Anda di halaman 1dari 21

Biaya

overhead
pabrik
Nama:Reni magvira muin
NIM 02220220174
Biaya overhead
pabrik
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
•Menjelaskan pengertian BOP
•Menjelaskan pengolongan BOP
• Menjelaskan langkah-langkah penentuan tarif BOP
•Menjelaskan pengumpulan BOP sesungguhnya
•Menjelaskan analisis selisih BOP
•Menjelaskan perlakuan terhadap BOP yang kurang atau lebih dibebankan
Biaya BOP
Pengumpulan Data

Biaya Overhead Pabrik (BOP)


oBiaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang tidak
masuk dalam biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja
langsung
oBiaya overhead pabrik biasanya muncul dari biaya-biaya
yang harus dikeluarkan untuk pemakaian bahan tambahan
Privacy Policy

Penggolongan Biaya Overhead Pabrik


•Menurut sifatnya
a)Biaya bahan penolong
b)Biaya tenaga kerja tak langsung
c)Biaya reparasi dan pemeliharaan
•Menurut perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume produksi
d)Biaya overhead pabrik tetap
e)Biaya overhead pabrik variabel
f)Biaya overhead pabrik semivariabel
•Menurut hubungannya dengan departemen
g)Biaya overhead pabrik langsung departemen
h)Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen
Langkah penentuan
Tarif bop
Menyusun Anggaran BOP
1.Kapasitas teoritis (theoritical capacity) adalah kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk menghasilkan
produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu
2.Kapasitas normal (normal capasity) adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya
dalam jangka panjang
3.Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan (expected actual capasity) adalah kapasitas sesungguhnya yang
diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang
Faktor

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dasar


pembebanan yang dipakai
1.Harus diperhatikan jenis BOP yang dominan jumlahnya dalam
departemen produksi.
2.Harus diperhatikan sifat-sifat BOP yang dominan tersebut dan
eratnya hubungan dengan dasar pembebanan yang akan dicapai
Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam
memilih dasar pembebanan
Aksesibilitas
yang dipakai
1.Harus diperhatikan jenis BOP
Informasi
yang dominan jumlahnya
dalam departemen produksi.
2.Harus diperhatikan sifat-sifat
BOP yang dominan tersebut
dan eratnya hubungan dengan
dasar pembebanan yang akan
dicapai
Satuan produk Aksesibilitas
Satuan Produk
•Metode ini adalah yang paling sederhana dan
Informasi
langsung membebankan biaya overhead pabrik
kepada produk
•Rumus sebagai berikut:

Taksiran BOP
BOP per satuan =
Taksiran jumlah satuan produk
biaya bahan baku Aksesibilitas
Biaya Bahan Baku
•Jika biaya overhead pabrik yang dominan
Informasi
bervareasi nilai bahan baku, maka dasar yang
dipakai untuk membebankan BOP kepada
produk adalah biaya bahan baku yang dipakai
•Rumus perhitungan sebagai berikut:

Persentase BOP dari = Taksiran BOP


x 100%
Biaya bahan baku Taksiran bahan baku yg
dicapai
biaya tenaga kerja Aksesibilitas
Biaya Tenaga Kerja
•Jika sebagian besar elemen BOP mempunyai
Informasi
hubungan yang erat dengan jumlah upah
tenaga kerja langsung, maka dasar yang
dipakai untuk membebankan BOP adalah biaya
tenaga kerja langsung.
•Rumus sebagai berikut:
Persentase BOP dari = Taksiran BOP x
100%
BTKL Taksiran BTKL
jam kerja langsung Aksesibilitas
Jam Kerja Langsung
•Apabila BOP mempunyai hubungan erat
Informasi
dengan waktu untuk membuat produk, maka
dasar yang dipakai untuk membebankan adalah
jam tenaga kerja langsung.
•Rumus:
BOP per Jkl = Taksiran BOP
Taksiran jam tenaga kerja
jam mesin Aksesibilitas
Jam Mesin
•Apabila biaya overhead pabrik bervareasi
Informasi
dengan waktu penggunaan mesin, maka dasar
yang dipakai untuk membebankannya adalah
jam mesin.
•Rumus sebagai berikut:
BOP per Jkm = Taksiran BOP
Taksiran per jam mesin
analisis selisih
BOP
Analisis Selisih BOP
•Prosedur pencatatan BOP adalah sebagai berikut:
1.Mencatat masing-masing biaya BOP ke dalam perkiraan sesuai dengan jenis biaya tersebut
2.Mencatat pembebanan BOP ke perkiraan barang dalam proses berdasarkan tarip yang telah ditentukan
3.Mengumpulkan seluruh tarip BOP yang sebenarnya ke dalam perkiraan BOP yang sebenarnya
4.Menutup perkiraan BOP yang dibebankan dengan memindahkan saldonya ke perkiraan BOP yang
sebenarnya
5.Mencatat selisih antara BOP yang sebenarnya dengan BOP yang dibebankan dengan menghitung selisih
debet dengan kredit perkiraan BOP yang sebenarnya
metode 1 metode 2

Metode I BOP yang sesungguhnya Rp xxx


BOP yang sesungguhnya Rp xxx (A) Anggaran BOP tetap Rp xxx
BOP dianggarkan pd kapasitas sesungguhnya: BOP variable yang sesungguhnya Rp xxx (A)
BOP tetap Rp xxx BOP variable yang dibebankan Rp xxx (B)
BOP variabel kapasitas sesungguhnya Rp xxx Selisish anggaran Rp xxx
Rp xxx (B) Selisih anggaran Rp xxx
Laba : apabila A < B Laba : apabila A < B
Rugi : apabila A > B Rugi : apabila A > B
Selisih cara menghitung
2. Selisih Kapasitas (idle capacity variance)
•Selisih Kapasitas (idle capacity variance), yaitu selisih yang timbul akibat

kapasitas
kapasitas yang sesungguhnya berbeda (lebih/kurang) dari kapasitas yang
dianggarkan
•Selisih kapasitas merupakan selisih yang terjadi pada BOP tetap

metode 1
Metode I
BOP tetap dianggarkan Rp xxx (A)
BOP tetap yang dibebankan
(kapasitas sesungguhnya x Tarip) Rp xxx (B)
Selisih kapasitas Rp xxx

Laba : apabila A < B


Rugi : apabila A > B

metode
Metode II
Kapasitas dianggarkan = xxx jam mesin (A)
Kapasitas sesungguhnya tercapai = xxx jam mesin (B)
Selisih kapasitas = xxx jam mesin
Tarip BOP tetap = xxx/jam mesin
Selisih kapasitas = Rp xxx

Laba : apabila A > B


Rugi : apabila A < B
contoh
contoh Contoh selisih anggaran
•PT Rahadian sebuah perusahaan di Malang, mencatat
data tentang BOP-nya untuk tahun 2009 sebagai berikut:

selisi
Anggaran BOP pada kapasitas normal yang
direncanakan sebanyak 40.000 jam kerja mesin adalah
sebagai berikut:
BOP variabel Rp 1.450.000

anggaran BOP tetap Rp 1.350.000


BOP sesungguhnya pada kapasitas 37.500 jam kerja
mesin adalah Rp 2.675.000
●Diminta:
1.Hitunglah selisih pembebanan BOP
2. Analisa selisih BOP
Jawaban
Perhitungan selisih lebih/kurang pembebanan BOP

Jawaban •Tarif BOP Pada jam/kapasitas normal:


BOP Variabel = Rp 1.450.000 = 36,25
40.000
BOP Tetap = Rp1.350.000 = 33,75 +

selisih
40.000
Tarif BOP ( Variabel + Tetap ) = Rp 70 Perjam kerja
mesin.

•Jumlah BOP yang sesunggunya(kapasitas 37500 jam) Rp

anggaran 2.675.000
•Jumlah BOP yang di bebankan = 37.500 x Rp 70 = Rp
2.625.000 +
Selisih kurang di bebankan (Rugi) = Rp 50.000
analisis bop
Analisis BOP
•Selisih anggaran:
•Metode I
BOP yang sesunggunya Rp 2.675.000
Angg.BOP pd kapasitas sesunggunya:
BOP Tetap = Rp 1.350.000
BOP Variabel = 37.500 x Rp 36,25 = Rp 1.359.375 +
Rp 2.709.375
Selisih anggaran (laba) Rp 34.375
analisis bop
Metode II
BOP yang sesunggunya = Rp 2.675.000
Anggaran BOP Tetap = Rp 1.350.000
BOP aariabel sesungguhnya = Rp 1.325.000
BOP variabel dibebankan = 37.500 x 36,25 = Rp 1.359.000
Selisih anggaran (laba) = Rp 34.375
analisis bop
Selisih kapasitas
•Metode I :
BOP tetap yang dianggarkan = Rp 1.350.000
BOP tetap yang di bebankan : 37.500 x 33,75 = Rp 1.265.000
Selisih kapasitas (rugi) = Rp 84.375

•Metode II
Kapasitas Normal : 40.000 jam
Kapasitas yang sesunggunya : 37.500 Jam
Kapasitas yang tidak terpakai : 2.500 Jam
Tarif BOP tetap pada jam :Rp 33,75
Selisih Kapasitas (rugi) Rp 84.375
Perlakuan selisi
Perlakuan terhadap selisih BOP
•Apabila selisih tersebut terjadi karena kesalahan penentuan tarip BOP atau
karena hal-hal diluar masalah efisien,maka selisih tersebut dibagikan
keperkiraan persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi, dan harga
pokok penjualan.
•Apabila selisih tersebut terjadi karena masalah efisien atau karena kapasiatas
sesungguhnya lebih/kurang dari kapasitas normal maka selisih tersebut harus
ditutup ke perkiraanharga pokok penjualan (cara ini merupakan cara yang
paling umum dipakai).

Anda mungkin juga menyukai