Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Standar Akuntansi Keuangan Syariah

Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Topik Khusus Akuntansi


Keuangan

Dosen Pengampu : Dr.Ira Novianti SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CAAT.

Disusun Oleh :

Alfredo Jon Colombanus Napitu (5211171095)


Baihaqi Noer Alfalah (5211171088)
Hendi Susilo (5211171092)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat-Nya, kami dapat menyalesaikan makalah Standar Akuntansi
Keuangan Syariah.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Topik Khusus Akuntansi Keuangan. Untuk itu kami selaku penyusun
sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Topik Khusus
Akuntansi Keuangan yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini
dapat kami selesaikan tepat pada waktunya dan kami berterimakasih kepada pihak
yang rela meluangkan waktunya untuk membimbing kami dalam pembuatan
makalah ini.

Selaku penyusun kami sangat mengetahui bahwa makalah ini masih


banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang
membangun agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi
kami pelaku penyusun makalah ini.

Cimahi, September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan.................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................3
BAB II Pembahasan.................................................................................................................4
2.1 Definisi UMKM..............................................................................................................4
2.2 Ciri-ciri UMKM.........................................................................................................4
2.3 Asas Pelaksanaan UMKM........................................................................................5
2.4 Kriteria UMKM.........................................................................................................5
2.5 SAK EMKM...............................................................................................................6
BAB III Penutup....................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................23
3.2 Saran..............................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................24
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan lingkungan global yang semakin menyatukan hampir seluruh


negara di dunia dalam komunitas tunggal yang dijembatani perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi yang semakin murah, menuntut adanya
transparansi di segala bidang. Akuntansi adalah media komunikasi, oleh karena
itu sering disebut sebagai “Bahasanya Dunia Usaha” (Business Language).
Sistem keuangan Islam bukan sekedar transaksi komersial, tetapi harus
sudah sampai kepada lembaga keuangan untuk dapat mengimbangi tuntutan
zaman. Bentuk sistem keuangan atau lembaga keuangan yang sesuai dengan
prinsip Islam adalah terbebas dari unsur riba. Kontrak keuangan yang dapat
dikembangkan dan dapat menggantikan sistem riba adalah mekanisme syirkah 
yaitu :  musyarakah  dan mudharaba.
Dengan adanya standar akuntansi syariah, laporan  keuangan diharapkan
dapat menyajikan informasi yang relevan dan dapat dipercaya kebenarannya.
Standar akuntansi juga digunakan oleh pemakai laporan keuangan seperti
investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat umum sebagai acuan untuk
memahami dan menganalisis laporan keuangan sehingga memungkinkan mereka
untuk mengambil keputusan yang benar. Dengan demikian, standar akuntansi
memiliki peranan penting bagi pihak penyusun dan pemakai laporan keuangan
sehingga timbul keseragaman atau kesamaan interpretasi atas informasi yang
terdapat dalam laporan keuangan.
1.2 Rumusan Masalah

Maka dari latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan :

1.2.1 Apa Pengertian dari SAK Syariah?

1.2.2 Bagaimana Pembagian SAK Syariah?

1.2.3 Bagaimana Kerangka Konseptual dari SAK Syariah?


1.2.4 Siapa saja Pengguna SAK Syariah?

1.2.5 Bagaimana Implementasi SAK Syariah?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk bisa memahami Pengertian dari SAK Syariah

1.3.2 Untuk bisa mengetahui Manfaat dan Tujuan dari SAK Syariah

1.3.3 Untuk bisa mengetahui Karakteristik SAK Syariah

1.3.4 Untuk Mengetahui Siapa saja Pengguna SAK Syariah

1.3.5 Mengetahui Bagaimana Implementasi SAK Syariah


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi SAK Syariah

Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah Pernyataan Standar Akuntansi


Keuangan (PSAK) Syariah yang ditujukan untuk entitas yang melakukan
transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah.
Pengembangan SAS dilakukan dengan mengikuti model SAK umum namun
berbasis syariah dengan mengacu kepada fatwa MUI. 

2.2 PSAK Syariah berada dalam PSAK 100-106 yang terdiri dari :

1.PSAK 100 : Kerangka Konseptual

2.PSAK 101 : Penyajian Laporan Keuangan Syariah

3.PSAK 102 : Akuntansi Murabahah

4.PSAK 103 : Akuntansi Salam

5.PSAK 104 : Akuntansi Istishna’

6.PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah

7.PSAK 106 : Akuntansi Musyarakah

8.PSAK 107 : Akuntansi Ijarah

9.PSAK 108 : Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah

2.3 Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah


(KDPPLK Syariah) merupakan pengaturan akuntansi yang memberikan
konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan atas
transaksi syariah.

Berbeda dengan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK)


pada SAK umum yang mengacu kepada transaksi konvensional, KDPPLK
Syariah memberikan konsep dasar paradigma, asas transaksi syariah, dan
karakteristik transaksi syariah.

Berdasarkan KDPPLK Syariah, transaksi syariah berasaskan pada


prinsip:

a)    Persaudaraan (ukhuwah);

b)    Keadilan (‘adalah);

c)    Kemaslahatan (maslahah);

d)    Keseimbangan (tawazun);

e)    Unversalisme (syumuliyah);

Beberapa karakteristik transaksi syariah yang disebutkan dalam


KDPPLK Syariah diantaranya:

a)    Tidak mengandung unsur riba;

b)    Tidak mengandung unsur kezaliman;

c)    Tidak mengandung unsur maysir;

d)    Tidak mengandung unsur gharar;

e)    Tidak mengandung unsur haram

2.4 Sejarah KDPPLK Syariah

KDPPLK ini pertama kali disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi


Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada 27 Juni 2007 dan
masih berlaku hingga saat ini.
Berdasarkan surat Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI No. 0823-
B/DPN/IAI/XI/2013 maka seluruh produk akuntansi syariah yang
sebelumnya dikeluarkan oleh DSAK IAI dialihkan kewenangannya kepada
Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) IAI.

PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah

SEJARAH

PSAK 101 pertama kali dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada 27 Juni 2007. PSAK ini
menggantikan ketentuan terkait penyajian laporan keuangan syariah dalam PSAK
59: Akuntansi Perbankan Syariah yang dikeluarkan pada 1 Mei 2002.

Berdasarkan surat Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI No. 0823-


B/DPN/IAI/XI/2013 maka seluruh produk akuntansi syariah yang sebelumnya
dikeluarkan oleh DSAK IAI dialihkan kewenangannya kepada Dewan Standar
Akuntansi Syariah (DSAS) IAI.

Setelah pengesahan awal di tahun 2007, PSAK 101 mengalami amandemen dan
revisi sebagai berikut:

1.    16 Desember 2011 sehubungan dengan adanya revisi atas PSAK 1:


Penyajian Laporan Keuangan.

2.    15 Oktober 2014 sehubungan dengan adanya revisi atas PSAK 1 terkait
penyajian laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

3.    25 Mei 2016 terkait penyajian laporan keuangan asuransi syariah pada
Lampiran B. Perubahan ini merupakan dampak dari revisi PSAK
108: Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah. Perubahan ini berlaku efektif
1 Januari 2017.

IKHTISAR RINGKAS

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 101: Penyajian Laporan Keuangan


Syariah (selanjutnya disebut PSAK 101) menetapkan dasar penyajian laporan
keuangan bertujuan umum untuk entitas syariah. Pernyataan ini mengatur
persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan
persyaratan minimal isi laporan keuangan atas transaksi syariah.

PSAK 101 memberikan penjelasan atas karakteristik umum pada laporan


keuangan syariah, antara lain terkait:

 ·         Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK;

 ·         Dasar akrual;

 ·         Materialitas dan penggabungan;

 ·         Saling hapus;

 ·         Frekuensi pelaporan;

 ·         Informasi komparatif; dan

 ·         Konsistensi Penyajian

PSAK 101 juga memberikan penjabaran struktur dan isi pada laporan keuangan
syariah, mencakup:

1. ·         Laporan Posisi Keuangan

2. ·         Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

3. ·         Laporan Perubahan Ekuitas

4. ·         Laporan Arus Kas

5. ·         Catatan atas Laporan Keuangan

Untuk memudahkan pengguna dalam menerapkan ketentuan penyajian laporan


keuangan syariah berdasarkan PSAK 101, PSAK 101 dilengkapi dengan contoh
ilustrasi laporan keuangan bank syariah, entitas asuransi syariah, dan amil.
Lampiran yang terdapat pada PSAK 101 tersebut merupakan bagian tidak
terpisahkan dari PSAK 101.
2.2 Contoh Perusahaan (UMKM Batik Jumput Dahlia)
Analisis Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Batik Jumput Dahlia
Berdasarkan SAK-EMKM. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian kualitatif. Berdasarkan karakteristik masalah yang diangkat oleh
peneliti, maka penelitian ini diklarifikasikan sebagai penelitian kualitatif
deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang
diperoleh langsung dari pihak UMKM seperti data hasil wawancara dengan
pihak UMKM serta data berupa informasi dari catatan harian kas masuk dan
kas keluar. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari buku, jurnal,
internet yang mendukung penelitian ini. Dari hasil analisis data, hasil
penelitian menunjukkan bahwa laporan keuangan UMKM Batik Jumput
Dahlia menyajikan posisi keuangan tahun 2016 dan 2017 per 31 Desember
2016 menunjukkan total asset Rp 15.128.300,- sedangkan per 31 Desember
2017 menunjukkan total asset Rp 11.125.200,- Laba Rugi tahun 2016 nett
profit Rp 2.087.100 sedangkan Laba Rugi tahun 2017 nett profit Rp
511.000, Catatan Atas Laporan Keuanga (CALK) menyajikan gambaran
umum tentang UMKM Batik Jumput Dahlia, pernyataan bahwa penyusunan
laporan keuangan menggunakan SAK EMKM sebagai dasar penyusunan
yang digunakan, serta kebijakan akuntansi yang diterapkan dan disajikan
dalam laporan keuangan UMKM Batik Jumput Dahlia. Pada UMKM Batik
Jumput Dahlia belum ada beban pajaknya sehingga nilai laba bersihnya
masih sebelum dikurangi beban pajak.
Catatan Atas Laporan Keuangan
1. Umum

Batik Jumput UMKM DAHLIA Surabaya merupakan usaha yang terdiri dari Ibu –
Ibu PKK berdiri sejak tahun 2013 dan sudah berjalan selama 5 tahun lamanya,
berlokasi di wilayah Surabaya Selatan tempatnya di Kelurahan Ngagel Surabaya.
Entitas bergerak dalam bidang usaha jasa

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan disusun menggunakan Standart Akuntansi Keuangan


Entitas Mikro, Kecil dan Menengah.UMKM Batik Jumput Dahlia merupakan
tergolong usaha Mikro dengan omset pertahun rata-rata sebesar Rp 22.500.000
b. Dasar Penyusunan

Dasar penyusunan laporan keuangan

menggunakan biaya historis dan menggunakan asumsi dasar akrual. Mata uang
digunakan adalah Rupiah.

c. Aset Tetap

Aset tetap dicatat sebesar biaya

perolehannya jika asset tersebut dimiliki secara hukum oleh entitas. Aset tetap
disusutkan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu.

d. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui secara tunai pada saat

terima order oleh beban dan beban diakui saat terjadi.


g. Saldo laba tahun 2016 sebesar Rp 2.087.100 dan laba tahun 2017 sebesar Rp
511.000

h. Pendapatan penjualan tahun 2016 sebesar Rp 8.160.000 dan penjualan di


tahun 2017 sebesar Rp 6.710.000
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

SAK EMKM disusun berdasarkan topik dan dinyatakan dalam standar Bab
1 sampai dengan Bab 18 yang membahas tentang isi pokok standar . Dalam ED
SAK EMKM, laporan keuangan entitas disusun menggunakan asumsi dasar
akrual dan kelangsungan usaha, sebagaimana yang digunakan oleh entitas selain
entitas mikro, kecil, maupun menengah, serta menggunakan konsep entitas bisnis.

3.2 Saran

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis menerima
kritikan, masukan, dan saran seputar materi yang disajikan dalam makalah ini.
Penulis berharap segala saran dan masukan akan menjadi pengayaan untuk
membuat makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/syariah

http://www.iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/tentang-6-kerangka-
dasar-sak-syariah

http://www.iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas-65-
psak-102-akuntansi-murabahah

http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas-66-psak-103-
akuntansi-salam

http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas-67-psak-
syariah-104

http://www.iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas-68-
psak-105-akuntansi-mudharabah

http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas-69-psak-106-
akuntansi-musyarakah

http://www.iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas-70-
psak-107-akuntansi-ijarah

http://www.iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas-71-
psak-108-akuntansi-transaksi-asuransi-syariah

Anda mungkin juga menyukai