PRESENTED BY:
SARI A. NATONIS, S.AKUN., MA
Transaksi Mata Uang Asing
Penggunaan mata uang asing biasanya dilakukan apabila terjadi transaksi yang bersifat internasional, seperti:
• Ekport dan import barang
• Pendirian cabang perusahaan di negara lain
• Investasi diluar negeri
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pencatatan dan pelaporan transaksi dengan menggunakan mata
uang asing:
• Konversi
• Laba/Rugi selisih pertukaran mata uang
• Strategi hedging
Kurs Langsung VS Kurs Tidak Langsung
Kurs langsung (direct exchange rate): banyaknya unit mata uang lokal yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang
asing.
Misal, jika diasumsikan Rp1.600 dapat ditukar dengan 1 Dollar Singapura maka, perhitungan langsung:
Kurs tidak langsung (indirect exchange rate): kebalikan dari kurs langsung.
Misal, jika diasumsikan Rp1.600 dapat ditukar dengan 1 Dollar Singapura maka, perhitungan tak langsung:
Transaksi Mata Uang Asing
Kurs yang digunakan dalam akuntansi untuk kegiatan dan transaksi luar negeri yakni:
• Kurs spot: kurs yang digunakan dalam penyerahan segera suatu mata uang.
• Kurs kini: kurs spot pada tanggal laporan posisi keuangan suatu entitas.
• Kurs forward: kurs untuk pertukaran mata uang di masa mendatang.
Kenaikan atau penurunan umumnya dilaporkan sebagai laba atau rugi transaksi mata uang asing dalam
menentukan laba bersih pada periode berjalan.
Ilustrasi Transaksi Mata Uang Asing
1. Pada tanggal 1 Oktober 20X1, PT Induk, perusahaan Indonesia, memperoleh barang secara
kredit dari Tokyo Industries, perusahaan Jepang, sebesar Rp160.000.000 atau 2.000.000 yen.
2. PT Induk menyusun laporan keuangan pada akhir tahun per 31 Des 20X1.
3. Penyelesaian utang dilakukan pada tanggal 1 April 20X2.
Kurs spot langsung untuk nilai setara rupiah dari 1 yen adalah sbb:
Instrumen keuangan adalah aset keuangan ataupun dokumen permodalan yang nantinya bisa
diperdagangkan (Ex: uang tunai, saham, wesel bayar, wesel tagih).
Instrumen keuangan kas: instrumen keuangan yang nilai di dalamnya bisa ditentukan oleh pasar
ataupun kesepakatan antar kedua belah pihak. Contohnya adalah deposito atau sertifikat deposito
atau faktur hutang piutang.
Derivatives Instrument adalah suatu kontrak ataupun perjanjian keuangan yang harga nilai dan
keuntungan dari kontrak tersebut harus bisa ditentukan berdasarkan dengan performa aset ataupun
indeks dari komoditas lainnya. Ex: forward exchange contract mata uang asing yang nilainya
diturunkan dari perubahan kurs mata uang asing selama masa kontrak.
Forward Exchange Contract
Forward exchange contract dapat berupa perolehan mata uang asing atau
penyerahan mata uang asing pada tanggal tertentu di masa akan datang, atau
disebut sebagai tanggal kadaluwarsa (expiration date).
Kurs forward tidak sama dengan kurs spot
Jika kurs forward > kurs spot maka selisihnya disebut premi atas forward
exchange contract.
Jika kurs forward < kurs spot maka selisihnya disebut diskon atas forward
exchange contract.
Baca PSAK 55 untuk aturan dasar akuntani tentang forward exchange contract.
Kasus 1- Mengelola posisi aset atau liabilitas neto yang terkena eksposur mata uang
asing: Bukan Instrumen Lindung Nilai yang Ditetapkan
Pada tanggal 1 Oktober 20X1, PT Induk membeli barang secara kredit dari Tokyo Industries dengan nilai
2.000.000 yen.
Transaksi tersebut didenominasi dalam yen, dan PT Induk saling menghapuskan liabilitas dalam mata
uang asing yang terkena ekposur dengan forward exchange contract untuk menerima sebesar 2.000.000
yen dari broker valuta asing.
Jangka waktu forward exchange contract sama dengan periode kredit selama 6 bulan yang diberikan oleh
Tokyo Industries.
Tanggal akhir tahun PT Induk adalah 31 Des, sementara utang akan diselesaikan pada tanggal 1 Apr 20X2.
Kurs langsung yang relevan adalah sbb:
31 Des
Piutang MUA dari broker (Y) 4.000.000
Keuntungan transaksi MUA 4.000.000
(Menyesuaikan piutang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara rupiah kini dengan
menggunakan kurs forward sesuai PSAK 55 Y2.000.000 x (Rp87-85)