Anda di halaman 1dari 3

SOAL ACTIVITY BASED COSTING

1. PT Makmur sedang mempertimbangkan untuk mengalihan perhitungan biaya produk dari


konvensional ke dasar aktivitas (ABC). Perusahaan membuat 2 jenis produk yaitu A dan B.
informasi untuk kedua jenis produk tersebut sbb :

A B
Unit Produksi 50.000 100.000
Biaya Utama Rp. 500.000.000 Rp. 750.000.000
JTKL 30.000 50.000
JM 40.000 60.000
Penanganan bahan 100 200
Jam Teknik 5.000 7.500
Jumlah Faktur 50 100
Penyetelan 4 2
Inspeksi (jam) 200 100

Biaya overhead untuk aktivitas terkait dengan kedua produk tersebut sebagai berikut :
Inspeksi Rp. 90.000.000,-
Penanganan Bahan Rp. 180.000.000,-
Penyetelan Rp. 140.000.000,-
Pemeliharaan Rp. 120.000.000,-
Penerimaan Bahan Rp. 50.000.000,-
Dukungan Teknik Rp. 100.000.000,-
Penyusutan peralatan (dasar JM) Rp. 200.000.000,-
Diminta :
1. Klasifikasikan aktivitas berdasarkan tingkat kemudian penggerak
2. Kelompokkan semua biaya overhead kedalam kesatuan biaya sejenis, pilihlah sebuah
penggerak aktivitas untuk masing-masing kesatuan biaya dan hitung tariff
3. Hitung biaya produk per unit.
Penyelesaian:

Konsumsi
Aktivitas Pemicu Biaya Aktivitas Tarif
Aktivitas

Tingkat Unit
120.000.000/100.000
- Pemeliharaan JM 40.000 60.000 120.000.000
= 1.200 per JM
Tingkat Batch
- Penanganan
Bahan
230.000.000/300 =
Penanganan
100 200 180.000.000 766.666,667 per
- Penerimaan Bahan
50 100 50.000.000 penanganan bahan*)
Bahan Jumlah Faktur
200 100 90.000.000 230.000.000/300 =
Jam inspeksi
4 2 140.000.000 766.666,667 per jam
- Inspeksi Penyetelan
inspeksi**)
- Penyetelan

Tingkat Produk 100.000.000/12.500


- Dukungan = 8.000 per jam
Jam Teknik 5.000 7.500 100.000.000
Teknik teknik

Tingkat Fasilitas
- Penyusutan 200.000.000/100.000
JM 40.000 60.000 200.000.000
Peralatan = 2.000 per JM

Keterangan:

*) Penanganan bahan dan penerimaan bahan bisa digabung karena satu tingkatan (tingkat batch),
pemicu berbeda tapi mempunyai rasio konsumsi yang sama.

Konsumsi aktivitas penanganan bahan 100 dan 200, jika dibagi 2 menghasilkan angka 50 dan 100, sama
dengan penerimaan bahan yaitu 50 dan 100.

**) Inspeksi dan penyetelan dapat digabung karena satu tingkatan (tingkat batch), pemicu berbeda tapi
mempunyai rasio konsumsi yang sama.

Jumlah jam inspeksi 200 dan 100, jika dibagi 50 menghasilkan angka 4 dan 2, sama dengan penyetelan
yaitu 4 dan 2.
Produk A Produk B
Biaya Utama Rp. 500.000.000,- Rp. 750.000.000,-
Biaya Overhead :
A = Rp. 1.200 x 40.000 Rp. 48.000.000,-
Rp. 766.666,667 x 100 Rp. 76.666.666,7,-
Rp. 766.666,667 x 200 Rp. 153.333.333,-
Rp. 8.000 x 5.000 Rp. 40.000.000,-
Rp. 2.000 x 40.000 Rp. 80.000.000,-

B = Rp. 1.200 x 60.000 Rp. 72.000.000,-


Rp. 766.666,667 x 200 Rp. 153.333.333,-
Rp. 766.666,667 x 100 Rp. 76.666.666,7,-
Rp. 8.000 x 7.500 Rp. 60.000.000,-
Rp. 2.000 x 60.000 Rp. 120.000.000,-
Rp. 898.000.000,- Rp. 1.232.000.000,-,-
Unit Produksi 50.000 100.000
Biaya Produk per unit Rp. 898.000.000,-/50.000 Rp. 1.232.000.000. -/100.000
= Rp. 17.960,- = Rp. 12.320,-

Anda mungkin juga menyukai