Tahun 2012
☺ Ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries) adalah jurnal yang dibuat untuk
menyesuaikan akun-akun sementara setiap buku besar yang belum mencerminkan
jumlah (saldo) yang sebenarnya.
1. Data akuntansi yang memerlukan penyesuaian:
a. Pendapatan yang masih harus diterima (accrueel revenue).
b. Pendapatan diterima dimuka (defened revenue).
c. Biaya yang masih harus dibayar (accrued expense).
d. Biaya dibayar dimuka (prepaid expense).
e. Penyusutan aktiva tetap (fixed assets depreciation).
f. Amortisasi biaya (cost amortization).
g. Piutang yang tidak dapat ditagih (doubtful account).
2. Ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode dengan menggunakan metode fisik:
HPP xxx
Persediaan barang dagangan akhir xxx
Retur pembelian xxx
Potongan pembelian xxx
Pembelian xxx
Persediaan barang dagangan awal xxx
Beban angkut pembelian xxx
Ayat jurnal penyesuaian hanya menggunakan metode fisik karena metode ini
melakukan perhitungan persediaan akhir pada akhir periode atau secara berkala,
sedangkan metode perpetual apabila terjadi perubahan persediaan maka langsung
dicatat di buku pembantu persediaan barang dagangan. Namun tidak menutup
☺ Laporan keuangan
Kerangka konseptual laporan keuangan merupakan konsep yang mendasari penyusunan
dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai ekstern.
Dasar pengukuran laporan keuangan:
1. Biaya historis, aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas yang dibayar atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat
perolehan.
2. Biaya kini (current cost), aktiva dinilai dalam jumlah kas yang seharusnya dibayar
bila aktiva yang sama diperoleh sekarang.
3. Nilai realisasi /penyelesaian, aktiva dinyatakan dalam jumlah kas yang dapat
diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal.
4. Nilai sekarang (present value), aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di
masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat
memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
Jenis-jenis laporan keuangan:
PSAK
1. Laporan laba rugi (income statement) adalah laporan keuangan yang menyajikan
informasi mengenai pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu, misalnya:
bulanan, kuartalan, semesteran atau tahunan.
3. Neraca (financial position) adalah daftar sistematis yang memuat informasi mengenai
aktiva, utang, dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu.
a. Neraca perusahaan jasa
Perusahaan XYZ
Neraca
Per 30 Juni 2010
Aktiva: Kewajiban:
Kas xxx Utang dagang xxx
Piutang dagang xxx Pendapatan jasa diterima xxx
dimuka
Sewa dibayar dimuka xxx Utang wesel xxx
Peralatan xxx Utang gaji xxx
Akumulasi depresiasi (xxx) Utang bunga xxx
peralatan
xxx Modal xxx
perlengkapan xxx
Total Aktiwa xxx Total kewajiban dan xxx
modal
4. Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang memberikan informasi
tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama periode waktu tertentu.
Metode laporan arus kas:
a. Metode langsung
Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas
masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung serta dapat
memperlihatkan penerimaan dan pengeluaran kas operasional.
Bank XYZ
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(Dalam Jutaan Rupiah)
1. KOMPONEN MODAL
a. Dana Usaha
Dana Usaha xxx
Modal disetor xxx
xxx
b. Cadangan
Cadangan Umum xxx
Cadangan Tujuan xxx
xxx
c. Laba (rugi) tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) xxx
d. Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) xxx
e. Dana Setoran Modal xxx
f. Pendapatan Komprehensif Lainnya : kerugian berasal dari penurunan xxx
penyertaan dalam kelompok tersedia utk dijual (100%)
g. Pendapatan Komprehensif Lainnya : keuntungan berasal dari xxx
peningkatan penyertaan dalam kelompok tersedia utk dijual (45%)
h. Revaluasi Aset Tetap (45%) xxx
i. Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas xxx
aset produktif
j. Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan xxx
dalam trading book
k. Cadangan umum aset produktif (maks. 1,25% dari ATMR) xxx
l. Faktor Pengurang Modal -/- Angkanya
(xxx)
Eksposur Sekuritisasi sama (xxx)
2. MODAL BANK ASING ( Jumlah a s.d k - l ) xxx
3. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK xxx
RISIKO KREDIT
4. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK xxx
RISIKO OPERASIONAL
5. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK xxx
RISIKO PASAR
xxx
6. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK
RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL (3+4:2)
7. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK xxx
RISIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR (3+5:2)
8. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK xxx
RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR
(3+4+5:2)
KONTINJENSI
Tagihan Kontinjensi
Garansi (Kafalah) Yang Diterima xxx
Pendapatan Yang Akan Diterima (Non-Lancar)
a. Terkait Dengan bank xxx
b. Tidak Terkait Dengan Bank xxx
Lainnya xxx
Jumlah Tagihan Kontinjensi xxx
Kewajiban Kontinjensi
Garansi (Kafalah) Yang Diberikan xxx
Lainnya xxx
Jumlah Kewajiban Kontinjensi (xxx)
JUMLAH KONTINJENSI BERSIH xxx
3. Bank Umum
a. Neraca
Bank XYZ
Neraca
(Dalam Jutaan Rupiah)
ASET
Kas xxx
Penempatan pada Bank Indonesia xxx
Penempatan pada bank lain xxx
Tagihan spot dan derivatif xxx
Surat berharga
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi xxx
b. Tersedia untuk dijual xxx
c. Dimiliki hingga jatuh tempo xxx
d. Pinjaman diberikan dan piutang xxx
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) xxx
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse xxx
repo)
Tagihan akseptasi xxx
Kredit
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi xxx
b. Tersedia untuk dijual xxx
c. Dimiliki hingga jatuh tempo xxx
d. Pinjaman diberikan dan piutang xxx
Pembiayaan Syariah xxx
Penyertaan xxx
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/-
a. Surat berharga (xxx)
b. Kredit (xxx)
c. Lainnya (xxx)
Aset tidak berwujud xxx
KEWAJIBAN KOMITMEN
1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
a. BUMN
i. Committed
- Rupiah xxx
- Valuta asing xxx
ii. Uncommitted
- Rupiah xxx
- Valuta asing xxx
b. Lainnya
i. Committed xxx
ii. Uncommitted xxx
Total Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik xxx
2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
a. Committed
i. Rupiah xxx
ii. Valuta asing xxx
b. Uncommitted
i. Rupiah xxx
ii. Valuta asing xxx
Total Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik xxx
3. Irrevocable L/C yang masih berjalan
a. L/C luar negeri xxx
b. L/C dalam negeri xxx
4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan xxx
5. Lainnya xxx
TAGIHAN KONTINJENSI
1. Garansi yang diterima
a. Rupiah xxx
b. Valuta asing xxx
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Bunga kredit yang diberikan xxx
b. Bunga lainnya xxx
3. Lainnya xxx
KEWAJIBAN KONTIJENSI
1. Garansi yang diberikan
a. Rupiah xxx
b. Valuta asing xxx
2. Lainnya xxx
☺ Jurnal penutup (closing entries) adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi
untuk menutup rekening-rekening nominal.
Akun-akun yang memerlukan jurnal penutup:
1. Menutup akun pendapatan
Pendapatan xxx
Ikhtisar laba rugi xxx
2. Menutup akun beban
Ikhtisar laba rugi xxx
Beban xxx
3. Menutup akun ikhtisar laba rugi
Jika laba:
Ikhtisar laba rugi xxx
Modal xxx
Perusahaan XYZ
Laporan Rekonsiliasi Bank
Per 30 Juni 2010
Saldo Bank xxx Saldo Perusahaan xxx
Bertambah: Bertambah:
Setoran dalam perjalanan xxx Jasa giro xxx
Inkaso xxx
Penerimaan via bank xxx
Pendapatan bunga bank xxx
Berkurang: Kesalahan pencatatan xxx
Cek yang masih beredar xxx
Kesalahan pencatatan xxx Berkurang:
(xxx) Biaya administrasi xxx
Transfer/pengeluaran xxx
Cek ditempat xxx
Cek kosong xxx
(xxx)
Saldo bank yang benar xxx Saldo perusahaan yang xxx
benar
☺ Jenis-jenis Kas:
1. Cash at Bank adalah kas suatu perusahaan yang berada di bank.
2. Cash on Hand adalah kas keseluruhan yang berada di suatu perusahaan.
a. Cash (Kas) disini yang dimaksud dengan kas besar.
b. Kas kecil (petty cash) adalah uang tunai yang dicadangkan oleh perusahaan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya rutin dalam
jumlah rupiah yang relatif kecil.
Pembentukan dana kas keci
Pada saat dibentuknya dana kas kecil uangnya diambil dari bank dengan
menggunakan cek yang diserahkan kepada pemegang kasir perusahaan tersebut.
Dana kas kecil xxx
Bank xxx
Metode dana kas kecil:
1. Metode dana tetap (imprest fund method) adalah jumlah dana dalam rekening
kas kecil selalu tetap (konstan) yang biasanya di isi dengan sejumlah uang yang
telah ditetapkan untuk keperluan pembayaran selama jangka waktu tertentu,
misalnya mingguan dan bulanan.
Cabang Penerbit :
Tabungan-Rekening Tn. A Rp. xxx
Rekening Antar Kantor-Bandung Rp. xxx
Pembebanan Bunga :
Biaya Bunga-Tabungan Rp. xxx
Tabungan-Rekening Tn. A Rp. xxx
Penutupan Rekening :
Tabungan-Rekening Tn. A Rp. xxx
Kas Rp. xxx
☺ Persediaan
Metode penilaian persediaan:
1. Last in first out (LIFO) metode masuk terakhir keluar pertama adalah metode untuk
menghitung harga pokok penjualan dan persediaan akhir dari hasil melakukan stock
opname pada akhir suatu periode akuntansi. Harga pokok penjualan dihitung dengan
menggunakan harga barang yang masuk terakhir ke gudang dan di keluarkan dahulu.
Maka, barang yang masih ada yang belum terjual adalah barang dari persediaan
awalnya.
2. First in first out (FIFO) metode masuk pertama keluar pertama adalah harga pokok
dari barang-barang yang pertama kali dibeli adalah barang yang pertama kali dijual.
Dalam metode ini, persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang
paling akhir.
3. Average (rata-rata) adalah metode untuk menghitung harga pokok penjualan dan
persediaan akhir dari hasil melakukan stock opname pada akhir suatu periode
akuntansi. Harga pokok penjualan dihitung dengan menggunakan harga rata-rata dari
keseluruhan barang yang dimiliki perusahaan. Maka, harga pokok barang terjual dan
barang yang masih belum terjual atau persediaan akhir adalah sama besar.
Notes: dalam IFRS metode LIFO dan FIFO tidak dipergunakan.
2. Metode harga pokok proses (proses cost method) adalah mnetode pengumpulan harga
pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tetentu, misalnya
bulan, triwulan, semester, tahun. Contoh: pabrik semen, kertas, petrokimia, tekstil,
penyulingan minyak mentah, PLN, air minum, perusahaan angkutan dan sebagainya.
Process Costing Job Order Costing
Proses pengolahan produksi terus-menerus terputus-putus
Produk yang dihasilkan standar tergantung pada pesanan
Produk ditujukan untuk mengisi gudang memenuhi pesanan
Biaya produksi dikumpulkan tiap periode tiap pesanan
Harga pokok satuan dihitung akhir periode pesanan selesai
☺ Rasio keuangan:
1. Rasio likuiditas (rasio neraca) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjang.
a. Current ratio yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar utang yang segera
harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
Aktiva lancar
x 100 %
Utang lancar
b. Cash ratio yaitu ratio untuk mengukur kemampuan membayar hutang yang
segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek
yang dapat diuangkan.
Kas + Bank (Efek)
x 100 %
Utang lancar
c. Quick Ratio, yaitu ratio untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang yang harus segera dibayar dengan aktiva lancar di luar
persediaan.
Aktiva lancar - persediaan
x 100 %
Utang lancar
d. Working capital to total asset ratio yaitu ratio antara persediaan dengan (aktiva
lancar minus hutang lancar) atau ratio antara persediaan dengan modal kerja.
c. Double Declining Balance Method adalah beban depresiasi tiap tahunnya menurun
dengan cara dikalikan dua dan setiap tahunnya dikalikan pada nilai buku aktiva
tetap.
d. Tarif Menurun (Declining Rate On Cost Method) adalah tarif ini setiap periode
dikalikan dengan harga perolehan
Pertukaran aktiva tetap:
1. Pertukaran aktiva tidak sejenis (dissimilar assets) adalah pertukaran aktiva tetap yang
sifat dan fungsinya tidak sama. Dalam pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis,
perbedaan antara nilai buku yang diserahkan dengan nilai wajar yang digunakan
sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggal transaksi terjadi harus
diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aktiva tetap.
2. Pertukaran aktiva sejenis (smilar asset) adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan
fungsinya sama. Dalam pertukaran aktiva tetap yang sejenis laba yang timbul akan
ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva yang bersangkutan).
☺ Piutang usaha
Metode pencatatan piutang usaha:
1. Metode Penyisihan/Metode Pembentukan Cadangan Piutang/Metode Penghapusan
Tidak Langsung (Allowance Method)
Perusahaan menentukan jumlah piutang tak tertagih berdasarkan taksiran atau
estimasi.
Akhir periode dibuat Beban piutang tak tertagih xxx
Penyisihan piutang ragu-ragu xxx
Piutang benar-benar tak tertagih Penyisihan piutang ragu-ragu xxx
Piutang dagang xxx
Piutang yang sudah dihapuskan Piutang dagang xxx
dilunasi kembali Penyisihan piutang ragu-ragu xxx
Kas xxx
Piutang dagang xxx
Pajak penghasilan final adalah pajak penghasilan yang bersifat final, yaitu bahwa setelah
pelunasannya, kewajiban pajak telah selesai dan penghasilan yang dikenakan pajak
penghasilan final tidak digabungkan dengan jenis penghasilan lain yang terkena pajak
penghasilan yang bersifat tidak final
Bunga deposito dan tabungan 20%
Penghasilan dari transaksi saham 0.1% x Jumlah bruto nilai transaksi
penjualan seluruh saham Ditambah.
0.5% x nilai pasar saham saat IPO untuk
saham pendiri.
Hadiah atas undian 25% x Jumlah bruto nilai undian
Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah 5 % x Nilai Pengalihan
dan/atau bangunan
Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
(PPnBM)
1. Tarif PPN adalah 10% (sepuluh persen).
2. Tarif PPN sebesar 0% (sepuluh persen) diterapkan atas:
Ekspor Barang Kena Pajak (BKP) Berwujud
Ekspor BKP Tidak Berwujud
Ekspor Jasa Kena Pajak.
3. Tarif PPnBM adalah paling rendah 10% (sepuluh persen) dan paling tinggi 200% (dua
ratus persen).
4. Tarif PPnBM atas ekspor BKP yang tergolong mewah adalah 0% (nol persen).
Pajak penghasilan (PPh)
1. PPh pasal 21 adalah pasal yang mengatur pajak yang dikenakan terhadap penghasilan
yang diterima dari pekerjaan/jasa baik dalam hubungan kerja maupun dari pekerjaan
bebas oleh wajib pajak perorangan dalam negeri.
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Penghasilan Kena Pajak (PKP)
WP orang pribadi. 15.840.000 Sampai dengan Rp 50.000.000 5%
Tambahan untuk WP yang kawin. 1.320.000 Di atas Rp 50.000.000 - Rp 15%
250.000.000,00
Tambahan untuk seorang istri 15.840.000 Di atas Rp 250.000.000 – Rp 25%
yang penghasilannya digabung 500.000.000
dengan penghasilan suami.
Tambahan untuk setiap anggota 1.320.000 Di atas Rp 500.000.000 30%
keluarga yang sedarah dalam satu
garis keturunan serta anak angkat
(maksimal 3 orang).
Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT) adalah sebesar 28%
2. PPh pasal 22 adalah tentang penghasilan yang berasal dari penjualan pada instansi
pemerintah, impor, dan industri tertentu (industri rokok, industri kertas, industri
3. PPh pasal 23 adalah tentang penghasilan yang diperoleh dari penggunaan harta atau
modal (deviden, bunga, royalti, hadiah penghargaan, sewa, dan jasa).
Deviden
Bunga, termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang
15%
Royalti
Hadiah, penghargaan, bonus selain yang telah dipotong PPh pasal
21
Sewa dan penghasilan sehubungan dengan penggunaan harta 2%
Jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultas, jasa
akuntansi, jasa pengeboran, jasa penambangan, jasa penerbangan,
jasa penebangan hutan, jasa pengolahan limbah, jasa penyedia 2%
tenaga kerja, perdagangan surat-surat berharga, jasa penitipan, dan
jasa pengisian suara.
4. PPh pasal 24 adalah tentang penghasilan yang berasal dari luar negeri.
Batas maksimum kredit pajak = penghasilan dari luar negeri / PKP x PPh terutang
5. PPh pasal 25 adalah tentang angsuran pajak yang menggunakan stelsel anggapan.
Ansuran pajak/ bulan = PPh terutang – kredit pajak /12
6. PPh pasal 26 adalah PPh yang dikenakan/dipotong atas penghasilan yang bersumber
dari Indonesia yang diterima/diperoleh wajib pajak luar negeri selain bentuk usaha
tetap (BUT) diIndonesia.
Penghasilan bruto 20%
Perkiraan penghasilan neto 20%
3. Dividen saham adalah cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk saham
tambahan, biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham yang
dimiliki.
4. Dividen properti adalah dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen dengan
cara ini jarang dilakukan.
Ayat jurnal untuk mencatat dividen properti adalah:
Pada saat pengumuman dividen Laba ditahan xxx
Hutang dividen xxx
Pada saat pembayaran dividen Hutang dividen xxx
Kas xxx
5. Dividen skrip (dividen hutang) adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah tertentu
diwaktu yang akan datang, hal ini disebabkan saldo kas yang ada tidak cukup.
Dividen ini bisa berbunga bisa tidak.
Ayat jurnal untuk mencatat dividen skrip adalah:
Pada saat pengumuman dividen Laba ditahan xxx
Hutang dividen xxx
Pada saat pembayaran dividen Hutang dividen xxx
Kas xxx
Biaya sewa
(rupiah)
(rupiah)
BBB (rupiah)
Unit produksi Unit produksi
c. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan (mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel). Contoh:
biaya listrik untuk penerangan termasuk biaya tetap, tetapi biaya abonemennya
termasuk biaya variabel.
Gambarnya:
A B
8. Istilah lain:
a. Sunk cost adalah biaya yang telah dikeluarkan dan tidak dapat dipulihkan kembali
(biaya yang terjadi pada masa lalu).
b. Opportunity cost adalah biaya yang hilang karena memilih satu alternatif tertentu.
☺ Opini audit:
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)
Diberikan karena : Auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar
auditing (SPAP), mengumpulkan bahan bukti yang cukup, tidak menemukan adanya
kesalahan material atas penyimpangan dari Prinsip Akuntansi Berterima Umum
(PABU).
3. Pegawai tetap menerima bonus, gratifikasi, tantiem, Tunjangan Hari Raya atau tahun
baru, premi dan penghasilan yang sifatnya tidak tetap, diberikan sekali saja atau sekali
setahun.
Ikhsan Alisyahbani adalah pegawai tetap di PT Tiurmas Lampung Indah. Ia
memperoleh gaji bulan Desember sebesar Rp. 2.500.000,00 menerima THR sebesar
Rp. 1.000.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp. 50.000,00 sebulan. Ikhsan
Alisyahbani menikah tetapi belum mempunyai anak (status K/0)
PPh Pasal 21 atas gaji dan THR
Penghasilan Bruto setahun (12 x 2.500.000) = 30.000.000
THR = 1.000.000 +
Jumlah Penghasilan Bruto = 31.000.000
Pengurangan: