Anda di halaman 1dari 15

TUGAS II

BAB 16 Menyelesaikan Pengujian dalam Siklus


Penjualan dan Penagihan : Piutang Usaha

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Audit II dan


Pratikum Audit II

Dosen Pengampu :

Bapak Junaedi Yusuf, SE.,MM.,AK.,CA.

Disusun Oleh :

Yury Endriaty DESSANTI. N


(117040085) (117040109)

Selvi Levina LC
(117040106

PROGAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

CIREBON

2020
Gambar 16-1 Metodologi Untuk Merancang Pengujuian Atas Rincian Saldo Bagi Piutang
Usaha

Mengidentifikasi risiko bisnis


klien yang mempengaruhi
piutang usaha

Menetapkan meterialitas
kinerja dan menilai risiko
inheren untuk piutang
usaha

Menilai risiko penegndalian


untuk siklus penjualan dan
penagihan

Merancang dan melaksanakan


pengujian pengendalian &
pengujian substantif atas
transaksi untuk siklus
penjualan dan penagihan

(Tahap II)

Merancang dan melaksanakan


prosedur analitis untuk
piutang usaha
(Tahap II)

Merancang pengujuan atas Prosedur Audit


rincian saldo piutang usaha
Prosedur Audit
untuk memenuhi tujuan
audit yang berkaitan Prosedur Audit
dengan saldo
Prosedur Audit
(Tahap III)
Gambar diatas menunjukkan metodologi yang diikuti auditor dalam merancang
pengujian atas rincian saldo yang tepat bagi piutang usaha. Metodologi di atas
menunjukkan hubungan langsung dengan kertas kerja perencanaan bukti.bukti yang
tepat akan diperoleh dari pengujian atas rincian saldo harus diputuskan berdasarkan
tujuan bertujuan karena beberapa interaksi mempengaruhi kebutuhan akan bukti dari
pengujian atas rincian saldo keputusan audit ini dapat menjadi kompleks.

Dalam merancang pengujian atas ranjang saldo untuk piutang usaha auditor
harus memenuhi masing-masing dari 8 tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
Kedelapan tujuan umum tersebut sama bagi semua akun yaitu :

1. Piutang usaha dalam neraca saldo sama dengan jumlah file induk terkait dan totalnya telah
ditambahkan dengan benar serta sama dengan buku besar umum (Detail tie in).

2. Piutang usaha yang dicatat ada (keberadaan)

3. Piutang usaha yang ada telah dicantumkan (kelengkapan)

4. Piutang usaha sudah akurat (keakuratan)

5. Piutang usaha telah diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi)

6. Pisah batas piutang usaha sudah benar (pisah batas)

7. Piutang usaha dinyatakan pada nilai realisasi (nilai realisasi)

8. Klien memiliki hak atas piutang usaha (hak)

Pengujian piutang usaha didasarkan pada prosedur penilaian risiko auditor yang
memberikan pemahaman mengenai bisnis dan industri klien. Sebagai bagian dari
pemahaman ini auditor mempelajari industri dan lingkungan eksternal kelahiran serta
mengevaluasi tujuan manajemen dan proses bisnis untuk mengidentifikasi risiko bisnis
klien yang signifikan yang dapat mempengaruhi laporan keuangan termasuk piutang
usaha. sebagai bagian dari perolehan pemahaman tersebut auditor juga melaksanakan
prosedur analitis pendahuluan yang dapat menunjukkan kenaikan risiko salah saji
piutang.
Ketika mengevaluasi risiko inheren dan bukti yang direncanakan untuk piutang
usaha, auditor mempertimbangkan risiko bisnis pelayan yang mempengaruhi piutang
usaha. Sebagai contoh hak sebagai akibat dari perubahan yang buruk pada lingkungan
ekonomi industri auditor dapat meningkatkan resiko inheren untuk menilai realisasi
bersih piutang usaha.

Menetapkan material lintas kinerja dan menilai risiko in heran pertama yang
dilakukan auditor yaitu memutuskan pertimbangan pendahuluan mengenai water realitas
laporan keuangan secara keseluruhan dan kemudian mangalokasi jumlah pertimbangan
pendahuluan ke setiap akun neraca yang signifikan termasuk piutang usaha. Alokasi ini
disebut sebagai penetapan materialitas kinerja. secara khusus piutang usaha merupakan
salah satu akun yang paling material dalam laporan keuangan perusahaan yang
melakukan penjualan kredit. bahkan untuk saldo piutang usaha yang kecil sekalipun
transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan yang mempengaruhi saldo piutang
usaha hampir pasti sangat signifikan.

Ketika menilai risiko inheren bagi setiap tujuan untuk akun-akun seperti piutang
usaha, auditor mempertimbangkan risiko bisnis klien dan sifat klien serta industri nya.
Standar auditing mengindikasikan bahwa auditor harus mengidentifikasi secara formal
risiko kecurangan tertentu menyangkut pengakuan pendapatan.

Menilai risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penagihan. Dalam hal ini
auditor harus memperhatikan tiga aspek pengendalian internal yaitu

1. Pengendalian yang mencegah atau mendeteksi penggelapan

2. Pengendalian terhadap pisah batas

3. Pengendalian yang terkait dengan penyisihan piutang tak tertagih

Selain itu auditor harus menghubungkan risiko pengendalian untuk tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi dengan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dalam
memutuskan risiko deteksi yang direncanakan dan bukti yang direncanakan bagi
pengujian atas rincian saldo.
Tabel 16-2 Hubungan Antara Tujuan Audit Yang Berkaitan Dengan Berkaitan Dengan Transaksi
Untuk Siklus Penjualan Dan Penagihan Serta Tujuan Audit Yang Berkaitan Dengan
SaldoPiutangUsaha

Kelas Tujuan Audit Detai Kebe Kelen Keak Klasi Pisah Nilai Hak
Keterjadian
Tr Yang l ra gk ur fi b re
Kelengkapan Berkaitan T d ap at k at al
Keakuratan Dengan ie a an a as as is

Posting dan Ikhtisar


Klasifikasi
Penepatan waktu
X

Keterjadian
Kelengkapan
Keakuratan
Posting dan Ikhtisar
Klasifikasi
Penepatan waktu
X

Penju
al
a
Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi. dalam hal ini auditor harus merencanakan prosedur audit untuk pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, memutuskan ukuran sampel dan
mengevaluasi hasil dari pengujian pengujian. Hasil pengujian pengendalian akan
menentukan apakah penilaian risiko pengendalian untuk penjualan dan penerimaan kas
harus direvisi.

Merancang dan melaksanakan prosedur analitis. prosedur analitis seringkali


dilakukan selama tiga tahap audit yaitu selama perencanaan ketika melaksanakan
pengujian yang sering sidan sebagi bagian dari penyelesaian audit. sebagian besar
prosedur analitis yang dilaksanakan selama tahap pengujian yang terisi dilakukan
setelah tanggal neraca tetapi sebelum pengujian atas rincian saldo jadi masih
diperbolehkan melakukan prosedur analitis yang ekstensif sebelum kelahiran mencatat
semua transaksi selamat tahun tersebut dan menyelesaikan laporan keuangannya.

Tabel 16-1 Prosedur analitis untuk siklus penjualan dan penagihan

Prosedur analitis Kemungkinan salah saji


Membandingkan persentase marjin kotor Lebih saji atau kurung saji penjualan dan
dengan tahun sebelumnya (per lini piutang usaha
produk)
Membandingkan penjualan per bulan (per Lebih saji atau kurung saji penjualan dan
lini produk) selama beberapa waktu piutang usaha
Membandingkan retur dan pengurangan Lebih saji atau kurung saji retur dan
penjualan sebagai persentase pengurangan penjualan serta piutang
penjualan kotor dengan tahun usaha
sebelumnya
Membandingkan saldo pelanggan Salah saji piutang usaha dan akun laba
induvidual terhadap jumlah yang rugi terkait
dinyatakan dengan tahun sebelumnya
Membandingkan beban piutang tak Piutang usaha tak tertagih yanh belum
tertagih sebagai persentase penjualan disajikan
kotor dengan tahun sebelumnya
Membandingkan jumlah hari piutang Lebih saji atau kurung saji penyisihan
usaha beredar dengan tahun piutang tak tertagih dan beban piutang
sebelumnya dan perputaran piutang tak tertagih , mungkin juga
usaha terkait menunjukan piutang usaha fiktif
Membandingkan kategori umum piutang Lebih saji atau kurung saji penyisihan
sebagai persentase piutang usaha piutang tak tertagih dan beban piutang
dengan tahun sebelumnya tak tertagih
Membandingkan penyisihan untuk Lebih saji atau kurung saji penyisihan
piutang tak tertagih sebagai persentase piutang tak tertagih dan beban piutang
piutang usaha dengan tahun tak tertagih
sebelumnya
Membandingkan penghapusan piutang tak Lebih saji atau kurung saji penyisihan
tertagih sebagai persentase total piutang tak tertagih dan beban piutang
piutang usaha dengan tahun tak tertagih
sebelumnya
a. Piutang yang dicatat memang ada

Konfirmasi saldo pelanggan merupakan pengujian rincian saldo yang paling


penting untuk menentukan keberadaan atau eksistensi piutang yang dicatat.Jika tidak
merespon konfirmasi, auditor juga akan memeriksa dokumen pengguna untuk
memverivikasi pengiriman barang dan bukti penerimaan kas yang menjamin bahwa
piutang sudah ditagih.

b. Piutang usaha yang ada telah dicantumkan


Sulit bagi auditor untuk menguji saldo akun yang dihilangkan dari adged trial
balance kecuali mengandalkan sifat menyeimbangkan sendiri file induk dari neraca
saldo.
c. Pitang usaha sudah akurat
Jika pelanggan tidak merespons permintaan konfirmasi, auditor akan memeriksa
dokumen pendukung dengan cara seperti yang diuraikan dengan tujuan keberadaan.
d. Piutang usaha diklasifikasikan dengan benar

Ada hubungan yang erat antara klasifikasi tujuan audit yang berkaitan dengan
saldo dan klasifikasi terkait dengan tujuan penyajian dan pengungkapan yang dapat
dipahami. Untuk memenuhi klasifikasi tujuan audit yang berkatan dengan saldo, auditor
harus menentukan apakah klien telah memisahkan dengan benar klasifikasi piutang
usaha yang berbeda.

e. Pisah batas piutang sudah benar

Tujuan dari pengujan pisah baatas tanpa memandang jenis transaksi nya adalah
untuk memverivikasi apakah transaksi yang mendekati akhir periode akuntansi telah
dicatat dalam periode yang tepat.
Salah saji pisah batas terdapat pada penjualan, retur dan pengurangan penjualan
dan penerimaan kas.Bagi masing-masing poster sebut, auditor memerlukan pendekatan
rangkap 3 meliputi :

1. Memutuskan kriteria pisah batas yang tepat


2. Mengevaluasi apakah klien memiliki prosedur yang memadai ditetapkan
memastikan kelayakan pisah batas.
3. Menguji apakah pisah batas sudah benar.
Pisah Batas terbagi atas :
a. Pisah bata spenjualan, jadi jika pengendalian internal sudah memadai,
biasanya auditor dapat memveriviaksi pisah batas dengan memperoleh
nomor dokumen pengiriman untuk pengiriman terakhir yang yang
dilakukan dalam akhir periode dan membandingkan no usaha dengan
penjualan dicatat pada periode tertentu
b. Pisah batas retur dan pengurangan penjualan, jadi jika auditor yakin
bahwa klien telah mencata tretur dan pengurangan penjualan dengan
tepat, maka pengujian pisah batas akan bersifat sederhana dan langsung.
Auditor dapat meemriksa dokumen pendukung menyangkut sampel retur
prnjualan yang dicatat dalam beebrapa minggus telah tanggal penutupan
untuk menentukan tanggal penjualan sebenarnya.
c. Pisah batas penerimaan kas, jadi pisah batas kas yang tidak tepat hanya
mempengaruhi saldo kas dan piutang usaha, bukan laba. Tetapi jika
salah sajinya material dapat mempengaruhi kewajaran penyajian akun-
akun laporan keuangan.
d. Beban piutang tak tertagih , jadi setelah auditor puas dengan penyisihan
piutang tak tertagih yang memiliki asusmsi bahwa saldo awal akun
penyisihan diverivikasi sebagai bagian dari audirt sebelumnya,
penghapusan pitang tak tetagih diverivikasi sebaagai bagian dari
pengujian substantive atas transaksi, saldo akhir akun penyisihan telah
diverivikasi dengan berbagai cara.
KONFIRMASI PIUTANG USAHA

Konfirmasi piutang usaha adalah konsep yang terus berulang dalam pembahasan
perencanaan pengujian saldo atas transaksi.Tujuannya adalah memenuhi tujuan
ekstensi, keakuratan, serta pisah batas.Konfirmasi adalah respon srespon secara
tertulis langsung dari pihak ketiga baik tulisan atau elektronik, dan dianggap
sebagai bukti yang sangat terpercaya dan andal sehingga bisa digunakan oleh
orang ketiga.

Konfirmasi mungkin tidak tepat dalam situasi ketika auditor mempertimbangkan


suatu bukti yang tidak efektif karena tingkat responnya kemungkinan tidak
memadai dan tak dapat diandalkan. Gabung anting katresiko inheren dan resiko
pengendalian adalah rendah dan bukti substantive lainnya dapat diakumulasi untuk
menghilangkan bukti yang mencukupi.

Adapun jenis-jenis konfirmasi meliputi :

a. Konfirmasi Positif

Konfirmasi positif adalah komunikasi dengan debitur yang meminta pihak


penerima untuk mengkonfirmasi secara langsung apakah saldo yang dinyatakan
dalam permintaani nformasi benar atau salah.Adapun jenis konfirmasi positif ini
meliputi :

1. Formulir konfirmasi yang kosong adalah jenis konfirmasi positif yang tidak
menyatakanj umlah pada konfirmasi tetapi meminta penerimanya untuk mengisi saldo
atau melengkapi informasi lainnya. Karena formulir yang masih kosong mengharuskan
pihak yang menerimanya untuk menetukanin formasi yang diminta, formulir ini lebih
dapat diandalkan daripada konfirmasi yang memasukan informasi tentangs aldo.
Formulir kosong jarang digunakan dalam praktik karena sering menghasilkan tingkat
rspon yang lebih rendah.
2. Konfirmasif aktura dalah jenis konfirmasi positif lainnya dimana setiap faktur akan
dikonfirmasi dan bukan saldo piutang usaha yang diisyaratkan. Banyak pelanggam
yang menggunakan system voucher yang mengijinkan melakukan konfirmasi untuk
setiap faktur. Akibatnya, penggunaan konfirmasi faktur dapat meninggkatkan
konfirmasirespons. Konfirmasi ini juga menghasilkan perbedaan waktu yang tidak
telalu banyak dan merekonsiliasi pos lainnya daripada konfirmasi saldo, tapi konfirmasi
faktur memiliki kelemahan yaitu tidak secara langsung mengkonfirmasi saldo akhir.
b. Konfirmasi Negatif
Ditunjukan kepada debitur tetapi hanya meminta respons jika debitur tidak setuju
dengan jumlah yang dinyatakan
c. Ukuran Sampel
Faktor utama yang mempengaruhi ukuran sampel untuk konfirmasi piutang usaha
dalam beberapa kategori mencakup
- Materialitas kinerja
- Risiko inheren
- Risiko pengndalian
- Risiko Deteksi
- Jenis konfirmasi
d. Pemilihan item untuk pengujian
Diperlukan untuk beberapa jenis stratifikasi pada sebagian besar konfirmasi, auditor
mempertimbangkan baik nilai setiap piutang maupun lamanya waktu piutang telah
berdar
e. Penerimaan kas selanjutnya
Meliputi pemeriksaan Remmitance advice, ayat jurnal, dalam catatan penerimaan kas
atau mungkin kredit selanjutnya dalam file induk piutang.
f. Salinan Faktur penjualan
Bermanfaat dalam memverifikasi penerbitan faktur penjualan actual dan tanggal
penagihan actual
g. Dokumen pengiriman
Menentukan apakah pengiriman benar-benar dilakukan dan sebagai pengujian pisah
batas
h. Korespondensi dengan klien
Untuk mengungkapkan piutang yang diperselisihkan dan yang meragukan yang tidak
terungkap oleh cara lain
i. Pembayaran telah dilakukan
Menentukan kemungkinan salah saji pisah batas penerimaan kas, lapping, atau
penerimaan kas.
j. Barang belum diterima
Untuk menentukan kemungkinan pelanggan tidak menerima barang sama sekali atau
keberadaan salah saji pisah batas pada catatan klien.
k. Barang telah dikembalikan
Perbedaan waktu atau pencatatan retur dan pengurangan penjualan yang tidak tepat.
l. Kesalahan klerikal dan jumlah yang diperdebatkan
Perbedaan dalam catatan yang menyatakan bahwa ada kesalahan harga atas barang,
barang rusak, kuantitas barang yang tepat belum diterima

MENGEMBANGKAN PROGRAM AUDIT BAGI PENGUJIAN YANG


TERPERINCI

A. Kertas kerja perencanaan bukti

  Detail Keberadaa kelengkapa keakurata klasifika pisah nilai yang Hak


the-in n n n si batas dapat
direalisas
i
Resiko audit sedan sedang sedang sedang sedang sedan sedang sedang
yang g g
diterima
Resiko renda sedang rendah rendah rendah sedan sedang rendah
inheren h g
Resiko renda sedang rendah tinggi rendah sedan tinggi tidak
pengendalia h g dapat
n penjualan diterapka
n
Resiko renda sedang rendah rendah rendah renda tidak tidak
pengendalia h h dapat dapat
n diterapka diterapka
penerimaan n n
kas
Resiko tidak tidak ada tidak ada tidak ada tidak tidak tidak ada rendah
pengendalia ada ada ada
n-
pengendalia
n tambahan
pengujian hasil hasil yang hasil yang hasil yang hasil hasil tidak tidak
substantif yang baik baik baik yang yang dapat dapat
atas baik baik baik diterapka diterapka
transaksi- n n
penjualan
Pengujian hasil hasil yang hasil yang hasil yang hasil hasil tidak tidak
substantif yang baik baik baik yang yang dapat dapat
atas baik baik baik diterapka diterapka
transaksi- n n
penerimaan
kas
Prosedur hasil hasil yang hasil yang hasil yang hasil hasil tidak tidak
analitis yang baik baik baik yang yang dapat dapat
baik baik baik diterapka diterapka
n n
Resiko tinggi sedang tinggi sedang tinggi renda rendah tinggi
deteksi yang h
direncanaka
n untuk
pengujian
atas rincian
saldo
Bukti audit renda sedang rendah sedang rendah tinggi tinggi rendah
yang h
direncanaka
n untuk
pengujian
atas rincian
saldo

B. Tujuan Audit yang berkaitan dengan saldo dan program audit

Tujuan Audit yang berkaitan dengan Prosedur Audit


saldo
Piutang usaha dalam aged trial Memperoleh aged trial balance piutang usaha dan menelusuri saldonya
balance sama dengan jumlah file kebuku besar umum
induk terkait, dan totalnya telah menggunakan perangkat lunak audit
ditambahkan dengan benar dan menelusuri 10 akun dari neraca saldo ke akun pada file induk
sama dengan buku besar
Piutang Usaha pada aged trial Mengkonfirmasi piutang usaha dengan menggunakan konfirmasi positif
balance memang ada (eksistensi) Melaksanakn prosedur alternatif untuk semua konfirmasi yang tidak
dikembalikan pada permintaan pertama atau kedua
Mereview neraca saldo piutang usaha menyangkut jumlah piutang usaha
yang besar da tidak biasa
Piutang usaha yang ada telah Menelusuri lima akun dari file induk piutang usaha ke aged trial balance
dimasukkan
Piutang usaha dalam neraca saldo Mengkonfirmasi piutang usaha dengan menggunakan konfiramsi positif
sudah akurat (keakuratan) Melaksanakan prosedur analitis untuk semua konfirmasi
Merieview neraca saldo piutang usaha menyangkut jumlah piutang usaha
Piutang Usaha dalam aged trial Mereview piutang yang tercantum pada aged trial balance untuk wesel
balance telah diklasifikasikan Menanyai manajemen apakah ada wesel terkait dari pihak terkait
dengan benar (klasifikasi)
Transaksi dalam siklus penjualan Memilih 20 transaksi penjualan terakhir dari jurnal penjualan
dan penagihan telah dicatat pada Mereview retur dan pengurangan penjualan yang besar sebelum dan
periode yang tepat ( pisah batas) sesudah tanggal neraca
Piutang usaha dinyatakan dalam Menelusuri 10 akun dari aged trial balance ke file induk piutang usaha
nilai realisasi (nilai realisasi) untuk menguji umur piutang
Menggunakan perangkat lunak audit
Membahas dengan manajer kredit kemungkinan penagihan piutang
Mengevaluasi apakah sudah memadai setelah melakukan prosedur audit
Klien memiliki hak atas piutan usaha Mereview notulen rapat dewan direksi adanya indikasi piutang
pada neraca saldo (hak) Menanyai manajemen apakah ada piutang yang digadaikan

Anda mungkin juga menyukai