Anda di halaman 1dari 11

Rumusan Masalah

1. Penganggaran, Pengertian dan Definisi?


2. Apa saja Fungsi Anggaran?
3. Tujuan, Manfaat dan Kelemahan Anggaran ?
4. Apa saja Jenis-jenis Anggaran?
5. Bagaimana Sistem Penyusunan Anggaran?
6. Bagaimana Proses Penyusunan Anggaran Operasional?

A. Penganggaran, Pengertian dan Definisi

Menurut Anthony, Dearden dan Bedford, anggaran operasi


sebenarnya adalah rencana tindakan yang dinyatakan dalam satuan
uang untuk satu periode tertentu, biasanya satu tahun.Sedangkan
budget adalah rencana manajemen, dengan anggapan bahwa
penyusunan anggaran akan mengambil langkah-langkah positif
untuk merealisasi rencana yang telah disusun.

Sedangkan menurut Gunawan Adisaputra dan marwan Asri,


menyatakan bahwa budget merupakan kata benda, yakni hasil yang
diperoleh setelah menyelesaikan tugas perencanaan.Sedang
Penganggaran menunjukkan suatu proses sejak dari tahap persiapan
yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana,
pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian
tugas, dan pelaksanaan rencana tersebut sampai pada akhirnya,
tahap pengawasandan evaluasi dari hasil pelaksanaan rencana itu.

Banyak sekali definisi atau konotasi budget yang lainnya, namun


pengertian-pengertiandan definisi-definisi tersebut mempunyai
karakteristik yang mirip, dan yang paling pokok bahwa budget
merupakan suatu rencana tertulis mengenai kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan olehsuatu organisasi selama jangka waktu tertentu.
B. Fungsi anggaran

Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk


membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi
perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman ker
ja dalamenjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan

a. fungsi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi
ini merupakan salahsatu fungsi manajemen dan fungsi ini
merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsimanajemen lainnya.

Winardi memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai


berikut:

"Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan


fakta-fakta dan membuatserta menggunakan asumsi-asumsi
mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta
merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap
perluuntuk mencapai basil yang diinginkan".

Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan


melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus
lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apayang akan
dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari
kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya.
Dengan adanya rencana tersebut,maka aktifitas akan dapat
terlaksana dengan baik.

b. Fungsi Pengawasan Anggaran merupakan salah satu cara


mengadakan pengawasan dalam perusahaan.Pengawasan itu
merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah
disusunsebelurnnya dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan
adalah mengevaluasi prestasikerja dan tindakan perbaikan apabila
perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara
prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan
efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan
baik dalammengelola perusahaan. 

Tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi m
encegahdan nemperbaiki kesalahan. Sering terjadi fungsi
pengawasan itu disalah artikan yaitumencari kesalahan orang lain
atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatukesalahan yang
dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk menjamin
tercapainyatujuan-tujuan dan rencana perusahaan.

c. Fungsi Koordinasi

Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja


dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk
mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk
menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang
baik, yang dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu
bagian dengan bagian lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai
perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuatuntuk
berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana kegiatan
yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat
dipakai sebagai alat koordinasi untukseluruh bagian yang ada
dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan
antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan
baik.

d. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis


dan dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan
anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran
pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman
kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan
kegiatannya. Tujuan yang paling utama dari anggaran adalah
untuk pengawasan luar, yaitu untuk membatasi sumber-sumber
daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu instansi dan untuk
mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-
aktivitas yang tidak dibenarkan oleh undang-undang.

C. Tujuan, Manfaat dan Kelemahan Anggaran

Anggaran sebagai alat manajemenn digunakan oleh perusahaan


untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengarahkan setiap
aktifitas dalam perusahaan,agar senantiasa berjalan sesuai dengan
rencana dan mencapai tujuan, anggaran disusun untuk membantu
perusahaan, khususnya pihak manajemen dalam pengambilan
keputusan dalam menentukan suatu tindakan yang akan diambil
guna melangsungkan kegiatan usahanya.

Tujuan penyusunan anggaran menurut Nafarin (2010:19), antara lain


adalah sebagai berikut :
a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih
sumber dan investasi dana.
b. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
c. Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis
investasi dana, sehingga dapatmempermudah pengawasan.
d. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai
hasil yang maksimal.
e. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan
anggaran menjadi lebih jelasdan nyata terlihat.
f. Untuk menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap
usulan yang berkaitan dengan keuangan.
Selain tujuan, anggaran juga memiliki manfaat. Menurut Nafarin
(2010:19), manfaat anggaran adalah sebagai berikut :
a. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.
b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan
karyawan.
c. Dapat memotivasi karyawan.
d. Menimbulkan rasa tanggung jawab tertentu pada karyawan.
e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
f. Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan dan dana
dapat dimanfaatkan seefisienmungkin.
g. Alat pendidikan bagi manajer.

Menurut Munandar (2010:13), menjelaskan bahwa anggaran


memiliki beberapa kelemahan,antara lain
a. Anggaran disusun berdasarkan taksiran-taksiran (forecasting).
Betapapun cermatnya taksiran tersebut dibuat, namun amatlah
sulit untuk mendapatkan taksiran yang benar-benarakurat sama
sekali tidak berbeda dengan kenyataannya nanti.
b. Taksiran-taksiran dalam anggaran disusun dengan
mempertimbangkan berbagai data,informasi dan faktor-faktor,
baik yang controllable maupun uncontrollable. Dengan demikian,
jika nantinya perubahan-perubahan terhadap data, informasi serta
faktor-faktor tersebut, akan berubah pula ketetapan
taksirantaksiran yang telah disusun tersebut.
c. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan realisasi anggaran sangat
tergantung pada manusia pelaksananya. Anggaran yang baik tidak
akan bisa direalisasikan bilamana pelaksananyatidak mempunyai
keterampilan serta kecakupan yang memadai.

D. Jenis-Jenis Anggaran

1. Dilihat dari segi dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :


a. Anggaran variable (variable budget), yaitu anggaran yang
disusun berdasarkan interval(kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu
dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yangdapat
disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
b. Anggaran tetap (fixed budget), yaitu anggaran yang disusun
berdasarkan suatu tingkatkapasitas tertentu

2. Dilihat dari segi cara penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran periodik (periodic budget) adalah anggaran yang


disusun untuk satu periodetertentu. Pada umumnya periodenya
satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
b. Anggaran kontinu (continuous budget) adalah anggaran yang
dibuat untuk mengadakan perbaikan sehingga anggaran yang
dibuat dalam setahun mengalami perubahan.

3. Dilihat dari segi jangka waktu, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran jangka pendek (short-range budget) adalah anggaran


yang dibuat dengan jangkawaktu paling lama sampai satu tahun.
Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakananggaran
jangka pendek.
b. Anggaran jangka panjang (long-range budget) adalah anggaran
yang dibuat dengan jangkawaktu lebih dari satu tahun. Anggaran
jangka panjang tidak mesti berupa anggaran modal.Anggaran
jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran
jangka pendek.

4. Dilihat dari segi bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran


operasional dananggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila
dipadukan disebut anggaran induk(master budget).
a. Anggaran operasional (operasional budget) adalah anggaran
untuk menyusun anggaranlaba rugi. Anggaran operasional antara
lain terdiri dari :
1. Anggaran penjualan
2. Anggaran biaya pabrik
3. Anggaran biaya bahan baku
4. Anggaran biaya tenaga kerja langsung
5. Anggaran biaya overhead pabrik
6. Anggaran beban usaha

 b. Anggaran keuangan (financial budget) adalah anggaran untuk


menyusun anggaran neraca.Anggaran keuangan terdiri dari :
1. Anggaran kas
2. Anggaran piutang
3. Anggaran persediaan
4. Anggaran utang
5. Anggaran neraca

5. Dilihat dari segi kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran komprehensif (comprehensive budget) adalah


rangkaian dari berbagai jenisanggaran yang disusun secara lengkap.
Anggaran komprehensif merupakan perpaduan darianggaran
operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.
b. Anggaran parsial (partially budget) adalah anggaran yang disusun
secara tidak lengkapatau anggaran yang hanya menyusun bagian
anggaran tertentu saja.

Dilihat dari segi fungsinya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran tertentu (appropriation budget) adalah anggaran yang


diperuntukkan bagi tujuantertentu dan tidak boleh digunakan untuk
manfaat lain.
b. Anggaran kinerja (performance budget) adalah anggaran yang
disusun berdasarkan fungsikegiatan yang dilakukan dalam
organisasi (perusahaan), misalnya untuk menilai apakah biaya
(beban) yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak
melampaui batas.

E. Sistem Penyusunan Anggaran

Anggaran disusun dengan berbagai sistem-sistem yang dipengaruhi


oleh pikiran-pikiran yang melandasi pendekatan tersebut. Adapun
sistem-sistem dalam penyusunan anggaran yangsering digunakan
adalah :

a. Traditional Budgeting System (Sistem Anggaran Tradisional)


Traditional budgeting system adalah suatu cara menyusun
anggaran yang tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Penyusunannya lebih didasarkan pada
kebutuhan untuk belanja/pengeluaran.Dalam sistem ini, perhatian
lebih banyak ditekankan pada pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran secara akuntansi yang meliputi pelaksanaan anggaran,
pengawasan anggaran dan penyusunan pembukuannya.
Pengelompokan pos-pos anggaran didasarkan atas obyek-obyek
pengeluaran, sedangkan distribusi anggaran didasarkan atas jatah
tiap-tiap departemen/lembaga.

Sistem pertanggung jawabannya hanya menggunakan kuitansi


pengeluaran saja, tanpa di periksa dan diteliti apakah dana telah
digunakan secara efektif/efisien atau tidak. Mula-
mula pemerintah memberi jatah dana untuk tiap-tiap departemen
lembaga kemudian setiapdepartemen/lembaga mengambil jatah
dana tersebut dan menggunakannya untuk melaksanakan kegiatan
sampai habis. Setelah dana tersebut habis dipakai, setiap
departemen/lembaga melaporkan bahwa dana tersebut sudah
dipakai.

Jadi tolok ukur keberhasilan anggaran tersebut adalah pada hasil


kerja, maksudnya jika anggaran tersebut seimbang (balance)
maka anggaran tersebut dapat dikatakan berhasil, tetapi jika
anggaran tersebut defisit atau surplus, berarti anggaran tersebut
gagal. Jelaslah, di sini bahwa sistem anggaran tradisional lebih
menekan pada segi pertanggung jawaban keuangan (dana) dari
sudut akuntansinya saja tanpa diuji efisien tidaknya penggunaan
dana tersebut. Anggaran diartikan semata-mata sebagai alat dan
sebagai dasar legitimasi (pengasahan) berapa besarnya
pengeluaran negara dan berapa besarnya penerimaan yang
dibutuhkan untuk menutup pengeluaran tersebut.

b. Performance Budgeting

System Performance budgeting system berorientasi kepada


pendayagunaan dana yang tersediauntuk mencapai hasil yang
optimal dari kegiatan yang dilaksanakan. Sistem penyusunan
anggaran ini tidak hanya didasarkan kepada apa yang
dibelanjakan saja, seperti yang terjadi didalam “Traditional
Budget”, tetapi juga didasarkan kepada tujuan-tujuan atau
rencana-rencana tertentu yang untuk pelaksanaannya perlu
disusun atau didukung oleh suatu anggaran biaya yang cukup dan
biaya/dana yang dipakai tersebut harus dijalankan secara efektif
dan efisien.

Jadi, dalam sistem anggaran performance ini bukan semata-mata


berorientasi kepada berapa jumlah yang dikeluarkan, tetapi sudah
dipikirkan terlebih dulu mengenai rencanakegiatan, apa yang
akan dicapai, proyek apa yang akan dikerjakan, dan bagaimana
pengalokasian biaya agar digunakan secara efektif dan efisien.
c. Planning, Programming, Budgeting System (PPBS)

Dalam PPBS ini, perhatian banyak ditekankan pada penyusunan


rencana dan program.Rencana disusun sesuai dengan tujuan
nasional yaitu untuk kesejahteraan rakyat karena pemerintah
bertanggung jawab dalam produksi dan distribusi barang-narang
maupun jasa-jasadan alokasi sumber-sumber ekonomi yang lain.
Pengukuran manfaat penggunaan dana, dilihat dari sudut
pengaruhnya terhadap lingkungan secara keseluruhan, baik dalam
jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Pengelompokan
pos-pos anggaran didasarkan atas tujuan-tujuan yang hendak
dicapai di masa yang akan datang. Mengenai proses penyusunan
PPBS ini, melalui beberapa tahap sebagai berikut:

1.Menentukan tujuan yang hendak dicapai;


2.Mengkaji pengalaman-pengalaman di masa lalu;
3.Melihat prospek perkembangan yang akan datang;
4.Menyusun rencana yang bersifat umum mengenai apa yang
akan dilaksanakan.

Setelah keempat tahap, di atas selesai disusun, barulah memasuki


tahap selanjutnya yang terdiri dari :

1.Menyusun program pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.


2.Berdasarkan program pelaksanaan ditentukan berapa jumlah
dana yang diperlukan untukmelaksanakan program-program
tersebut.

F. Penyusunan Anggaran Operasioanal

1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam


menyusun anggaran.
2. Pengolahan data dan informasi yang telah dikumpulkan untuk
melakukan penaksiran- penaksiran.
3. Menyusun anggaran serta menyajikannya secara sistematis.
4. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran5. Pengumpulan data dan
informasi untuk keperluan pengawasan kerja dengan
melakukan penilaian.
6. Pengolahan dan penganalisaan data untuk menghasilkan
kesimpulan terhadap kegiatan kerjayang telah dilaksanakan
serta menyusun kebijakan-kebijakan sebagai tindak lanjut dari
kesimpulan yang telah di ambil.

Anda mungkin juga menyukai