Anda di halaman 1dari 13

Tugas Resume

“Sifat Sistem Pengendalian Manajemen ,

Manajemen dan Pengendalian”

Dosen Pengampu : Drs, A. Rizal Putra, M.Si, Ak

Disusun Oleh :

Nike Fitria (1710531007)

Metria Susanti (1710531035)

Diny Oktavia Sabda (1710531041)

Sistem Pengendalian Manajemen

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi


Universitas Andalas
2019/2020
Sifat Sistem Pengendalian Manajemen

Robert N. Anthony

Vijay Goviandarajan

Elemen dari sistem pengendalian manajemen terdiri dari perencanaan strategis (strategic
planning), penganggaran (budgeting); alokasi sumberdaya (resource allocation); pengukuran
kinerja (performance measurement), evaluasi (evaluation), penghargaan (reward); alokasi pusat
tanggungjawab (responsibility center allocation) dan penetapan harga pasar (transfer pricing).

Salah satu pandangan berasusmsi bahwa sistem pengendalian manajemen harus sesuai
dengan strategi perusahaan. Ini menyiratkan bahwa strategi pertama kali dikembangkan melalui
proses formal dan rasional, dan strategi ini kemudian menentukan desain sistem manajemen
perusahaan. Satu perspektif alternative mengatakan bahwa strategi ini muncul melalui
eksperimentasi yang dipengaruhi oleh sistem manajemen perusahaan. Menurut pandangan ini,
sistem pengendalian manajemen dapat mempengaruhi perkembangan strategi.

Bila perusahaaan beroperasi dalam konteks industri yang perubahan lingkungannya dapat
diprediksi, maka perusahaan dapat menggunakan proses formal dan rasional untuk
mengembangkan strategi terlebih dahulu, kemudian baru mendesain sistem pengendalian
manajemen untuk melaksanakan strategi tersebut. Dalam lingkungan yang cepat berubah,
perusahaan mengalami kesulitan untuk merumuskan strategi terlebih dahulu lalu kemudian
mendesain sistem manajemen untuk melaksanakan strategi yang dipilih. Dalam konteks seperti
ini, strategi muncul melaui eksperimentasi dan proses diluar rencana yang secara signifikan
dipengaruhi oleh sistem pengendalian manajemen perusahaan .

A. Konsep – Konsep Dasar


1. Pengendalian
Setiap sistem pengendali paling tidak mempunyai 4 elemen, yaitu
 Detektor atau Sensor - Perangkat yang dipasang untuk mendeteksi apa yang sebenarnya
terjadi pada objek yang diteliti.
 Asessor - Perangkat yang menentukan pengaruh dari apa yang terjadi dengan
membandingkannya dengan standar yang ada atau dengan hasil yang diharapkan.
 Effektor (disebut juga dengan feedback (umpan balik)) - Perangkat yang mengubah
perilaku apabila asessor mengindikasikan hal tersebut.
 Jaringan Komunikasi - perangkat yang mengirimkan informasi antara detektor dan
assessor dan juga antara assessor dan effektor. 
2. Manajemen

Proses pengendalian manajemen merupakan suatu proses dimana setiap manajer di setiap
tingkatan memastikan semua orang yang berada di bawah pengawasannya menerapkan strategi
yang telah ditetapkan.
Perbandingan dengan Proses Pengendalian yang Lebih Sederhana:
Detector melaporkan apa yang sedang terjadi atas organisasi;assessor membandingkan
informasi ini dengan keadaan yang diinginkan; effector mengambil tindakan koreksi terhadap
perbedaan yang signifikan antara keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan; dan sistem
komunikasi memberitahukan kepada para manajer apa yang sedang terjadi dan bagaimana hal
tersebut dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan
3. Sistem

Sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan suatu
atau sekelompok aktivitas. Karakteristik dari sistem adalah berupa rangkaian langkah-langkah
berirama, terkoordinasi, dan berulang; untuk mencapai tujuan tertentu.

Beberapa tindakan manajemen bersifat sistematis. Efektifitas tindakan para manajer


ditentukan oleh kepiawaian dalam berhadapan dengan orang-orang, dan bukan oleh aturan yang
ditentukan oleh sistem (meskipun sistem dapat memberikan gambaran umum dari respons yang
wajar). Jika seluruh sistem menjamin tindakan tepat untuk semua situasi, maka manajer manusia
mungkin tidak diperlukan lagi.

Keahlian, kepribadian orang yang terlibat, hubungan satu sama lain, dan lingkungan
dimana suatu masalah timbul adalah cara yang tepat bagi manajer untuk menghadapi situasi yang
tidak terpikirkan dalam sistem formal.
B. Batas – Batas Pengendalian Manajemen

1. Pengendalian Manajemen
Pengendalian Manajemen merupakan suatu proses dimana manajer mempengaruhi
anggota-anggota organisasi untuk mengimplementasikan strategi-strategi organisasi.
 Kegiatan Pengendalian Manajemen
Pengendalian Manajemen melibatkan beberapa kegiatan yang meliputi :

 Perencanaan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh organisasi


 Melakukan kordinasi beberapa kegiatan yang berbeda dalam oganisasi
 Melakukan komunikasi informasi
 Melakukan evaluasi terhadap informasi-informasi
 Menentukan tindakan-tindakan yang harus diambil
 Mempengaruhi orang untuk merubah perilaku kerja.

Pengendalian manajemen tidak berarti semua kegiatan harus terkait dengan rencana yang
telah ditentukan sebelumnya, seperti budget. Rencana-rencana tersebut didasarkan kepada
kondisi-kondisi yang dipercaya ada pada saat diformulasikan rencana tersebut. Apabila pada saat
implementasi terjadi perubahan kondisi, maka kegiatan-kegiatan yang didasarkan kepada
rencana tersebut menjadi tidak sesuai.Pengendalian manajamen harus dapat menganisipasi
kondisi-kondis yang akan datang untuk memastikan tercapainya sasaran perusahaan.Apabila
manajer menemukan pendekatan yang lebih baik, pengendalian manajemen tidak boleh
mengganggu jalannya proses implementasi.

 Keselarasan Tujuan

Keselarasan tujuan berarti bahwa sebisa mungkin tujuan dari setiap individu dalam
organisasi harus sejalan dan konsisten dengan tujuan organisasinya. Sistem pengendalian
manajemen harus didesain dan dioperasikan sesuai dengan prinsip keselarasan tujuan.
 Perangkat Untuk Menerapkan Strategi

Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya alat bantu yang dapat digunakan oleh
manajer pada saat melakukan implementasi strategi. Strategi juga diimplementasikan melalui
struktur organisasi, pengelolaan sumber daya manusia dan juga budaya perusahaan.

Struktur organisasi menentukan peran, hubungan pelaporan dan tanggung jawab yang
menentukan proses pembuatan keputusan dalam suatu organisasi. Pengelolaan sumber daya
manusia berhubungan dengan proses seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi dan terminasi karyaan
sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk melakukan
eksekusi strategi perusahaan.

 Penekanan Pada Aspek Keuangan dan Non Keuangan

Sistem Pengendalian Manajemen mencakup mncapaiengukur kinerja baik Keuangan


maupun non keuangan. Aspek keuangan meliputi net income, return on equity dan sebagainya
sementara sasaran non keuangan meliputi kualitas produk, pangsa pasar, kepuasan konsumen,
pengiriman tepat waktu dan moral karyawan.

 Alat Bantu Dalam Pembentukan Strategi Baru

Fungsi utama dari pengendalian manajemen adalah unuk meyakinkan terseksekusinya


strategi yang telah dipilih. Namun dalam kondisi saat ini dimana perubahan terjadi dengan sangat
cepat informasi yang diperoleh dari pengendalian manajemen terutama untuk faktor-faktor non
keuangan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan bagi strategi yang baru.

2. Perumusan Strategi

Formulasi strategi merupakan proses penentuan tujuan (goal) organisasi serta strategi-
strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Tujuan (goal) tidak mempunyai batasan waktu. Mereka tetap ada sampai dilakukannya
perubahan. banyak perusahaan yang menetapakan tingkat Return on Investment (ROI) yang
memuaskan sebagai tujuan (goal) dari organisasinya namun banyak juga perusahaan yang
menetapkan pencapaian pangsa pasar yang besar sebagai tujuan dari organisasinya.
Strategi merupakan suatu perencanaan yang penting yang menunjukan arah organisasi
yang diinginkan oleh senior manajemen.
Kebutuhan terhadap formulasi strategi biasanya timbul sebagai respon dari adanya
ancaman (threat), kesempatan (opportunity).
Seorang CEO baru biasanya mempunyai pandangan yang berbeda terhadap ancaman dan
kesempatan yang dihadapi oleh suatu perusahaan, oleh karena itu setiap terjadi pergantian CEO
biasanya terjadi pula perubahan atau pergantian strategi perusahaan.
Strategi untuk menangani ancaman atau kesempatan dapat muncul dari semua bagian
organisasi dan tidak mempunyai batasan waktu. Ide baru tidak semata-mata muncul dari bagian
Riset dan Pengembangan atau dari staf kantor pusat. Pada dasarnya setiap orang dapat
menyumbangkan ide-ide terbaik yang setelah mengalami proses analisa dan diskusi dapat
menjadi dasar dari suatu strategi baru.

Tanggung jawab untuk malakukan formulasi strategi tidak boleh dibebankan kepada
orang atau suatu unit organisasi tertentu.

 Perbedaan antara Formulasi Strategi dan Pengendalian Manajemen.

  Formulasi strategi merupakan proses untu menentukan atau memutuskan strategi-strategi


baru, sementara Pengendalian Manajemen merupakan proses implementasi dari strategi-strategi
yang telah ditentukan.

Dari kacamata desain sistem, proses formulasi strategi merupakan proses yang pada
dasarnya tidak sistematik, sementara pengendalian manajemen merupakan proses yang lebih
sistematik. Ancaman, kesempatan dan ide-ide baru tidak terjadi dalam suatu interval waktu
tertentu sehingga keputusan strategic manajemen dapat terjadi kapanpun.

Analisa dari suatu ajuan strategi biasanya hanya melibatkan beberapa orang staff,
sementara pengendalian manajemen melibatkan semua unsur manajer serta staff nya di semua
tingkatan jabatan.
3. Pengendalian Tugas

Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian tugas berorientasi pada transaksi yang
berarti bahwa berkaitan dengan kinerja dari individual yang melaksanakan tugas sesuai dengan
aturan yang ditetapkan dalam proses pengendalian manajemen.

Pengendalian tugas seringkali terdiri dari pengawasan agar memastikan diikutinya aturan
yang telah ditetapkan, fungsi yang kadangkala tidak memerlukan kehadiran manusia. Fungsi ini
dilakukan oleh perangkat bantu seperti komputer, robot, dan perangkat lainnya.

Banyak kegiatan pengendalian tugas bersifat ilmiah artinya keputusan optimal atau
tindakan yang tepat untuk melakukan tindakan pengendalian dapat diperkirakan dalam batas-
batas yang dapat diterima.

Sebagian besar informasi dalam sebuah organisasi merupakan informasi pengendalian


tugas. Sistem pengendalian tugas seperti jumlah pesanan barang oleh pelanggan, berat bahan
baku, jumlah unit komponen yang digunakan dalam menghasilkan produk, jumlah jam kerja
karyawanm dan jumlah kas yang dikeluarkan. Kemudian kegiatan utama dari organisasi seperti
pengadaan barang, penjadwalan, masukan pesanan, logistik, pengendalian mutu, dan manajemen
kas. Beberapa diantaranya bersifat mekanis tetapi sangat rumit.

4. Dampak Internet terhadap Pengendalian Manajemen

Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendlaian melalui pemprosesan informasi yang


efektif dan efesien, tetapi internet tidak dapat menggantikan proses fundamental yang melibatkan
pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena penerapan strategi melalui pengendalian
manajemen secara esensial merupakan sebuah proses sosial yang tidak dapat diotomatisasikan
secara penuh.

Ketersediaan akses data secara elektronis ke data base hanya memberikan kontribusi
kecil pada penilaian yang diperlukan untuk mendesain dan mengoperasikan siatu sistem
pengendalian yang optimal. Penilaian tersebut meliputi :
1. Memahami nilai relatif dari pentingnya keanekaragaman dan terkadang bersaing dalam
tujuan mendorong individu untuk bertindak, seperti penciptaan nilai bagi pelanggan dan
pemegang saham daripada diri sendiri.
2. Penyelarasan tujuan dari beragam individu dengan organisasi.
3. Pengembangan tujuan tertentu melalui unit bisnis, area fungsional, dan pengembangan
departemen-departemen yang akan dinilai.
4. Mengomunikasikan strategi dan tujuan kinerja yang spesifik untuk keseluruhan
organisasi.
5. Menjelaskan variabel kunci yang akan diukur dalam penilaian kontribusi individual
terhadap tujuan organisasi.
6. Mengevaluasi kinerja aktual relatif terhadap ukuran standar dan pembuatan kesimpulan
tentang kinerja manajer.
7. Menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau kinerja yang produktif.
8. Mendesain struktur penghargaan yang tepat.
9. Mempengaruhi individu untuk mengubah perilaku mereka.

Meskipun internet telah sangat meningkatkan pemprosesan informasi, namun elemen


fundamental dari pengendalian manajemen seperti informasi apa yang dikumpulkan dan
bagaimana menggunakannya pada dasarnya melibatkan perilaku dan oleh karenanya tidak dapat
digantikan dengan pendekatan formula semata.
Manajemen dan Pengendalian

Kenneth A. Merchant

Pengendalian manajemen merupakan fungsi yang penting. Kegagalan dalam


pengendalian manajemen akan membawa kerugian finansial yang besar. Pandangan kuno
menyebutkan sistem pengendalian manajemen merupakan cybernetic yang sederhana atau sistem
pengaturan yang melibatkan umpan balik tunggal, membandingkan ukuran dengan standar yang
diinginkan. Lebih umum, sistem pengendalian manajemen memfokuskan pada pemberian
dorongan karyawan untuk melakukan hal yang terbaik bagi perusahaan. Artinya, pengendalian
manajemen bersifat proaktif daripada reaktif. Proaktif berarti bahwa pengendalian didesain untuk
mencegah masalah sebelum perusahaan mengalami bebagai hal yang merugikan yang dapat
mempengaruhi kinerja.

A. Manajemen dan Pengendalian

Elemen Proses Manajemen


1. Penentuan tujuan
Pengetahuan mengenai tujuan adalah syarat penting dalam merancang SPM dan aktivitas lain
yang berhubungan dalam mencapai tujuan. Tujuan tidak harus dapat dikuantifikasi maupun
berupa ukuran finansial. Di tiap organisasi karyawan haruslah mengetahui tujuan organisasi agar
dapat menilai bahwa tindakan karyawan memiliki tujuan dan menilai kesuksesan dari pencapaian
organisasi.
2. Perumusan Strategi
Strategi mendefinisikan bagaimana organisasi seharusnya menggunakan sumberdayanya untuk
mencapai tujuan. Strategi dapat juga diartikan sebagai batasan-batasan bagi karyawan agar
aktivitas mereka fokus pada kegiatan organisasi yang dapat membuat organisasi lebih baik
daripada kompetitornya. Strategi yang baik berasal dari analisis terhadap kekuatan dan
kelemahan organisasi sehingga dapat membimbing karyawan mengejar tujuan organisasi
3. Pengendalian Manajemen
Untuk dapat fokus pada pengendalian manajemen, kita harus dapat membedakan pengendalian
manajemen dengan elemen dari proses manajemen yaitu penentuan tujuan dan perumusan
strategi
Pengendalian Manajemen vs Pengendalian Strategis
Dalam artian paling luas, sistem pengendalian dapat dipandang memiliki dua fungsi dasar:

1. Pengendalian strategis; melibatkan manajer pada pertanyaan : apakah strategi masih valid
dalam lingkungan yang terus menerus berubah? Dan jika tidak bagaimana mengubahnya?
pengendalian strategis akan lebih perlu diperhatikan oleh perusahaan yang berada pada
lingkungan yang dinamis, seperti perusahaan yang berhubungan dengan teknologi.
2. Pengendalian manajemen; melibatkan manajer pada pertanyaan umum: apakah karyawan
berperilaku secara tepat? Yang dapat dipecah lagi menjadi pertanyaan : apakah karyawan
paham ekspektasi perusahaan darinya? Apakah karyawan bekerja keras secara konsisten;
akankah mereka mengimplementasi strategi dari perusahaan? Apakah mereka dapat
bekerja dengan baik? Jika tidak, apa yang harus dilakukan manajemen untuk mengatasi
permasalahan pengendalian?.
Tools untuk mengatasi masalah pengendalian strategis dan manajemen sangat berbeda. Untuk
mengatasi pengendalian strategis, manajemen harus fokus terutama terhadap lingkungan
eksternal organisasi; bagaimana organisasi dengan segala kekuatan, kelemahan, peluang dan
keterbatasannya dapat bersaing dengan kompetitornya. Sedangkan untuk mengatasi
pengendalian manajemen, harus fokus pada kondisi lingkungan internal organisasi, yaitu
memikirkan bagaimana mempengaruhi perilaku dari karyawan..

B. Penyebab Masalah Pengendalian Manajemen

Penyebab dibutuhkannya sistem pengendalian dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori :

 Kurangnya Pengarahan
Kinerja beberapa orang karyawan tidak cukup memadai karena mereka tidak mengetahui
apa yang diinginkan perusahaan dari mereka. Ketika terjadi kurangnya pengarahan, maka
terjadinya perilaku yang diinginkan kemungkinan disebabkan karena faktor kebetulan. Sehingga,
salah satu fungsi pengendalian manajemen melibatkan pemberian informasi kepada karyawan
tentang bagaimana cara mereka dapat berkontribusi secara langsung untuk memenuhi tujuan
perusahaan.
 Masalah Motivasi

Ketika karyawan memahami apa yang diharapkan dari mereka, beberapa diantaranya
tidak berbuat sebagaimana yang diharapkan oleh perusahaan karena masalah motivasi. Masalah
motivasi merupakan masalah yang umum karena tujuan individu dan tujuan perusahaan secara
alami tidak sejalan atau individu memiliki kepentingan sendiri.

Bentuk paling serius dari perilaku karyawan karena salah pengarahan, seperti penipuan,
memiliki beberapa pengaruh berat, termasuk memburuknya moral karyawan, terganggunya
hubungan bisnis, hilangnya keuntungan yang akibat rusaknya reputasi, meningkatnya investasi
untuk memperbaiki prosedur pengendalian, biaya hukum dan penyelesaian pengadilan, denda
dan pinalti pada badan regulasi, dan kerugian yang berasal dari jatuhnya harga saham.

Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) dapat digunakan untuk memberikan motivasi


positif atau perilaku produktif, yaitu bagaimana SPM dapat mendorong karyawan untuk bekerja
keras secara konsisten untuk mencapai tujuan perusahaan.

 Keterbatasan Individu

Ketika karyawan yang tahu apa yang diharapkan dari mereka, dan dimotivasi untuk
memiliki kinerja yang tinggi, ternyata tidak dapat melakukannya dengan baik karena beberapa
keterbatasan lain. Beberapa keterbatasan personel sangat spesifik seperti kurangnya kemampuan,
pelatihan, pengalaman, stamina atau pengetahuan untuk mengerjakan tugas.

C. Karakteristik Pengendalian Manajemen yang Baik

Pengendalian yang baik berarti bahwa manajemen merasa cukup yakin bahwa tidak akan
terjadi kejutan yang tidak menyenangkan. Label di luar pengendalian digunakan untuk
menggambarkan situasi dimana adanya probabilitas terjadinya kinerja yang buruk, baik itu
kinerja pada seluruh bagian atau kinerja pada bagian khusus, meski telah memiliki strategi pada
masing-masing bagian.

Meskipun pengendalian manajemen yang baik tetap memberikan probabilitas kegagalan


yang sama karena pengendalian yang sempurna tidak pernah ada kecuali mungkin terjadi pada
keadaan yang tidak biasa. Hal tersebut dikarenakan SPM mahal dan jarang jika dengan biaya
efektif mencoba untuk mengimplementasikan pengendalian yang cukup bukan dengan pedekatan
yang mengidealkan pengendalian yang sempurna. Biaya jika tidak memiliki sistem pengendalian
yang sempurna disebut kehilangan kendali.

Pengendalian optimal dikatakan tercapai jika kerugian pengendalian yang diharapkan


lebih kecil daripada biaya untuk mengimplementasikan pengendalian yang lainnya. Penilaian
apakah pengendalian yang baik telah dicapai harusnya berorientasi pada masa depan dan
didorong oleh tujuan. Tujuan itu harus berorientasi masa depan karena bertujuan untuk tidak
memiliki kejutan yang tidak menyenangkan di masa yang akan datang, dimana masa lalu tidak
relevan kecuali digunakan sebagai petunjuk di masa mendatang. Hal tersebut harus didorong
oleh tujuan karena tujuan mewakili apa yang dicapai oleh perusahaan untuk dicapai.

D. Pencegahan Masalahan Pengendalian

Organisasi tidak selalu dapat menghindari masalah pengendalian mereka, tetapi beberapa
diantaranya dapat dihindari dengan meminimalkan tipe masalah pengendalian yang pasti dan
mengetahui sumber permasalahan atau dengan mengurangi potensi kerugian maksimum jika
masalah itu terjadi. Empat strategi yang menonjol untuk pencegahan adalah:

 Penghilangan Aktivitas

Manajer yang tidak dapat mengendalikan kegiatan tertentu, mungkin dikarenakan tidak
memiliki sumber daya yang dibutuhkan dan pemahaman yang kurang bagus terhadap proses
yang dibutuhkan. Berdasarkan kepustakaan ekonomi yang difokuskan pada aktivitas tertentu
(transaksi) dapat dikendalikan lebih efektif melalui pasar atau hierarki organisasi yang dikenal
dengan biaya transaksi ekonomis.

 Otomatisasi

Kemajuan teknologi menyebabkan organisasi mengganti orang dengan mesin dan expert
system dalam melakukan aktivitas yang cukup kompleks dan membuat penilaian serta keputusan
yang anggih. Alat otomatisasi dapat dirancang sesuai dengan perilaku yang tepat. Akan tetapi,
pada sebagian besar situasi manajerial, otomatisasi hanya dapat menyediakan sebagian solusi
terbaik dari pengendalian. Satu kelemahannya adalah kemungkinan yang terjadi, artinya
beberapa hal memerlukan penilaian yang bersifat intuitif yang memerlukan peran manusia.

 Sentralisasi

Sentralisasi ada dengan tingkat yang berbeda dalam perusahaan, seperti halnya pada
tingkatan manajemen dalam perusahaan, manajer cenderung melakukan sendiri beberapa
keputusan yang sangat penting yang ada dalam kekuasannya. Sebaliknya, saat keputusan bersifat
desentralisasi, hasil pengendalian dibutuhkan untuk membuat manajer yang membuat keputusan
bertanggung jawab terhadap hasil keputusannya.

 Pembagian Risiko

Pembagian risiko dapat dilakukan dengan membeli asuransi untuk pelindung dalam
menghadapi kemungkinan kerugian besar yang potensial yang mungkin dapat dihindari. Cara
lain membagi risiko adalah dengan masuk dalam perjanjian joint venture.

E. Alternatif Masalah Pengendalian

Untuk permaslaahan pengendalian yang tidak dapat dihindari dan yang diputuskan untuk tidak
dihindari, manajer harus mengimplementasi satu atau lebih mekanisme pengendalian yang secara umum
disebut pengendalian manajemen. Kumpulan dari mekanisme pengendalian yang digunakan umumnya
disebut sebagai Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)

Anda mungkin juga menyukai