Anggaran disusun untuk membantu manajemen untuk meminimalisi risiko ketidakpastian di masa
yang akan datang. Anggaran memiliki fungsi dan manfaat penting bagi perusahaan yang umumnya
disusun di awal tahun untuk jangka waktu satu tahun atau lebih.
1) Fleksibel
Dalam pelaksanaanya, kebijakan anggaran sebaiknya memberikan kelonggaran atau
keluasan untuk melakukan sedikit perubahan sesuai dengan perubahan lingkungan.
Anggaran perlu disusun dengan sifat fleksibel (luwes) untuk mengantisipasi perubahan
lingkungan yang bersifat dinamis. Program anggaran yang dijalankan dengan fleksibel
memberi keleluasaan kepada semua tingkatan manajemen. Saat anggaran telah disetujui,
dan suatu ketika terjadi sesuatu kejadian yang belum di perkirakan dalm rencana, maka
tidak perlu melakukan perencanaan ulang, selanjutnya, manajemen hanya perlu
menyesuaikan sesuai perubahan lingkungan.
2) Realistis
Anggaran harus disusun secara cermat, spesifik dan menunjukan harapan yang realistis
artinya harapan tidak terlalu tinggi (optimis) atau terlalu rendah (pesimis). Anggaran yang
disusun dengan harapan terlalu tinggi akan berdampak pada sulitnya pencapaian target.
Sebaliknya, anggaran yang disusun dengn harapan yang terlalu rendah akan berdampak
pada rendahnya motivasi untuk pencapaian target. Untuk menciptakan harapan yang
realistis, maka penyusunan anggaran harus memperhatikan dimensi waktu (periode
anggaran) dan lingkungan baik internal maupun eksternal yang akan terjadi selama periode
anggaran.
3) Kontinyu
Program anggaran harus senantiasa dimonitor secara kontinyu (terus menerus) untuk
mengevaluasi keberhsilan perusahaan dalam mencapai tujuan, kebijaksanaan, dan standar
yang telah ditetapkan. Dengan berjalannya waktu, perusahaan perlu membuat perencanaan
ulang ataupun membuat rencana baru untuk penyusunan anggaran. Rencana baru
umumnya diperlukan untuk memperbaiki kinerja yang masih kurang, atau untuk mengambil
peluang dari perkembangan yang baru terjadi.
a. Faktor intenal, yaitu faktor yang berasal dari alam perusahaan sendiri, faktor-faktor ini
bersifat controllable (dapat dikendalikan), artinya dalam batas-batas tertentu, perusahaan
dapat menyesuaikan faktor-faktor tersebut dengan keinginan atau kebutuhan selama
periode anggaran. Faktor-faktor internal tersebut antara lain :
Penjualan masa lalu
Kapasitas produksi
Modal kerja perusahaan
Fasilitas yang dimiliki perusahaan
Kebijakan perushaan terkait pelaksanaan produksi, pemasaran, keuangan, dan
personalia
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar perusahaan akan tetapi mempunyai
pengaruh terhadap perusahaan, faktor-faktor tersebut bersifat uncontrollable (tidak dapat
dikendalikan), artinya perusahaan tidak dapat mengatur faktor-faktor tersebut sesuai
dengan keinginan atau kebutuhan perusahaan. Faktor-faktor eksternal tersebut antara lain :
Kondisi persaingan
Perubahan demografi penduduk
Agama dan budaya
Kebijakan pemerintah
Kondisi perekonomian
Kemajuan teknologi
Dasar untuk penyusunan rencana kerja dan anggaran. Pada kegiatan pengendalian,
perusahaan melakukan pemantauan aktivitas yang sesungguhnya dengan yang
direncanakan. Adanya investigasi dapat menimbulkan tinakan-tindakan koreksi untuk
meminimalisasi adanya penyimpangan yang lebih jauh. Selain itu, adanya investigasi tersebut juga
memberikan informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakuan umpan balik sebagai
rencana, tujuan, dan anggaran dapat dikoreksi secara semestinya.
1) Pemimpin Anggaran, yaitu salah seorang anggota direksi (biasanya adalah direktur
keuangan) yang nantinya bertugas untuk memberikan pedoman dalam penyusunan
anggaran.
2) Manajer pemasaran, yaitu bertugas menyusun anggaran penjualan
3) Manajer produksi, yaitu bertugas menyusun anggaran yang berkaitan dengan kegiatan
dengan kegiatan produksi seperti anggaran produksi, anggaran bahan baku, anggaran
tenaga kerja, dan anggaran biaya overhead pabrik.
4) Manajer keuangan, yang bertugas menyusun anggaran yang berkaitan dengan posisi
keuangan perusahaan.
5) Manajer bagian umum, administrasi dan personalia, yang bertugas menyusun anggaran
yang berkaitan dengan biaya umum, administrasi, dan personalia.
Setiap anggota panitia anggaran memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Pemimpin anggaran dan panitia anggaran harus saling berkoordinasi saat penyusunan
anggaran induk. Panitia anggaran bertanggung jawab atas ketersediaan pedoman dalam
penyusunan anggaran, mengkomunikasikan pedoman tersebut pada seluruh anggota,
mengatasi setiap konflik yang terjadi antar departemen, dan menyerahkan anggaran yang
sudah selesai disusun kepada presiden direktur. Pimpinan anggara bertanggung jawab atas
kompilasi anggaran-anggaran yang nanti akan membentuk anggaran induk.