1)
Soal :
Jawab :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2)
Badan pemerintah.
Subjek pajak dalam negeri.
Penyelenggara kegiatan.
Bentuk usaha tetap (BUT).
Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.
Pembeli yang ditunjuk sebagai pemotong pasal 26.
Soal :
Jawab :
Penghitungan PPh pasal 26:
Penghasilan bruto berupa gaji sebulan:
7.000 x Rp 10.500,- = Rp 73.500.000,Penerapan tarif:
20% x Rp 73.500.000,- = Rp 14.700.000,-
KASUS 1
Rp 100.000.000,Rp 12.500.000,-
Rp 87.500.000,-
Tax Treaty 5%
Jawab:
Laba BUT Taiwan
Rp 100.000.000,-
PPh pasal 17
Rp 12.500.000,-
Rp 87.500.000,-
PPh pasal 26
5% x Rp 87.500.000,- = Rp
4.375.000,-
4)
Kasus 2
Jawab:
PPh pasal 26 yang dipungut PT. ANS = 20% X 50% X Rp 10.000.000,=Rp 1.000.000,-
5)
Soal
Oleh karena PPnBM yang telah dibayar atas BKP yang diimpor tersebut
tidak dapat dikreditkan, maka PPnBM sebesar Rp. 10.000.000,00 dapat
ditambahkan ke dalam harga BKP yang dihasilkan oleh PKP D atau
dibebankan sebagai biaya.
Misalnya PKP D menjual BKP yang dihasilkannya kepada PKP X
dengan harga jual Rp. 150.000.000,00 maka penghitungan PPN dan
PPnBM yang terutang adalah:
a. Dasar Pengenaan Pajak Rp. 150.000.000,00
b. PPN = 10% x Rp. 150.000.000,00 = Rp. 15.000.000,00
c. PPnBM =35% x Rp. 150.000.000,00 = Rp. 52.500.000,00
PKP D dapat mengkreditkan PPN sebesar Rp. 5.000.000,00 yang
dibayar pada saat impor BKP tersebut terhadap PPN sebesar Rp.
15.000.000,00
Sedangkan PPnBM sebesar Rp. 10.000.000,00 tidak dapat dikreditkan
baik dengan PPN sebesar Rp. 15.000.000,00 maupun dengan PPnBM
sebesar Rp. 52.500.000,00
PBB
1.
Tuan Bonco seorang mahasiswa DIII perpajakan Unibraw pada tahun 2007 hanya
memiliki sebuah objek pajak berupa bumi di kawasan Soekarno-Hatta, Malang dan
diketahui Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Bumi tersebut sebesar Rp. 10.000.000.
Berapakah Besar PBB yang terhutang pada tahun 2007 milik Tuan Bonco !
Jawab :
Karena besarnya NJOP kurang dari Rp. 12.000.000,- maka objek pajak tidak
dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan.
2.
Tuan Ponco seorang pengusaha terkenal memiliki 2 buah rumah pada tahun 2007,
objek pertama terletak di desa Wlingi, Blitar dan Objek kedua terletak di desa Bendo,
Blitar. Diketahui bahwa untuk objek pertama NJOP Bumi sebesar Rp. 8.000.000,dam NJOP Bangunan sebesar Rp. 7.500.000,-. Untuk Objek yang kedua diketahui
NJOP bumi sebesar Rp. 9.000.000,- dan NJOP Bangunan sebesar Rp. 6.000.000,Hitung PBB terhutang tahun 2007 Tuan Ponco atas kedua objek tersebut !
Jawab:
PBB Terhutang = Tarif (0,5%) x NJKP
NJKP = NJOP NJOPTKP
Dimana NJOP = NJOP Bumi + NJOP Bangunan
NJOP Di desa Wlingi
NJOP Bumi
= Rp. 8.000.000,NJOP Bangunan = Rp. 7.500.000,Total
Rp. 15.500.000,-
Desa Wlingi :
NJOP Bumi
=
NJOP Bangunan =
NJOP sbg dasar pengenaan PBB
NJOPTK
NJOP utk
Perhitungan PBB
Desa Bendo :
NJOP Bumi
NJOP Bangunan
NJOP sbg dasar pengenaan PBB
NJOPTK
NJOP utk
Perhitungan PBB
Rp. 3.500.000,-
Tuan Poneng adalah seorang pengusaha terkenal memiliki 2 buah rumah yang
terletak di Blitar. Objek pertama terletak di jalan semeru dan objek kedua terletak di
jalan raya rinjani. Diketahui objek pertama NJOP bumi sebesar Rp. 1.000.000.000,- (1
M) dan NJOP bangunan Rp. 3.500.000,- (3,5 M) sedangkan untuk yang kedua
diketahui NJOP bumi sebesar Rp. 1.000.000.000,- (1 M) dan NJOP Bangunan sebesar
Rp. 4.500.000.000,- (4,5 M). Hitunglah PBB terhutang Tuan Poneng atas kedua objek
tersebut.
Jawab :
NJOP terbesar adalah terletak pada NJOP di Jalan Raya Rinjani dengan :
NJOP Bumi
= Rp. 1. 000.000.000,NJOP Bangunan = Rp. 4.500.000.000,- +
NJOP sbg dasar
Pengenaan PBB = Rp. 5.500.000.000,NJOPTKP
= Rp.
12.000.000,- (-)
NJOP utk
Perhitungan PBB Rp. 5.488.000.000,Jl. Semeru :
NJOP Bumi
= Rp. 1.000.000.000,NJOP bangunan = Rp. 3.500.000.000,- +
NJOP sbg dasar
Pengenaan PBB = Rp. 4.500.000.000,NJOPTKP
= Rp.
0,- (-)
NJOP utk
Perhitungan PBB = Rp. 4.500.000.000,-
4.
Tuan Boni seorang pegawai negeri yang memiliki 2 buah rumah pada suatu
Kawasan Real Estate bernama Pondok Indah. Objek pertama terletak di Pondok Indah
Estate dengan NJOP sebesar Rp. 28.000.000,- dan NJOP Bangunan sebesar Rp.
23.500.000,- Untuk Objek kedua terletak di Puncak Dieng dengan NJOP Bumi
sebesar Rp. 31,000,000,- dan NJOP Bangunan sebesar Rp. 10.000.000,-. Hitunglah
PBB terhutang pada tahun 2007 dari Tuan Boni !
Jawab :
Rumah di kawasan Pondok Indah :
NJOP Bumi
= Rp. 28.000.000,NJOP Bangunan = Rp. 23.500.000,Total NJOP
= Rp. 41. 500.000
Rumah di kawasan Puncak Dieng :
NJOP Bumi
= Rp, 31.000.000,NJOP Bangunan = Rp, 10.000.000,Total NJOP
= Rp. 41.000.000,NJOP terbesar terletak Pada Rumah Di kawasan Pondok Indah.
NJOP Bumi
= Rp. 28.000.000,NJOP Bangunan
= Rp. 23.500.000,NJOP sbg dasar
Pengenaan PBB
= Rp. 41. 500.000,NJOPTKP
= Rp 12. 000.000,- (-)
NJOP utk
Perhitungan PBB
Rp 29.500.000,-.
Kemudian untuk Pondok Dieng Estate :
NJOP Bumi
NJOP Bangunan
NJOP utk
Perhitungan PBB
Rp. 41.000.000,-
Wajib Pajak Miliki Objek Pajak yang NJOPnya kurangd ari NJOPTKP
Wajib Pajak Dinda memiliki objek pajak berupa bumi dengan nilai sebagai berikut :
Nilai Jual Objek Pajak Rp. 5.000.000. Diumpamakan NJOPTKP adalah sebesar Rp.
8.000.000.
Diminta
hitunglah
besarnya
PBB
Jawab :
Nilai Jual objek Pajak (NJOP)
Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
NJOP sebagai dasar pengenaan Pajak
PBB
2.
Rp. 5.000.000
Rp. 8.000.000
Nihil
Nihil
Wajib pajak memiliki objek pajak yang NJOPnya kurang dari 1 milyar
b.
terutang
c.
d.
Pagar mewah sepanjang 75 m persegi dan tinggi rata2 pagar 2 m denagn nilai
jual Rp. 400.000
e.
1.
= Rp.400.000.000
2.
= 140.000.000
3.
= 20.000.000
4.
= 590.000.000
8.000.000
= 30.000.000
= 582.000.000
= 116.400.000
0,5% x x116.400.000
= 582.000.
*NJKP 20% karna NJOP sebagai dasar perhitungan pajak < 1.000.000.000
Dan kasus diatas termasuk WP PBB pedesaan dan perkotaan
3.
WP beni memiliki objek pajak berupa tanah dan bangunan dengan NJOP
sebagai berikut :
Tanah
=.Rp. 800.000.000
Bangunan
= 700.000.000
NJOPTKP
= 8.000.000
= 800.000.000
Bangunan
= 700.000.000
= 1.500.000.000
NJOPTKP
8.000.000
= 1.492.000.000
596.800.000
2.984.000
4.
WP dodi memiliki objek pajak bumi dan bangunan dengan NJOP sebagai
berikut :
Bumi
Bangunan
Pagar mewah
NJOPTKP
Ditanya : Hitunglah PBB?
JAWAB
Rp. 120.000.000
90.000.000
40.000.000
8.000.000
120.000.000
Tanah
90.000.000
Pagar mewah
NJOP sebagai dasar pengenaan pajak
NJOPTKP
NJOP untuk perhitungan pajak
NJKP 20% X 242.000.000
PBB terutang 0,5% 48.400.000
40.000.000
250.000.000
8.000.000
242.000.000
48.400.000
242.000
5.
Pada awal tahun 2010 tuan dani mempunyai tanah dan bangunan yang
mempunyai harga jual untuk tanah ditaksir 70.000.000. dan bangunan 45.000.000.
pada tanggal 20 januari 2011 tuan dani membeli tanah baru dan dijadikan satu dengan
tanah yang lama dengan harga 85.000.000. pada tahun itu pula diatas tanah itu
didirikan bangunan yang digabungkan dengan bangunan lama yang menghabiskan
biaya 50.000.000 bila diumpamakan NJOPTKP adalah 8.000.000
Diminta: hitunglah PBB?
JAWAB:
Perhitungan NJKP
Tanah
70.000.000
Bangunan
45.000.000
115.000.000
8.000.000
107.000.000
21.400.000
107.000
(objek pajak yang dimasukkan dalam perhitungan hanya bumi dan bangunan yang
sudah dimilki pada tanggal 1 januari 2010. Karna dalam aturan PBB OP yang
dimasukkan dalam perhitungan hanya memperhatikan keadaan pada awal tahun.
Sehingga wajib pajak yang baru dibeli tidak diperhitungkan. Objek pajak tersebut
baru dimasukkan sebagai objek pajak tahun berikutnya.
6.
Wajib pajak memiliki objek pajak didua tempat (NJOPTKP hanya untuk 1 objek
pajak yang terbesar)
Verlya memiliki objek pajak berupa bumi dan bangunan masing-masing di desa A dan
B.
Desa A :
Bumi
9.000.000
BANGUNAN
8.000.000
Desa B :
Bumi
6.000.000
Bangunan
NJOPTKP
7.000.000
8.000.000
Desa A
Bumi
Bangunan
9.000.000
8.000.000
17.000.000
8.000.000
9.000.000
Desa B
Bumi
6.000.000
Bangunan
NJOP sebagai dasar pengenaan pajak
7.000.000
13.000.000
NJOPTKP
NJOP untuk perhitungan pajak
= 0,5% 4.400.000
= 22.000
0
13.000.000
BPHTB
1. Wajib Pajak A membeli sebidang tanah di Kota Malang seharga Rp. 100 juta,
NJOP PBB pada tahun terjadinya transaksi adalah Rp.95 juta. Jika NJOPTKP
kota Malang atas transaksi tersebut sebesar Rp. 60 juta, maka tentukan
BPHTB yang terutang atas perolehan hak Tersebut !
Jawab :
NPOP
NPOPTKP
NPOPKP
BPHTB Terhutang = 50% x Rp. 10.000.000 = Rp. 5.000.000,4. Suatu Yayasan Panti Asuhan Anak yatim memperoleh hibah wasiat
sebidang
Tanah dan Bangunan dengan nilai pasar Rp. 1.000.000.000,00. SPPT
dengan NJOP Rp. 900.000.000. Apabila NPOP TKP Rp. 300.000.000, maka
BPHTB adalah :
Jawab :
NPOP
NPOPTKP
NPOPKP
BPHTB seharusnya terhutang = 5% x Rp. 700.000.000,- = Rp. 35.000.000,BPHTB yang terhutang = 50% x Rp. 35.000.000,- = Rp. 17.500.000,5. PERUM perumnas memperoleh hak pengelolaan atas tanah seluas 10 ha
dengan NPOP RP. 1.000.000,-. BPHTB adalah :
Jawab :
NPOP
NPOPTKP
NPOPKP
= Rp. 1.000.000.000,=
60.000.000,= Rp. 940.000.000,-