Anda di halaman 1dari 30

PENGANGGARAN

PERUSAHAAN
1. Pendahuluan, definisi dan fungsi budgeting
2. Forecast sales (Peramalan Penjualan)’
3. Sales Budget ( Anggaran Penjualan)
4. Production Budget (Anggaran Produksi)
5. Raw Material Budget (Anggaran Bahan
Baku)
6. Labour Budget (Anggaran Biaya Tenaga
Kerja)
7. Overhead Cost Budget (Anggaran BOP)
8. Variable cost Budget (Anggaran Varabel)
1. Budgeting “ Glen A Welsch “
2. Budgeting “ Munandar “ BPFE Yogyakarta
3. Anggaran Perusahaan “ Gunawan A S dkk “
4. Anggaran Perusahaan “Nafarin “………
5. Anggaran Perusahaan “Dr.Darsono”..
 Planning :
Tindakan yang dibuat berdasarkan fakta,
asumsi, mengenai gambaran kegiatan yang
dilakukan pada waktu yang akan datang
dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
jenis Rencana :
Tujuan, kebijakan, peraturan, metode,
strategi, standar, prosedur, anggaran
 Anggaran adalah rencana kerja yang
dituangkan dalam angka-angka keuangan
baik jangka pendek maupun jangka
panjang.

 Dalam hal ini anggaran bukan sekedar


sebuah perencanaan kerja tetapi tidak
boleh terlepas dari angka-angka keuangan
yang terinci secara sistematis sehinga
mudah untuk awasi (dikendalikan)
dikemudian hari
penganggaran adalah proses penyusunan
anggaran yang dimulai dari pembuatan panitia,
pengumpulan dan pengklasifikasian data,
pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan
tiap-tiap seksi, bagian, divisi, penyusunan
secara menyeluruh, merevisi dan mengajukan
kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan
dilaksanakan
 Memaksa manajer membuat rencana kerja
 Tolok ukur evaluasi kinerja.
 Meningkatkan komunikasi dan kooordinasi antar
manajer
 Membantu pengambilan keputusan.
Kegunaan anggaran adalah untuk perencanaan
dan pengendalian, evaluasi kinerja dan untuk
mengarahkan perilaku para manajer dan
karyawan
 Proses manajemen adalah merupakan saling hubungan
unsur-unsur :
 Perencanaan (planing), menyusun rencana sebagai dasar
pedoman kerja.
 Pengorganisasian (organizing), menyusun struktur
organisasi yang merupakan pemberian wewenang dan
permintaan pertanggung jawaban.
 Penataaan (staffing), membina, membimbing dan
mengarahkan sumber daya manusia.
 Memimpin (leading), menciptakan kerja sama dan
koordinasi antar bagian.
 Pengendalian (controlling), pengawasan atas pelaksanaan
kerja berdasarkan rencana kerja berdasarkan rencana yang
telah ditetapkan.
Organizing
Pengendalian harus dilakukan sepanjang
proses bisnis agar setiap kali terjadi
penyimpangan dapat segera diatasi. Dengan
cara Plan, do, check,dan Action (PDCA).
 Anggaran dalam beberapa hal didasarkan
pada data histori yang sebagian besar
dihasilkan oleh sistem akuntansi dan
pengawasan, yang menyangkut pengukuran
hasil yang telah direlisasikan.
 Akibatnya untuk dapat menyelengarakan
perencanaan dan pengendalian laba yang
sehat harus diselengarakan sistem akuntansi
pertanggung jawaban
 Sistem akuntansi pertanggung jawaban
(responsibility accounting) adalah sistem
akuntansi yang dipola terlebih dahulu sesuai
dengan tanggung jawab dari setiap bagian
dalam organisasi

 Perbandingan antara realisasi (aktual) dengan


anggaran tidak ada gunanya bila
pengelompokan dalam sistem akuntansi tidak
sesuai dengan anggaran
Penganggaran berkaitan secara unik dengan sistem
akuntansi dalam hal :
Komponen keuangan dari suatu anggaran pada umumnya disusun dalam
format akuntansi.
Penganggaran berkaitan erat dengan akuntansi manajemen, yaitu
berupa akuntansi harga pokok standart dan akuntansi penentuan biaya
variabel, penganggaran merupakan bagian dari akuntansi manajemen.
Akuntansi keuangan mencatatat transaksi masa lalu, sedangkan
penganggaran mencatat transaksi mada mendatang. Dalam hal ini
anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan transaksi keuangan.
Untuk membandingkan anggaran dengan realisasi diperlukan data yang
dihasilkan oleh akuntasi keuangan.
Penganggaranmerupakan perencanaan akuntansi, sedangkan akuntansi
kuangan meupakan pelaksanaan akuntansi.
Akuntansikeuangan memberikan masukan data historis yang relevan
terutama untuk tujuan analisis pengembangan anggaran
Dalam penyusunan anggaran membutuhkan koordinasi semua
level manajer yang diorganisir dalam komite anggaran
yang memiliki tugas antara lain :
Menyusun pedoman penyusunan anggaran
Menerima dan menganalisis setiap anggaran
yang diajukan oleh seksi, bagian, atau divisi.
Memberikan rekomendasi penyempurnaan.
Menyetujui anggaran.
Disamping komite anggaran perusahaan pada
umumnya memiliki departemen anggaran yang
mempunyai fungsi antara lain :
Menyusun sistem dan prosedure penganggaran
(budget manual).
Menberikan pendidikan dan pelatihan kepada
tenaga pembuat anggaran.
Mengumpulkan dan menganalisis data.
Mengevaluasi kinerja berdasarkan anggaran
Berdasarkan waktu, anggaran dapat dibedakan
menjadi :
Anggaran jangka pendek (waktunya paling lama
satu tahun).
Anggaran jangka panjang (waktunya lebih dari
satu tahun, umumnya lima sampai sepuluh
tahun).
Berdasarkan ruang lingkup,anggaran dapat
dibedakan menjadi :
Anggaran parsial yaitu anggaran yang ruang
lingkupnya terbatas misalnya anggaran produksi
saja atau anggaran penjualan saja.
Anggaran komperhensif atau lazim disebut
anggaran induk (master budget) yaitu anggaran
menyeluruh
Berdasarkan fleksibilitas, anggaran dapat
dibedakan menjadi :
Anggaran statis (static budget) atau anggaran tetap
(fixed budget) yaitu anggaran untuk satu titik
kegiatan saja misalnya untuk kegiatan volume
penjualan 1000 unit, kemudian disusun anggaran
pendapatan biaya dan angaran biaya operasi.
Anggaran yang luwes (flexible budget) yaitu
anggaran pada beberapa titik kegiatan misalnya
anggaran pada volume penjualan 1.000 unit, 1,100
unit, 1.200 unit dan seterusnya, kemudian disusun
pendapatan biaya dan laba operasi pada setiap
volume penjualan.
KEUNGGULAN ANGGARAN
 Hasil analisis lingkungan internal perusahaan yaitu data historis
perusahaan yang menjelaskan kekuatan kelemahannya
kemudian dijadikan bahan baku untuk membuat program kerja.
 Hasil analisis lingkungan eksternal yang menjelaskan peluang
bisnis dan kendala yang hadapi, kemudian dijadikan bahan baku
untuk membuat program kerja masa mendatang
 Sebagai alat pedoman kerja dan pengendalian kegiatan
operasional dan keuangan.
 Sebagai sarana koordinasi antar seksi, bagian, divisi dalam
suatu peusahaan.
 Sebagai sumber rasa tanggungjawab dan partisipasi aktif semua
kepala seksi dalam suatu perusahaan.
 Sebagai dasar untuk mengetahui wewenang dan tanggung
jawab semua level manajer.
KELEMAHAN
 Prediksi kegiatan bisnis dimasa mendatang belum
tentu tepat atau belum tentu mendekati kenyataan.
 Perubahan kondisi politik, sosial, ekonomi, bisnis
dimasa mendatang sulit diprediksi sehingga sering
tidak terjangkau dalam pemikiran pembuat anggaran.
 Sering terjadi konflik kepentingan dalam penyusunan
anggaran maupun dalam pelaksanaannya
 Pembuat anggaran sering berfikir subjektif
mementingkan kepentingan seksi, bagiannya atau
divisinya.
 Anggaran pada umumnya sangat idealistik sehingga
sulit dicapai dan dapat mengakibatkan para
pelaksana furstasi.
• Anggaran termasuk dalam salah satu jenis
(bentuk) dari Planning.
• Anggaran (Budget), Penganggaran
(Budgeting)

• Anggaran :
1. Anggaran (Budget) Merupakan rencana
tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi
yang dinyatakan secara kuantitatif dan
umumnya dinyatakan dalam satuan uang
untuk jangka waktu tertentu.
 2. Alat manajemen untuk mencapai tujuan.
 3. Rencana dalam bentuk angka-angka

 Budgeting (Penganggaran) :
adalah proses penyusunan anggaran yang
dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan
dalam memperoleh laba.
• Dalam penyusunan anggaran perlu
dipertimbangkan :
1. Tujuan dan kebijakan perusahaan
2. Data waktu yang lalu
3. Perkembangan kondisi ekonomi
4. Perubahan kebijakan pemerintah
5. Penelitian dan pengembangan perusahaan
1. Realistis
2. Dapat dikoordinasikan
3. Dapat memotivasi karyawan

KEGUNAAN BUDGET :
1. Sebagai pedoman kerja
2. Alat pengkoordinasian kerja
3. Alat pengawasan kerja
1. Fungsi Perencanaan
2. Fungsi Pelaksanaan
3. Fungsi Pengawasan
1. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan
anggapan, sehingga mengandung unsur
ketidak pastian.
2. Tidak semua perusahaan mampu menyusun
anggaran yang komprehensif, karena biaya
bisa mahal.
3. Anggaran menjadi tidak efektif bagi yang
terpaksa melakukannya.
1. Menurut dasar penyusunan :
a. Anggaran Variabel
b. Anggaran Tetap
2. Menurut Cara Penyusunan :
a. Anggaran Periodik
b. Anggaran Kontinue
3. Menurut Jangka waktu :
a. Anggaran jangka pendek
b. Anggaran jangka panjang
 4. Menurut Bidangnya :
a. Anggaran Operasional
b. Anggaran Keuangan.

5. Menurut kemampuan menyusun :


a. Anggaran Komprehnsif
b. Anggaran Partial
6. Menurut fungsinya :
a. Anggaran dgn tujuan tertentu
b. Anggaran aktivitas (Performance budget)

Anda mungkin juga menyukai