Anda di halaman 1dari 47

KELOMPOK 3

Cici Ayu Octavia 1710531006


Diny Oktavia Sabda 1710531041
Dheanty Yonia Putri 1710532010
Cita Setia Rahmi 1710532037
CONTENTS
Menyelesaikan Pengujian Dalam Siklus Penjualan
A dan Penagihan Piutang Usaha

B Merancang Pengujian Atas Rincian Saldo

C Konfi rmasi Piutang Usaha

Mengembangkan Program Audit Bagi Pengujian


D yang Terinci
Menyelesaikan Pengujian Dalam Siklus Pe
njualan dan Penagihan
PIUTANG USAHA
Tujuan audit yang berkaitan dengan
saldo piutang usaha
1. Detail tie in
5. Klasifikasi
2. Keberadaan

6. Pisah batas

3. Kelengkapan
7. Nilai realisasi

4. Keakuratan
8. Hak
4
Metodologi untuk merancang pengujian a
tas rincian saldo bagi piutang usaha
Menetapkan
Mengidentifikasi risiko Menilai risiko
materialitas kinerja
bisnis klien yang pengendalian untuk
T.1 mempengaruhi piutang
dan menilai risiko
inheren untuk piutang
siklus penjualan dan
usaha penagihan
usaha

Merancang dan melaksanakan


pengujian pengendalian dan
T.2 pengujian substantif atas transaksi
untuk siklus penjualan dan penagihan

Merancang pengujian atas rincian


saldo piutang usaha untuk memenuhi
Merancang dan melaksanakan
tujuan audit yang berkaitan dengan
saldo
prosedur analitis untuk piutang usaha T.3
(prosedur audit)
Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mem
pengaruhi piutang usaha

Auditor harus mempelajari


industri dan lingkungan
eksternal klien serta
mengevaluasi tujuan
manajemen dan proses bisnis
untuk mengidentifikasi risiko
bisnis klien yang signifikan
yang dapat mempengaruhi
laporan keuangan
TAHAP 1
Menetapkan materialitas kinerja dan menilai r
isiko inheren untuk piutang usaha

Secara khusus piutang usaha


merupakan salah satu akun yang
paling material dalam laporan
keuangan perusahaan yang
melakukan penjualan kredit.

Ketika menilai risiko inheran bagi


setiap tujuan untuk akun-akun,
seperti piutang usaha, auditor
mempertimbangkan risiko bisnis klien
dan sifat klien serta industrinya.
TAHAP 1
Menilai risiko pengendalian untuk siklus penj
ualan dan penagihan

Auditor harus memperhatikan tiga


aspek pengendalian internal:
1. Pengendalian yang mencegah
atau mendeteksi penggelapan.
2. Pengendalian terhadap pisah
batas.
3. Pengendalian yang terkait dengan
penyisihan piutang.

TAHAP 1
Hubungan antara tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi untuk siklus pen
jualan dan penagihan serta tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang u
saha
Tujuan audit yang berkaitan dengan
Penjualan Saldo piutang usaha

Kelengkap
Keakurata

klasifikasi
Keberada
Detail tie

realisasi
batas
Tujuan audit yang

Pisah

Nilai

Hak
an
an
in

n
Berkaitan dengan
transaksi
Keterjadian X
Kelengkapan X
Keakuratan X
Posting dan Ikhtisar X
Klasifikasi X
Penetapan waktu X
Hubungan antara tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi untuk siklus pen
jualan dan penagihan serta tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang u
saha
Tujuan audit yang berkaitan dengan
Penerimaan Kas Saldo piutang usaha

Kelengkap
Keakurata

klasifikasi
Keberada
Detail tie

realisasi
batas
Tujuan audit yang

Pisah

Nilai

Hak
an
an
in

n
Berkaitan dengan
transaksi
Keterjadian X
Kelengkapan X
Keakuratan X
Posting dan Ikhtisar X
Klasifikasi X
Penetapan waktu X
Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan peng
ujian substantif atas transaksi untuk siklus penjualan dan
penagihan

Auditor menggunakan hasil


pengujian substantif atas
transaksi untuk menentukan
sejauh mana risiko deteksi
yang direncanakan akan
dipenuhi bagi setiap tujuan
audit yang berkaitan dengan
saldo piutang usaha.

TAHAP 2
Merancang daan melaksanakan prosedur analitis untuk piutan
g usaha

Auditor menggunakan prosedur


analitis untuk siklus penjualan dan
penagihan secara keseluruhan, bukan
hanya piutang usaha. Ini dilakukan
karena hubungan yang erat antara
akun-akun laporan laba rugi dan
neraca. jika auditor mengidentifikasi
salah saji yang mungkin terjadi dalam
retur dan pengurangan penjualan
dengan menggunakan prosedur
analitis, piutang usaha mungkin akan
mengoffset salah saji tersebut.
TAHAP 3
Prosedur analitis untuk siklus penjualan dan pen
agihan

PROSEDUR ANALITIS KEMUNGKINAN SALAH SAJI


Membandingkan persentase marjin kotor Lebih saji atau kurang saji penjualan dan
dengan tahun sebelumnya piutang usaha
Membandingkan penjualan per bulan (per Lebih saji atau kurang saji penjualan dan
lini produk) selama beberapa waktu piutang usaha
Membandingkan retur dan pengurangan Lebih saji atau kurang saji retur dan
penjualan sebagai persentase penjualan pengurangan penjualan serta piutang usaha
kotor dengan tahun sebelumnya
Membandingkan saldo pelanggan individual Salah saji utang usaha dan akun laporan
terhadap jumlah yang dinyatakan dengan laba rugi terkait
tahun sebelumnya
Membandingkan beban piutang tak tertagih Piutang usaha tak tertagih yang belum
sebagai persentase penjualan kotor dengan disajikan
tahun sebelumnya
Informasi komperatif untuk siklus penjualan dan penagiha
n
31-12- 2012- 31-12-12 2011- 31-12-
13 2013 2012 11
Penjualan $ 9,0 % $ 132.421 7,0 % $
144.328 123.737
Retur dan pengurangan penjualan 1.242 3,9 1.195 13,6 1.052
Marjin kotor 39.845 9,6 36.350 7,0 33.961
Piutang usaha 20.197 15,3 17.521 3,3 16.961
Penyisihan piutang tak tertagih 1.240 (5,4) 1.311 21,5 1.079
Beban piutang tak tertagih 3.323 (2,1) 3.394 7,3 3.162
Total aset lancar 51.027 2,3 49.895 1,5 49.157
Total aset 61.367 0,9 60.791 1,8 59.696
Laba bersih sebelum pajak 5.681 21,9 4,659 39,0 3,351
Jumlah piutang usaha 258 16,7 221 5,7 209
Jumlah piutang usaha di atas 37 15,6 32 6,7 30
$100.000
Prosedur analitis untuk penjualan dan penagihan

31-12- 31-12- 31-12-


13 12 11
Marjin kotor / penjualan bersih 27,85 % 27,70 % 27,68 %
Retur dan pengurangan penjualan/ 0,9 % 0,9 % 0,9 %
penjualan kotor
Beban piutang tak tertagih / piutang 2,3 % 2,6 % 2,6 %
usaha
Beban piutang tak tertagih / 6,1 % 7,5 % 6,4 %
penjualan bersih
Jumlah hari piutang beredar 48,09 % 47,96 % 49,32 %
Piutang usaha bersih / total aset 37,2 % 32,5 % 32,3 %
lancar
Merancang pengujian atas rincian saldo piutang usaha untuk
memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo (prosedu
r audit)

Tugas menggabungkan faktor-faktor


yang menentukan risiko deteksi yang
direncanakan sangatlah kompleks
karena pengukuran setiap faktor
bersifat tidak jelas dan bobot yang
tepat yang akan diberikan pada
setiap faktor sangatlah subjektif.
Sebaliknya, hubungan antara setiap
faktor dan risiko deteksiyang
direncanakan telah terbentuk dengan
baik.
TAHAP 3
MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN S
ALDO
Piutang Usaha dalam neraca saldo sama
Piutang Usaha yang Dicatat
dengan jumlah file induk terkait, dan
Memang Ada
totalnya telah di tambahkan dengan benar
1 2 ( Keberadaan )
serta sama dengan buku besar umum
( Detail tie-in)

Piutang Usaha yang Ada Telah


Piutang Usaha Sudah Akurat
DIcantumkan
(Keakuratan )
3 ( Kelengkapan ) 4
Pisah Batas Piutang Usaha Sudah
Piutang Usaha di Klasifikasikan dengan Benar
5 Benar 6 ( Pisah Batas )
( Klasifikasi )

Piutang Usaha Dinyatakan Klien Memiliki Hak atas


pada Nilai Realisasi Piutang Usaha
7 ( Nilai Realisasi ) 8 (Hak )
Piutang Usaha dalam neraca saldo sama dengan jumlah file induk terkait, dan
totalnya telah di tambahkan dengan benar serta sama dengan buku besar
1 umum ( Detail tie-in)

Sebagian besar pengujian piutang usaha dan penyisihan piutang tak


tertagih di dasarkan pada aged trial balance. Aged trial balance
menyajikan daftar saldo saldo dalam file induk piutang usaha pada
tanggal neraca. Biasanya, auditor menguji informasi yang ada pada
aged trial balance menyangkut detail tie-in sebelum melakukan
setiap pengujian lainnya untuk memverifikasi bahwa populasi yang
sedang di uji sesuai dengan buku besar umum dan file induk piutang
usaha
Enter title Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada ( Keberadaan )
2 ( Keberadaa )

Konfirmasi saldo pelanggan merupakan


pengujian atas rincian saldo yang paling penting
untuk menentukan keberadaan atau eksistensi
piutang usaha yang di catat. Jika pelanggan
tidak merespon konfirmasi, auditor juga akan
memeriksa dokumen pendukung guna
memverifikasi pengiriman barang dan bukti
penerimaan kas untuk menentukan apakah
piutang telah di tagih atau belum.
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
Piutang Usaha yang Ada Telah DIcantumkan ( Kelengkapan )
3 ( Keberadaa )

Sulit bagi auditor untuk menguji saldo akun yang hilang dari aged trial
balance kecuali mengandalkan pada sifat menyeimbangkan sendiri file induk
piutang usaha. Sebagai contoh, jika klien tidak sengaja mengeluarkan sebuah
Click here tousaha
piutang add content
dariofnerasa
the text ,saldo,
and briefly explain your point
satu-satunya caraof view
yang mungkin di tempuh
auditor
Click here tountuk menemukannya
add content adalah
of the text , and briefly explain dengan
your point ofmemfooting
view nerasa saldo
piutang usaha dan merekonsiliasi saldonya dengan akun pengendali pada buku
besar umum.
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
Piutang Usaha Sudah Akurat ( Keakuratan )
4 ( Keberadaa )
Konfirmasi akun yang di pilih dari
neraca saldo merupakan pengujian atas
rincian saldo yang paling umum bagi
keakuratan piutang usaha. jika pelanggan
tidak merespons permintaan konfirmasi,
auditor akan memeriksa dokumen
pendukung dengan cara yang sama seperti
yang di uraikan untuk tujuan keberadaan.
Auditor akan melaksanakan pengujian
terhadap debet dan kredit saldo setiap
pelanggang dengan memeriksa dokumen Keakuratan
pendukung yang menyangkut pengiriman
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
Piutang Usaha Di Klasifikasikan dengan Benar ( Klasifikasi )
5 ( Keberadaa )

Biasanya, auditor dapat mengevaluasi klasifikasi piutang usaha relatif lebih


mudah dengan mereview aged trial balance untuk piutang yang material dari afiliasi,
pejabat, direktur, atau pihak terkait lainnya. Auditor harus memverifikasi bahwa wesel
tagih atau piutang usaha yang harus di klasifikasikan sebagai aset tidak lancar di
pisahkan dari akun reguler, dan saldo kredit piutang usaha yang signifikan
diklasifikasikan kembali sebagai utang usaha
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
Pisah Batas Piutang Usaha Sudah Benar ( Pisah Batas )
6 ( Keberadaa )

Salah saji pisah batas terjadi apabila transaksi periode berjalan di catat dalam periode selanjutnya atau sebaliknya.
Tujuan dari pengujian pisah batas adalah untuk memverifikasi apakah transaksi yang mendekati akhir tahun periode
akuntansi telah di catat pada periode yang tepat. Tujuan pisah batas merupakan hal yang penting dalam siklus karena
salah saji pisah batas dapat mempengaruhi laba periode berjalan . Salah saji pisah batas dapat terjadi pada penjualan,
retur dan pengurangan penjualan, dan penerimaan kas. Bagi masing-masing pos tersebut, auditor memerlukan
pendekatan rangkap 3 untuk menentukan kelayakan pisah batas :
1. Memutuskan Kriteria Pisah Batas Yang Tepat
2. Mengevaluasi apakah klien memiliki prosedur yang memadai yang di tetapkan untuk memastikan kelayakan pisah
batas
3. Menguji apakah pisah batas sudah benar
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
Pisah Batas Piutang Usaha Sudah Benar ( Pisah Batas )
6 ( Keberadaa )

Pisah Batas Penjualan

01
Pisah Batas Retur dan Pengurangan Penjualan

02
Pisah Batas Penerimaan Kas

03
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
7 Piutang Usaha Dinyatakan Pada Nilai Realisasi
( Keberadaa )

Standar Akuntansi mengharuskan perusahaan menyatakan piutang usaha pada jumlah yang akhir nya akan
tertagih. Nilai realisasi piutang usaha sama dengan piutang usaha kotor di kurangi penyisihan piutang tak
tertagih, klien mengestimasi total jumlah piutang usaha yang di perkirakan tidak tertagih. Tentu, saja, klien
tidak dapat memprediksi piutang masa depan dengan tepat, tetapi penting bagi auditor untuk mengevaluasi
apakah penyisihan klien itu masuk akal dengan mempertimbangkan semua fakta yang ada. Untuk membantu
melakukan evaluasi ini, auditor menyiapkan skedul audit yang menganalisis penyisihan piutang tak tertagih.
GAMBAR 16- 4
Auditor menghadapi duaUsaha
Piutang kekurangan saat mengevaluasi
yang Dicatat Memang Adapenyisihan dengan
mereview
setiap saldo tidak( lancer
Keberadaa
pada) aged trial balance:

1. Pertama, piutang lancar diabaikan ketika menetapkan kecukupan penyisihan, walaupun beberapa dari jumlah
tersebut tidak diragukan lagi akan menjadi tidak tertagih.
2. Kedua, sulit untuk membandingkan hasil tahun berjalan dengan tahun sebelumnya atas dasar yang tidak
terstruktur. Jika piutang secara progresif menjadi tidak tertagih selama beberapa tahun, fakta ini dapat
terabaikan.
Untuk menghindari kelemahan di atas, klien dapat menetapkan sejarah penghapusan piutang tak tertagih
selama suatu periode waktu sebagai kerangka referensi untuk mengevaluasi penyisihan tahun berjalan.
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
Beban Piutang Tak Tertagih
( Keberadaa )

Setelah auditor selesai dengan penyisihan piutang tak tertagih, akan jauh
lebih mudah dalam memverifikasi beban piutang tak tertagih, dengan
asumsi:
1. Saldo awal akun penyisihan diverifikasi sebagai bagian dari audit
sebelumnya.
2. Penghapusan piutang tak tertagih diverifikasi sebagai bagian dari
pengujian substantif atas transaksi.
3. Saldo akhir akun penyisihan telah diverifikasi dengan berbagai cara.
Kemudian, beban piutang tak tertagih hanya merupakan saldo residu yang
dapat
diverifikasi melalui perhitungan ulang.
Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
Klien Memiliki Hak atas Piutang Usaha
8 ( Keberadaa )

Pada umumnya memang tidak menimbulkan masalah karena piutang memanglah hak klien.
Akan tetapi dalam beberapa kasu, sebagian dari piutang mungkin telah digadaikan sebagai
jaminan, dibebankan kepada orang lain, difaktorkan, atau dijual dengan diskon. Biasanya,
pelanggan klien tidak menyadari keberadaan masalah semacam itu, sehingga konfirmasi
piutang tidak akan memberikan apapun. Untuk mengungkapkan situasi dimana klien memiliki
hak terbatas atas piutang:
Click here to add content of the text , and briefly explain your point of view
1) auditor dapat mereview notulen rapat,
Click
2) here
lalu, to add contentdengan
membahasnya of the text , and briefly explain your point of view
klien,
3) konfirmasi dengan bank,
4) memeriksa kontrak utang menyangkut bukti piutang usaha yang digadaikan sebagai
jaminan, dan
5) memeriksa file korespondensi.
Pengujian terhadap empat tujuan audit yang berkaitan dengan
Penyajian dan Pengungkapan Piutang Usaha
penyajian dan
pengungkapan umumnya dilakukan sebagai bagian dari tahap
penyelesaian audit. Seringkali
pengujian terhadap tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
Sebagai contoh, ketika menguji
penjualan dan piutang usaha, auditor harus memahami dan
mengevaluasi kelayakan
kebijakan pengakuan pendapatan klien untuk menentukan apakah
hal tersebut sudah
diungkapkan dengana layak dalam laporan keuangan. Selain itu,
auditor juga harus memutuskan apakah klien telah mengombinasikan
jumlah dan mengungkapkan informasi
pihak terkait dengan tepat dalam laporan.
KONFIRMASI PIUTANG USAHA
KONFIRMASI

Konfirmasi  Salah satu bukti audit yang merupakan


respons tertulis langsung dari pihak
ketiga dalam wujud kertas atau secara
elektronik.
Apakah konfirmasi selalu efektif digunakan?

KONFIRMASI TIDAK TEPAT DIGUNAKAN PADA SAAT:

Jika tingkat Gabungan tingkat risiko


1 respons tidak 2 inheren dan risiko
dapat diandalkan pengendalian rendah.
JENIS KONFIRMASI

Blank Confirmation Form


Tidak menyatakan jumlah pada konfirmasi,
A meminta penerima untuk mengisi saldo.

A. Konfirmasi Invoice Confirmation


Positif Setiap faktur akan dikonfirmasi, bukan total
saldo piutang pelanggan secara keseluruhan
B saja.
Meminta konfirmasi apakah saldo
yang dinyatakan adalah benar
JENIS KONFIRMASI

Konfirmasi negatif hanya dapat digunakan jika:


Auditor telah menilai risiko salah saji adalah rendah,
1 telah memperoleh bukti yang tepat dan cukup.

Populasi item-item yang terkena prosedur konfirmasi


2 negatif bernilai kecil dan homogen.
B. Konfirmasi
Negatif Auditor memperkirakan tingkat pengecualian yang
3 rendah.

Auditor yakin bahwa penerima akan memberikan


Hanya meminta respons jika
debitur tidak setuju dengan jumlah
4 pertimbangan yang masuk akal.
yang dinyatakan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN AUDITOR
DALAM PENGGUNAAN BUKTI KONFIRMASI

Materialitas total Jumlah dan ukuran


piutang usaha setiap piutang Risiko pengendalian

Ketersediaan bukti Keefektifan


audit lainnya konfirmasi Risiko Inheren
KEPUTUSAN SAMPLING

Risiko pengendalian
Risiko Inheren Risiko deteksi Auditor mempertimbangkan nilai
setiap piutang dan lamanya waktu
piutang beredar. Hal yang menjadi
Materialitas kinerja Jenis konfirmasi perhatian lebih adalah saldo
piutang yang besar dan sudah
lebih lama, karena berpotensi
mengandung salah saji material
MENINDAKLANJUTI NONRESPONS

Penerimaan Kas Selanjutnya

Jika konfirmasi positif tidak Salinan Faktur Penjualan


dikembalikan, auditor
Dokumen Pengiriman
dapat memerisa dokumen:
Korespondensi dengan Klien
ANALISIS PERBEDAAN

Jenis perbedaan dalam konfirmasi yang paling sering dilaporkan:

Ketika pelanggan perbedaan waktu atau Adanya kesalahan


Waktu barang
melakukan pencatatan retur dan harga, barang rusak,
masih berada di pengurangan penjualan
pembayaran sebelum kuantitas, dan
tanggal konfirmasi. perjalanan. yang tidak tepat. lainnya.

Pembayaran telah Barang belum Barang telah


Kesalahan klerikal
dilakukan diterima dikembalikan
MENGEMBANGKAN PROGRAM AUDIT BA
GI PENGUJIAN YANG TERINCI
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Program Audit Untuk Hillsburg Hardware Co- Siklus Penjualan Dan
Penagihan (Format Rancangan)
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo Prosedur Audit
Piutang usaha dalam aged trial balance sama - Memperoleh aged trial balance piutang usaha dan menelusuri saldonya ke buku
dengan jumlah file induk terkait, dan totalnya besar umum (1)
telah ditambahkan dengan benar dan sama - Menggunakan perangkat lunak audit untuk memfoot dan mengcross-foot aged
dengan buku besar umum (detail tie-in) trial balance (2)
- Menelusuri 10 akun dari neraca saldo ke akun file induk (8)
Piutang usaha pada aged trial balance memang -Mengkonfirmasi piutang usaha, dengan menggunakan konfirmasi positif.
ada (eksistensi) Mengkonfirmasi semua jumlah diatas $100.000 dan sampel statistik sisanya (10)
- Melaksanakan prosedur alternatif untuk semua konfirmasi yang tidak
dikembalikan pada permintaan perama atau kedua (11)
- Mereview neraca saldo piutang usaha menyangkut jumlah piutang usaha yang
besar dan tidak biasa (3)
Piutang usaha yang ada telah dimasukkan dalam - Menelusuri lima akun dari file file induk piutang usaha ke aged trial balance (9)
aged trial balance (kelengkapan)
Piutang usaha dalam nerca saldo sudah akurat - Mengkonfirmasi piutang usaha, dengan menggunakan konfirmasi positif .
(keakuratan) Mengkonfimasi semua jumlah diatas $100.000 dan sampel statistik sisanya (10)
- Melaksanakan prosedur alternatif untuk semua konfirmasi yang tidak
dikembalikan pada permintaan perama atau kedua (11)
- Mereview neraca saldo piutang usaha menyangkut jumlah piutang usaha yang
besar dan tidak biasa (3)
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Program Audit Untuk Hillsburg Hardware Co- Siklus Penjualan Dan Penagihan (Format
Rancangan)
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo Prosedur Audit
Piutang usaha pada aged trial balance telah - Mereview piutang usaha yang tercantum pada aged trial balance untuk wesel dan piutang
diklasifikasi dengan benar (klasifikasi) pihak terkait (5)
- Menanyai manajemen apakah ada wesel dari pihak terkait atau piutang jangka panjang
yang dimasukkan dalam neraca saldo (6)
Transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan - Memilih 20 transaksi penjualan terakhir dari jurnal penjualan tahun berjalan dan 20
telah dicatat pada periode yang tepat (pisah batas) transaksi pertama dari tahun selanjutnya serta menelusuri masing- masing ke dokumen
pengiriman terkait, dengan memeriksa tanggal pengiriman aktual dan mengoreksi
pencatatan (14)
- Mereview retur dan pengurangan penjulan yang besar sebelum dan sesudah tanggal neraca
untuk menentukan apakah telah dicatat pada periode yang benar (15)
Piutang usaha dinyatakan pada nilai realisasi - Menelusuri 10 akun dari aged trial balance ke file induk piutang usaha untuk menguji umur
yang tepat pada neraca saldo (8)
Menggunakan perangkat lunak audit untuk memfoot dan mengcross-foot aged trial balance
(2)
- Membahas dengan manajer kredit kemungkinan penegihan piutang yang sudah lama.
Memeriksa penerimaan kas selanjutnya dan file kredit atas semua piutang selama 90 hari
serta mengevaluasi apakah piutang dapat ditagih (12)
- Mengevaluasi apakah penyisihan sudah memadai setelah melakukan prosedur audit lainnya
menyangkut kolektibilitas atau ketertagihan piutang (13)
Klien memiliki hak atas piutang usaha pada neraca - Mereview notulen rapat dewan direksi menyangkut adanya indikasi piutang usaha yang
saldo (hak) digadaikan atau difactorkan. (7)
- Menanyai manajemen apakah ada piutang yang digadaikan atau difaktorkan (7)
Program Audit Pengujian atas Rincian Saldo untuk Hillsburg Hardware Co –
Siklus Penjualan dan Penagihan (Format Kinerja)
1. Memperoleh aged trial balance piutang usaha dan menelusuri saldonya ke buku besar umum .
2. Menggunakan perangkat lunak audit untuk memfoot dan mengcross-foot aged trial balance.
3. Mereview aged trial balance untuk piutang yang berjumlah besar dan tidak biasa.
4. Menghitung prosedur analitis yang ditunjukkan dalam skedul audit yang dikompensasi ke depan
(tidak dimasukkan) dan tindak lanjut terhadap setiap perubahan yang signifikan dari tahun
sebelumnya.
5. Mereview piutang yan tercantum pada aged trial balance menyangkut wesel tagih dan piutang
dengan pihak terkait.
6. Menanyai manajemen apakah ada pihak terkait, wesel, atau piutang jangka panjang yang
dimasukkan dalam neraca saldo.
7. Mereview notulen rapat dewan direksi dan menanyai manajemen untuk menentukan apakah ada
piutang yang digadaikan atau difactorkan.
Program Audit Pengujian atas Rincian Saldo untuk Hillsburg Hardware Co – Siklus Penjualan
dan Penagihan (Format Kinerja)
8. Menelusuri 10 akun dari aged trial balance ke file induk piutang usaha untuk menguji kebenaran umur piutang dan
saldonya.
9. Menelusuri lima piutang dari file induk piutang usaha ke aged trial balance.
10. Mengkonfirmasi piutang usaha, dengan menggunakan konfirmasi positif. Mengkonfirmasi semua jumlah diatas
$100.000 dan memilih sampel statistik dengan menggunakan perangkat lunak audit untuk sisanya.
11. Melakukan prosedur alternatif untuk semua konfimasi yang tidak dikembalikan pada permintaan pertama atau
kedua.
12. Membahas dengan manajer kredit tentang kemungkinan penagihan piutang yang sudah lama. Memeriksa
penerimaan kas selanjutnya dan file kredit atas semua piutang yang berjumlah lebih besar selama 90 hari dan
mengevaluasi apakah piutang tersebut dapat ditagih.
13. Mengevaluasi apakah penyisihan sudah memadai setelah melakukan prosedur audit lainnya menyangkut
kolektibilitas atau ketertagihan piutang.
14. Memlikih 20 transaksi penjualan terakhir dari jurnal penjualan tahun berjalan dan 20 transaksi pertama dari tahun
selanjutnya serta menelusuri masing-masing ke dokumen pengiriman terkait, dengan memriksa tanggal pengiriman
aktual dan mengoreksi catatan.
15. Mereview retur dan pengurangan penjualan yang besar sebelum dan setelah tanggal neraca untuk menentukan
apakah telah dicatat dalam periode yang benar.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai