Anda di halaman 1dari 18

KONTRAK PERTUKARAN MASA DEPAN (FORWARD EXCHANGE CONTRACT)

 Risiko tambahan dari perubahan kurs mata uang asing


 Mengelola risiko mata uang asing  melakukan kontrak dengan pedagag perantara ?broker
mata uang asing untuk menukarkan berbagai mata uang asing pada kurs dan Tanggal
tertentu di masa yang akan datang.
 Kontrak ini ditulis untuk salah satu mata uang internasional utama  jangka waktu 1 – 12
bulan ke depan.
 Berupa perolehan atau penyerahan mata uang asing pada tanggal tertentu di masa depan
(tanggal kadaluarsa)
 PSAK 55 menetapkan aturan dasar untuk akuntansi atas kontrak pertukaran masa depan :
Kontrak pertukaran mata uang asing dinilai menggunakan kurs masa depan (kurs
forward) selama sisa waktu kontrak forward.
 PSAK 10 menetapkan bahwa : Utang usaha atau piutang usaha dalam mata uang asing dinilai
kembali menggunakan kurs spot.
 Kurs pertukaran kontrak tersebut, berbeda dengan kurs tunai pertukaran.
Akuntansi untuk penggunaan utama kontrak pertukaran mata uang asing terdiri dari :
A. Mengelola Posisi Aset dan Kewajiban Bersih yang terkena Eksposur Mata Uang Asing :
Bukan Insrumen Lindung Nilai
B. Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui : Lindung Nilai atas Nilai Wajar Mata Uang Asing
C. Lindung Nilai Transaksi Mata Uang Asing Diperkirakan : Lindung Nilai Arus Kas Mata Uang Asing
D. Spekulasi di Pasar Mata Uang Asing.

Lindung Nilai adalah : kegiatan yang dilakukan oleh investor untuk mengurangi atau menghilangkan risiko
mata uang asing.
Untuk transaksi Lindung Nilai :
 Jika kurs masa depan > kurs tunai  premi atas kontrak pertukaran masa depan (premium on the forward
exchange contract) : mata uang asing dijual pada harga yang lebih tinggi (harga premium)
dibandingkan dengan pasar masa depan (forward market)
Jika kurs masa depan < kurs tunai  diskon atas kontrak pertukaran masa depan (discount on the forward
exchange contract) : mata uang asing dijual pada harga yang lebih rendah (harga diskon)
dibandingkan dengan pasar masa depan.
 Contoh menunjukkan akuntansi untuk pengelolaan posisi mata uang asing dengan kontrak
pertukarannya.
A. Ilustrasi : Mengelola Posisi Kewajiban Bersih yang Terkena Eksposur.
 Eksposur Mata Uang Asing : kepekaan perubahan dalam nilai riil aset, kewajiban atau pendapatan
operasi yang dinyatakan dalam mata uang domestik terhadap perubahan kurs yang tak
terantisipasi.

1. Pada tanggal 1 Oktober 20X1, PT. Induk membeli barang secara kredit dari Tokyo Industries dengan
nilai 2.000.000 yen.
2. Transaksi tersebut, didenominasi dalam yen dan PT. Induk menghapuskan risiko dalam kewajiban
mata uang asingnya dengan kontrak pertukaran untuk menerima 2.000.000 yen dari pedagang mata
uang asing.
3. Jangka waktu konrak pertukaran mata uang asing sama dengan periode kredit 6 bulan yang diberikan
oleh Tokyo Industries.
4. Tanggal akhir tahun PT. Induk adalah 31 Desember, sementara utang akan dilunasi pada 1 April 20X2.
Kurs langsung yang relevan adalah :

Nilai Setara Rp dari 1 yen (¥)


Tanggal Kurs Spot Kurs Masa Depan
1 Oktober 20X1 (tanggal transaksi) Rp. 80,- Rp. 85,- (180 hari)
31 Desember 20X1 (tanggal neraca) 90,- 87,- (90 hari)
1 April 20X2 (tanggal pelunasan) 86,-

1/10/20X1 31/12/20X1 1/4/20X2

Tanggal Transaksi Tanggal Neraca Tanggal Pelunasan

- Timbul transaksi yang - Memperoleh yen melalui


didenominasi dalam yen penyelesaian kontrak
masa depan.
- Menandatangani kontrak - Membayar yen untuk
masa depan 180 hari melunasi utang usaha.
untuk menerima yen
• Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut :
1 Okt. 20X1 (5) dr. Persediaan 160.000.000
cr. Utang Usaha (¥) 160.000.000
(membeli persediaan secara kredit pada kurs tunai Rp. 80,- / 1 Okt. 20X1)

(6) dr. Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 170.000.000
cr. Utang rupiah ke Broker 170.000.000
(membeli kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen :
kurs masa depan Rp. 85,- / 1 Oktober 20X1).
 Jumlah terutang ke broker didenominasi dalam rupiah, sedangkan piutang dari broker didenominasi dalam
yen.

Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 20X1, akhir tahun fiscal PT Induk adalah :
31 Des. 20X1 (7) dr. Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 4.000.000
cr. Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 4.000.000
(mencatat piutang yang didenominasi dalam yen setara Rp sekarang dengan kurs
masa depan dan mengakui keuntungan selisih kurs)
• Menyesuaikan piutang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara rupiah sekarang menggunakan
kurs masa depan, sesuai PSAK 55) :
Rp. 174.000.000,- = ¥ 2.000.000 x Rp. 87,- ( kurs masa depan 90 hari tanggal 31 Des 20X1 )
(Rp. 170.000.000,-) = ¥ 2.000.000 x Rp. 85,- ( Kurs masa depan 180 hari tanggal 1 Okt 20X1)
Rp. 4.000.000,- = ¥ 2.000.000 x (Rp. 87,- – Rp. 85,- )

(8) dr. Kerugian transaksi Mata Uang Asing 20.000.000


cr. Utang Usaha (¥) 20.000.000
(mencatat penyesuaian utang usaha yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara Rp
sekarang menggunakan kurs spot)
• Menyesuaikan utang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara Rupiah sekarang menggunakan kurs
spot, sesuai PSAK 10).
Rp. 180.000.000,- = ¥ 2.000.000 x Rp. 90,- kurs spot tanggal 31 Des 20X1
(Rp. 160.000.000,-) = ¥ 2.000.000 x Rp. 80,- kurs spot tanggal 1 Okt 20X1
Rp. 20.000.000,- = ¥ 2.000.000 x (Rp. 90,- - Rp. 80,-)
 PSAK 10 menetapkan, bahwa : Utang Usaha yang didenominasi dalam mata uang asing dinilai menggunakan
kurs spot.
 PSAK 55 menetapkan, bahwa : Kontrak pertukaran mata uang asing dinilai menggunakan kurs masa depan
selama jangka waktu kontrak.

Nilai setara Rupiah dari akun yang didenominasi dalam mata uang asing pada tanggal 1 Okt dan 31 Des 20X1
adalah sebagai berikut :
Nilai setara Rp dari Akun yang didenominasi
dalam Mata Uang Asing Keuntungan
1 Okt 20X1 31 Des 20X1 (Kerugian) Transaksi
Akun (Tanggal Transaksi) (Tanggal Neraca) Mata Uang Asing

Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) Rp. 170.000.000,- (a) Rp. 174.000.000,- (b) Rp. 4.000.000,-
Utang Usaha (¥) 160.000.000,- (c) Rp. 180.000.000,- (d) ( 20.000.000,-)
(a) ¥ 2.000.000 x Rp. 85,- kurs masa depan 180 hari tanggal 1 Okt 20X1
(b) ¥ 2.000.000 x Rp. 87,- kurs masa depan 90 hari tanggal 31 Des 20X1
(c) ¥ 2.000.000 x Rp. 80,- kurs spot pada tanggal 1 Okt 20X1
(d) ¥ 2.000.000 x Rp. 90,- kurs spot pada tanggal 31 Des 20X1

 Oleh karena perbedaan ketentuan perlakuan penilaian dari kontrak penilaian dan kewajiban, maka
keuntungan dari piutang mata uang asing (¥) tidak harus tepat menghapus kerugian kurs dari akun
utang (¥)

Ayat jurnal pada tanggal 1 April 20X2 (pada tanggal penyelesaian) :


1 April 20X1 (9) dr. Kerugian Transaksi Mata Uang Asing 2.000.000
cr. Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 2.000.000
(mencatat penyesuaian piutang menggunakan kurs spot)
Menyesuaikan piutang menggunakan kurs tunai pada tanggal pelunasan :
Rp. 172.000.000,- = ¥ 2.000.000 x Rp. 86,- kurs spot tanggal 1 April 20X2
(Rp. 174.000.000,-) = ¥ 2.000.000 x Rp. 87 kurs masa depan 90 hari tanggal 31 Des. 20X1
Rp. 2.000.000,- = ¥ 2.000.000 x (Rp. 87,- - Rp. 86,-)
(10) dr. Utang Usaha (¥) 8.000.000
cr. Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 8.000.000
(Menyesuaiakan utang yang didenominasi dalam yen sesuai kurs spot pada tanggal pelunasan :
¥ 2.000.000 x (Rp. 86,- - Rp. 90,-)

(11) dr. Utang Rupiah ke Broker 170.000.000


` cr. Kas 170.000.000
(Menyerahkan Rupiah ke Broker yang sesuai dengan kontrak masa depan)

(12) dr. Unit Mata Uang Asing (¥) 172.000.000


cr. Piutang Mata Uang Asing dari Broker 172.000.000
(Menerima ¥ 2.000.000 dari Broker; dinilai pada kurs spot 1 April 20X2 :
¥ 2.000.000 x Rp. 86,-)

(13) dr. Utang Usaha (¥) 172.000.000


cr. Unit Mata Uang Asing (¥) 172.000.000
(Membayar 2.000.000 yen ke Tokyo Industries, Inc. untuk pelunasan kewajiban
yang didenominasi dalam yen)
Nilai setara Rupiah dari akun yang didenominasi dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 20X1
dan 1 April 20X2 adalah sebagai berikut :

Nilai setara Rp dari Akun yang didenominasi


dalam Mata Uang Asing Keuntungan
31 Des 20X1 1 April 20X2 (Kerugian) Transaksi
Akun (Tanggal Neraca) (Tanggal Pelunasan) Mata Uang Asing

Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) Rp. 174.000.000,- (a) Rp. 172.000.000,- (b) (Rp. 2.000.000,-)
Utang Usaha (¥) 180.000.000,- (c) Rp. 172.000.000,- (d) Rp. 8.000.000,-

(a) ¥ 2.000.000 x Rp. 87,- kurs masa depan 90 hari tanggal 31 Des 20X1
(b) ¥ 2.000.000 x Rp. 86,- kurs spot pada tanggal 1 April 20X2
(c) ¥ 2.000.000 x Rp. 90,- kurs spot pada tanggal 31 Des 20X1
(d) ¥ 2.000.000 x Rp. 86,- kurs spot pada tanggal 1 April 20X2
B. Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui :
Lindung Nilai atas Nilai Wajar Mata Uang Asing.

 Risiko Mata Uang Asing yang terjadi sebelum terjadi transaksi pembelian atau penjualan.
 Perusahaan dapat menandatangani pembelian yang tidak dapat dibatalkan untuk membeli barang dari entitas
asing di masa depan yang akan dibayar dalam mata uang asing.
 Perusahaan telah terikat dalam komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi  kontrak pembelian
belum diakui.
 Perusahaan belum mempunyai kewajiban hingga barang diserahkan.
 Tetapi, perusahaan mempunyai risiko perubahan kurs sebelum tanggal transaksi (tanggal penyeraham barang)
B. Ilustrasi : Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui

Dalam iliustrasi ini, transaksi impor antara PT. Induk dan Tokyo Industries akan ditambah dengan informasi sebagai
berikut :
1. Pada tanggal 1 Agustus 20X1, PT. Induk membuat kontrak dengan Tokyo Industries untuk membeli barang yang
dipesan khusus. Pembuatan dan pengiriman barang tersebut akan memerlukan waktu 60 hari (tanggal 1
Oktober 20X1). Harga kontrak adalah 2.000.000 yen yang akan dibayar pada tanggal 1 April 20X2, yaitu 180
hari setelah pengiriman barang.
2. Pada tanggal 1 Agustus 20X1, PT. Induk melakukan lindung nilai atas komitmen utang mata uang asing dengan
kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari (60 hari sampai pengiriman + 180 hari
periode kredit). Kurs masa depan untuk kontrak masa depan 240 hari adalah
Rp. 83,- untuk ¥ 1. Tujuan kontrak masa depan 240 hari ini ada dua :
a. Untuk 60 hari dari tanggal 1 Agustus 20X1 sampai 1 Oktober 20X1, kontrak masa depan adalah untuk
lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi
b. Untuk periode 180 hari dari tanggal 1 Oktober 20X1 sampai 1 April 20X2, kontrak masa depan adalah
untuk lindung nillai atas posisi kewajiban bersih yang terkena eksposur dalam mata uang asing.
Kurs yang relevan untuk contoh tersebut adalah :

Nilai setara Rupiah dari 1 Yen


Tanggal Kurs Spot Kurs Masa Depan
1 Agustus 20X1 Rp. 75,- Rp. 83,- (240 hari)
1 Oktober 20X1 80,- 85,- (180 hari)

1/8/20X1 1/10/20X1 31/12/20X1 1/4/20X2

Menandatangani Menerima barang Tanggal Neraca Membayar


kontrak pembelian utang usaha (yen)
barang dan melakukan dengan unit valuta asing
kontrak masa depan yang diterima dari
240 hari untuk penyelesaian kontrak
Lindung Nilai Komitmen masa depan.
Utang valuta asing

Komitmen Menerima Barang


1 Agustus 20X1 (14) dr. Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 166.000.000
cr. Utang Rupiah ke Broker 166.000.000
(mencatat penandatanganan kontrak masa depan untuk menerima
2.000.000 yen dalam 240 hari) :
Rp. 166.000.000,- = ¥ 2.000.000 x Rp. 83 kurs masa depan 240 hari pada tanggal
1 Agustus 20X1.

Pada tanggal 1 Oktober 20X1, kontrak masa depan dinilai kembali sesuai dengan nillai wajarnya berdasarkan
PSAK 55.
Utang usaha dalam yen dicatat pada saat penerimaan persediaan.

1 Oktober 20X1 (15) dr. Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 4.000.000
cr. Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 4.000.000
(mencatat penyesuaian kontrak masa depan ke nilai wajarnya)
Menyesuaikan kontrak masa depan ke nilai wajarnya, menggunakan kurs masa depan pada tanggal
tersebut dan mengakui keuntungan :
Rp. 170.000.000,- = ¥ 2.000.000 x Rp. 85,- kurs masa depan 180 hari tanggal 1 Okt 20X1
(Rp. 166.000.000,-) = ¥ 2.000.000 x Rp. 83,- kurs masa depan 240 hari tanggal 1 Agt. 20X1
Rp. 4.000.000,- = ¥ 2.000.000 x (Rp. 85,- - Rp. 83,-)

(16) dr. Kerugian Transaksi Mata Uang Asing 4.000.000


cr. Komitmen 4.000.000
( Mencatat kerugian dari aspek instrumen keuangan dari komitmen)

Untuk mencatat kerugian dari aspek instrumen keuangan dari komitmen :


Rp. 170.000.000,- = ¥ 2.000.000 x Rp. 85 kurs masa depan 180 hari tanggal 1 Okt 20X1
(Rp. 166.000.000,-) = ¥ 2.000.000 x Rp. 83 kurs masa depan 240 hari tanggal 1 Agt. 20X1
Rp. 4.000.000,- = ¥ 2.000.000 x (Rp. 85,- - Rp. 83,-)
Ayat jurnal berikut mencatat penerimaan persediaan dan pengakuan utang usaha dalam yen.
 Akun Temporer, Akun Komitmen, ditutup terhadap harga beli persediaan.
 Utang usaha dinilai pada kurs spot sesuai dengan PSAK 10.

(17) dr. Persediaan 156.000.000


Komitmen 4.000.000
cr. Utang Usaha (¥) 160.000.000
(mencatat utang usaha menggunakan kurs spot dan mencatat pembelian persediaan :
Rp. 160.000.000,- = ¥ 2.000.000 x Rp. 80,- kurs spot tanggal 1 Okt 20X1).
FIGUR 11-5
Perbandingan Ayat Jurnal : Lindung Nilai Komitmen Pasti yang Belum Diakui

Forward Exchange Contract Lindung Nilai Komitmen Pasti yag Belum Diakui
( Menggunakan kurs forward) ( Menggunakan kurs spot )

1 Agustus 20X1. Mengakui forward exchange contract pada kurs forward.


(14) Piutang Mata Uang Asung (¥) 166.000.000
Utang Rupiah ke Broker 166.000.000
1 Oktober 20X1. Menilai kembali piutang mata uabf asing dan kindung nilai komitmen paati dengan menggunakan kurs forward .
(15) Piutang Mata Uang Asung (¥) 4.000.000 (16) Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 4.000.000
Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 4.000.000 Komitmen Pasti 4.000.000
Manajemen Ekonomi dari Utang Mata Uang Asing yang terkena Eksposur
( Menggunakan kurs spot )

1 Oktober 20X1. Menerima persediaan, menutup komitmen pasti, dan mengakui utang usaha mata uang asing.
(17) Persediaan 156.000.000
Komitmen Pasti 4.000.000
Utang Usaha (¥) 160.000.000
31 Desember 20X1. Menilai kembali kontrak forward dengan menggunakan kurs forward dan utang usaha dalam Yen menggunak an k urs spot.
(7) Piutang Mata Uang Asung (¥) 4.000.000 (8) Kerugian Transaksi Mata Uang Asing 20.000.000
Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 4.000.000 Utang Usaha (¥) 20.000.000
1 April 20X2. Menilai kembali kontrak forwad pada tanggal jatuh temponya dengan menggunakan kurs sport dan utang usaha dalam Yen menggunakan kurs spot.
(9) Kerugian Transaksi Mata Uang Asing 2.000.000 (10) Utang Usaha (¥) 8.000.000
Piutang Mata Uang Asung (¥) 2.000.000 Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 8.000.000
1 April 20X2. Menyerahkan Rp. 166.000.000 dalam rupiah ke broker dan menerima Yen. Menggunakan Yen untuk menyelesaikan utang usaha .
(11) Utang Rupiah ke Broker 166.000.000
Kas 166.000.000

(12) Unit Mata Uang Asing (¥) 172.000.000 (13) Utang Usaha (¥) 172.000.000
Piutang Mata Uang Asung (¥) 172.000.000 Unit Mata Uang Asing (¥) 172.000.000

Anda mungkin juga menyukai