Perusahaan yang mempunyai piutang usaha atau aset lain yang didenominasi dalam mata uang
asing lebih besar dari liabilitasnya mempunyai risiko mata uang asing dari posisi aset neto yang
terkena eksposur. PSAK 55 menetapkan aturan umam bahwa kurs yang relevan untuk mengukur
nilai wajar dari forword exchange contract adalah kurs forward pada setiap tanggal penilaian.
Ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 20X1, akhir tahun
fiskal PT Induk, adalah sebagai berikut.
(7) Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 4.000.000
Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 4.000.000
Menyesuaikan piutang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara rupiah kini dengan menggunakan
kurs forward , sesuai dengan PSAK 55:
Rp. 174.000.000 = ¥2.000.000 x Rp. 87 kurs forward 90 hari pada tanggal 31 Des
Rp. 170.000.000 = ¥2.000.000 x Rp. 85 kurs forward 180 hari pada tanggal 1 Okt
Rp. 4.000.000 = ¥2.000.000 x (Rp. 87 – Rp. 85)
(8) Kerugian Transaksi Mata Uang Asing 20.000.000
Utang Usaha (¥) 20.000.000
Menyesuaikan utang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara rupiah kini dengan menggunakan
kurs spot, sesuai dengan PSAK 10:
Rp. 180.000.000 = ¥2.000.000 x Rp. 90 kurs spot pada tanggal 31 Des
Rp. 160.000.000 = ¥2.000.000 x Rp. 80 kurs spot pada tanggal 1 Okt
Rp. 20.000.000 = ¥2.000.000 x (Rp. 90 – Rp. 80)
Ayat jurnal yang diperlukan pada tanggal 1 April 20X2, tanggal penyelesaian, adalah
sebagai berikut.
(9) Kerugian Transaksi Mata Uang Asing 2.000.000
Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 2.000.000
Menyesuaikan piutang ke kurs spot pada tanggal penyelesaian :
Rp. 172.000.000 = ¥2.000.000 x Rp. 86 kurs spot pada tanggal 1 April 20X2
Rp. 174.000.000 = ¥2.000.000 x Rp. 87 kurs spot 90 hari pada tanggal 31 Des 20X1
Rp. 2.000.000 = ¥2.000.000 x (Rp. 87 – Rp. 86)
Pelaporan Formal Laporan Posisi Keuangan atas Jumlah Neto Forward Exchange Contract
PSAK 55 mengharuskan adanya pengakuan semua derivatif dalam laporan posisi kuangan pada nilai wajar
neto. Ini berarti bahwa laporan posisi keuangan menyajikan piutang neto dalam kontrak forward dari broker
terhadap utang rupiah ke broker.
Laporan posisi keuangan formal yang disajikan per 1 Oktober 20X1, setelah pencatatan transaksi dalam ayat
jurnal (5) dan (6), maka jumlah neto yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut.
Aset Liabilitas
Persediaan Rp. 160.000.000 Utang Usaha (¥) Rp. 160.000.000
Laporan posisi keuangan yang disusun pada tanggal 31 Desember 20X1, setelah posting ayat
jurnal (7) dan (8) meliputi akun sebagi berikut :
Aset Liabilitas
Forward Exchange Contract (¥) Rp. 4.000.000 Utang Usaha (¥) Rp. 180.000.000
Saldo Laba (16.000.000)
(untuk kerugian selisih kurs neto)
Laporan posisi keuangan neto disajikan pada tanggal 1 April 20X2, segera setelah ayat jurnal (10),
teta[i sebelum penyelesaian forward exchange contract dan utang usaha adalah sebagai berikut
Aset Liabilitas
Forward Exchange Contract (¥) Rp. 2.000.000 Utang Usaha (¥) Rp. 172.000.000
(pada nilai wajar neto)
Saldo Laba (10.000.000)
(untuk kerugian selisih kurs neto)
Kasus 2 : Lindung Nilai Komitmen Pasti Mata Uang Asing yang Belum
Diakui : Lindung Nilai atas Nilai Wajar Mata Uang Asing
PSAK 55 menetapkan persyaratan akuntansi untuk penggunaan forward exchange contract atas lindung nilai
komitmen pasti mata uang asing yang belum diakui (hedging unrecognized foreign currency firm commitments).
Kontrak forward yang dipisahkan tersebut adalah lindung nilai atas perubahan nilai wajar dari komimen untuk risiko
mata uang asing yang dilindungi nilai. PSAK 55 menjelaskan bahwa lindung nilai dari risiko mata uang asing atas
komitmen dapat diperlakukan sebagai lindung nilai atas arus kas maupun lindung nilai atas nilai wajar. PSAK 55
memberikan panduan untuk manajemen perusahaan untuk memilih dasar yang akan digunakan untuk pengukuran
efektivitas lindung nilai.
Ilustrasi Lindung Nilai Komitmen Pasti dalam Mata Uang Asing yang Belum Diakui
1. Pada tanggal 1 Agustus 20X1, PT Induk menandatangani kontrak dengan Tokyo Industries untuk membeli barang
pesanan khusus. Pembuatan dan pengiriman barang tersebut akan memerlukan waktu 60 hari (tanggal 1 Oktober
20X1). Harga kontra adalah 2.000.000 yen. Yang akan dibayar 1 April 20X2, yaitu 180 hari setelah pengiriman
barang.
2. Pada tanggal 1 Agustus 20X1, PT Induk melakukan lindung nilai atas komitmen utang mata uang
asing dengan forward exchange contract untuk menerima 2.000.000 yen dalam waktu 240 hari (60
hari sampai pengiriman ditambah 180 hari periode kredit). Kurs di masa mendatang untuk kontrak
forward 240 hari adalah Rp. 81 untuk 1 yen. Tujuan forward exchange contract 240 hari ini ada dua.
Pertama, untuk 60 hari dari tanggaln 1 Agustus 20X1 sampai 1 Oktober 20X1, forward exchange
contract adalah untuk lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi. Untuk
periode 180 hari dari tanggal 1 Oktober 20X1 sampai 1 April 20X2, forward exchange contract
adalah untu lindung nilai posisi liabilitas neto yang terkena eksposur dalam mata uang asing.
Kurs langsung yang relevan sebagi berikut
Pada tanggal 1 Oktober 20X1, forward exchange contract dinilai kembali ndengan nilain
wajarnya berdasarkan PSAK 55. Utang usaha dalam yen dicatat pada saat persediaan diterima.
1 Oktober 20X1
(15) Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 4.000.000
Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 4.000.000
Menyesuaikan kontrak forward ke nilai wajarnya, menggunakan kurs forward pada tanggal tersebut, dan
mengakui keuntungan :
Rp. 170.000.000 = ¥2.000.000 x Rp. 85 kurs forward 180 hari pada tanggal 1 Okt
Rp. 166.000.000 = ¥2.000.000 x Rp. 83 kurs forward 240 hari pada tanggal 1 Agt
Rp. 4.000.000 = ¥2.000.000 x (Rp. 85 – Rp. 83)