Akuntanbilitas
Publik ( ETAP )
By : Group 3
Apa Itu ETAP?
yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan
untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh
pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur,
dan lembaga pemeringkat kredit.
AI ada 17 Juli 2009, telah menerbitkan SAK untuk Entitas tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
atau The Indonesian Accounting Standars for Non-Publicly-Accountable Entities, dan telah
diratifikasi oleh DSAK IAI pada 19 Mei 2009.
Jika Sak-Etap ini efektif, usaha kecil seperti UKM tidak perlu membuat laporan keuangan
menggunakan PSAK. Sak-etap menawarkan banyak kenyamanan bagi perusahaan yang PSAK
dengan kondisi laporan yang lebih kompleks.
Sesuai dengan ruang lingkup SAK ETAP, standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas
tanpa tanggung jawab publik (entitas yang tidak memiliki tanggung jawab publik yang signifikan;
dan tidak mengeluarkan laporan keuangan untuk keperluan umum).
SAK ETAP menggunakan acuan IFRS for Small Medium Enterprises
(SME) yang lebih sederhana antara lain
01 02 03 04
Aset tetap, tidak Entitas anak Mengacu pada Laporan Keuangan sesuai
Berwujud Tidak Praktik SAK ETAP Menyajikan
Menggunakan Dikonsolidasi akuntansi yang Informasi mengenai posisi
Hargaperolehan. tetapi sebagai saat ini keuangan,kinerja, dan
Investasi digunakan. arus kas entitas yang
dengan metode Berguna bagi pengguna
ekuitas. luas.
Manfaat dan tujuan
SAK ETAP
Stand alone
menggunakan historical Hanya mengatur Pengaturan lebih
Accounting
transaksi yang umum Sederhana
Standard (tidak cost concepts.
dilakukan Usaha Kecil dibandingkan SAK
mengacu ke SAK Umum )
dan Menengah Umum.
Kelengkapan
Relevan
Dapat Dibandingkan
Materialitas
Materi SAK ETAP lebih sederhana sedangkan PSAK – IFRS SAK ETAP hanya menggunakan
cenderung complicated dan rumit.
metode tidak langsung untuk
laporan arus kas.
SAK ETAP cenderung menggunakan basis
stewardship sebagai pertanggungjawaban pengelola
kepada stakeholder sehingga cenderung
SAK ETAP menggunakan cost
menggunakan prinsip reliability, sedangkan PSAK –
model untuk investasi ke asosiasi
IFRS telah bergeser untuk pemenuhan user dalam
dan menggunakan metode ekuitas
pengambilan keputusan sehingga cenderung
untuk anak perusahaan.
menggunakan prinsip relevan.
SAK ETAP hanya menggunakan model cost untuk aset tetap, aset
tidak berwujud dan properti investasi. PSAK-IFRS boleh memilih
cost model atau model reavaluasi.
Itulah pembahasan lengkap mengenai SAK ETAP atau standar akuntansi keuangan untuk Entitas tanpa Akuntabilitas Publik.
Sebagai contoh Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) diperbolehkan menggunakan ETAP karena adanya Surat Edaran Nomor
11/37/DKBU yang mengatur bahwa BPR harus menerapkan standar akuntansi keuangan ini.
SAK ETAP yang merupakan kepanjangan dari Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ditetapkan
oleh Ikatan Akuntansi Indonesia untuk perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit usaha
menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan ruang lingkup SAK ETAP maka Standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas
publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga
pemeringkat kredit.
Laporan keuangan yang dipersiapkan sesuai dengan SAK ETAP adalah laporan yang menyediakan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja dan arus kas perusahaanyang berguna bagi pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan SAK
ETAP tidak jauh berbeda dengan PSAK. Yang beda adalah istilahnya dan macam laporan keuangnnya
THANKS
ANY QUESTION?