Akuntansi untuk penggunaan utama kontrak pertukaran mata uang asing terdiri dari :
A. Mengelola Posisi Aset dan Kewajiban Bersih yang terkena Eksposur Mata Uang Asing : Bukan Insrumen
Lindung Nilai
B. Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui : Lindung Nilai atas Nilai Wajar Mata Uang Asing
C. Lindung Nilai Transaksi Mata Uang Asing Diperkirakan : Lindung Nilai Arus Kas Mata Uang Asing
D. Spekulasi di Pasar Mata Uang Asing.
Contoh menunjukkan akuntansi untuk pengelolaan posisi mata uang asing dengan kontrak
pertukarannya.
A. Ilustrasi : Mengelola Posisi Kewajiban Bersih yang Terkena Eksposur.
Eksposur Mata Uang Asing : kepekaan perubahan dalam nilai riil aset, kewajiban atau pendapatan
operasi yang dinyatakan dalam mata uang domestik terhadap perubahan kurs yang tak
terantisipasi.
1. Pada tanggal 1 Oktober 20X1, PT. Induk membeli barang secara kredit dari Tokyo Industries dengan
nilai 2.000.000 yen.
2. Transaksi tersebut, didenominasi dalam yen dan PT. Induk menghapuskan risiko dalam kewajiban
mata uang asingnya dengan kontrak pertukaran untuk menerima 2.000.000 yen dari pedagang mata
uang asing.
3. Jangka waktu konrak pertukaran mata uang asing sama dengan periode kredit 6 bulan yang diberikan
oleh Tokyo Industries.
4. Tanggal akhir tahun PT. Induk adalah 31 Desember, sementara utang akan dilunasi pada 1 April 20X2.
Kurs langsung yang relevan adalah :
(6) dr. Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 170.000.000
cr. Utang rupiah ke Broker 170.000.000
(membeli kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen :
kurs masa depan Rp. 85,- / 1 Oktober 20X1).
Jumlah terutang ke broker didenominasi dalam rupiah, sedangkan piutang dari broker didenominasi dalam
yen.
Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 20X1, akhir tahun fiscal PT Induk adalah :
31 Des. 20X1 (7) dr. Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 4.000.000
cr. Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 4.000.000
(mencatat piutang yang didenominasi dalam yen setara Rp sekarang dengan kurs
masa depan dan mengakui keuntungan selisih kurs)
• Menyesuaikan piutang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara rupiah sekarang menggunakan
kurs masa depan, sesuai PSAK 55) :
Rp. 174.000.000,- = ¥ 2.000.000 x Rp. 87,- ( kurs masa depan 90 hari tanggal 31 Des 20X1 )
(Rp. 170.000.000,-) = ¥ 2.000.000 x Rp. 85,- ( Kurs masa depan 180 hari tanggal 1 Okt 20X1)
Rp. 4.000.000,- = ¥ 2.000.000 x (Rp. 87,- – Rp. 85,- )
Nilai setara Rupiah dari akun yang didenominasi dalam mata uang asing pada tanggal 1 Okt dan 31 Des 20X1
adalah sebagai berikut :
Nilai setara Rp dari Akun yang didenominasi
dalam Mata Uang Asing Keuntungan
1 Okt 20X1 31 Des 20X1 (Kerugian) Transaksi
Akun (Tanggal Transaksi) (Tanggal Neraca) Mata Uang Asing
Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) Rp. 170.000.000,- (a) Rp. 174.000.000,- (b) Rp. 4.000.000,-
Utang Usaha (¥) 160.000.000,- (c) Rp. 180.000.000,- (d) ( 20.000.000,-)
(a) ¥ 2.000.000 x Rp. 85,- kurs masa depan 180 hari tanggal 1 Okt 20X1
(b) ¥ 2.000.000 x Rp. 87,- kurs masa depan 90 hari tanggal 31 Des 20X1
(c) ¥ 2.000.000 x Rp. 80,- kurs tunai pada tanggal 1 Okt 20X1
(d) ¥ 2.000.000 x Rp. 90,- kurs tunai pada tanggal 31 Des 20X1
Oleh karena perbedaan ketentuan perlakuan penilaian dari kontrak penilaian dan kewajiban, maka
keuntungan dari piutang mata uang asing (¥) tidak harus tepat menghapus kerugian kurs dari akun
utang (¥)
Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) Rp. 174.000.000,- (a) Rp. 172.000.000,- (b) (Rp. 2.000.000,-)
Utang Usaha (¥) 180.000.000,- (c) Rp. 172.000.000,- (d) Rp. 8.000.000,-
(a) ¥ 2.000.000 x Rp. 87,- kurs masa depan 90 hari tanggal 31 Des 20X1
(b) ¥ 2.000.000 x Rp. 86,- kurs tunai pada tanggal 1 April 20X2
(c) ¥ 2.000.000 x Rp. 90,- kurs tunai pada tanggal 31 Des 20X1
(d) ¥ 2.000.000 x Rp. 86,- kurs tunai pada tanggal 1 April 20X2
B. Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui :
Lindung Nilai atas Nilai Wajar Mata Uang Asing.
Risiko Mata Uang Asing yang terjadi sebelum terjadi transaksi pembelian atau penjualan.
Perusahaan dapat menandatangani pembelian yang tidak dapat dibatalkan untuk membeli barang dari entitas
asing di masa depan yang akan dibayar dalam mata uang asing.
Perusahaan telah terikat dalam komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi kontrak pembelian
belum diakui.
Perusahaan belum mempunyai kewajiban hingga barang diserahkan.
Tetapi, perusahaan mempunyai risiko perubahan kurs sebelum tanggal transaksi (tanggal penyeraham barang)
B. Ilustrasi : Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui
Dalam iliustrasi ini, transaksi impor antara PT. Induk dan Tokyo Industries akan ditambah dengan informasi sebagai
berikut :
1. Pada tanggal 1 Agustus 20X1, PT. Induk membuat kontrak dengan Tokyo Industries untuk membeli barang yang
dipesan khusus. Pembuatan dan pengiriman barang tersebut akan memerlukan waktu 60 hari (tanggal 1
Oktober 20X1). Harga kontrak adalah 2.000.000 yen yang akan dibayar pada tanggal 1 April 20X2, yaitu 180
hari setelah pengiriman barang.
2. Pada tanggal 1 Agustus 20X1, PT. Induk melakukan lindung nilai atas komitmen utang mata uang asing dengan
kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari (60 hari sampai pengiriman + 180 hari
periode kredit). Kurs masa depan untuk kontrak masa depan 240 hari adalah
Rp. 83,- untuk ¥ 1. Tujuan kontrak masa depan 240 hari ini ada dua :
a. Untuk 60 hari dari tanggal 1 Agustus 20X1 sampai 1 Oktober 20X1, kontrak masa depan adalah untuk
lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi
b. Untuk periode 180 hari dari tanggal 1 Oktober 20X1 sampai 1 April 20X2, kontrak masa depan adalah
untuk lindung nillai atas posisi kewajiban bersih yang terkena eksposur dalam mata uang asing.
Kurs yang relevan untuk contoh tersebut adalah :