Anda di halaman 1dari 41

“PENYUSUNAN LAPORAN AUDIT ATAS LAPORAN

KEUANGAN YANG TELAH DIAUDIT”

OLEH :
KELOMPOK 11

MUH. BERKAH HERIYANSYAH (A031191173)


OLIVIA CLEVERLY (A031191159)

DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu,


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai Pelaporan Laporan
Keuangan yang telah Diaudit . Dengan makalah ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan yang lebih mengenai sistem Laporan Keuangan yang telah diaudit
dalam suatu perusahaan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan senantiasa menyertai segala usaha kita. Amin.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Makassar, November 2013

Penulis,

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................... i


Daftar Isi .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 3
C. Maksud dan Tujuan.......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Standar Pelaporan ........................................................................................... 4
B. Laporan Auditor.............................................................................................. 11
C. Pengaruh Situasi yang Mengakibatkan Penyimpangan dari Laporan Standar
........................................................................................................................ 16
D. Pertimbangan Pelaporan Lain ...................................................................... 29
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ......................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 38

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat saat ini, membuat pelaku bisnis
meningkatkan kinerja perusahaan untuk mempertahankan dalam persaingan usaha yang terjadi.
Selain mempertahankan didunia usaha, perusahaan dapat membuat suatu laporan keuangan yang
dapat digunakan sebagai informasi kepada pengguna laporan. Laporan keuangan yang
dikeluarkan tersebut harus sesuai dengan Satandar Akuntansi Keuangan yang telah diatur oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Banyak perusahaan yang kurang memperhatikan terhadap laporan keuangan tersebut
apakah sudah sesuai atau kurang sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Untuk itu, perusahaan dapat menggunakan jasa audit yang dianggap independen dalam
memeriksa laporan keuangan tersebut, jasa audit yang dimaksud adalah dengan menggunakan
jasa auditor eksternal yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik.

Adanya ketidakyakinan manajemen akan laporan keuangan yang telah disusun, ketika
komite audit mempertanyakan laporan tersebut, manajemen merasa tidak yakin sehingga pihak
manajemen menggunakan jasa auditor ekternal. Manfaat dari jasa audit adalah memberikan
informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan
yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya. Kepercayaan yang
besar dari pemakai laporan keuangan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik harus
memperhatikan Kualitas Audit yang dihasilkan. Para pemakai informasi tersebut adalah pihak
manajemen sebagai pemakai internal dan pemakai ekstenal seperti pemerintah, kreditur, stake
holder, dan kreditur. Kualitas Audit ini penting karena dengan Kualitas Audit yang tinggi maka
akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan.
Kualitas Audit yang baik, yaitu sesuai dengan Standar Auditing dalam Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (Haryono, 2002), yang
meliputi :
1.Standar Umum
2.Standar Pekerjaan Lapangan

1
3.Standar Pelaporan
Kualitas Audit yang dihasilkan auditor juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor,
antara lain Kompetensi diri auditor, Tekanan Waktu dalam pelaksanaan audit, Pengalaman Kerja
yang dimiliki auditor, Etika yang harus dipatuhi oleh auditor dan Independensi yang tinggi dari
auditor.
Kusharyanti (2003) dalam Siti Nur Mawar Indah (2011) mengatakan bahwa untuk
melakukan tugas pengauditan, auditor memerlukan pengetahuan pengauditan (umum dan
khusus), pengetahuan mengenai bidang auditing dan akuntansi serta memahami industri klien.
Dalam melaksanakan audit, auditor harus bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi
dan auditing. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya melalui
pengalaman dan praktik audit (SPAP, 2001). Selain itu auditor harus menjalani pelatihan teknis
yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum. Adanya pelatihan khusus
bagi auditor bertujuan untuk meningkatkan mutu personal dan untuk meningkatkan keahlian
khusus di salah satu bidang untuk auditor menghasilkan Kualitas Audit yang baik. Dalam
kegiatan audit yang dilakukan, banyak auditor menghadapi kendala tentang batasan waktu yang
sering diberikan oleh klien untuk membuat laporan yang dengan waktu yang singkat. Adanya
batasan waktu tersebut, auditor merasa adanya
Tekanan Waktu dalam menemukan temuan audit sebagai bukti laporan audit. Menurut
Suryanti dalam Amalia Yuliana, dkk (2009), Assurance Service yang merupakan jasa
independen dari seorang auditor diharapkan mampu meningkatkan kualitas informasi sehingga
dapat meningkatkan kepercayaan pemakai laporan keuangan tetapi fakta di lapangan tidak sama.

2
B. RUMUSAN MASALAH

Berikut ini rumusan masalah yang dapat diambil sebagai berikut :


1. Apa saja Standar Pelaporan?
2. Seperti apakah Laporan Auditor ?
3. Apakah pengaruh situasi yang menyebabkan terjadinya penyimpangan dari laporan
standar ?
4. Bagaimana pertimbangan pelaporan lainnya?

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari rumusan masalah di atas adalah :

1. Agar mampu menjelaskan masing-masing dari keempat standar pelaporan


2. Agar mampu menyiapkan laporan standar auditor
3. Agar mampu menguraikan jenis-jenis penyimpangan dari laporan standar dan
menguraikan situasi yang sesuai untuk masing-masing laporan
4. Agar mampu menguraikan pengaruh berbagai situasi terhadap bentuk dan isi laporan
auditor
5. Agar mampu membahas pertimbangan pelaporan lainnya

3
BAB II

PEMBAHASAN

Untuk memenuhi tanggung jawabnya atas pelaporan, auditor harus (1)mempunyai


pemahaman yang mendalam atas keempat standar pelaporan, (2)mengetahui kata-kata yang tepat
dalam laporan standar auditor dan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi agar laporan tersebut
dapat diterbitkan, (3)memahami jenis-jenis penyimpangan dari laporan standar serta situasi yang
sesuai untuk setiap laporan, dan (4)memahami pertimbangan pelaporan lain yang bersifat
khusus.

A. STANDAR PELAPORAN

Seperti dijelaskan pada bab 2 ( jilid 1 ),GAAS mencakup empat standar pelaporan yang berlaku
umum. Standar ini berkaitan dengan GAAP, konsistensi, pengungkapan yang memadai, dan
pernyataan pendapat. Masing-masing standar akan dibahas dalam bagian berikut.

STANDAR PELAPORAN PERTAMA

Standar pelaporan pertama menyatakan :

Laporan harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

Standar pelaporan pertama mengharuskan auditor untuk secara eksplisit menyatakan apakah
laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan GAAP. Standar ini
mengharuskan pernyataan suatu pendapat, bukan pernyataan tentang fakta. Untuk tujuan standar
ini, GAAP tidak hanya mencakup prinsip-prinsip akuntansi,seperti prinsip biaya, tetapi juga
metode penerapannya, seperti metode masuk pertama, keluar pertama ( FIFO ) dan masuk akhir,
keluar pertama ( LIFO ) untuk persediaan, serta metode penyusutan garis lurus dan jumlah angka
angka tahun

AU 411.04 : The Meaning of Present Fairly in Conformity With Generally Accepted


Accounting Principles in the Independent Auditors Report SAS 69 , menyatakan bahwa pendapat
auditor mengenai kesesuaian dengan GAAP harus didasarkan pada pertimbangannya tentang
apakah :

4
 Prinsip akuntansi yang dipilih dan diterapkan telah diterima secara umum.
 Prinsip akuntansi telah sesuai dengan situasi yang dihadapi
 Laporan keuangan,termasuk catatan yang bertalian,bersifat informatif atas hal-hal yang
dapat mempengaruhi penggunaan,pemahaman,dan interpretasinya.
 Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan telah diklasifikasikan dan di
ikhtisarkan dengan cara yang layak ( yakni,tidak terlalu rinci atau pun terlalu ringkas )
 Laporan tersebut mencerminkan peristiwa dan transaksi yang mendasari dengan cara
menyajikan posisi keuangan,hasil operasi,serta arus kas dalam batas-batas yang layak dan
praktis.
Butir ketiga dan keempat berkaitan langsung dengan kecukupan pengungkapan informasi,yang
diuraikan secara terpisah dalam standar pelaporan ketiga seperti yang akan dijelaskan berikut ini.

Sumber-sumber GAAP
Frasa prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) meliputi pedoman yang luas serta
ketentuan, aturan dan prosedur yang spesifik. Tidak ada kompilasi tunggal dari seluruh prinsip
akuntansi yang telah ditetapkan. Akan tetapi, Auditing Standards Board telah menetapkan
hirarki GAAP seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1.
(Gambar 1)

Kategori GAAP Entitas Nonpemerintah Pemerintah Negara Bagian dan Lokal


Prinsip A FASB Statements and GASB Statements and Interpretations,
Akuntansi (Rule Interpretations; APB ditambah pengumuman AICPA dan
yang 203) Opinions; dan AICPA FASB jika berlaku untuk pemerintah
Ditetapkan Accounting Research negara bagian dan lokal melalui GASB
Bulletins Statements atau Interpretation.
B FASB Technical Bulletins, GASB Technical Bulletins, dan
AICPA Industry Audit and pengumuman berikut jika berlaku untuk
Accounting Guides, dan pemerintah negara bagian dan lokal
AICPA Statements of melalui AICPA: AICPA Industry Audit
Position. and Accounting Guides dan AICPA
Statements of Position.
C Posisi konsensus dari FASB Posisi konsensus dari GASB Emerging
Emerging Issues Task Force Issues Task Force dan AICPA Practive
and AICPA Practice Bulletins
Bulletins.
D Interpretasi akuntansi AICPA “Qs and As” yang diterbitkan oleh staf
: “Qs and As,” yang GASB, termasuk praktik industri yang

5
diterbitkan oleh staf FASB, diakui dan berlaku secara luas.
termasuk praktik industri
yang diakui dan berlaku
secara luas.
Literatur E Literatur akuntansi lainnya, Literatur akuntansi lainnya, termasuk
Akuntansi termasuk FASB Concepts GASB Concepts Statements,
Lainnya Statements; AICPA Issues pengumuman dalam kategori (a) sampai
Papers; International (d) dari hirarki untuk entitas
Accounting Standards nonpemerintah jika tidak berlaku secara
Committe Statements; GASB khusus untuk pemerintah negara bagian
Statements, Interpretations, dan lokal; FASB Concepts Statements;
and Technical Bulletins; AICPA Issues Papers; International
pengumuman asosiasi Accounting Standards Committe
profesional atau lembaga Statements; pengumuman asosiasi
pengatur lainnya; AICPA profesional atau lembaga pengatur
Technical Practice Aids; dan lainnya; AICPA Technical Practice Aids;
buku teks, buku pegangan, dan buku teks, buku pegangan, dan
dan artikel akuntansi. artikel akuntansi.

Hirarki ini mengkategotrikan sumber-sumber prinsip akuntansi untuk dua jenis entitas: (1)non-
pemerintah serta (2) pemerintah negara bagian dan lokal. Sumber-sumber prinsip itu kemudian
diklasifikasikan menjadi empat subkategori (A-D) dari prinsip akuntansi yang ditetapkan dan
satu kategori (E) yang menyajikan semua literatur akuntansi lainnya. Apabila prinsip-prinsip dari
satu atau lebih subkategori B,C, dan D tampak relevan dalam situasi tertentu, maka prinsip dari
kategori yang lebih tinggi harus diterapkan, kecuali auditor dapat menarik kesimpulan bahwa
penerapan prinsip dari kategori yang lebih rendah menyajikan dengan lebih baik substansi
transaksi bersangkutan dalam situasi ini.

Peraturan dan pengumuman interpretasi dari SEC mempunyai otoritas yang sama dengan
pengumuman kategori A bagi para pendaftar SEC. Persyaratan akuntansi yang digunakan oleh
lembaga pengatur tertentu untuk laporan yang diajukan kepada SEC mungkin berbeda dengan
GAAP dalam hal-hal tertentu. Pedoman bagi auditor yang melaporkan laporan keuangan yang
disiapkan sesuai dengan dasar akuntansi komprehensif selaian dari GAAP akan dibahas dalam
bab berikut.

Perumusan GAAP

6
Prinsip-prinsip yang berasal dari sumber ini disebutkan dalam Rule 203 dari AICPA Code of
professional Conduct sebagai prinsip akuntansi yang dirumuskan (promulgated accounting
principles). Sesungguhnya AICPA menyatakan bahwa setelah prinsip-prinsip yang dirumuskan
berlaku untuk laporan keuangan entitas, maka prinsip itu harus diikuti guna memenuhi standar
pelaporan pertama.

Rule 203 juga memberikan suatu pengecualian. Jika terdapat situasi yang tidak biasa
sehingga ketaatan terhadap prinsip yang dirumuskan akan mengakibatkan laporan keuangan
menjadi menyesatkan, maka prinsip dari satu kategori lainnya dapat digunakan. Situasi tidak
biasa yang dikemukakan dalam Rule 203 terutama terdiri dari peraturan perundangan baru atau
evolusi dari bentuk transaksi bisnis yang baru.

STANDAR PELAPORAN KEDUA

Standar pelaporan kedua adalah :

Laporan yang harus menunjukkan situasi di mana prinsip-prinsip tersebut belum diterapkan
secara konsisten selama periode berjalan dalam kaitannya dengan periode sebelumnya.

Dengan demikian, kecuali jika laporan itu memuat bahasa spesifik yang bertentangan, pembaca
dapat menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip akuntansi telah diterapkan secara konsisten.tujuan
dari standar ini adalah (1) untuk memberikan keyakinan bahwa komparabilitas laporan
keuangan diantara periode-periode akuntansi tidak dipengaruhi secara material oleh prinsip
akuntansi, dan (2) untuk mempersyaratkan pelaporan yang tepat oleh auditor apabila
komparabilitas telah dipengaruhi secara material oleh perubahan semacam itu.

Standar konsistensi tidak berlaku dalam audit tahun pertama atas suatu perusahaan yang
baru berdiri. Akan tetapi, standar itu berlaku dalam audit pertama atas perusahaan yang telah
mapan.

Perubahan Akuntansi yang Mempengaruhi Konsistensi

Perubahan prinsip akuntansi dapat disebabkan oleh penggunaan GAAP yang berbeda dari yang
telah digunakan sebelumnya dalam penyiapan laporan keuangan. AU 420, Consistency

7
Application of Generally Accepted Accounting Principles (SAS 1 dan SAS 88) memberikan
pedoman profesional tentang pelaporan perubahan akuntansi.

Perubahan akuntansi yang mempengaruhi konsistensi mencakup :

 Perubahan dalam prinsip itu sendiri, seperti perubahan dari dasar penjualan ke dasar
produksi ketika mencatat pendapatan pertanian.
 Perubahan metode penerapan prinsip ; seperti perubahan dari metode penyusutan garis
lurus ke metode jumlah-angka-tahun
 Perubahan entitas yang melaporkan,seperti penyajian laporan konsolidasi yang
menggantikan laporan masing-masing perusahaan,atau perubahan anak perusahaan
tertentu yang termasuk dalam kelompok konsolidasi. Suatu penggabungan usaha yang
diperhitungkan dengan metode penyatuan kepentingan juga menghasilkan entitas
pelaporan yang berbeda.
 Perubahan prinsip yang tidak dapat dipisahkan dari perubahan estimasi,seperti
perubahan dari mengkapitalisasi dan mengamortisasi biaya atau harga pokok menjadi
mencatatnya sebagai beban pada saat terjadinya karena sekarang manfaat masa depannya
meragukan.

Perubahan yang Tidak Mempengaruhi Konsistensi

Standar konsistensi tidak mencakup pengaruh terhadap komparabilitas dari hal-hal berikut ;

 Perubahan akuntansi yang melibatkan estimasi akuntansi


 Koreksi kesalahan yang tidak melibatkan suatu prinsip
 Klasifikasi dan reklasifikasi
 Transaksi atau peristiwa yang secara substansial berbeda
 Perubahan kondisi bisnis,seperti akuisisi ( atau pelepasan ) anak perusahaan
 Peluncuran lini produk baru
 Kehendak yang maha kuasa ( misalnya kebakaran,banjir,dan peristiwa serupa )

Namun hal-hal ini mungkin memerlukan pengungkapan menurut standar pelaporan ketiga.

STANDAR PELAPORAN KETIGA

8
Standar pelaporan ketiga menyatakan :

Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan dianggap cukup memadai kecuali dinyatakan
lain dalam laporan audit.

Jadi, jika tidak ada kata-kata eksplisit dalam laporan auditor yang bertentangan,pembaca dapat
menyimpulkan bahwa standar pelaporan pengungkapan telah dipenuhi.

Seperti telah dibicarakan sebelumnya,menurut AU 411.04,arti dari frasa” menyajikan


secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum “ telah meluas hingga
kecukupan pengungkapan.jika laporan keuangan dan catatan yang menyertainya tidak
mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh GAAP , maka laporan itu tidak disajikan
secara wajar.

Pengungkapan informatif ( informative disclosures ) mencakup hal-hal material yang


berkaitan dengan bentuk,susunan,dan isi laporan keuangan serta catatan yang menyertainya.
Badan-badan yang berwenang seperti FASB dan SEC, sering memasukkan persyaratan
pengungkapan dalam pengumuman mereka. Pengungkapan informasi telah meluas hingga
peristiwa kemudian dan pelaporan informasi segmen.

STANDAR PELAPORAN KEEMPAT

Standar pelaporan keempat adalah :

Laporan yang harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan,atau asersi yang menjelaskan bahwa suatu pendapat tidak dapat dinyatakan. Apabila
suatu pendapat scara keseluruhan tidak dapat diberikan,maka alasannya harus disebutkan. Dalam
semua kasus dimana nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan,laporan audit harus
memuat petunjuk yang jelas tentang sifat pekerjaan auditor,kalau ada,dan tingkat tanggung
jawabnya.

Tujuan dari standar keempat adalah untuk mencegah misinterpretasi atas tingkat tanggung jawab
yang diemban auditor apabila namanya dikaitkan dengan laporan keuangan. Standar ini secara
langsung mempengaruhi bentuk,isi,dan bahasa dalam laporan auditor.

Menyatakan suatu Pendapat


9
Standar ini mempersyaratkan auditor untuk menyatakan pendapat atau menegaskan bahwa suatu
pendapat tidak dapat dinyatakan. Dalam kasus terakhir,alasan penyebabnya harus dinyatakan
dalam laporan auditor.

Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disebutkan dalam standar ini berlaku untuk laporan tunggal,seperti
neraca,dan juga untuk seperangkat laporan dasar ( neraca,laporan laba rugi,laporan laba
ditahan,dan laporan arus kas ). Dalam beberapa kasus,laporan dasar dapat disertai dengan
laporan perubaahn akun ekuitas pemegang saham. Laporan keuangan dapat berupa laporan
perubahan tersendiri,laporan konsolidasi,dan laporan dari satu atau lebih periode sebelumnya
yang disajikan atas dasar komparatif dengan periode berjalan. Pendapat auditor harus dinyatakan
( atau menolak memberikan pendapat ) dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang
diidentifikasi dalam paragraf pendahuluan dari laporan auditor.

Referensi pada standar pelaporan keempat untuk kata-kata “ secara keseluruhan “ adalah
penting bagi auditor atas beberapa hal. Pertama hal itu berarti bahwa pendapat auditor harus
bersangkutan dengan apa yang disajikan oleh masing-masing laporan secara keseluruhan. Kedua
“ secara keseluruhan “ tidak berarti bahwa auditor dilarang untuk menyatakan pendapat yang
berbeda atas laporan yang termasuk dalam seperangkat lengkap laporan keuangan.

Sifat Audit

Bersama dengan pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan,auditor disyaratkan untuk


menyertakan dalam laporan itu petunjuk yang jeals mengenai sifat audit. Hal ini diuraikan dalam
kalimat pertama dari paragraf ruang lingkup laporan auditor melalui frasa “ sesuai dengan
standar audit yang berlaku umum.” Dalam pengertian yang longgar,frasa ini dapat
diinterpretasikan berarti bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar profesional yang
ditetapkan.

Paragraf ruang lingkup juga menunjukkan bahwa audit mencakup ( 1 ) pemeriksaan bukti
atas dasar pengujian dan ( 2 ) penilaian prinsip akuntansi yang digunakan,estimasi signifikan
yang dilakukan oleh manajemen,sertaa penyajian keseluruhan laporan keuangan.

Kaitan dengan Laporan Keuangan

10
Seorang akuntan publik ( CPA ) bersangkutan dengan laporan keuangan yang telah diaudit
apabila ia ditugaskan mengaudit laporan sesuai dengan GAAS dan menerapkan prosedur audit
pada laporan-laporan tersebut. Kaitan ini juga ada bila seorang CPA setuju atas penggunaan
namanya dalam suatu laporan,dokumen,atau komunikasi tertulis yang memuat laporan keuangan
yang telah diaudit.

Tingkat Tanggung Jawab

Persyaratn terakhir dalam standar pelaporan keempat adalah bahwa auditor harus menunjukkan
tingkat tanggung jawab yang diembannya atas audit tersebut dan pendapatnya. Apabila lebih dari
satu auditor yang terlibat dalam audit dan masing-masing hanya memikul tanggung jawab atas
pekerjaan atau pendapatnya,maka laporan audit harus menunjukkan tanggung jawab terpisah
yang ada.

B. LAPORAN AUDITOR

Keempat standar audit yang berlaku umum untuk pelaporan dipenuhi dengan menerbitkan suatu
laporan auditor dalam bentuk yang sesuai. Meskipun laporan standar diterbitkan dalam sebagian
besar audit, namun sejumlah variasi yang terbatas atau penyimpangan dari laporan standar
disyaratkan untuk digunakan dalam situasi-situasi tertentu.

LAPORAN STANDAR

Laporan standar (standard report) terdiri dari paragraf pendahuluan (atau permulaan), paragraf
ruang lingkup (atau tengah), paragraf pendapat (atau kesimpulan), dan bahasa standar. Bahasa
laporan agak bervariasi tergantung pada apakah auditor melaporkan laporan keuangan untuk satu
tahun atau laporan keuangan komparatif. Laporan standar untuk satu tahun ditunjukkan pada
Gambar 2 (AU 508.08)

Laporan itu lazimnya dialamatkan ke pribadi-pribadi atau kelompok yang ditunjuk oleh
auditor. Untuk klien berbentuk korporasi, laporan dialamatkan kepada dewan komisaris dan /
atau pemegang saham ; untuk klien bukan korporasi, alamatnya adalah partner atau pemilik
perseorangan. Lapoiran standar auditor harus diberi tanggal per penyelesaian pekerjaan

11
lapangan. Tandatangan yang dicantumkan pada laporan itu umumnya adalah nama kantor
akuntan karena kantor itulah yang memikul tanggung jawab atas pekerjaan dan temuan dari staf
profesionalnya.

(Gambar 2 : laporan standar auditor atas laporan keuangan komparatif)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kami telah mengaudit neraca terlampir dari Perusahaan X pada tanggal 31 Desember 20X2 dan
20X1, serta laporan laba rugi, laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung
jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang berlaku umum. Standar tersebut
mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan
dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan
dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan Perusahaan X pada 31 Desember 20X2 dan 20X1, dan
hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum.

[Tanda tangan]

[Tanggal]

PENYIMPANGAN DARI LAPORAN STANDAR

Penyimpangan dari laporan standar (departures from the standard report) terjadi apabila
auditor menyimpulkan bahwa (1) bahasa penjelasan harus ditambahkan pada laporan itu
walaupun masih menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atau (2) jenis pendapat yang
berbeda harus dinyatakan pada laporan keuangan itu.

Bahasa Penjelasan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian

12
Dapat saja terjadi situasi di mana bahasa penjelasan (explanatory language) ditambahkan pada
laporan tetapi auditor masih menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan
keuangan bersangkutan. Tujuan dari informasi penjelasan adalah untuk memberi tahu pemakai
laporan itu tentang satu atau lebih fakta material berkenaan dengan audit atau laporan keuangan
yang telah diaudit.

Berikut ini adalah daftar situasi yang dapat mengakibatkan penambahan informasi
penjelasan pada laporan standar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian :

 Ketidaksesuaian dengan prinsip akuntansi yang dirumuskan yang diperlukan untuk


kewajaran penyajian dalam situasi tidak biasa.
 Inkonsistensi dalam prinsip-prinsip akuntansi yang dipertanggung-jawabkan sesuai
dengan GAAP
 Ketidakpastian yang dipertanggungjawabkan sesuai dengan GAAP
 Keraguan yang substansial tentang kelangsungan usaha suatu entitas yang
dipertanggungjawabkan sesuai dengan GAAP
 Penekanan suatu hal oleh auditor
 Pendapat berdasarkan sebagian dari laporan auditor lain di mana tidak ada pembatasan
ruang lingkup dan ketidaksesuaian dengan GAAP

Informasi penjelasan dapat disajikan dalam paragraf penjelasan atau informasi itu dapat
ditambahkan pada satu atau lebih paragraf standar. Pada umumnya, tidak boleh ada referensi ke
informasi penjelasan dalam paragraf pendapat.

Jenis-jenis Pendapat Lainnya

Auditor dapat menyimpulkan bahwa pendapat wajar tanpa pengecualian tidak dapat diberikan.
Dalam kasus itu, AU 508.10 menunjukkan bahwa auditor dapat menyatakan salah satu dari jenis
pendapat lain adalah :

 Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) yang menyatakan bahwa


kecuali untuk pengaruh hal-hal yang berkaitan dengan pengecualian, laporan keuangan
itu menyajikan secara wajar.....sesuai dengan GAAP.

13
 Pendapat tidak wajar (adverse opinion) yang menyatakan bahwa laporan keuangan
tidak menyajikan secara wajar.....sesuai dengan GAAP.
 Penolapkan memberikan pendapat (disclaimer opinion) yang menyatakan bahwa
auditor tidak menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan.

Disamping berisi salah satu dari pedapat tersebut di atas, laporan auditor juga harus memuat satu
atau lebih paragraf penjelasan sebelum paragraf pendapat yang memberikan alasan-alasan
substantif atas pendapat yang diberikan. Selain itu, dalam paragraf pendapat, referensi juga harus
dibuat untuk paragraf penjelasan.

Pertimbangan auditor mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan


dilakukan dalam kerangka kerja standar audit yang berlaku umum dan prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Dalam memutuskan pendapat yang tepat, auditor harus menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut :

 Apakah bukti yang mencukupi telah diperoleh dalam audit guna mendapatkan dasar yang
layak untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan?
 Apakah laporan keuangan telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas sesuai dengan GAAP?

Materialitas merupakan hal yang penting dalam menjawab kedua pertanyaan tersebut.
Apabila pengaruh dari suatu hal di mana bukti yang tidak mencukupi yang telah diperoleh adalah
tidak material, atau apabila ketidak sesuaian dengan GAAP mempunyai pengaruh yang tidak
material terhadap laporan keuangan, maka jawaban yang mengiyakan (afirmatif) dapat diberikan
kepada setiap pertanyaan dalam menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualian. Jawaban
negatif atas pertanyaan pertama berarti ada pembatasan ruang lingkup (scope limitation)
dalam pelaksanaan audit. Demikian pula, jawaban negatif atas pertanyaan kedua berarti ada
ketidaksesuaian yang material dengan GAAP.

Opsi pelaporan dari kedua jenis penyimpangan ini adalah sebagai berikut :

 Pembatasan ruang lingkup: Pendapat wajar dengan pengecualian atau penolakan


memberikan pendapat.

14
 Ketidaksesuaian dengan GAAP: Pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat
tidak wajar.

Pilihan di antara kedua pendapat audit untuk masing-masing jenis penyimpangan merupakan
pertimbangan audit. Apabila pengaruh pembatasan ruang lingkup atau ketidaksesuaian dengan
GAAP terhadap laporan keuangan sangat material, maka auditor kemungkinan besar akan
menerbitkan pernyataan penolakan memberikan pendapat atau pendapat tidak wajar. Apabila
pengaruhnya tidak sangat material, maka pendapat wajar dengan pengecualian mungkin tepat.

Akibat wajar dari konsep materialitas adalah penyebaran (pervasiveness) , yang berkaitan
dengan jumlah pos-pos laporan keuangan yang dipengaruhi oleh situasinya. Apabila jumlah pos
yang dipengaruhi kecil, auditor biasanya akan memberikan pendapat wajar dengan
pengecualiankarena pengaruhnya dapat dijelaskan secara memeadai dalam paragraf penjelasan,
dan keseluruhan laporan keuangan masih berguna. Sebaliknya, jika jumlah pos yang dipengaruhi
besar, maka tidaklah praktis untuk berusaha menjelaskan semua pengaruh dalam paragraf
penjelasan, dan penolakan memberikan pendapat atau pendapat tidak wajar akan diterbitkan.

Berikut ini adalah daftar situasi yang dapat mengakibatkan penerbitan pendapat wajar
dengan pengecualian, pendapat tidak wajar, atau penolakan memberikan pendapat :

 Pembatasan ruang lingkup


 Ketidaksesuaian dengan GAAP (selain dari ketidaksesuaian yang disyaratkan dengan
GAAP yang dirumuskan dalam situasi tidak biasa)
 Inkonsistensi dalam prinsip-prinsip akuntansi yang tidak dipertanggungjawabkan sesuai
dengan GAAP
 Pengungkapan yang tidak memadai
 Ketidakpastian yang tidak dipertanggungjawabkan sesuai dengan GAAP
 Keraguan yang substansial mengenai status kelangsungan usaha entitas yang tidak
dipertanggungjwabkan sesuai dengan GAAP
 Situasi yang berkenaan dengan pemberian pendapat berdasarkan sebagaian dari laporan
auditor lain yang melibatkan pembatasan ruang lingkup atau ketidaksesuaian dengan
GAAP

15
Untungnya, situasi-situasi ini jarang terjadi dalam praktik. Meskipun demikian, auditor harus
dapat mengenali hal itu dan mengetahui bagaimana hal itu mempengaruhi laporan auditor.

C. PENGARUH SITUASI YANG MENGAKIBATKAN PENYIMPANGAN DARI


LAPORAN STANDAR

Dalam bagian-bagian berikut, pertimbangan akan diberikan pada pengaruh situasi terhadap
laporan auditor yang memerlukan penyimpangan dari laporan standar. Laporan – laporan
ilustratif akan disajikan dalam banyak situasi.

PEMBATASAN RUANG LINGKUP

Apabila auditor tidak dapat melaksanakan prosedur yang diperlukan atau prosedur itu tidak
memberikan bukti yang mencukupi, auditor dikatakan mempunyai pembatasan ruang lingkup.

Pembatasan ruang lingkup dapat ditentukan oleh klien atau berasal dari berbagai situasi.
Contoh – contoh pembatasan yang diajukan oleh klien adalah penolakan untuk (1)
memperkenankan konfirmasi piutang, (2) menandatangani surat representasi klien, atau (3)
memberi auditor akses ke catatan rapat dewan komisaris. Contoh pembatasan yang berasal dari
berbagai situasi adalah penetapan waktu prosedur, seperti perjanjian yang terlalu lambat untuk
dapat melakukan prosedur yang dianggap perlu dalam situasi-situasi itu, dan catatan klien yang
memadai.

Penugasan Pelaporan yang Terbatas

Auditor dapat diminta untuk mengaudit satu laporan keuangan dasar, seperti neraca, tetapi bukan
yang lainnya. Penugasan seperti itu tidak melibatkan pembatasan ruang lingkup selama auditor
dapat menerapkan semua prosedur yang dianggap perlu dalam situasi tersebut. sebaliknya, jenis
penugasan ini melibatkan tujuan pelaporan yang terbatas. Sebagai contoh, auditor dapat diminta
untuk mengaudit neraca saja sebagai bagian dari perjanjian merger. Bahasa dalam setiap paragraf

16
dimodifikasi untuk mengacu hanya pada neraca saja. Misalnya, kalimat pertama dari paragraph
pendahuluan adalah :

Kami telah mengaudit neraca terlampir dari X Company per 31 Desember, 20XX

Kalimat pertama dari paragraf pendapat juga akan dimodifikasi sebagai berikut:

Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan X Company per 31 Desember 20X2, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Jenis Pendapat Lainnya

Seperti telah ditunjukkan di atas, pematasan ruang lingkup akan mengharuskan auditor untuk
menyatakan baik pendapat wajar dengan pengecualian atau penolakan memberikan pendapat atas
laporan keuangan. Pendapat yang tepat tergantung pada sifat dan besarnya pengaruh potensial
dari hal-hal yang dipertanyakan dan signifikansinya terhadap laporan keuangan. Jika pengaruh
potensialnya berkaitan dengan banyak pos laporan keuangan, maka signifikansi mungkin sekali
akan lebih besar daripada jika hanya sejumlah pos yang terbatas terlibat. Pengaruhnya terhadap
laporan auditor tergantung pada jenis yang terbatas terlibat. Pengaruhnya terhadap laporan
auditor tergantung pada jenis pendapat yang dinyatakan.

PENDAPAT WAJAR DENGAN PENGECUALIAN

Apabila pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan, auditor harus:

 Menunjukkan pembatasan ruang lingkup dalam paragraf ruang lingkup


 Memberikan alas an substantive untuk pembatasan itu dalam paragraf penjelasan.
 Menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian pada paragraf pendapat dengan
referensi ke paragraf penjelasan.

Kata-kata dalam paragraph pendapat harus mengacu pada pengaruh potensial terhadap pos-pos
laporan keuangan di mana auditor tidak mendapatkan kepuasan audit, bukan pada pembatasan
ruang lingkup itu sendiri, karena pendapat auditor berkaitan dengan laporan keuangan.

17
(Gambar 3 : laporan auditor dengan pendapat wajar dengan pengecualian karena
pembatasan ruang lingkup )

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


[ Paragraf pertama sama seperti laporan standar ]
Kecuali seperti yang diuraikan dalam paragraf berikut , kami melaksanakan audit
sesuai dengan standar audit yang berlaku umum. Standar tersebut mengharuskan kami
merencanakan dan melaksanakan audit untuk mendapatkan kepastian yang layak bahwa laporan
keuangan telah bebas dari salah saji yang material. Audit meliputi pemeriksaan , atas dasar
pengujian , bukti-bukti yang mendukung jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan
tersebut. Audit juga mencakup penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang dibuat manajemen, termasuk mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk pendapat
kami .
Kami tidak dapat memperoleh laporan keuangan yang telah diaudit yang mendukung investasi
Perusahaan dalam afiliasi asing dinyatakan sejumlah $ _______dan $ _______ masing-pada
tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 , atau haknya atas laba afiliasi itu sebesar $ _______ dan
$_______ ,yang termasuk dalam laba bersih untuk tahun yang berakhir
seperti yang dijelaskan dalam Catatan X atas laporan keuangan , kami tidak dapat meyakinkan
diri kami sendiri mengenai nilai tercatat inivestasi dalam afiliasi luar negeri atau hak atas labanya
dengan prosedur audit lainnya.
Menurut pendapat kami , kecuali untuk dampak penyesuaian tersebut , jika ada, sebagaimana
yang mungkin dianggap perlu bila kami dapat memeriksa bukti mengenai investasi dan laba
afiliasi asing dan laba , laporan keuangan dimaksud dalam paragraf pertama di atas , menyajikan
secara wajar , dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perusahaan X pada tanggal 31
Desember 20X2 dan 20X1 , serta hasil operasi dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

PENOLAKAN MEMBERIKAN PENDAPAT

Apabila penolakan memberikan pendapat dinyatakan

 Paragraf pendahuluan dimodifikasi


 Paragraf ruang lingkup ditiadakan

18
 Paragraf penjelasan disertakan setelah paragraph pendahuluan yang menjelaskan alasan-
alasan penolakan memberikan pendapat
 Paragraf ketiga dan kesimpulan berisi penolakan memberikan pendapat.

Berikut ini adalah contoh laporan auditor yang menyatakan penolakan memberikan pendapat
karena pembatasan ruang lingkup.

(Gambar 4 : laporan auditor dengan penolakan memberikan pendapat karena pembatasan


ruang lingkup)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


Kami telah ditugaskan untuk mengaudit neraca terlampir X Company per 31 Desember 20X2
dan 20X1 serta laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan ini adalah tanggung jawab
manajemenPerusahaan.
(Paragraf kedua dari laporan standar harus dihilangkan)
Perusahaan tidak melakukan penghitungan persediaan fisik dalam tahun 20X2 atau 20X1, yang
dinyatakan dalam laporan keuangan terlampir sebesar $ per 31 Desember 20X2 dan $
per 31 Desember 20X1. Selanjutnya, bukti-bukti yang mendukung biaya properti dan peralatan
yang diperoleh sebelum 31 Desember 20X1, tidak lagi tersedia. Catatan perusahaan tidak
memungkinkan dilaksanakannya penerapan prosedur audit lain atas persediaan atau properti dan
peralatan.
Karena perusahaan tidak melakukan penghitungan persediaan fisik dan kami tidak dapat
menerapkan prosedur audit lain untuk meyakinkan kami mengenai kuantitas persediaan serta
biaya properti dan peralatan, maka ruang lingkup pekerjaan kami tidak memadai untuk
memungkinkan kami menyatakan, dan kami tidak menyatakan, pendapat atas laporan keuangan
ini.

KETIDAKSESUAIAN DENGAN GAAP

Apabila laporan keuangan klien mengandung ketidaksesuaian dengan GAAP, maka pegaruhnya
terhadap laporan auditor akan berbeda atas dasar apakah hal itu merupakan ketidaksesuaian yang
diperlukan dengan GAAP yang dirumuskan atau ketidaksesuain lain dengan GAAP.

Bahasa Penjelasan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian

Apabila auditor sepakat bahwa karena keadaan yang tidak biasa, ketidaksesuaian denga prinsip
akuntansi yang dirumuskan diperlukan untuk menjaga agar laporan keuangan klien tidak

19
menyesatkan, maka laporan standar dengan bahasa penjelasan akan diterbitkan. Secara khusus,
laporan itu berisi:

 Paragraph pendahuluan dan ruang lingkup standar


 Suatu paragraph penjelasan sebelum paragraph pendapat yang menjelaskan situasi dan
menyatakan bahwa penggunaan prinsip alternative dapat dibenarkan.
 Suatu pendapat wajar tanpa pengecualian dalam paragraph pendapat standar

Karena, seperti disebutkan sebelumnya, Rule 203 memerlukan situasi yang tidak biasa untuk
membenarkan ketidaksesuaian tersebut, maka jenis laporan ini jarang ditemukan dalam praktik.

Jenis Pendapat Lain

Sebagian besar ketidaksesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan yang
dirumuskan lainnya yang akan mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan
menghasilkan penerbitan baik pendapat wajar dengan pengecualian atau pun pendapat tidak
wajar. AU 508.36 menyatakan bahwa dalam memutuskan pendapat yang tepat, auditor harus
mempertimbangkan faktor-faktor seperti (1) besar jumlah mata uang dari pengaruh itu, (2)
signifikansi pos itu bagi klien, (3) penyebaran salah saji (jumlah pos laporan yang dipengaruhi),
dan (4) pengaruh salah saji terhadap laporan secara keseluruhan. Penerbitan pendapat tidak wajar
biasanya terjadi hanya bila ketidaksesuaian dengan GAAP mempunyai pengaruh yang sangat
material terhadap laporan keuangan.

PENDAPAT WAJAR DENGAN PENGECUALIAN

Apabila pendapat wajar dengan pengecualian diterbitkan, auditor harus:

 Mengungkapkan dalam paragraph penjelasan sebelum paragraph pendapat semua alasan


substantif atas pendapat itu.
 Mengungkapkan dalam paragraph penjelasan pengaruh utama dari hal pokok yang
menjadi pengecualian terhadap posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas, jika dapat
diterapkan. Jika tidak dapat diterapkan, maka laporan itu juga harus menyatakan hal
tersebut.

20
 Memberikan pendapatwajar dengan pengecualian dalam paragraph pendapat dengan
referensi ke paragraph penjelasan.

Berikut ini adalah contoh laporan yang diberikan pendapat wajar dengan pengecualian

(Gambar 5 : laporan auditor dengan pendapat wajar dengan pengecualian karena


ketidaksesuaian dengan GAAP)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


[ Paragraf pertama dan kedua sama seperti pada laporan standar ]
Perusahaan tidak memasukkan kewajiban lease tertentu dalam properti dan hutang pada neraca
terlampir, yang menurut pendapat kami harus dikapitalisasi agar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum. Jika kewajiban lease ini dikapitalisasi, maka properti akan bertambah
sejumlah $ dan $ , hutang jangka panjang dengan $ dan $ , dan
laba ditahan dengan $ dan $ masing-masing per 31 Desember 20X2 dan 20X1.
Selin itu, laba bersih juga akan bertambah (berkurang) sebesar $ dan $ serta laba
per saham akan bertambah (berkurang) sebesar $ dan $ masing-masing untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut diatas.
Menurut pendapat kami, kecuali untuk pengaruh tidak dikapitalisasinya kewajiban lease tertentu
sebagaimana telah dibahas dalam paragraf terdahulu, laporan keuangan tersebut di atas
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan X Company per 31
Desember 20X2 dan 20X1, serta hasil operasi dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut di atas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

PENDAPAT TIDAK WAJAR

Pengaruh penerbitan pendapat tidak wajar serupa tetapi tidak sama dengan pengaruh pendapat
wajar dengan pengecualian terhadap laporan auditor. Dalam kasus ini, (1) paragraph penjelasan
harus menunjukkan alasan substantif pemberian pendapat tidak wajar dan pengaruh utama dari
hal yang menjadi pokok pendapat tidak wajar, jika memungkinkan, dan (2) paragraph pendapat
harus menyatakan bahwa karena pengaruh hal-hal yang diuraikan dalam paragraph penjelasan,
maka laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar. AU 808.60 memuat kata-kata ilustratif
berikut untuk paragraph pendapat:

Menurut pendapat kami, karena pengaruh hal-hal yang dibahas dalam paragraph terdahulu, maka
laporan keuangan tersebut di atas tidak menyajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip

21
akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan X Company per 31 Desember 2012 dan 2011,
atau hasil operasi dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.

Di samping situasi yang langsung mengakibatkan pendapat tidak wajar, ada pembatasan ruang
lingkup lainnya atau ketidaksesuaian dengan GAAP, yang juga harus dijelaskan dalam paragraph
penjelasan terpisah.

INKONSISTENSI DALAM PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI

Pengaruh perubahan prinsip-prinsip akuntansi terhadap laporan audit tergantung pada apakah
perubahan itu telah dipertanggungjawabkan sesuai dengan GAAP. Suatu perubahan prinsip
dilakukan sesuai dengan GAAP bila (1) prinsip baru itu merupakan prinsip akuntansi yang
berlaku umum; (2) perubahan itu dipertanggungjawabkan dengan tepat dan diungkapkan dalam
laporan keuangan; serta (3) manajemen dapat member alas an bahwa prinsip yang baru lebih
baik.

Bahasa Pengecualian dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian

Apabila perubahan dilakukan sesuai dengan GAAP, maka auditor harus menyatakan pendapat
wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan dan menjelaskan perubahan dalam paragraf
tambahan sesudah paragraf pendapat. Pengaruhnya terhadap laporan standar, dan contoh kata-
kata peragraf penjelasan, diperlihatkan Gambar 6.

(Gambar 6 : laporan audit standar dengan paragraf penjelasan karena inkonsistensi dalam
prinsip akuntansi sesuai dengan GAAP)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


(Ketiga paragraf pertama sama seperti pada laporan standar)
Seperti telah dibahas dalam Catatan X atas laporan keuangan, Perusahaan mengubah metode
perhitungan penyusutan pada tahun 20X2.

Jenis Pendapat Lain

Apabila perubahan prinsip-prinsip akuntansi dilakukan tidak sesuai dengan GAAP, maka auditor
harus mengeluarkan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar, tergantung

22
pada materialitas perubahan itu. Selain itum auditor juga harus menambahkan suatu paragraf
penjelasan segera sebelum paragraf pendapat untuk menjelaskan ketidaksesuaian dengan GAAP.
Pengaruhnya terhadap laporan standar dan contoh kata-kata paragraf penjelasan apabila
manajemen tidak dapat membenarkan perubahan prinsip akuntansi,dapat dilihat paga Gambar 7.

(Gambar 7 : laporan auditor dengan pendapat wajar dengan pengecualian karena


inkonsistensi dalam prinsip akuntansi yang tidak sesuai dengan GAAP)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


[ Paragraf pertama dan kedua sama seperti pada laporan standar ]
Seperti dijelaskan dalam Catatan X atas laporan keuangan, pada tahun 20X2 Perusahaan
menerapkan metode akuntansi FIFO untuk persediaannya, sedangkan sebelumnya menggunakan
metode LIFO. Meskipun penggunaan metode FIFO sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum, namun menurut pendapat kami Perusahaan belum memberikan alasan yang layak untuk
melakukan perubahan ini sebagaimana yang disyaratkan oleh prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
Menurut pendapat kami, kecuali untuk pengaruh perubahan prinsip akuntansi yang diuraikan
dalam paragraf terdahulu, laporan keuangan tersebut diatas menyajikan dengan wajar, semua hal
yang material, posisi keuangan X Company per 31 Desember 20X2 dan 20X1, serta hasil operasi
arus kasnya untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

PENGUNGKAPAN YANG TIDAK MEMADAI

Jika laporan keuangan dan catatan yang meyertainya tidak dapat mengungkapkan informasi yang
disyaratkan oleh GAAP, maka laporan itu tidak disajikan secara wajar. Dalam kasus demikian,
auditor harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar karena
ketidaksesuaian dengan GAAP, dan ada penyimpangan dari laporan standar. Jika perusahaan
mengeluarkan laporan keuangan yang bertujuan menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi
tetapi meniadakan laporan arus kas yang bertalian, maka auditor lazimnya akan menyimpulkan
bahwa peniadaan itu memerlukan pendapat dengan pengecualian.

Jika memungkinkan, informasi penting tersebut harus diberikan dalam satu atau lebih
paragraph penjelasan pada laporan auditor, kecuali jika tidak dimasukkannya hal itu dalam
laporan diakui menurut SAS. Ada dua penghilangan yang diakui: auditor tidak diwajibkan untuk

23
menyajikan (1) laporan arus kas apaila laporan itu ditiadakan oleh klien atau (2) informasi
segmen yang dihilangkan. Akan tetapi, dalam kedua contoh itu auditor harus menunjukkan data
yang dihilangkan dalam paragraph penjelasan dan menyatakan pendapat wajar dengan
pengecualian atau pendapat tidak wajar atas laporan keuangan.

Pengaruh pemberian pendapat wajar dengan pengecualian terhadap pendapat wajar


dengan pengecualian terhadap laporan auditor karena pengungkapan yang tidak memadai
disajikan dalam Gambar 8.

(Gambar 8 : laporan auditor dengan pendapat wajar dengan pengecualian karena


pengungkapan yang tidak memadai)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


[ Paragraf pertama dan kedua sama seperti pada laporan standar ]
Laporan keuangan Perusahaan tidak mengungkapkan [menguraikan sifat dari pengungkapan
yang dihilangkan]. Menurut pendapat kami, pengungkapan informasi ini disyaratkan oleh prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
Menurut pendapat kami, kecuali untuk tidak disajikannya informasi yang diuraikan dalam
paragraf terdahulu......

Penyimpangan dari laporan standar auditor dapat dilakukan karena pengungkapan yang
tidak memadai tidak sering terjadi. Dalam kebanyakan kasus, karena data yang diperlukan akan
diungkapkan dalam laporan standar auditor, maka manajemen biasanya lebih suka membuat
pengungkapan yang memungkinkan laporan standar dibuat.

KERAGUAN YANG SUBSTANSIAL MENGENAI STATUS KELANGSUNGAN USAHA

Dalam suatu audit, biasanya entitas diasumsikan merupakan perusahaan yang berkelanjutan
(going concern) yang akan terus ada. Meskipun dmeikian, auditor mempunyai tanggung jawab
untuk mengevaluasi apakah dala kenyataan entitas itu mempunyai kemampuan akan terus
melanjutkan usaha selama periode waktu yang layak, yaitu tidak melebihi satu tahun sesudah
tanggal laporan keuangan yang telah diaudit. Seperti telah dibahas dalam bab terdahulu, auditor
tidak perlu merancang prosedur audit khusus untuk tujuan ini. Bisanya, prosedur audit yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan audit lainnya harus cukuo guna mengidentifikasi kondisi-
kondisi dan peristiwa yang, bila diperhitungkan secara agregat, menunjukkan bahwa ada

24
keraguan yang substansial mengenai kemampuan entitas tersebut untuk melanjutkan usahanya.
AU 341,06, The Auditor Consideration of an Entity’s Ability to Continue as a Going Concern
(SAS 59), menunjukkan bahwa informasi yang bertentangan dengan asumsi kelangsungan usaha
mencakup:

 Tren negatif seperti kerugian operasi yang berulang, kekurangan modal kerja, arus kas
negatif dari aktivitas operasi, dan rasio keuangan kunci yang buruk.
 Petunjuk lain dari kemungkinan kesulitan keuangan seperti dapat membaar hutang atau
perjanjian pinjaman, penunggakan pembayaran deviden, restrukturisasi hutang, dan
ketidaktaatan terhadap persyaratan modal dasar.
 Masalah internal seperti penghentian kerja, ketergantungan yang besar pada keberhasilan
proyek tertentu, dan komitmen jangka panjang yang tidak ekonomis.
 Masalah eskternal seperti kerugian pada franchise atau waralaba yang penting; kerugian
yang tidak diasuransikan dari gempa bumi atau banjir.

Auditor disyaratkan untuk memperhatikan rencana manajemen guna menghadapi pengaruh


buruk dari kondisi-kondisi dan peristiwa di atas. Manajemen mungkin merencanakan untuk (1)
melepas aktiva, (2) meminjam uang atau merestrukturisasi hutang, (3) mengurangi atau
menangguhkan pengeluaran, atau (4) meningkatkan ekuitas kepemilikan.

Bahasa Penjelasan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian

Apabila situasi tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya diungkapkan secara
memadai dalam catatan atas laporan keuangan, maka auditor harus (1) menyatakan pendapat
wajar tanpa pengecualian dan (2) menambah paragraph penjelasan sesudah paragraph yang
mengacu pada catatan itu. Pengaruhnya terhadap laporan standar diilustrasikan pada Gambar 9.

Auditing Standards Board merasa yakin bahwa laporan tersebut di atas akan member
informasi secara memadai kepada pemakai laporan keuangan mengenai situasi itu. Akan tetapi,
auditor tidak dilarang menerbitkan laporan audit yang memuat penolakan memberikan pendapat.

25
(Gambar 9 : laporan audit standar dengan bahasa penjelasan karena keraguan tentang
kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya.)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


(Tiga paragraf pertama sama seperti pada laporan standar)
Laporan keuangan terlampir telah disusun dengan menganggap bahwa Perusahaan akan
melanjutkan usahanya sebagai going concern. Sebagaimana dibahas dalam Catatan X atas
laporan keuangan, Perusahaan telah mengalami kerugian operasi yang berulang dan mengalami
kekurangan modal bersih yang menimbulkan keraguan yang substansial mengenai
kemampuannya untuk meneruskan usahanya. Rencana manajemen berkenaan dengan hal-hal ini
juga diuraikan dalam Catatan X Laporan Keuangan tidak mencakup suatu penyesuaian yang
dapat berasal dari hasil ketidakpastian ini.

Jenis Pendapat Lain

Jika auditor menyimpulkan bahwa mengungkapan entitas dalam laporan keuangan tidak
memadai, maka laporan itu tidak menyajikan secara wajar. Dengan demikian, auditor harus
menyatakan baik pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar karena
ketidaksesuaian dengan GAAP, yang mencakup pengungkapan informatif. Di samping itu,
laporan auditor juga harus berisi paragraph penjelasan yang menguraikan situasi tersebut dan,
jika memungkinkan, pengungkapan yang diperlukan untuk kewajaran penyajian harus dibuat.

PENEKANAN PADA SUATU HAL

Pada beberapa situasi, auditor mungkin ingin menekankan dalam laporan audit hal-hal yang
dipertanggungjawabkan dengan tepat dan diungkapkan secara memadai sambil tetap menyatakan
pendapat wajar tanpa pengecualian. Penekanan pada hal semacam ini akan menghasilkan
penambahan paragraph penjelasan dalam laporan standar. Dalam laporan ini, auditor harus (1)
menggunakan kata-kata standar dalam paragraph pendahuluan, ruang lingkup, dan pendapat, (2)
menguraikan hal-hal yang ditekankan dalam paragraph penjelasan, dan (3) tidak membuat
referensi ke materi penjelasan dalam paragraph pendapat.

PENDAPAT YANG SEBAGIAN DIDASARKAN ATAS LAPORAN DARI AUDITOR


LAIN

26
Apabila klien mempunyai satu atau lebih anak perusahaan, divisi, atau cabang, maka klien itu
mungkin perlu menugaskan lebih dari satu kantor akuntan utnuk berpartisipasi dalam audit.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa klien yang operasi utamanya berlokasi di Midwest
mempunyai anak perusahaan di luar negeri yang diaudit oleh kantor akuntan asing. Apabila dua
atau lebih kantor akuntan terlibat dalam suatu audit, maka satu kantor harus menjadi auditor
utama. Keputusan ini harus didasarkan pada faktor-faktor seperti jumlah relatif dan signifikansi
pekerjaan yang dilakukan serta luas pengetahuan perusahaan atas keseluruhan laporan. Dalam
contoh ini, kantor akuntan yang mengaudit operasi Midwest akan menjadi auditor utama.

Auditor utama kemudian harus memutuskan apakah bersedia atau tidak memikul
tanggung jawab atas pekerjaan auditor lain sejauh hal itu berkaitan dengan laporan klien secara
keseluruhan. Jika auditor utama menerima tanggung jawab ini, maka tidak adareferensi yang
harus dibuat dalam laporan audit atas pemeriksaan auditor lain.

Keputusan untuk Tidak Membuat Referensi

Jika auditor utama dapat memperoleh kepuasan mengenai (1) independensi dan reputasi
professional dari auditor lain serta (2) ruang lingkup dan mutu pemeriksaan auditor lain, maka
referensi apabila bagiam dari laporan keuangan yang diperiksa oleh auditor lain bersiat material
terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.

Auditor utama diharuskan menurut keputusan ini untuk menhajukan pertanyaan


mengenai reputasi professional auditor lain dan memperoleh representasi dari auditor lain bahwa
ia independen terhadap klien. Dalam kasus di mana praktik utama kantor akun lain berada di luar
negeri, auditor utama juga harus berkomunikasi dengan auditor lain untuk memastikan
pamahaman auditor itu dengan GAAS dan GAAP di Amerika Serikat.

Keputusan untuk Membuat Referensi

Auditor utama dapat memutuskan untuk membuat referensi ke auditor lain bila satu atau lebih
faktor-faktor di atas tidak ada. Auditor utama juga dapat memutuskan untuk membuat referensi
apabila bagian dari laporan keuangan yang diperiksa oleh auditor lain bersifat material terhadap
laporan keuangan secara keseluruhan.

27
Auditor utama diharuskan menurut keputusan ini untuk mengajukan pertanyaan
mengenai reputasi profesional auditor lain dan memperoleh representasi dari auditor lain bahwa
ia independen terhadap klien.

Bahasa Penjelasan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian

Apabila auditor memutuskan untuk mebuat referensi ke auditor lain, laporan itu harus
menunjukkan secara jelas pembagian tanggung jawab yang ada di antara para auditor. Ini dicapai
dengan perubahan-perubahan berikut dalam laporan:

 Dalam paragraph pendahuluan, besarnya bagian laporan keuangan yang diaudit oleh
auditor lain harus ditunjukkan.
 Dalam paragraph ruang lingkup, laporan auditor lain harus dimasukkan dalam sumber
dasar yang memadai bagi auditor untuk memberikan pendapat.
 Dalam paragraph pendapat, referensi harus dibuat pada laporan auditor lain.

Jenis Pendapat Lain

Jika auditor utama menyimpulkan bahwa pengandalan tidak dapat diberikan pada pekerjaan
auditor lain dan pekerjaan yang dilakukan oleh auditor lain bersifat material terhadap laporan
keuangan secara keseluruhan, maka berarti ada pembatasan ruang lingkup. Dalam kasus
demikian, pendapat wajar dengan pengecualian atau penolakan memberikan pendapat harus
diberikan. Suatu pendapat wajar dengan pengecualian juga dapat diberikan oleh auditor utama
bila laporan auditor lain atas bagian yang signifikan dari laporan keuangan memuat pendapat
selain pendapat wajar tanpa pegecualian.

IKHTISAR PENGARUH SITUASI TERHADAP LAPORAN AUDITOR

Suatu ikhtisar pengaruh situasi yang dibahas di atas yang mengakibatkan penyimpangan dari
laporan standar auditor diberikan dalam gambar. Untuk masing-masing situasi, jenis
penyimpangan ditunjukkan bersama dengan lokasi setiap informasi penjelasan dan uraian dari
setiap pengaruh utama lainnya terhadap laporan itu.

28
D. PERTIMBANGAN PELAPORAN LAIN

Bagian ini akan membahas tanggung jawab pelaporan berkaitan dengan empat situasi tambahan:
(1) pelaporan bila akuntan publik tidak independen, (2) situasi yang berkenaan dengan laporan
keuangan komparatif, (3) informasi yang menyertai laporan keuangan yang telah diaudit, dan (4)
laporan keuangan yang disiapkan untuk penggunaan di Negara lain.

PELAPORAN BILA AKUNTAN PUBLIK TIDAK INDEPENDEN

Seorang akuntan publik (CPA) dapat mengaudit laporan keuangan bila ia tidak independen
dengan klien. Sebagai contoh, akuntan publik itu mungkin seorang direktur atau pejabat klien,
atau ia dapat mempunyai kepentingan keuangan langsung dengan klian sebagai kreditor atau
pemegang saham. Apabila akuntan publik tidak mempunyai independensi sebagaimana yang
disyaratkan oleh GAAS (Standar Umum No. 2), akuntan publik itu tidak dapat menggunakan
laporan standar auditor dan disyaratkan untuk menerbitkan penolakan memberikan pendapat.

AU 504, Association with Financial Statements (SAS 26, 35, dan 72), menunjukkan bahwa
laporan satu paragraph harus diterbitkan seperti gambar berikut:

(Gambar 10 : Laporan Apabila Akuntan Publik Tidak Independen)

Kami tidak independen berkenaan dengan XYZ Company dan neraca terlampir per 31 Desember
20X1, serta laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas terkait untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut yang tidak diaudit oleh kami dan dengan demikian, kami tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan itu.

Laporan itu tidak boleh menyatakan mengapa akuntan publik tidak independen. Selain itu,
laporan itu juga tidak memasukkan suatu judul, dan setiap prosedur audit yang dilaksanakan
tidak boleh diuraikan. Pengungkapan ini mungkin membingungkan pembaca mengenai
pentingnya independensi yang terganggu.

29
Seorang akuntan publik yang menyadari adanya penyimpangan yang material dari GAAS juga
harus (1) meminta revisi atas laporan keuangan, (2) menguraikan penyimpangan dalam
pengungkapan, atau (3) menolak dikaitkan dengan laporan keuangan.

SITUASI YANG BERKENAAN DENGAN LAPORAN KEUANGAN KOMPARATIF

Standar pelaporan keempat berlaku tidak hanya untuk laporan keuangan periode berjalan, tetapi
juga laporan dari setiap periode sebelumnya yang disajikan atas dasar komparatif dengan periode
berjalan. Selama audit tahun berjalan, audit harus waspada terhadap situasi dan peristiwa yang
bertalian dengan laporan keuangan periode sebelumnya. Situasi-situasi tersebut dapat mencakup
(1) pendapat audit yang berbeda, (2) pemutakhiran pendapat, dan (3) perubahan auditor.

Pendapat yang Berbeda

Untuk suatu tahun tertentu, seorang auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian atas satu laporan di samping memberikan jenis pendapat yang berbeda untuk
laporan lain. Demikian pula, dalam laporan komparatif, jenis pendapat yang berbeda dapat
dinyatakan atas satu atau lebih laporan untuk tahun sebelumnya sementara pendapat wajar tanpa
pengecualian dinyatakan atas laporan yang sama untuk tahun berjalan. Suatu laporan yang
mengandung pendapat wajar tanpa pengecualian pada laporan tahun berjalan dan penolakan
memberikan pendapat atas semua laporan kecuali neraca tahun sebelumnya diilustrasikan pada
gambar berikut:

(Gambar 11: Laporan Audit atas Laporan Keuangan Komparatif dengan Pendapat yang
Berbeda)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


(Paragraf pertama sama seperti pada laporan standar)
Kecuali seperti yang dijelaskan dalam paragraf berikut, kami melaksanakan audit berdasarkan
standar audit yang berlaku umum. Standar itu mengharuskan kami merencanakan dan
melaksanakan audit untuk mendapatkan kepastian yang layak bahwa laporan keuangan itu telah
bebas dari salah saji yang material. Suatu audit mencakup pemeriksaan, atas dasar pengujian,
bukti-bukti yang mendukung jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga
mencakup penilaian prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, termasuk evaluasi atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin
bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk pendapat kami.

30
Kami tidak mengamati perhitungan fisik persediaan per 31 Desember 20X0, karena pada tanggal
itu kami belum bertugas sebagai auditor Perusahaan, dan kami tidak dapat meyakinkan diri kami
mengenai kuantitas persediaan dengan prosedur audit lain. Jumlah persediaan pada tanggal 31
Desember 20X0, digunakan dalam menentukan laba bersih dan arus kas untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 20X1.
Karena masalah yang diuraikan dalam paragraf terdahulu, lingkup pekerjaan kami tidak cukup
memungkinkan kami menyatakan, dan kami tidak menyatakan, pendapat atas hasil operasi serta
arus kas untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 20X1.
Menurut pendapat kami, neraca ABC Company per 31 Desember 20X2 dan 20X1, serta laporan
laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas terkai utnuk tahun yang berakhir 31
Desember 20X2, menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
ABC Company per 31 Desember 20X2 dan 20X1, serta hasil operasi dan arus kasnya untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X2, sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.

Perhatikan bahwa paragraph ruang lingkup dimulai dengan kata-kata “Kecuali seperti yang
dijelaskan dalam paragraf berikut…” sisa dari paragraf ruang lingkup berisi kata-kata standar.
Paragraf berikutnya mengandung penolakan memberikan pendapat atas hasil operasi dan arus
kas tahun sebelumnya. Paragraf akhir berisi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan
keuangan yang diidentifikasi dari setiap tahun.

Memutakhirkan Pendapat

Audit tahun berjalan oleh auditor dapat memberikan bukti bahwa pendapat atas laporan tahun
sebelumnya harus berbeda dari pendapat yang semila diberikan. Ini dapat berasal dari peristiwa-
peristiwa seperti (1) resolusi selanjutnya atas ketidakpastian yang ada pada tahun sebelumnya,
(2) penemuan ketidakpastian yang berlaku untuk tahun sebelumnya yang belum diketahui ketika
pendapat atas laporan tahun sebelumnya diberikan, atau (3) penetapan kemabli laporan periode
sebelumnya agar sesuai dengan GAAP. Pemutakhiran atas pendapat tahun sebelumnya
menghasilkan suatu laporan standar kecuali penambahan paragraph penjelasan yang merinci
pendapat yang berbeda dan semua alasan substantif atas perubahan pendapat. AU 508.69.
menunjukkan bahwa paragraph penjelasan berikut mungkin sesuai untuk pemutakhiran itu:

Dalam laporan kami tertanggal 1 Maret 20X2, kami menyatakan pendapat bahwa laporan
keuangan tahun 20X1 tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum karena dua penyimpangan dari prinsip

31
tersebut: (1) perusahaan mencatat properti, pabrik, dan peralatan pada nilai taksiran, serta
memperhitungkan penyusutan atas dasar nilai tersebut, dan (2) perusahaan tidak menyisihkan
untuk pajak penghasilan yang ditangguhkan berkenaan dengan perbedaan antara laba dan tujuan
pelaporan keuangan dan laba kena pajak. Seperti diuraikan dalam catatan X, perusahaan telah
menyajikan kembali laporan keuangan tahun 20X1 agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Dengan demikian, pendapat kami saat ini atas laporan keuangan tahun 20X1,
seperti yang disajikan di sini, berbeda dengan yang disajikan dalam laporan kami sebelumnya.

Perubahan Auditor

Persyaratan ppelaporan tambahan harus dipenuhi apabila terjadi perubahan auditor selama
periode yang tercakup oleh laporan komparatif. Jika laporan auditor terdahulu atas tahun
sebelumnya tidak disajikan, yang merupakan kasus yang biasa, maka perlu bagi auditor
pengganti atau penerus untuk mengubah laporan standar guna menjelaskan situasi tersebut.
Karena situasi itu berkenaan dengan kantor akuntan yang melaksanakan audit, maka informasi
penjelasan ditambahkan pada paragraf pendahuluan, bukan sebagai paragraf terpisah. Auditor
pengganti atau penerus harus menunjukkan dalam laporan tahun berjalan:

 Bahasa laporan keuangan tahun sebelumnya telah diaudit oleh auditor lain

 Tanggal laporan auditor terdahulu

 Jenis laporan yang diterbitkan oleh auditor terdahulu

 Jika laporan itu bukan laporan standar, berikan alasan substatif penyebabnya

Paragraf pendahuluan yang diperhatikan di bawah ini menggambarkan kata-kata yang


direkomendasikan oleh AU 506.74 apabila auditor terdahulu menerbitkan laporan standar.

Kami telah mengaudit neraca ABC Company per 31 Desember 20X2, serta laporan laba rugi,
laporan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Laporan keuangan ini adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami
adalah menyatakan pendapat atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Laporan
keuangan ABC Company per 31 Desember 20X1 telah diaudit oleh auditor lain yang laporannya
tertanggal 31 Desember 20X1, menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan

32
keuangan tersebut.

Tidak ada perubahan tambahan yang disyaratkan dalam lingkup dan pendapat auditor pengganti
berkaitan dengan laporan keuangan tahun 20X1. Auditor terdahulu tidak perlu disebutkan
namanya dalam laporan itu kecuali jika praktik auditor terdahulu diambil, atau digabungkan,
dengan auditor pengganti. Auditor terdahulu yang setuju untuk menerbitkan kembali laporan
atau setuju atas penggunaan kembali suatu laporan harus melaksanakan prosedur guna
menentukan apakah pendapat sebelumnya atas laporan keuangan masih tepat. AU 508.74
merinci persyaratan tambahan bila laporan tahun sebelumnya disajikan kembali.

INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN YANG TELAH DIAUDIT

Informasi yang menyertai laporan keuangan terdiri dari (1) informasi tambahan yang disyaratkan
oleh FASB dan GASB, (2) informasi sukarela yang diberikan oleh manajemen, dan (3) informasi
tambahan yang diberikan oleh auditor. Auditor tidak diwajibkan oleh GAAS untuk memeriksa
setiap informasi itu karena data tersebut tidak termasuk dalam laporan keuangan dasar. Akan
tetapi, auditor mempunyai sejumlah tanggung jawab atas informasi itu, seperti yang dijelaskan
berikut ini.

Informasi Tambahan yang Disyaratkan

FASB dan Governmental Accounting Standards Board (GASB) telah menyimpulkan bahwa
informasi tambahan tertentu merupakan bagian yang sangat penting dari pelaporan keuangan
entitas. Sebagai contoh, FASB mempersyaratkan informasi tentang cadangan minyak, gas, dan
mineral.

Auditor diwajibkan untuk menerapkan prosedur terbatas tertentu atas informasi dan
melaporkan setiap kekurangan atau penghilangan informasi tersebut. Prosedur yang terbatas ini
mencakup pengajuan pertanyaan ke informasi itu untuk konsistensi dengan data lain yang
tersedia. Karena informasi tersebut tidak diaudit ataupun bukan merupakan bagian dari laporan
keuangan dasar, maka SAS 52, Omnibus Statement of Auditing Standards – 1987 (AU 558.08),
menyatakan bahwa laporan standar harus diterbitkan kecuali dalam situasi-situasi berikut:

 Informasi tambahan yang disyaratkan dihilangkan


33
 Pengukuran dan penyajian informasi itu menyimpang secara material dari pedoman yang
digariskan

 Auditor tidak dapat menyelesaikan prosedur yang ditetapkan

 Auditor tidak dapat menghilangkan keraguan yang substansial mengenai apakah


informasi itu sesuai dengan pedoman yang ditetapkan

Situasi-situasi ini tidak mempengaruhi pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan. Akan
tetapi, auditor harus menambahkan suatu paragraf penjelasan pada laporan yang menguraikan
situasi-situasi itu. Tidak ada perubahan dalam semua paragraf lain dari laporan standar. Auditor
tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi tambahan apabila hal itu dihilangkan oleh entitas.

Informasi Sukarela yang Diberikan oleh Manajemen

Laporan keuangan klien yang telah diaudit biasanya disajikan dalam dokumen yang disebut
laporan tahunan. Dokumen ini mencakup informasi seperti garis besar keuangan, surat dari
presiden direktur dan/atau ketua dewan komisaris, statistic keuangan komparatif, skedul, dan
penyajian data keuangan secara grafik yang disiapkan dengan sukarela oleh manajemen. Auditor
diwajibkan membaca informasi ini untuk menentukan apakah data itu, atau cara penyajiannya,
secara material tidak konsisten dengan laporan keuangan di mana auditor akan memberikan
pendapatnya.

Sebagai contoh, dengan mengacu pada laba per saham dalam surat presiden direktur,
klien dapat menyatakan laba per saham hanya sebelum kerugian luar biasa apabila laporan laba-
rugi memperlihatkan data laba per saham sesuai dengan APB Opinion 15, Earning per Share.
Apabila terdapat inkonsistensi yang material, maka auditor harus menentukan apakah laporan
itu, laporan audit atau informasi lainnya harus direvisi. Jika demikian halnya dank lien menolak
untuk melakukan perubahan yang diperlukan, maka SAS 8, Other Information in Documents
Containing Audited Financial Statements (AU 550.04), menyatakan bahwa auditor dapat
memilih untuk (1) memasukkan paragraf penjelasan dalam laporan audit tentang hal itu, (2)
menahan laporan audit, atau (3) menarik diri dari penugasa. Apabila paragraf penjelasan
ditambahkan, tidak ada perubahan lain yang diperlukan dalam laporan standar.

Informasi Tambahan yang Diberikan oleh Auditor

34
Pada akhir dari suatu penugasan audit, auditor menyerahkan suatu dokumen yang berisi laporan
keuangan dasar klien dan laporan auditor mengenai hal itu kepada klien. Auditor juga dapat
menyertakan informasi tambahan yang bersangkutan dengan laporan dasar. Informasi itu, seperti
rincian dan ikhtisar historis dari pos-pos laporan tertentu, dimaksudkan untuk mempermudah
analisis dan interpretasi atas laporan keuangan dasar. Di sini penting untuk mengetahui bahwa
informasi tambahan yang ada dalam dokumen yang diserahkan oleh auditor (auditor-submitted
document) disajikan di luar laporan dsar, dan tidak perlu menyajikan secara wajar laporan itu.
Seperti laporan keuangan dasar, data dalam informasi tambahan representasi manajemen karena
hal itu berasal dari laporan dasar.

Auditor diwajibkan oleh standar pelaporan keempat untuk melaporkan semua informasi
yang termasuk dalam dokumen yang diserahkan oleh auditor. Jadi, auditor harus menguraikan
karakteristik dari pemeriksaan atas informasi itu, jika ada, dan menyatakan ataupun menolak
memberikan pendapat. SAS 29, Reporting on Information Accompanying the Basic Financial
Statements in an Auditor-Submitted Document (AU 551.06), menunjukkan bahwa dalam
menyatakan suatu pendapat, auditor harus menunjukkan apakah informasi tambahan itu telah
disajikan secara wajar dalam semua hal yang material berkaitan dengan laporan keuangan
dasar secara keseluruhan. Laporan itu dapat ditambahkan pada laporan standar auditor atau
disajikan terpisah dalam dokumen.

LAPORAN KEUANGAN YANG DISIAPKAN UNTUK DIGUNAKAN DI NEGARA


LAIN

Laporan auditor mengenai laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan GAAP negara lain
tergantung pada tujuan dari penggunaan laporan keuangan itu. SAS 51, Reporting on Financial
Statements Prepared for Use in Other Countries (AU 534.07) menunjukkan bahwa

 Jika digunakan hanya di luar Amerika Serikat, maka laporan itu dapat berupa (1) laporan
auditor gaya A.S. yang dimodifikasi dengan prinsip-prinsip akuntansi negara lain atau (2)
laporan standar negara lain.

 Jika digunakan baik di luar maupun di Amerika Serikat, maka laporan gaya A.S. harus
digunakan dengan pendapat wajar dengan pengecualian atau penolakan memberikan
pendapat, tergantung pada materialitas penyimpangan dari GAAP A.S.

35
Modifikasi berikut akan diperlukan jika gaya A.S. digunakan:

 Paragraf pendahuluan harus menyatakan bahwa laporan keuangan telah disiapkan


berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di (nama negara)

 Paragraf ruang lingkup harus menunjukkan bahwa audit telah dilakukan sesuai dengan
GAAS di Amerika Serikat dan, jika sesuai, standar audit dari (nama negara).

 Paragraf pendapat harus menyatakan kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di (nama negara)

Seorang auditor yang memilih menggunakan laporan standar dari negara lain harus (1)
memastikan bahwa laporan itu akan digunakan oleh auditor di negara lain dengan situasi yang
sama serta (2) memahami, dan berada dalam posisi untuk membuat, atestasi yang termuat dalam
laporan tersebut. Atestasi itu dapat mencakup kelayakan eksplisi atau implisit dari ketaatan
perundangan dengan hukum setempat.

36
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

AU 411.04 : The Meaning of Present Fairly in Conformity With Generally Accepted


Accounting Principles in the Independent Auditors Report SAS 69 , menyatakan bahwa pendapat
auditor mengenai kesesuaian dengan GAAP harus didasarkan pada pertimbangannya tentang
apakah :

 prinsip akuntansi yang dipilih dan diterapkan telah diterima secara umum.
 Prinsip akuntansi telah sesuai dengan situasi yang dihadapi
 Laporan keuangan,termasuk catatan yang bertalian,bersifat informatif atas hal-hal yang
dapat mempengaruhi penggunaan,pemahaman,dan interpretasinya.
 Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan telah diklasifikasikan dan di
ikhtisarkan dengan cara yang layak ( yakni,tidak terlalu rinci atau pun terlalu ringkas )
 Laporan tersebut mencerminkan peristiwa dan transaksi yang mendasari dengan cara
menyajikan posisi keuangan,hasil operasi,serta arus kas dalam batas-batas yang layak dan
praktis.

LAPORAN STANDAR

Laporan standar (standard report) terdiri dari paragraf pendahuluan (atau permulaan), paragraf
ruang lingkup (atau tengah), paragraf pendapat (atau kesimpulan), dan bahasa standar. Bahasa
laporan agak bervariasi tergantung pada apakah auditor melaporkan laporan keuangan untuk satu
tahun atau laporan keuangan komparatif.

Laporan itu lazimnya dialamatkan ke pribadi-pribadi atau kelompok yang ditunjuk oleh
auditor. Untuk klien berbentuk korporasi, laporan dialamatkan kepada dewan komisaris dan /
atau pemegang saham ; untuk klien bukan korporasi, alamatnya adalah partner atau pemilik
perseorangan. Lapoiran standar auditor harus diberi tanggal per penyelesaian pekerjaan
lapangan. Tandatangan yang dicantumkan pada laporan itu umumnya adalah nama kantor

37
akuntan karena kantor itulah yang memikul tanggung jawab atas pekerjaan dan temuan dari staf
profesionalnya.

DAFTAR PUSTAKA

Boynton, C. William, Johnson, N. Raymond (2006). Modern Auditing. Penerbit: John Wiley &
Sons, Inc.

Agoes, Sukrisno. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik Jilid II.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.

http://pcaobus.org/STANDARDS/AUDITING/Pages/default.aspx

(diakses pada 17 November 2013, pukul 21.00 WITA)

http://www.aicpa.org/Research/Standards/AuditAttest/DownloadableDocuments/AU-00508.pdf

(diakses pada 17 November 2013, pukul 22.00 WITA)

38

Anda mungkin juga menyukai