Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PENELITIAN

“Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan


Standar Akuntansi Pemerintah terhadap Kualitas
Informasi Laporan Keuangan dengan Sistem
Pengendalian Intern sebagai Variabel Moderating”

Jayaningsih
NIM. 7774170018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan utama pelaporan keuangan di pemerintahan yaitu untuk menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi para penyedia dana dan pemakai lainnya, dalam membuat keputusan-keputusan rasional
tentang alokasi dana ke organisasi tersebut. Sebagaimana tercantum pada Standar Akuntansi Keuangan
(SAK), bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus andal, informasi yang memiliki
kualitas andal yaitu apabila tidak menyesatkan, tidak ada kesalahan material, dan dapat diandalkan
pemakainya sebagai informasi yang jujur dan disajikan secara wajar.
Pelaporan keuangan pada perguruan tinggi negeri (PTN) khususnya di wilayah Indonesia bagian Timur
merupakan hal yang menarik untuk di kaji lebih lanjut terutama masalah pencatatan aset tetap atas tanah
maupun barang milik negara (BMN) lainnya. Laporan keuangan PTN di wilayah Indonesia bagian Timur
yang menjadi bahan penelitian terdiri dari 8 (delapan) PTN yaitu: 2 di Papua (Institut Seni dan Budaya
Indonesia Tanah Papua dan Universitas Cenderawasih), 2 di Papua Barat (Politeknik Negeri Fakfak dan
Universitas Negeri Papua), 3 di Maluku (Universitas Pattimura, Politeknik Negeri Ambon, dan Politeknik
Perikanan Negeri Tual) serta 1 di Maluku Utara (Universitas Khairun).
Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia adalah menguatnya tuntutan
atas kualitas laporan keuangan pemerintah. Laporan keuangan pemerintah yang dihasilkan harus
memenuhi prinsip-prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Karakteristik kualitatif yang disyaratkan
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), yakni relevan,
andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.
Berdasarkan reseach gap dari penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan dengan Sistem
Pengendalian Intern sebagai Variable Moderating”.
1.2 Rumusan Masalah
Hasil audit Itjen Kemenristekdikti di PTN wilayah Indonesia bagian Timur tahun
anggaran 2017 menunjukkan pencatatan atas aset yang tercantum pada laporan
keuangan masing-masing PTN masih dijumpai ketidakakuratan yang disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain kurang memadainya kompetensi SDM pengelola akuntansi
dan keuangan, belum tertatanya BMN dengan tertib, penyajian laporan keuangan yang
belum sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), dan kelemahan sistem
pengendalian intern. Agar diperoleh nilai BMN yang akurat dan akuntabel perlu
dilakukan pencatatan segera atas hasil pengadaan/pembelian dilaksanakan sesuai
dengan jumlah unit yang diterima, dan juga perlu dilakukan penghitungan ulang atas
aset-aset BMN dengan bekerja sama dengan KPKNL setempat sebaiknya minimal 5
(lima) tahun sekali.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap kualitas informasi
laporan keuangan?
2. Apakah penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas
informasi laporan keuangan?
3. Apakah kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap kualitas informasi
laporan keuangan dengan Sistem Pengendalian Intern sebagai variable moderating?
4. Apakah penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas
informasi laporan keuangan dengan Sistem Pengendalian Intern sebagai variable
moderating?
5. Apakah kompetensi Sumber Daya Manusia dan penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan berpengaruh terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan dengan
Sistem pengendalian Intern Sebagai variable moderating?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan kondisi permasalahan yang dikemukakan di atas
maka, maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk meneliti kualitas informasi
data yang disajikan di dalam laporan keuangan terutama masalah aset yang ada di
PTN dan didukung oleh SDM yang kompeten, sedangkan tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris kualitas informasi
laporan keuangan pada PTN dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan
menggunakan variabel bebas yaitu kompetensi SDM dan penerapan SAP, variabel
terikat yaitu informasi laporan keuangan dan variabel moderating yaitu
pelaksanaan sistem pengendalian intern khususnya pada PTN wilayah Indonesia
bagian Timur.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Kegunaan penelitian ini adalah untuk memperluas ilmu pengetahuan, penelitian
ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan ilmu untuk mendukung ilmu akuntansi,
khususnya pengaruh kompetensi sumber daya manusia, penerapan standar
akuntansi pemerintahan atas aset BMN terhadap kualitas informasi laporan
keuangan perguruan tinggi.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari hasil penelitian ini diharapkan akan berguna
untuk berbagai pihak diantaranya adalah:
1. Bagi Satker
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai rekomendasi
kepada Satker dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan melalui
penyusunan laporan keuangan yang andal dan dapat dipercaya.
2. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
dalam hal menambah literatur dan bemanfaat untuk perkembangan
ilmu akuntansi di perguruan tinggi setempat.
3. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi
penelitian selanjutnya dan menambah referensi penelitian di sektor
publik dalam hal kualitas informasi laporan keuangan yang
dihubungkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya
utamanya masalah aset yang tidak akurat dalam pencatatannya
dengan fisik yang ada.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)
Akuntabilitas publik merupakan kewajiban pihak pemegang amanah yang
berperan sebagai agent untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,
melaporkan dan mengumpulkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi
tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah sebagai prinsipal. Dimana
akuntabilitas publik terdiri dari dua yaitu: 1) Akuntabilitas vertikal yaitu merupakan
pertanggungjawaban terhadap pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih
tinggi. 2) Akuntabilitas horizontal yaitu merupakan pertanggungjawaban terhadap
masyarakat luas yang menggunakan laporan nilai informasi keuangan.
Salah satu konsep yang berlandaskan teori keagenan adalah praktek pelaporan
keuangan yang terdapat dalam organisasi sektor publik. Dalam sistem
pemerintahan yang berdemokrasi, hubungan antara pemerintah dan para pemakai
informasi laporan keuangan pemerintah dapat digambarkan sebagai suatu
hubungan yang bersifat keagenan (agency relationship), Mardiasmo (2006)
menjelaskan bahwa pengertian akuntabilitas publik sebagai kewajiban pihak
pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,
melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (prinsipal) yang memiliki hak
untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Praktek pelaporan keuangan
dalam organisasi sektor publik merupakan suatu konsep yang didasari oleh teori
keagenan.
2.1.2 Kualitas Laporan Keuangan
2.1.2.1. Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan di buat atau diterbitkan oleh perusahaan dari
hasil proses akuntansi agar bisa menginformasikan keuangan dengan pihak dalam
maupun pihak luar yang terkait. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.
1 Tahun 2015 Tentang Penyajian Laporan Keuangan “laporan keuangan adalah suatu
penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.”
Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2015:2) laporan keuangan
adalah:
“Merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas atau
laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.”
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dikatakan bahwa laporan
keuangan adalah hasil dari proses pencatatan yang ringkas berupa data keuangan dan
aktivitas dari suatu perusahaan/pemerintahan yang bertujuan untuk memberi
gambaran mengenai kondisi keuangan, hasil usaha/kegiatan, serta kinerja
perusahaan/pemerintahan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.
2.1.2.2. Tujuan Laporan Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No. 1 Tahun 2015, menyatakan tujuan Laporan Keuangan adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 Tahun 2015, paragraf 10,
menjelaskan bahwa “Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.”
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk
menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam kurun waktu tertentu.
2.1.2.3. Hal - hal Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan
Situs STAR BPKP diperoleh data bahwa penelitian yang dilakukan oleh BPK pada 6 kementerian
negara/lembaga, 20 pemerintah daerah serta 12 perguruan tinggi yang bertujuan untuk memperoleh
gambaran umum kekuatan dan kelemahan SDM pemerintah dalam mengimplementasikan keuangan negara
pada kurun waktu 5 tahun menunjukkan hasil sebagai berikut:
1. Kekurangan SDM yang mengelola keuangan negara, khususnya yang berlatar belakang akuntansi.
2. Penempatan SDM yang keliru.
3. Tingkat pemahaman dasar staf mengenai administrasi keuangan negara masih lemah.
4. Reward system yang belum tepat.
5. Sarana dan prasarana serta proses pendidikan di perguruan tinggi untuk mendukung pengembangan
akuntansi sektor publik masih membutuhkan perbaikan mutu.
Berdasarkan uraian tersebut satuan kerja, sebagai entitas akuntansi dan entitas pelaporan wajib
menyelenggarakan akuntansi, penyusunan laporan keuangan dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban keuangan, dalam pelaksanaanya harus berpedoman pada Sistem Akuntansi
Pemerintah. Betapapun bagusnya Standar Akuntansi Pemerintahan, tanpa didukung Sumber Daya Manusia
yang handal, maka laporan keuangan yang berkualitas sulit dicapai.
2.1.3. Sumber Daya Manusia
2.1.3.1. Pengertian Kompetensi
Terdapat 5 (lima) tipe karakteristik kompetensi sebagai berikut:
1. Motif adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan orang yang
menyebabkan tindakan. Motif mendorong, mengarahkan, dan memilih perilaku menuju
tindakan atau tujuan tertentu.
2. Sifat adalah karakteristik fisik dan respons yang konsisten terhadap situasi atau informasi.
Kecepatan reaksi dan ketajaman mata merupakan ciri fisik kompetensi seseorang pilot
tempur.
3. Konsep diri adalah sikap, nilai-nilai, atau citra diri seseorang. Percaya diri merupakan
keyakinan orang bahwa mereka dapat efektif dalam hampir setiap situasi adalah bagian dari
konsep diri orang.
4. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang spesifik. Pengetahuan adalah
kompetensi yang kompleks.
5. Keterampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental tertentu. Kompetensi
mental atau keterampilan kognitif termasuk berfikir analitis dan konseptual.
Mangkunegara (2012), mengemukakan bahwa kompetensi merupakan faktor mendasar yang
dimiliki seseorang yang mempunyai kemampuan lebih, yang membuatnya berbeda dengan
seseorang yang mempunyai kemampuan rata-rata atau biasa saja.
Wibowo (2013), menyatakan kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau
melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta
didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan demikian, kompetensi
menunjukan keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu
bidang tertentu sebagai sesuatu yang terpenting, sebagai unggulan bidang tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, kompetensi adalah suatu
kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang yang berpengaruh secara
langsung terhadap kinerja yang dimiliki seseorang dalam melakukan pekerjaan dan kegiatan yang
dilaksanakan.
2.1.3.2. Kompetensi Sumber Daya Manusia
Mangkunegara menyatakan, kompetensi sumber daya manusia adalah
kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan
dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap
kinerjanya.
Kompetensi sumber daya manusia menurut hasil kajian Perrin yaitu:
1. Memiliki kemampuan komputer (Eksekutif Lini)
2. Memiliki pengetahuan yang luas tentang visi
3. Memiliki kemampuan mengantisipasi pengaruh perubahan
4. Memiliki kemampuan memberikan pendidikan tentang sumber daya manusia.
Berdasarkan definisi mengenai kompetensi SDM yang telah disebutkan diatas,
dapat disimpulkan bahwa kompetensi SDM khususnya dalam pengelola keuangan
berkaitan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh SDM tentang bagaimana
dia mengintegrasikan pengetahuannya, keterampilannya, kemampuannya,
pengalaman dan pembelajarannya dalam menyusun dan menyampaikan laporan
keuangan yang berkualitas kepada pimpinan satker masing-masing untuk
kemudian digabungkan menjadi Laporan Keuangan Kementerian.
2.1.4. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel review penelitian terdahulu dirinci sebagai berikut:

Nama/Tahun
Topik Variabel Yang digunakan Hasil Penelitian
Penelitian
Fikri et. al. (2016) Pengaruh Penerapan Standar Variabel Dependen: Kualitas Penerapan standar akuntansi
Akuntansi Pemerintahan, Informasi Laporan keuangan pemerintahan, kompetensi
Kopetensi Aparatur dan Peran Variabel Independen: aparatur, peran audit internal
Audit Internal terhadap Kualitas Penerapan Standar Akuntansi dan sistem pengendalian
Informasi Laporan Keuangan Pemerintahan; kompetensi internal tidak berpengaruh
dengan Sistem Pengendalian Aparatur; Peran Audit Internal terhadap kualitas informasi
Intern sebagai Variabel laporan keuangan
Moderating” (Studi Empiris pada Variabel Moderating: Sistem
SKPD-SKPD di Pemprov. NTB) Pengendalian Intern

Kiranayanti dan Erawati Pengaruh SDM, Sistem Variabel Dependen: Kualitas 1. Kompetensi Sumber Daya
(2016) Pengendalian Intern, Pemahaman Laporan Keuangan Daerah Manusia berpengaruh positif
Basis Akrual Terhadap Kualitas Variabel Independen: Pengaruh signifikan terhadap kualitas
Laporan Keuangan Daerah Good Governance, Penerapan laporan keuangan daerah.
Standar Akuntansi Pemerintahan;
Sistem Pengendalian Internal 2. Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, Kompetensi berpengaruh positif
Aparatur Pemerintah signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan daerah.
3. Pemahaman Atas Regulasi
Sistem Akuntansi
Pemerintahan Berbasis
Akrual berpengaruh positif
signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan daerah
Nama/Tahun
Topik Variabel Yang digunakan Hasil Penelitian
Penelitian
Hardyansyah dan Khalid Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Variabel Dependen: Kualitas 1. Kompetensi SDM berpengaruh
(2016) Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Laporan keuangan signifikan positif terhadap
Informasi terhadap Variabel Independen: Kompetensi kualitas laporan keuangan
Kualitas Laporan Keuangan dengan SDM dan Pemanfaatan Teknologi pemerintah daerah
Sistem Pengendalian Intern sebagai Informasi 2. Pemanfaatan teknologi
Variabel Moderasi pada SKPD Variabel Moderasi: Sistem informasi berpengaruh
Kabupaten Polewali Mandar Pengendalian Intern signifikan positif terhadap
kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah
3. Uji nilai selisih mutlak
menunjukkan bahwa variabel
sistem pengen- dalian intern tdk
mampu memoderasi dan mem-
perkuat hubungan kom-petensi
SDM terhadap kualitas laporan
keuangan
4. Uji nilai selisih mutlak
menunjukkan bahwa variabel
sistem pengendalian intern
mampu memoderasi dan
memperkuat hubungan
pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kualitas
laporan keuangan
Pujanira dan Taman Pengaruh kompetensi Sumber Daya Variabel Dependen: Kualitas 1. Kompetensi Sumber Daya
(2017) Manusia, Penerapan Standar Laporan Keuangan Daerah Manusia berpengaruh positif
Akuntansi Pemerintahan, dan Variabel Independen: Kompetensi terhadap Kualitas Laporan
Penerapan Sistem Akuntansi SDM, Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah
Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Pemerintahan; Sistem Akuntansi DIY.
Laporan Keuangan Pemerintah Keuangan Daerah 2. Penerapan Standar Akuntansi
Daerah Provinsi DIY Pemerintahan berpengaruh
positif terhadap terhadap
Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah DIY.
Nama/Tahun
Topik Variabel Yang digunakan Hasil Penelitian
Penelitian
3. Penerapan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah berpengaruh
positif terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah DIY.
4. Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan, Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah
berpengaruh positif terhadap
Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah DIY

Kesuma et. al (2017) Pengaruh Good Governance, Variabel Dependen: Kualitas 1. Secara persial good governance
Penerapan Standat Akuntansi Laporan Keuangan Pemerintah berpengaruh tidak signifikan
Pemerintah, Sistem Pengendalian terhadap kualitas laporan keuangan.
Internal Pemerintah dan Kompetensi Variabel Independen: Pengaruh 2. Standar akuntansi pemerintah secara
Aparatur Pemerintah Terhadap Kualitas Good Governance, Penerapan parsial mempunyai pengaruh tidak
Laporan Keuangan Pemerintah pada Standar Akuntansi Pemerintahan; signifikan terhadap kualitas laporan
Satuan Kerja Kementerian Pariwista Sistem Pengendalian Internal keuangan.
Pemerintah, Kompetensi Aparatur 3. Sistem pengendalian internal
Pemerintah pemerintah secara parsial
mempunyai pengaruh positif signifi-
kan terhadap kualitas laporan
keuangan.
4. Kompetensi aparatur pemerintah
secara parsi berpengaruh tidak
signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan.
5. Variabel good governance,
penerapan standar akuntansi
pemerintah, sistem pengendalian
internal, dan kompetensi aparatur
pemerintah secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan
2.2 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan penelitian terdahulu, ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitas laporan
keuangan yaitu: kompetensi SDM pengelola keuangan, peran internal audit, penerapan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, regulasi, penerapan SAP, komitmen organisasi,
pemanfaatan teknologi informasi, sehingga dilakukan analisis faktor untuk mereduksi faktor-
faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan tersebut. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penelitian terdahulu yang kemudian menjadi kerangka konsep dalam
penelitian ini, khususnya pada faktor kompetensi SDM dan penerapan SAP dalam
penyusunan laporan keuangan yang terlihat pada gambar berikut ini:

Kerangka pemikiran pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa ada 2 (dua) faktor yang
mempengaruhi kualitas informasi keuangan yaitu: Kompetensi SDM (X1) dan Penerapan SAP (X2)
terhadap variabel dependen yaitu Kualitas Informasi Laporan Keuangan (Y). Variabel Sistem
Pengendalian Intern (Z) yang tidak signifikan pada analisis faktor sebelumnya diduga dapat
menjadi variabel pemoderasi hubungan variabel independen terhadap variabel dependen.
2.3. Pengembangan Hipotesis
2.3.1. Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kualitas Informasi
Laporan Keuangan
Kebutuhan akan adanya sumber daya manusia dalam setiap jenis pekerjaan
sangat penting dikarenakan pada setiap bagian dari pekerjaan itu sendiri pasti
membutuhkan adanya sumber daya manusia. Setiap sumber daya manusia harus
memiliki suatu pengetahuan dan kompetensi yang sesuai dengan bidang
pekerjaannya. Terdapat tiga komponen utama dalam membentuk kompetensi
menurut Hutapea dan Thoha (2008), yaitu:
1. Keterampilan (skill)
2. Sikap (attitude)
3. Pengetahuan (knowledge)
SDM pada perguruan tinggi yang mengelola dan menyusun laporan keuangan
adalah pegawai/petugas yang dilimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaan oleh
kepala satuan kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Hipotesa pertama yang dibangun adalah sebagai berikut:
H1: Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas
informasi laporan keuangan.
2.3.2. Pengaruh Penerapan SAP terhadap Kualitas Informasi Laporan
Keuangan
Suatu pemerintahan yang menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan akan
menghasilkan laporan keuangan yang sangat diperlukan dalam lingkungan
pemerintahan. Dengan Standar Akuntansi Pemerintahan diharapkan agar semuanya
berjalan dengan terstruktur dan sesuai dengan pedoman yang berlaku sehingga akan
dihasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan akurat terutama laporan keuangan
yang keberadaannya sangat penting dan dibutuhkan untuk dipertanggung
jawabannya.
Hipotesa yang kedua dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
H2: Penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif terhadap
kualitas informasi laporan keuangan.
2.3.3. Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kualitas Informasi Laporan
Keuangan dengan Sistem Pengendalian Intern sebagai Variabe Moderating
Sistem pengendalian intern yang baik tentunya tidak akan berguna jika tidak
didukung dengan sumber daya manusia yang kompeten didalam penyelenggaraan
keuangan dalam menghasilkan laporan keuangan.
Penelitian dengan menempatkan sistem pengendalian intern sebagai pemoderasi
atas pengaruh kompetensi SDM terhadap kualitas laporan keuangan pernah dilakukan,
namun penelitan ini selain objek penelitan yang berbeda juga lebih fokus kepada SDM
atas pengelola dan penyusunan laporan keuangan.
Hipotesa yang ketiga dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H3: Sistem pengendalian intern memoderasi pengaruh kompetensi SDM terhadap
kualitas informasi laporan keuangan.
2.3.4. Pengaruh Penerapan SAP terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan
dengan Sistem Pengendalian Intern sebagai Variabel Moderating
Sistem pengendalian intern yang baik tentunya tidak akan berguna jika tidak didukung dengan
aturan yang terkait salah satunya adalah penerapan SAP. SAP pada penelitian ini khususnya mengenai
pencatatan aset BMN didalam menghasilkan laporan keuangan. Dengan adanya penerapan SAP serta
diperkuat dengan sistem pengendalian intern yang memadai maka akan menghasilkan keluaran
berupa kualitas informasi laporan keuangan yang baik pula.
Penelitian dengan menempatkan sistem pengendalian intern sebagai pemoderasi atas penerapan
SAP terhadap kualitas informasi laporan keuangan pernah dilakukan, namun penelitan ini selain objek
penelitan yang berbeda juga lebih fokus kepada SAP terutama masalah pencatatan aset BMN.
hipotesa yang keempat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H4: Sistem pengendalian intern memoderasi pengaruh penerapan SAP terhadap kualitas informasi
laporan keuangan.
2.3.5. Pengaruh Kompetensi SDM dan Penerapan SAP terhadap Kualitas Informasi
Laporan Keungan dengan Sistem Pengendalian Intern sebagai Variable Moderating
Pengendalian Intern
Dengan adanya SDM yang kompeten dan penerapan SAP serta diperkuat dengan sistem
pengendalian intern yang memadai maka akan menghasilkan keluaran berupa kualitas informasi
laporan keuangan yang baik pula.
Penelitian dengan menempatkan sistem pengendalian intern sebagai pemoderasi atas pengaruh
penerapan SAP, kompetensi aparatur, dan peran audit internal terhadap kualitas informasi laporan
keuangan pernah dilakukan, namun peneliti mencoba menguji hal tersebut berdasarkan asumsi yang
sudah dipaparkan diatas dengan sasaran yang berbeda dan lebih fokus pada masalah pencatatan aset
BMN.
Hipotesa yang kelima dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H5: Sistem pengendalian intern memoderasi pengaruh kompetensi SDM dan penerapan SAP
terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek
3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Objek penelitian ini adalah perguruan tinggi negeri di wilayah Indonesia bagian
Timur. Pemilihan lokasi ini dilakukan karena peneliti tertarik dengan kondisi daerah
di wilayah Indonesia bagian Timur dalam hal ini mengenai tanah adat yang dimiliki
oleh PTN, khususnya di daerah Papua yang ada hubungannya dengan masalah
pencatatan aset BMN, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam pelaporan
keuangan.
Bahan penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil audit Inspektorat Jenderal
Kemenristekdikti pada tahun 2017.
3.1.2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pejabat/pegawai pengelola keuangan
yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan
serta satuan pengawasan internal (SPI) pada 8 (delapan) perguruan tinggi negeri
di wilayah Indonesia bagian Timur (Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua
Barat).
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampel jenuh
(sensus), yaitu teknik pengambilan sampel dengan menjadikan semua anggota
populasi sebagai sampel (Sugiyono, 2015).
Masing-masing PTN diambil sampel berkisar antara 10 - 20 orang sehingga total
populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 105 orang.
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode penelitian kualitatif deskriptif eksplorasi.
Inti pembahasan dalam peneliti ini ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan
dengan keadaan sesuatu yang terjadi dalam masyarakat khususnya perguruan
tinggi dengan pertanyaan-pertanyaan tentang kompetensi SDM dan penerapan
SAP terhadap kualitas informasi laporan keuangan dengan sistem pengendalian
intern sebagai variabel moderating.
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan data primer, yaitu informasi yang diperoleh
dari sumber langsung (tangan pertama). Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah kuesioner (angket). Kuesioner diserahkan kepada responden
secara online melalui email kepala satuan pengawasan internal PTN untuk diisi
berdasarkan persepsi masing-masing responden dan memintanya kembali pada
tanggal yang telah dijanjikan oleh responden.
3.2.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang
diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada responden dan kuantitatif dengan
menggunakan skala likert.
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data skunder.
3.2.4. Identifikasi dan Klasifikasi Variabel
Variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen
(kualitas informasi LK), variabel independen (kompetensi SDM dan penerapan
SAP) , variabel moderating (sistem informasi intern).
3.2.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dari masing-masing varibel merupakan definisi yang
dijadikan sebagai dasar untuk menentukan besarnya nilai dari masing-masing
variabel tersebut.
Definisi operasional dan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Variabel Dependen
Kualitas Informasi Laporan Keuangan PTN (Y)
2. Variabel Independen
2.1. Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1)
2.2. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (X2)
3. Variabel Moderating
Sistem Pengendalian Intern (Z)
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala interval dengan
metode skala bertingkat (skala Likert). Skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian
atau fenomena sosial.
3.2.6. Prosedur Analisis Data
3.2.6.1. Uji Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai variabel-variabel yang diteliti
& memberikan deskripsi suatu yang dilihat dari kriteria nilai rata-rata (mean), kisaran
teoritis dan kisaran aktual.
3.2.6.2. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data yang dilakukan meliputi uji reliabilitas dan uji validitas dengan
menggunakan teknik korelasi dan chronbach alpha. Uji reliabilitas adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pada pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
3.2.6.3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah
analisis regresi dengan metode pengujian untuk variable moderating pada program
SPSS versi 24.0 yang terdiri dari:
3.2.6.3.1 Uji Validitas
Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah/valid atau tidaknya butir kuesioner.
Kuesioner dikatakan valid jika butir pertanyaan kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur.
3.2.6.3.2 Uji Reliabilitas
Pengertian Reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau andal
apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten.
3.2.6.3.3 Uji Korelasi
Korelasi adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada/tidaknya hubungan
serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih.
Demikianlah Paparan saya
Mohon masukan dari Bapak dan Ibu Penguji, semoga
masukan dari Bapak dan Ibu atas Proposal Penelitian saya ini,
dapat memberi kemudahan bagi saya untuk melanjutkan
pada BAB selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai