6. Pisah batas
3. Kelengkapan
7. Nilai realisasi
4. Keakuratan
8. Hak
4
Metodologi untuk merancang pengujian a
tas rincian saldo bagi piutang usaha
Menetapkan
Mengidentifikasi risiko Menilai risiko
materialitas kinerja
bisnis klien yang pengendalian untuk
T.1 mempengaruhi piutang
dan menilai risiko
inheren untuk piutang
siklus penjualan dan
usaha penagihan
usaha
TAHAP 1
Hubungan antara tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi untuk siklus pen
jualan dan penagihan serta tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang u
saha
Tujuan audit yang berkaitan dengan
Penjualan Saldo piutang usaha
Kelengkap
Keakurata
klasifikasi
Keberada
Detail tie
realisasi
batas
Tujuan audit yang
Pisah
Nilai
Hak
an
an
in
n
Berkaitan dengan
transaksi
Keterjadian X
Kelengkapan X
Keakuratan X
Posting dan Ikhtisar X
Klasifikasi X
Penetapan waktu X
Hubungan antara tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi untuk siklus pen
jualan dan penagihan serta tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang u
saha
Tujuan audit yang berkaitan dengan
Penerimaan Kas Saldo piutang usaha
Kelengkap
Keakurata
klasifikasi
Keberada
Detail tie
realisasi
batas
Tujuan audit yang
Pisah
Nilai
Hak
an
an
in
n
Berkaitan dengan
transaksi
Keterjadian X
Kelengkapan X
Keakuratan X
Posting dan Ikhtisar X
Klasifikasi X
Penetapan waktu X
Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan peng
ujian substantif atas transaksi untuk siklus penjualan dan
penagihan
TAHAP 2
Merancang daan melaksanakan prosedur analitis untuk piutan
g usaha
Sulit bagi auditor untuk menguji saldo akun yang hilang dari aged trial
balance kecuali mengandalkan pada sifat menyeimbangkan sendiri file induk
piutang usaha. Sebagai contoh, jika klien tidak sengaja mengeluarkan sebuah
Click here tousaha
piutang add content
dariofnerasa
the text ,saldo,
and briefly explain your point
satu-satunya caraof view
yang mungkin di tempuh
auditor
Click here tountuk menemukannya
add content adalah
of the text , and briefly explain dengan
your point ofmemfooting
view nerasa saldo
piutang usaha dan merekonsiliasi saldonya dengan akun pengendali pada buku
besar umum.
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
Piutang Usaha Sudah Akurat ( Keakuratan )
4 ( Keberadaa )
Konfirmasi akun yang di pilih dari
neraca saldo merupakan pengujian atas
rincian saldo yang paling umum bagi
keakuratan piutang usaha. jika pelanggan
tidak merespons permintaan konfirmasi,
auditor akan memeriksa dokumen
pendukung dengan cara yang sama seperti
yang di uraikan untuk tujuan keberadaan.
Auditor akan melaksanakan pengujian
terhadap debet dan kredit saldo setiap
pelanggang dengan memeriksa dokumen Keakuratan
pendukung yang menyangkut pengiriman
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
Piutang Usaha Di Klasifikasikan dengan Benar ( Klasifikasi )
5 ( Keberadaa )
Salah saji pisah batas terjadi apabila transaksi periode berjalan di catat dalam periode selanjutnya atau sebaliknya.
Tujuan dari pengujian pisah batas adalah untuk memverifikasi apakah transaksi yang mendekati akhir tahun periode
akuntansi telah di catat pada periode yang tepat. Tujuan pisah batas merupakan hal yang penting dalam siklus karena
salah saji pisah batas dapat mempengaruhi laba periode berjalan . Salah saji pisah batas dapat terjadi pada penjualan,
retur dan pengurangan penjualan, dan penerimaan kas. Bagi masing-masing pos tersebut, auditor memerlukan
pendekatan rangkap 3 untuk menentukan kelayakan pisah batas :
1. Memutuskan Kriteria Pisah Batas Yang Tepat
2. Mengevaluasi apakah klien memiliki prosedur yang memadai yang di tetapkan untuk memastikan kelayakan pisah
batas
3. Menguji apakah pisah batas sudah benar
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
Pisah Batas Piutang Usaha Sudah Benar ( Pisah Batas )
6 ( Keberadaa )
01
Pisah Batas Retur dan Pengurangan Penjualan
02
Pisah Batas Penerimaan Kas
03
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
7 Piutang Usaha Dinyatakan Pada Nilai Realisasi
( Keberadaa )
Standar Akuntansi mengharuskan perusahaan menyatakan piutang usaha pada jumlah yang akhir nya akan
tertagih. Nilai realisasi piutang usaha sama dengan piutang usaha kotor di kurangi penyisihan piutang tak
tertagih, klien mengestimasi total jumlah piutang usaha yang di perkirakan tidak tertagih. Tentu, saja, klien
tidak dapat memprediksi piutang masa depan dengan tepat, tetapi penting bagi auditor untuk mengevaluasi
apakah penyisihan klien itu masuk akal dengan mempertimbangkan semua fakta yang ada. Untuk membantu
melakukan evaluasi ini, auditor menyiapkan skedul audit yang menganalisis penyisihan piutang tak tertagih.
GAMBAR 16- 4
Auditor menghadapi duaUsaha
Piutang kekurangan saat mengevaluasi
yang Dicatat Memang Adapenyisihan dengan
mereview
setiap saldo tidak( lancer
Keberadaa
pada) aged trial balance:
1. Pertama, piutang lancar diabaikan ketika menetapkan kecukupan penyisihan, walaupun beberapa dari jumlah
tersebut tidak diragukan lagi akan menjadi tidak tertagih.
2. Kedua, sulit untuk membandingkan hasil tahun berjalan dengan tahun sebelumnya atas dasar yang tidak
terstruktur. Jika piutang secara progresif menjadi tidak tertagih selama beberapa tahun, fakta ini dapat
terabaikan.
Untuk menghindari kelemahan di atas, klien dapat menetapkan sejarah penghapusan piutang tak tertagih
selama suatu periode waktu sebagai kerangka referensi untuk mengevaluasi penyisihan tahun berjalan.
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
Beban Piutang Tak Tertagih
( Keberadaa )
Setelah auditor selesai dengan penyisihan piutang tak tertagih, akan jauh
lebih mudah dalam memverifikasi beban piutang tak tertagih, dengan
asumsi:
1. Saldo awal akun penyisihan diverifikasi sebagai bagian dari audit
sebelumnya.
2. Penghapusan piutang tak tertagih diverifikasi sebagai bagian dari
pengujian substantif atas transaksi.
3. Saldo akhir akun penyisihan telah diverifikasi dengan berbagai cara.
Kemudian, beban piutang tak tertagih hanya merupakan saldo residu yang
dapat
diverifikasi melalui perhitungan ulang.
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
Klien Memiliki Hak atas Piutang Usaha
8 ( Keberadaa )
Pada umumnya memang tidak menimbulkan masalah karena piutang memanglah hak klien.
Akan tetapi dalam beberapa kasu, sebagian dari piutang mungkin telah digadaikan sebagai
jaminan, dibebankan kepada orang lain, difaktorkan, atau dijual dengan diskon. Biasanya,
pelanggan klien tidak menyadari keberadaan masalah semacam itu, sehingga konfirmasi
piutang tidak akan memberikan apapun. Untuk mengungkapkan situasi dimana klien memiliki
hak terbatas atas piutang:
Click here to add content of the text , and briefly explain your point of view
1) auditor dapat mereview notulen rapat,
Click
2) here
lalu, to add contentdengan
membahasnya of the text , and briefly explain your point of view
klien,
3) konfirmasi dengan bank,
4) memeriksa kontrak utang menyangkut bukti piutang usaha yang digadaikan sebagai
jaminan, dan
5) memeriksa file korespondensi.
Pengujian terhadap empat tujuan audit yang berkaitan dengan
Penyajian dan Pengungkapan Piutang Usaha
penyajian dan
pengungkapan umumnya dilakukan sebagai bagian dari tahap
penyelesaian audit. Seringkali
pengujian terhadap tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
Sebagai contoh, ketika menguji
penjualan dan piutang usaha, auditor harus memahami dan
mengevaluasi kelayakan
kebijakan pengakuan pendapatan klien untuk menentukan apakah
hal tersebut sudah
diungkapkan dengana layak dalam laporan keuangan. Selain itu,
auditor juga harus memutuskan apakah klien telah mengombinasikan
jumlah dan mengungkapkan informasi
pihak terkait dengan tepat dalam laporan.
KONFIRMASI PIUTANG USAHA
KONFIRMASI
Risiko pengendalian
Risiko Inheren Risiko deteksi Auditor mempertimbangkan nilai
setiap piutang dan lamanya waktu
piutang beredar. Hal yang menjadi
Materialitas kinerja Jenis konfirmasi perhatian lebih adalah saldo
piutang yang besar dan sudah
lebih lama, karena berpotensi
mengandung salah saji material
MENINDAKLANJUTI NONRESPONS