Objektif:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan ketrampilan, pengetahuan dan sikap kerja
yang dibutuhkan dalam memahami prosedur, pedoman, kebijakan, dan standar
ntuk melaksanakan pekerjaan. Berikut ini elemen kompetensi KUK 18, yaitu:
1. Menyiapkan Data Anggaran
2. Memperkirakan Nilai Komponen Anggaran
3. Mendokumentasi Anggaran
1. Pengertian Anggaran
Menurut M Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”.
Mendefinisikan anggaran sebagai berikut: ”Anggaran adalah suatu rencana
keuangan periodik yang disusun program-program yang telah disahkan. Anggaran
merupakan rencana tertulis mengenai suatu organisasi yang dinyatakan secara
kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu
tertentu”.
Menurut Horgen dalam bukunya “Cost Accounting Amanagerial
Emphasis”, adalah sebagai berikut: “ Anggaran merupakan ciri utama dari
kebanyakan sistem pengendalian manajemen kalau di kelola dengan cermat
anggaran akan Tahapan Fungsi Manajerial (a) Membantu perencanaan, (b)
Menyediakan kriteria prestasi, dan (c) Meninggkatkan komunikasi dan koordinasi
dalam organisasi ”.
umumnya dinyatakan dalam satuan uang, selain itu dapat juga dinyatakan dalam
satuan barang/jasa.
Penganggaran Perusahaan
Peranggaran (Budgeting) adalah proses penyusunan yang dimulai dari
persiapan, pengumpulan data dan informasi, pembagian tugas, penyusunan
rencana dan implementasi sampai pengendalian. Penganggaran organisasi yang
bertujuan untuk mencari laba. Penganggaran perusahaan berarti menjelaskan,
menghitung, dan menyusun anggaran perusahaan. Mekanisme menyusun
anggaran ditunjukkan pada gambar 2.1 berikut:
Manfaat anggaran :
1. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama
2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan
3. Dapat memotivasi karyawan
4. Menimbulkan tanggungjawab tertentu pada karyawan
5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu
6. Sumber daya dapat dimanfaatkan seefisien mungkin
7. Alat pendidikan bagi para manajer, dan memaksa untuk menganalisis
masalah yan g akan datang
Kelemahan Anggaran :
1. Mengandung unsur ketidakpastian, karena dibuat Berdasarkan anggapan
orang atau barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Hubungan Fungsi anggaran dan fungsi manajemen ditunjukkan pada gambar 2.2
berikut:
Fungsi Manajerial
Fungsi manajerial meliputi:
1. Planning/Perencanaan, fungsi perencanaan merumuskan bahwa
perencanaan dalam penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu
hasil yang diinginkan
2. Organizing/Pengorganisasian, fungsi pengorganisasian menyusun struktur
tugas - tugas
3. Staffing/Penugasan, fungsi penugasan mempekerjakan orang – orang
sesuai dengan keahliannya
Fungsi Perencanaan
Merumuskan bahwa perencanaan dalam penentuan serangkaian tindakan untuk
mencapai suatu hasil yang diinginkan. perencanaan meliputi tindakan memilih
dan menghubungkan fakta – fakta dan membuat serta menggunakan asumsi –
asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta
merumuskan aktifitas – aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk
mencapai basil yang diinginkan“. Adanya rencana, maka aktifitas akan dapat
terlaksana dengan baik
Fungsi Pelaksana
Anggaran sebagai pedoman pelaksana pekerjaan, artinya sebelum pekerjaan
dilaksanakan terlebih dahulu mendapat persetujuan yang berwenang. Pekerjaan
disetujui untuk dilaksanakan bila ada anggaran.
Fungsi Pengawasan
Pengawasan itu merupakan usaha – usaha yang ditempuh agar rencana yang telah
disusun sebelumnya dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan adalah
mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu.
Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan,
dengan cara:
1. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran)
2. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu
Isi Anggaran
Isi anggaran terdiri dari:
1. Forecating budget (budget taksiran), yaitu budget yang
Berisi taksiran – taksiran (forecast) tentang kegiatan perusahaan dalam jangka
waktu tertentu yang akan datang, serta taksiran tentang keadaan finansial
perusahaan pada suatu saat tertentu dimasa yang akan datang.
2. Variable budget (budget variable), yaitu budget yang berisi tentang tingkat
perubahan biaya khususnya biaya semi variabel, sehubungan dengan
perubahan produksivitas perusahaan.
3. Statistika dan matematika pembantu Yaitu analisis
Statistika dan matematika yang dipergunakan untuk membuat taksiran -
taksiran, serta yang digunakan untuk mengadakan penilaian (evaluasi) dalam
rangka pengawasan kerja.
4. Laporan budget (budget report), yaitu laporan tentang realisasi pelaksanaan
budget dilengkapi perbandingan – perbandingannya
2. Faktor Ekstern, yaitu data, informasi, dan pengalaman yang berasal dari
luar perusahaan, tetapi dapat dirasa mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan perusahaan. Disebut juga faktor yang uncontrollable (tidak
dapat diatur), yaitu faktor-faktor yang tidak dapat diatur dan disesuaikan
dengan keinginan perusahaan. Jadi perusahaan harus menyesuaikan
kebijakannya dengan faktor-faktor ekstern tersebut, seperti:
a. Keadaan persaingan.
b. Tingkat pertumbuhan penduduk.
c. Tingkat penghasilan masyarakat.
d. Tingkat pendidikan masyarakat.
e. Tingkat penyebaran penduduk.
f. Agama, adat istiadat, dan kebiasaan masyarakat.
g. Berbagai kebijakan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi,
h. sosial budaya, keamanan.
i. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan
j. teknologi, dsb.
Isi Budget
Budget yg mencakup seluruh kegiatan perush. disebut sbg Budget
Komprehensif [comprehensive budget].
Isi dari comprehensive budget:
a. Forecasting budget (budget taksiran), yaitu budget yang berisi taksiran-
taksiran (forecast) tentang kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu
yang akan datang, serta taksiran tentang keadaan finansial perusahaan pada
suatu saat tertentu di masa yang akan datang.
b. Variable budget (budget variable), yaitu budget yang berisi tentang tingkat
perubahan biaya khususnya biaya semi variabel, sehubungan dengan
perubahan produksivitas perusahaan.
c. Analisis statistika dan matematika pembantu. Yaitu analisis statistika dan
matematika yang dipergunakan untuk membuat taksiran-taksiran, serta yang
digunakan untuk mengadakan penilaian (evaluasi) dalam rangka pengawasan
kerja.
d. Laporan budget (budget report), yaitu laporan tentang realisasi pelaksanaan
budget dilengkapi perbandingan-perbandingannya.
Pengertian Kas
Menurut Munawir (1983:14), pengertian kas adalah sebagai berikut: Kas
merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para
pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand
deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali (dengan
menggunakan cek atau bilyet).
Pendapat lainnya juga hampir sama di kemukakan oleh: Theodarus M.
Tuanakotta, AK, (1982:150) dalam bukunya Auditing Petunjuk Pemeriksaan
Akuntan Publik, yaitu Kas dan bank meliputi uang tunai dan simpanan-simpanan
di bank yang langsung dapat diuangkan pada setiap saat tanpa mengurangi nilai
simpanan tersebut. Kas dapat terdiri dari kas kecil atau dana-dana kas lainnya
seperti penerimaan uang tunai dan cek-cek (yang bukan mundur) untuk disetor ke
bank keesokan harinya.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapatlah di tarik kesimpulan bahwa kas adalah
seluruh uang tunai dan bentuk-bentuk lainnya yang dapat diuangkan setiap saat
apabila perusahaan membutuhkan.
saldo kas pada akhir suatu periode akan sama dengan saldo kas awal
ditambah penerimaan-penerimaan kas pada suatu periode dan dikurangi
pengeluaran-pengeluaran kas pada waktu yang sama.
2. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus. Defisit terjadi
bilamana pemasukan ditambah saldo awal ternyata lebih kecil dari
kebutuhan pengeluaran yang harus dibayar. Sebaliknya surplus akan terjadi
bilamana pemasukan melebihi pengeluaran, sehingga jumlah saldo akhir
periode mengalami peningkatan. Terhadap kemungkinan defisit inilah
perusahaan perlu lebih waspada.
3. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan berjangka pendek atau berjangka
panjang. Dengan terjadinya defisit kas perusahaan perlu mencari dana
tambahan dari sumber yang paling menguntungkan. Sebaliknya dengan
adanya surplus yang diketahui lama sebelumnya, dapat dipersiapkan
pemilihan alternatif penggunaan yang paling menguntungkan.
4. Menggunakannya sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit. Besar
kecilnya kas yang tersedia juga menunjukkan kemampuan perusahaan
membelanjai modal kerjanya. Kemampuan pembelanjaan modal kerja ini
pada gilirannya juga merupakan dasar bagi perusahaan untuk menggunakan
kebijakan kredit sebagai upaya meningkatkan volume penjualan.
5. Menggunakannya sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan.
Sesuatu jenis biaya yang sudah dianggarkan perlu diatur penggunaannya
lewat mekanisme otorisasi pengeluaran kas. Dengan demikian plafon
anggaran tidak akan terlampaui dan sekaligus disesuaikan dengan keadaan
likuiditas perusahaan
6. Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian
terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya. Dengan demikian
varian dalam arus kas masuk maupun kas keluar dapat diketahui yang
menjadi penyebabnya.
Peramalan Penjualan
Peramalan penjualan adalah perkiraan atau proyeksi secara teknis
permintaan konsumen potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai
asumsi.
Peramalan penjualan adalah Budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang,serta
berisi taksiran-taksiran tentang keadaan atau posisi keuangan perusahaan pada
suatu saat yang akan datang.
Intinya peramalan penjualan (sales forecasting) ialah teknik proyeksi
permintaan langganan yang potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai
asumsi.
Data Penjualan PT Kidz Food tahun 2010 – 2015 ditunjukkan pada Tabel 2.2
berikut:
Tabel 2.2 Data Penjualan PT Kidz Food tahun 2010 – 2015
Dari contoh diatas dapat ditentukan kelompok pertama dan kelompok keduanya,
yaitu 2010, 2011, 2012 adalah kelompok 1 dan 2013, 2014, 2015 adalah
kelompok 2. Dari setiap kelompok dicari rata-ratanya, yaitu ditunjukkan pada
tabel 2.3 berikut:
Tabel 2.3. Perhitunga Rata-rata Kelompok
Tahun Penjualan (Unit) Total Average X
2010 6.400 -1
2011 6.550 19.680 19.680 / 3 = 6.560 0
2012 6.730 1
2013 6.845 2
2014 6.970 21.015 21.015 / 3 = 7.005 3
2015 7.200 4
Dalam pemberian score X untuk metode Semi Average ini, yang menjadi acuan
adalah kelompok pertama. Score 0 diberikan pada data tengah kelompok pertama
(data ganjil), ex: 0,-1,-2,-3, dst. Untuk data genap tidak melibatkan angka nol (0),
ex: datanya berjumlah 4, maka scorenya -3, -1, 1,3
Penyelesaian Perhitungan :
a = 6.560 b = 7.005 – 6.560 = 148
3
Perhitungan forecast Metode Least Square ditunjukan pada tabel 2.7 berikut:
Y = a + bx
a = 38.390 = 7.678
5
b = 3.710 = 371
10
Persamaan Trend Y = a + bX = 7.678 + 371X
Nilai Trend setiap tahun adalah :
Tahun 2010 = 7.678 + 371 (-2) = 6.936
Tahun 2011 = 7.678 + 371 (-1) = 7.307
Tahun 2012 = 7.678 + 371 (0) = 7.678
Tahun 2013 = 7.678 + 371 (1) = 8.049
Tahun 2014 = 7.678 + 371 (2) = 8.420
Sehingga untuk Tahun 2015 adalah 7.678 + 371 (3) = 8.791
Peranan Akuntansi
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar,
mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko
alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu,
mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program
lindung nilai.
Mengkuantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko
meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif
strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan
dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang
hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar.
menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih. Potensi ini disebut potensi
risiko positif. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan
menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan
keuntungan translasi. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi kewajiban
terpapar bersih atau potensi risiko negatif apabila kewajiban terpapar melebihi
aktiva terpapar. Devaluasi mata uang asing menyebabkan timbulnya keuntungan
translasi. Revaluasi mata uang asing menyebabkan kerugian translasi.
Laporan multi mata uang juga memungkinkan induk perusahaan untuk
menggabungkan laporan potensi risiko yang serupa dari seluruh anak perusahaan
luar negerinya dan melakukan analisis secara terus menerus potensi risiko
translasi di seluruh dunia berdasarkan mata uang nasional. Analisis ini sangat
membantu khususnya jika manager lokal bertanggungjawab terhadap
perlindungan atas potensi risiko tranlasi.
dapat memutuskan untuk melakukan lindung nilai atas posisi ini dengan menjual
sebanyak 17,5 juta dolar Australis dalam pasar forward mata uang.
Laporan potensio risiko tradisional mempertimbangkan pengaruh
perubahan kurs terhadap saldo akun per tanggal laproan keuangan. Laporan aurs
kas multi mata uang menekankan potensi risiko yang dihasilkan oleh perubahan
kurs selama periode anggaran yang berlaku.
Istilah potensi risiko ekonomi menunjukkan bahwa perubahan kurs
mempengaruhi posisi kompetitif perusahaan dengan mengubah harga masukan
dan keluaran perusahaan relatif terhadap harga kompetitor luar negeri. Potensi
risiko ekonomi atau operasi sedikit terkait atau tidak memiliki kaitan dengan
potensi risiko translasi atau transaksi. Dengan demikian pengelolaan atas potensi
risiko semacam itu memerlukan teknologi lindung nilai yang lebih bersifat
strategis dan bukan taktis.
Perusahaan dapat memilih untuk lindung nilai struktural yang mencakup
pemilihan atau relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko
operasi usaha secara keseluruhan. Sebagai alternatif, induk perusahaan dapat
mengambil pendekatan portofolio untuk pengurangan risiko dengan memilih
jenis-jenis usaha yang dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi.
Pengukuran potensi risiko operasi yang tepat memerlukan pemahaman
struktur pasar di mana perusahaan dan pesaingnya melakukan kegiatan usaha,
serta pengaruh kurs riil (sebagai kebalikan dari nominal). Pengaruh ini sukar
untuk diukur. Karena potensi risiko operasi cenderung berada dalam periode
waktu yang lama, ketidak pastian dalam hal dapat diukur atau tidak, dan tidak
berdasarkan pada komitmen secara terbuka, maka akuntan harus menyediakan
informasi yang mencakup berbagai fungsi operasi dan periode waktu.
Strategi Perlindungan Sekali potensi risiko kurs yang dihadapi dapat
diidentifikasikan, langkah berikutnya adalah merancang strategi lindung nilai
untuk meminimalkan atau menghilangkan potensi risiko tersebut.
Strategi ini mencakup :
1. Lindung Nilai Neraca
Tampilan diatas juga dapat terjadi dalam bentuk perkiraan akan dilakukan
penjualan ekspor. Harapan ini bukanlah hasil dari transaksi masa lalu
ataupun juga bukan hasil dari komitmen penjualan perusahaan. Ini
merupakan bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti (antisipasi
transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian atas kontrak
forward untuk melakukan lindung nilai terhadap perkiraan penerimaan
dalam peso pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas sebagi bagian dari
laba komprehensif. Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi labab kini
di dalam periode saat penjualan ekspor benar-benar dilakukan.
2. Lindung Nilai Investasi Bersih dalam Operasi Luar Negeri
Kapan saja sebuah anak perusahaan luar negeri yang memiliki posisi
aktiva bersih terpapar hendak dikonsolidasikan dengan induk perusahaan,
maka akan timbul kerugian translasi jika nilai uang asing mengalami
penurunan relatif terhadap mata uang induk perusahaan. Kerugian translasi
juga terjadi jika anak perusahaanluar negeri memiliki posisi kewajiban
bersih terpapar dan nilai mata uang asing meningkat relatif terhadap mata
uang induk perusahaan. Salah satu cara untuk meminimalkan kerugian ini
adalah dengan membeli kontrak forward. Strategi ini berarti menggunakan
keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak forward untuk
mengimbangi kerugian translasi.
3. Berspekulasi dalam Mata Uang Asing
Peluang untuk meningkatkan laba dilaporkan dengan menggunakan
kontrak forward dan opsi dalam pasar valas. Kontrak forward yang dibeli
untuk spekulasi pada awalnya dicatat sebesar kurs forward. (Kurs forward
merupakan indikator kurs spot yang terbaik yang berlaku jika kontrak
telah jatuh tempo). Keuntungan atau kerugian translasi yang diakui
sebelum penyelesaian bergantung pada antara kurs forward awal dan kurs
yang tersedia untuk periode kontrak yang tersisa.
Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan perubahan dalam nilai
instrumen lindung nilai terjadi apabila dervatif keuangan tidak
diperdagangkan secara aktif. Sebagi contoh, pengukuran keuntungan atau
kerugian yang berkaitan dengan kontrak opsi akan bergantung pada
apakah opsi tersebut diperdagangkan pada suatu bursa efek utama atau di
luar bursa utama. Penilaian opsi dapat dengan mudah dilakukan jika opsi
dicatat pada sebuah bursa efek utama. Penilaian akan lebih sulit dilakukan
jika opsi diperdagangkan melaui perntara. (over-the –counter). Disini pada
umumnya akan digunakan rumus penentuan harga secara matematis.
Model penentuan harga opsi yang disebut model Black-Scholes dapat
digunakan untuk menentukan nilai opsi pada suatu waktu.
Pengungkapan
Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah
menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
1. Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindunga
nilai
2. Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
3. Identifikasi risiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan risiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem
pelaporan internal. Hal ini umumnya merupakan wilayah kekuasaan departemen
kontroler perusahaan. Pendekatan tim merupakan cara yang efektif dalam
merumuskan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, serta sistempengawasan dan
pelaporan. Manajemen risiko keuangan merupakan contoh utama di mana
keuangan perusahaan dan akuntansi sangat berkaitan erat.
Penyusunan Anggaran
Menurut Glenn A Welsch anggaran adalah laba perencanaan dan kontrol
secara luas seperti yang didefinisikan sebagai pendekatan sistematis dan formal
untuk mencapai perencanaan, koordinasi dan tanggung jawab kontrol manajemen.
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, meliputi seluruh
kegiatan perusahaan, jyang dinyatakan dalam satuan unit moneter dan berlaku
untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. Perlunya sebuah anggaran
dibuat oleh perusahaan alasannya :
1. Masa yang akan datang penuh dengan ketidak pastian
2. Masa yang akaatang penuh dengan alternatif pilihan
3. Rencana yang dibuat dijadikan sebagai pedoman
4. Rrencana yang dibuat dapat dijadikan sebagai alat pengkoordinasi
5. Rencana yang dibuat digunakan sebagai alat pengawasan
Jenis-Jenis Anggaran :
a. Anggaran Penjualan
Budget penjual (Sales Budget) ialah Budget yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang
di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual,
jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual,
waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
Dari pengetian tersebut, jelaslah bahwa budget penjualan hanyalah merupakan
salah satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan di bidang pemasaran
(sales planning).
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan
1. Faktor Intern
Yang termasuk dalam faktor intern adalah data, informasi, dan
pengalaman yang terdapat didalam perusahaan sendiri, seperti :
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas,
harga, waktu maupuntempat penjualannya.
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah
penjualan, seperti
tentang pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi,
cara penetapan
harga jual dan sebagainya.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan
perluasannya diwaktu
yang akan datang.
d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan
keahliannya,
serta kemungkinan pengembangannya diwaktu yang akan datang.
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan
perluasannya
diwaktu yang akan datang.
2. Faktor Ekstern
Yang termasuk dalam faktor ekstern adalah data, informasi, dan
pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi di sana mempunyai
pengaruh terhadap budget penjualan perusahaan. Faktor-faktor tersebut
antara lain berupa:
a. Keadaan persaingan dipasar.
b. Posisi perusahaan dalam persaingan.
c. Tingkat pertumbuhan penduduk.
d. Tingkat penghasilan masyarakat.
e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan jual
dalam budget penjualan yang akan disusun. perusahaan, yang terutama
akan mempengaruhi dalam merencanakan harga
f. Agama, adat- istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
g. Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial,
budaya, maupun keamanan.
h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.
i. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan
kemungkinan perubahannya, dan sebagainya
b. Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah suat perencanaan secara terperinci mengenai
jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang,
yang di dalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah
(kuantitas), waktu (kapan) produksi akan dilakukan. Anggaran produksi
berarti anggaran kegiatan, karena produksi adalah proses kegiatan membuat
produk. Produksi tidak perlu dianggarkan, tetapi dijadwalkan (Ellen Christina,
2001: 60 ).
Anggaran produksi berguna untuk pedoman kerja, koordinasi kerja, dan
pengendalian kerja divisi produksi. Semua level manajer di divisi produksi
harus bekerja berdasar anggaran produksi. Di samping itu anggaran produksi
berguna untuk:
a. menunjang kegiatan penjualan,
b. menjaga tingkat persediaan barang jadi yang sewaktu-waktu di minta
oleh konsumen,
c. mengendalikan kegiatan produksi agar dapat meneipta harga pokok
produksi yang serendah – rendahnya.
a. Anggaran Penjualan
b. Kapasitas mesin produksi
c. Tenaga kerja yang tersedia
d. Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh perusahaan
f. Luas perusahaan yang optimal untuk biaya biaya produksi rata-rata
paling rendah
g. Kebijakan perusahaan terhadap persediaan barang dagang
h. Kebijakan terhadap pola produksi yang digunakan meliputi:
1) Pola produksi tetap
2) Pola produksi sesuai dengan penjualan
3) Pola produksi moderat
Dalam penyusunan anggaran produksi yang mengutamakan stabilitas
produksi ditentukan terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun, kemudian
diperkirakan kebutuhan setiap bulannya. Akhirnya tingkat persediaan
disesuaikan dengan kebutuhan, agar produksi tetap stabil.
Penyusunan anggaran produksi tergantung pada anggaran penjualan.
Dalam kondisi pasar persaingan sempurna, anggaran penjualan merupakan
acuan utama untuk menyusun anggaran produksi, anggaran biaya pemasaran,
anggaran biaya administrasi dan anggaran laba operasi. Manajer produksi
sebelum melaksanakan kegiatan menyusun anggaran produksi dalam unit dan
anggaran persediaan barang jadi dalam unit (Munandar, 1999 : 32 ).
3. Anggaran Bahan Baku
Anggaran Bahan Baku adalah perencanaan kuantitas bahan baku yang
dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang. Kebutuhan
bahan baku diperinci berdasarkan:
a. Jenis bahan baku.
b. Menurut macam barang jadi yang akan dihasilkan
c. Menurut bagian-bagian dalam pabrik yang mengunakan bahan baku
tersebut.
Fungsi Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
Jawaban
1. Anggaran kebutuhan material per triwulan tahun 2015
Triwulan Produksi SUR Jumlah
(kg)
I 6.500 2 13.000
II 6.000 2 12.000
III 4.000 2 8.000
IV 4.000 2 8.000
Jumlah 41.000
Produksi bulan Februari = 15.000 unit yang menghabiskan 37.000 jam tenaga
kerja langsung dan upah yang dibayarkan Rp 4.070.000,00.
Jumlah
Rp 4.000.000 Rp 3.750.000 Rp 4.070.000 (Rp 320.000) 8%
Upah
DLH (Direct Labour Hour)
Laporan pelaksanaan dan analisa variansi untuk data di atas adalah sebagai
berikut:
Analisa variansi:
Penyimpangan efisiensi = (JTKL standar – JTKL actual) x tarif standar
= (37.500 – 37.000) x Rp 100,00 = Rp 50.000,00
yang termasuk kategori biaya tetap ini antara lain adalah gaji, pajak
kekayaan, asuransi, dan biaya penyusutan (kecuali yang menggunakan
Performane Method).
Biaya tetap hanya bersifat tetap dalam hubungannya dengan periode
anggaran dan kisar relevan (relevant range) tertentu. Kisar relevan
adalah kisar kegiatan normal, dalam arti bahwa perusahaan
merencanakan untuk beroperasi pada kisar kegiatan tersebut.
Biaya tetap dapat berubah dari tahun anggaran tertentu ke tahun
anggaran lainnya apabila terdapat perubahan dalam tarif biaya (seperti
tarif asuransi, tarif gaji eksekutif atau tarif pajak bumi dan bangunan)
atau perubahan kebijakan manajemen (penambahan aktiva yang
mempengaruhi besarnya biaya depresiasi).
Berdasarkan wewenang untuk menentukan anggaran, maka untuk
ketegori BOP yang bersifat tetap ini wewenang penganggarannya
terletak di luar (di atas) bagian/departemen yang bersangkutan yaitu
ditetapkan oleh Pusat (direktur).
b. Biaya variabel (Variable cost)
Biaya variabel yaitu biaya yang totalnya berubah-ubah secara
proposional dengan perubahan volume kegiatan, tetapi per unitnya
tetap. Dengan demikian BOP variabel adalah BOP yang berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Semakin besar volume
kegiatan, maka semakin besar pula BOP. Sebaliknya, semakin kecil
volume kegiatan, semakin kecil pula BOP. Dalam hal ini tingkat
kegiatan perusaahaan dinyatakan dalam satuan aktivitas (activity
base), seperti jam buruh langsung (DLH) jam mesin (DMH) dan unit
barang (kg, liter dan lain-lain).
Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya variabel antara lain adalah
biaya bahaan mentah langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan
tenaga (power).
Berdasarkan kewenangan dalam menentukan anggaran, maka
penentuan besarnya biaya variabel ini untuk jumlah (volume)
PENYELESAIAN :
1. BOP Tetap = Rp 4.600.000.
BOP Variabel = 5.525.000.
2. a. Tarif BOP tetap = Rp 4.600.000 = Rp 153,3 jam mesin.
30.000
Tarif BOP variabel = Rp 5.525.000 = Rp 184,2 jam mesin.
30.000
Tarif BOP = (153,3 + 184,2) = Rp 337,5 jam mesin.
b. Biaya bahan baku :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 202,5%
5.000.000
c. Biaya tenaga kerja langsung :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 405%
2.500.00
d. Jam kerja langsung :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 241.
42.000
e. Unit produksi :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 168,75
60.000
3. a. BOP tetap = Rp 4.600.000 : 27.500 = 167,3
BOP variabel = 4.750.000 : 27.500 = 172.7
b. Selisih BOP :
BOP yang dibebankan (27.500 x 337,5) Rp 9.281.250.
BOP sesungguhnya Rp 9.350.000.-
Selisih BOP (R) Rp 68.750.
c. Selisih Anggaran :
BOP sesungguhnya Rp 9.350.000.
BOP dianggarkan pada kapasitas :
BOP variabel (27.500 x Rp 184,2) = Rp 5.065.500
BOP tetap Rp 4.600.000
Rp 9.665.500.
Laba Rp 315.500.
Selisih kapasitas :
(metode 1)
5. BOP tetap dianggarkan Rp 4.600.000.
6. BOP tetap dibebankan pd produk
(27.500 x Rp 153,3) Rp 4.215.750.
Rugi Rp 384.250.
(metode 2)
Kapasitas dianggarkan 30.000 jam mesin.
Kapasitas dicapai 27.500
2.500 jam mesin.
Tarif BOP tetap : Rp 153,3
Selisih kapasitas : (Rp 153,3 x 2500) = Rp 383.250
4. Mencatat pembebanan BOP :
BDP – BOP 9.281.250 -
BOP yang dibebankan - 9.281.250
6. Anggaran Piutang
Piutang (receivable) adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor
(pemberi pinjaman) kepada debitor (penerima pinjaman) yang bersedia
melunasinya pada waktu mendatang. Jadi piutang itu ada karena terdapat dua
pihak, yaitu kreditor dan debitor, ada kesediaan debitor untuk melunasi
kewajibannya kepada kreditor, ada jarak waktu mulai timbul piutang sampai
saat pelunasannya, ada hak menagih yang dimiliki kreditor.
Anggaran piutang (receivable budget) ialah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang jumlah piutan perusahaan beserta perubahan-
perubahannya dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang. Anggaran
piutang menunjukan besarnya piutang yang terjadi dari waktu ke waktu karena
perusahaan mengadakan teransaksi-transaksi penjualan secara kredit,
menunjukan jumlah piutang yang tertagih dari waktu ke waktu, serta
menunjuakan pula sisa piutang yang belum tertagih dari waktu ke waktu
selama periode yang akan datang.
Pemberian Potongan
Pemberian potongan harga juga dapat mempengaruhi besarnya investasi dalam
piutang. Pemberian potongan yang besar akan memperkecil piutang usaha
yang tertanam. Sebaliknya, pemberian potongan yang kecil memperbesar
piutang yang tertanam.
Contoh :
Barang yang dijual Rp 100.000
Pembelian tunai dengan potongan 10% Rp 10.000
Uang yang harus dibayar pembeli Rp 90.000
Dengan demikian, penjualan secara tunai tidak mengakibatkan timbulnya
piutang, sedangkan pembelian secara kredit (tanpa potongan) mengakibatkan
piutang usaha sebesar Rp 100.000,-
Bulan Februari :
Pengumpulan piutang bulan Februari 70% x Rp 100 = Rp 70 dikurangi
potongan tunai 3% x Rp 70 = Rp 2,10 = Rp 67,90.
Bulan Maret :
Piutang atas penjualan bulan Januari 10% x Rp 100 = Rp 10.
Piutang atas penjualan bulan Februari 70% x Rp 200 = Rp 140, dikurangi 3% x
Rp 140 = Rp 4,20 = Rp 135,80.
Terkumpul dalam waktu 10 hari terakhir, 20% x Rp 200 = Rp 40.
Jadi dalam bulan Maret, piutang terkumpul = Rp 10 + Rp 135,80 + Rp 40 =
Rp 185,80.
Bulan April :
Piutang atas penjualan bulan Februari 10% x Rp 200 = Rp 20.
Piutang atas penjualan bulan Februari 70% x Rp 300 = Rp 210, dikurangi 3% x
Rp 210 = Rp 6,30 = Rp 203,70.
Terkumpul dalam waktu 10 hari terakhir, 20% x Rp 300 = Rp 60.
Jadi dalam bulan Maret, piutang terkumpul = Rp 20 + Rp 203,70 + Rp 60 = Rp
283,70
7. Anggaran Kas
Anggaran kas adalah Anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu-kewaktu selama
periode yang datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas, maupun
perubahan yang berupa pengeluaran kas. Penyusunan anggaran kas bagi suatu
perusahaan sangatlah penting artinya bagi penjagaan likuiditasnya.
Kebutuhan Kas:
Saldo sinking fund pada awal 2016 sebesar 150 juta dan akan ditambah
dengan 50 juta lagi pada 2016.
Pembayaran kembali hutang obligasi sebesar 600 juta dari sinking fund
pada 2017.
Pengeluaran modal: 2016/40 juta; 2017/50 juta; 2018/350.000 (beli
mesinnya): 2019/100 juta; dan 2020/150 juta.
Pembayaran deviden: 2016/2017 masing-masing sebesar 20 juta setahun;
2018/2019 dan 2020 sebesar 25 juta setahun.
Pengeluaran lainnya: 2016/5,0 juta; 2017/10 juta; 2018/5,0 juta; 2019/5,0
juta dan 2020/5,0 juta.
Dengan data tersebut diminta untuk:
1. Menyusun perkiraan rugi/laba 5 tahun yang akan datang.
2. Menyusun anggaran kas jangka panjang.
Penyelesaian :
Menyusun perkiraan rugi/laba 5 tahun yang akan datang.
Keterangan Perkiraan Rugi Laba Tahunan:
Penjualan : Sebesar Rp 800 juta didapat dari data soal, dan pada tahun
berikutnya meningkat Rp 40 juta setahun sampai 2020.
Biaya Variabel (40%) : Penjualan x 0,4 (biaya variabel). Misal pada tahun
2016 (Rp 800 x 0,4 = Rp 320.000).
Fixed : dari data soal.
Keseluruhan : Penjumlahan Variabel dan Fixed.
Laba Sebelum Pajak : Penjualan – Keseluruhan. Misal, tahun 2016 (Rp 800 –
Rp 700 = Rp 100).
Pajak Pendapatan 30% : Laba sebelum pajak x 0,3 (pada setiap tahunnya).
Laba sesudah Pajak : Laba sebelum pajak - pajak pendapatan 30% (pada
setiap tahunnya)
Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga menjual secara
kredit. Adapun komposisi penjualannya adalah:
1. Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya
adalah penjualan kredit. Untuk penjualan tunai manajemen
menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar 10%.
2. Untuk penjualan kredit; manajemen memberlakukan term of payment
5/10, n/60. Dari penjualan kredit diperkirakan sebesar 60% akan
memanfaatkan periode potongan, sedangkan sisanya tidak
memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak
memanfaatkan potongan, 50%-nya kaan membayar pada bulan
transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan berikutnya.
3. Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debt) adalah 5% dari
penjualan kredit.
Besarnya Cash Opname awal Tahun 20XX adalah Rp 10.000.000,-
Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang merencanakan akan
dibayar 30% secara tunai dan 70% dibayar bulan berikutnya. Adapun
pembelian yang dilakukan adalah:
PT LALA
Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Triwulan 1 Tahun 20XX
6. Bad Debt (5%): Hasil dari penjualan kredit x 0.05 (bad debt 5%). Misal,
pada bulan Januari (Rp 6.000.000 x 0.05= Rp 300.000).
7. Piutang Neto: Hasil dari penjualan kredit – bad debt. Misal, pada bulan
Januari (Rp 6.000.000 – Rp 300.000= Rp 5.700.000) .
4. Piutang tidak mendapat discount (40%): Piutang neto x 0.4 (piutang tidak
mendapat discount). Misal, pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,4= Rp
2.280.000).
5. Piutang yang tidak mendapat discount dilunasi: Hasil dari piutang tidak
mendapat discount x 0,5 (pelunasan 50%).Misal, pada bulan Januari (Rp
2.280.000 x 0.5= Rp 1.140.000).
6. Total Pengumpulan Piutang: Piutang neto + piutang tidak mendapat
discount. Misal, pada bulan Januari (Rp 3.249.000 + Rp 1.140.000= Rp
4.389.000).
e) Anggaran Kas
PT LALA
Anggaran Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX
PERSENTASE
JUMLAH
URAIAN DARI
PENJUALAN
%
Penjualan 6.095.000 100,00
Harga Pokok Penjualan 4.054.600 - 66,00
Laba Kotor Penjualan $ 2.040.400 33,48
Dikurangi
Biaya Distribusi 898.497 16,23
Biaya Administrasi 223.713 + 3,67
Total $ 113.210 19,90
Pendapatan dari operasi $ 827.190 13,57
Ditambah netto pendapatan
lain-lain 33.870 + 56
Laba bersih sebelum pajak $ 861.060 14,13
Pajak pendapatan dan 258.318 - 4,24
Laba bersih $ 602.742 9,89
======= ====
RANGKUMAN
1. Anggaran (Budget) adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi
yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang, selain itu dapat juga dinyatakan dalam satuan
barang/jasa.
2. Manajemen adalah suatu ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing),
Pengkoordinasian (coordinating), dan pengawasan (controlling) terhadap
orang – orang atau barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan.
3. Anggaran Terdiri dari :
Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari Anggaran variabel dan
Anggaran Tetap
Menurut cara penyusunannya, anggaran terdiri dari Anggaran periodik
dan Anggaran kontinu
Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari Anggaran jangka pendek
(anggaran taktis) dan Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah
anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.
Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan
anggaran keuangan.
Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari Anggaran
komprehensif dan Anggaran parsial.
Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari Anggaran apropriasi
(apropriation budget), adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan tertentu
dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain dan Anggaran kinerja
(performance budget), adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi
kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan).
4. Jenis-jenis Anggaran :
a. Anggaran Penjualan
b. Anggaran Produksi
c. Anggaran Bahan Baku
SOAL LATIHAN
STUDI KASUS
DAFTAR PUSTAKA
Heckert, J. Brooks. James D. Wilson. Controllership, The Ronald Press
Company, New York. 1967.
Hendra Poerwanto, www.hendrabudget.web.id
Welsc, Glenn A. Budgeting: Profit Planning And Control. Fourth Edition.
Prentice Hall Inc.. New Jersey. 1976.