Anda di halaman 1dari 27

SISTEM PERHITUNGAN

BIAYA BERDASARKAN
PESANAN
(JOB ORDER COSTING SYSTEM)
DEFINISI & KARAKTERISTIK JOB COSTING
SYSTEM
• Job costing adalah biaya produksi yang diakumulasikan untuk setiap pesanan
(job) yang terpisah.
• Suatu pesanan adalah output yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan
pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu sistem persediaan.
• Harga Pokok Produksi persatuan dihitung dengan cara membagi total biaya
produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan
yang bersangkutan.
DEFINISI & KARAKTERISTIK JOB COSTING
SYSTEM
• Karakteristik perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan:
• Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus
• Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diminta pemesan
• Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan
KARTU BIAYA PESANAN
• Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam Kartu Biaya Pesanan (Job Cost
Sheet) yang dapat berbentuk kertas atau elektronik.
• Kartu ini berfungsi untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk
• Setiap kartu biaya pesanan mengumpulkan rincian untuk satu pesanan tertentu.
• Isi dan pengaturan kartu biaya pesanan berbeda-beda dari satu usaha dengan
usaha lainnya
PEMBUKUAN/PENCATATAN/JURNAL
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN
PESANAN
Dasar dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan melibatkan hanya delapan tipe
ayat jurnal akuntansi, satu untuk setiap item berikut:
1. Pembelian bahan baku
2. Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik
3. Pengakuan biaya overhead pabrik
4. Penggunaan bahan baku
5. Distribusi beban gaji tenaga kerja
6. Pembebanan estimasi biaya overhead
7. Penyelesaian pesanan
8. Penjualan produk
Persediaan
Persediaan Bahan (d) BDP Barang
(a) (g) Jadi
XX XX XX XX XX X

XX
XX
XX (h)

Gaji Karyawan HPP


(b) (e)
XX XX X

XX

(a) Pembelian bahan baku


BOP (b) Saat pembayaran gaji dan upah
(c) (f) (c) Saat biaya overhead sesungguhnya terjadi
XX XX
(d) Pemakaian bahan baku langsung
(e) Pemakaian tenaga kerja langsung
XX
(f) Pembebanan overhead atas dasar tarif yang
Pengumpulan: a - c sudah ditentukan sebelumnya
XX
Pembebanan: d-h (g) Produk selesai dan ditransfer ke gudang
(h) Barang terjual
PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI

BIAYA BAHAN BAKU


PT. Furnitura membeli 10m3 kayu jati dengan harga Rp 1.000.000 per m3 dan kulit asli
sebanyak 800 lembar dengan harga Rp 40.000 per lembar. Jurnal untuk mencatat transaksi
pembelian ini adalah:

Persediaan Bahan Baku Rp 42.000.000,-


Utang usaha Rp 42.000.000,-
PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI

BIAYA TENAGA KERJA


Dalam perusahaan manufaktur, biaya tenaga kerja terdiri dari tiga elemen yaitu upah kotor
tenaga kerja, pajak penghasilan pekerja dan tunjangan pekerja. Jika biaya tenaga kerja PT.
Furnitura adalah Rp 32.000.000 dan dari jumlah tersebut Rp 27.000.000 merupakan upah
yang harus dibayarkan kepada pekerja dan Rp 5.000.000 merupakan pajak penghasilan yang
akan disetor ke kantor pajak, maka jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

Biaya Tenaga Kerja Rp 32.000.000,-


Utang upah karyawan Rp 27.000.000,-
Utang pajak penghasilan karyawan Rp 5.000.000,-
PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Perusahaan memiliki berbagai macam biaya overhead misalnya reparasi mesin pabrik,
pemakaian bahan tak langsung dan tenaga kerja tak langsung, pajak kekayaan, dan
biaya depresiasi. Jurnal untuk mencatat biaya overhead ini pada saat terjadi adalah:

Biaya Overhead Pabrik Rp 13.800.000,-


Utang biaya listrik Rp 4.800.000,-
Asuransi dibayar di muka Rp 2.000.000,-
Utang usaha (untuk reparasi) Rp 2.600.000,-
Akumulasi penyusutan Rp 3.000.000,-
Utang gaji karyawan Rp 1.400.000,-
CONTOH SOAL
• Berikut adalah transaksi yang berkaitan dengan proses produksi PT. A selama
bulan Mei
• Dibeli bahan baku seharga Rp 4.200.000 secara kredit
• Biaya tenaga kerja langsung pada bulan ini berjumlah Rp 18.000.000,- dimana dari
jumlah tersebut Rp 15.000.000,- dibayarkan pada pekerja dan Rp 3.000.000 adalah
pajak penghasilan.
• Biaya listrik bulan ini yang belum dibayar sebesar Rp 2.200.000, asuransi dibayar di
muka Rp 1.800.000,- dan depresiasi gedung pabrik Rp 3.500.000,-.
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut.
PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI KE BARANG
DALAM PROSES
BIAYA BAHAN BAKU
Perusahaan membebankan biaya bahan baku ketika gudang mengeluarkan bahan untuk
digunakan dalam produksi.
Jika selama bukan Januari PT. Furnitura menggunakan bahan baku langsung sebesar Rp
24.000.000,- dan bahan tak langsung Rp 6.000.000,-. Maka jurnal untuk mencatat transaksi
ini adalah:

Persediaan Barang Dalam Proses Rp 24.000.000,-


Biaya Overhead Pabrik Rp 6.000.000,-
Persediaan Bahan Baku Rp 30.000.000,-
PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI KE BARANG
DALAM PROSES
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Perusahaan membebankan biaya tenaga kerja langsung berdasarkan kartu waktu kerja yang
diisi ketika pekerjaan dilakukan.
Jika selama bulan Januari biaya tenaga kerja berjumlah Rp 320.000.000,- yang terdiri dari
tenaga kerja langsung Rp 280.000.000,- dan tenaga kerja tak langsung Rp 40.000.000,-. Maka
jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

Persediaan Barang Dalam Proses Rp 280.000.000,-


Biaya Overhead Pabrik Rp 40.000.000,-
Biaya Tenaga Kerja Rp 320.000.000,-
PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI KE BARANG
DALAM PROSES
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Biaya overhead pabrik berkaitan dengan kegiatan proses produksi untuk keseluruhan pesanan.
Perusahaan harus menunggu hingga akhir tahun untuk mengetahui jumlah “keseluruhan”
biaya overhead yang sesungguhnya terjadi, sehingga perusahaan tidak dapat membebankan
biaya overhead yang sebenarnya terjadi pada pesanan tertentu sebelum seluruh kegiatan
produksi selesai di akhir tahun.
Namun, manajer tidak dapat menunggu hingga akhir tahun untuk menetapkan biaya produksi
suatu produk atau pesanan tertentu, sehingga diperlukan penentuan tariff overhead yang
ditetapkan di muka berdasarkan taksiran.
Tarif over head yang ditetapkan di muka (biasanya di awal tahun), didasarkan pada
hubungan antara taksiran biaya overhead setahun dengan aktivitas operasi setahun.
PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI KE BARANG
DALAM PROSES
•  
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Rumus menentukan tarif over head yang ditetapkan di muka
Tarif Overhead yg Ditetapkan di Muka =

Aktivitas operasi perusahaan dapat dinyatakan dalam bentuk biaya tenaga kerja
langsung, jam kerja langsung, jam kerja mesin, atau dasar lain yang dipandang tepat.
Contoh: Jika PT. Furnitura menggunakan biaya tenaga kerja langsung sebagai dasar
aktivitas dan diperkirakan biaya overhead setahun adalah Rp 2.800.000.000, sedangkan
perkiraan biaya tenaga kerja langsung adalah Rp 3.500.000.000, maka tariff overhead
adalah 80%.
Tarif overhead = Rp 2.800.000.0000 ÷ Rp 3.500.000.000,- = 80%
PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI KE BARANG
DALAM PROSES
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Jika selama buan Januari biaya tenaga kerja berjumlah Rp 280.000.000, maka jurnal
untuk mencatat pembebanan biaya overhead ke pesanan bulan Januari adalah:

Persediaan Barang Dalam Proses Rp 224.000.000,-


Biaya Overhead Pabrik Rp 224.000.000,
CONTOH SOAL
• PT B sedang mengerjakan dua pesanan yaitu pesanan No.120 dan No.121. Kartu
harga pokok pesanan untuk kedua pesanan menunjukkan informasi sbb:

Buatlah jurnal untuk mencatat pembebanan biaya ke Barang Dalam Proses dari
data yang tercantum dalam kartu-kartu harga pokok pesanan di atas.
PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI
KE BARANG JADI
Jika suatu pesanan sudah selesai, perusahaan akan
meringkas semua biaya dan menyelesaikan
perhitungan biaya produksi dan membuat jurnal
untuk memindahkan total biaya produksi ke
persediaan barang jadi.

Persediaan barang jadi Rp390.000.000,-

Persediaan barang
dalam proses Rp 390.000.000,-
PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI KE BEBAN
POKOK PENJUALAN
Perusahaan akan mengakui beban pokok penjualan setiap kali terjadi penjualan.
Misalnya jika perusahaan menjual pesanan No.120 senilai Rp 500.000.000,- maka jurnal
untuk mencatat transaksi penjualan ini adalah:

Piutang usaha Rp 500.000.000,-


Penjualan Rp 500.000.000,
Beban pokok penjualan Rp 390.000.000,-
Persediaan Barang Jadi Rp 390.000.000,
CONTOH SOAL
• Berikut adalah transaksi yang berkaitan dengan proses produksi PT. C selama
bulan Januari:
• Diselesaikan pesanan No.109 dan pesanan No. 112.
• Harga pokok produksi pesanan No. 109 adalah Rp 19.000.000 dan pesanan No.112
adalah Rp 27.000.000,-
• Pesanan No.112 dijual dengan harga Rp 42.000.000
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut.
PELAPORAN
PEMBEBANAN OVERHEAD PABRIK LEBIH
ATAU KURANG
Pada akhir tahun, semua transaksi yg berhubungan dengan biaya overhead telah selesai
sehingga perusahaan dapat mengetahui biaya overhead sesungguhnya terjadi selama setahun.
Perusahaan akan membandingkan akun Biaya Overhead Pabrik di buku besar.
Apabila saldo akun Biaya Overhead Pabrik di buku besar menunjukkan saldo debet berarti
menunjukkan pembebanan overhad kurang yang berarti bahwa biaya overhead yang
dibebankan ke barang dalam proses lebih kecil dari biaya overhead yang sesungguhnya
terjadi. Demikian juga sebaliknya.
PEMBEBANAN OVERHEAD PABRIK LEBIH
ATAU KURANG
Pada akhir tahun saldo yang terdapat pada akun Biaya Overhead Pabrik harus bersaldo 0
(nol), sehingga diperlukan jurnal penyesuaian untuk menghilangkan saldo (debit maupun
kredit) akun Biaya Overhead Pabrik.
Penyesuaian dilakukan dengan menutup saldo akun Biaya Overhead Pabrik ke akun Beban
Pokok Penjualan.
Contoh: Jika pada tanggal 31 Des saldo akun Biaya Overhead Pabrik menunjukkan saldo
kredit Rp 2.500.000,- maka jurnal penyesuaian yang dibuat adalah:

Biaya Overhead Pabrik Rp 2.500.000,0


Beban Pokok Penjualan Rp 2.500.000,-
LATIHAN DAN TUGAS
• Tugas:
• Latihan 11-1 sampai dengan 11-10
• Soal 11-1 sampai dengan 11-5

SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai