Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN AKUNTANSI UNTUK INVESTASI

Akuntansi Investasi Obligasi


Pengertian obligasi adalah bentuk surat yang menghasilkan bunga yang digunakan
oleh perusahaan untuk meminjam uang dalam jangka panjang. Pengertian itu bila dilihat dari
sisi perusahaan penerbit obligasi (debitur). Akuntansi untuk investasi obligasi, berfokus pada
bagaimana membuat ayat jurnal untuk:
a. Pencatatan pembelian
b. Bunga
c. Amortisasi
d. Diskon dan premium
e. Penjualan investasi obligasi
Diasumsikan investor menggunakan prinsip-prinsip biaya untuk mencatat investasi
tersebut. Ada 2 bagian pembahasan akuntansi untuk investasi obligasi, yaitu:
A. Pembelian, Bunga dan Amortisasi
a) Pencatatan Pembelian dan Bunga
Obligasi dapat dibeli baik secara langsung dari perusahaan penerbitnya maupun melalui
bursa obligasi. Bursa obligasi menerbitkan catatan harga obligasi harian. Catatan harga
tersebut biasanya mencakup informasi mengenai:
 Suku bunga obligasi
 Tanggal jatuh tempo
 Volume penjualan
 Harga penutupan
 Harga tertinggi dan terendah
Harga obligasi dicatat dalam persentase nilai nominal. Dengan demikian harga obligasi
senilai Rp 1.000.000 yang dicatat pada 99,5 adalah sebesar Rp 995.000. Sementara harga
obligasi yang dicatat pada 104,25 adalah sebesar Rp 1.042.500.
Sama seperti aset lainnya, biaya investasi obligasi mencakup seluruh biaya yang terkait
dengan pembeliannya.
o Sebagai contoh, untuk obligasi yang dibeli melalui bursa jumlah yang dibayarkan
sebagai komisi pialang harus dimasukkan sebagai bagian dari biaya investasi.
o Ketika obligasi dibeli diantara tanggal pembayaran bunga, maka pembeli biasanya
membayar kepada penjual sejumlah bunga yang terutang dari tanggal pembayaran
bunga terakhir sampai tanggal pembelian.
o Jumlah bunga yang dibayarkan akan di debit ke akun Pendapatan Bunga. Karena
jumlah tersebut akan dilawankan dengan jumlah yang akan diterima pada tanggal
pembayaran bunga berikutnya.
Contoh:
Seorang investor membeli obligasi senilai Rp 1.000.000 pada 102 ditambah imbalan jasa
pialang sebesar Rp 5.300 dan bunga terutang sebesar Rp 10.200.
Investor mencatat transaksi tersebut dengan ayat jurnal pembelian obligasi sebagai
berikut:
(debit) Investasi pada Obligasi PT XXX Rp1.025.300
(debit) Pendapatan Bunga Rp 10.200
(kredit) Kas Rp 1.035.500

b) Pencatatan Diskon, Premium, dan Amortisasi


o Investasi obligasi pada harga diskon adalah obligasi yang dibeli pada harga diskon
ketika suku bunga pasar lebih tinggi daripada suku bunga kontrak.
o Investasi obligasi pada harga premium adalah investasi yag dibeli pada harga
premium ketika suku bunga pasar lebih rendah daripada suku bunga kontrak.
Premium atau diskon atas investasi obligasi dicatat dalam akun investasi selama sisa
periode obligasi, Biaya obligasi dicatat dalam satu akun investasi. Nilai nominal obligasi
dan premium (atau diskon) tidak dicatat dalam akun yang terpisah.

Hal ini berbeda dari akuntansi untuk UTANG obligasi. Akun premium dan diskon yang
terpisah biasanya tidak digunakan oleh investor karena mereka tidak menyimpan investasi
obligasi hingga jatuh tempo.
Saat obligasi yang disimpan sebagai investasi jangka panjang dibeli pada harga selain
nilai nominal, maka premium atau diskon harus diamortisasi selama sisa periode obligasi.
Amortisasi premium dan diskon mempengaruhi akun investasi dan bunga seperti
ditunjukkan berikut ini:
Amortisasi Premium:
(Debit) Pendapatan Bunga XXX
(Kredit) Investasi Obligasi        XXX
Amortisasi Diskon:
(Debit) Investasi Obligasi  XXX
(Kredit)  Pendapatan Bunga   XXX
Jumlah amortisasi dapat ditentukan dengan menggunakan metode garis lurus maupun
metode suku bunga. Tidak seperti utang obligasi, amortisasi premium dan diskon atas
investasi obligasi biasanya dicatat pada akhir periode, bukan saat BUNGA diterima.
c) Contoh akuntansi untuk investasi obligasi
Pada tanggal 1 Juli 2019 PT Manajemen Keuangan Development membeli obligasi
dengan harga obligasi senilai Rp 50.000.000. Dengan bunga 8% dari PT Bening Xidev
Jaya yang akan jatuh tempo dalam waktu 8 tahun 9 bulan. PT Manajemen Keuangan
Development membeli obligasi secara langsung dari PT Bening Xidev Jaya dengan suku
bunga efektif 11%. Harga pembelian adalah sebesar Rp 41.706.000 ditambah bunga
sebesar:
= Rp 50.000.000 X 8% X (3/12)
= Rp 1.000.000
Yang terutang dari tanggal 01 April 2019 merupakan tanggal pembayaran bunga
semesteran yang terakhir.

Ayat jurnal dalam akun PT Manajemen Keuangan Development pada saat pembelian
dan untuk sisa periode fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai
berikut:
1) Membeli investasi obligasi ditambah bunga yang terutang:
Perhitungan:
Biaya Obligasi PT Bening Xidev Jaya = Rp 41.706.000
Bunga yang terutang:
= Rp 50.000.000 x 8% x 3/12 = Rp 1.000.000
Total:
= Rp 41.706.000 + Rp 1.000.000 = Rp 42.706.000
Pencatatan jurnalnya:
(Debit) Investasi Pada Obligasi Rp 41.706.000
(Debit) Pendapatan Bunga Rp 1.000.000
(Kredit) Kas Rp 42.706.000
2) Menerima pembayaran bunga semesteran untuk periode 1 April sampai 1
september:
Perhitungannya:
= Rp 50.000.000 x 8% x 6/12 = Rp 2.000.000
Pencatatan jurnalnya:
(Debit) Kas Rp 2.000.000
(Kredit) Pendapatan Bunga Rp 2.000.000
3) Menghitung piutang bunga obligasi untuk periode 1 oktober sampai 31 Desember:
Perhitungan:
= Rp 50.000.000 x 8% x 3/12 = Rp 1.000.0000
Jurnal bunga obligasinya:
(Debit) Piutang Bunga Rp 1.000.000
(Kredit) Pendapatan Bunga Rp 1.000.000
4) Amortisasi diskon dari tanggal 1 Juli sampai 31 Desember:
Perhitungan:
Nilai nominal obligasi = Rp 50.000.000
Biaya investasi obligasi =Rp 41.706.000
Diskon atas investasi obligasi =Rp 8.294.000

Jumlah bulan sampai ke tanggal jatuh tempo:


= 105 bulan
Amortisasi bulanan:
= Rp 8.294.000/105 bulan = Rp 79.000 (dibulatkan)
Amortisasi untuk 6 bulan:
= (Rp 79.000 x 6 bulan) = Rp 474.000
Jurnal bunga obligasi:
(Debit) Investasi pada obligasi Rp 474.000
(Kredit) Pendapatan Bunga Rp 474.000

B. Perhitungan Dan Pencatatan Penjualan Obligasi 


Banyak investasi obligasi jangka panjang dijual sebelum tanggal jatuh temponya.
 Saat terjadi penjualan obligasi sebelum jatuh tempo, penjual menerima harga
penjualan (dikurangi komisi dan biaya penjualan lainnya).
 Ditambah bunga yang terutang sejak tanggal pembayaran bunga terakhir.
 Sebelum mencatat hasil kas yang diterima, penjual harus meng-amortisasi diskon
atau premium untuk periode berjalan sampai tanggal penjualan.
 Laba atau rugi atas penjualan kemudian dicatat ketika mencatat hasil yang
diterima.
 Laba dan rugi semacam itu dilaporkan pada bagian Pendapatan dan Beban lain-
lain di Laporan Laba Rugi.
Perhatikan contoh pencatatan jurnal penjualan obligasi berikut ini:
1) Obligasi PT Bening Xidev Jaya dalam contoh sebelumnya dijual seharga Rp
47.350.000 ditambah bunga yang terutang pada tanggal 30 Juni 2024. Nilai tercatat
dari obligasi (biaya ditambah diskon yang diamortisasi) per 01 Januari 2024 (78 bulan
setelah pembeliannya) adalah:
= [Rp 41.706.000 + (Rp 79.000 per bulan x 78 bulan)]
= Rp 47.868.000
Ayat jurnal untuk mencatat amortisasi diskon untuk tahun berjalan dan penjualan
obligasi adalah sebagai berikut:
Perhitungan:
= Rp 79.000 x 6 tahun
Nilai tercatat dari obligasi pada tanggal 1 Januari 2024 = Rp 47.868.000
Diskon yang diamortisasi 1 Januari sampai 30 Juni 2024 = Rp 474.000
Nilai tercatat dari obligasi pada tanggal 30 Juni 2024 = Rp 48.342.000
Hasil yang diterima dari penjualan = Rp 47.350.000
Rugi atas penjualan = Rp 992.000

Pencatatan jurnal investasi obligasi:


Meng-amortisasi untuk tahun berjalan:
(Debit) Investasi Pada Obligasi = Rp 474.000
(Kredit) Pendapatan Bunga = Rp 474.000
Menerima bunga dan hasil dari penjualan obligasi, bunga untuk periode 1 April
sampai 30 Juni:
= Rp 50.000.000 x 8% x 3/12
= Rp 1.000.000
Dan jurnal penjualan obligasi sebagai berikut:
(Debit) Kas Rp 48.350.000
(Debit) Rugi atas Penjualan Investasi Rp 992.000
(Kredit) Pendapatan Bunga Rp 1.000.000
(Kredit) Investasi pada obligasi Rp 48.342.000

2) Pada tanggal 1 Oktober 2019, PT Adil Makmur Loh Jinawi membeli obligasi senilai
Rp 10.000.000 dengan bunga 6% dari PT Semakin Bahagia yang akan jatuh tempo
dalam waktu 9 tahun 3 bulan.
Obligasi diberi pada harga Rp 8.341.000 ditambah bunga sebesar Rp 150.000 (Rp
10.000.000 x 6% x 3/12) yang terutang dari tanggal 1 Juli 2019, tanggal pembayaran
bunga semesteran yang terakhir.
Ayat jurnal untuk mencatat pembelian obligasi, ditambah bunga yang terutang adalah
sebagai berikut:
01 Desember 2019:
(Debit) Investasi Obligasi Rp 8.341.000
(Debit) Pendapatan Bunga Rp 150.000
(Kredit) Kas Rp 8.491.000
Sedangkan ayat jurnal untuk mencatat amortisasi diskon pada tanggal 31 Desember
(pembulatan) adalah sebagai berikut:
01 Desember 2019:
(Debit) Investasi Obligasi Rp 45.000
(Kredit) Pendapatan Bunga Rp 45.000

Anda mungkin juga menyukai