Anda di halaman 1dari 4

Audit Forensik Dalam Rangka Bantuan Tenaga Ahli

Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN)


Tujuan dari sebuah kegiatan audit investigasi atau audit dalam rangka penghitungan kerugian
keuangan negara (PKKN) adalah untuk menentukan adanya penyimpangan dan kerugian yang
ditimbulkan dari penyimpangan tersebut. Bisa dikatakan bila terdapat kerugian keuangan hampir
dipastikan terdapat penyimpangan. Namun ada juga kondisi dimana terdapat penyimpangan
namun tidak ditemukan kerugian keuangan Negara.
Pada saat melakukan audit investigasi PKKN atas kasus TPK, auditor memerlukan metode
penghitungan yang tepat untuk dapat menghitung jumlah kerugian keuangan negara yang terjadi.
Penggunaan metode untuk menghitung kerugian keuangan negara ditentukan berdasarkan bukti-
bukti audit yang mendukung pengungkapan kronologi fakta dan terjadinya pengeluaran negara.
Pada dasarnya terdapat beberapa metode yang biasa dipergunakan dalam menghitung besarnya
jumlah kerugian Keuangan Negara antara lain:
 Metode total loss,
 Metode harga wajar,
 Metode net loss,
 Metode harga pokok.

Alat Bukti yang diperlukan Auditor


Pengumpulan dan evaluasi bukti dalam audit forensik akan menghasilkan Audit's Working
Papers (Kertas Kerja Pemeriksaan = KKP) yang direviu secara berjenjang. Bukti-bukti dalam
KKP :
 Pertama dapat berupa hasil pengujian fisik (physical examination) yang dilakukan oleh
auditor atas aktiva yang berwujud (tangible asset).
 Kedua adalah hasil konfirmasi (confirmation) yang berupa tanggapan baik secara tertulis
maupun lisan dari pihak ketiga yang independen untuk memverifikasikan keakuratan
informasi sebagaimana yang diminta oleh auditor.
 Ketiga berupa hasil uji dokumen yang merupakan pengujian auditor atas berbagai
dokumen dan catatan auditi untuk mendukunig informasi yang tersaji atau seharusnya
tersaji dalam laporan keuangan.
 Keempat adalah hasil prosedur analitis (analytical procedures) yang mengunakan
berbagai perbandingan dan hubungan-hubungan untuk menilai apakah saldo-saldo akun
atau data lainnya nampak wajar dengan maksud memahami proses bisnis entitas, menilai
kemampuan keberlanjutan entitas, menunjukkan munculnya kemungkinan kesalahan
penyajian dalam laporan keuangan dan mengurangi pengujian sample pada audit rinci.
 KelimaKelima bisa berbentuk hasil wawancara kepada klien (inquiries of the client)
dalam rangka memperoleh informasi baik secara lisan maupun tertulis dari auditi sebagai
tanggapannya atas berbagai tanggapannya atas berbagai pertanyaan yang diajukan oleh
auditor.
 Bukti keenam diperoleh dari hasil hitung uji (reperformance) yang melibatkan pengujian
kembali berbagai perhitungan dan transfer informasi yang dibuat oleh auditor pada suatu
periode yang berada dalam periode audit pada sejumlah sampel yang diambil auditor.
 BuktiBukti terakhir adalah hasil observasi dari penggunaan indera perasa untuk menilai
aktivitasaktivitas tertentu. Sepanjang proses audit, terdapat banyak kesempatan bagi
auditor untuk mempergunakan indera penglihatan, pendengaran, perasa, dan
penciumannya dalam

Proses Audit Forensik


1. Identifikasi masalah
2. Pembicaraan dengan klien
3. Pemeriksaan pendahuluan
4. Pengembangan rencana pemeriksaan
5. Pemeriksaan lanjutan
6. Penyusunan laporan
Pada tahap Penyusunan Laporan, auditor melakukan penyusunan laporan hasil audit forensik.
Dalam laporan ini setidaknya ada 3 poin yang harus diungkapkan. Poin-poin tersebut antara lain
adalah:
 Kondisi, yaitu kondisi yang benar-benar terjadi di lapangan.
 Kriteria, yaitu standar yang menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan. Oleh karena
itu, jika kondisi tidak sesuai dengan kriteria maka hal tersebut disebut sebagai temuan.
 Simpulan, yaitu berisi kesimpulan atas audit yang telah dilakukan. Biasanya mencakup
sebab fraud, kondisi fraud, serta penjelasan detail mengenai fraud tersebut.

Kertas Kerja Audit Forensik


Kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan auditor mengenai prosedur audir yang
ditempuhnya, pengujian yang dilakukanya, informasi yang diperolehnya, dan kesimpulan yang
dibuatnya berkenaan dengan pelaksanaan audit.

Oleh karena itu, pembuatan dan penyimpanan kertas kerja merupakan pekerjaan yang penting
dalam audit. Sebagian besar informasi yang disediakan klien untuk auditor merupakan informasi
yang bersifat rahasia. Sehingga auditor harus memberikan jaminan kerahasiaan informasi yang
diberikan oleh klien.

Kegunaan Kertas Kerja Audit


1. Bahan bukti dalam memberikan pendapat dan saran perbaikan (audit report).
2. Membantu dalam merencanakan, menjalankan, dan mereview proses audit.
3. Memungkinkan atasan untuk langsung menilai bahwa pekerjaan yang didelegasikan telah
dilaksanakan dengan baik.
4. Membantu auditor untuk menilai hasil kerja yang telah dilakukan sesuai dengan rencana,
dan mencangkup semua aspek finansial serta operasional yang dapat dijadikan pedoman
untuk memberikan pendapat dan saran perbaikan.
5. Sebagai dasar bahwa prosedur audit telah diikuti, pengujian telah telah dilakukan, sebab-
sebab masalah diketahui, dan akibat dari masalah diungkapkan untuk mendukung
pendapat (opini) dan saran (perbaikan yang diberikan).
6. Memungkinkan staf auditor lain untuk dapat menyesuaikan dengan tugas yang diberikan
dari periode ke periode sesuai dengan rencana penggatian staf audit.
7. Sebagai alat bantu untuk mengembangkan profesionalisme bagi Internal Audit Division.
8. Menunjukkan kepada pihak lain bahwa suatu pekerjaan audit telah dilaksanakan sesuai
dengan standar keahlian yang dimiliki oleh staf audit hingga laporan evaluasi akhir yang
sesuai dengan "audit proses".

Berita Acara Pemeriksaan (BAP)


Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dalam pemeriksaan kejadian Fraud adalah catatan atau tulisan
yang dibuat dalam bentuk tertentu oleh Investigator, diberi tandatangan Investigator dan pihak
yang diperiksa, memuat uraian tindakan fraud yang memenuhi Fraud yang dipersangkakan
dengan menyebut waktu, tempat dan keadaan pada waktu perbuatan fraud dilakukan, identitas
pemeriksa dan yang diperiksa, keterangan yang diperiksa, serta catatan mengenai segala sesuatu
yang dianggap perlu untuk kepentingan penyelesaian kasus.

BAP dibuat dengan tujuan untuk:


 Memperoleh informasi mengenai kasus yang terjadi
 Untuk kepentingan dikemudian hari, misalnya untuk pertimbangan dalam pemberian
sanksi di komite fraud, Pelaporan Pidana dll.
 Menetapkan tanggung jawab para pihak terkait
 Memperoleh atau mengetahui secara rinci modus operandi
 Memperoleh Estimasi Kerugian.

Hal-Hal yang harus diperhatikan pada saat pembuatan BAP adalah :


1. Saat diminta keterangannya, pegawai terkait harus dalam kondisi sehat jasmani dan
rohani.
2. BAP wajib ditandatangani oleh pegawai terkait dan Investigator yang meminta
keterangan.
3. Dalam hal pegawai terkait tidak bersedia diminta keterangannya, maka Investigator harus
membuat Berita Acara Penolakan yang berisi alasan mengapa pegawai tersebut tidak
bersedia dimintai keterangan, Berita Acara selanjutnya ditandatangani bersama antara
Investigator dan pegawai tersebut.
4. Setiap halaman, kecuali halaman terakhir yang memuat tandatangan pegawai terkait,
harus diberi tandatangan pegawai yang dimintai keterangan di pojok kanan bawah.
5. Dalam hal pemeriksaan belum dapat diselesaikan, maka pemeriksaan dihentikan
sementara dengan menutup dan menandatangani BAP oleh Investigator dan pegawai
terkait.
6. Apabila BAP tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pertemuan, maka Lanjutan BAP
dibuat dengan judul BAP Lanjutan, dengan halaman, dan nomor urut pertanyaan
melanjutkan BAP terdahulu. Pengantar BAP lanjutan dibuat sebagaimana BAP
sebelumnya.
7. Pada setiap awal dan akhir kalimat apabila masih ada ruang kosong diisi dengan garis
putus-putus.
8. Tidak diperkenankan menggunakan singkatan, kecuali singkatan-singkatan resmi.
Penulisan angka yang menyebutkan jumlah harus diulangi dengan huruf dalam kurung.
9. Nama orang harus ditulis dengan huruf besar (huruf kapital) dan digaris bawahi. Apabila
ada tulisan yang salah, maka tulisan yang salah tersebut dicoret dan diparaf pada ujung
kiri dan kanan Format standar BAP sesuai yang ditetapkan oleh Perusahaan atau Unit
kerja Pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai