Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN

MATERI KE- 9
“PERENCANAAN LABA DAN PENGANGGARAN”

NAMA : ARDIANTO TONAPA


NIM : 2021042034007
KELAS : Non Reguler/Ekstensi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS CENDRAWASIH
A. PERENCANAAN LABA
Perencanaan adalah serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang
diinginkan, pada dasarnya perencanaan itu merupakan fungsi manajemen yang
berhubungan dengan pemilihan berbagai alternative tindakan dan perumusan
kebijakan. Suatu perencanaan bisa terealisir apabila manajemen berhasil dalam
menjalankan perusahaan yang diukur dengan besar laba.

1. Pengertian perencanaan laba menurut Machfoedz (1996) yaitu;


Perencanaan laba (profit planning) sering disebut Budget perencanaan
atau rencana operasi adalah rencana dari manjemen yang meliputi seluruh tahap
dari operasi dimasa yang akan datng untuk mencapai tujuan perusahaan dibagi
kedalam 2 jenis rencana, yaitu rencana jangka pendek dan jangka panjang.

2. Pengertian Perencanaan laba menurut Supriono (2002),yaitu;


Perencanaan laba adalah perencanaan yang digambarkan seara kuantitatif dalam
keuangan dan ukuran kuantitatif lainnya. Didalamnya juga ditentukan tujan laba
yang dicapai oleh perusahaan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan laba adalah rencana kerja
yang telah diperhitungkan dengan cermat dan digambarkan secara kuantitatif dalam
bentuk laporan keuangan untuk jangka pendek dan jangka panjang.

a. Manfaat Perencanaan Laba,yaitu;


Menurut Adol PH Matz dkk (1993)
 Memberikan pendekatan yang terarah dalam pemecahan masalah
 Memaksa pihak manajemen untuk secara dini mengadakan penelaahan
terhadap masalah yang dihadapinya dan menanamkan kebiasaan pada
organisasi untuk mengadakan telaah yang seksama sebelum mengambil
keputusan.
 Menciptakan suasana organisasi yang mengarah pada pencapaian laba dan
mendorong timbulnya perilaku yang sadar akan penghematan biaya dan
pemanfaatan sumber daya yang maksimum.
 Meransang peran serta dan mengkoordinasi rencana opersi berbagai segmen
dari keseluruhan organisasi manajemen sehingga keputusan akhir dan
rencana yang saling terkait dpat menggambarkan keseluruhan
organisasidalam bentuk rencana yang terpadu dan menyeluruh.
 Menawarkan kesempatan untuk menilai secara sistematik setiap segi atau
aspek organisasi maupun untuk memeriksa serta memperbarui kebijakan dan
pedoman dasar secara berkala.
 Mengkoordinasikan serta mempertemukan semua upaya perusahaan kedalam
suatu prosedur perencanaa anggaran yang terarah karena inilah satu-satunya
cara yang paling tepat mengungkpakan keselamatan kegiatan manajemen.
 Mengarahkan penggunaan modal dan daya upaya pada kegiatan yang paling
menguntungkan.
 Mendorong standar prestasi yang tinggi dengan meransang kegairahan untuk
bersaing menanamkan hasrat untuk mencapai tujuan, dan menumbuhkan
minat untuk melaksanakan kegiatan secara lebih efektif.
 Berperang sebagai standar untuk mengukur kegiatan dan menilai kebijakan
manajemen dan tingkat kemampuan dari setiap pelaksana.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan laba, yaitu;


 Laba atau rugi yang dialami dari volume penjualan tertentu.
 Volume penjualan yang harus dicapai untuk menutup seluruh biaya yang
terpakai guna memperoleh laba yang memadai.
 Titik impas.
 Volume penjualan yang dapat dihasilkan oleh kapasitas operasi saat ini.

c. Pendekatan dalam perencanaan laba


Perencanaan laba bukan merupakan hal yang mudah, karena
penerapannya harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan keadaan yang
intern maupun yang ektern perusahaan baik yang langsung maupun yang tidak
langsung mempengaruhi penetapan laba itu sendiri. Faktor ekstern yang perlu
dipertimbangkan manajemen dalam perencanaan laba ini adalah kondisi
perekonomian pada umumnya, tingkat populasi penduduk, pendapatan dan daya
beli masyarakat, kemajuan tekhnologi, kebijaksanaan pemerintah dll,yang
kesemuanya ini sulit diramalkan secara baik. Sedangkan faktor intern yang perlu
dipertimbangkan yaitu keadaan perusahaan itu sendiri berupa besarnya volume
penjualan yang diinginkan untuk mencapai laba tertentu, bagaimana
kemampuan kapasitas yang ada baik perlatan maupun personil yang ada,
kemampuan keuangan dan sebagainya.

Menurut Krismiaji 2002, dalam penetapan laba terdapat pendekatan yang


berbeda, yaitu;
1. Didasarkan pada masa kembali modal yang diinvestasikan.
Metode ini menghendaki penetapan tingkat keuntungan menajdi titik tolak
penyusunan rencana.

2. Didasarkan produk yang akan dijual.


Metode ini menghendaki perencanaan yang diformulasikan akan diperoleh
berupa keuntungan.

3. Didasarkan pada perhitungan menurut standar.


Metode ini melakukan perhitungan dari proses perencanaan yang diukur
dengan standar yang ada. Manajemen memperhitungkan relative keuntungan
menurut standar yang dianggap memuaskan perusahaan.
d. Keterbatasan perencanaan laba
Selain memiliki manfaat, perencanaan laba juga memilki beberapa keterbatasan.
Menurut Adolth Matz dkk 1993 perencanaan laba memiliki bebrapa
keterbatasan,yaitu;
1. Peramalan atau perencanaan bukanlah ilmu pasti. Jadi dalam setiap
perencanaan akan terdapat sejumlah pertimbangan. Apabila ada
penyimpangan dari estimasi maka harus dilakukan perbaikan atau modifikasi.

2. Anggaran dapat mengikat perhatian manajer pada sasaran tertentu yang


tidak selaras dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. Jadi diperlukan
kecermatan untuk menyalurkan upaya manajer setepat mungkin.

3. Perencanaan laba memerlukan kerjasama dan peran serta dari seluruh


anggota manajemen. Dasar kebrhasilan perencanaan adalah ketaatan dan
kegairahan pelaksana terhadap perencana laba.

4. Penggunaan anggaran yang berlebihan sebagai alat evaluasi dapat


mengakibatkan terjadinya penyimpangan.

5. Perencanaan laba tidak mengahapus maupun mengambil alih peranan bagian


administrasi. Para pelaksana tidak boleh merasa dibatasi oleh anggaran.
Sebaliknya rencana laba disusun guna memebrikan penjelasan terinci yang
memungkinkan pihak pelaksana menjalankan kegiatanannya dengan
menyerahkan kemampuan dan hasrat untuk mencapai sasaran organisasi.

6. Pelaksanaan rencana memerlukan waktu.

B. PENGANGGARAN
Penganggaran atau anggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakn secara
kuantitatif aktifitas usaha sebuah organisasi (pemasaran,produksi dan keuangan).
Anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yng dibutuhkan untuk
memenuhi tujan organisasi selam priode yang dianggarkan. Anggran memaparkan
bagaimana sumber daya diharapkan akan diperoleh dan digunakan selama periode
waktu tertentu.
Penganggaran adalah proses penyusunan anggaran, proses penganggaran yang
dilaksanakn untuk penyusun sebuah induk anggaran adalah vital bagi pengelolaan
bisnis yang efektif dan efesien. Informasi anggaran dimanfaatkan diseluruh proses
manajemen bisnis kendatipun aplikasi anggaran adalah dalam fungsi perencanaan dan
pengendalian.
Penyusunan anggaran dilakukan hanya jika tersedia informasi akuntansi
pertanggungjawaban yang mengukur berbagai sumber ekonomi yang disediakan bagi
tiap manajer yang bertanggung jawab dalam usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan
dalam tahun anggaran.
Anggaran operasi biasanya mencakup satu tahun dan menyajikan pendapatan dan
beban yang direncanakan untuk tahun yang dianggarkan. Anggaran memiliki
karakteristik,yaitu;
 Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
 Anggaran pada umumnya mencakup priode satu tahun
 Anggaran merupakan komitmen manajemen
 Susunan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi
ketimbang pihak yang menganggarkan.

1. Tujuan Penganggaran,yaitu;
a. Untuk memprediksi transaksi dan kejadian financial dan Non financial dimasa
yang akan datang
b. Untuk mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima
anggaran.
c. Untuk menyatakan harapan atau sasaran perusahaan secara jelas dan formal
sehinggan bisa menghindari kehancuran dan memberikan arah terhadap apa
yang hendak dicapai manajemen.
d. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihk-pihak terkait
sehinggan anggaran dimengerti,didukung dan dilakasanakan.
e. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktifitas dengan maksud
mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi
individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
f. Untuk mengkoordinasikan cara atau metode yang akan ditempuh dalam
rangka memaksimalkan sumberdaya.

2. Manfaat penganggaran
Manfaat dari anggaran dapat diuraikan, yaitu;
 Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama
 Dapat digunakan sebagai alat penilaian kelebihan dan kekurangan
pegawai
 Dapat memotivasi karyawan karena ada tujuan atau sasaran yang akan
dicapai
 Menimulkan rasa tanggungjawab pegawai
 Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu
 Sumberday yang dapat dimanfaatkan seefesien mungkin

3. Fungsi Penganggaran
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu
manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan
dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan
yang telah ditetapkan.
a. Fungsi perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungi ini
merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Sebelum
perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus
lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang dilaksanakan dimasa
yang akan datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan
tersebut, serta bagaimana melaksanakannya, dengan adanya rencana
tersebut, maka aktifitas akan terlaksana dengan baik.

b. Fungsi komunikasi
Rencana manajemen tidak akan dilaksanakan kecuali organisasi
memahami apa rencana tersebut. Oleh karena itu seluruh rencana dan tujuan
aynag hendak dicapai perusahaan seyogiannnya dikomunikasikan kepada
manajer setiap departemen didalam perusahaan. Penganggaran berfungsi
sebagai alat komunikasi yang dipakai oleh berbagai amnajer untuk;
 Bertukar informasi perihal tujuan, gagasan dan pencapaian
 Berinteraksi dan memupuk kesadaran bagaimana setiap aktifitas
mereka berkonstribusi kepada seluruh aktifitas perusahaan

c. Fungsi koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari
setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk menciptakan adanya
koordinasi diperlukan perencanaan yang baik yang dapat menunjukkan
keselarasan rencana antara satu abgian dengan bagian lainnya. Anggaran
yang berfungsi sebgaia perencanaan agar dapat menyesuaikan rencana yang
dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehinggan rencana kegiatan
yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai
sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan,
karena semua kegiatan yang ada saling berkaitan antara satu dengan bagian
lainnya sudah diatur dengan baik.

d. Fungsi pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam
perusahaan, pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar
rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai. dengan demikian
pengawasan adalah pengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan
apabila perlu.
Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan
yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efesiensi atau apakah para
manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelolah perusahaan
dengan baik.tujuan pengwasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi
mencegah dan memperbaiki kesalahan.
Sering terjadi fungsi pengwasan itu disalah artikan yaitu mencari
kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu
kesalahan yang dibuat padahal tujuan pengawasan itu untuk menjamin
tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.

4. Sistem Anggaran dalam aktifitas Bisnis


Ada 4 ancangan dasar terhadap anggaran,antara lain;
a. Anggaran Inkremental
Adalah metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber
daya dari anggaran tahun sebelumnya.
b. Anggaran Berbasis Nol
Adalah semua jajaran manajemen bertolak dari nol dan mengestimasi
kebutuhan sumberdaya yang diperlukan untuk mendanai aktifitas-aktifitas
tahun anggaran.
c. Anggaran Statik
Merupakan pendekatan yang diterapkan oleh banyak perusahaan jasa dan
pada banyak fungsi jasa pendukung seperti bagian pembelian, bagian
akuntansi, dan bagian hukum.
d. Anggaran Fleksibel
Adalah penganggaran yang mengaitkan volume aktifitas dengan jumlah
rupiah yang dianggarkan.

5. Penyusunan Induk Anggaran


Induk anggaran ialah sebuah anggaran komprehensif yang menyajikan semua
rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu priode yang mencakup satu
tahun atau kurang.
Induk anggaran terdiri atas 2 komponen, yaitu;
1. Anggaran operasi
Merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk
mencapai laba usaha yang memuaskan. Macam-macam anggaran
operasi,antara lain;
 Anggaran penjualan adalah suatu penentuan jumlah unik penjualan
yang diperkirakan akan dijual didalam suatu perusahaan untuk priode
yang akan datang.
 Anggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar
rencana penjualan untuk masing-masing produk. Rencana penjualan
ini dapat dilihat dalm anggaran penjualan. Sebagaimana diketahui,
pola produksi ada tiga macam,yakni;
o Pola produksi konstan
Adalah pola produksi dimana jumlah produksi dari bulan
kebulan adalah sama atau relative sama, walaupun terdapat
perubahan penjualan produk perusahaan dari satu bulan
dengan bulan yang lain.
o Pola produksi bergelombang
Adalah pola produksi dimana jumlah produksi disetiap bulan
mengalami perubahan sesuai dengan perubahan penjualan,
sedangkan jumlah persediaan barang jadi adalah stabil atau
tetap.
o Pola produksi moderat
Adalah suatu pola produksi dimana jumlah produksi disetiap
bulan selalu mengalami perubahan, namun perubahan ini tidak
akan sebesar perubahanpenjualan produk yang ada.

 Anggaran bahan baku langsung apabila anggaran produksi telah


disusun, maka anggaran bahan baku telah dapat disusun pula.
Taksiran penggunaan bahan baku bertautan langsung dengan
kebutuhan produksi namun pembelian bahan baku tergantung pada
tekfiran penggunaan bahan baku maupun persediaan bahan baku.

 Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun mengacu kepada


anggaran produksi, tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan
tenaga kerja yang memadai dalam rangka memenuhi kebutuhan
produksi namun tidak menyebabkan waktu yang menganggur yang
memakan biaya.

 Anggaran biaya Overhead Pabrik adalah skedul rinci taksiran biaya


pabrikasi, selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
langsung yang harus dikeluarkan untuk memenuhi ekspektasi produksi
dimasa yang akan adatang.
Anggaran overhead pabrikasi mempunyai dua tujuan, yaitu;
 Mengintegrasikan anggaran biaya overhead pabrikasi yang
disusun oleh manajer produksi dan departemen jas
 Menghitung tarif overhead pabrikasi untuk periode akuntansi
yang akan datang.

 Anggaran persediaan akhir barang jadi, setelah anggaran penjualan


hinggan anggaran ofer head pabrikasi kini tersedia data untuk
menghitung biaya pokok jadi. Komputasi ini diperlukan karena 2 sebab
yaitu ;
 untuk mengetahui beberapa banyak yang akan dibebankan
biaya pokok penjualan pada laporan penghasilan usah
dianggarkan.
 untuk mengetahui berapa besar yang akan dilaporkan pada
neraca untuk pos barang yang belum terjual.

 Anggaran biaya Non Produksi adalah struktur terinci yang tidak


termasuk biaya-biaya produksi, seperti beban penjualan dan
administrasi yang berisi daftar prediksi beban-beban yang akan
dikeluarkan dalam periode anggaran.

2. Anggaran keuangan
Anggaran keuangan menyajikan ekpektasi arus kas dan posisi keuangan
dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana. Arus kas masuk dan arus
kas keluar yang direncanakan muncul dalam anggaran kas. Posisi keuangan
yang diharapkan pada akhir periode anggaran diungkapkan dalam neraca
dianggarkan. Anggaran keuangan, antara lain;

a. Anggaran Kas
Kas merupakan salah satu aspek paling penting dalam siklus operasi
perusahaan. Tanpa kas, perusahaan tidak dapat berfungsi anggaran kas
ialah sebuah rencana rinci yang menyajikan bagaimana sumber day akas
akan diperoleh dan digunakan selama periode tertentu. Anggaran kas
terdiri atas empat seksi, yaitu;
 Seksi penerimaan kas
 Seksi pengeluaran kas
 Seksi kelebihan atau kekurangan kas
 Seksi pendanaan.

b. Laporan Penghasilan Uasaha Dianggarkan


Adalah salah satu skedul kunci dalam proses anggaran. Tujuan laporan
penghasilan usaha dianggarkan ialah untuk mengantisipasi laba usaha
setelah pajak

c. Neraca Dianggarkan
Neraca ini memproyeksikan kondisi keuangan pada akhir periode
anggaran.

6. Penyusunan Anggaran
Penyusunan Anggaran Operasional
a. Permalan jualan
Permala merupakan fungsi manajemen pertama sebelum dilakukan
perencanaan.penganggaran merupakan bagian dari perencanaan, karena
anggaran adalah salah satu jenis rencana.

b. Penyusanan Anggaran Penjualan


Anggaran jualan adalah anggaran hasil penjualan. Kegunaan anggaran jualan
terutama sebagai dasar penyusunan anggaran lainnya, dan sebagai ujung
tombak dalam memperoleh laba.
c. Penyusunan Aanggaran Biaya Produksi
Biaya pabrik berbeda dengan biaya produksi, biaya pabrik meliputi biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja angsung, dan biaya overhead pabrik yang
terjadi pada satu peruode, yaitu periode ini, sedangkan biaya produksi
meliputi BBB, BTKLn dan BOP yang terjadi pada dua periode, yaitu
 Periode Lalu
 Periode Ini

d. Penyusunan Anggaran Bahan Baku
Tujuan utama disusun anggaeanh bahan baku adalah untuk menjaga
kelancaran peroduksi, dimana bahan baku adalah komponen utama dari
suatu produk.

e. Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya overhead


pabrik.

f. Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang langsung bekerja


mengolah produkuntuk memperoleh biaya tenaga kerja langsung yang
dianggarkan adalah jam kerja langsung terpakai dikali standar upah tenaga
kerja langsung perjam. Biaya overhead pabrik adalah biaya yang terjadi
dipabrik, selain biaya bhan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Anda mungkin juga menyukai