Tetapkan kesalahan
penyajian yang bisa
Tahap I
ditoleransi dan risiko bawaan
untuk piutang usaha
Tetapkan risiko
pengendalian untuk siklus Tahap I
penjualan dan penerimaan
piutang
Gambar 16-2
Hubungan Antara tujuan Audit yang Berkaitan Dengan Transaksi untuk Siklus Penjualan
dan Penagihan dengan Tujuan Audit yang Berkaitan Dengan saldo untuk Piutang Usaha.
klasifikasi
Detail tie-in
Keberadaan
Kelengkapan
keakuratan
Nilai Realisasi
Pisah batas
Hak
TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN TRANSAKSI
KEL
AS
TRA
NSA Keterjadian X
Penjualan
KSI
Kelengkapan X
Keakuratan X
Posting dan X
iktisar
klasifikasi
X
Penetapan waktu
X
Kelengkapan X
Keakuratan X
Posting dan X
iktisar
klasifikasi
X
Penetapan waktu
X
Dua aspek hubungan yang disajikan dalam gambar 16-2 perlu disinggung secara khusus:
1. Untuk penjualan, tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi-keterjadian
mempengaruhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo-
eksistensi/keberadaan. Akan tetapi untuk penerimaan kas, tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi- keterjadian mempengaruhi tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo-kelengkapan. Penyebab kesimpulan mengejutkan
bahwa kenaikan penjualan meningkatkan piutang usaha tetapi kenaikan
penerimaan kas justru menurunkan pitang usaha. Contoh :pencatatan
penjualan sebenarnya tidak ada melanggar tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi-keterjadian dan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo-
eksistensi (keduannya lebih saji). Pencatatan penerimaan kas yang
sebenarnya tidak ada melanggar tujuan audit yang berkaitan transaksi-
keterjadian maupun tujuan audit yang berkaitan dengan saldo-kelengkapan
untuk piutang usaha, karena piutang yang masih beredar tidak lagi
dicantumkan dalam catatan.
2. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang usaha-nilai realisasi dan
hak, serta tujuan yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan, tidak
terpengaruh oleh penilaian risiko pengendalian untuk tujuan-tujuan tersebut,
auditor harus mengidentifikasi dan menguji pengendalian secara terpisah
demi mendukung tujuan-tujuan tersebut.
Merancang dan Melaksanakan pengujian atas Rincian Saldo Piutang Usaha (Tahap III) Pengujian
rincian saldo yang tepat tercantum pada kertas kerja perencanaan Gambar 16-7. Risiko deteksi
ditunjukkkan pada baris kedua dari bawah. Hal tersebut merupakan keputusan subjektif auditor setelah
mngkombinasikan kesimpulan yang dicapai mengenai setiap factor yang tercantum. Tugas
menhubungkan factor yang direncanakan sangatlah kompleks karena pengukuran factor bersifat tidak
jelas. Bukti audit yang direncanakan adalah kebalikan dari risiko deteksi yang direncanakan. Setelah
memutuskan bukti yang direncanakan bagi tujuan tertentu adalah tinggi, sedang, rendah, kemudian
auditor harus memutuskan prosedur audit yang sesuai, ukuran sampel, item yang dipilih, dan penetapan
waktu.