Anda di halaman 1dari 72

TUGAS KELOMPOK PENGANGGARAN BISNIS

RESUME PERTEMUAN 1-16

Kelompok 2

Kelas : A1 Manajemen Semester 6

Anggota kelompok :

- Andrian Rohmat ( 41033402200019 )


- Rena Erliana ( 41033402200021 )
- Tri Hardianti ( 41033402200022)

1. PENDAHULUAN
Anggaran merupakan suatu rencana tindakan yang dinyatakan dalam istilah keuangan.
Anggaran memainkan suatu peranan penting dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan
keputusan. Anggaran juga berfungsi untuk memperbaiki komunikasi dan koordinasi, suatu
peranan yang menjadi semakin penting, seiring dengan berkembangnya ukuran perusahaan.
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang dinyatakan dalam unit
moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa yang
akan datang. Anggaran merupakan perencanaan manajemen di bidang keuangan untuk tujuan
efisiensi, karena semua program tersusun secara sistematis dan dinyatakan dengan unit moneter
tertentu sehingga efisiensi bisa terwujud. Adapun yang dimaksud dengan perencanaan itu
sendiri adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya dilakukan
sebelum pelaksanaan dimulai, agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu.
Menurut Hansen dan Mowen, anggaran merupakan alat untuk pengendalian yang
menyatakan pendapatan dan biaya untuk periode satu tahun dan berfungsi sebagai alat
pengawasan bagi pihak manajemen untuk mengadakan penilaian hasil-hasil yang telah dicapai.
Dalam hal ini, pengendalian merupakan melihat kebelakang, menentukan apakah yang
sebenarnya telah terjadi, dan membandingkan antara aktualisasi dengan rencana, sehingga para
manajer dapat menggunakan perbandingan tersebut untuk menyusun anggaran yang sesuai
dimasa depan. Komponen-komponen kunci dari perencanaan adalah anggaran, yaitu rencana
keuangan untuk masa depan, dimana rencana tersebut mengindentifikasi tujuan dan tindakan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Sebuah organisasi harus mengembangkan rencana strategis terlebih dahulu sebelum
mempersiapkan anggaran. Rencana strategis mengidentifikasi strategi strategi untuk operasional
dimasa depan, setidaknya lima tahun ke depan. Anggaran sebagai alat manajemen untuk
keperluan perencanaan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Perkembangan ini diukur dari segi manfaat yang ingin diperoleh dari penggunaan sistem
di dalam pelaksanaannya. Semakin banyak dan rumit manfaat yang dituju, maka semakin
banyak persyaratan yang dituntut di dalam persiapan dan penyusunannya. Persyaratan yang
dimaksud antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut.
• Jenis dan mutu yang dapat disediakan.
• Sistem akuntansi yang digunakan.
• Sikap manajemen di dalam menanggapi permasalahan yang terjadi.
• Tingkat kewenangan yang diberikan oleh top management ke bawah.
Oleh karena itu, manajemen perlu menentukan dan mengkaji terlebih dahulu antara
sasaran yang hendak dicapai dengan manfaat yang diperoleh dari penggunaan anggaran sebagai
alat manajemen.

Anggaran (budget) adalah dokumen perencanaan keuangan untuk masa depan yang pada
umumnya mencakup jangka waktu satu tahun dan dinyatakan dalam satuan moneter. Fungsi
anggaran akan menjadi optimal, jika proses penyusunannya mempertimbangkan partisipasi dari
semua pelaku anggaran. Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode
tertentu untuk melaksanakan suatu program. Tidak ada satu perusahaan pun yang memiliki
anggaran yang tidak terbatas, sehingga proses penyusunan anggaran menjadi hal penting dalam
sebuah proses perencanan. Anggaran (budget) juga merupakan rencana tertulis mengenai
kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan
dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran perusahaan(Budgeting)


merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatanoperasi perusahaan yang
dinyatakan dalam suatu kegiatan dan satuan uang yang bertujuan untuk memproyeksi
operasional perusahaan tersebut dalam proyeksilaporan keuangan.Ada beberapa macam-macam
anggaran yaitu :

1. Anggaran operasional (rencana kerja perusahaan yang mencakup semuakegiatan utama


perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode tertentu) yang termasuk
dalam anggaran operasional (anggaran pendapatan, anggaran biaya dan anggaran laba).
2. Anggaran keuangan (anggaran yang berkaitan dengan rencana pendukungaktivitas operasi
perusahaan. Yang termasuk dalam anggaran keuangan(anggaran investasi, anggaran kas dan
proyeksi neraca).

Ada beberapa tipe anggaran yaitu :

1. Ceiling budget.

Tipe anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan pengawasan dinamakanCeiling Budget.


Anggaran jenis ini mengawasi suatu instansi secaralangsung dengan cara menentukan batas-
batas pengeluaran melalui peraturan penggunaan/pemberian, atau secara tidak langsung
dengan caramembatasi penghasilan instansi pada sumber yang diketahui dan jumlahyang
terbatas.

2. A line-item budget.

Tipe ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis,digunakan untuk


mengawasi jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya.

3. Performance and program budget.

Tipe ini berguna untuk menspesifikasi aktivitas-aktivitas atau program- program


berdasarkan mana dana digunakan, dan dengan cara demikianmembantu dalam evaluasinya.
Dengan cara memisahkan pengeluaran- pengeluaran berdasarkan fungsi (seperti kesehatan
atau keamanan publik)atau berdasarkan jenis pengeluaran (seperti kepegawaian dan
peralatan)atau berdasarkan sumber penghasilan seperti pajak kekayaan atau biaya- biaya
pemakaian (user fees), para administrator dan para anggota legislatif bisa mendapatkan
laporan-laporan yang tepat mengenai transaksi-transaksikeuangan, untuk mempertahankan
baik efisiensi ke dalam maupun pengawasan dari luar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran adalah :

1. Faktor-faktor intern.

Faktor-faktor intern yaitu data, informasi dan pengalaman yangterdapat di dalam


perusahaan sendiri, antara lain berupa penjualantahun-tahun lalu, kebijaksanaan
perusahaan yang berhubungan denganmasalah harga jual dan sebagainya, kapasitas
produksi yang dimiliki perusahaan, tenaga kerja, modal kerja, fasilitas lain.
2. Faktor-faktor ekstern.

Faktor-faktor ekstern yaitu data, informasi dan pengalaman yangterdapat di luar


perusahaan, tetapi dirasakan mempunyai pengaruhterhadap kehidupan perusahaan,
antara lain berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat
penghasilanmasyarakat, tingkat pendidikan masyarakat, perekonomian nasional,

a. Ciri-ciri anggaran perusahaan adalah :

1. Dinyatakan dalam satuan uang walaupun perlu didukung informasi non-


keuangan.

2. Umumnya mencakup kurun waktu satu periode.

3. Mengandung komitmen manajemen yang baik di pejabat tinggi perusahaan


dalam mengelola keuangan dan anggaran perusahaan.

4. Usulan anggaran harus disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksanaan
anggaran perusahaan.

5. Setelah disetujui, anggaran hanya dirubah secara spesifik dan dalamkeadaan


khusus.

6. Harus dianalisis penyebabnya, jika terjadi penyimpangan didalam


pelaksanaannya.

Adapun fungsi anggaran perusahaan yaitu :

1. Planning (perencanaan).

Fungsi dari perencanaan yaitu proses perencanaan dan perancanganstrategi sebagai


penetapan tujuan jangka panjang dan jangka pendek yangingin dicapai.

2. Organizing (pengorgannisasian)

Fungsi dari pengorganisasian adalah memadukan sumber daya manusiayang ada


dalam mengelola suatu kegiatan perusahaan untuk mendapatkanhasil dari
pengelolaan tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.
3. Actuating (pelaksanaan)

Fungsi dari pelaksanaan adalah mengarahkan dan mengelola setiap sumberdaya dan
perancangan strategi yang telah dimiliki perusahaan sehinggadapat diterapkan di
dalam suatu kegiatan agar dapat diarahkan sesuaidengan fungsinya.

4. Controlling (pengendaalian)

Fungsi dari pengendalian yaitu melakukan pengendalian dan menstabilkankegiatan


perusahaan tersebut melalui sumber daya yang ada.

Ada beberapa jenis-jenis dari anggaran, berikut beserta penjelasannya :

1. Anggaran penjualan.

Anggaran ini memuat mengenai rencana penjualan selama


periode/waktuanggaran (pada umumnya satu tahun), yang dinyatakan dalam
satuan uangdan juga kuantitas penjualan. Anggaran ini disusun berdasarkan
ProyeksiPenjualan yang dibuat oleh perusahaan. Anggaran Penjualan sering
disebut juga sebagai anggaran kunci dalam proses penyusunan anggaran,
sebabanggaran tersebut merupakan dasar dari penyusunan jenis-jenis
anggaranyang lain, diantaranya yaitu: Anggaran Produksi, Anggaran Kas
,Anggaran Biaya Non produksi, serta Anggaran Rugi-Laba. Definisi
darianggaran penjualan adalah suatu anggaran yang menerangkan
secaraterperinci dan juga teliti tentang penjualan perusahaan dimasa
datang,dimana didalamnya terdapat rencana tentang jenis-jenis barang,
jumlah,harga, waktu maupun tempat penjualan barang tersebut.

2. Anggaran produksi.

Anggaran ini memuat mengenai rencana-rencana unit yang


diproduksiselama periode anggaran. Taksiran produksi ini ditentukan
berdasarkanrencana penjualan maupun persediaan yang diharapkan. Anggaran
produksi merupakan dasar dari penyusunan anggaran biaya produksi,diantaranya
yaitu anggaran: biaya overhead pabrik, biaya bahan baku dan juga biaya tenaga
kerja langsung. Anggaran produksi dapat juga dipakaisebagai dasar penyusunan
Anggaran Persediaan ataupun sebaliknya.
3. Anggaran biaya bahan baku.

Anggaran ini mengenai taksiran bahan baku yang dibutuhkan dalam


proses produksi, yang dinyatakan dalam satuan uang dan kuantitas bahan
baku.Lalu dari anggaran ini akan diketahui pembelian bahan baku
yangdianggarkan, yang selanjutnya dipakai sebagai dasar penyusunanAnggaran
Kas dan Rugi-Laba.

4. Anggaran biaya tenaga kerja langsung.

Anggaran ini mengenai taksiran biaya tenaga kerja langsung selama


waktu(priode) anggaran, yang selanjutnya dipakai sebagai dasar dalam
penyusunan anggaran kas dan rugi-laba. Biasanya untuk menyusun perhitungan
biaya tenaga kerja langsung ini dikenal 2 (dua) macam dasar perhitungan,
diantaranya upah per unit produk, serta upah per jam.

5. Anggaran overhead pabrik.

Anggaran ini mengenai taksiran biaya overhead pabrik selama


periodeanggaran yang dipakai dalam penyusunan Anggaran kas dan Rugi-Laba.

6. Anggaran persediaaan.

Anggaran ini mengenai persediaan perusahan dalam satu periode


(waktu)tertentu. Anggaran persediaan yaitu merupakan anggaran
yangmerencanakan secara terperinci dan jelas berapa nilai persediaan ada
periode yang akan datang. Sedangkan pada perusahaan manufaktur persediaan
yang ada terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu persediaan material persediaan barang
setengah jadi, dan juga persediaan barang jadi.

7. Anggaran biaya produksi.

Anggaran ini terdiri dari anggaran biaya pemasaran dan juga anggaran
biaya administrasi serta umum yang masing-masing memuat mengenaitaksiran
biaya pemasaran, biaya administrasi dan juga umum. Anggaranini juga dipakai
sebagai dasar penyusunan anggaran kas dan rugi-laba.
8. Anggaran Program.

Anggaran ini adalah anggaran operasi yang disusun berdasarkan berbagai


program utama perusahaan yang berupa jenis ataupun keluarga produk(misalkan
program penelitian dan juga pengembangan). Anggaran program pada umumnya
dipakai untuk menganalisis keselarasan diantara berbagai program perusahaan.

9. Anggaran pertanggung jawaban.

Anggaran ini adalah anggaran operasi yang disusun berdasarkan pusat


pertanggung jawaban yang terdapat di dalam perusahaan. Program pertanggung
jawaban ini digunakan sebagai alat pengendalian setiapmanajer dan juga sebagai
pusat pertanggung jawaban yang dipimpinnya.

10. Anggaran pengeluaran modal.

Anggaran ini berisi mengenai rencana perubahan aktiva tetap


perusahaanselama periode (waktu) anggaran. Anggaran ini disusun berdasarkan
dari proyeksi penjualan, serta dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran: kas,
biaya overhead pabrik, dan biaya non produksi.

11. Anggaran kas.

Anggaran ini memuat taksiran sumber dan juga penggunaan kas selama
periode (waktu) anggaran. Anggaran ini disusun dari anggaran operasi dan
pengeluaran modal, dan juga dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran Neraca.
Serta penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting sekali,
artinya bagi penjagaan likuiditas perusahaan itu.

12. Anggaran rugi-laba.

Anggaran ini berisi mengenai taksiran rugi maupun laba


perusahaanselama periode (waktu) anggaran. Anggaran rugi-laba ini disusun
darianggaran operasi, dan juga dipakai sebagai dasar penyusunan
anggaranneraca.

13. Anggaran neraca.

Anggaran yang berisi mengenai rencana posisi keuangan (aktiva,


utang,dan modal) perusahaan pada awal dan akhir periode anggaran.
Anggaranneraca ini disusun dari anggaran kas dan anggaran rugi-laba, dan
dipakaiuntuk dasar penyusunan anggaran perubahan posisi keuangan.

14. Anggaran perubahan posisi keuangan.

Anggaran ini isinya mengenai rencana perubahan utang, aktiva, modal


perusahaan selama periode (waktu) anggaran. Anggaran ini disusun darianggaran
neraca.

b. Fungsi Anggaran

Adapun fungsi dari suatu anggaran di antaranya adalah sebagai berikut.


1. Fungsi Perencanaan
Anggaran sebagai alat perencanaan juga harus memperhatikan kaitan anggaran
yang satu dengan anggaran yang lain serta merupakan suatu proses
pengembangan tujuan perusahaan dan memilih kegiatan-kegiatan yang yang
dilakukan dimasa mendatang untuk mencapai tujuan tersebut. Proses ini
mencakup penentuan tujuan perusahaan, pengembangan kondisi lingkungan agar
tujuan tersebut dapat dicapai, pemilihan tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut, penentuan langkah-langkah untuk menerjemahkan
rencana menjadi kegiatan yang sebenarnya, dan melakukan perencanaan kembali
untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi.
2. Fungsi Koordinasi
Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan
berbagai unit atau segmen yang ada di dalam organisasi agar dapat bekerja secara
selaras ke arah pencapaian tujuan. Perlu diketahui bahwa koordinasi harus
diusahakan, sehingga tidak dapat diharapkan berjalan secara otomatis karena
setiap individu di dalam organisasi mempunyai kepentingan dan persepsi yang
berbeda terhadap tujuan organisasi. Proses untuk menyelaraskan hubungan antara
karyawan dan pekerja mereka agar saling berhubungan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Kegiatan ini terdiri dari kegiatan membagi pekerjaan di antara
kelompok, individu, dan mengkoordinasikan hubungan antara kegiatan individu
dan kelompok.
3. Fungsi Komunikasi
Jika organisasi diinginkan berfungsi secara efisien, maka organisasi tersebut
harus menentukan saluran komunikasi melalui berbagai unit dalam organisasi
tersebut. Komunikasi itu sendiri meliputi penyampaian informasi yang
berhubungan 4 dengan tujuan, strategi, kebijaksanaan, rencana, pelaksanaan, dan
penyimpangan yang timbul. Dalam penyusunan kebijakan dan strategi, berbagai
unit dan tingkatan organisasi perlu berkomunikasi dan berperan serta dalam
proses anggaran. Selanjutnya, setiap orang yang bertanggungjawab terhadap
anggaran harus dinilai mengenai prestasinya melalui laporan pengendalian
produk.
4. Fungsi Motivasi
Anggaran juga berfungsi sebagai alat untuk memotivasi para pelaksana di dalam
melaksanakan tugas-tugas atau mencapai tujuan. Memotivasi para pelaksana
dapat didorong dengan pemberian insentif dalam bentuk hadiah berupa uang,
penghargaan, dan sebagainya kepada mereka yang mencapai prestasi.
5. Fungsi Pengendalian dan Evaluasi
Anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengendalian kegiatan karena anggaran
yang sudah disetujui merupakan komitmen dari para pelaksana yang ikut
berperan serta di dalam penyusunan anggaran tersebut. Pengendalian pada
dasarnya adalah membandingkan antara rencana dengan pelaksanaan sehingga
dapat ditentukan penyimpangan yang timbul apakah sudah menjadi ”tanda
bahaya” bagi organisasi atau unit-unitnya. Penyimpangan tersebut digunakan
sebagai dasar evaluasi atau penilaian prestasi dan umpan balik untuk perbaikan
masa yang akan datang. Seringkali istilah perencanaan dan pengendalian
dicampuradukkkan dan seringkali kedua istilah tersebut digunakan untuk maksud
yang sama, sistem anggaran yang baik harus dihubungkan dengan perencanaan
dan pengendalian, perencanaan yang baik tanpa pengendalian yang efektif
berakibat pemborosan dana dan waktu. Sebaliknya, tanpa perencanaan, tidak
dapat dilakukan pengendalian ke arah tujuan yang ingin dicapai.
6. Fungsi Pendidikan
Anggaran juga berfungsi sebagai alat untuk mendidik para manajer mengenai
bagaimana bekerja secara terinci pada pusat pertanggungjawaban yang
dipimpinnya dan sekaligus menghubungkan dengan pusat pertanggungjawaban
lain di dalam organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian, anggaran
bermanfaat untuk latihan kepemimpinan bagi para manajer atau calon manajer
agar dimasa depan mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi.
c. Tujuan Dan Manfaat PenganggaranTujuan penyusunan anggaran adalah :

1. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas danformal, sehingga


bisa menghindari kerancuan dan memberikan arahterhadap apa yang hendak
dicapai manajemen.

2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihakterkait


sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.

3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan


maksudmengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi
individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

4. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalamrangka


memaksimalkan sumber daya.

5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individudan


kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya
tindakan koreksi.

Dengan penyusunan anggaran usaha-usaha perusahaan akan lebih banyak


berhasil apabila ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarahdan
dibantu oleh perencanaan-perencanaan yang matang. Perusahaan yang
berkecenderungan memandang ke depan, akan selalu memikirkan apayang
mungkin dilakukannya pada masa yang akan datang. Sehingga dalam
pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan padasemua
rencana yang telah disusun sebelumnya. Dimana, bagaimana,mengapa, kapan,
adalah pertanyaan-pertanyaan yang selalu merekakembangkan dalam kegiatan
sehari-hari.

Apabila pada suatu kesempatanhal ini ditanyakan kepada seorang General


Manager yang sukses, makasering didapatkan jawaban bahwa ide-ide untuk
kegiatan pada waktumendatang pada umumnya didasarkan pada jawaban atas
pertanyaan- pertanyaan diatas.Dalam perusahaan-perusahaan manufaktur
(pabrik) kegiatan akandilakukan dengan lebih efisien dan tingkat keuntungan
akan lebih besar apabila management memperhatikan rencana untuk aktivitas-
aktivitasnyadimasa depan. Karena itu Heckerts dan Wilson mengatakan
bahwamanfaat utama daripada business budgeting adalah dapat
ditentukannyakegiatan-kegiatan yang paling profitable yang akan
dilakukan.Sedangkan manfaat lain adalah membantu manajer dalam mengelola
perusahaan. Manajer harus mengambil keputusan-keputusan yang
palingmenguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa
yangakan diproduksi dan dijual, memilih/menseleksi langganan,
menentukantingkat harga, metode-metode produksi, metode-metode distribusi,
termin penjualan

Budgeting mempunyai manfaat yang pada dasarnya sama, yakni dalam hal
perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Dalam bidang perencanaan yaitu :

1. Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan


penelitian-penelitian. Budget bermanfaat untuk membantu manajermeneliti,
mempelari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatanyang akan
dilakukan. Dengan kata lain, sebelum merencanakan kegiatan,manajer
mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebihdahulu.
Kebiasaan membuat rencana-rencana akan menguntungkan semuakegiatan.
Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengankebutuhan financial,
tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan,
penjualan , sales promotion, pengembangan produk, expansi dan lain-lain.

2. Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam


menentukanarah/kegiatan yang paling menguntungkan. Budget yang
disusun untukwaktu panjang, akan sangat membantu dalam mengerahkan
secara tepattenaga-tenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan
semua tenagaoperasional.

3. Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan


perusahaan.

4. Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. Manajemen yang dapatmenentukan


tujuannya secara jelas dan logis ( dapat dilaksanakan) adalahmanajemen
yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini dibatasi oleh beberapa faktor.
Budget dapat membantu manajemen dalam memilih :mana tujuan yang
dapat dilaksanakan dan mana yang tidak.
5. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Seorang
majikanyang baik tidak akan pernah mengabaikan atau tidak
mempedulikankesejahteraan pegawainya. Perencanaan kebutuhan tenaga
kerja yang baikakan mengakibatkan dapat dihindarkannya kelebihan dan
kekurangantenaga kerja. Tanpa rencana tentang kebutuhan tenaga
kerja,mengakibatkan terpaksa diberhentikannya sebagian buruh yang
berlebihan. Bila terus menerus berlangsung hal ini akan
mengakibatkantidak stabilnya tingkat employment.

6. Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif.


Dengandisusunnya perencanaan yang terperinci, dapat dihindarkan biaya-
biayayang timbul karena kapasitas yang berlebihan.

Pemakaian alat-alat fisik yang efektif dan ekonomis akan


membantu/menyokon tujuan akhir perusahaan yaitu keuntungan yang
maksimum. Dalam bidang koordinasi yaitu :

1. Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan.


Dalam beberapa situasi mungkin faktor hubungan manusia dengan
perusahaan ini adalah yang terpenting. Seringkali terjadi kasus di
manamanajer tidak tahu apa yang akan dilakukannya di tahun-
tahunmendatang. Akibatnya kadang-kadang manajer frustasi dan
merasamakin lama semakin tidak mampu mengatasinya. Penyusunan
rencanayang terperinci (berupa budget) membantu manajer mengatasi
masalahitu, sehingga ia kembali merasa adanya hubungan
antarakemampuannya dengan perusahaan yang dipimpinnya.

2. Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha.


Dalam penelitian-penelitian yang telah dilakukan tampak bahwa
trendkeuntungan yang didapat oleh perusahaan tergantung juga kepada
keadaan dunia usaha pada umumnya. Karena itu dengan disusunnya
budget, dapat dinilai apakah rencana tersebut sesuai denagn
keadaandunia usaha yang akan dihadapi.

3. Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran


yangmenguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program
perusahaan. Sebelum membelanjakan uangnya, perusahaan
harusmempelajari terlebih dahulu saluran-saluran mana yang
palingmenguntungkan atau yang paling sesuai dengan program
perusahaan.Sebagian dana digunakan untuk peralatan dan persediaan
barang,sedangkan bagian yang lain dipergunakan untuk promosi dan
biaya penjualan lain. Kedua bagian tersebut harus seimbang . Tanpa
perencanaan yang baik mungkin saja terjadi persediaan barang terlalu
jauh di atas kemampuan penjualan atau produksi.

4. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi.


Setelahrencana yang baik disusun dan kemudian dijalankan.

Kelemahan-kelemahan dapat dilihat untuk kemudian diperbaiki.Dalam


bidang pengawasan yaitu :

1. Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-


pengeluaran.Tujuan utama dari perencanaan adalah memilih
kegiatan yang paling menguntungkan. Kegiatan tersebut tidak
hanyadirencanakan saja, tetapi di dalam pelaksanaannya harus
diadakan pengawasan agar betul-betul seperti yang direncanakan.
Beberapakegiatan dan pengeluaran sangat perlu diawasi. Misalnya :
kegiatan promosi penjualan, kadang-kadang mengeluarkan terlalu
banyak biaya tanpa menghasilkan kenaikan penjualan yang sepadan.
Ataukegiatan produksi yang terlalu jauh menyimpang dari
rencanasehingga harga pokok per unit produk demikian tinggi.

2. Untuk pencegahan secara umum pemborosan-


pemborosan,sebetulnya ini adalah tujuan yang paling umum
daripada penyusunan budget. Kontrol terhadap pelaksanaan
diharapkandapat mengurangi pemborosan-pemborosan

d. Hubungan Budgeting Dengan Manajemen

Manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk membuat perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan(directing), pengkoordinasian
(coordinating), dan pengawasan(controlling) terhadap orang-orang dan barang-
barang, untuk mencapaitujuan yang telah ditetapkan. Dari pengertian tersebut
nampak hubunganantara Budget dan Manajemen. Fungsi Budget yang pokok adalah
sebagai pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja, dan alat pengawasan
kerja.Apabila dibandingkan dengan kelima fungsi manajemen tersebut, nampak
bahwa Budget memiliki kaitan erat dengan Manajemen, khususnya dalamhal
penyusunan rencana (planning), pengkoordinasian kerja(coordinating), dan
pengawasan kerja (controlling).atau dengan kata lain,Budget membantu Manajemen
dalam menjalankan fungsi-fungsinya.

Budget yang baik daansempurna tidak akan bisa direalisasikan dengan baik
apabila para pelaksanyanya tidak mempunyai keterampilan serta kemampuan
yangmemadai.Hubungan antara anggaran dan manajemen adalah sebagai tolak ukur
keberhasilan, yaitu sebagai pertimbangan awal dalam melakukan sesuatu
perencanaan keuangan perusahaan, oleh karena itu pengganggaran sangat penting
perannya dalam sebuah perusahaan/ manajemen dan sebagai alatuntuk mencapai
tujuan perusahaan.Anggaran hanyalah sebagai suatu alat bagi manajemen,
sehinggakehadiran manajemen selalu dibutuhkan. Anggaran yang baik dansempurna
tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya nanti juga akan baik serta
sempurna, tanpa dikelola oleh manajemen yangterampil.

Manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk menyediakan :

1. Perencanaan (Planning)

2. Pengoorganisasian (Organizing)

3. Pengarahan (Directing)

4. Pengkoordinasian (Coordinating)

5. Pengawasan (Controlling)

Hakikat anggaran cenderung banyak persamaannya dengan hubunganantar


manusia (human ralation) daripada sekedar rekayasa angka.Pengendalian biaya
dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu berhasiltidaknya suatu anggaran tergantung
dari sikap (attitude) para individu yang bersangkutan. Mekanisme anggaran semata-
mata merupakan teknik yangmeyakini bahwa agar kinerja yang baik dapat dicapai,
perlu ditetapkansuatu standar.Hubungan antara budget dengan akuntansi menyajikan
data historis yangsangat bermanfaat untuk menghitung (menyiapkan) taksiran-
taksiran yangakan dituangkan dalam budget, yang nantikan akan dijadikan sebagai
pedoman kerja di waktu yang akan datang. Selanjutnya akuntansi akanmelakukan
pencatatan secara sistematis dan teratur tentang pelaksanaaan budget itu nantinya,
dari hari ke hari, dengan demikian akuntansi dapatmenyajikan data realisasi
pelaksanaan budget secara lengkap danterstruktur. Sehingga dengan
membandingkan antara budget dan catatanakuntansi dapat diketahui apakah
perusahaan telah melaksanaakan proses kerja secara efisien atau in-efisisen, efektif
atau inefektif, dst. Oleh karenaitu semua teknik pencatatan dan semua sistematika
yang dipakai dalamakuntansi harus sama dan sejalan dengan teknik serta sistematika
yangdipakai dalam budget.Hubungan antara budget dengan statistika dan
matematika berhubunganuntuk pengolahan data (sebagai penunjang) baik saat
penyusunan maupunrealisasi dan penganalisaan realisasi budget. Sehingga dapat
diketahui penyimpangan positif maupun negatif, sebagai bahan
pertimbangankeputusan efisiensi budget.

e. Hal yang Dipahami dari PerkuliahanBeberapa yang penulis pahami dari perkuliahan:

1. Anggaran berasal dari bahasa Inggris yaitu budget.

2. Sebelumnya berasal dari bahasa Prancis yaitu Boudgette yang berartisebuah kas
kecil.

3. Anggaran (budge) adalah suatu rencana kegiatan perusahaan yangdisusun secara


sistematis yang dinyatakan dalam satuan moneter untuksatu periode maupun
periode yang akan datang.

4. Menurut Wildavsky, anggaran adalah catatan masa lalu, rencana masadepan,


pengelolaan sumber daya, metode untuk pertumbuhan, alat penyaluran
pendapatan, mekanisme untuk negosiasi, harapan aspirasistrategi perusahaan,
satu bentuk kekuatan kontrol, dan alat atau jaringan komunikasi.

5. Laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahanmodal,


nerasa, dan laporan arus kas (cashflow).

6. Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian. Yaitu arus kas dari aktivitasoperasi, arus
kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan
2. FUNGSI MANAJEMEN DAN FUNGSI PERUSAHAAN

A. Fungsi Manajemen

Berikut ini adalah fungsi-fungsi manajemen yang meliputi POAC, yaitu :

1. Planning (Fungsi Perencanaan)

Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yangdiinginkan dan


kemudian menyusun rencana strategi dan bagaimana carauntuk mencapai tujuan tersebut.
Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji danmengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum memutuskan karena iniadalah langkah awal yang bisa berpengaruh secara
total dalam perusahaankedepannya.Fungsi-fungsi manajemen yang lain tidak akan bisa
berjalan edngan baik tanpa adanya perencanaan yang matang.Kegiatan fungsi perencanaan:

a.Menetapkan arah tujuan dan target bisnis;

b.Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut;

c. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan

d. Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan.

2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)

Organizing adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumberdaya fisik yang dimiliki
agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudahdiputuskan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.Fungsi pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugasdan
wewenang yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkanmelaksanakan apa
yang sudah direncanakan sebelumnya.Pengorganisasian bisa memudahkan manajer untuk
mengawasi danmenentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas
yangtelah dibagi-bagi. Kegiatan Organizing :

a. Mengalokasi sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas sertamenetapkan


prosedur yang diperlukan;

b. Menetapkan struktur perusahaan yang menujukkan adanya gariskewenangan dan


tanggung jawab;

c. Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangantenaga kerja;

d. .Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.
3. Actuating (Fungsi Pengarahan atau Pengkoordinasian)

Actuating adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis,sehat agar kinerjanya
lebih efektif dan efisien. Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan atau pengkoordinasian:

a. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerjasecara efektif
dan efisien.;

b. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan;

c. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan.

4. Controlling (Fungsi Pengawan atau Pengendalian)

Fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada
standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikanapabila memang dibutuhkan.Kegiatan
pada fungsi pengendalian misalnya :

a. Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standarindikator yang


sudah ditetapkan;
b. Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yangditemukan;
c. Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yangterjadi.

Penerapan POAC pada Perusahaan :

1. Planning (Perencanaan)
Pada awalnya ingin membuka bisnis ekspor/ impor namun berhubung persaingannya
ketat dan pertaruhannya nyawa. Kebetulan darikeluarga dan banyak teman juga yang
mengerti mengenai bisnis perdagangan, jadi mencoba untuk membuka bisnis dengan
kelebihan-kelebihan yang dimiliki bisa bersaing dengan yang lain.Awal untuk
mendapatkan sebuah proyek butuh yang namanya planning atau perencanaan yaitu
:
a. Memberi konfirmasi untuk mengadakan pertemuan untuk membahasapa
yang akan dijual.
b. Penentuan jenis barang sekaligus penetapan harga.
c. Penentuan sumber barang.
2. Organizing (Pengorganisasian/ Pengkoordinasian)
Berikut adalah tugas dan tanggung jawab dari masing-masing penggerak:
a. Direktur

1) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi


perusahaan.

2) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan

3) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaantermasuk


juga keuntungan perusahaan.

4) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatandan


pembelanjaan kekayaan perusahaan.

5) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannyadengan


dunia luar perusahaan.

6) Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapai visi dan misi


perusahaan.

7) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di


perusahaan,mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan
barang.

8) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

b. Manajer

1) Bertanggung jawab atas keberlangsungan usaha

2) Bertanggung jawab kepada owner

3) Pengambilan keputusan

4) Mengkoordinasikan Manajer Departemen

5) Controler dan Evaluator atas pengembangan bisnis

6) Menyusun rencana strategis perusahaan

7) Memelihara hubungan baik dengan karyawan

8) Menetapkan pemutusan hubungan kerja


9) Memelihara hubungan baik dengan aparat setempat dan masyarakatdi
sekitar perusahaan

3. Actuating (Pengarahan)
Actuating dalam kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin dapat
mempengaruhi perilaku bawahan sehingga bawahantersebut mau bekerjasama
secara efektif untuk mencapai tujuan organisasidalam suatu kegiatan periklanan.,
efektifitas kepemimpinan seseorangtergantung pada kemampuannya membaca
situasi yang dihadapi danmenyesuaikan gaya kempemimpinannya dengan situasi
tersebut sedemikianrupa sehinggat efektif dalam menjalankan fungsi
kepemimpinannya.Gaya kepemimpinan situasional yang sesuai untuk kegiatan
usaha jasa periklanan sangat tergantung pada ketuanya. Bagaimanapun seorangketua
dalam usaha ini harus berperan sebagai:

a. Pemberi petunjuk, bimbingan, binaan, serta pengarahan bagi


bawahannya

b. Rekan kerja yang mampu bekerja sama dengan bawahan

c. Ketua yang mampu menciptakan suasana kerja yang kundusif agar


bawahannya dapat bekerja dengan sebaik mungkin.

Faktor lain yang juga mempangaruhi gaya kepemimpinan disuatuorganisasi


adalah orang atau individu yang berada di dalam organisasitersebut, maksudnya
ialah orang-orang yang berada dalam organisasitersebut mempunyai tipe yang
berbeda-beda sehingga memerlukan gayakempemimpinan model situasional.
Kontrol atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan antara ketua dan
rekan-rekannya dalam keadaanseimbang, karena sama-sama terlibat dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan sehingga komunikasi antara atasan
dan bawahansemakin meningkat.

4. Controlling (Pengawasan)
Seorang ketua yang menjadi pemimpin dalam manjemen controlling bertugas
memastikan agar apa yang dijual tersebut sudah sesuai denganstandar yang
ditetapkan perusahaan dan telah ditentukan. Ketua tidak hanyamemperhatikan
produknya tapi juga memperhatikan anggota yang terlibat pada usaha tersebut.
Tugasnya ialah mengingatkan jika ada yangmenyimpang dari produksi iklan yang
seharusnya dapat dicapai.Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum
malaksanakanfungsi pengawasan (controlling) ini. Tahapan tersebut yaitu:

a.Menetapkan standar pelaksanaan kegiatan usaha

b.Menganalisa penyimpangan yang terjadi, dan

c.Mengambil tindakan jika diperlukan untuk memperbaiki penyimpangan.

Manajemen pengawasan ini erat kaitannya dengan manajemenkualitas yang


mana manajemen kualitas termasuk manajemen pengawasan(controlling) juga.
Selanjutnya membuat prosedur controlling yang efektifmerupakan langkah-langkah
yang harus diterapkan untuk melaksanakankegiatan teknis maupun administratif
guna menjamin terselenggaranyakebijakan yang telah ditentukan secara ekonomis
dan efisien. Manajemen berkewajiban menciptakan prosedur yang baik sehingga
menjaminterciptanya sistem pengendalian manajemen yang efektif
dalammeningkatkan usaha ini.

B. Fungsi Perusahaan

1) Produksi dan Operasi: Mencakup aktivitas yang terkait dengan produksi

barang atau penyediaan jasa. Ini melibatkan perencanaan, pengendalian, dan

pengawasan proses produksi, manajemen persediaan, pemeliharaan fasilitas,

dan peningkatan efisiensi operasional.

2) Pemasaran: Melibatkan aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk memahami

kebutuhan dan keinginan pelanggan, mengembangkan strategi pemasaran,

menentukan harga, mempromosikan produk atau jasa, dan mendistribusikan

mereka ke pasar yang tepat.

3) Keuangan: Melibatkan pengelolaan keuangan perusahaan, termasuk

perencanaan keuangan, pengumpulan dan pengeluaran dana, pengelolaan

risiko keuangan, serta pembuatan laporan keuangan dan analisis keuangan.

4) Sumber Daya Manusia: Bertanggung jawab untuk merekrut, mengembangkan,

dan mempertahankan karyawan yang berkualitas. Termasuk kegiatan seperti


perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perekrutan dan seleksi, pelatihan dan

pengembangan, manajemen kinerja, dan kompensasi karyawan.

3. HUBUNGAN ANGGARAN DENGAN AKUNTANSI

Anggaran dan akuntansi memiliki kaitan erat di mana akuntansi menyajikan data historis
yang sangatbermanfaat untuk adanya estimasi-estimasi yang akan dituangkan ke dalam
anggaran yang nantinya akan dijadikan pedoman kerja pada waktu yang akan datang. Selain itu
juga akutansi mengadakan pencatatan secara sistematik dan teratur tentang gerakan sidik jari
tersebut. Dengan demikian akuntansi menyajikan data ralisasi perilaku anggaran secara lengkap.
Anggaran dan akuntansi memiliki kaitan erat di mana akuntansi menyajikan. dalam penyusunan
anggaran. data anggaran maka nanti akan dapat dinilai sukses atau tidaknya perusahaan. dalam
suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur dan sistematis.

Dengan demikian jika dihubungkan dengan anggaran, data akuntansi merupakan salah
satu sumber utama, hal ini disebabkan akuntansi menyediakan data historis dan actual yang
bersifat keuangan yang memenuhi tujuan analisa dalam pengembangan rencana-rencana
perusahaan. Selanjutnya penyesuaian anggaran harus disesuaikan dengan sistem akuntansi yang
terdapat dalam perusahaan tersebut, terutama penggolongan transaksi-transaksi dalam
perkiraan-perkiraan.

Penggolongan transaksi-transaksi dalam perkiraan-perkiraan untuk anggaran harus sama


dengan yang ada pada laporan keuangan, dengan maksud agar dapat diperbandingkan sehingga
dapat diketahui penyimpangan yang terjadiDengan demikian jika dihubungkan dengan
anggaran, data akuntansi merupakan salah satu sumber utama, hal ini disebabkan akuntansi
menyediakan data historis dan actual yang bersifat keuangan yang memenuhi tujuan analisa
dalam pengembangan rencana-rencana perusahaan. Selanjutnya penyesuaian anggaran harus
disesuaikan dengan sistem akuntansi yang terdapat dalam perusahaan tersebut, terutama
penggolongan transaksi-transaksi dalam perkiraan-perkiraan. Penggolongan transaksi-transaksi
dalam perkiraan-perkiraan untuk anggaran harus sama dengan yang ada pada laporan keuangan,
dengan maksud agar dapat diperbandingkan sehingga dapat diketahui penyimpangan yang
terjadi.
4. JANGKA WAKTU ANGGARAN

How to obtained fund and how to use fund

a) Barang tidak beredar = aktiva tetap > 1 tahun (lebih)

b) Barang berangsur-angsur

c) Barang sekaligus = aktiva lancer (beredar kurang dari 1 tahun )

Umur ekonomis ( dari pabrik soalnya ada garansi sampai 1 tahun agar tidak rusak)

Umur penyusutan ( bisa dihitung dengan umur manfaat kapan bisa dipakai tidak berproduksi )

Rasio finansial keuangan :

a) Likuiditas = kemampuan suatu perusahan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang
dimilikinya pada saat jatuh tempo

b) Solvabilitas = kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban baik utang jangka
pendek ataupun utang jangka panjang.

c) Rentabilitas = kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu

d) Aktifitas =kemampuan perusahaan untuk menunjukan seberpa efisien manfaat asset dan
neraca.

A. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis),

yaitu anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran ini

untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.

Di dalam perusahaan-perusahaan pada umumnya dikenal dua macam bentuk anggaran taktis
tersebut, yaitu:

1) Anggaran Periodik (Periodical Budget), merupakan anggaran yang disusun untuk satu
periode tertentu (pada umumnya satu tahun)

2) Anggaran Kontinyu (Continual Budget), merupakan anggaran yang disusun dalam jangka
waktu yang sangat pendek, misalnya tiga bulan, empat bulan, lima bulan, dimana jangka
waktu anggaran ini akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di dalam perusahaan
tersebut.
B. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis)

Adalah anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk
keperluan investasi barang modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak harus
berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan
anggaran jangka pendek

Perencanaan Jangka Panjang (long term planning) Merupakan jenis perencanaan


organisasi untuk jangka waktu sampai dengan 25 tahun. Dalam perencanaan jangka panjang
ini organisasi merencanakan arah yaitu mau dibawa kemana organisasi tersebut dan
bagaimana strategi untuk mencapainya. Inilah yang disebut perencanaan strategis. Jadi,
Perencanaan Strategis (strategic planning) adalah proses yang dilakukan suatu organisasi
untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan
sumber daya untuk mencapai strategi tersebut. Istilah rencana jangka panjang ini untuk
berbagai jenis entitas sering berbeda-beda meskipun mempunyai makna yang sama.

Di perusahaan, rencana jangka panjang sering disebut Rencana Jangka Panjang


Perusahaan (RPJP). Di pemerintahan Indonesia, rencana jangka panjang disebut Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), atau Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Pada
umumnya untuk menetapkan strategi dilakukan SWOT Analysis (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats) atau (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman). Analisis SWOT
dilakukan dengan menganalisis lingkungan internal organisasi untuk mengidentifikasi
Kekuatan dan Kelemahan, dan lingkungan eksternal untuk menentukan Peluang dan
Ancaman.

Forecast (ramalan atau perkiraan) adalah proses yang dilakukan untuk memprediksi atau
memperkirakan kejadian atau kondisi di masa depan berdasarkan informasi dan data yang
tersedia saat ini. Rangkuman tentang forecast adalah sebagai berikut:

Definisi: Forecast adalah upaya untuk membuat perkiraan mengenai masa depan
berdasarkan informasi dan data yang ada. Ini dapat melibatkan penggunaan metode statistik,
analisis tren, pola historis, atau pertimbangan kualitatif.

Tujuan: Tujuan dari forecast adalah memberikan panduan atau informasi yang berguna
bagi pengambilan keputusan di masa depan. Dengan memiliki perkiraan yang akurat,
perusahaan atau individu dapat merencanakan langkah-langkah yang tepat, mengelola
risiko, mengalokasikan sumber daya dengan bijak, dan mengoptimalkan kinerja.
Proses: Proses forecast melibatkan pengumpulan data yang relevan, analisis data historis,
identifikasi tren atau pola, dan penggunaan metode dan teknik yang sesuai untuk membuat
prediksi masa depan. Ini dapat mencakup model matematis, teknik regresi, analisis time
series, atau pendekatan lain yang sesuai dengan konteks permasalahan yang dihadapi.

Jenis-jenis Forecast: Ada berbagai jenis forecast yang digunakan dalam berbagai bidang
dan industri. Contohnya termasuk forecast penjualan, forecast permintaan pasar, forecast
produksi, forecast keuangan, forecast cuaca, dan banyak lagi. Setiap jenis forecast

memiliki pendekatan dan metode yang khusus sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristiknya.

Faktor-faktor Pengaruh: Forecast dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tren
pasar, kondisi ekonomi, perubahan kebijakan, perubahan teknologi, faktor sosial dan
demografi, serta variabel-variabel lain yang relevan dengan domain yang sedang dianalisis.

Evaluasi dan Pemantauan: Forecast perlu dievaluasi secara teratur untuk memeriksa
akurasi dan keandalannya. Jika ada penyimpangan antara forecast dengan hasil aktual, perlu
dilakukan analisis penyebab dan pengaturan ulang forecast jika diperlukan. Pemantauan
terus menerus diperlukan untuk mengidentifikasi perubahan yang mungkin mempengaruhi
prediksi dan mengambil tindakan yang sesuai.

Forecast adalah alat penting dalam pengambilan keputusan bisnis dan perencanaan di
berbagai sektor. Dengan menggunakan data dan informasi yang ada, forecast membantu
organisasi dan individu untuk menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri dan efisien.

5. JENIS-JENIS BUDGET
A. Budget Rumah Tangga Keluarga
1. Definisi
Anggaran Rumah Tangga adalah ketentuan dasar dan ketentuan operasional bagi suatu
organisasi yg mencerminkan aspirasi, visi dan misi dari suatu organisasi. Dan ini berkaitan
dengan Anggaran Dasar. Anggaran Rumah Tangga (ART) biasanya berisi aturan yang
mengatur urusan rumah tangga sehari-hari suatu organisasi, serta merupakan penjelasan
lebih luas dari anggaran dasar.
Dalam pengaturan arus kas, salah satu yang perlu dilakukan adalah membuat anggaran
bulanan, yaitu sebuah rencana pemasukan dan pengeluaran setiap bulan yang disusun
berdasarkan kategori tertentu. Tanpa anggaran bulanan, akan kesulitan untuk menyisihkan
uang untuk masa depan.
Anggaran Rumah Tangga bermanfaat untuk mengendalikan biaya pengeluaran agar
tidak terjadi besar pasar daripada tiang. Selain itu juga bisa dipergunakan untuk
mengidentifikasi antara biaya yang di kategorikan sebagai kebutuhan vs biaya yang
sebenarnya hanya untuk memenuhi keinginan saja. Anggaran juga bermanfaat untuk
menentukan skala prioritas atas semua beban pengeluaran yang sudah direncanakan.
2. Pentingnya Anggaran Rumah Tangga
Merencanakan dan membuat anggaran rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Ini
membutuhkan ketekunan dan dedikasi , karena mungkin membutuhkan banyak waktu,
usaha mental, dan energi. Tidak peduli seberapa kaya, penting untuk memiliki anggaran
rumah tangga untuk mencatat pengeluaran bulanan. Tidak ada yang terlahir dengan
keterampilan pengelolaan uang
Menurut penelitian, anggaran rumah tangga berfungsi sebagai formula ajaib yang
memecahkan sebagian besar masalah terkait uang . Ini menekankan bahwa dapat
menghemat banyak uang dengan menggunakan sumber daya yang langka yang dimiliki
untuk bulan itu. Berikut enam langkah menyusun anggaran rumah tangga :
1) Ketahui Penghasilan dan Tetapkan Tujuan
Langkah pertama dan paling penting dalam membuat anggaran adalah mengetahui arus
masuk yang tepat dari pendapatan . Apa pun yang peroleh untuk bulan itu harus dengan
bijak dialokasikan ke dalam beberapa sub kategori seperti makanan, kesehatan,
transportasi, utilitas, pakaian, pemeliharaan rumah tangga, dan pengeluaran lain-lain.
Jadi, setelah menyimpan, katakanlah, 20% sebagai cadangan untuk masa-masa sulit,
perlu mendistribusikan sumber daya per persyaratan yang ditetapkan.
Ini berarti perlu mengidentifikasi apa yang penting bagi dan menarik garis yang jelas
antara kebutuhan dan keinginan . Selain itu, menetapkan sasaran cerdas dapat
membantu menjaga keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran selama
sebulan, yang pada akhirnya meningkatkan tabungan.
2) Tetap berpegang pada Tujuan
Pengeluaran tidak boleh melebihi anggaran rumah tangga ! Untuk menjaga siklus
hidup keuangan yang sehat, perlu merencanakan anggaran yang tetap sesuai dengan
jumlah uang yang dialokasikan. Tentu tidak ada gunanya membuat rencana anggaran
jika tidak berharap untuk mendukung dan mematuhinya nanti. Sikap dan keyakinan
positif akan memungkinkan menuai hasilnya, dan yang negatif akan membawa pada
masalah.
3) Pisahkan Kebutuhan dan Keinginan
Begitu mulai melacak ke mana arah pendapatan atau keuangan , akan menemukan
hal-hal mana yang mampu beli dan mana yang mampu tunda. Dengan memeriksa
anggaran rumah tangga dengan cermat, akan mendapatkan gambaran yang jelas
tentang pengeluaran bulanan dan akan dapat membuat daftar keinginan dan kebutuhan
secara terpisah.
4) Rancang Anggaran
Orang-orang memiliki opini yang beragam tentang bagaimana merancang anggaran
karena setiap orang memiliki prioritasnya sendiri. Mereka juga merasa kekurangan
ketika berhadapan dengan kata ‘anggaran’ karena kata itu menimbulkan rasa takut,
cemas, stres, atau frustrasi. Jadi, sebelum membangun anggaran untuk bulan tersebut,
perlu tahu persis berapa banyak uang yang mampu keluarkan dalam sebulan.
5) Buat Strategi Eksekusi yang Jelas
Setelah menetapkan prioritas, perlu mengalokasikan uang dan memutuskan berapa
banyak uang yang dapat keluarkan untuk kebutuhan tertentu. Perencanaan memainkan
peran penting dalam menentukan nasib anggaran rumah tangga. Semakin baik, semakin
besar imbalannya. Jadi, setelah rencana dibuat, perlu mewujudkannya untuk
mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang inginkan.
6) Evaluasi kembali Anggaran
Setiap rencana anggaran rumah tangga yang baik melibatkan pemantauan, pelacakan,
tinjauan berkala, dan evaluasi ulang sesekali . Jika terus membuat rencana anggaran
yang efektif, akan tiba saatnya penyusunan anggaran menjadi lebih mudah dari yang
dapat bayangkan.
B. Budget Negara
1. Definisi
Istilah anggaran pendapatan dan belanja negara (budget) biasanya digunakan menamai
perkiraan normatif daripada semua pengeluaran negara dan alat-alat pembiayaan yang
diperlukan untuk menutupi pengeluaran dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan
datang dan disusun secara sistematis. Dengan demikian, anggaran pendapatan dan belanja
itu dirumuskan dalam arti sosial-ekonomis sebagai "rencana keuangan".
Anggaran pendapatan dan belanja negara adalah suatu daftar atau pernyataan terperinci
tentang penerimaan dan pengeluaran negara yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun), ada yang dimulai awal tahun (1 Januari) sampai dengan akhir tahun
(31 Desember), sedangkan di Indonesia sejak tahun 1969 anggaran pendapatan dan belanja
dimulai 1 April sampai 31 Maret tahun berikutnya. Meskipun demikian, kapan dimulai dan
berakhirnya pelaksanaan suatu anggaran belanja tergantung daripada suatu negara yang
akan melaksanakan anggaran tersebut.
2. Tujuan
Tujuan suatu anggaran adalah untuk memudahkan pengambilan keputusan mengenai
pengeluaran-pengeluaran tahunan. Pemerintah telah mengembangkan sistem anggaran yang
memberikan sistem penyajian yang sistematis mengenai rekomendasi untuk pengeluaran-
pengeluaran oleh badan eksekutif pada badan legislatif. Sistem anggaran didasarkan atas
kesesuaian perundang-undangan dan pengawasan terhadap pengeluaran dan juga
memberikan dasar untuk jaminan bahwa pengeluaran-pengeluaran sebenarnya adalah
sesuai dengan undang-undang yang berlaku pada suatu negara.
Dengan demikian, suatu anggaran mungkin dapat dirumuskan sebagai suatu rencana
pembelanjaan yang merupakan dasar untuk pengambilan keputusan pengeluaran,
penerimaan, dan pengawasan selanjutnya atas pelaksanaan anggaran tersebut.
3. Contoh
Sebagai contoh dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) di Indonesia, di
mana dalam APBN dapat melihat dua sisi yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. Pada
sisi penerimaan terdapat sumber-sumber penerimaan dalam negeri dan sumber penerimaan
pembangunan. Penerimaan dalam negeri terdiri dari penerimaan minyak bumi dan gas alam
(migas), penerimaan di luar minyak bumi dan gas alam. Penerimaan pembangunan terdiri
dari bantuan program dan bantuan proyek. Bantuan program adalah bantuan yang tidak
dikaitkan pada proyek-proyek tertentu. Bantuan program ini terdiri dari nilai lawan devisa
kredit, bantuan pangan, bantuan pupuk, benang tenun, dan sebagainya. Bantuan program
berperan sebagai sumber tambahan bagi pembiayaan impor barang modal, bahan baku,
pangan, yang semuanya digunakan untuk memantapkan pembangunan. Bantuan proyek
adalah membantu menambah dana untuk ekspansi, rehabilitasi maupun untuk pembangunan
proyek-proyek baru antara lain bidang telekomunikasi, listrik, pengairan, pendidikan,
keluarga berencana, dan prasarana lainnya.
4. Pengeluaran dan penerimaan
Pada sisi pengeluaran terdapat pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Pada
hakikatnya yang dimaksud dengan pengeluaran rutin (anggaran belanja rutin) adalah
anggaran yang dikaitkan dengan kegiatan yang sifatnya terus-menerus, yang terdiri dari
belanja pegawai, belanja barang, subsidi daerah otonom, bunga dan cicilan utang, dan lain-
lain. Dan, pengeluaran pembangunan (anggaran belanja pembangunan) dikaitkan dengan
kegiatan yang sifatnya tidak terus-menerus (bersifat periodik).
Dana pembangunan untuk membiayai pengeluaran pembangunan terdiri dari tabungan
pemerintah (penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin), bantuan program dan
bantuan proyek. Apabila diperhatikan tabungan pemerintah yang selalu meningkat, maka
dengan meningkatnya jumlah tabungan pemerintah ini merupakan tujuan dan tekad Orde
Baru untuk menggantikan sumber pembiayaan dari luar negeri dengan dana yang berasal
dari dalam negeri.
Sementara itu, untuk menghadapi keadaan deflasi dan inflasi, biasanya pemerintah
hanya menglkan pada keampuhan kebijakan moneter yang dilakukan melalui bank sentral.
Keadaan ekonomi yang deflasi diperbaiki dengan cara menambah jumlah uang yang beredar
dengan meggunakan politik pasar terbuka. Obligasi negara dan surat berharga lainnya
(sertifikat bank sentral) yang dimiliki masayarakat dibeli kembali oleh bank sentral dan
sclanjutnya diikuti dengan penurunan tingkat bunga dan memperbesar dana cadangan di
bank-bank umum agar bank-bank tersebut mampu memperluas kreditnya ke sektor-sektor
produktif. Dengan demikian investasi dapat ditingkatkan kembali dan keadaan
depresi/deflasi akan teratasi.
Sebaliknya, bila perekonomian berada dalam keadaan inflasi, pengeluaran untuk
kegiatan investasi dan konsumsi akan dikendalikan dengan politik pasar terbuka melalui
penjualan obligasi negara dan surat berharga lainnya (dengan tingkat bunga yang relatif
besar). Dengan cara itu diharapkan dana dari masyarakat akan terserap, sehingga jumlah
uang yang beredar akar berkurang. Di samping itu, dana cadangan pada bank-bank umum
juga diperkecil jumlahnya sehingga akan mengurangi kemampuan bank-bank umum untuk
menciptakan kredit.
Pengeluaran dan penerimaan negara dipastikan akan mempunyai pengaruh terhadap
berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat, apakah yang berkaitan dengan jumlah uang
yang beredar, kesempatan memperoleh pendapatan dan memupuk kekayaan, maupun iklim
untuk berinvestasi. Dengan kata lain, besar-kecilnya pengeluaran dan penerimaan individu
akan berpengaruh terhadap pendapatan nasional.
Penggeluaran uang negara sangat bervariasi, namun secara garis besarnya dapat
dikalsifiskasi kedalam :
• Penggeluaran yang merupakan investasi yang menambah kekuatan dan ketahanan
ekonomi di masa mendatang;
• Penggeluaran yang langsung memberikan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat;
• Penggeluaran yang merupakan penghematan terhadap penggeluaran masa
mendatang; dan
• Penggeluaran untuk menyediakan kesempatan kerja yang lebih luas menyebarkan
daya beli yang lebih luas.
Berdasarkan sifatnya, maka dapat diketahui lebih lanjut tentang bermacam-macam
penggeluaran negara yang antara lain adalah ;
• Penggeluaran negara yang bersifat Self Liquidating (yang mampu memberikan
keuntungan), yakni penggeluaran negara yang berupa pemberian jasa kepada
masyarakat, sehingga nantinya akan mendapat pembayaran kembali dari masyarakat
yang berasal dari barang dan jasa yang diberikan.Contoh BUMN milik pemerintah
yang memberikan pelayan public
• Penggeluaran negara yang sifatnya reproduktif, yaitu penggeluaran pemerintah yang
mengakibatkan masyarakat dapat melakukan usaha dan meningkatkan
penghasilannya, dilain pihak pemerintah akan menerima pendapatan, misalnya
restribusi dan pajak dari masyarakat tersebut.
• Penggeluaran uang negara yang tidak produktif, misalnya pengeluaran pemerintah
untuk membuat monumen, membiayai peperangan, atau menumkpas
pemberontakan, pengeluaran ini tidak menghasilkan pemasukan kembali kekas
negara.
C. Budget Perusahaan
1. Definisi
Anggaran perusahaan, atau diketahui juga sebagai anggaran bisnis (business budget)
adalah rencana pengeluaran yang dibuat untuk bisnis berdasarkan pendapatan dan
pengeluaran perusahaan yang diharapkan selama periode waktu tertentu. Anggaran dapat
mengidentifikasi modal yang tersedia dalam bisnis , memperkirakan pengeluaran, dan
membantu memprediksi pendapatan, serta mengatasi hambatan jangka pendek dan
perencanaan jangka panjang. Anggaran juga dapat membantu merencanakan kegiatan
bisnis dan dapat bertindak sebagai tolak ukur untuk menetapkan tujuan keuangan.
2. Pentingnya Anggaran Bagi Perusahaan
Dengan membuat anggaran, dapat memahami berapa banyak uang yang bisnis miliki,
berapa banyak yang telah gunakan, dan berapa banyak uang yang akan perlukan di masa
yang akan datang. Bagi sebuah perusahaan, penganggaran berfungsi sebagai rencana
tindakan bagi manajer serta titik perbandingan pada akhir periode.
Anggaran tidak hanya digunakan oleh perusahaan, tetapi digunakan juga oleh
pemerintah dan rumah tangga. Anggaran merupakan bagian integral dari menjalankan bisnis
atau rumah tangga secara efisien. Anggaran juga dapat mendorong keputusan bisnis penting
seperti mengurangi pengeluaran yang tidak diinginkan, menambah staf, atau membeli
peralatan baru. Jika perusahaan tidak memiliki uang yang cukup, anggaran dapat memandu
dalam mengubah rencana bisnis atau memprioritaskan pengeluaran untuk kegiatan.
Beberapa alasan mengapa persiapan anggaran penting dilakukan oleh sebuah
perusahaan, antara lain :
• Anggaran dapat membantu perusahaan untuk melacak kinerja keuangan mereka
dengan mengidentifikasi jumlah laba yang mereka hasilkan.
• Anggaran dapat menjaga organisasi agar tetap pada jalurnya dengan pembayaran
rutin mereka, seperti pembayaran sewa, gaji dan asuransi, sehingga perusahaan
dapat meminimalkan dan mencegah kemungkinan pembayaran yang terlewat atau
memperoleh hutang.
• Anggaran memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan pengeluaran yang akan
datang, yang dapat membantu untuk mengidentifikasi di bagian mana dapat
menghemat uang. Misalnya, jika perusahaan membayar pembayaran sewa yang
sama setiap bulan, mungkin memiliki gagasan yang lebih baik mengenai berapa
banyak uang yang dapat simpan untuk ditabung.
3. Jenis-jenis Anggaran
Banyak bisnis menggunakan lebih dari satu jenis anggaran. Jenis anggaran yang
digunakan oleh sebuah perusahaan tergantung pada kebutuhan, ukuran, dan operasi yang
dilakukan oleh perusahaan. Beberapa jenis anggaran yang paling umum digunakan oleh
perusahaan meliputi:
1) Anggaran Induk
Master budget atau anggaran induk adalah anggaran yang menggabungkan anggaran
individu untuk memberikan gambaran keuangan secara keseluruhan kepada perusahaan.
Anggaran induk lebih umum untuk bisnis besar yang perlu merincikan keuangannya
berdasarkan departemen atau kategori. Anggaran induk dapat membantu manajer untuk
melihat bagaimana anggaran mereka sesuai dengan rencana keuangan perusahaan sesuai
keseluruhan.
2) Anggaran Operasional
Anggaran operasional menguraikan dana yang dibutuhkan bisnis untuk beroperasi secara
efisien. Anggaran ini mencakup semua pengeluaran dan pendapatan selama periode
penganggaran. Beberapa perusahaan menggunakan anggaran operasional untuk
membandingkan angka aktual dan proyeksi.
3) Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan memberikan rincian tentang aset, kewajiban, dan ekuitas. Anggaran
keuangan dianggap sebagai barometer kesehatan dan stabilitas keuangan perusahaan.
Jika perusahaan sedang mencari investor atau berencana untuk menjual saham, anggaran
keuangan adalah alat yang berharga untuk dibuat.
4) Anggaran Kas
Anggaran kas atau anggaran arus kas merupakan anggaran yang mencakup perkiraan
uang yang dihabiskan dan diinvestasikan selama periode anggaran bisnis. Anggaran ini
memberikan rincian yang dapat digunakan untuk membuat keputusan keuangan,
mendeteksi kekurangan dan mencegah pengeluaran yang berlebihan.
5) Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan atau sales budget memproyeksikan pendapatan, pengeluaran, dan
perkiraan penjualan selama periode anggaran. Anggaran ini membantu perusahaan
memastikan adanya bahan dan persediaan untuk memenuhi permintaan pelanggan.
6) Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah anggaran yang merincikan biaya yang dibutuhkan untuk
memproduksi barang atau jasa. Perusahaan dapat menetapkan harga produk yang sesuai
dengan menggunakan anggaran produksi. Komponen yang mungkin termasuk dalam
anggaran produksi antara lain tenaga kerja langsung, bahan langsung, dan overhead.
7) Anggaran Tenaga Kerja
Anggaran tenaga kerja digunakan untuk menentukan berapa banyak karyawan yang
dibutuhkan untuk menyediakan barang atau jasa. Anggaran tenaga kerja juga membantu
merencanakan biaya penggajian.
8) Anggaran Modal
Capital budget adalah anggaran modal. Anggaran modal digunakan untuk membantu
perusahaan merencanakan pembelian atau biaya besar, seperti mesin, kendaraan, atau
properti. Anggaran ini menguraikan biaya aset, periode pengembalian yang diharapkan
dan potensi pengembalian pembelian.
4. Langkah-Langkah Yang Digunakan Dalam Menyiapkan Anggaran Untuk Perusahaan
1) Tinjau asumsi anggaran sebelumnya
Tinjau asumsi anggaran atau perkiraan biaya keuangan perusahaan pada periode
sebelumnya untuk menentukan area mana yang perlu ditingkatkan dan area mana yang
dapat tetap sama. Ini dapat membantu menemukan pembaruan yang diperlukan untuk
meningkatkan posisi keuangan dan manajemen anggaran perusahaan.
2) Identifikasi kemacetan
Kemacetan dalam bisnis berarti ketika terjadi masalah dalam pengembangan proyek
yang menunda staf dari menyelesaikan proyek. Hal ini sering terjadi ketika staf tidak
memiliki akses ke sumber daya yang cukup untuk menyelesaikan proyek. Dengan
anggaran yang tepat, dapat mencegah terjadinya kemacetan, dan dapat menyelesaikan
serta memahami cari mencegah terjadinya kemacetan di masa mendatang. dengan
mengidentifikasi proyek yang melampaui tenggat waktu penyelesaiannya, lalu tinjau
sumber daya yang mengalami kehabisan. Dengan meninjau masalah ini, dapat
mencurahkan sebagian besar anggaran perusahaan untuk proyek atau sumber daya
tertentu untuk proyek yang lebih membutuhkan.
3) Prediksi pendapatan yang tersedia
Analisis profitabilitas dan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan dapat membantu
untuk memprediksi pendapatan yang tersedia di tahun depan dengan lebih baik.
Memiliki prediksi yang akurat dari pendapatan yang tersedia sangat penting bagi anggota
perusahaan agar dapat memahami berapa banyak uang yang harus mereka alokasikan
untuk setiap aspek dalam anggaran, seperti kebutuhan keuangan departemen dan sumber
daya proyek.
4) Tentukan biaya bertahap (step costs)
Biaya bertahap adalah biaya yang dapat berubah tergantung pada tingkat aktivitas bisnis
yang mungkin dikenakan perusahaan saat melakukan operasi bisnis str. Dalam
menyusun anggaran, penting bagi bisnis untuk mengetahui biaya bertahap sehingga
perusahaan dapat menentukan pengeluaran potensial dan mencurahkan sejumlah
keuangan tertentu untuk kemungkinan biaya bertahap. Penting bagi perusahaan untuk
menemukan nilai pasti dari setiap biaya dan tingkat aktivitas mana yang mungkin
dikenakan oleh bisnis.
5) Tinjau anggaran dengan manajemen
Sebelum mengeluarkan anggaran, penting bagi untuk meninjau semua aspek anggaran
dengan anggota manajemen. Bidang-bidang yang menjadi perhatian dalam anggaran
sangat penting untuk dikomunikasikan, misalnya keterbatasan keuangan atau masalah
pendanaan. Setelah disampaikan masalah-masalah yang ada, dapat didiskusikan cara
untuk menyelesaikannya.
6) Buat dan rilis paket anggaran
Paket anggaran adalah dokumen yang berisi informasi rinci tentang anggaran perusahaan
yang mencakup informasi tentang perubahan terbaru, perbandingan dari anggaran tahun
sebelumnya, solusi kemacetan dan hambatan umum, serta informasi biaya bertahap dan
perkiraan pendanaan untuk tahun tersebut. dapat membuat paket anggaran dengan
menggunakan template atau secara manual.
Paket anggaran yang telah buat ini dapat rilis ke seluruh perusahaan atau hanya kepada
professional keuangan saja. Dengan membagikannya ke seluruh perusahaan, staf dapat
merasa lebih terlibat dalam perencanaan keuangan perusahaan, dan juga membantu staf
agar tetap sadar akan pengelolaan anggaran perusahaan. Anggaran perusahaan dibuat
untuk membantu perusahaan dalam menjaga sistem keuangan perusahaan. Anggaran
perusahaan juga dapat dibuat untuk memudahkan laporan keuangan.
6. BUDGET ATAU ANGGARAN PERUSAHAAN
A. Forcast Penjualan
1. Definisi
Forecast (perkiraan/ramalan) penjualan merupakan perkiraan penjualan pada suatu
waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data-data yang
pernah terjadi dan atau mungkin akan terjadi. Penyusunan forecast penjualan dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif atau bahkan perpaduan
dari kedua teknik tersebut.
Forecast penjualan yang dibuat secara kualitatif, seperti dengan menggunakan
metode pendapatan (judgment method). Sumber pendapatan yang dipakai sebagai dasar
melakukan forecast penjualan antara lain: pendapatan salesman, pendapat manajer
pemasaran, dan pendapat para ahli atau survei konsumen.
Forecast penjualan yang dibuat secara kuantitatif umumnya disusun dengan
menggunakan metode statistik, tetapi dapat juga dengan metode pendapat atau dengan
metode khusus, seperti metode analisis industri, analisis product line, dan analisis
penggunaan akhir. Baik metode statistik maupun metode pendapat, pada dasarnya tidak
akan menjamin ketepatan hasil forecast-nya. Forecast penjualan akan mendekati
realisasi penjualan apabila disusun berdasarkan kontrak jual beli (sales contract).
2. Metode Peramalan Penjualan
Forecasting adalah suatu cara untuk mengukur atau menaksir kondisi bisnis di masa
mendatang. Adapun yang dimaksud dengan forecast penjualan adalah proyeksi teknis dari
permintaan langganan potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi.
Suatu forecast penjualan mampu mempengaruhi atau bahkan menentukan keputusan
dan kebijaksanaan yang diambil, yakni yang mencakup hal-hal sebagai berikut :
• Kebijaksanaan dalam perencanaan produksi;
• Kebijaksanaan persediaan barang jadi;
• Kebijaksanaan penggunaan mesin-mesin;
• Kebijaksanaan tentang investasi dalam aktiva tetap;
• Rencana pembelian bahan baku dan pembantu; dan
• Rencana aliran kas.
Oleh karena itu, forecast penjualan dapat dikatakan sebagai pusat dari seluruh
perencanaan perusahaan yang akan menentukan potensi penjualan dan luas pasar yang
dikuasai mendatang.
Forecast penjualan dilakukan dengan memanfaatkan berbagai teknik forecasting,
termasuk pengecekan apakah teknik yang dipergunakan dapat dipertanggungjawabkan atau
tidak. Dengan mengumpulkan, menggunakan, dan menganalisis data-data historis serta
menginterpretasikan peristiwa-peristiwa di masa mendatang maka forecast penjualan dapat
dibuat. Pada perusahaan kecilpun, forecast penjualan bahkan sangat membantu perencanaan
yang menyeluruh (overall planning).
Pengukuran forecast penjualan itu sendiri dapat dilakukan secara kuantitatif dan
kualitatif. Pengukuran secara kuantitatif biasanya menggunakan metode statistik dan
matematik, sedangkan pengukuran secara kualitatif biasanya menggunakan judgment
(pendapat).
Pemilihan cara yang dipakai untuk pembuatan forecast penjualan dipengaruhi oleh
berbagai faktor, yakni yang mencakup hal-hal sebagai berikut.
• Sifat produk yang dijual.
• Metode distribusi yang dipakai, yaitu metode distribusi langsung atau tidak
langsung.
• Besarnya perusahaan dibandingkan pesaing-pesaingnya.
• Tingkat persaingan yang dihadapi.
• Data historis yang tersedia.
3. Forecast Berdasarkan Perhitungan Statistik
Pada metode judgment mungkin masih terdapat unsur-unsur subjektivitas. Sebaliknya
pada metode statistik ini, unsur subjektivitas ditekan sesedikit mungkin. Perhitungan lebih
didasarkan pada perhitungan objektif baik yang bersifat mikro maupun makro.
1) Analisis Trend
Trend adalah gerakan yang berjangka panjang, lamban, dan cenderung untuk menuju
satu arah, menaik atau menurun. Penerapan garis trend dapat dilakukan dengan cara-
cara sebagai berikut
• Penerapan garis trend secara bebas
Dapat dikatakan bahwa penerapan garis trend secara bebas merupakan suatu cara
penerapan garis trend tanpa menggunakan rumus matematika. Meskipun
demikian bukan berarti bahwa garis trend dapat ditarik begitu saja tanpa
menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan-
pertimbangan yang dipakai oleh setiap orang mungkin berbeda, sehingga setiap
orang mungkin akan menggambarkan garis trend yang berbeda-beda
pula. Karena itu penggambaran garis trend dengan cara ini sangat subjektif dan
kurang memenuhi persyaratan ilmiah, sehingga relatif jarang digunakan.
• Penerapan garis trend dengan metode setengah rata-rata
Pada metode setengah rata-rata, sudah mulai dipergunakan perhitungab-
perhitungan. Unsur subjektivitas pun sudah dihilangkan. Oleh karena itu, metode
setengah rata-rata ini cenderung lebih dapat dipertanggungjawabkan dari
pada metode sebelumnya karena menggunakan perhitunganperhitungan yang
lebih pasti.
• Penerapan garis trend secara matematis
Ada dua teknik dalam metode matematis yang umum digunakan untuk
menggambarkan garis trend, yaitu metode moment dan metode least square.
➢ Metode moment
Rumus-rumus dasar yang digunakan dalam metode moment di antaranya
adalah sebagai berikut :
(1) Y = a + bX
(2) ∑Yi = na + b∑Xi
(3) ∑XiYi = a∑Xi + b∑
Rumus (2) dan (3) dipergunakan untuk mengitung nilai a dan b yang
akan dipergunakan sebagai dasar penerapan garis linier (garis trend).
Sementara itu, rumus (1) merupakan persamaan garis trend yang
akan digambarkan.
➢ Metode least square
Metode ini digunakan untuk mencari garis trend dimaksudkan suatu
perkiraan atau taksiran mengenai nilai a dan b dari persamaan Y = a +
bX yang didasarkan atas data hasil observasi sedemikian rupa
sehingga dihasilkan jumlah kesalahan kuadrat terkecil (minimum).
Rumus-rumus dasar yang digunakan dalam metode least square di
antaranya adalah sebagai berikut :
(1) Y = a + bX
(2) ∑Xi = 0
1
(3) 𝑎 = 𝑛 ∑𝑌𝑖
∑𝑋𝑖 𝑌𝑖
(4) 𝑏 = ∑𝑋12

4. Studi Kasus
PT Palembang Indah memproduksi tiga jenis produk, yaitu A, B, dan C. Data penjualan
dalam unit ketiga produk tersebut adalah sebagai berikut.
Tahun A B C
2002 4.500 8.000 3.500
2003 6.000 6.000 4.000
2004 5.000 5.000 4.500
2005 4.500 7.500 6.000
2006 5.500 8.000 6.500
2007 6.000 6.500 5.000
Harga jual/unit untuk tahun 2008 adalah sebagai berikut.
A = Rp2.250
B = Rp3.000
C = Rp5.200
Instruksi :
1.Buatlah ramalan tingkat penjualan (tahun 2008) dalam unit untuk:
• produk A dengan model least square;
• produk B dengan model semi average; dan
• produk C dengan model trend moment!
2. Susunlah anggaran penjualan tahun 2008 secara lengkap per triwulan!
Penyelesaian
1. Ramalan penjualan
• Produk A dengan model least square
Tahun Penjualan X XZ X2
2002 4.500 -5 -22.500 25
2003 6.000 -3 -18.000 9
2004 5.000 -1 -5.000 1
2005 4.500 1 4.500 1
2006 5.500 3 16.500 9
2007 6.000 5 30.000 25
TOTAL 31.500 0 5.500 70
a = 31.500/6 = 5.250
b = 5.500/70 = 78,57

Y2008 = 5.250 + 78,57 (7)


Y2008 = 5.800 unit

• Produk B dengan model semi average


Tahun Penjualan X
2002 8.000 -1
2003 6.000 0
2004 5.000 1
2005 7.500 2
2006 8.000 3
2007 6.500 4
a = Rata-rata kelompok 1
(8.000 + 6.000 + 5.000) / 3
6.333,33
b = Selisih antara rata-rata kelompok 2 dengan rata-rata kelompok 1 dibagi dengan
jumlah data yang ada dalam satu kelompok
7.500+8.000+6.500
−6333,33
= 3
3

= 333,33
Y2008 = 6.333,33 + 333,33 (5)
= 8.000 unit

• Produk C dengan model trend moment


Tahun Penjualan X XZ X²
2002 3.500 0 0 0
2003 4.000 1 4.000 1
2004 4.500 2 9.000 4
2005 6.000 3 18.000 9
2006 6.500 4 26.000 16
2007 5.000 5 25.000 25
TOTAL 29.500 15 82.000 55
6a + 15b = 29.500
6a = 29.500-(15)(471,43)
6a = 22.428,55
a = 22.428,55/6

Triwulan A B C
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
I 1.450 2.250 3.262.000 2.000 3.000 6.000.000 1.642 5.200 8.538.400
II 1.450 2.250 3.262.000 2.000 3.000 6.000.000 1.642 5.200 8.538.400
III 1.450 2.250 3.262.000 2.000 3.000 6.000.000 1.642 5.200 8.538.400
IV 1.450 2.250 3.262.000 2.000 3.000 6.000.000 1.642 5.200 8.538.400
Total 5.800 - 13.050.000 8.000 - 24.000.000 6.568 - 34.153.600

a = 3.738,09
Y2008 = 3.738,09 + 471,43 (6)
= 6.566,67 unit
= 6.567 unit

2. Anggaran penjualan tahun 2008


B. Anggaran Penjualan
1. Definisi
Anggaran penjualan adalah rencana kerja perusahaan di masa mendatang pada suatu
kurun waktu tertentu di bidang penjualan produk perusahaan. Anggaran ini sering disebut
sebagai anggaran kunci, karena sering digunakan sebagai dasar pembuatan anggaran
lainnya.
2. Manfaat Anggaran Penjualan
Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000: 174), manfaat anggaran penjualan yaitu:
1) Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan di masa datang.
2) Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses perencanaan
(contoh dalam rencana pemasaran).
3) Untuk memberikan informasi penting berisi pembentukan elemen lain dari rencana laba
yang menyeluruh.
4) Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan.
3. Tujuan Dan Kegunaan Anggaran Penjualan
Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) tujuan penyusunan anggaran
penjualan adalah: “Untuk merencanakan setepat mungkin tingkat penjualan pada periode
yang akan datang dengan memperhatikan data yang merupakan pencerminan kejadian yang
dialami perusahaan di masa lalu, khususnya di bidang penjualan”. Sedangkan kegunaan
dari anggaran penjualan ialah: “Sebagai pedoman kerja, alat koordinasi dan
pengawasan kerja serta sebagai dasar bagi penyusunan budget-budget lainnya”.
4. Komponen-Komponen Pokok Dalam Penyusunan Anggaran Penjualan
Dasar-dasar penyusunan anggaran
1) Menyusun tujuan perusahaan
2) Menyusun strategi perusahaan
3) Menyusun forecast penjualan

Menyusun Aggaran Penjualan


1) Anggaran promosi dan advertensi
2) Anggaran biaya-biaya penjualan
3) Rencana pemasaran
5. Faktor-Faktor Sebagai Bahan Pertimbangan
1) Karakteristik Pasar yang dihadapi
➢ Luas Pasar: bersifat lokal/regional/nasional
➢ Keadaan persaingan: Monopoli/persaingan bebas
➢ Kemampuan pasar untuk menyerap barang (peluang pasar)
➢ Keadaan/sifat konsumen: Akhir/konsumen industri.
2) Kemampuan Finansial
➢ Kemampuan membiayai riset pasar yang dilakukan
➢ Kemampuan membiayai usaha-usaha untuk mencapai target penjualan
➢ Kemampuan membeli bahan mentah
3) Keadaan personalia
➢ Jumlah tenaga kerja: cukup/kurang/berlebihan
➢ Apakah tenaga kerja yang tersedia mampu melaksanakan tugasnya?
4) Dimensi Waktu
Berapa lama periode waktu untuk membuat suatu proyeksi/forecast penjualan?
6. Politik Harga Dalam Anggaran Penjualan
Contoh politik harga: Sebuah perusahaan berharap akan menjual 14.000 unit
produknya dengan harga Rp 10,00/unit. Biaya yang ditanggung adalah Rp 30.000,00
yang bersifat tetap dan Rp 56.000,00 yang bersifat variabel. Tetapi akhir-akhir
ini diperkirakan target penjualan tidak tercapai. Manajemen dihadapkan pada 3 pilihan,
yaitu: a. Mempertahankan apa yang direncanakan b. Menaikkan harga 10%, volume turun
10% c. Menaikkan volume 10%, harga turun 10%
C. Anggaran Produksi
1. Definisi/Pengertian
Anggaran produksi merupakan salah satu anggaran yang disusun setelah anggaran
penjualan guna menunjang kegiatan penjualan yang telah direncanakan tersebut. Dari
sinilah terlihat jelas bahwa terdapat keterkaitan yang erat antara anggaran penjualan dan
anggaran produksi pada suatu perusahaan. Anggaran produksi merupakan langkah awal
dalam pembuatan anggaran operasi pabrik. Selain itu, anggaran-anggaran yang berkaitan
erat dengan pembuatan anggaran produksi adalah anggaran bahan baku, anggaran tenaga
kerja langsung, dan anggaran overhead pabrik
2. Tujuan Penyusunan Anggaran Produksi
Menurut Ahyari, anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci
mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang
didalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (kapan)
produksi akan dilakukan. Dalam penyusunannya sendiri, anggaran produksi mempunyai
tujuan-tujuan sebagai berikut.
1) Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan sesuai dengan yang
telah direncanakan.
2) Menjaga tingkat persediaan yang memadai, dalam artian bahwa tingkat persediaan
yang tidak terlalu besar atau tidak pula terlalu kecil. Karena tingkat persediaan yang
terlalu besar biasanya mengakibatkan meningkatnya biaya-biaya dan resiko-resiko
yang dapat membebani perusahaan. Sebaliknya jika tingkat persediaan terlalu kecil
maka akan mengakibatkan banyaknya gangguan, kekurangan persediaan bahan baku
yang bisa menimbulkan gangguan dalam proses produksi yang pada akhirnya
mengakibatkan banyaknya langganan yang kecewa.
3) Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya produksi yang ditanggung
akan seminimal mungkin.
3. Dimensi Perencanaan Produksi
Suatu rencana produksi yang lengkap harus dapat menunjukkan data anggaran yang
diklasifikasikan menurut jenis produk, waktu, dan kegiatan-kegiatan setiap pusat
pertanggungjawaban dalam proses produksi. Rencana produksi itu sendiri pada dasarnya
terdiri dari rencana produksi jangka panjang dan rencana produksi jangka pendek.
Perbedaan kedua jenis rencana produksi tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Keterangan Jangka Pendek Jangka Panjang
Jangkauan Perencanaan Pada umumnya berjangka Pada umumnya berjangka
waktu 1 tahun waktu 3, 5, 7 atau 10 tahun
Rincian perencanaan Jumlah produksi setiap Estimasi tingkat produksi,
jenis produk, perubahan kebutuhan kapasitas
persediaan, pemakaian mesin, struktur biaya
bahan, tenaga kerja, biaya pabrik, kebutuhan tenaga
overhead pabrik, serta kerja, arus kas, dan
jadwal produksi per perubahan persediaan.
triwulan, bulan atau
minggu
Dasar perencanaan Rencana penjualan jangka Rencana penjualan jangka
pendek. panjang dan rencana
investasi.
Adapun langkah-langkah yang harus dilalui dalam menyusun anggaran produksi pada
dasarnya terdiri dari tiga langkah utama, yakni sebagai berikut.
1) Menetapkan kebijakan-kebijakan tingkat persediaan.
2) Merencanakan jumlah produksi setiap jenis produk selama periode anggaran.
3) Membuat skedul produksi untuk periode yang lebih pendek (bulan atau triwulan).
4. Kebijakan Produksi
Manajemen perusahaan menyusun kebijakan produksi untuk menjawab masalah
mengenai jumlah produksi setiap bulan akan selalu berubah sesuai dengan kondisi
penjualan atau akan tetap sama (konstan) sesuai perencanaan yang sudah dibuat perusahaan.
Kebijakan produksi yang stabil mempunyai tiga keuntungan,yaitu penggunaan fasilitas
yang lebih baik, stabilitas tenaga kerja, dan pembelian bahan baku yang ekonomis.
1) Penggunaan fasilitas pabrik yang lebih baik cenderung mengurangi kapasitas yang
diperlukan untuk musim permintaan pasar meningkat dan menghindari kapasitas
yang menganggur pada saat permintaan menurun.
2) Stabilitas tenaga kerja dapat memperbaiki moral dan meningkatkan efisiensi tenaga
kerja, mengurangi perputaran tenaga kerja, menarik tenaga kerja,yang terampil, dan
mengurangi biaya latihan bagi tenaga kerja yang baru.
3) Pembelian bahan baku yang ekonomis merupakan akibat dari tersedianya bahan
baku, potongan pembelian, masalah penyimpanan yang sederhana, kebutuhan dana
yang lebih kecil, dan mengurangi risiko persediaan.
Kebijakan produksi stabil atau relatif stabil dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
1) Mengorbankan fluktuasi persediaan seperlunya.
2) Memproduksi produk baru yang dapat disimpan pada saat produk lama mulai
menunjukkan kecenderungan permintaan menurun.
3) Memproduksi produk lain yang dapat dijual (laku) pada saat permintaan produk utama
menurun.
D. Anggaran Bahan Mentah
1. Bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi dikelompokkan menjadi dua :
a. Bahan mentah langsung adalah semua bahan mentah yang merupakan “bagian” barang
jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentahlangsung ini
mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadiyang
dihasilkan, dapat pula disebut sebagai biaya varibel bagi perusahaan.
b. Bahan mentah tak langsung adalah bahan mentah yang ikut berperan dalam proses
produksi, tetapi tidak secara langsung “tampak” pada barang jadi yang dihasilkan.
Anggaran bahan mentah hanya merencanakan kebutuhan dan penggunaan bahan mentah
langsung.
2. Tujuan penyusunan anggaran bahan mentah :
1) Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan mentah.
2) Memperkirakan jumlah pembelian bahan mentaj yang diperhatikan.
3) Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untukmelaksanakan
pembelian bahan mentah.
4) Sebagai dasar penyusunan product costing, yaitu memperkirakan komponenharga pokok
publik karena penggunaan bahan mentah dalam proses produksi.
5) Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan mentah. Anggaran bahan mentah
terdiri dari :
• Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah Disusun sebagai perencanaan jumlah bahan
mentah yang dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang.
Kebutuhan bahan mentah diperinci menurut jenisnya , menurut macam barang jadi
yang akan dihasilkan, serta menurut bagian- bagian dalam periodik yang
menggunakan bahan mentah tersebut.
• Anggaran Pembelian Bahan Mentah Disusun sebagai perencanaan jumlah bahan
mentah yang harus dibeli pada periode mendatang. Bahan mentah yang harus dibeli
diperhitungkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor persediaan dan kebutuhan
bahan mentah.
• Anggaran Persediaan Bahan Mentah Dikarenakan adanya faktor persediaan, jumlah
bahan mentah yang dibeli tidakharus sama dengan jumlah bahan mentah yang
dibutuhkan. Anggaran inidisusun sebagai perencanaan yang terperinci atas kuantitas
bahan mentah yangdisimpan sebagai persediaan.
• Anggaran Biaya Bahan Mentah yang Habis Digunakan dalam Produksi Sebagian
bahan mentah disimpan sebagai persediaan dan sebagian dipergunakandalam proses
produksi. Anggaran ini disusun sebagai perencanaan nilai bahanmentah yang
digunakan dalam satuan uang.
E. Anggaran Tenaga Kerja
1. Ruang Lingkup Anggaran Tenaga Kerja
Anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam jangka waktu satu tahun,
yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan
anggaran ini sering disebut sebagai perencanaan.
Tenaga kerja (karyawan) menurut manajemen sumber daya manusia adalah aset
perusahaan yang harus dilindungi dan disejahterakan hidupnya karena mereka telah
mengabdikan dirinya kepada perusahaan. Tenaga kerja yang bekerja di pabrik
dikelompokkan menjadi dua yakni:
1) Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung adalah setiap jenis pekerjaan yang secara langsung berhubungan
dengan produksi barang atau jasa. Biasanya di pabrik operasi manufaktur setiap karyawan
yang melaksanakan tugas- tugas bahwa bertalian dengan perakitan atau ciptaan yang nyata
dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan.
• Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja langsung:
➢ Rencana produksi
➢ Bagian/ departemen yang digunakan untuk melakukan proses produksi
➢ Standar penyelesaian produk, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu
unit produk
➢ Sistem upah yang digunakan (menurut waktu per jam, hasil per unit, atau
dengan insentif interval)
• Sifat-sifat tenaga kerja langsung yaitu:
➢ Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara langsung
dengan tingkat kegiatan produksi.
➢ Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel.
➢ Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja yang
kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama dalam
penentuan harga pokok)
2) Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja tidak langsung disebut juga sebagai tenaga kerja penunjang karena
sumbangannya kepada proses produksi itu tidak termasuk benar-benar menghasilkan
produk-produk hanya terkurung konsistensi operasi serta kontribusinya pada proses-proses
produksi tidak termasuk benar- benar menghasilkan produk serta biayanya dikaitkan pada
biaya overhead pabrik. Sifat-sifat tenaga kerja tidak langsung yaitu:
➢ Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini tidak berhubungan secara langsung
dengan tingkat kegiatan produksi.
➢ Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya yang semi
fixedatausemi variable. Artinya biaya-biaya yang mengalami perubahan tetapi tidak
secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi.
➢ Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu di dalam pabrik, tetapi
dapat di luar pabrik.
Anggaran tenaga kerja seperti halnya anggaran bahan mentah yaitu hanya merencanakan
unsur tenaga kerja langsung dan harus disusun sebelumnya seperti halnya anggaran
produksi. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain:
1) Kebutuhan tenaga kerja
2) Pencarian atau penarikan tenaga kerja
3) Latihan bagi tenaga kerja baru
4) Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja
5) Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
6) Pengawasan tenaga kerja
Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk mencari dan mendapatkan tenaga kerja
yang baik dan terampil, yang cocok untuk bidang pekerjaannya. Untuk mendapatkan tenaga
kerja yang baik pada salah satu bidang khusus, seperti tenaga teknis dan manajerial harus
diperoleh khusus pula. Untuk mereka perusahaan tidak segan-segan menyediakan
perangsang berupa gaji yang besar dan fasilitas yang lengkap ada juga yang melalui
kaderisasi seperti dengan penawaran beasiswa yang terikat. Karena itu biaya tenaga kerja
sebetulnya tidak hanya timbul pada saat tenaga kerja itu digunakan, akan tetapi sudah ada
sebelum tenaga itu siap.
Seleksi tenaga kerja baru dilakukan dengan berbagai cara seperti ujian tertulis atau lisan,
psychotest. Semuanya ini bukan bertujuan untuk mencari orang- orang yang
berpengalaman, melainkan mencari orang-orang yang cocok dan mempunyai potensi untuk
berkembang. Tenaga kerja yang berpengalaman selain mahal juga ada kemungkinan bahwa
pengalaman yang dimiliki justru tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada. Kesalahan para
pemimpin dalam hal tenaga kerja akan mengakibatkan pengaruh terhadap harga barang
yang dihasilkan, sehingga berpengaruh terhadap posisi perusahaan dalam persaingan.
2. Langkah-Langkah Dalam Menyusun Anggaran Tenaga Kerja
Proses penyusunan anggaran membutuhkan koordinasi semua level manajer yang
terorganisir dalam komite anggaran yang memiliki tugas antara lain:
1. Menyusun pedoman penyusunan anggaran
2. Menerima dan menganalisis setiap anggaran yang diajukan oleh setiap seksi, bagian
atau divisi.
3. Memberikan rekomendasi penyempurnaan
4. Menyetujui anggaran
Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan
utama yang digunakan untuk menghitungnya. Manning table, merupakan daftar kebutuhan
tenaga kerja yang menjelaskan:
1. Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan
2. Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada berbagai tingkat kegiatan.
3. Bagian-bagian yang membutuhkannya.
Sering kali ditemui dalam praktik yakni satuan hitung atas dasar jam buruh langsung
(Direct Labor Hour/DHL) dan biaya buruh langsung (Direct Labor Cost). Dalam persiapan
penyusunan anggaran ini terlebih dahulu membuat manning table. Ini disusun sebagai hasil
perkiraan langsung masing-masing kepala bagian perkiraan ini dapat dilakukan dengan
berdasarkan judgment saja, tetapi dapat pula dengan berdasarkan pengalaman-pengalaman
pada waktu-waktu yang lalu, dengan berpedoman pada tingkat kegiatan perusahaan. Setelah
itu lalu dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang yang dihasilkan
atau masing-masing bagian tempat mereka bekerja. Jam buruh langsung ini dapat dihitung
dengan berbagai cara, diantaranya dengan analisa gerak dan waktu.
Analisis gerak yaitu pengamatan terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan dalam
rangka proses produksi satu jenis barang tertentu. Sedangkan analisa waktu yaitu
perhitungan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk setiap gerakan yang dilakukan dalam
rangka proses produksi. Sebagai hasil dilakukannya analisa gerak dan waktu ini akan
diperoleh waktu standar yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit barang tertentu,
yang dinyatakan dengan DLH / Direct Labor Hour.
Setelah dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang, kemudian
dibuat perkiraan tentang tingkat upah rata-rata (average wage rate) untuk tahun anggaran
yang bersangkutan. Cara yang termudah untuk mencari tingkat rata-rata per orang per jam
buruh langsung adalah dengan membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar
tenaga kerja langsung dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan.
3. Perhitungan Standar Tenaga Kerja
Secara struktural, anggaran tenaga kerja harus sesuai dengan struktur rencana tahunan.
Oleh karena itu anggaran ini harus menunjukkan biaya dan jam kerja langsung menurut
tanggung jawab, menurut waktu dan produk. Biaya kerja langsung sehari-hari terlepas dari
pengawasan langsung. Banyak perusahaan mengembangkan standar-standar kerja yang
realistis untuk banyak aktivitas laporan ini dibandingkan dengan hasil sebenarnya dan
dilaporkan setiap hari. Laporan ini pada dasarnya menunjukkan:
• Jam yang dikerjakan sebenarnya
• Jam standar untuk produksi sebenarnya
• Selisih waktu
4. Perhitungan Standar Kerja Langsung
Pada dasarnya budget tenaga kerja berhubungan erat dengan rencana laba tahunan,
karena merupakan biaya yang paling besar jika dibanding dengan biaya lainnya. Anggaran
tenaga kerja harus dikembangkan menurut jam kerja dan biaya langsung dan juga harus
dikembangkan menurut tanggung jawab dan menurut periode antara hal ini penting untuk
penaksiran biaya produksi tiap produk.
5. Beberapa Sistem Upah
Upah dibedakan menjadi dua macam, yaitu upah menurut waktu dan upah menurut
kesatuan hasil. Upah menurut waktu yaitu upah yang diberikan kepada pekerja menurut
waktu kapasitas kerjanya, pembayaran upah tersebut dilakukan secara harian, mingguan
maupun bulanan. Sedangkan upah menurut kesatuan hasil yaitu upah yang diberikan kepada
para pekerja menurut prestasi yang dihasilkan oleh para pekerja tersebut, antara lain:
a. Sistem upah harian, berdasarkan sistem upah harian tiap karyawan diberi jumlah
untuk satu hari kerja. Satu jumlah jam kerja tertentu biasanya terdiri hari standar dan
oleh karena sistem upah harian sama dengan sistem upah per jam. Cara menentukan
Jam Kerja Tenaga Langsung (JKTL)
➢ Menghitung rata-rata jam kerja yang digunakan dalam pelaksanaan,
pekerjaan berdasarkan data tahun lalu.
➢ Mencoba menjalankan operasi di bawah keadaan normal yang diharapkan.
➢ Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu.
➢ Mengadakan taksiran yang wajar. \Memperhitungkan kelonggaran waktu
untuk istirahat, penundaan kerja yang tidak dapat dihindari dan factor
kelelahan.

b. Sistem upah perpotong, berdasarkan jumlah upah dari pada jumlah barang produksi
yang diproduksi karena menurut teori karyawan harus dibayar menurut hasil kerja
nyata. Upah yang besarnya berdasarkan unit yang diselesaikan dikalikan dengan
tarif upahnya.
c. Sistem upah bonus, dalam sistem upah bonus setiap karyawan dibayar secara harian
di dalam memproduksi sejumlah minimum tertentu, dan untuk jumlah di atas
minimum karyawan menerima tambahan kompensasi. Biaya tenaga kerja langsung
hanya menyangkut perkalian satuan dengan yang lainnya. Suatu pendekatan yang
kurang cermat terhadap suatu penentuan rasio historis antara upah yang dibayarkan
dengan jam kerja langsung yang dikerjakan Di departemen produksi. Rasio historis
ini kemudian disesuaikan dengan kondisi-kondisi yang telah berubah atau memang
diharapkan berubah. Perlu dipahami, bahwa upah rata-rata yang didasarkan pada
historis hanya berguna untuk perencanaan waktu yang akan datang apabila terdapat
konsistensi konsistensi dalam aktivitas dan jam-jam yang dikerjakan ditetapkan
dengan tarif yang berbeda.
6. Fungsi Pengawasan Dan Perencanaan Dari Anggaran Tenaga Kerja
Pengawasan biaya tenaga kerja dapat dibantu dengan adanya pendekatan yang baik
terhadap para buruh, sehingga mereka dapat bekerja secara stabil sesuai dengan standar
yang telah ditentukan. Penyusunan secara baik dari Anggaran Tenaga Kerja dapat
mendatangkan beberapa manfaat bagi perusahaan, seperti:
• Penggunaan tenaga kerja secara lebih efisien karena rencana yang matang.
• Pengeluaran/biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien.
• Harga pokok barang dapat dihitung secara tepat.
• Dipakai sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja
Fungsi atau keuntungan lain dari perencanaan anggaran:
• Hasil analisis internal data historis perusahaan yang menjelaskan kekuatan dan
kelemahan kemudian dijadikan bahan baku untuk membuat program kerja di masa
mendatang.
• Analisis eksternal yang menjelaskan peluang bisnis dan kendala yang dihadapinya,
kemudian dijadikan bahan baku untuk membuat program kerja di masa mendatang.
• Sebagai alat pedoman kerja dan pengendalian kegiatan operasional dan keuangan.
• Sebagai sarana koordinasi antar seksi, divisi dari suatu perusahaan.
F. Anggaran Biaya Overhead Paberik Dan Operasi
1. Pengertian Biaya Over Head Pabrik
Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) adalah biaya-biaya dalam pabrik yang
dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan
biaya tenaga kerja langsung. Oleh karena terlalu banyaknya jenis biaya yang muncul di
dalam operasional pabrik, maka diperlukan perhatian yang khusus.
Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai
biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi selama
periode yang akan datang, meliputi jenis biaya, waktu serta tempat (departemen) dimana
biaya tersebut terjadi.
2. Tujuan Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja.
Sedangkan secara khusus tujuan penyusunan anggaran biaya overhead pabrik adalah:
• Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien
• Menentukan harga pokok produk secara lebih tepat
• Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat
(departemen) dimana biaya dibebankan
• Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik
Tujuan pengawasan biaya overhead pabrik:
• Untuk mengetahui sesuai tidaknya realisasi dengan yang direncanakan
• Untuk mengetahui besar kecilnya biaya overhead
• Untuk menentukan bagian-bagian yang bertanggung jawab
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran BOP
1) Anggaran unit yang akan diproduksi, terutama yang berkaitan dengan kualitas dan
kuantitasnya dari waktu ke waktu selama periode yang akan dating
2) Berbagai standar yang telah ditetapkan perusahaan (misalnya standar pemakaian bahan
pembantu, pemakaian listrik dan sebagainya)
3) Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan
4) Metode depresiasi, khususnya terhadap aktiva tetap
5) Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan untuk membagi biaya- biaya yang
semula merupakan satu kesatuan, menjadi beberapa kelompok biaya dimana biaya
tersebut terjadi.
4. Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Karena biaya overhead pabrik terdiri dari tiga macam sifat biaya maka penentuan
anggaran BOP adalah sebagai berikut:
1) Biaya tetap adalah biaya yang besarnya ditentukan oleh pihak manajemen, baik bagian
pabrik atau produksi maupun manajemen puncak. Kemungkinan yang lain, biaya tetap
ditentukan oleh pihak luar, misalnya ditentukan oleh pemerintah.
2) Biaya yang bersifat variable ditentukan berdasarkan tarif tertentu yang disesuaikan
dengan kondisi yang akan dating.
3) Biaya yang bersifat semi variabel akan ditentukan dengan menganalisis biaya pada
beberapa periode yang lalu, kemudian mengelompokannya ke dalam biaya tetap dan
biaya variable.

7. MANFAAT ANGGARAN SEBAGAI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN


1. Perencanaan
Anggaran merupakan alat perencanaan sekaligus alat pengendalian. Anggaran sebagai
alat perencanaan mengindikasikan target yang harus dicapai. Anggaran merupakan alat
penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam organisasi.
Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan
dan beban yang direncanakan untuk tahun itu. Dengan anggaran, manajemen dapat
menentukan efektifitas dan efisiensi suatu operasi dengan membandingkan antara anggaran
dengan hasil aktual yang dicapai.
2. Pengawasan/Pengendalian
Menurut Hansen dan Mowen, anggaran merupakan alat untuk pengendalian yang
menyatakan pendapatan dan biaya untuk periode satu tahun dan berfungsi sebagai alat
pengawasan bagi pihak manajemen untuk mengadakan penilaian hasil-hasil yang telah
dicapai.
Pengendalian itu sendiri merupakan serangkaian langkah-langkah yang dilakukan oleh
manajemen untuk meningkatkan kecenderungan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan
dalam tahap perencanaan, dan juga untuk memastikan bahwa seluruh bagian organisasi
berfungsi sesuai kebijakan manajemen pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti observasi langsung, penyampaian secara lisan, memoranda tertulis,
prosedur dan kebijakan, serta laporan atas prestasi atau kinerja manajemen. Melalui cara-
cara yang telah disebutkan di atas, manajer akan menggunakan laporan atas hasil aktual dan
laporan atas prestasi manajemen sebagai alat untuk menentukan penyebab kinerja yang baik
dan buruk.
A. Tahap-Tahap Perkembangan Anggaran.
1. Anggaran sebagai alat penaksir
Dari segi manfaat yang dapat diperoleh ini merupakan perkembangan yang paling awal
dari anggaran sebagai alat perncanaan. Bila tejadi perubahan dalam kondisi, maka
realisasi seperti berjalan terpisah dari anggarannya. Anggaran dengan manfaat yang
minimal itu ternyata cukup banyak dijumpai dalam kenyataannya karena alasan berikut:
➢ Keadaan data yang minimal dan kurang akurat menyebabkan sulit dilakukannya
proyeksi dengan tepat.
➢ Tingginya kadar ketidakpastian yang dihadapi perusahaan.
➢ Dengan demikian anggaran hanya berungsi sebagai alat penentu arah (alat perencanaan).
2. Anggaran sebagai plafond dan sekaligus alat pengatur otorisasi
Tahapan ini sudah setingkat lebih maju. Dengan demikian fungsi anggaran sebagai alat
pengendali dirasakan lebih menonjol dibanding aspek perencanaannya. Anggaran sebagai
plafond biaya lebih dikaitkan dengan jumlah biaya keseluruhannya, oleh karena itu
dimungkinkan adanya pengalihan pos – pos biaya selama plafond biaya keseluruhan nya
belum terlampaui. Tahapan ini terutama dipakai mengingat :
➢ Data cukup tersedia sehingga memungkinkan dilakukan estimasi dengan cukup akurat.
➢ Manajemen tidak menghedaki diubahnya anggaran yang sudah disahkan.
3. Anggaran sebagai alat penilai efisiensi
Tahapan ini merupakan tingakat perkembangan yang paling akhir. Baik fungsi
perencanaan maupun fungsi pengendalian sama menonjolnya, sehingga anggaran dapat
dengan mudah dapat disesuaikan dengan tingkat kegiatan yang sebenarnya. Dari segi
perencanaan, angka standar berfungsi sebagai multiplier yang akurat sedangkan dari segi
pengendalian, jumlah anggaran yang didasarkan pada angka standar berfungsi sebagai alat
penilai efisiensi. Anggaran pada tahap perkembangan terakhir ini membutuhkan persyaratan
yang paling lengkap, seperti :
a. Sudah tersedianya perhitungan standar untuk semua jenis biaya yang bersifat variabel.
b. Perlunya frekuensi pelaporan rugi/laba yang lebih sering, sehingga penyimpangan yang
terjadi dapat segera diketahui akibatnya terhadap keuntungan dan dicegah terulangnya
kembali bila tidak diinginkan
B. Pemilihan Manfaat anggaran yang cocok bagi suatu perusahaan
Dengan adanya tiga tingkat perkembangan manfaat anggaran yang berbeda, perlu
dilakukan pemilihan manfaat anggaran mana yang cocok bagi suatu perusahaan. Pemilihan
manfaat yang cocok ini harus mempertimbangkan cirri-ciri industry dan persaingan yang
dihadapi perusahaan serta pengaruh cirri-ciri tersebut terhadap sifat anggarannya. Ciri-ciri yang
dimaksud adalah:
a. Sifat persaingan yang dihadapi
b. Sifat penjualan produk perusahaan
c. Sifat proses produksinya
d. Tingkat pemanfaatan kapasitas yang ada.
C. Ilustrasi Cara Pemilihan Manfaat Anggaran
Di bawah ini akan diberikan ilustrasi bagaimana perusahaan dengan berbagai kondisi
yang dihadapi akhirnya memilih manfaat anggaran yang dianggap tepat. Factor relevan yang
perlu dipertimbangkan adalah:
a. Perusahaan ini menghasilkan beberapa jenis tegel dengan warna abu-abu, tegel berwarna
dan tegel teraso, dengan ukuran 20 x 20 cm; 30 x 30 cm dan 40 x 40.
b. Produksinya 50% atas dasar pesanan dan 50% untuk pasar (dalam bentuk persediaan
siap dijual).
c. Memiliki data pemakaian standar untuk bahan baku dan bahan penolong bagi masing-
masing jenis tegel yang dibuat.
d. Harga jual tertentu untuk setiap jenis produk dengan kemungkinan pemberian potongan
karena perbedaan jumlah pembelian ataupun cara pembayaran.
e. Tingkat penjualan terpengaruh oleh musim (panas-penghujan) dari termin anggaran
proyek-proyek pemerintah.
f. Jumlah modal kerja yang terbatas.
g. Sistem akuntansi masih sangat sederhana, mencatat data apa adanya. Sehingga dapat kita
ketahui bahwa inti dari anggaran yaitu:
➢ Formal; Disusun secara resmi dan tertulis.
➢ Sistematis; Disusun berurutan dan berdasarkan fakta.
➢ Tanggung jawab; merupakan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan
oleh manajer.
➢ `Perencanaan, koordinasi, dan pengawasan merupakan fungsi manajer.

8. STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGANGGARAN BIAYA


Anggaran sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan mengawasi keuntungan.
Keuntungan yang sebenarnya dilaporkan sebagai alat akuntansi dalam rekening rugi-laba.
Keuntungan yang dianggarkan juga disusun dalam bentuk anggaran rugi-laba. Cara menghitung
keuntungan dari segi akuntansi maupun dari segi anggaran tidak berbeda, baik dari segi format
maupun pendekatannya. Namun dari segi penganggaran biaya memerlukan perhatian khusus.
Hal itu disebabkan karena beberapa hal:
1. Satu item biaya, misalnya materi/bahan baku dapat terjadi diberbagai pusat anggaran.
Sedangkan dalam pelaporan akuntansinya harus dikenal satu item biaya yakni material
atau bahan baku, yang semuanya masuk ke dalam perhitungan harga pokok produksi.
2. Penanggung jawab biaya atau dapat disebut juga sebagai pusat anggaran bertanggung
jawab atas berbagai item biaya. Sedangkan berbagai item biaya nanti di dalam laporan
akuntansinya mungkin akan masuk ke dalam berbagai kelompok biaya atau pusat biaya,
sesuai fungsi untuk apa biaya itu dikeluarkan. Dengan kata lain suatu item biaya yang
terjadi dalam satu pusat anggaran harus dialokasikan terlebih dahulu ke berbagai pusat
biaya sebelum dibebankan pada barang jadi (produk akhir). Misalnya, bensin sebagai
bahan bakar kendaraan, dimana kendaraan ini digunakan untuk berbagai
keperluan(pabrik, pemasaran dan administrasi)

Untuk itu, perlu dibedakan antara penganggaran biaya dengan pemanfaatan biaya:
1. Pentingnya struktur organisasi dalam penganggaran
biaya Struktur organisasi mencerminkan:
a. Pembagian tugas operasional pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi
ke dalam berbagai jabatan yang dibentuk oleh perusahaan itu.
b. Pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing pejabat sesuai
hierarkinya.
c. Hubungan komando dan koordinasi antara berbagai jabatan/posisi dalam
perusahaan itu.
2. Penganggaran biaya dan pemanfaatan biaya
Penganggaran biaya menunjukkan pada kita proses tentang bagaimana
menentukan siapa yang harus bertanggung jawab atas jenis biaya tertentu. Proses ini
mengharuskan kita untuk dapat menginventarisasi terlebih dahulu semua
bagian/seksi/urusan dalam perusahaan itu untuk dapat ditunjuk sebagai pusat anggaran
atau budget center. Sebagai pusat anggaran, ditentukan pula jenis biaya apa saja yang
berada pada tanggung jawabnya, baik dalam perencanaan maupun pengawasannya.
Semua item biaya yang ada dalam perusahaan pada akhirnya harus dibagi habis
dan ditentukan penanggung jawabnya. Dengan demikian kekeliruan dalam perencanaan
biaya dengan udah akan dapat dicari siapa penanggung jawabnya. Penanggung jawab
biaya dalam hal ini belum tentu juga menjadi pihak yang memperoleh manfaat akhir dari
suatu biaya nantinya memang harus menanggung biaya bersangkutan untuk seterusnya
dibebankan pada produk akhir yang dihasilkan.

Dalam penganggaran biaya mencerminkan :

1. Pembagian tugas operasional pemasaran, produksi/operasi, keuangan dan admisnistrasi ke dalam


berbagai jabatan yang dibentuk oleh perusahaan itu. Secara spesifik, anggaran operasional
perusahaan dibagi ke dalam beberapa jenis, antara lain:
a. Anggaran Produksi berisi seluruh rencana produksi yang dilakukan perusahaan
dalam periode anggaran.
b. Anggaran Biaya Produksi merupakan biaya yang muncul untuk mengolah bahan
baku agar siap jual.
c. Anggaran Biaya Bahan Baku meliputi jumlah unit bahan mentah yang dibutuhkan
untuk menjalankan seluruh proses produksi.
d. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung merupakan biaya untuk seluruh tenaga
kerja di dalam perusahaan.
e. Anggaran Mobilitas Transportasi yang berkaitan dengan kendaraan atau armada
perusahaan untuk mengurusi seluruh proses produksi.
2. Pembagian wewenang dan tanggung jawab masing2 pejabat sesuai hirarki-nya. contoh beberapa
jabatan yang umumnya terlibat dalam setiap bidang tersebut:
Pemasaran:
1) Manajer Pemasaran: Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan strategi
pemasaran, pengembangan merek, promosi, dan penjualan produk atau layanan perusahaan.
2) Tim Penjualan: Terdiri dari sales executive atau sales representative yang bertugas menjual
produk atau layanan kepada pelanggan.
3) Manajer Riset Pasar: Bertanggung jawab dalam melakukan penelitian pasar, analisis tren,
dan evaluasi kebutuhan serta preferensi pelanggan.
Produksi/Operasi:
1) Manajer Produksi: Mengelola dan mengawasi proses produksi, termasuk perencanaan
kapasitas, perencanaan bahan baku, pengawasan kualitas, dan pengelolaan rantai pasok.
2) Supervisor Produksi: Bertanggung jawab dalam pengawasan langsung terhadap operasi
produksi harian, mengatur jadwal kerja, memastikan efisiensi, dan pemeliharaan peralatan.
3) Staf Kualitas: Melakukan pengujian dan pengendalian kualitas produk, serta
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah kualitas.
Keuangan:
1) Manajer Keuangan: Bertanggung jawab atas perencanaan keuangan, pelaporan keuangan,
pengelolaan arus kas, dan analisis kinerja keuangan perusahaan.
2) Bendahara: Mengelola kas perusahaan, memantau pembayaran dan penerimaan, melakukan
pengelolaan risiko, dan merencanakan keuangan jangka pendek.
3) Akuntan: Bertugas dalam pencatatan transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan, dan
analisis data keuangan.
Administrasi:
1) Manajer Administrasi: Mengkoordinasikan fungsi administrasi, termasuk manajemen
kantor, pengelolaan fasilitas, keamanan, dan pengadaan barang dan jasa.
2) Staf Administrasi: Melaksanakan tugas administratif sehari-hari seperti pengolahan
dokumen, penjadwalan pertemuan, pengaturan perjalanan, dan komunikasi internal.
Pembagian wewenang dan tanggungjawab masing masing pejabat sesuai hirarkinya dalam
anggaran

Top Management (Pimpinan Tertinggi):

a. Menetapkan kebijakan keuangan perusahaan.


b. Menetapkan target dan sasaran keuangan jangka panjang perusahaan.
c. Menyetujui dan meninjau anggaran perusahaan secara keseluruhan.
d. Bertanggung jawab atas keberhasilan implementasi anggaran.

Middle Management (Pimpinan Menengah):

a. Merencanakan anggaran untuk unit/divisi yang dipimpin.


b. Menetapkan target dan sasaran keuangan jangka pendek untuk unit/divisi tersebut.
c. Mengoordinasikan dan mengawasi proses penyusunan anggaran di tingkat unit/divisi.
d. Melaporkan kemajuan dan kinerja anggaran kepada top management.

Supervisors/Team Leaders (Pemimpin Tim):

a. Membantu dalam penyusunan anggaran untuk tim atau departemen yang dipimpin.
b. Mengawasi pelaksanaan anggaran dan penggunaan dana sesuai dengan rencana.
c. Memantau dan melaporkan realisasi anggaran kepada manajemen menengah.
d. Menyampaikan kebijakan dan pedoman keuangan kepada tim atau departemen.

Staff Employees (Karyawan Staf):

a. Membantu dalam mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk


penyusunan anggaran.
b. Mengevaluasi dan memberikan perkiraan biaya untuk aktivitas atau proyek yang
relevan.
c. Melaksanakan pengeluaran dan pemakaian dana sesuai dengan anggaran yang telah
ditetapkan.
d. Melaporkan penggunaan dana dan pencapaian anggaran kepada atasan langsung.

9. MEKANISME PENYUSUNAN ANGGARAN DALAM PENYUSUNAN


1. Mekanisme Penyusunan Anggaran
Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas perusahaan seharusnya menyusun anggaran yang
merupakan penjabaran secara lebih terperinci dari masing-masing tujuan menjadi program-
program kerja yang akan dilaksanakan. Karena luasnya aktivitas adalah mustahil bilamana
program-program kerja ini harus dipikirkan dan disusun oleh seorang petugas saja. Demikian
pula pelaksanaannya nanti yang akan melibatkan seluruh bagian dengan personalia dari
berbagai jenjang organisasi dan dengan berbagai keahlian yang berbeda, maka penyusunan
anggaran pun perlu melibatkan berbagai fungsi operasional perusahaan.
2. Fungsi Anggaran Bagi Perusahaan
Seperti telah diuraikan sebelumnya, business budget adalah suatu “financial plan”.
Usaha-usaha manusia akan lebih banyak berhasil apabila ditunjang oleh kebijaksanaan yang
terarah dan dibantu oleh perencanaan-perencanaan yang matang. Begitu hal nya dengan
perusahaan, perusahaan yang berkecenderungan memandang ke depan, akan selalu
memikirkan apa yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan datang. Sehingga dalam
pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegang pada semua rencana yang
telah disusun sebelumnya. Dimana, bagaimana, mengapa, kapan adalah pertanyaan-
pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari.
3. Kelemahan-kelemahan Anggaran
Meskipun begitu banyak manfaat yang diperoleh dengan menyusun anggaran, tetapi
masih terdapat beberapa kelemahan yang membatasi anggaran. Kelemahan-kelemahan
tersebut antara lain:
a. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi penjualan, kapasitas produksi
dan lain-lain) maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada
ketepatan estimasi tersebut.
b. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila
dilaksanakan sungguh-sungguh.
c. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang digunakan untuk membantu manajer
dalam melaksanakan tugasnya, bukan menggantikannya.
d. Kondisi yang terjadi tidak seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya,
karena itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.
Salah satu sasaran dilaksanakannya fungsi perencanaan adalah untuk menjamin
tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Tujuan ataupun sasaran yang ingin dicapai oleh
perusahaan dapat digolongkan ke dalam tujuan yang sifatnya umum dan tujuan yang khusus.
Masing-masing tujuan ini kemudian dapat diperinci lebih lanjut sebagai berikut:
1. Tujuan-tujuan yang umum, yang menyangkut hal-hal seperti:
a. Ekonomis Financial Ekonomis, berupa peranan yang diinginkan oleh perusahaan
sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang ekonomi. Financial, berupa
mencari keuntungan sebagai persyaratan agar perusahaan dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
b. Konsumen Bahwa produk yang dihasilkan harus dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen, memelihara hubungan baik dengan konsumen.
c. Pemilik Modal Menjalin hubungan yang sebaik mungkin dengan kaum pemilik
modal, agar mereka tetap bersedia memberikan modalnya.
2. Tujuan-tujuan yang khusus, yang menyangkut hal-hal seperti:
a. Produk, misalnya perusahaan ingin dikenal sebagai produsen produk-produk
bermutu.
b. Luas daerah pemasaran yang ingin dicapai, nasional atau regional.
c. Market share yang ingin dimiliki.
d. Return on investment tertentu.

Mekanisme penyusunan anggaran dalam penyusunan dan pelaksanaan program kerja


manajemen tidak dapat diakukan hanya seorang saja tetapi melibatkan seluruh petugas /
departemen sesuai dengan keahlian yang berbeda, maka dalam penyusunan anggaran perlu
melibatkan berbagai personalia dari berbagai fungsi operasional perusahaan. Dalam skema
dibawah ini menunjukkan bahwa mekanisme penyusunan anggaran berjalan secara parallel
dimana tanggungjawab operasional serta wewenang pada masing-masing personalia.

Faktor-faktor intern, yaitu data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di dalam
perusahaan sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa :

a. Pendapatan tahun yang lalu.


b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah pendapatan.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.
d. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya (kuantitatif) maupun
keterampilan dan keahliannya (kualitatif).
e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
f. Fasilitas yang dimiliki perusahaan.
g. Kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi
perusahaan.

Faktor ekstern, yaitu data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi
dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Faktorfaktor tersebut adalah :
a. Keadaan persaingan.
b. Tingkat pertumbuhan penduduk.
c. Tingkat penghasilan masyarakat.
d. Tingkat pendidikan masyarakat.
e. Tingkat penyebaran penduduk.
f. Agama, adat istiadat, dan kebiasaan masyarakat.
g. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, sosial, ekonomi, budaya,
maupun keamanan.
Tapi dari segi penganggaran biaya memerlukan perhatian khusus, karena beberapa hal yaitu:

• Satu item biaya. Misalnya bahan baku atau material dapat terjadi di berbagai pusat anggaran.
Sedangkan dalam pelaporan akuntansinya hanya dikenal satu item biaya saja yaitu bahan
baku atau material, yang semuanya masuk ke dalam perhitungan harga pokok produksi.

• Penanggung jawab biaya, yang bertanggung jawab atas berbagai item biaya. Sedangkan
berbagai item biaya nanti di laporan akuntansinya mungkin akan masuk ke dalam berbagai
kelompok biaya atau pusat biaya, sesuai dengan fungsi untuk apa biaya itu dikeluarkan

Oleh karena itulah kita perlu membedakan antara penganggaran biaya dengan pemanfaatan
biaya.

1. Pentingnya Struktur Organisasi Dalam Penganggaran Biaya Struktur organisasi


mencerminkan :
a. Pembagian tugas operasional pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi ke dalam
berbagai jabatan yang dibentuk oleh perusahaan itu.
b. Pembagian wewenang dan tanggung jawab masing – masing pejabat sesuai hirarki-nya.
c. Hubungan komando dan koordinasi antara berbagai jabatan yang ada pada organisasi
itu. Organisasi dengan demikian akan memberikan kita gambaran tentang siapa yang
bertanggung jawab atas apa. Dengan demikian pembagian wewenang dan tanggung jawab
organisasi sekaligus juga mencerminkan pembagian dan wewenang penganggaran. Oleh
karena itu,untuk dapat merancang system anggaran yang tepat untuk suatu organisasi, kita
harus mempelajari secara cermat struktur organisasinya terlebih dahulu
2. Penganggaran Biaya Dan Pemanfaatan Biaya Penganggaran biaya menunjukkan pada
kita proses tentang bagaimana menentukan siapa yang harus bertanggung jawabatas jenis
biaya tertentu. Proses ini mengharuskan kita untuk menginventarisasikan terlebih dahulu
semua bagian yang ada dalam perusahaan itu untuk dapat ditunjuk sebagai pusat.anggaran.
Semua item biaya yang ada dalam perusahaan pada akhinyaharus dibagi habis,dan ditentukan
penanggung jawabnya. Penanggung jawab biaya dalam hal ini belum tentu bisa menjadi
pihak yang memperoleh manfaat akhir dari dikeluarkannya biaya yang bersangkutan.
Penganggaran Biaya lebih dititikberatkan pada penanggung jawab dikeluarkannya suatu
biaya, sedangkan Pemanfaatan Biayamerupakan proses akuntansi untuk membebankan biaya
dari suatu pusat biayakepada produk akhir ataupun dari satu pusat biaya ke pusat biaya lain
yang telah memanfaatkan jasa yang dihasilkan pusat biaya pertama.
Penyusunan anggaran dalam suatu organisasi biasanya dikoordinasikan oleh komite anggaran
dan departemen anggaran. Prosedur penyusunan anggaran adalah :

1) Menganalisis informasi masa lalu, lingkungan luar yang diantisipasi, dan SWOT 2)
Menyusun perencanaan strategik dan program
2) Mengkomunikasikan tujuan, strategi pokok, dan program
3) Memilih taktik, mengkoordinasi, dan mengawasi operasi
4) Menyusun usulan anggaran
5) Menyerahkan revisi usulan anggaran
6) Menyetujui revisi usulan anggaran danmerakit menjadi anggaran perusahaan

Revisi dan penetapan final anggaran perusahaan untuk diajukan kepada pimpinan
perusahaan, dan pengesahan biasanya dilakukan oleh pemilik perusahaan atau dalam PT pada

RUPS Hubungan timbal balik anggaran Induk atau jaringan kerja dari beberapa anggaran

Matriks Hubungan Struktur Organisasi dengan Struktur Biaya Dapat dibuat matriks hubungan
bagian yang ada dalam struktur organisasi dengan struktur biaya yang menunjukan penanggung
jawab biaya dan jenis biaya masing-masing, kemudian dikelompokan dan disusun kembali dalam
bentuk susunan Anggaran Laba-Rugi
Salah satu sasaran dilaksanakannya fungsi perencanaan adalah untuk menjamin tercapainya
tujuan yang telah ditentukan. Masing – masing tujuan ini kemudian dapat diperinci lebih lanjut berikut
ini :

a. Tujuan – tujuan yang umum, yang menyangkut hal – hal seperti :

• Ekonomis finansial
Ekonomis berupa peranan yang diinginkan oleh perusahaan sebagai lembaga yang bergerak di
bidang ekonomi, lalu Finansial berupa mencari keuntungan sebagai persyaratan agar perusahaan
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

• Konsumen

Bahwa produk yang dihasilkan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen dan
memelihara hubungan baik dengan konsumen.

• Pemilik modal

Menjalin hubungan yang sebaik mungkin dengan kaum pemilik modal, agar mereka tetap bersedia
memberikan modalnya.

b. Tujuan – tujuan yang khusus, yang menyangkut hal – hal seperti :

• Produk

Misalnya perusahaan ingin dikenal sebagai produsen produk-produk bermutu.

• Luas daerah pemasaran yang ingin dicapai, nasional atau regional.

• Market share yang dimiliki.

• Return on Investment tertentu.

Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas perusahaan seharusnya menyusun anggaran yang


merupakanpenjabaran secara lebih terperinci dari masing-masing tujuan menjadi
programprogram kerja yang akan dilaksanakan. Karena luasnya aktivitas adalah mustahil bila
mana program-program kerja ini harus dipikirkan dan disusun oleh seorang petugas saja.

Demikian pula pelaksanaannya nanti yang akan melibatkan seluruh bagian dengan personalia dari
berbagai jenjang organisasi dan dengan berbagai keahlian yang berbeda, maka penyusunan
anggaran pun perlu melibatkan berbagai fungsi operasional perusahaan. Dalam penyusunan dan
pelaksanaan program kerjamanajemen tidak dapat diakukan hanya seorang saja tetapi melibatkan
seluruh petugas / departemen sesuai dengan keahlian yang berbeda. Anggaran dan
bagian/departemen anggaran. Prosedur penyusunannya adalah sbb:

3. Menganalisis informasi masa lalu, lingkungan luar yg diantisipasi dan analisa SWOT
4. Menyusun perencanaan strategik dan program
5. Mengkomunikasikan tujuan, strategi, utama, dan program.
6. Memilih taktik, mengkoordinasi, dan mengawasi operasi.
7. Menyusun usulan anggaran.
8. Menyerahkan revisi anggaran.
9. Membahas dan menyetujui revisi usulan utk dikompilasi menjadi angg. Perusahaan.
10. Revisi dan penetapan finalisasi anggaran perusahaan utk diajukan ke pucuk pimpinan
Perusahaan / direksi dan komisaris / RUPS.

Salah satu sasaran dilaksanakannya fungsi perencanaan adalah untuk menjamin tercapainya
tujuan yang telah ditentukan. Tujuan ataupun sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan dapat
digolongkan ke dalam tujuan yang sifatnya umum dan tujuan yang khusus.

Masing-masing tujuanini kemudian dapat diperinci lebih lanjut sebagai berikut:

1) Tujuan-tujuan yang umum, yang menyangkut hal-hal seperti:


a. Ekonomis Financial Ekonomis, berupa peranan yang diinginkan oleh perusahaan sebagai
lembaga yang bergerak dalam bidang ekonomi. Financial, berupa mencari keuntungan
sebagai persyaratan agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
b. Konsumen Bahwa produk yang dihasilkan harus dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen, memelihara hubungan baik dengan konsumen.
c. Pemilik Modal Menjalin hubungan yang sebaik mungkin dengan kaum pemilik modal, agar
mereka tetap bersedia memberikan modalnya.
2) Tujuan-tujuan yang khusus, yang menyangkut hal-hal seperti:
a. Produk, misalnya perusahaan ingin dikenal sebagai produsen produkproduk bermutu.
b. Luas daerah pemasaran yang ingin dicapai, nasional atau regional.
c. Market share yang ingin dimiliki.
d. Return on investment tertentu.

10. ANGGARAN KOMPREHENSIF

Adalah anggaran yang disusun secara sistematis dan formal yang berisi jumlah uang
yang akan diterima dan yang akan dibayar atau dibebankan untuk setiap aktivitas selama periode
tertentu di masa yang akan datang beserta pernyataan – pernyataan naratif sebagai rujukan
operasional. Anggaran Induk atau yang umum disebut Anggaran Komprehensif artinya
menyeluruh, merupakan jaringan kerja yang terdiri dari beberapa anggaran terpisah meliputi
seluruh fungsi perusahaan yang saling bergantungan satu sama lain. Salah satu bentuk kegunaan
penyusunan Anggaran Komprehensif adalahuntuk menghitung besarnya modal yang diperlukan
oleh perusahaan adalah besarnyamodal kerja. Kebutuhan perusahaan akan modal kerja
tergantung pada besarnya pengeluaran kas per hari, dan periode terikatnya modal kerja.
Anggaran induk atau yang umum disebut anggaran komprehensif artinya menyeluruh atau
keseluruhan, merupakan jaringan kerja yang terdiri dari beberapa anggaran terpisahyangsaling
bergantungan satu sama lainnya. Komprehensif memiliki arti menyeluruh atau keseluruhan.
Secara deskriptif, komprehensif adalah pendekatan yang sistematis dan formal untuk membuat
dan menyelesaikan tugas perencanaan, koordinasi, dan pengendalian kegiatan operasi
perusahaan yang menjadi tanggung jawab manajemen, sedangkan Anggaran komprehensif
merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang menyeluruh. Aktivitas yang dilakukan
anggaran komprehensif mencakup seluruh aktivitas yang ada pada perusahaan seperti dalam
bidang pemasaran, produksi, administrasi dan keuangan sekalipun. Dengan adanya anggaran
komprehensif memberikan manfaat berupa pendekatan sistematis pada kebijakan manajemen
dan memudahkan evaluasi akhir. Dengan menyusun anggaran komprehensif juga membantu
fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap pelaksanaan kebijakan manajemen.

CPengertian istilah “Komprehensif” dalam penganggaran suatuperusahaan dapat


diartikan sebagai: Pemakaian secara lebih luas konsep penganggaran dalam setiap kegiatan
perusahaan. Pemakaian pendekatan secara menyeluruh dalam pelaksaan kegiatan sehari-hari.
Anggaran komprehensif memiliki beberapa isi yaitu berupa peramalan anggaran,
variabelanggaran, dan laporan anggaran.

Anggaran komprehensif memiliki dua syarat yaitu:

1. Syarat yang pertama yaitu manajer telah menentukan pokok-pokok kebijakan atau rencanan
dalam jangka panjang.

2. Syarat yang kedua yaitu berupa manajer telah menetapkan tahapan realisasi rencana jangka
panjang kedalam rencana jangka pendek secara berkesinambungan. Dalam anggaran
komprehensif terdapat beberapa pedoman umum yang perlu dierhatikandalam melakukan
penyusunan anggaran komprehensif, yaitu:

• Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas daripada perusahaan.


• Mempersiapkan rencana-rencana pendahuluan secara keseluruhan.
• Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek.

Proses penyusunan anggaran komprehensif dengan anggaran partial jelas berbeda berikut ini
merupakan proses penyusunan antara anggaran komprehensif dan anggaran partial:
Berikut merupakan komponen-komponen dalam Anggaran Komprehensif:

1. Rencana Subtantif (Subtantif Plan)

Rencana subtantif merupakan rencana yang mencerminkan tujuan yang ingin di capai perusahaan
baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan cara menggambarkan strategi-strategi
perusahaan, rencana spesifik, dan program organisasi serta komitmen yang manajemen yang
sejalan dengan pencapaian jangka panjang dari tujuan perencanaan perusahaan.

2. Rencana Keuangan (Financial Plan)

Rencana keuangan merupakan rencana dalam penyajian secara lebih lengkap dan terperinci yang
menerapkan tujuan manajemen, strategi yang direncanakan, perencanaan dan kebijakan
manajemen untuk periode waktu tertentu. Maka rencana keuangan harus dikelompokkan menjadi
beberapa bagian yaitu:

• Rencana Anggaran Jangka Panjang

Rencana ini merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk jangka waktu yang relative lama,
yakni lebih dari satu tahun bahkan lebih dari lima tahun ataupun sepuluh tahun. Perencanaan ini
menjadi satu kesatuan yang utuh dari rencana-rencana yang disusun untuk kegiatan setiap
tahunnya dibuat sesuai dengan tujuann umum perusahaan, sasaran spesifik, dan strategi jangka
panjang yang telah digambarkan sebelumnya. Rencana anggaran jangka panjang meliputi semua
bidang aktivitas, yaitu:

Penjualan, Harga pokok dan Laba, Proyek besar dan Penambahan Investasi Modal, serta Arus Kas
dan Pembiayaan.

• Rencana Anggaran Jangka Pendek

Rencana ini merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan suatu perusahaan. Secara khusus
manajer, pemilik, dan pihak yang berkepentingan biasanya memerlukan jadwal, hasil dari rencana
laba secara periodik, laoporan kinerja dan evaluasi mengenai progress perusahaan. Oleh karena
itu, laporan rencana dan progress biasanya dibuat pada bulanan, tiga bulanan, atau tahunan.
Rencana anggaran jangka pendek atau anggaran tahunan dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:

1) Rencana Operasional

Rencanan ini merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan perusahaan untuk mencapai


tujuannya. Umumnya tujuan perusahaan yaitu untuk mendapatkan keuntungan. Dalam rencana
operasional ini juga dibagi menjadi dua yaitu:

• Anggaran proyeksi Laba/Rugi

• Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir besarnya perkiraan laba baik menurut bagian, jenis
produk, maupun laba yang merupakan keseluruhan.

• Anggaran pembantu Laba/Rugi

• Anggaran ini meliputi selurh rencana kegiatan-kegiatan yang mendukung penyusunan laporan
laba/rugi.

2) Anggaran Produksi

Anggaran ini disusun untuk memperhatikan segala kegiatan produksi yang di perlukan untuk
menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Anggaran produksi ini meliputi beberapa sub
anggran yaitu:

• Anggaran Jumlah yang Di Produksi.

Anggaran ini menspesifikasikan kuantitas barang yang diinginkan untuk diproduksi selama
periode anggaran. Dalam anggaran produksi diperlukan pengembangan kebijakan mengenai
tingkat produksi yang efisien, penggunaan fasilitas yang produktif dan tingkat persediaan barang
jadi dan persediaan barang dalam proses.

• Anggaran Bahan Mentah

Dalam suatu anggaran yang komprehensif diperlukan perencanaan dan pengendalian bahan
mentah dan komponen yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi. Untuk menjamin jumlah
yang tepat dari bahan mentah dan komponennya benar-benar tersedia pada saat dibutuhkan dan
untuk merencanakan jumlah biaya maka rencana laba taktis harus mencakup anggaran yang
terperinci untuk menentukan jumlah dan biaya bahan mentah, anggaran pembelian bahan mentah
yang saling terikat.
• Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Anggaran tenaga kerja langsung mencakup kebutuhan atas tenaga kerja langsung yang
direncanakan untuk memproduksi berbagai jenis dan kuantitas yang direncanakan dalam
anggaran produksi. Anggaran tenaga kerja langsung dapat disajikan dalam beberapa cara seperti
anggaran terpisah biasanya dibuatmenurut jam kerja langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

• Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Anggaran ini mencakup semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk selain
biaya materi dan biaya tenaga kerja langsung.

• Anggaran Biaya Distribusi.

Anggaran ini mencakup semua biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam
hubungannya dengan kegiatan memasarkan produk.Termasuk kedalam anggaran distribusi antara
lain; biaya untuk salesman,supervisor, ongkos pengangkutan, biaya promosi, depresiasi
(peralatandistribusi), biaya pernginapan, biaya makan, dan biaya asuransi.

• Anggaran Biaya Umum dan Administrasi

Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk direksi dan staf bagian keuangan dan bagianadministrasi. Anggaran
administrasi merupakan anggaran yang berisis biaya- biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk kegiatankegiatan yang menunjang usaha perusahaan diluar kegiatan pabrik.

Anggaran Rugi Laba Perusahaan Kopi Bubuk “Lodji Redjo

Penjualan 15.500.000

Harga Pokok Produksi

Bahan Baku 850.000

Biaya Tenaga Kerja

Gaji Karyawan Langsung

Dalam Proses Produksi 900.000

Biaya Overhead Pabrik


Gaji Karyawan Tidak Langsung 1.850.000
Bahan Penolong 700.000

Bahan Bakar Minyak Tanah 250.000

Listrik 1.380.000

Pemeliharaan 745.000

Depresiasi 665.000

Astek,Dokter,& Tunjangan 715.000


Total Harga Pokok 8.055.000

Produksi

Laba Kotor 7.445.000

Biaya Pemasaran

Biaya Gaji 2.100.000

Astek,Dokter,& Tunjangan 715.000

Biaya Penjualan 400.000

Biaya Promosi 500.000

Biaya Transportasi 350.000

Depresiasi & Pemasaran 1.410.000

Total Biaya Operasi 5.475.000

Laba Sebelum Bunga dan Pajak 1.970.000


(EBIT)

Biaya Bunga 2% 39.400

Laba Sebelum Pajak (EBT) 1.930.600

Biaya Pajak 15% 289.590


Laba Setelah Pajak (EAT) 1.641.010
1.1 Omzet Penjualan Rp ? Modal yg dibutuhkan Rp ? Profit Margin ? %
Diketahui:
• Omzet Penjualan Rp. 15.500.000

• Modal sendiri 55.000.000

Profit Margin = Laba Setelah Pajak (EAT) x 100%

Penjualan

= 1.641.010 x 100 %

15.500.000

= 0,105= 10,5%

1.2 Berapa persen Harga Pokok Produksi dari Penjualan ?

HPP = Total HP x 100 %


Penjualan

= 8.055.000 x 100 %

15.500.000

= 0, 519 = 51,9

1.3 Berapa persen Biaya Operasi dari Penjualan ?


Biaya Operasi = Total Biaya Operasi x 100 %

Penjualan

= 5.475.000 x 100 % = 0,353 = 35%

15.500.000
1.4 Berapa EBIT Dan ROI ?

EBIT = Pendapatan penjualan – HPP – biaya operasional

= 15.500.000- 8.055.000 - 5.475.000

= 1.970.000

ROI = Laba Setelah Pajak (EAT) x 100%


(modal+laba) Aset
= 1.641.010 x 100%

62.445.000

= 0,03 = 3%

1.5 Berapa EBT ?

Laba Sebelum Pajak (EBT) = EBIT – biaya bunga (2%)

= 1.970.000 – (1.970.000 x 2%)

= 1.970.000 – 39.400

= 1.930.600
1.6 Berapa EAT Dan ROE ?

Laba Setelah Pajak (EAT) = EBT – biaya pajak

=1.930.600 – (1.930.600x 15 % )

=1.930.600– 289.590

= 1.641.010

ROE = EAT x 100%

Modal sendiri

=1.641.010 x 100%

55.000.000

= 0,0298 = 2,98 %

Anda mungkin juga menyukai