asumsi tertentu seperti
kebijaksanaan manajemen, periode waktu dan lain-lain. Biaya-biaya
yang termasuk kategori biaya tetap ini antara lain adalah gaji, pajak

Universitas Gunadarma Halaman | 61


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

kekayaan, asuransi, dan biaya penyusutan (kecuali yang menggunakan


Performane Method).
Berdasarkan wewenang untuk menentukan anggaran, maka untuk
ketegori BOP yang bersifat tetap ini wewenang penganggarannya
terletak di luar (di atas) bagian/departemen yang bersangkutan yaitu
ditetapkan oleh Pusat (direktur).
b. Biaya variabel (Variable cost)
Biaya variabel yaitu biaya yang totalnya berubah-ubah secara
proposional dengan perubahan volume kegiatan, tetapi per unitnya
tetap. Dengan demikian BOP variabel adalah BOP yang berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Semakin besar volume
kegiatan, maka semakin besar pula BOP. Sebaliknya, semakin kecil
volume kegiatan, semakin kecil pula BOP. Dalam hal ini tingkat
kegiatan perusaahaan dinyatakan dalam satuan aktivitas (activity
base), seperti jam buruh langsung (DLH) jam mesin (DMH) dan unit
barang (kg, liter dan lain-lain).
Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya variabel antara lain adalah
biaya bahaan mentah langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan
tenaga (power).
Berdasarkan kewenangan dalam menentukan anggaran, maka
penentuan besarnya biaya variabel ini untuk jumlah (volume)
ditetapkan oleh bagian masing-masing sedangkan untuk tarif (harga)
ditentukan oleh pusat (direktur).
c. Biaya Semi variabel
Biaya semi variabel adalah yang bersifat campuran, yakni antara biaya
tetap dan variabel. BOP semi variabel adalah BOP yang berubah,
namun perubahannya tidak sebandinng dengan perubahan volume
kegiatan. Untuk keperluan penentuan tarif BOP dan pengendalian
biaya, maka BOP yang bersifat semi variabel ini dipecahkan menjadi
dua unsur biaya tetap dan biaya variabel.

Universitas Gunadarma Halaman | 62


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya semi variabel antara lain


adalah biaya tenaga kerja tak langsung, biaya pemeliharaan, biaya
peralatan, dan biaya bahan mentah tak langsung dan lain-lain. Sebagai
contoh adalah biaya listrik. Biaya ini bersifat tetap karena setiap bulan
perusahaan harus membayar biaya berlangganan jasa listrik yang
bersifat tetap, dan juga memiliki unsur variabel karena biaya listrik ini
bertambah seiring meningkatnya perubahan volume kegiatan
perusahaan.
Berdasarkan kewenangannya, maka penentuan besarnya anggaran
biaya semi variabel ini sepenuhnya terletak dibagian masing-masing.
Sebagai contoh adalah penganggaran biaya Administrasi yang
diselenggarakan oleh bagian itu sendiri.
Contoh Soal
PT “CAHAYA” menentukan tarip BOP ditentukan dimuka bulan Januari 2015,
perusahaan membuat angggaran BOP dengan kapasitas normal 30.000 jam
mesin dengan data produksi sebagai berikut :
Jenis Biaya
Biaya bahan baku Rp 5.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.500.000
Biaya bahan penolong Rp 1.100.000
Biaya depresiasi pabrik Rp 500.000
Biaya bahan bakar Rp 750.000
Biaya listrik Rp 1.600.000
Biaya reparsi & pemeliharaan masing-masing Rp 675.000 dan Rp 400.000
Biaya asuransi bangunan Rp 800.000
Biaya promosi Rp 1.250.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung biaya variavel Rp 1.400.000 dan Biaya tetap Rp
1.850.000
Biaya kesejahteraan karyawan Rp 1.050.000
Data-data lain yang berkaitan dengan produksi :
Jam kerja langsung 42.000 jam

Universitas Gunadarma Halaman | 63


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Unit produksi 60.000 unit


Pada akhir bulan BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya adalah
sebesar27.500 jam
Jenis Biaya:
Biaya bahan baku Rp 5.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.500.000
Biaya bahan penolong Rp 1.000.000
Biaya depresiasi pabrik Rp 500.000
Biaya bahan bakar Rp 750.000
Biaya listrik Rp 1.400.000
Biaya reparasi & pemeliharaan masing masing Rp 600.000 dan Rp 400.000
Biaya asuransi bangunan Rp 800.000
Biaya promosi Rp 1.050.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung dengan biaya variabel Rp 1.200.000 dan biaya
tetap Rp 1.850.000
Biaya kesejahteraan karyawan Rp 1.050.000
Diminta :
1. Berapakah BOP tetap & variabel yang dianggarkan.
2. Hitung tarip BOP bulan Januari berdasarkan:
a. Jam mesin (Rp)
b. Biaya bahan baku (%)
c. Biaya tenaga kerja langsung (Rp)
d. Jam kerja langsung (Rp)
e. Unit produksi (Rp)
3. Hitunglah pada BOP sesungguhnya ;
a. Tarip BOP variabel & tetap.
b. selisih BOP.
c. Selisih anggaran |& kapasitas.
4. Buatlah jurnal yang diperlukan.

Universitas Gunadarma Halaman | 64


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

PENYELESAIAN :
1. BOP Tetap = Rp 4.600.000.
BOP Variabel = 5.525.000.
2. a. Tarif BOP tetap = Rp 4.600.000 = Rp 153,3 jam mesin.
30.000
Tarif BOP variabel = Rp 5.525.000 = Rp 184,2 jam mesin.
30.000
Tarif BOP = (153,3 + 184,2) = Rp 337,5 jam mesin.
b. Biaya bahan baku :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 202,5%
5.000.000
c. Biaya tenaga kerja langsung :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 405%
2.500.00
d. Jam kerja langsung :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 241.
42.000
e. Unit produksi :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 168,75
60.000
3. a. BOP tetap = Rp 4.600.000 : 27.500 = 167,3
BOP variabel = 4.750.000 : 27.500 = 172.7
b. Selisih BOP :
BOP yang dibebankan (27.500 x 337,5) Rp 9.281.250.
BOP sesungguhnya Rp 9.350.000.-
Selisih BOP (R) Rp 68.750.

Universitas Gunadarma Halaman | 65


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

c. Selisih Anggaran :
BOP sesungguhnya Rp 9.350.000.
BOP dianggarkan pada kapasitas :
BOP variabel (27.500 x Rp 184,2) = Rp 5.065.500
BOP tetap Rp 4.600.000
Rp 9.665.500.
Laba Rp 315.500.

Selisih kapasitas :
(metode 1)
5. BOP tetap dianggarkan Rp 4.600.000.
6. BOP tetap dibebankan pd produk
(27.500 x Rp 153,3) Rp 4.215.750.
Rugi Rp 384.250.

(metode 2)
Kapasitas dianggarkan 30.000 jam mesin.
Kapasitas dicapai 27.500
2.500 jam mesin.
Tarif BOP tetap : Rp 153,3
Selisih kapasitas : (Rp 153,3 x 2500) = Rp 383.250
4. Mencatat pembebanan BOP :
BDP – BOP 9.281.250 -
BOP yang dibebankan - 9.281.250

Mencatat BOP sesungguhnya :


BOP sesungguhnya 9.350.000 -
Berbagai rekening di kredit - 9.350.000

Mencatat penutupan rekening BOP dibebankan ke BOP sesungguhnya dan


mencatat selisih :

Universitas Gunadarma Halaman | 66


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

BOP dibebankan 9.281.250 -


Selisih kurang BOP 68.750 -
BOP sesungguhnya - 9.350.000

6. Anggaran Piutang
Piutang (receivable) adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor
(pemberi pinjaman) kepada debitor (penerima pinjaman) yang bersedia
melunasinya pada waktu mendatang. Jadi piutang itu ada karena terdapat dua
pihak, yaitu kreditor dan debitor, ada kesediaan debitor untuk melunasi
kewajibannya kepada kreditor, ada jarak waktu mulai timbul piutang sampai
saat pelunasannya, ada hak menagih yang dimiliki kreditor.
Anggaran piutang (receivable budget) ialah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang jumlah piutan perusahaan beserta perubahan-
perubahannya dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang. Anggaran
piutang menunjukan besarnya piutang yang terjadi dari waktu ke waktu karena
perusahaan mengadakan teransaksi-transaksi penjualan secara kredit,
menunjukan jumlah piutang yang tertagih dari waktu ke waktu, serta
menunjuakan pula sisa piutang yang belum tertagih dari waktu ke waktu
selama periode yang akan datang.

Manfaat Anggaran Piutang

Secara umum, semua anggaran, termasuk angaran piutang mempunyai tiga


kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat perkoordinasian
kerja, serta sebagai alat pengawasan kerja, yang membantu management dalam
memimpin jalannnya perusahaan. Sedangkan secara khusus, anggaran piutang
berguna sebagai dasar untuk penyusunan anggaran kas, karena penagihan-
penagihan Piutang tersebut merupakan pemasukan Kas.

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Piutang


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya anggaran piutang,
antra lain volume barang yang dijual secara kredit, standar kredit, jangka waktu

Universitas Gunadarma Halaman | 67


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

kredit, pemberian potongan, pembatasan kredit, dan kebijakan penagihan


piutang.

Pemberian Potongan
Pemberian potongan harga juga dapat mempengaruhi besarnya investasi dalam
piutang. Pemberian potongan yang besar akan memperkecil piutang usaha
yang tertanam. Sebaliknya, pemberian potongan yang kecil memperbesar
piutang yang tertanam.
Contoh :
Barang yang dijual Rp 100.000
Pembelian tunai dengan potongan 10% Rp 10.000
Uang yang harus dibayar pembeli Rp 90.000
Dengan demikian, penjualan secara tunai tidak mengakibatkan timbulnya
piutang, sedangkan pembelian secara kredit (tanpa potongan) mengakibatkan
piutang usaha sebesar Rp 100.000,-

Penyusunan Anggaran Piutang


Pada umumnya perusahaan besar mempunyai banyak pelanggan dengan kredit.
Kondisi yang demikian mempengaruhi arus kas perusahaan. Misal, PT SAN
mempunyai penjualan bulan Januari Rp 100, Februari Rp 200, dan Maret Rp
300. Syarat pembayaran ditetapkan 3/20/net 30, 70 % pelanggan membayar 20
hari setelah bulan penjualan, 20% pelanggan membayar 10 hari terakhir bulan
kesatu sesudah bulan penjualan, dan 10% pelanggan membayar bulan kedua
setelah bulan penjualan.
Berdasarkan informasi tersebut anggaran pengumpulan piutang dapat disajikan
pada Tabel. Rincian perhitungan bulan Februari, Maret, April adalah sebagai
berikut :

Bulan Februari :
Pengumpulan piutang bulan Februari 70% x Rp 100 = Rp 70 dikurangi
potongan tunai 3% x Rp 70 = Rp 2,10 = Rp 67,90.

Universitas Gunadarma Halaman | 68


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

20% terkumpul dalam waktu 10 hari terakhir, 20% x Rp 100 = Rp 20.

Jadi dalam bulan Februari, piutang terkumpul = Rp 67,90 + Rp 20 = Rp 87,90.

Bulan Maret :
Piutang atas penjualan bulan Januari 10% x Rp 100 = Rp 10.
Piutang atas penjualan bulan Februari 70% x Rp 200 = Rp 140, dikurangi 3% x
Rp 140 = Rp 4,20 = Rp 135,80.
Terkumpul dalam waktu 10 hari terakhir, 20% x Rp 200 = Rp 40.
Jadi dalam bulan Maret, piutang terkumpul = Rp 10 + Rp 135,80 + Rp 40 =
Rp 185,80.

Bulan April :
Piutang atas penjualan bulan Februari 10% x Rp 200 = Rp 20.
Piutang atas penjualan bulan Februari 70% x Rp 300 = Rp 210, dikurangi 3% x
Rp 210 = Rp 6,30 = Rp 203,70.
Terkumpul dalam waktu 10 hari terakhir, 20% x Rp 300 = Rp 60.
Jadi dalam bulan Maret, piutang terkumpul = Rp 20 + Rp 203,70 + Rp 60 = Rp
283,70

7. Anggaran Kas
Anggaran kas adalah Anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu-kewaktu selama
periode yang datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas, maupun
perubahan yang berupa pengeluaran kas. Penyusunan anggaran kas bagi suatu
perusahaan sangatlah penting artinya bagi penjagaan likuiditasnya.

Manfaat Angaran Kas


Dari pendapat-pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa anggaran
berperan sebagai alat bantu manajemen dalam melakukan perencanaan
sumber daya yang akan diperoleh dan digunakan, serta mengendalikan
bagaimana sumber tersebut digunakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.

Universitas Gunadarma Halaman | 69


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Anggaran dapat membantu manajemen dalam pengendalian kas, karena


anggaran kas memberikan informasi yang berguna tentang pola penerimaan
dan pengeluaran kas setiap periode operasi perusahaan,

Tujuan utama budget kas adalah untuk :


a. Memberikan taksiran posisi kas akhir setiap periode sebagai akibat dari
operasional perusahaan.
b. Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya, sekaligus
untuk menentukan kebutuhan pembiayaan atas kelebihan kas mengangsur
untuk investasi.
c. Menyelaraskan kas dengan total modal kerja, pendapatan penjualan, biaya,
dan utang.
d. Dapat pakai sebagai alat pemantau posisi kas secara terus-menerus

Tujuan Penyusunan Anggaran Kas


a. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu, yaitu dengan
memperbandingkan uang kas masuk dengan uang kas keluar.
b. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus.
c. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan berjangka pendek atau berjangka
panjang. Dengan terjadinya defisit kas perusahaan perlu mencari dana
tambahan dari sumber yang paling menguntungkan.
d. Menggunakannya sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit. Besar
kecilnya kas yang tersedia juga menunjukkan kemampuan perusahaan
membelanjai modal kerjanya.
e. Menggunakannya sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan
f. Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian
terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya.

Penyusunan Anggaran Kas


Penyusunan anggaran ini mencakup dua sektor yaitu :

Universitas Gunadarma Halaman | 70


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

a. Sektor Penerimaan kas yang pada umumnya berasal dari:


1) Penjualan tunai barang jadi yang diproduksi
2) Penagihan Piutang
3) Penjualan Aktiva tetap
4) Penerimaan lain-lain (Non Operating), seperti misalnya
penghasilan bunga,penghasilan sewa, penghasilan dividend, dan
sebagainya.
b. Sektor pengeluaran kas, yang pada umumnya berupa pengeluaran
untuk beaya-beaya, baik biaya-biaya utama (operating), maupun
beaya-beaya bukan utama (non Operating), seperti misalnya :
1) Pembelian tunai bahan mentah
2) Pembayaran utang
3) Pembayaran upah tenaga kerja langsung
4) Pembayaran beaya pabrik tidak langsung
5) Pembayaran beaya administrasi
6) Pembayaran beaya penjualan
7) Pembelian aktiva tetap
8) Pembayaran lain-lain (non Opearting), seperti misalnya
pembayaran beaya bunga, pembayaran beaya sewa, dan
sebagainya

Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan kas, antara lain:


a. Anggaran penjualan, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan
jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual dari waktu-kewaktu selama
periode yang akan datang. Semakin besar jumlah penjualan akan
memperbesar penerimaan kas.
b. Keadaan persaingan di pasar. Persaingan yang lebih keras akan
memperkecil pula penerimaan kas. Persaingan yang lebih lunak akan
memungkinkan perusahaan memperbesar pula penerimaan kas.
c. Posisi perusahaan dalam persaingan cukup kuat akan memperbesar
penerimaan

Universitas Gunadarma Halaman | 71


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Syarat pembayaran (term of payment) yang ditawarkan perusahaan.


a. Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan piutang. Penagihan piutang
yang lebih aktif akan mempercepat penerimaan kas. Sedangkan
sebaliknya, penagihanpiutang yang kurang aktif akan memperlambat
penerimaan kas.
b. Budget perubahan aktiva tetap, khususnya rencana tentang pengurangan
(penjualan) aktiva tetap.
c. Rencana-rencana perusahaan tentang penerimaan-penerimaan kas dari
sumber lain-kin (Non Operating), seperti misalnya penghasilan bunga,
penghasilan sewa, penghasilan dividend, dan sebagainya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Kas, antara lain:


a. Budget pembelian bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis
(Kualitas) dan jumlah (kuntitas) bahan mentah yang akan dibeli dari
waktu-kewaktu selama Periode yang akan datang.
b. Keadaan persaingan para supplier bahan mentah di pasar persaingan yang
lebih keras akan memperkecil pengeluaran kas.
c. Posisi perusahaan terhadap pihak supplier bahan mentah. Bilamana posisi
perusahaan cukup kuat, maka perusahaan lebih dapat "memaksakan"
pembelian secar kredit, sehingga akan memperkecil pengeluaran kas.
d. Syarat pembayaran (tenn of payment) yang ditawarkan oleh supplier
bahan mentah.
e. Budget upah tenaga kerja langsung. Semakin besar upah tenaga kerja
langsung yang akan dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas
yang akan dilakukan.
f. Budget beaya pabrik tidak langsung. Semakin besar beaya pabrik tidak
langsung yang harus dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas
yang akan dilakukan.
g. Budget beaya administrasi. Semakin besar beaya administrasi yang harus
dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.

Universitas Gunadarma Halaman | 72


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

h. Budget perusahaan aktiva tetap, khususnya rencana tentang penambahan


aktiva tetap. Penambahan aktiva tetap memperbesar pengeluaran kas.
i. Rencana-rencana perusahaan tentang pengeluaran-pengeluaran kas untuk
keperluan lain-lain (Non perating), seperti misalnya untuk beaya bunga,
biaya sewa, dan sebagainya.

Contoh Kasus Anggaran Kas Jangka Panjang


SARI manufacturer merencanakan menambah kapasitas produksinya pada
tahun 2015. Manajemen menyusun perencanaan kas jangka lima tahun (2016-
2020).
Data yang sudah berhasil dikumpulkan sebagai berikut :
 Penjualan pada 2016 sebesar Rp 800 juta ; diharapkan akan meningkat
terus sebesar Rp 40 juta setahun sampai 2020.
 Perkiraan Biaya Variabel sebesar 40% dari penjualan; sedang Biaya
Fixed untuk 2016 sebesar Rp 380 juta dan akan meningkat dengan 10%
pada 2019.
 Depresiasi dan Amortisasi merupakan 30% dari Rp 300 juta fixed cost.
 Saldo Kas Riil pada awal 2016 sebesar Rp 70 juta. Modal kerja non kas
pada waktu tersebut sebesar 150 juta. Modal kerja non kas ini akan
meningkat pada proporsi yang sama dengan meningkatnya penjualan.
 Pajak pendapatan sebesar 30%

Sumber kas lainnya:


 Penjualan aktiva tak terpakai: 2016/5 juta ; 2017/5 juta; 2018/50 juta;
2019/5 juta dan 2020/5 juta
 Menjual saham portofolio: 2018/100 juta
 Utang Bank jangka panjang: 2017/200 juta.

Kebutuhan Kas:
 Saldo sinking fund pada awal 2016 sebesar 150 juta dan akan ditambah
dengan 50 juta lagi pada 2016.

Universitas Gunadarma Halaman | 73


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

 Pembayaran kembali hutang obligasi sebesar 600 juta dari sinking fund
pada 2017.
 Pengeluaran modal: 2016/40 juta; 2017/50 juta; 2018/350.000 (beli
mesinnya): 2019/100 juta; dan 2020/150 juta.
 Pembayaran deviden: 2016/2017 masing-masing sebesar 20 juta setahun;
2018/2019 dan 2020 sebesar 25 juta setahun.
 Pengeluaran lainnya: 2016/5,0 juta; 2017/10 juta; 2018/5,0 juta; 2019/5,0
juta dan 2020/5,0 juta.
Dengan data tersebut diminta untuk:
1. Menyusun perkiraan rugi/laba 5 tahun yang akan datang.
2. Menyusun anggaran kas jangka panjang.

Penyelesaian :
Menyusun perkiraan rugi/laba 5 tahun yang akan datang.
Keterangan Perkiraan Rugi Laba Tahunan:
Penjualan : Sebesar Rp 800 juta didapat dari data soal, dan pada tahun
berikutnya meningkat Rp 40 juta setahun sampai 2020.
Biaya Variabel (40%) : Penjualan x 0,4 (biaya variabel). Misal pada tahun
2016 (Rp 800 x 0,4 = Rp 320.000).
Fixed : dari data soal.
Keseluruhan : Penjumlahan Variabel dan Fixed.
Laba Sebelum Pajak : Penjualan – Keseluruhan. Misal, tahun 2016 (Rp 800 –
Rp 700 = Rp 100).
Pajak Pendapatan 30% : Laba sebelum pajak x 0,3 (pada setiap tahunnya).
Laba sesudah Pajak : Laba sebelum pajak - pajak pendapatan 30% (pada
setiap tahunnya)

Universitas Gunadarma Halaman | 74


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

Contoh Kasus Anggaran Kas Jangka Pendek


Berikut ini adalah data yang dimiliki PT LALA yang dikumpulkan untuk
melakukan penyusunan anggaran kas tahunan, pada semester 1 Tahun 20XX:
 Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun 20XX

 Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga menjual secara
kredit. Adapun komposisi penjualannya adalah:
1. Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya
adalah penjualan kredit. Untuk penjualan tunai manajemen
menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar 10%.
2. Untuk penjualan kredit; manajemen memberlakukan term of payment
5/10, n/60. Dari penjualan kredit diperkirakan sebesar 60% akan
memanfaatkan periode potongan, sedangkan sisanya tidak
memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak
memanfaatkan potongan, 50%-nya kaan membayar pada bulan
transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan berikutnya.
3. Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debt) adalah 5% dari
penjualan kredit.
 Besarnya Cash Opname awal Tahun 20XX adalah Rp 10.000.000,-
 Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang merencanakan akan
dibayar 30% secara tunai dan 70% dibayar bulan berikutnya. Adapun
pembelian yang dilakukan adalah:

Universitas Gunadarma Halaman | 75


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

 Hutang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah januari Rp 2.500.000,- ,


Maret Rp 1.000.000,- ,dan Juni Rp 3.000.000,-
Dari data tersebut, diminta:
1. Menyusun skedul pengumpulan piutang untuk triwulan 1 tahun 20XX.
Sertakan persiapan perhitungannya.
2. Menyusun skedul penerimaan kas untuk triwulan 1 Tahun 20XX.
3. Menyusun skedul pengeluaran kas untuk triwulan 1 Tahun 20XX.
4. Menyusun skedul kas sementara untuk triwulan 1 Tahun 20XX.

Penyelesaian Kasus : Anggaran Kas Tahunan (Jangka Pendek)


a) Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran & Skedul Penerimaan Kas
dari Penjualan Tunai

Universitas Gunadarma Halaman | 76


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

PT LALA
Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Triwulan 1 Tahun 20XX

Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai :


1. Total penjualan : dari data Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun
20XX
2. Penjualan Tunai (60%): Total Penjualan x 0,6 (penjualan tunai 60%).
Misal, pada bulan Januari (Rp 15.000.000 x 0.6= Rp 9.000.000).
3. Potongan Penjualan Tunai (10%): Hasil dari penjualan Tunai x 0.1 (Pot.
Penj. Tunai ). Misal, pada bulan Januari (Rp 9.000.000 x 0.1= Rp
900.000).
4. Penjualan Tunai Neto: Hasil dari penjualan tunai ˗ hasil dari pot.penjualan
tunai.Misal, pada bulan Januari (Rp 9.000.000 – Rp 9.00.000= Rp
8.100.000).
5. Penjualan Kredit (40%): Total penjualan x 0.4 (penjualan kredit 40%).
Misal, pada bulan Januari (Rp 15.000.000 x 0.4 = Rp 6.000.000).

Universitas Gunadarma Halaman | 77


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

6. Bad Debt (5%): Hasil dari penjualan kredit x 0.05 (bad debt 5%). Misal,
pada bulan Januari (Rp 6.000.000 x 0.05= Rp 300.000).
7. Piutang Neto: Hasil dari penjualan kredit – bad debt. Misal, pada bulan
Januari (Rp 6.000.000 – Rp 300.000= Rp 5.700.000) .

b) Skedul Pengumpulan Piutang / Penerimaan Kas dari Penjualan


Kredit
PT LALA
Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit
Triwulan 1 Tahun 20XX

Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit:


1. Piutang Neto didapat dari data pada Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
2. Piutang yang mendapat hak discount (60%): Piutang Neto x 0,6 (hak
discount). Misal, Pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,6= Rp3.420.000).
3. Discount 5%: Piutang yang mendapat hak discount x 0.05 (discount).
Misal, pada bulan Januari (Rp 3.420.000 x 0.05 = Rp 171.000).

Universitas Gunadarma Halaman | 78


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

4. Piutang tidak mendapat discount (40%): Piutang neto x 0.4 (piutang tidak
mendapat discount). Misal, pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,4= Rp
2.280.000).
5. Piutang yang tidak mendapat discount dilunasi: Hasil dari piutang tidak
mendapat discount x 0,5 (pelunasan 50%).Misal, pada bulan Januari (Rp
2.280.000 x 0.5= Rp 1.140.000).
6. Total Pengumpulan Piutang: Piutang neto + piutang tidak mendapat
discount. Misal, pada bulan Januari (Rp 3.249.000 + Rp 1.140.000= Rp
4.389.000).

c) Anggaran Penerimaan Kas


PT LALA
Anggaran Penerimaan Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX

Keterangan Anggaran Penerimaan Kas:


1. Penjualan Tunai Neto (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai)
2. Piutang (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit)

Universitas Gunadarma Halaman | 79


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

d) Anggaran Pengeluaran Kas


PT LALA
Anggaran Pengeluaran Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX

Keterangan Anggaran Pengeluaran Kas:


1. Pembelian bahan baku tunai: Data pembelian bahan baku x 0,3 (dari
perencanaan pembelian bahan baku 30% secara tunai). Misal, pada bulan
Januari (Rp 5.000.000 x 0,3 = Rp 1.500.000)
2. Pembelian bahan baku kredit: Data pembelian bahan baku x 0,7 (dari
perencanaan pembelian bahan baku 70% secara kredit dibayar bulan
berikutnya). Misal, pada bulan Februari (Rp 5.000.000 x 0,7 = Rp
3.500.000)
3. Pembayaran hutang: Data didapat dari soal bahwa Januari sebesar Rp
2.500.000 , Maret Rp 1.000.000 , dan Juni Rp 3.000.000.

e) Anggaran Kas

Keterangan Anggaran Kas :


1. Kas tersedia: Saldo kas awal + penerimaan kas. Misal, pada bulan Januari
(Rp 10.000.000 + Rp 12.489.000 =Rp22.489.000)
2. Saldo kas akhir: Kas tersedia – pengeluaran kas. Misal, pada bulan Januari
(Rp 22.489.000 – Rp 4.000.000 = Rp 18.489.000)

Universitas Gunadarma Halaman | 80


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

PT LALA
Anggaran Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX

8. Anggaran Rugi – Laba, Neraca


Langkah terakhir dalam proses perencanaan adaIah melengkapi rencana
laba dengan menggabungkan berbagai skedul pendukungnya yang membuat
ikhtisar keuangan yang direncanakan. Posisi ikhtisar keuangan yang
direncanakan terdiri dari neraca, rugi laba, dan arus kas yang dibuat untuk
mengetahui implikasi rencana perusahaan terhadap keuangan perusahaan di
masa mendatang.
Penyusunan rencana laba biasanya melibatkan arus perencanaan dan
pengambilan keputusan yang tidak kaku dari satu tahap ke tahap berikutnya.
Rencana laba atau berbagai skedul pendukungnya kemudian dibagikan kepada
tingkat manajemen yang berkepentingan untuk dipergunakan sebagai pedoman
dalam operasional perusahaan dalam masa perencanaan.
Seluruh rencana tersebut diringkaskan pada ikhtisar anggaran rugi laba,
anggaran neraca dan anggaran biaya, seperti tampak pada skedul-skedul
dibawah ini:

Universitas Gunadarma Halaman | 81


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

SKEDUL 1. Superior Manufacturing Company


Budget Ikhtisar Rugi Laba
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember, 19X2

PERSENTASE
JUMLAH
URAIAN DARI
PENJUALAN
%
Penjualan 6.095.000 100,00
Harga Pokok Penjualan 4.054.600 - 66,00
Laba Kotor Penjualan $ 2.040.400 33,48
Dikurangi
Biaya Distribusi 898.497 16,23
Biaya Administrasi 223.713 + 3,67
Total $ 113.210 19,90
Pendapatan dari operasi $ 827.190 13,57
Ditambah netto pendapatan
lain-lain 33.870 + 56
Laba bersih sebelum pajak $ 861.060 14,13
Pajak pendapatan dan 258.318 - 4,24
Laba bersih $ 602.742 9,89
======= ====

Universitas Gunadarma Halaman | 82


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

SKEDUL 2.Superior Manufacturing Company


Ringkasan Budget Harga Pokok Penjualan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember, 19X2
Ref TAHUN

Bahan baku langsung yang dipergunakan


Persediaan awal, 1 Jan 19X2 $
Pembelian bahan baku 257.600
Total
Dikurangi persediaan akhir, 31 Des 19X2 1.419.000
Biaya bahan baku yang dipergunakan $ $ 1.416.600
Tenaga kerja langsung 1.676.600 1.752.000
Biaya pabrik 779.200
Total Pembebanan pada pabrik 260.000 3.947.800
Ditambah persediaan dalam pengerjaan awal 13.800
3.961.600
Dikurangi persediaan akhir dalam pengerjaan 13.800
Total harga pokok barang yang dihasilkan 3.947.800
Ditambah dengan persediaan barang jadi awal 944.400
4.892.200
Dikurangi persediaan akhir barang jadi 837.600
Harga pokok penjualan $ 4.054.600

Universitas Gunadarma Halaman | 83


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

SKEDUL 3. Superior Manufacturing Company


Ringkasan Budget Arus Kas
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember, 19X2
Ref.

Saldo kas awal $ 54.000


Sumber uang yang dibudgetkan:
Penagihan piutang dagang $ 6,095.886
Pendapatan lain-lain 37.120
Wesel bayar jangka pendek 100.000+
Total penerimaan uang yang
direncanakan 6.233.006+
Total $ 6.287.005
Penggunaan kas yang dibudgetkan:
Pembelian bahan baku-utang $ 1.429.140
Tenaga kerja langsung 1.752.000
Biaya overhead pabrik 612.000
Biaya distribusi 958.897
Biaya Administrasi 173.243
Biaya gedung 84.000
Penambahan barang modal 28.700
Wesel bayar 250.000
Deviden 12.000
Utang 259.710+
Total pengeluaran yang dibudgetkan 5.660.490
Saldo akhir kas, 31 Des, 19X2 $ 626.516

Universitas Gunadarma Halaman | 84


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

RANGKUMAN
1. Anggaran (Budget) adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi
yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang, selain itu dapat juga dinyatakan dalam satuan
barang/jasa.
2. Manajemen adalah suatu ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing),
Pengkoordinasian (coordinating), dan pengawasan (controlling) terhadap
orang – orang atau barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan.
3. Anggaran Terdiri dari :
 Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari Anggaran variabel dan
Anggaran Tetap
 Menurut cara penyusunannya, anggaran terdiri dari Anggaran periodik
dan Anggaran kontinu
 Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari Anggaran jangka pendek
(anggaran taktis) dan Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah
anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.
 Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan
anggaran keuangan.
 Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari Anggaran
komprehensif dan Anggaran parsial.
 Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari Anggaran apropriasi
(apropriation budget), adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan tertentu
dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain dan Anggaran kinerja
(performance budget), adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi
kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan).
4. Jenis-jenis Anggaran :
a. Anggaran Penjualan
b. Anggaran Produksi
c. Anggaran Bahan Baku

Universitas Gunadarma Halaman | 85


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

d. Anggaran Tenaga Kerja Langsung


e. Anggaran BOP
f. Anggaran Piutang
g. Anggaran Kas
h. Anggaran Laba-Rugi, Neraca

SOAL LATIHAN

1. Apayang dimaksud dengan Anggaran ?


2. Jelaskan 4 unsur dalam anggaran ?
3. Sebutkan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi anggaran ?
4. Sebutkan minimal 3 tujuan disusunnya anggaran ?
5. Jelaskan fungsi manajerial dalam anggaran !
6. Jelaskan syarat-syarat menyusun anggaran !
7. Menurut pendapat saudara, bagaimana hubungan budget (anggaran) dengan
akuntansi !
8. Apa itu Anggaran Kas ?
9. Sebutkan tujuan yang mempengaruhi penyusunan Anggaran Kas !
10. Apa kegunaan Anggaran Produksi ?
11. Apa yang Saudara ketahui mengenai Forecasting ?
12. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi forecasting ?
13. Jelaskan mengenai teknik forcasting !
14. Jelaskan perbedaan Trend bebas, Trend Setengah Rata-Rata dan Trend
Matematis !
15. Sebutkan pertimbangan apa sajakah yang mempengaruhi peramalan !
16. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Resiko ?
17. Bagaimana peranan akuntansi dalam pengelolaan Manajemen Resiko !
18. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 jenis Anggaran !!
19. Apa yang dimaksud dengan anggaran BOP ?

Universitas Gunadarma Halaman | 86


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

20. Menurut analisa Saudara, Bagaimana cara perusahaan untuk memaksimalkan


anggaran yang digunakan setiap periode ?

STUDI KASUS

Tahun Jumlah Penjualan (Unit)


2011 485.000
2012 510.500
2013 575.800
2014 663.000
2015 712.500

 Dari data tersebut hitunglah Trend secara Matematis dengan menggunakan


metode Moment dan Least Square !!!
 Jelaskan hasil perhitungan tersebut menurut analisa Saudara !!!

Universitas Gunadarma Halaman | 87


Modul Teknisi Akuntansi Ahli 2018

DAFTAR PUSTAKA
Heckert, J. Brooks. James D. Wilson. Controllership, The Ronald Press
Company, New York. 1967.
Hendra Poerwanto, www.hendrabudget.web.id
Welsc, Glenn A. Budgeting: Profit Planning And Control. Fourth Edition.
Prentice Hall Inc.. New Jersey. 1976.

Universitas Gunadarma Halaman | 88

Anda mungkin juga menyukai