Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENGANGGARAN PERUSAHAAN

A. Pendahuluan
Penganggaran perusahaan merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang
dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk
periode yang akan datang. Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang
disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam
proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk
jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi
tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan. Penganggaran dalam
sebuah perusahaan menunjukkan suatu proses yang dilakukan sejak tahapan
persiapan perusahaan yang meliputi kegiatan pengumpulan berbagai data dan
informasi yang dibutuhkan, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana,
implementasi dari rencana, sampai pada akhirnya dilaksanakan tahapan pengawasan
dan evaluasi dari rencana tersebut. Hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting)
adalah anggaran (budget).

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca bab ini, pembaca diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian dari penganggaran perusahaan
2. Menjelaskan tujuan, fungsi, dan manfaat penganggaran perusahaan
3. Menjelaskan kelemahan penganggaran perusahaan
4. Menjelaskan macam-macam anggaran perusahaan

C. Penganggaran dan Anggaran Perusahaan


Penganggaran menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang
diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data
dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana,
implementasi dari rencana, sampai data akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi
dari hasil melaksanakan rencana itu. Anggaran perusahaan merupakan rencana
tentang kegiatan perusahaan, dimana rencana tersebut mencakup berbagai kegiatan
operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Disamping itu, anggaran perusahaan merupakan suatu pendekatan yang formal dan
sistematis dari pelaksanaan tanggung jawab manajemen dalam perencanaan,
koordinasi, dan pengendalian. Inti yang terkandung dalam definisi ini adalah :
1. Anggaran perusahaan harus bersifat formal (disusun dengan sengaja dan
sungguh–sungguh secara tertulis).
2. Anggaran perusahaan bersifat sistematis (penyusunannya secara berurutan dan
atas dasar secara logika).
3. Anggaran perusahaan merupakan suatu hasil pengambilan keputusan atas dasar
beberapa asumsi tertentu.
4. Pengambilan keputusan oleh manajer tersebut merupakan pelaksanaan fungsi
manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengendalian.

Anggaran adalah suatu rencana kegiatan perusahaan yang disusun secara sistematis
yang dinyatakan dalam satuan moneter untuk satu periode maupun periode yang
akan datang.
Anggaran perusahaan adalah suatu prose perencanaan kegiatan perusahaan yang
dinyatakan dalam suatu kegiatan operasi perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan
moneter yang bertujuan untuk memproyeksi keuangan perusahaan.
Anggaran adalah suatu alat perencanaan dan pengawasan operasi keuntungan
dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar
kecilnya organisasi.

Istilah anggaran perusahaan juga sering disebut:


1. Business Budget.
2. Profit Planning and Control.
3. Comprehensive Budgering.
4. Managerial Budgeting.
5. Business Budgeting and Control.

Penganggaran perusahaan adalah proses penyusunan anggaran yang dibuat untuk


mancapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Tujuan yang hendak dicapai perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Tujuan – tujuan umum, meliputi :
a. Perusahaan ingin berperan sebagai lembaga yang bergerak di bidang
ekonomi.
b. Perusahaan menghendaki dapat survival, persyaratannya perusahaan
mencari keuntungan.
c. Perusahaan menghendaki produk yang dihasilkan dapat memuaskan
konsumen.
d. Menjalin hubungan sebaik mungkin dengan para investor agar tetap bersedia
memberikan modal yang diperlukan perusahaan.

2. Tujuan – tujuan khusus, meliputi :


a. Penentuan jenis produk yang dihasilkan.
b. Penentuan jumlah produk yang akan dihasilkan.
c. Penentuan luas daerah pemasaran yang ingin dicapai.
d. Penentuan market share yang ingin dimiliki.
e. Penentuan dana yang dibutuhkan.
f. Penentuan return on investment.

Faktor – Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penyusunan Anggaran:


1. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan.
2. Data – data waktu lalu.
3. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
4. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing dan gerak – gerik pesaing.
5. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah.
6. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

Syarat – Syarat Dalam Penyusunan Anggaran Perusahaan :


1. Realistis, tidak terlalu optimis dan tidak terlalu pesimis.
2. Luwes, tidak terlalu kaku dan dapat menyesuaikan dengan keadaan yang
berubah.
3. Kontinyu ( berkelanjutan ).
4. Perusahaan yang menyusun anggaran perusahaan, harus mampu :
a. Mengendalikan berbagai relevant variable dalam mencapai tujuannya.
b. Melaksanakan sistem manajemen ilmiah.
c. Berkomunikasi secara efektif.
d. Memberi motivasi kepada para anggota.
e. Mendorong terciptanya partisipasi.
Tujuan Penyusunan Anggaran
1. Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan
penggunaan dana.
2. Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
3. Untuk merinci jenis sember dana yang dicari dan digunakan.
4. Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat mencapai hasil
yang maksimal.
5. Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun,karena dengan anggaran
lebih jelas dan nyata terlihat.
6. Untuk menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang
berkaitan dengan keuangan.

Fungsi Anggaran Bagi Perusahaan


1. Dalam bidang perencanaan (planning):
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan
dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, perusahaan tersebut harus
lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa
datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta
bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas
akan dapat terlaksana dengan baik.
Fungsi anggaran dalam bidang perencanaan sebagai berikut:
a. Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang
berkaitan dengan aktivitas yang akan dilaksanakan.
b. Membantu mengerahkan seluruh tenaga yang ada di perusahaan dalam
menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkaan.
c. Membantu dan menunjang kebijaksanaan perusahaan.
d. Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan.
e. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia.
f. Membantu pemakaian alat – alat fisik secara lebih efektif.

2. Dalam bidang koordinasi (coordinating):


Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap
individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa
untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang
dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian
lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat
menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan,
sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu
anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada
dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu
bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.

Fungsi anggaran dalam bidang koordinasi sebagai berikut:


a. Membantu mengkoordinasi faktor manusia dengan perusahaan.
b. Membantu menilai kesesuaian antara rencana aktivitas dengan keadaan
dunia usaha yang dihadapi.
c. Membantu menempatkan pemekaian modal dalam saluran – saluran yang
menguntungkan sesuia dan seimbang dengan program perusahaan.
d. Membantu mengetahui kelemahan dalam organisasi.

3. Dalam bidang pengawasan / pengendalian (controlling):


Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam
perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar
rencana yang telah disusun sebelurnnya dapat dicapai. Dengan demikian
pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila
perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan
yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer
pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan
pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan
nemperbaiki kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu
mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu
kesalahan yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk menjamin
tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.
Fungsi anggaran dalam bidang pengawasan sebagai berikut:
a. Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran.
b. Membantu mencegah pemborosan.

Manfaat Penyusunan Anggaran


1. Segala kegiatan dapat terarahkan pada pencapaian tujuan bersama.
2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai.
3. Dapat memotivasi pegawai.
4. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai.
5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
6. Sumber dana, seperti: tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan
seefisien mungkin.
7. Alat pendidikan bagi para manajer.

Prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi dan ditaati agar suatu anggaran dapat
disusun dan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Management Involvement
Keterlibatan manajemen dalam penyusunan rencana mempunyai makna
bahwa manajemen mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai segala
sesuatu yang direncanakan
2. Organizational Adaptation
Suatu rencana keuangan harus disusun berdasar struktur organisasi dimana
ada ketegasan garis wewenang dan tanggung jawab. Seorang manajer tidak
dapat memindahkan tanggungjawab atas suatu pekerjaan walaupun dia
dapat melimpahkan sebagian wewenangnya kepada bawahannya
3. Responsibility Accounting
Agar rencana keuangan dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus
didukung adanya suatu sistem responsibility accounting yang polanya
disesuaikan dengan pertanggungjawaban organisatoris
4. Goal Orientation
Penetapan tujuan yang realistis akan menj amin kelangsungan hidup dan
pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Jadi konsep management by
objective dapat diterapkan
5. Full communication
Suatu perencanaan dan pengendalian dapat berjalan secara efektif apabila
antara tingkatan manajemen mempunyai pemahaman yang sama tentang
tanggung jawab dan sasaran yang harus dicapai
6. Realistic Expectation
Dalam perencanaan, manajemen harus menghindari konservatisme dan
optimisme yang berlebihan yang menjadikan sasaran tidak dapat dicapai.
Jadi manajemen harus menetapkan sasaran yang realistis artinya
memungkinkan dapat dicapai
7. Timeliness
Laporan-laporan berupa informasi mengenai realisasi rencana harus diterima
oleh manajer yang berkompeten tepat pada waktunya agar informasi tersebut
efektif dan berguna bagi manajemen
8. Flexible Application
Perencanan tidak boleh kaku tetapi harus terdapat celah untuk
perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi

9. Reward and Punishment


Manajemen harus melakukan penilaian kinerja manajer berdasarkan
perencanaan yang telah ditetapkan. Jadi manajer yang kinerjan ya di bawah
atau melebihi standar harus dapat diketahui sehingga pemberian
suatu reward ataupun punishment oleh manajemen menjadi transparan

Keunggulan dan Kelemahan Anggaran:


Berdasarkan ulasan yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan
beberapa keunggulan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan
penyusunan anggaran yang baik, antara lain:
1. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu diproyeksikan sebelum
rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi ini
menciptakan peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan
untuk dilaksanakan.
2. Dalam menyusun anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap
setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi
manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan
tersebut.
3. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan
untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh.
4. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga
setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya.
Anggaran sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja
karyawan dalam melakukan suatu kegiatan
5. Mengingat setiap manajer dan atau penyelia dilibatkan dalam penyusunan
anggaran, maka memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan
serta (sense of participation)

Sedangkan kelemahan penyusunan anggaran:


1. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan, sehingga mengandung
unsur ketidakpastian.
2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang
tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran
secara lengkap (komprehensif) dan akurat.
3. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencaana tersebut baru berhasil
apabila dilaksanakan sungguh – sungguh.
4. Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat
mengakibatkan mereka menggerutu dan menentang, sehingga anggaran tidak
efektif.
Macam – Macam Anggaran:
1. Menurut dasar penyusunan:
a. Anggaran variabel, anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas
tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat
disesuikan pada tingkat – tingkat kapasitas yabg berbeda.
b. Anggaran tetap, anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas
tertentu.
2. Menurut cara penyusunan:
a. Anggaran periodik, anggaran yang disusun untuk suatu periode tertentu,
pada umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
b. Anggaran kontinue, anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan
anggaran yang pernah dibuat.
3. Menurut jangka waktunya:
a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), anggaran yang dibuat dengan
jangka waktu paling lama sampai satu tahun.
b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis), anggaran yang dibuat dengan
jangka waktu lebih dari satu tahun.
4. Menurut bidangnya:
a. Anggaran operasiaonal, anggaran untuk menyusun anggaran laporan rugi
laba, meliputi:
• Anggaran penjualan.
• Anggaran produksi.
• Anggaran biaya pabrik, terdiri dari:
1) Anggaran biaya bahan baku.
2) Anggaran tenaga kerja langsung.
3) Anggaran biaya overhead pabrik.
• Anggaran beban usaha.
• Anggaran laporan rugi laba.
b. Anggaran keuangan, anggaran untuk menyusun anggaran neraca, meliputi:
• Anggaran kas.
• Anggaran piutang.
• Anggaran persediaan.
• Anggaran utang.
• Anggaran neraca.

Hubungan Anggaran Oprasional Dengan Anggaran Keuangan


Penjelasan hubungan :
• Anggaran penjualan dibuat berdasarkan ramalan penjualan
• Anggaran beban usaha (beban penjualan) dibuat berdasarkan anggaran
penjualan
• Anggaran piutang dibuat berdasarkan anggaran penjualan
• Anggaran produksi dibuat berdasarkan anggaran penjualan dan anggaran
persediaan
• Anggaran biaya bahan baku dan anggaran biaya tenaga kerja langsung,
anggaran biaya overhead pabrik dibuat berdasarkan anggaran produksi
• Anggaran laporan laba rugi dibuat berdasarkan anggaran penjualan anggaran
beban usaha, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja
langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik.
• Anggaran cadangan depresiasi aktiva tetap dibuat berdasarkan anggaran
beban usaha dan anggaran biaya overhead pabrik
• Anggaran hutang dibuat berdasarkan anggaran biaya bahan baku, anggaran
biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik.
• Anggaran modal sendiri dibuat berdasarkan anggaran laporan laba rugi
• Anggaran kas dibuat berdasarkan anggaran hutang, anggaran piutang,
anggaran penjualan, anggaran beban usaha, anggaran biaya bahan baku,
anggaran tenaga kerja langsung, dan anggakan biaya overhead pabrik.
• Anggaran neraca dibuat berdasarkan anggaran kas, anggaran piutang,
anggaran persediaan, anggaran cadangan depresiasi aktiva tetap dan
anggaran modal sendiri

5. Menurut kemampuan menyusun, meliputi:


a. Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam
anggaran yang disusun secara keseluruhan dan lengkap.
b. Anggaran partial, merupakan anggaran yang disusun tidak secara lengkap,
anggaraan yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja.
6. Menurut fungsinya, meliputi :
a. Appropriation budget, anggaran yang diperuntuhkan bagi tujuan tertentu
dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain.
b. Performance budget, anggaran yang disusun berdasarkan fungsi aktifitas yang
dilakukan dalam perusahaan untuk menilai apakah biaya / beban yang
dikeluarkan oleh masing – masing aktivitas tidak melampaui batas.

Hubungan Anggaran dengan Bidang Ilmu Lain


Akunting bagi suatu perusahaan merupakan bahasa perusahaan (language
of business), artinya dengan akunting orang dapat mengetahui keadaan
perusahaan. Keadaan perusahaan, seperti: keadaan besar kecilnya perusahaan,
keadaan kesehatan keuangan perusahaan, keadaan luasnya kegiatan perusahaan,
keadaan maju mundurnya perusahaan. Dengan demikian akunting merupakan
alat informasi agar orang mengerti dan mengetahui tentang keadaan
perusahaan. Alat informasi akunting berupa laporan keuangan yang dihasilkan
akunting. Laporan keuangan untuk perusahaan terdapat dua laporan keuangan
yang pokok, yaitu neraca dan laporan rugi-laba. Laporan keuangan lainnya, seperti;
laporan perubahan modal, laporan sumber dan investasi kas, laporan sumber dan
investasi dana. Dalam buku ajar penganggaran perusahaan ini pembahasan lebih
menitikberatkan pada laporan keuangan yang pokok, yaitu laporan rugi-laba yang
berkaitan dengan anggaran operasional dan neraca yang berkaitan dengan
anggaran keuangan.
Anggaran operasional adalah anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran
rugi-laba. Anggaran rugi-laba adalah anggaran berupa daftar yang disusun secara
bersistem tentang dapatan (revenues), beban (expenses), rugi dan laba yang
diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Anggaran keuangan adalah
anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran neraca
adalah anggaran berupa daftar yang disusun secara bersistem tentang aktiva,
utang, dan modal dari suatu organisasi pada saat tertentu.
Pendapatan (revenues) merupakan jumlah yang dibebankan kepada langganan
untuk barang dan jasa.yang dijual. Beban (expenses) adalah harga pokok (cost)
yang bermanfaat dan telah habis dipakai untuk memperoleh laba. Harga pokok
(cost) adalah nilai sesuatu yang dikorbankan dalam satuan uang untuk
memperoleh harta. Biaya (cost) dalam anti sempit sama dengan harga pokok
(cost). Dalam arti luas, biaya (cost) meliputi pengertian harga pokok (cost) dan
beban (expenses). Dalam buku Penganggaran Perusahaan ini biaya-(cost) diartikan
dalam arti luas. Jadi, bila dalam buku ini menyebut istilah biaya, hal itu dapat
berarti beban dan dapat berarti harga pokok

Prosedur Penyusunan Anggaran Perusahaan


Prosedur merupakan urut – urutan seri tugas yang saling berhubungan yang
diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.
Prosedur penyusunan anggaran perusahaan, antara lain:
1. Tahap penentuan pedoman perencanaan (anggaran), meliputi aktivitas :
a. Menetapkan rencana besar perusahaan, seperti tujuan, kebijaksanaan,
asumsi–asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran.
b. Membentuk panitia penyusunan anggaran, yang terdiri dari:
• Direktur sebagai ketua.
• Manajer keuangan sebagai sekretaris.
• Manajer lainnya sebagai anggota.
2. Tahap persiapan anggaran, meliputi aktivitas:
a. Menyusun ramalan penjualan.
b. Manajer pemasaran bekerja sama dengan manajer umum dan manajer
keuanganmengusun anggaran penjualan, anggaran biaya penjualan, dan
anggaran piutang usaha.
c. Manajer produksi bekerja sama dengan manajer keuangan dan manajer
umum menyusun anggaran produksi, anggaran biaya pabrik, anggaran
persediaan, dan anggaran hutang usaha.
d. Manajer umum bekerja sama dengan manajer keuangan menyusun anggaran
biaya administrasi dan umum.
e. Manajer keuangan bekerja sama dengan para manajer lainnya menyusun
anggaran laporan rugi laba, anggaran neraca, anggaran kas, dan anggaran
lainnya.
3. Tahap penentuan anggaran, diadakan rapat dari semua manajer beserta Direksi
dengan aktivitas:
a. Perundingan untuk menyelesaikan rencana akhir setiap komponen anggaran.
b. Mengkoordinasikan dan menelaah komponen – komponen anggaran.
c. Pengesahan dan pendistribusian anggaran.
4. Tahap pelaksanaan anggaran
a. Untuk kepentingan pegawasan, tiap manajer membuat laporan realisasi
anggaran.
b. Setelah dianalisis, laporan realisasi anggaran disampaikan pada Direksi.
Bagan Alur Prosedur Penyusunan Anggaran Pada Perusahaan Industri

D. LATIHAN
1. Berikan gambaran beserta penjelasannya mengenai hubungan anggaran
operasional dengan anggaran keuangan!
2. Sebutkan dan jelaskan tujuan penyusunan anggaran!
3. Jelasakan kriteria penyusunan anggaran yang baik! Apakah bila perusahaan telah
dapat menyususn anggarannya dengan baik maka perusahaan bersangkutan
dipastikan dapat mencapai tujuan perusahaan?
4. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran!
5. Sebutkan prinsip-prinsip yang dapat di gunakan sebagai ukuran dalam menyusun
anggaran yang baik!
6. Berikan alasan anda mengapa dalam penyusunan anggaran kenggotaan komite
anggaran perlu mempertimbangkan semua bagaian yang ada dalam
perusahaan?
7. Bila dalam penyusunan anggaran, perkiraan yang dipakai akurat apakah
kelemahan anggaran dapat dihilangkan?
8. Berikan gambaran beserta penjelasannya mengenai mekanisme
penyusunan anggaran!
9. Jelaskan kriteria penyusunan anggaran yang baik! Apakah bila perusahaan telah
dapat menyususn anggarannya dengan baik maka perusahaan bersangkutan
dipastikan dapat mencapai tujuan perusahaan?
10. Sebutkan prinsip-prinsip yang dapat di gunakan sebagai ukuran dalam
menyusun anggaran yang baik!

E. Daftar Referensi

Ahyari, A. 1989, Anggaran Perusahaan: Pendekatan Kuantitatif, Penerbit BPFE,


Yogyakarta
Gunawan, Adisaputro , 2007, Anggaran Bisnis, Edisi Revisi, Penerbit
BPFE,Yogayakarta.
Marwan, Asri, 1984, Anggaran Perusahaan, Buku Satu, Edisi Revisi, Penerbit
BPFE,Yogyakarta
Munandar, 1984, Budgeting, Edisi Revisi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi ke-3. Jakarta : Penerbit Salemba
Empat, Jakarta
Tendi, Haruman, 2007, Penyusunan Anggaran Perusahaan, Edisi Pertama, Penerbit
Graha Ilmu, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai