Anda di halaman 1dari 18

RISK DAN RETURN

KEUANGAN
Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu : Dr. Drs. D. Iwan Riswandi, SE, M.Si


Maura Putri Nur Afifah J0310211148
Anggota
Kelompok : Intan Pijar Azzahra J0310211018

Wella Wahyu Wijayani J0310211316

Jilan Rifa Fauziah J0310211388

Yolanda Desi Anggraini S. J0310211134


Jawab:
Tugas 1 “high risk bring about high return” dapat
diartikan dengan “tingginya resiko yang
ditanggung akan membawa peluang hasil
1. Dalam pengelolaan risko yang besar juga”. Maksudnya yaitu antara
dan return keuangan pada resiko (risk) dan tingkat pengembalian
umumnya, terdapat suatu (return) ini
jargon “high risk bring mempunyai hubungan yang erat. Apabila
about high return”, mengharapkan tingkat pengembalian atau
Jelaskan apa yang keuntungan yang besar, maka peluang
dimaksudkan dengan resiko rugi yang ditanggung juga besar.
jargon tersebut? Oleh karena itu dalam industri keuangan
diartikan dengan ‘high risk bring about high
return”
Bedakan dan sebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya: 1) Risiko Murni
(Pure Risk), dan 2). Risiko Spekulatif (Speculative Risk ) dalam pengelolaan
risiko keuangan?.

1) Resiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan
atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungan. Salah satu contohnya
adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran maka perusahaan
tersebut akan merugi.
2) Resiko spekulatif (speculative risk) adalah sebuah resiko dengan adanya dua
kemungkinan yang terjadi yaitu peluang untung atau peluang rugi. Contoh pafda
risiko spekulatif dengan adanya kegiatan pada bursa efek yaitu pembelian saham.
perbedaan karakteristik investor dalam menghadapi risiko:
1) Risk Avoider,
2) Risk Indifference, dan
3). Risk Seeker atau Risk Lover?
1) Risk Avoider adalah tipe investor yang takut atau enggan menanggung
risiko. Investor yang termasuk tipe risk ini, contohnya pegawai berpendapatan tetap dan pedagang
yang berpenghasilan cukup untuk kebutuhannya. Mereka cenderung memilih investasi dengan
tingkat risiko yang rendah seperti: tabungan deposito, unit link dan obligasi pemerintah.

2) Risk Indifference adalah tipe investor ini hanya berani menanggung mengambil risiko yang
sebanding dengan return yang akan diperolehnya. semakin besar risiko yang akan dihadapi,
semakin tinggo return yang diharapkan, semakin kecil risiko atas suatu investasi, semakin kecil
retun yang diharapkan.

3) Risk Seeker adalah tipe investor yang berani mengambil risiko yang disebut
risk taker atau risk lover atau risk seeker. Investor tipe ini adalah investor yang berani
menanggung risiko atau sangat menikmati risiko. Beberapa investor dengan tipe risk taker
biasanya sering menghadapi risiko yang tinggi di lingkungan kerjanya.
4. Berikan Contoh: Jika anda bisnis pakaian dalam 1 tahun, bagaimana cara
memproleh probabilitas dimana situasi bisnis booming, normal, dan resesi?
Dan bagaimana prosedur untuk memperoleh return yang diharapkan (expected
Return)?
Jawab:
1) Booming : Pada saat perusahaan booming ditandai dengan pakaian yang
dihasilkan mendapatkan perhatian masyarakat dan jumlah permintaannya
meningkat. Saran yang dilakukan adalah memanfaatkan situasi sekarang
untuk menarik investor dan konsumen serta membuat investasi jangka
panjang seperti tabungan untuk berjaga-jaga di kemudian hari. Misal saat
idul fitri, tahun baru, masuk sekolah. Orang beli baju buat lebaran sekarang
karena jika membeli baju mendekati lebaran akan mahal. Booming ini
terjadi sekitar 4 bulan.
2) Normal : Saat permintaan terhadap pakaian tetap, saran yang dilakukan
yaitu melakukan produksi dengan jumlah seperti pada biasanya dan tetap
mempertahankan kualitas agar dapat bersaing dengan yang lain.

3) Resesi: Pada saat perusahaan mengalami resesi yaitu ketika pakaian yang
diproduksi tidak dapat menarik pelanggan karena telah terdapat pakaian
dari perusahan lain yang lebih menarik. Saran yang dapat dilakukan adalah
dengan memanfaatkan SDA/SDM dan bahan baku yang tersedia untuk
mengoptimalkan produksi dan gencar melakukan promosi untuk menggait
investor serta menciptakan inovasi-inovasi baru. Misal: bulan setelah
lebaran, bulan setelah agustus. Resesi terjadi sekitar 3 bulan.
Probability: 4/12 = 0,33
Resesi: 3/12 = 0,25
5. Jika dalam suatu korporasi memiliki 3 anak perusahaan dengan tingkat risiko
yang berbeda (risiko tinggi, sedang, dan rendah). Saran anda untuk anak
perusahaan yang risiko tinggi:
1). Likuidasi,
2) Take over, atau
3). Merger. Tunjukan benefit/cost dari ketiga keputusan tersebut bagi korporasi?
Saran untuk perushaan yang memiliki risiko tinggi:
1) Likuidasi: penjualan harta, pelunasan hutang, penagihan piutang
2) Takeover: membeli perusahaan target baik sukarela/secara paksa
3) Merger: proses difusi atau penggabungan beberapa perusahaan dengan
salah satu diantaranya tetap berdiri tanpa adanya likuidasi dengan nama
perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan
kekayannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
saran yang digunakan adalah merger untuk menghindari risiko tinggi.
Benefit/cost ketiga keputusan tersebut bagi korporasi:
- Likuidasi: menerima piutang dan soal perutangan berres serta
menambah pemasukan
- Takeover: dapat membeli perusahaan target
- Merger: nama perusahaan tetap ada, perusahaan semakin besar dan
seluruh kekayaan jatuh kepada perusahaan yang masih berdiri,
perusahaan dapat tumbuh secara cepat karena adanya penggabungan
dua perusahaan sehingga tingkat risiko akan menjadi lebih kecil,
mendapatkan pendanaan yang lebih, meningkatkan likuiditas pemilik.
Cost: harus ada persetujuan dari pemegang saham masing-masing
perusahaan, sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut
diperlukan waktu lama.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai