Makalah ini disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah
Seminar Pemeriksaan Akuntansi
Oleh
Kelompok 3
1. Bahrul (2015121225)
2. Rika Putri Amelia Listiana (2016121325)
3. Jihan Syahnaz (2016122011)
4. Irwany Nada Setyaningsih (2016121816)
5. Niken Tri Rahayu (2016120645)
6. Weni Solekha (2016121831)
7. Winda Amalia (2016121070)
8. Yona Suciana (2015121282)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
“Analisis Pemeriksaan Kas Kecil Terhadap Laporan Keuangan Studi Kasus pada
PT “X”. Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Seminar Pemeriksaan Akuntansi yang diajarkan oleh Ibu Sri
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan membantu dalam penulisan makalah ini. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para
pembaca. Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk untuk kebaikan kita
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................. 4
1.3 Tujuan dan Manfaat............................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Akuntansi............................................. 5
2.2 Pengertian Pemeriksaan Akuntansi/Audit.............. 5
2.3 Pengertian Kas……................................................ 6
2.3.1 Pencacatan Dana Kas Kecil.................................... 7
2.4 PSAK Kas………................................................... 10
2.5 Laporan Keuangan................................................. 10
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum PT "X….................................... 13
3.1.1 Latar Belakang Perusahaan................................... 13
3.1.2 Stuktur Organisasi................................................. 14
3.1.3 Kebijakan Akuntansi............................................. 15
3.2 Analisis Pemeriksaan............................................. 15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................ 21
4.2 Saran……………….............................................. 21
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 22
LAMPIRAN
- Surat Tugas
- Program Audit
iii
- Daftar Pertanyaan Audit
- LKS ( Lembar Ketidaksesuaian)
- Audit Status Log
- Prosedur Audit
- Bukti-Bukti Pendukung
- SOP
iv
BAB I
PENDAHULUAN
tertentu dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan organisasi, yang pada
umumnya bertujuan untuk menghasilkan suatu laba yang lebih optimal agar dapat
perusahaan harus membuat keputusan bisnis yang baik dan Keputusan bisnis
2014).
mempunyai kas. Kas adalah suatu harta lancar perusahaan yang sangat menarik
sangat dibutuhkan untuk melindungi kas yang ada. Oleh karena itu bagi sebuah
kas di perusahaan adalah kas kecil dan kas di Bank. Untuk menjaga keamanan dan
keakuratan data terhadap kas kecil dan kas di Bank maka diperlukan pengendalian
pengendalian yang baik terhadap kas kecil dan kas di Bank, maka sama saja
1
perusahaan akan mengalami kerugian. Pengendalian intern terhadap penerimaan
dan pengeluaran kas ini sangat diperlukan, karena kas merupakan suatu aktiva
lancar yang paling likuid cepat dijadikan uang dan dapat digunakan untuk
(Sugiono, 2016). Kas merupakan ukuran standar yang diakui umum oleh setiap
perusahaan atau para investor dan kreditur sebagai alat pembayaran sebesar
nominal, tersedia dan bebas digunakan dalam waktu kapan saja untuk membiayai
operasi perusahaan, oleh karena itu kas perlu dikelola dengan efektif untuk
menjaga kesehatan perusahaan. Setara kas merupakan investasi yang sangat likuid
yang selalu siap dikonversi menjadi kas sejumlah kas, selain itu kas akan jatuh
tempo dalam waktu dekat, sehingga tak terpengaruh oleh perubahan tingkat
bunga.
setara kas adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang dimiliki untuk
memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi atau
lainnya. Oleh karena itu investasi diklasifikasikan sebagai setara kas hanya jika
akan segera jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal
2
dengan pinjaman. Namun, jika cerukan bank ditarik sewaktu-waktu dan
merupakan bagian yang tak bisa terpisahkan dari pengelolaan kas entitas, maka
internal control cukup baik kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.
Selain itu juga untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk menggunakan
saldo kas. Selain itu tujuan pembasahan ini adalah untuk mengevaluasi
pengendalian internal atas penerimaan dan pengeluaran kas/bank cukup baik dan
tidak diidentifikasi suatu risiko kesalahan yang material. Solusinya adalah auditor
disusun audit program untuk pengujian ketaatan atas transaksi penerimaan dan
pengeluran kas/setara kas. Jika internal control lemah, auditor tidak perlu
diperluas. Karena biasanya jika tetap dilakukan compliance test (tes ketaatan),
3
1.2 Rumusan Masalah
tujuan dan manfaat bagi penulis dan pembaca agar makalah ini dapat dijadikan
keuangan, prosedur apa saja yang dilakukan dalam pemeriksaan kas, serta tindak
Tujuan dan manfaat makalah ini bagi pembaca yaitu agar pembaca dapat
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi
(Widyaningsih, 2013).
keputusan.
secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan
5
Menurut Rahayu dan Suhayati (2010) menyatakan bahwa auditing
pengawasan intern, dan catatan akuntansi suatu perusahaan dengan tujuan untuk
Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran
dalam akuntansi, dalam neraca kas merupakan aktiva yang paling lancar, dalam
arti paling sering berubah, yang hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar
pengertian kas adalah cek yang diterima dari para langganan dan simpanan
perusahaan di bank dalam bentuk giro atau permintaan deposit, yaitu simpanan di
bank yang dapat diambil kembali setiap saat oleh perusahaan (Selfiana et al.,
2017).
6
Berdasarkan pengertian di atas kas meliputi uang tunai dan
instrumen/alat-alat pembayaran yang diterima oleh umum, baik yang ada di dalam
perusahaan maupun yang disimpan di bank. Terdapat dua kriteria yang harus
dipenuhi, agar suatu alat pembayaran dapat diklasifikasikan sebagai kas (Selfiana
et al., 2017) :
1. Harus diterima oleh umum sebagai alat pembayaran atau di terima oleh bank
sehari-hari
pengeluaran rutin yang jumlahnya relatif kecil (Suranti, 2016). Kas kecil juga
a. Jumlah nominalnya dibatasi, tidak lebih ataupun tidak kurang dari jumlah
7
Ada beberapa tujuan dibentuknya Kas Kecil, berikut diantaranya:
b. Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas
Pembayaran melalui kas kecil dilakukan untuk suatu hal seperti berikut:
terjadi pengeluaran
staf
petty cash
pendukung yang lain harus dilampirkan juga pada bukti pengeluaran kas.
Setiap transaksi yang akan memengaruhi posisi saldo kas kecil, harus
dicatat kedalam dokumen yang digunakan untuk mengelola administrasi dana kas
kecil. Identifikasi mutasi dana kas kecil harus didukung oleh bagian-bagian yang
8
kecil lebih jelas. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan dana kas kecil adalah
sebagai berikut:
Dalam hubungannya dengan pencatatan dana kas kecil terdapat dua metode yang
digunakan, yaitu:
Pada metode ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu
sebesar jumlah yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas
kecil. Pada metode ini tidak ada penjurnalan pengeluaran kas, namun hanya
membuat bukti pembayaran sebagai bukti pengeluaran kas untuk digunakan pada
cara yang sama seperti dalam metode imprest. Perbedaannya dengan sistem
imprest adalah bahwa dalam metode fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap,
tetapi berubah-ubah sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran dari
kas kecil.
9
2.4 PSAK Kas
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 (2012), kas adalah alat pembayaran yang siap
2016). PSAK No.2 (IAI:2011:22) menyatakan bahwa ”Kas terdiri dari saldo kas
(cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi
yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan
sebagai kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapai risiko perubahan nilai yang
signifikan”. Kas merupakan komponen aktiva (asset) lancar yang paling likuid di
dalam neraca, karena kas sering mengalami mutasi atau perpindahan dan hampir
semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan mempengaruhi posisi kas.
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat disajikan
dalam beberapa cara, laporan arus kas dan laporan arus dana), catatan dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian intergal dari laporan
keuangan, disamping itu juga segmen industri dan geografis serta pengungkapan
dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca
menunjukkan atau menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu
10
memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang
menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat
tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim
dikenal adalah neraca, laporan laba-rugi atau hasil usaha, laporan perubahan
keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu, yang dilaporkan dalam neraca
dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas,
meliputi:
1. Laporan laba rugi: laporan yang menunjukkan pendapatan dan biaya, serta
11
4. Laporan arus kas: Laporan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar kas
12
BAB III
PEMBAHASAN
telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 63 tanggal 8 Agustus 1995. Kantor
pusat PT X beralamat di Jl. Ciputat Raya No. 99, Pondok Pinang, Jakarta Selatan
layanan perusahaan.
bea cukai, baik barang dari ekspor maupun impor baik melalui jalur udara
13
ataupun dokumen, kemanapun konsumen ingin mengirimnya. Layanan
kepabeanan dan gudang penyimpanan barang ketika paket konsumen transit dapat
pelayanan logistik melalui para karyawan, manajemen, dan para mitra perusahaan
yang didukung oleh teknologi terkini dan para praktisi bisnis. Setiap orang di PT
dan mitra perusahaan lainnya. Melalui visi tersebut PT X mengusung misi dengan
Komisaris
Direktur Utama
President Director
Auditor
Internal
HRD (Human Keuangan dan Akuntansi
Clearance and Sales
Air Freight
Resource
Department Finance and Accounting
Management)
Tenaga Akuntansi Keuangan
operasional Accounting Finance
Kasir
Cashier
14
3.1.3 Kebijakan Akuntansi
disusun berdasarkan dasar akrual. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan
pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode
tidak langsung.
Jenis kas pada PT X terdiri dari kas kecil (Petty Cash/Cash on Hand) dan
kas di bank (Cash in Bank). Metode pencatatan yang ditetapkan pada kas kecil
tidak harus tetap, tetapi dapat berubah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
ini diawasi langsung oleh direktur utama, dan dilakukan setiap kuartal per
periodenya.
terlebih dahulu aliran dana masuk dan keluar pada PT X. Berikut ini dilampirkan
15
flowchart pengeluaran kas kecil pada PT X
Gambar 3.1
Dok. Pendukung
BKK/BKB
Dok. Pendukung
Paraf Kepala
BKK/BKB
Bagian
Verifikasi:
a. Periksa
b. Isi kode/rekening
c. Paraf
Otorisasi&
Pembayaran
Dok. Pendukung
BKK/BKB
Prosedur kegiatan:
16
b. Setiap BKK/BKB yang dibuat harus mendapat persetujuan dan paraf kepala
diverifikasi.
didukung bukti/dokumen.
kecil:
c. Penerima uang harus membubuhkan tanda tangan dan nama jelas sebagai
tanda terima pada Bukti Keluar Kas (BKK)/Bukti Keluar Bank (BKB)
d. Pengeluaran ≤ Rp. 1.500.000 dilakukan melalui kas kecil, selain itu harus
17
Untuk melakukan analisis pemeriksaan kas terhadap laporan keuangan
saldonya.
3. Bandingkan saldo kas menurut kas opname dengan saldo buku dan buat
6. Cek angka neraca dengan saldo akhir perkiraan kas di buku besar.
7. Cek saldo awal perkiraan kas dibuku besar dan saldo akhir pada KKP tahun
lalu.
lapping.
bank PT X, kami mendapati adanya perbedaan mutasi keluar bank dengan mutasi
pada kas kecil. Temuan ini didasari adanya mutasi kredit ke bank payment dari
kas kecil, namun tidak tercatat pada mutasi debet kas kecil senilai Rp.
kredit itu terjadi karena adanya requestor advance yang butuh dana cepat untuk
18
kegiatan operasional namun jika harus menunggu otorisasi di bagian AP akan
butuh waktu lama dan akan memakan biaya yang lebih besar. Oleh karena itu
pihak AP meminjam uang dari kas kecil yang dipegang oleh kasir Tanjung Priok,
dengan perjanjian AP akan membuat cek keluar untuk mengganti saldo kas kecil
saldo buku kas kecil menunjukkan saldo < Rp. 117.624.900, hal ini menimbulkan
kecil kurang dari nominal pinjaman? Selisih saldo kas tersebut terindikasi cash
out of balance sheet (kas di luar neraca), adanya transaksi yang tidak dimasukkan
ke dalam neraca periode tersebut. Transaksi tersebut dapat terjadi karena adanya
kas masuk yang tidak disetor ke bank oleh kasir, serta adanya sisa-sisa dana
Namun hal ini masih perlu penelusuran lebih lanjut, sampai di sini kami
menemukan adanya pelanggaran SOP pada poin 4-5, di mana form advance
dananya, tetapi oleh pihak AP telah diberikan dana tersebut dengan meminjam
dana kas kecil. Pelanggaran lainnya adalah kas kecil melakukan pengeluaran
dana > 1.500.000 melalui setor bank dan tidak dicatat pada mutasi kas kecil.
tindak lanjut kepada manajemen untuk melakukan perbaikan pada cash out of
balance sheet tersebut agar dapat dibukukan ke saldo neraca kas. Pengendalian
internal perlu lebih ditingkatkan, dan memberikan sanksi bagi siapapun yang
19
melanggar SOP. Selain itu kami merekomendasikan agar setiap penerimaan kas
sebaiknya melalui bank transfer/cek kecuali transaksi kas kecil. Hal ini dilakukan
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
bahwa:
menyebabkan biaya yang lebih besar pada kegiatan operasional dan hal ini
4.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Andini, A. D. (2014). Audit Atas Kas dan Setara Kas Bank ABC. Laporan
Magang. Universitas Indonesia.
Arfiani, A. (2014). Analisis Desain Formulir sebagai Salah Satu Bentuk
Pengendalian Operasional Perusahaan pada PT Multi Hardware
Indonesia. Skripsi. Politeknik Negeri Batam.
Rahayu, Kurnia, S., & Suhayati, E. (2010). Auditing, Konsep Dasar dan Pedoman
Pemeriksaan Akuntan Publik. Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Jakarta:
Graha Ilmu.
Risal, A. B. (2015). Analisis Audit Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian
Kas Pada Pt. Rajawali Jaya Sakti Kontrindo di Makassar. Skripsi.
Universitas Hasanuddin Makassar.
Sanger, H. (2015). Analisis Informasi Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur
Efektivitas Kinerja Keuangan Pada PT. Gudang Analysis of Information
Cash Flow Statement for Measuring As One Cigarette Industry Company
Listed in Indonesia Stock. 15(05), 862–872.
Selfiana, Menne, F., & Thanwain. (2017). Analisis Penerapan Prosedur Audit Kas
pada PT Semen Tonasa di Pangkep. Jurnal Riset Edisi XII, 3(001).
Sugiono, A., & Untung, E. (2016). Analisa Laporan Keuangan. Edisi Revisi.
Jakarta: Grasindo.
22
Sugiri, S., & Sumiyana. (2005). Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta:
Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Sukrisno, A. (2016). Auditing. Edisi Empat. Buku Satu. Salemba Empat:Jakarta.
23
LAMPIRAN
Lampiran 1 (Surat Tugas)
SURAT TUGAS
002/ST/I/2019
MENUGASKAN
Demikian surat tugas ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Muhammad Al Fatih
Direktur
Lampiran 2 (Program Audit)
PROGRAM AUDIT INTERNAL TAHUN 2019
2 Bagian Proses Pengujian 12 – 21 Februari Ketua : - Menelusuri mutasi kas kecil yang terjadi
Sub-Bagian Pemeriksaan Bahrul ditahun 2018
Finance/Cash Management - Melakukan pemeriksaan saldo kas kecil
Anggota : yang tercatat dengan yang ada secara fisik
Irwany Nada S
Jihan Syahnaz
Niken Tri Rahayu
Rika Putri Amelia
Weni Solekha
Winda Amalia
Yona Suciana
3 Bagian Proses Pelaporan 22 – 01 Maret Ketua : - Membuat daftar koreksi dari temuan yang
Sub-Bagian Pemeriksaan Bahrul ada
Finance/Cash Management - Membuat kesimpulan dan komentar hasil
Anggota : pemeriksaan kas yang perlu diketahui oleh
Irwany Nada S rekan dan memberikan saran perbaikan.
Jihan Syahnaz
Niken Tri Rahayu
Rika Putri Amelia
Weni Solekha
Winda Amalia
Yona Suciana
Bahrul
Lampiran 3 (Daftar Pertanyaan Audit Kas)
Akar Masalah:
Terlalu banyak transaksi yang terjadi
Lamanya proses otorisasi
Kurangnya pengendalian internal dalam hal penerapan SOP verifikasi
otorisasi dokumen
Pengesahan:
Ketua Tim Auditor Ketua Tim Jaminan Mutu
HASIL AUDIT INTERNAL BAGIAN PEMANTAUAN DAN PELAPORAN (BPEP) TAHUN 2018
Bahrul
Lampiran 6 (Prosedur Audit Kas)
Dikerjakan Oleh
No Prosedur Audit
Indeks Paraf
1 Lakukan penutupan buku kas per tanggal
pemeriksaan dan tentukan saldonya.
PT X
Lanjutan Lampiran 8 (Contoh Bukti Pendukung LPJ)
PT X
Jl. Ciputat Raya No.
99, Pondok Pinang,
Jakarta Selatan
Lampiran 9 (Job Sheet Form)
10-Dec-18
Lampiran 10 (Rekening Koran Sebagian)
PT X
PT. X
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGELOLAAN KEUANGAN
PROSEDUR PENGELUARAN KAS/BANK
Ruang Lingkup
Prosedur ini dimulai sejak pembuatan Bukti Keluar Kas/Bank oleh divisi yang berkepentingan dan berakhir setelah
pengeluaran kas oleh kasir atau diberikannya Bukti Transfer oleh Bagian Keuangan kepada yang berkepentingan.
Pengendalian Internal
a. Dokumen pendukung terlebih dahulu harus disetujui oleh kepala bagian atasan yang terkait
b. Bukti keluar kas/bank harus diverifikasi kepala bagian keuangan dan ditambahkan kode rekening.
c. Penerima uang harus membubuhkan tanda tangan dan nama jelas sebagai tanda terima pada Bukti Keluar Kas (BKK)/
Bukti Keluar Bank (BKB)
d. Pengeluaran ≤ Rp. 1.500.000 dilakukan melalui kas kecil, selain itu harus melalui rekening bank (Cek/Bukti Transfer)
e. Apabila terdapat Form pengajuan dana (advance) harus mendapat otorisasi pihak yang berwenang dan menyerahkan
LPJ (Lembar Pertanggung Jawaban) penggunaan dana beserta bukti pendukungnya paling lambat 3 minggu setelah
dana diterima
Sistem Otorisasi
Persetujuan pengeluaran Kas/Bank dilakukan oleh Kepala Bagian keuangan
Pihak terkait
a. Divisi yang berkepentingan
b. Akuntansi dan Keuangan
c. Kasir
d. Manajer Keuangan
Dokumen
a. Bukti Keluar Kas (BKK) / Bukti Keluar Bank (BKB)
b. Dokumen pendukung lain
Prosedur Kegiatan
a. Divisi yang berkepentingan, membuat BKK/BKB sesuai kebutuhan dan dilampiri dengan bukti pendukung
b. Setiap BKK/BKB yang dibuat harus mendapat persetujuan dan paraf kepala bagian terkait untuk selanjutnya
disampaikan ke bagian keuangan untuk diverifikasi
c. Bagian keuangan memeriksa kebenaran bukti dan dokumen pendukungnya, dan membubuhkan kode
rekening serta paraf sebagai verifikator
d. Kepala bagian keuangan melakukan otorisasi pengeluaran kas/bank yang didukung bukti/dokumen
e. Manajer keuangan melakukan persetujuan pembiayaan kas/bank
f. Kasir/Treasury melakukan pembayaran kepada divisi yang berkepentingan
Lanjutan Lampiran 11 (SOP Pengeluaran Kas/Bank)
PT. X
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGELOLAAN KEUANGAN
PROSEDUR PENGELUARAN KAS/BANK
Bagian Terkait
Divisi yang berkepentingan Keuangan Treasury / Kasir
Dok. Pendukung
BKK/BKB
Dok. Pendukung
Paraf Kepala
BKK/BKB
Bagian
Verifikasi:
a. Periksa
b. Isi kode/rekening
c. Paraf
Otorisasi&
Pembayaran
Dok. Pendukung
BKK/BKB
PT. X
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGELOLAAN KEUANGAN
PROSEDUR PENERIMAAN KAS/BANK
Ruang Lingkup
Proses dalam penerimaan kas harus dituangkan dalam prosedur penerimaan kas agar transaksi penerimaan kas tersebut
aman, sesuai dengan kebijakan perusahaan, dilengkapi bukti yang kuat serta diotorisasi oleh pihak-pihak yang berwenang.
Pengendalian Internal
a. Setiap penerimaan kas harus disetor ke bank sesuai dengan bukti-bukti pendukungnya
b. Kasir mempersiapkan form setoran bank & menyetorkan uang ke bank setiap hari pertama kerja bank, jika bertepatan
dengan hari libur maka uang harus disimpan dalam brankas
c. Membuat rekapan untuk setiap penerimaan baik kas/bank
Sistem Otorisasi
Persetujuan dan verifikasi Penerimaan Kas/Bank dilakukan oleh bagian keuangan
Pihak terkait
a. Akuntansi dan Keuangan
b. Kasir
Dokumen
a. Bukti Kas Masuk
b. Bukti Setor Bank
c. Dokumen pendukung lain
Prosedur Kegiatan
a. Penyetor menyerahkan uang tunai/cek kepada kasir disertai bukti pendukung
b. Kasir harus melakukan croscheck antara jumlah uang dengan bukti pendukungnya
c. Kasir membuat Bukti Kas Masuk (BKM) rangkap 3 dan diserahkan kepada penyetor untuk ditandatangani
d. Bukti Kas Masuk (VBKM) lembar ke 2 & 3 diminta kembali oleh kasir
e. Bukti Kas Masuk (VBKM) lembar ke 3 dan bukti setor bank harus diserahkan kepada bagian akuntansi keuangan
f. Kasir mencatat dalam buku kasir dan mengarsipkan Voucher Bukti Kas Masuk (VBKM) lembar ke 2 dilengkapi bukti
penerimaan
Lanjutan Lampiran 12 (SOP Penerimaan Kas/Bank)
PT. X
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGELOLAAN KEUANGAN
PROSEDUR PENERIMAAN KAS/BANK
Bagian Terkait
Keuangan Akuntansi
1
Bukti Setor
Membuat Bank
Bukti Kas
Masuk (BKM)
Penyetor