0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
847 tayangan3 halaman
Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo bagi piutang usaha melibatkan 3 tahap yaitu mengidentifikasi risiko bisnis, menetapkan toleransi salah saji, dan menilai pengendalian internal. Auditor kemudian menentukan prosedur analisis dan konfirmasi untuk memverifikasi saldo piutang.
Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo bagi piutang usaha melibatkan 3 tahap yaitu mengidentifikasi risiko bisnis, menetapkan toleransi salah saji, dan menilai pengendalian internal. Auditor kemudian menentukan prosedur analisis dan konfirmasi untuk memverifikasi saldo piutang.
Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo bagi piutang usaha melibatkan 3 tahap yaitu mengidentifikasi risiko bisnis, menetapkan toleransi salah saji, dan menilai pengendalian internal. Auditor kemudian menentukan prosedur analisis dan konfirmasi untuk memverifikasi saldo piutang.
Metodologi Untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Bagi Piutang Usaha
Tahap 1 :
Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang usaha, Auditor
mempelajari industri dan lingkungan eksternal klien serta mengevaluasi tujuan manajemen dan proses bisnis. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai risiko inheren untuk piutang usaha. Auditor mempertimbangkan mengenai materialitas laporan keuangan secara keseluruhan Menilai Risiko Pengendalian Untuk Siklus Penjualan dan Penagihan Auditor harus memperhatikan tiga aspek pengendalian internal : 1. Pengendalian yang mencegah atau mendeteksi penggelapan 2. Pengendalian terhadap pisah batas 3. Pengendalian yang terkait dengan penyisihan piutang tak tertagih
TAHAP 3 yang kedua
Dalam melakukan pengujian atas rincian saldo, auditor harus terlebih dahulu mengkombinasikan simpulan yang dicapai mengenai setiap faktor yang ada. Hal ini sangatlah kompeks dilakukan dan menimbulkan keputusan yang subjektif. Setelah memutuskan bukti yang direncanakan bagi tujun tertentu adalah tinggi, sedang, rendah, kemudian auditor harus memutsukan prosedur audit yang sesuai ukuran sampel, item yang dipilih dan ketepatan waktu. Pertanyaan : 1. Berikan beberapa contoh dari pelaksanaan prosedur analitis untuk siklus penjualan dan penagihan, juga pada piutang usaha. Jawaban : a. Membandingkan persetnase margin kotor dengan tahun sebelumnya b. Membandingkan penjualan per bulan c. Membandingkan retur dan pengurangan penjualan sebgai persentase penjualan kotor dengan tahun sebelumnya d. Membandingkan saldo pelanggan individu terhdap jumlah yang dinyatakan dengan tahun sebelumnya e. Membandingkan beban piutang tak tertagih sebagai persentase penjualan kotor dengan tahun sebelumnya f. Membandingkan jumlah hari piutang usaha beredar dengan tahun sebelumnya dan perputaran piutang usaha g. Membandingkan kategori umur piutang sebagai persentase piutang usaha dengan tahun sebelumnya h. Membandingkan penyisihan untuk piutang tak tertagih sebagai persentase piutang usaha dengan tahun sebelumya i. Membandingakan penghapusan piutang tak tertagih sebagai persentase total piutang usaha dengan tahun sebelumnya Sebagian dari prosedur analitis dilaksanakan selama tahap pengujian, sedangkan yang terinci dilakukan setelah tanggal neraca tetapi sebelum pengujian atas rincian saldo.
Dalam situasi seperti apa konfirmasi negatif dapat diterima?
1. Auditor telah menilai risiko dari salah saji material adalah rendah dan telah mendapatkan bukti yang tepat perihal desain dan pengoperasian efektivitas dari pengendalian berhubungan dengan asersi yang telah diuji dengan prosedur konfirmasi. 2. Auditor memperkirakan tingkat pengecualian yang rendah 3. Auditor layak meyakini bahawa penerima dari permintaan konfirmasi negatif, akan lebih memberikan permintaan yang memadai. 4. Populasi dari subjek item pada prosedur konfirmasi terbentuk dari jumlah besar akun- akun yang kecil, saldo akun yang homogen, transaksi, dan item yang lain.