Anda di halaman 1dari 12

RINGKASAN PROSEDUR AKUNTANSI BIAYA “JOB ORDER COSTING”

Ayat jurnal yang perlu dibuat dalam jurnal umum dengan menggunakan metode buku adalah
sebagai berikut:
1. Bahan Baku:
a. Pembelian Bahan Baku :
Persediaan Bahan Baku XX
Hutang Dagang XX
b. Pemakaian Bahan Baku:
Persediaan Barang Dalam Proses XX
Persediaan Bahan Baku XX
RINGKASAN PROSEDUR AKUNTANSI BIAYA “JOB ORDER COSTING”
Ayat jurnal yang perlu dibuat dalam jurnal umum dengan menggunakan metode buku adalah
sebagai berikut:
1. Bahan Baku:
a. Pembelian Bahan Baku :
Persediaan Bahan Baku XX
Hutang Dagang XX
b. Pemakaian Bahan Baku:
Persediaan Barang Dalam Proses XX
Persediaan Bahan Baku XX
2. Tenaga Kerja Langsung
Biaya Gaji XX
Hutang pajak karyawan XX
Hutang asrns. Tenaga kerja XX
Hutang Gaji XX

3. Overhead Pabrik:
Penentuan Tarif dan Prosedur Akuntansi Overhead Pabrik:
1. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik dan Memilih dasar pembebanan biaya
overhead pabrik ke masing-masing pesanan.
2. Menghitung tarif overhead pabrik dengan:
Anggaran Kapasitas yg digunakanTarif
Biaya Overhead Pabrik =
Total Anggaran Biaya Overhead
3. Mencatat pembebanan overhead ke masing-masing pesanan
4. Mencatat overhead sesungguhnya dan menutup rekening overhead sesungguhnya

5. Mencatat selisih pembebanan biaya overhead pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan di
muka
II. Tarif Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik dibebankan ke harga pokok produk berdasarkan tarip yang
ditentukan dimuka. Berikut ini akan dibahas proses perhitungan untuk menentukan tarip
BOP. Kemudian analisa dan perlakuan terhadap selisih antara BOP yang dibebankan ke
produk berdasarkan tarip dengan BOP yang sesungguhnya.

Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk terbagi atas dasar
pembebanan sebagai berikut:

a) Produk atau Satuan Produk


Taksiran BOP
Tarip BOP = ———————————————————
Taksiran Jumlah Produk Yang Dihasilkan

b) Biaya Bahan Baku


Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran BBB yang dipakai

c) Biaya Tenaga Kerja


Jika sebagian besar elemen BOP berhubungan erat dengan jumlah upah tenaga kerja
langsung (misalnya pajak penghasilan atas upah karyawan yang menjadi tanggungan
perusahaan) maka dasar pembebanannya adalah biaya tenaga kerja.

Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————————— x 100%
Taksiran biaya tenaga kerja langsung
d) Jam Tenaga Kerja Langsung
Hal ini apabila BOP berhubungan erat dengan waktu kerja untuk membuat produk.

Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran jam kerja langsung

e) Jam Mesin
Hal ini apabila BOP berhubungan dengan waktu kerja mesin untuk membuat produk.

Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran jam mesin

Contoh Soal:
PT XYZ merencanakan anggaran BOP untuk tahun 2010 sebesar Rp 10.000.000,- Berbagai
estimasi pada tahun tersebut adalah sbb:
Produksi : 2.500 unit
Biaya Bahan Baku : Rp 12.500.000,-
Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp 16.000.000,-
Jam Kerja Langsung : 5.000 jam
Jam Kerja Mesin : 4.000 jam

Diminta:
Hitunglah tariff BOP yang ditentukan dimuka dalam pembebanan biaya overhead pabrik ke
produksi berdasarkan:
1. Berdasarkan satuan produksi
2. Biaya bahan baku langsung
3. Biaya tenaga kerja langsung
4. Jam kerja langsung
5. Jam kerja mesin

Akuntansi BOP
1. Budget overhead ditaksir untuk 1 tahun = Rp. 13.200.000,-
Taksiran kapasitas = 75.000 jam kerja langsung
Kapasitas sesunguhnya adalah = 6.000 jam kerja langsung yang terdiri dari:
1. pesanan no. 01 = 2.500 jkl
2. pesanan no. 02 = 1.500 jkl
3. pesanan no. 03 = 2.000 jkl

Overhead sesungguhnya:
- bahan baku tdk langsung Rp. 480.000,-
- tenaga kerja tdk langsung Rp. 320.000,-
- pajak atas gaji dan upah Rp. 327.360,-
- penyusutan mesin pabrik RP. 54.560,-
- biaya asuransi Rp. 41.280,-
Rp. 1.223.200,-

1. Menentukan tariff BOP


Penentuan Tarif dan Prosedur Akuntansi Overhead Pabrik adalah sebagai berikut;5. Mencatat
selisih pembebanan biaya overhead pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan di muka
Dari prosedur di atas dapat dihitung tarif biaya overhead dan pencatatannya sebagai berikut:
Total Anggaran Biaya Overhead
Tarif Biaya Overhead Pabrik =
Anggaran Kapasitas yg digunakan

Rp 13.200.000/75.000 JKL
= Rp. 176,-/ Jkl
2) Mencatat pembebanan biaya Overhead pabrik
1. pesanan no. 01 = 2.500 jkl x Rp. 176,- = Rp. 440.000,-
2. pesanan no. 02 = 1.500 jkl x Rp. 176,- = Rp. 264.000,-
3. pesanan no. 03 = 2.000 jkl x Rp. 176,- = Rp. 352.000,-
Rp. 1.056.000,-
Jurnal:
BDP-BOP Rp 1.056.000
BOP Dibebankan Rp. 1.056.000,-

3) Jurnal untuk mencatat BOP Sesungguhnya

Biaya Overhead Sesungguhnya Rp. 1.223.200,-


Bahan baku tdk langsung Rp. 480.000,-
Tenaga kerja tdk langsung Rp. 320.000,-
Pajak atas gaji dan upah Rp. 327.360,-
Penyusutan mesin pabrik Rp. 54.560,-
Biaya asurans Rp. 41.280,-

4) Menutup rekening overhead sesungguhnya:


BOP dibebankan Rp. 1.056.000,-
BOP Sesungguhnya Rp. 1.056.000,-

5) Mencatat selisih pembebanan overhead


Selisih Biaya Overhead Rp. 167.200,-
BOP sesungguhnya Rp. 167.200,

6) Menutup selisih overhead ke C G S (Harga Pokok Penjualan)


Beban pokok penjualan/CGS Rp. 167.200,-
Selisih Biaya Overhead Rp 167.200,-

Anda mungkin juga menyukai